• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau R&D (Research and Development). Metode penelitian R&D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau R&D (Research and Development). Metode penelitian R&D"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam jenis dan desain penelitian pengembangan atau R&D (Research and Development). Metode penelitian R&D (Research and Development) menurut Sugiyono (2016: 407) digunakan untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan produk yang dihasilkan. Untuk dapat menghasilkan suatu produk tertentu maka digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan produk tersebut diuji keefektifannya supaya dapat berfungsi di masyarakat luas. Produk yang akan dikembangkan pada penelitian ini adalah media pembelajaran layang-layang bilangan untuk mata pelajaran matematika di kelas II SD pada materi konsep nilai tempat bilangan. Pengembangan pada penelitian ini dilakukan sampai tahap uji coba produk yaitu uji efektivitas dan revisi produk yaitu tahap ke tujuh. Penelitian dilakukan sampai tahap uji coba produk karena dalam penelitian ini tidak mengembangkan hingga pada tahap uji coba pemakaian secara luas, revisi produk akhir, dan produksi masal. Berikut ini adalah langkah-langkah model penelitian pengembangan adaptasi dari Sugiyono (2016: 409):

(2)

Gambar 3.

Langkah-langkah Penelitian R&D Adaptasi Sugiyono

Potensi dan Masalah

Wawancara

Pengumpulan Data Analisis Media Sejenis

Desain Produk

Cara penggunaan Media

Flowchart View Story Board

Validasi Desain

Guru Validasi Ahli Media

Validasi Ahli Materi

Revisi Desain

Uji Coba Produk

Uji Kelompok Besar Uji Kelompok Kecil

Uji Satu-Satu

Revisi Produk

Media Pembelajaran Layang-layang Bilangan Berbantuan Adobe Flash CS6

(3)

1. Potensi dan Masalah

Langkah pertama sebelum melakukan pengembangan produk, maka terlebih dahulu harus menentukan potensi dan masalah yang terdapat di lapangan. Untuk mengetahui potensi dan masalah yang terdapat di lapangan, maka pada penelitian ini terlebih dahulu dilakukan wawancara. Wawancara dilakukan dengan guru kelas II SDN 2 Singaparna yaiu Dede Rokayah, S.Pd mengenai pembelajaran matematika pada materi konsep nilai tempat bilangan untuk menentukan media pembelajaran yang digunakan, respon siswa pada saat pembelajaran, model pembelajaran yang digunakan, cara mengajarkan materi konsep nilai tempat bilangan, dan prestasi belajar siswa berupa nilai yang didapat oleh siswa pada materi konsep nilai tempat bilangan.

2. Analisis Media Pembelajaran Sejenis

Setelah potensi dan masalah didapatkan maka selanjutnya yaitu dilakukan pengumpulan data. Pengumpulan data pada tahap ini yaitu mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk dan dapat mengatasi masalah yang ditemukan di lapangan. Untuk mengatasi masalah pada pembelajaran materi konsep nilai tempat bilangan peneliti akan mengembangkan produk media pembelajaran. Peneliti mencari berbagai informasi sebagai bahan referensi untuk pembuatan media pembelajaran pada konsep nilai tempat bilangan. Dalam mengembangkan media pembelajaran layang-layang bilangan peneliti mendapatkan informasi sebagai bahan referensi mengenai media yang digunakan untuk pembelajaran materi konsep nilai tempat bilangan. Media tersebut yaitu media kantong bilangan menurut Mayasa dalam

(4)

Darmawan (2014: 14-15) kantong bilangan tersebut berbentuk kotak dengan empat kantong di bagian tengah kotak utama. Media ini berfungsi sebagai penentu nilai suatu bilangan, yaitu satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan. Alat penentu jumlah suatu bilangan pada media tersebut menggunakan sedotan. Apabila satu sedotan diletakkan pada kantong ribuan maka bernilai tempat ribuan dan seterusnya. Selain media kantong bilangan, referensi media yang digunakan untuk mengajarkan materi konsep nilai tempat bilangan yaitu desain learning trajectory menurut Novita dan Putra (2017) yaitu untuk mengelompokkan nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan dengan cara menggunakan media stik es krim yang diikat oleh siswa setiap sepuluh buah stik es krim lalu di masukkan ke dalam kantung rautasan, puluhan, dan satuan.

3. Desain Produk

Desain pengembangan media pembelajaran layang-layang bilangan pada penelitian ini yaitu langkah pertama yang harus disiapkan yaitu membuat story board media pembelajaran layang-layang bilangan yaitu rancangan atau sketsa dari aplikasi media pembelajaran layang-layang bilangan yang akan dikembangkan, sehingga dapat menghasilkan sebuah gambaran atau konsep dari aplikasi yang akan dihasilkan. Langkah yang kedua yaitu membuat flowchart view. Flowchart view media pembelajaran layang-layang bilangan adalah alur berupa bagan yang berisi untuk menunjukkan arah aliran kegiatan yang memperlihatkan urutan prosedur dan proses dari beberapa file pada media pembelajaran layang-layang bilangan. Langkah yang ketiga yaitu membuat cara penggunaan media layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6.

(5)

4. Validasi Desain

Validasi desain atau produk yaitu kegiatan untuk menilai rancangan pengembangan media dan memberikan perbaikan dan penyempurnaan agar media dapat digunakan dengan efektif dan efisien. Validasi media pembelajaran layang-layang bilangan ini dilakukan dengan cara menghadirkan pakar atau tenaga ahli. Ahli yang dihadirkan yaitu ahli materi, ahli media, dan guru.

5. Perbaikan Desain/Revisi Desain

Setelah media pembelajaran layang-layang bilangan dilakukan validasi oleh ahli media, ahli materi, dan guru selanjutnya dilakukan analisis data dan revisi produk. Revisi produk tersebut dilakukan berdasarkan masukan dan saran dari ahli media, ahli materi, dan guru.

6. Uji Coba Produk

Media pembelajaran layang-layang bilangan di uji cobakan. Dalam uji coba produk ini terdapat tiga tahap yaitu sebagai berikut:

a. Uji coba satu-satu yaitu uji coba yang dilakukan kepada 3 orang siswa yang dilanjutkan dengan analisis data dan revisi produk.

b. Uji coba kelompok kecil yaitu uji coba yang dilakukan kepada 10 orang siswa yang dilanjutkan dengan analisis data dan revisi produk.

c. Uji coba kelompok besar yaitu uji coba yang dilakukan kepada 32 orang siswa yang dilanjutkan dengan analisis data dan revisi produk. Selain itu, diakhir uji coba pada kelompok besar ini akan dilakukan uji keefektifan media. Uji ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran layang-layang bilangan pada konsep nilai tempat bilangan di SDN 2 Singaparna. Uji

(6)

keefektifan ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi perbedaan pembelajaran pada materi konsep nilai tempat bilangan di SDN 2 Singaparna antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran layang-layang bilangan.

7. Revisi Produk

Pada tahap ini peneliti melakukan revisi produk berdasarkan hasil analisis data, masukan-masukan, dan tanggapan dari hasil uji coba satu-satu, uji kelompok kecil, dan uji kelompok besar. Hasil analisis dijadikan bahan masukan untuk merevisi produk setiap selesai melakukan uji coba sebagai bahan perbaikan untuk selanjutnya, sehingga media pembelajaran layang-layang bilangan dapat menjadi produk jadi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Singaparna yang beralamat di Kampung Cimanglid Desa Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap yaitu dari mulai bulan Februari-Mei 2019. Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(7)

Tabel 1.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan pelaksanaan penelitian 2. Pembuatan Media 3. Validasi Desain (Ahli Media, Materi, Guru) 4. Revisi Desain

Uji Coba Produk

5. Uji satu- satu

6. Uji kelompok kecil

7. Uji kelompok besar

Tabel penelitian di atas adalah jadwal pelaksanaan penelitian selama di lapangan. Adapun jadwal kegiatan pelaksanaan penelitian secara keseluruhan terdapat pada lampiran 1.

C. Jenis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu berupa data yang diperoleh berdasarkan hasil validasi ahli media dan ahli materi, angket guru, angket siswa, yang berupa komentar, saran untuk mengetahui tingkat kelayakan produk media pembelajaran layang-layang bilangan. Data kuantitatif yaitu berdasarkan data yang diperoleh dari skor tanggapan para ahli, guru dan siswa untuk mengukur kelayakan media, serta skor pretest dan posttest untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran layang-layang bilangan yang dikembangkan.

(8)

D. Instrumen

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan pada penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Angket

Angket yaitu berupa lembar validasi ahli materi dan ahli media, guru, dan angket siswa. Angket siswa digunakan untuk uji coba satu-satu dan kelompok kecil. Angket validasi ahli materi, ahli media, dan guru digunakan pada saat validasi produk. Adapun pedoman angket validasi ahli materi, ahli media, guru, dan angket siswa pada penelitian pengembangan media pembelajaran layang-layang bilangan adalah sebagai berikut:

a. Angket Validasi Ahli Materi

Angket validasi ahli materi digunakan untuk mengukur mengukur kualitas pembelajaran dan kebenaran isi, format, dan bahasa pada saat validasi produk. Berikut ini adalah pedoman angket validasi ahli materi:

Tabel 2.

Pedoman Angket Validasi Ahli Materi

No. Aspek Kriteria Penelitian

1. Format 1. Kejelasan petunjuk pengerjaan soal konsep nilai tempat bilangan media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6.

2. Format konsep nilai tempat bilangan yang terdapat pada media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 sesuai dengan materi konsep nilai tempat bilangan.

2. Isi 3. Relevan dengan isi materi konsep nilai tempat bilangan.

(9)

No. Aspek Kriteria Penelitian 4. Mempermudah siswa belajar

menentukan nilai tempat dan nilai bilangan pada suatu lambang bilangan. 5. Kartu layang-layang yang terdapat pada

media dapat membantu dalam penjabaran konsep nilai tempat bilangan.

6. Media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 dapat membantu siswa dalam

memahami konsep nilai tempat bilangan.

3. Bahasa 7. Bahasa yang digunakan pada petunjuk pengerjaan soal yaitu bahasa efektif, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda.

8. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar atau Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). 9. Bahasa yang digunakan komunikatif,

sehingga mudah dipahami.

4. Pembelajaran 10. Media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 dapat mendukung pencapaian

kompetensi dasar dan indikator. 11. Materi pada media pembelajaran

disajikan secara sistematis.

12. Media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

b. Angket Validasi Ahli Media

Angket validasi ahli media digunakan untuk mengukur tampilan dan pemrograman media pada saat validasi produk. Berikut ini adalah pedoman angket ahli media:

(10)

Tabel 3.

Pedoman Angket Validasi Ahli Media

No. Aspek Kriteria Penelitian

1. Tampilan 1. Kejelasan petunjuk penggunaan program.

2. Keterbacaan angka, tulisan, dan gambar dapat terlihat dengan jelas. 3. Kesesuaian penempatan tata letak

gambar.

4. Ketepan dan pemilihan komposisi warna kontras dan jelas.

5. Konsistensi penempatan button. 6. Tampilan layar

7. Kejelasan suara

8. Daya dukung musik yang digunakan pada media.

9. Penggunaan bahasa yang terdapat pada media sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.

2. Pemprograman 10. Kejelasan penggunaan navigasi 11. Konsistensi penggunaan tombol 12. Kecepatan program

13. Drop and drag kartu layang-layang mudah dioperasikan.

14. Efisiensi penggunaan layar. 15. Keseluruhan navigasi setiap menu

yang terdapat pada media mudah dioperasikan.

c. Angket Guru

Angket validasi guru digunakan untuk mengukur mengukur kualitas pembelajaran dan kebenaran isi, format dan bahasa pada saat validasi produk Berikut ini adalah pedoman angket validasi guru:

(11)

Tabel 4.

Pedoman Angket Validasi Guru

No. Aspek Kriteria Penelitian

1. Format 1. Kejelasan petunjuk pengerjaan soal konsep nilai tempat bilangan media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6.

2. Format konsep nilai tempat bilangan yang terdapat pada media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 sesuai dengan materi konsep nilai tempat bilangan.

2. Isi 3. Relevan dengan isi materi konsep nilai tempat bilangan.

4. Mempermudah siswa belajar menentukan nilai tempat dan nilai bilangan pada suatu lambang bilangan.

5. Kartu layang-layang yang terdapat pada media dapat membantu dalam penjabaran konsep nilai tempat bilangan.

6. Media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 dapat membantu siswa dalam memahami konsep nilai tempat bilangan.

3. Bahasa 7. Bahasa yang digunakan pada petunjuk pengerjaan soal yaitu bahasa efektif, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda.

8. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar atau Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

9. Bahasa yang digunakan komunikatif, sehingga mudah dipahami.

4. Pembelajaran 10. Media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 dapat mendukung pencapaian kompetensi dasar dan indikator.

11. Materi pada media pembelajaran disajikan secara sistematis.

12. Media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 dapat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

(12)

d. Angket Siswa

Angket siswa digunakan untuk mengukur mengukur kualitas tampilan dan pemprograman. Berikut ini adalah pedoman angket siswa:

Tabel 5.

Pedoman Angket Siswa

No. Aspek Kriteria Penelitian

1. Tampilan 1. Media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 sangat menarik.

2. Petunjuk cara penggunaan media mudah dipahami.

3. Warna yang digunakan pada media kontras dan jelas.

4. Suara dapat terdengar dengan jelas. 5. Musik yang terdapat pada media dapat

membuat media menjadi lebih menarik.

6. Bahasa yang digunakan pada media mudah dipahami.

7. Setiap button/tombol diletakkan pada tempat yang sama.

8. Gambar, angka dan tulisan pada media dapat terbaca dan terlihat dengan jelas. 2. Pemprograman 9. Pada setiap menu tombol yang

digunakan pada media sama.

10. Program/media ketika digunakan dapat berjalan dengan lancar dan cepat. 11. Kartu layang-layang dapat digeser dan

dipindahkan dengan mudah. 12. Media pembelajaran layang-layang

bilangan berbantuan adobe flash cs6 dapat digunakan dengan mudah.

3. Pembelajaran 13. Media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 dapat membantu dalam belajar konsep nilai tempat bilangan.

14. Menentukan nilai tempat dan

menentukan nilai bilangan lebih mudah dengan menggunakan media

pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6.

(13)

No. Aspek Kriteria Penelitian

15. Belajar menggunakan media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 lebih paham.

2. Tes

Tes yang diberikan pada siswa yaitu tes tertulis berupa soal pretest dan posttest untuk mengukur efektivitas media pembelajaran layang-layang bilangan pada konsep nilai tempat bilangan di SDN 2 Singaparna. Jumlah soal pretest dan soal posttest masing-masing terdiri dari 20 butir soal. Berikut ini adalah instrument kisi-kisi soal pretest dan soal posttest:

Tabel 6.

Instrumen Kisi-Kisi Pretest

(14)

Tabel 7.

(15)

Untuk mendapatkan kelayakan instrumen yang digunakan pada penelitian pengembangan media pembelajaran layang-layang bilangan, maka beberapa langkah yang harus ditempuh. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut: 1. Menyusun pedoman instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Mengonsultasikan pedoman instrumen kepada dosen pembimbing. 3. Menyusun butir-butir instrumen.

4. Mengonsultasikan/melakukan expert judgment instrumen angket kepada dosen pembimbing hingga mendapatkan instrumen yang valid.

5. Menguji validitas dan reliabilitas instrumen soal pretest dan posttest yang dilakukan dengan bantuan SPSS Versi 23.

6. Mengkonsultasikan/melakukan expert judgment instrumen soal pretest dan posttest kepada ahli materi dan guru kelas II.

(16)

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Data berupa komentar, saran para ahli, guru, dan siswa selama proses uji coba dianalisis secara deskriptif kualitatif dan disimpulkan sebagai masukan untuk memperbaiki atau merevisi produk yang telah dikembangkan. Sementara data yang berupa skor tanggapan ahli media, ahli materi, guru dan siswa yang diperoleh melalui angket dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan teknik persentase dan kategorisasi. Selain skor dari tanggapan para ahli, guru, dan siswa yang terdapat pada angket, data hasil pretest dan posttest pun dianalisis secara deskriptif kuantitatif.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan sebagai prasyarat untuk melakukan analisis data. Data hasil penelitian sebelum diolah maka terlebih dahulu harus dilakukan uji normalitas. Uji normalitas data dapat menggunakan uji Shapiro-Wilk dengan ketentuan menurut Kadir (2015: 157) apabila Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan bantun SPPS Versi 23.

2. Uji Kelayakan

Produk yang dikembangkan yaitu media pembelajaran layang-layang bilangan sebelum digunakan terlebih dahulu harus diuji kelayakan. Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan kriteria kelayakan produk yang telah dikembangkan yaitu sebagai berikut:

(17)

a. Untuk mengubah data dari hasil tanggapan para ahli, guru, dan siswa yang terdapat pada angket, maka data diubah menjadi data interval. Konversi data kuntitatif ke data kualitatif yaitu menggunakan skala lima. Pada angket diberikan pilihan tanggapan mengenai produk media pembelajaran layang-layang bilangan yang dikembangkan, yaitu sangat baik diberikan skor 5, baik diberikan skor 4, cukup diberikan skor 3, kurang diberikan skor 2, dan sangat kurang diberikan skor 1.

Tabel 8.

Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Sumber: Widoyoko (2017: 243)

Interval Interval Kriteria

X > + 1,8 sbi X > 4, 21 X Sangat Baik i + 0,6 sbi < X < i + 1,8 sbi 3,40 < X 4,21 Baik

i + 0,6 sbi < X < i + 0,6 sbi 2,60 < X 3,40 Cukup

i + 1,8 sbi < X < i + 0,6 sbi 1,79 < X 2,60 Kurang

X > i + 1,8 sbi X 1,79 Sangat Kurang

Keterangan :

i = Rata-rata ideal

= ½ (skor maksimum ideal + skor minimum ideal) sbi = simpangan baku ideal

= 1/6 (Skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

X = Skor empiris

b. Skor tanggapan yang terdapat pada angket validasi ahli materi, ahli media, guru, dan angket siswa sebagai penilaian terhadap produk yang telah

(18)

dikembangkan maka akan dihitung skor rata-ratanya menggunakan rumus Widoyoko. Berikut ini adalah rumus Widoyoko:

Sumber: (Widoyoko dalam Mulianti, 2017: 55) Keterangan :

= skor rata-rata

∑ = jumlah perolehan skor tiap aspek n = banyaknya butir pernyataan tiap aspek

Pada penelitian ini ditetapkan nilai kelayakan produk minimal dengan kategori “cukup” berdasarkan hasil penilaian dari ahli media, ahli materi, dan guru. Jika hasil penilaian akhir keseluruhan dari setiap aspek media dan aspek materi dengan nilai minimal “cukup” oleh para ahli dan guru, maka produk hasil pengembangan tersebut sudah dianggap layak digunakan sebagai media pembelajaran.

3. Uji Efektivitas Media Pembelajaran Layang-layang Bilangan

Uji efektivitas ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan media pembelajaran layang-layang bilangan pada konsep nilai tempat bilangan di SDN 2 Singaparna. Untuk mengetahui keefektifan media yaitu menggunakan statistik uji N-Gain dan Paired Sampel T-Test. Uji N-Gain dan Paired Sampel T-Test digunakan untuk mengetahui tingkat keefektifan media pembelajaran dan signifikansi perbedaan pembelajaran pada materi konsep nilai tempat bilangan kelas II SDN 2 Singaparna antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa

𝑋 = ∑𝑋 𝑛

(19)

penggunaan media pembelajaran layang-layang bilangan, yaitu dengan dilakukan pretest dan posttes mengenai materi konsep nilai tempat bilangan. Berikut ini adalah rumus uji N-Gain dan uji t-test:

Sumber: (Melter dalam Harnani, 2014: 56) Adapun kritetia tingkatan gain yaitu sebagai berikut:

Tabel 9.

Kriteria Skor Gain Ternormalisasi Sumber: Hake dalam Harnani (2014:56)

Skor Gain Interpretasi

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g ≤ 0,7 Sedang

g ≤ 0,3 Rendah

Keterangan :

Md : Rata-rata dari gain antara tes akhir dan tes awal

d : Gain (selisih) skor tes terhadap skor tes awal setiap subjek n : Jumlah subjek 𝑁 − 𝐺𝑎𝑖𝑛 = skor 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − skor 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 skor 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − skor 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝑡 = 𝑀𝑑 ∑ 𝑑2− ∑ 𝑑𝑛2 𝑛 (𝑛 − 1)

(20)

Rumus untuk mencari Md yaitu :

Keterangan :

: Jumlah gain (selisih) skor tes terhadap skor tes awal setiap subjek n : Jumlah subjek

Sumber: (Subana dalam Azizah, 2016: 57) Untuk mengetahui adanya perbedaan keefektifan antara sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran layang-layang bilangan dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah

menggunakan media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 pada konsep nilai tempat bilangan di SDN 2 Singaparna. Ha : Terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah

menggunakan media pembelajaran layang-layang bilangan berbantuan adobe flash cs6 pada konsep nilai tempat bilangan di SDN 2 Singaparna. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak dengan taraf signifikan 0,05.

Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan taraf signifikan 0,05.

Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini akan dilakukan dengan bantuan SPSS Versi 23.

∑𝑑 𝑛

Referensi

Dokumen terkait

Teknik Analisis Accidental Sampling hanya dapat dilakukan apabila peneliti tidak mengetahui sampling frame dan sulit menemui anggota populasi yang dapat dipilih menjadi

Fokus penelitian ini yaitu, pengembangan media wayang karakter binatang (wakarbin) pada kelas 5 sekolah dasar. Proses reduksi data yang dilakukan peneliti, yaitu

Tidak jelas apakah perlakuan dalam suatu siklus dilakukan secara terus-menerus selama periode tertentu, sampai data pengamatan bersifat jenuh (menunjukkan pola yang menetap)

pembelajaran murid Pensyarah yang berkompetensi membangunkan guru untuk meningkatkan kualiti pembelajaran murid Pensyarah yang berkompetensi membangunkan

Terdapat juga 2 perusahaan dari 21 perusahaan retail di Indonesia yang terdaftar di BEI yang mengalami cenderung akan bangkrut sepanjang tahun 2015 – 2017 dengan

Fenologi pembungaan dua varietas jambu air S.boerlagei dimulai dari terbentuknya kuncup induksi (inisiasi) hingga bunga mekar dan menjadi bakal buah, waktu yang

Tahap ini juga dilakukan review produk oleh ahli menggunakan angket reviewer hasil modifikasi dari angket penelitian sebelumnya, uji coba terbatas pada 15 siswa,

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengumumkan bahwa telah menemukan adanya penyalahgunaan dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat senilai Rp 4,281 triliun dari