• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PERTANIAN BERKELANJUTAN (STUDI KASUS DAERAH ALIRAN SUNGAI GUMBASA, DONGGALA) DANANG WIDJAJANTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PENGGUNAAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN PERTANIAN BERKELANJUTAN (STUDI KASUS DAERAH ALIRAN SUNGAI GUMBASA, DONGGALA) DANANG WIDJAJANTO"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENGGUNAAN LAHAN UNTUK

PENGEMBANGAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

(STUDI KASUS DAERAH ALIRAN SUNGAI GUMBASA, DONGGALA)

DANANG WIDJAJANTO

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang berjudul Model Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan (Studi Kasus Daerah Aliran Sungai Gumbasa, Donggala) adalah karya saya sendiri dengan arahan Komisi Pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan oleh penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Disertasi ini.

Bogor, 21 September 2006

Danang Widjajanto

(3)

DOKUMENTASI DISERTASI DANANG WIDJAJANTO

P 062020261 / PSL / IPB ABSTRAK

DANANG WIDJAJANTO. 2006. Model Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan (Studi Kasus Daerah Aliran Sungai Gumbasa, Donggala). Dibimbing oleh SANTUN R.P. SITORUS, KOOSWARDHONO MUDIKDJO, KUKUH MURTILAKSONO, HARTRISARI HARDJOMIDJOJO.

Permasalahan penggunaan lahan di DAS Gumbasa secara mendasar disebabkan oleh konflik kepentingan antara aspek ekonomi dan konservasi sumberdaya lahan. Tujuan penelitian: 1). menentukan tipe penggunaan lahan prioritas, 2). menentukan faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan, 3). merancang bangun model penggunaan lahan, dan 4) mensimulasikan model untuk menyusun arahan kebijakan penggunaan lahan. Penelitian di lakukan di DAS Gumbasa, Donggala mulai bulan Mei 2004 hingga Desember 2005. Penggunaan lahan prioritas ditentukan berdasarkan metode perbandingan eksponensial (MPE). Faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan diidentifikasi menggunakan analisis prospektif. Model penggunaan lahan di rancang berdasarkan sistem dinamik melalui keterkaitan aspek penggunaan lahan prioritas, faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan, kesesuaian lahan, erosi tanah, dan pendapatan usahatani. Skenario model penggunaan lahan adalah: (1). penggunaan lahan aktual, (2) kebun kakao pola pengelolaan tradisonal (KPT) dan palawija yang menerapkan pola tanam tumpang gilir dan pemberian mulsa (PPK0), (3) kebun kakao pola pengelolaan tradisional (KPT), (4) kebun kakao yang menerapkan teknik konservasi guludan bersaluran dan teknologi pasca panen (KPK2-TP), (5) palawija yang menerapkan pola tanam tumpang gilir, mulsa, guludan, dan teknologi pasca panen (PPK1-TP), (6) kebun kakao yang menerapkan teknik konservasi guludan bersaluran dan teknologi pasca panen (KPK2-TP) dan palawija yang menerapkan pola tanam tumpang gilir, mulsa, guludan, dan teknologi pasca panen (PPK1-TP), dan (7) kebun kakao yang menerapkan teras kredit dan teknologi pasca panen (KPK3-TP) dan palawija yang menerapkan pola tanam tumpang gilir, mulsa, teras kredit, dan teknologi pasca panen (PPK3-TP). Hasil penelitian menunjukkan: 1) penggunaan lahan prioritas untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa secara berturut-turut adalah kakao (775.418.386), padi beririgasi (402.992.418), kacang tanah (45.314.116), jagung (45.308.251), ubikayu (41.038.648), vanili (12.871.204), kelapa (12.169.650), cengkeh (2.532.060), dan hutan (1.085.239); 2) faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan adalah: tipe penggunaan lahan, kesesuaian lahan, pendapatan petani, kerjasama lintas sektoral dalam pengelolaan DAS, konservasi tanah, dan teknologi pasca panen; 3) model penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan dirancang berdasarkan sistem dinamik dengan cara mengintegrasikan aspek tipe penggunaan lahan prioritas, faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan, kesesuaian lahan, erosi tanah, dan pendapatan usahatani; dan 4) skenario 4, 6, dan 7 dapat memenuhi kriteria sebagai arahan kebijakan penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa. Arahan kebijakan penggunaan lahan menurut skenario 4, 6, dan 7 berturut-turut adalah lahan sawah beririgasi pada ketiga skenario masing-masing 2.924,52 ha; lahan kering secara berturut-turut 12.924,88 ha, 10.408,91 ha, dan 10.982,02 ha; dan lahan hutan secara berturut-turut 3.998,23 ha, 6.514,20 ha, dan 5.941,02 ha.

(4)

DOKUMENTASI DISERTASI DANANG WIDJAJANTO

P 062020261 / PSL / IPB ABSTRACT

DANANG WIDJAJANTO. 2006. Land Use Model for the Sustainable Agricultural Development (A Case Study of the Gumbasa Watershed, Donggala). Under Direction of SANTUN R.P. SITORUS, KOOSWARDHONO MUDIKDJO, KUKUH MURTILAKSONO, and HARTRISARI HARDJOMIDJOJO.

Land use problems in the Gumbasa Watershed are basically caused by the conflict of interests between economic aspect and land resource conservation. The aims of the research were: 1) determining the priority land use type; 2) determining the important factors affecting land use; 3) designing a land use model; and 4) model simulation for establishing land use policy direction at the Gumbasa watershed. The research was conducted at the Gumbasa watershed of Donggala, Central Sulawesi province for 20 months starting from May 2004 to December 2005. Qualitative modelling was designed based on exponential comparison and prospective analysis methods. Dynamic system using Powersim 2.5c was designed based on the relationships among aspects of land use priority, important factors affecting land use, land suitability, soil erosion, and farm income. Model simulation was carried out based on 7 scenarios: (1) actual land use, (2) traditionally managed cacao plantation (KPT) and upland crops intercropping with mulch application (PPK0), (3) traditionally managed cacao plantation (KPT), (4) cacao plantation with the application of channeled ridge and post harvest technology (KPK2-TP), (5) upland crops intercropping with mulch aplication, ridge, and post harvest technology (PPK1-TP), (6) cacao plantation with the application of channeled ridge and post harvest technology (KPK2-TP) and upland crops intercropping with mulch application, ridge, and post harvest technology (PPK1-TP), and (7) cacao plantation farming pattern with the application of kredit terrace and post harvest technology (KPK3-TP) and uplands crops intercropping mulch application, kredit terrace and post harvest technology (PPK3-TP). The research results showed that: 1) the rank of land use priority for sustainable agricultural land use in the Gumbasa watershed were cacao (775,418,386), irrigated paddy (402,992,418), ground nuts (45,314,116), maize (45,308,251), cassava (41,038,648), vanilla (12,871,204), coconut (12,169,650), clover (2,532,060), and forest (1,085,239), respectively; 2) the important factors affecting the land uses in the Gumbasa watershed were the types of land use, land suitability, farmers’ income, multi sectors cooperation for watershed management, soil conservation, and post harvest technology; 3) land use model was designed by integration of the rank of priority land use, the important factors affecting land uses, land suitability, soil erosion, and farm income; and 4) the scenarios 4, 6, and 7 were fulfill the criteria for policy direction for sustainable agricultural development in the Gumbasa watershed. According to the scenarios 4, 6, and 7, the land use policy direction for sustainable agricultural development at the Gumbasa watershed were: irrigated paddy (2.924,52 ha for each scenarios); dry lands (12,924.88 ha, 10,408.91 ha, and 10,982.02 ha, respectively); and forest (3,998.23 ha, 6,514.20 ha, and 5,941.02 ha, respectively).

(5)

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2006 Hak cipta dilindungi

Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari

Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya

(6)

MODEL PENGGUNAAN LAHAN UNTUK

PENGEMBANGAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

(STUDI KASUS DAERAH ALIRAN SUNGAI GUMBASA, DONGGALA)

DANANG WIDJAJANTO

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2006

(7)

Judul Disertasi : Model Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan (Studi Kasus Daerah Aliran Sungai Gumbasa, Donggala)

Nama : Danang Widjajanto NIM : P 062020261

Disetujui

Komisi Pembimbing

Pror. Dr. Ir. Santun R.P. Sitorus Prof. Dr. Ir. Kooswardhono Mudikdjo M.Sc

Ketua Anggota

Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, M.S Dr. Ir. Hartrisari Hardjomidjojo,DEA Anggota Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Pengelolaan Dekan Sekolah Pascasarjana Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Dr. Ir. Surjono H Sutjahjo, M.S. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S

(8)

KATA PENGANTAR

Lahan merupakan sumberdaya yang penting bagi kemashalatan umat manusia baik untuk memenuhi kebutuhan pertanian, sumberdaya air, rekreasi, kelestarian sumberdaya hayati, pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya. Kehati hatian manusia dalam melakukan pengelolaan sumberdaya lahan mutlak diperlukan untuk mempertahankan pemanfaatannya secara maksimal bagi generasi mendatang.

Sebagian besar DAS Gumbasa terdapat di dalam kawasan Taman Nasional Lore–Lindu. Konflik kepentingan antara tujuan konservasi sumberdaya lahan dan pengembangan pertanian yang sering terjadi sejak dideklarasikan Taman Nasional Lore-Lindu pada tahun 1993 merupakan inspirasi pentingnya dilakukan penelitian ini sebagai upaya untuk memberikan informasi dan arahan kebijakan penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa.

Pendekatan pemodelan dalam penelitian digunakan sebagai dasar untuk mempelajari arahan kebijakan penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian yang tepat di DAS Gumbasa. Aplikasi pemodelan kualitatif dan kuantitatif digunakan secara sinergis sebagai metode untuk mengidentifikasi penggunaan lahan prioritas, penentuan faktor-faktor penting yang mempengaruhi penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan, evaluasi kesesuaian lahan, erosi tanah, dan pendapatan usahatani.

Keterbatasan sumber informasi yang bisa didapatkan terutama data fisik-lingkungan (iklim, tanah, dan kondisi perairan) dan peta-peta tematik di daerah penelitian menjadikan kendala tersendiri bagi penulis dalam mewujudkan rancangan model berdasarkan sistem dinamik.

Sebagai harapan penulis mudah-mudahan penulisan ini berguna sebagai sumber informasi bagi kalangan praktisi maupun akademisi untuk mendukung perencanaan pengembangan pertanian kawasan batas hutan Taman Nasional Lore-Lindu pada khususnya dan pengembangan ilmu pengelolaan sumberdaya lahan pada umumnya. Terima kasih.

Bogor, 21 September 2006

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sidoarjo pada tanggal 6 Januari 1965, anak ke tiga dari enam bersaudara dengan ayah yang bernama Achmad Subadar dan Ibu Aning Masfufah. Penulis menikah dengan Rosmaniar Gailea dan telah dikaruniai dua orang puteri-putera yang bernama Alifia Hajar Amanda dan Isa Hanif Emeraldi.

Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Bhayangkari Surabaya pada tahun 1976, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SMP Negeri 12 Surabaya pada tahun 1980, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di SMA Negeri 1 Surabaya pada tahun 1983. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan sarjana (S1) pada Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Surabaya dan meraih gelar Insinyur (Ir.) pada tahun 1988. Selanjutnya pada Tahun 1989 penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana jenjang Program Magister Sain (S2) pada Program Studi Pengelolaan Tanah dan Air Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar Magister Sain (M.S) pada Tahun 1992.

Pada tahun 1993 penulis mulai bekerja sebagai staf pengajar di Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah. Selama menjadi staf pengajar penulis telah bertindak aktif sebagai ketua tim dalam menekuni beberapa topik penelitian bidang ilmu tanah, antara lain: 1) hubungan antara perubahan struktur tanah, dinamika air tanah, dan pertumbuhan akar tanaman, 2) studi karakteristik air tanah pada beberapa pola penggunaan lahan di Taman Nasional Lore-Lindu dan sekitarnya, dan 3) studi air di kawasan sekitar Taman Nasional Lore-Lindu dan sekitarnya. Selain dari pada itu, penulis pernah terlibat sebagai narasumber dalam seminar regional sebagai berikut: 1) kebijakan pengelolaan air tanah di Lembah Palu, dan 2) pengelolaan air tanah untuk mempersiapkan master plan pengelolaan Taman Nasional Lore-Lindu. Penulis pernah mewakili staf pengajar dari Indonesia Timur sebagai peserta dalam pelatihan Soil-Water Management yang di laksanakan melalui program

(10)

Pada tahun 2002 penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana jenjang Program Doktor (S3) pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.

Satu artikel telah diterbitkan dengan judul Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Budidaya Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) di DAS Gumbasa Hulu, Kabupaten Donggala pada jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Agroland 13 (2): 163 – 168 pada bulan Juni tahun 2006. Artikel tersebut merupakan bagian dari disertasi program S3 penulis.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ………. vii

DAFTAR GAMBAR ……… x DAFTAR LAMPIRAN ………. xi I. PENDAHULUAN ……… 1 1.1. Latar Belakang ……….. 1 1.2. Tujuan Penelitian ……….. 3 1.3. Kerangka Pemikiran ………. 3 1.4. Manfaat Penelitian ……….. 5

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ……… 6

1.6. Kebaruan Penelitian (Novelty) ………... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ………... 7

2.1. Analisis Sistem dan Penggunaan Lahan Berkelanjutan …... 7

2.2. Indikator Pengelolaan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan .... 11

2.3. Model Evaluasi Lahan ………... 13

2.4. Model Erosi Tanah dan Pengelolaan DAS ..……….. 18

III METODE PENELITIAN ………. 27

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ……….. 27

3.2. Formulasi Permasalahan ... 27

3.3. Bahan dan Alat Penelitian ……… 28

3.4. Tahapan Penelitian ………... 28

3.5. Jenis Data Penelitian ………. 30

3.6. Metode Pengumpulan Data ………... 31

3.6.1. Metode Pengumpulan Data untuk Diskusi Pakar dan Stakeholder ... 31

3.6.2. Pengumpulan Data untuk Evaluasi Lahan …………. 32

3.6.3. Pengumpulan Data untuk Analisis Erosi Tanah …… 34

(12)

Halaman

3.7. Metode Analisis Data Penelitian ……….. 36

3.7.1. Skala Prioritas Tipe Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan di DAS Gumbasa ... 36

3.7.2. Analisis Prospektif ... 36

3.7.3. Metode Analisis Data Evaluasi Lahan ... 37

3.7.4. Metode Analisis Data Erosi Tanah ……… 39

3.7.5. Metode Analisis Data Usahatani ... 41

3.8. Perancangan Model Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan ... 43

IV KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN ……….. 50

4.1. Letak Geografis ... 50

4.2. Iklim ... 50

4.3. Tanah dan Penggunaan Lahan ... 52

4.4. Sosial-Ekonomi Masyarakat ... 53

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ……….... 54

5.1. Penggunaan Lahan Prioritas ...……… 54

5.2. Analisis Prospektif ... 56

5.3. Perancangan Skenario Model Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan di DAS Gumbasa ... 60

5.4. Perancangan Model Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan ... 62

5.4.1. Perancangan Sub Model Evaluasi Lahan …………... 63

5.4.2. Perancangan Sub Model Erosi Tanah ...…………... 76

5.3.2.1. Pengukuran Erosi Tanah Aktual ………….. 76

5.3.2.2. Prediksi Erosi Tanah dan Erosi Tanah Dapat Ditoleransi ..……….... 79

5.4.3. Perancangan Sub Model Pendapatan Usahatani ... 80

5.5. Simulasi Model Penggunaan Lahan ... 83

5.5.1. Simulasi Menurut Skenario 1 ... 83

5.5.2. Simulasi Menurut Skenario 2 ... 91

(13)

Halaman

5.5.4. Simulasi Menurut Skenario 4 ... 105

5.5.5. Simulasi Menurut Skenario 5 ... 112

5.5.6. Simulasi Menurut Skenario 6 ... 119

5.5.7. Simulasi Menurut Skenario 7 ... 126

5.6. Arahan Kebijakan Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian Berkelanjutan di DAS Gumbasa ... 133

VI. SIMPULAN DAN SARAN ………... 144

6.1. Simpulan ………... 144

6.2. Saran ………... 145

DAFTAR PUSTAKA ………... 147

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tipe penggunaan lahan, kelerengan, dan lokasi desa plot

pengukuran erosi tanah aktual ………... 34 2. Skoring dalam analisis prospektif ... 36 3. Penilaian pengaruh faktor-faktor penting dalam

Analisis prospektif ………... 37 4. Hubungan antara indeks lahan dengan kelas kesesuaian

Lahan dan tingkat pembatas lahan (Sys et al., 1985) …….... 39 5. Luas penggunaan lahan pada setiap desa di daerah

Penelitian ……….. 52 6 Pola tanam padi dan palawija di DAS Gumbasa ... 53 7. Jumlah kepala keluarga dan komposisi penduduk

Di daerah penelitian ………. 53 8. Nilai bobot kriteria dan alternatif pemilihan tipe

Penggunaan lahan prioritas untuk pengembangan pertanian

Berkelanjutan di DAS Gumbasa ………... 54 9. Skala prioritas tipe penggunaan lahan untuk pengembangan

pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa ... 55 10. Skenario model penggunaan lahan untuk pengembangan

Pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa ... 62 11. Evaluasi kesesuaian iklim untuk pengembangan kakao di

DAS Gumbasa ……….. 64 12. Evaluasi kesesuaian iklim untuk pengembangan palawija di

DAS Gumbasa ………... 66 13. Evaluasi kesesuaian lahan aktual untuk pengembangan

tanaman kakao dan produktivitas lahan di DAS Gumbasa … 68 14. Evaluasi kesesuaian lahan aktual untuk pengembangan

tanaman jagung dan produktivitas lahan di DAS Gumbasa … 70 15. Evaluasi kesesuaian lahan aktual untuk pengembangan

tanaman kacang tanah dan produktivitas lahan di DAS

Gumbasa ………... 72 16. Evaluasi kesesuaian lahan aktual untuk pengembangan

tanaman ubikayu dan produktivitas lahan di DAS Gumbasa .. 74 17. Evaluasi kesesuaian lahan aktual untuk pengembangan

(15)

Tabel Halaman

18. Faktor tanaman berdasarkan pengukuran erosi tanah

Aktual ………... 77

19. Hasil pengujian faktor tanaman dari pengukuran erosi Tanah aktual dengan faktor tanaman yang terdapat dalam Pustaka ………. 78

20. Prediksi erosi tanah dan erosi tanah yang dapat ditoleransi (TSL) di DAS Gumbasa ………... 79

21. Analisis kelayakan finansial usahatani kakao pola pengelolaan tradisional (KPT) di DAS Gumbasa ……… 81

22. Analisis kelayakan finansial usahatani palawija pola tanam tumpang Gilir di DAS Gumbasa ... 82

23. Hasil simulasi indeks lahan menurut skenario 1 ... 85

24. Hasil simulasi erosi tanah menurut skenario 1 (penggunaan lahan aktual) ... 87

25. Hasil simulasi pendapatan usahatani menurut skenario 1 (penggunaan lahan aktual) ... 89

26. Hasil simulasi indeks lahan menurut skenario 2 ... 92

27. Hasil simulasi erosi tanah menurut skenario 2 ... 94

28. Hasil simulasi pendapatan usahatani menurut skenario 2 ... 96

29. Hasil simulasi indeks lahan menurut skenario 3 ... 99

30. Hasil simulasi erosi tanah menurut skenario 3 ... 101

31. Hasil simulasi pendapatan usahatani menurut skenario 3 ... 103

32. Hasil simulasi indeks lahan menurut skenario 4 ... 106

33. Hasil simulasi erosi tanah menurut skenario 4 ... 108

34. Hasil simulasi pendapatan usahatani menurut skenario 4 ... 110

35. Hasil simulasi indeks lahan menurut skenario 5 ... 113

36. Hasil simulasi erosi tanah menurut skenario 5 ... 115

37. Hasil simulasi pendapatan usahatani menurut skenario 5 ... 117

38. Hasil simulasi indeks lahan menurut skenario 6 ... 120

39. Hasil simulasi erosi tanah menurut skenario 6 ... 122

40. Hasil simulasi pendapatan usahatani menurut skenario 6 ... 124

(16)

42. Hasil simulasi erosi tanah menurut skenario 7 ... 129

Tabel Halaman

43. Hasil simulasi pendapatan usahatani menurut skenario 7 ... 131 44. Rekapitulasi hasil simulasi luas lahan sesuai, laju erosi tanah,

dan rata-rata pendapatan usahatani pada tahun 2020 menurut

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka pemikiran penelitian ………... 4

2. Bagan alir tahapan penelitian ……….. 29

3. Peta unit lahan penelitian ……… 33

4. Skema plot pengukuran erosi tanah aktual ………... 35

5. Model konseptual perencanan penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan ………... 44

6. Diagram forrester model penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan ………... 47

7. Peta Daerah Aliran Sungai Gumbasa ……….. 50

8. Rata-rata curah hujan dan jumlah hari hujan di Daerah penelitian ……… 51

9. Rata-rata suhu udara di daerah penelitian ………... 51

10. Gambaran tingkat kepentingan faktor-faktor yang Berpengaruh pada penggunaan lahan untuk pengembangan Pertanian berkelanjutan Di DAS Gumbasa ………... 58

11 Analisis neraca air tanah untuk budidaya tanaman Kakao ... 63

12 Analisis neraca air tanah untuk budidaya tanaman Palawija ... 65

13. Proyeksi hubungan antara waktu usahatani dengan Pendapatan usahatani kakao di DAS Gumbasa ... 82

14 Peta arahan penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa menurut skenario 1 (Penggunaan lahan aktual) ... 140 15. Peta arahan penggunaan lahan untuk pengembangan

pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa menurut skenario 4 141 16. Peta arahan penggunaan lahan untuk pengembangan

pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa menurut skenario 6 142 17. Peta arahan penggunaan lahan untuk pengembangan

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rata-rata curah hujan Di DAS Gumbasa, Donggala

periode Tahun 1995 – 2004 ………. 159 2. Rata-rata suhu udara Dd DAS Gumbasa, Donggala periode

Tahun 2000 – 2004 ………. 159 3. Hasil analisis lansekap dan sifat fisik tanah di daerah

penelitian ……….. 160 4. Hasil analisis sifat kimia tanah di daerah penelitian …... 161 5. Plot pengukuran erosi tanah aktual pada penggunaan lahan

kebun campuran ubikayu – gamal dengan kelerengan 5 %

(plot 1) di desa Tongoa, Palolo, Donggala …………... 161 6. Plot pengukuran erosi tanah aktual pada penggunaan lahan

kebun campuran kakao - hutan dengan kelerengan 3 % (plot

2) di desa Tongoa, Palolo, Donggala ………... 162 7. Plot pengukuran erosi tanah aktual pada penggunaan lahan

hutan dengan kelerengan 24 % (plot 3) di desa Bahagia,

Palolo, Donggala ……….. 162 8. Plot pengukuran erosi tanah aktual pada penggunaan lahan

kebun campuran kakao - hutan dengan kelerengan 22 % (plot

4) di desa Bahagia, Palolo, Donggala ..………... 162 9. Plot pengukuran erosi tanah aktual pada penggunaan kakao

monokultur dengan kelerengan 9 % (plot 5) di desa Bahagia,

Palolo, Donggala ………... 163 10. Plot pengukuran erosi tanah aktual pada penggunaan lahan

tanah terbuka dengan kelerengan 5 % (plot 6) di desa

Bahagia, Palolo, Donggala ………... 163 11. Plot pengukuran erosi tanah aktual pada penggunaan lahan

kacang tanah dengan kelerengan 3 % (plot 7) di desa

Bahagia, Palolo, Donggala ………... 163 12. Plot pengukuran erosi tanah aktual pada penggunaan lahan

jagung dengan kelerengan 10 % (plot 8) di desa Ampera,

Palolo, Donggala ………... 164 13. Plot pengukuran erosi tanah aktual pada penggunaan lahan

kebun campuran kakao – cengkeh dengan kelerengan 24 %

(19)

Lampiran Halaman

14. Plot pengukuran erosi tanah aktual pada penggunaan lahan tanah terbuka dengan kelerengan 10 % (plot 10) di desa

Ampera, Palolo, Donggala ………... 164 15 Daftar isian penilaian dalam analisis prospektif ... 165 16 Analisis neraca air tanah untuk pengembangan tanaman

kakao ... 165 17 Analisis neraca air tanah untuk pengembangan tanaman

palawija ... 166 18. Persyaratan iklim untuk budidaya kakao

(Theobroma cacao) (Sys et al., 1993) ……….. 166 19. Persyaratan iklim untuk budidaya jagung (Zea mays L.) (Sys

et al., 1993) ………... 167 20. Persyaratan iklim untuk budidaya kacang tanah (Arachis

hypogaea) (Sys et al., 1993) ………. 167 21. Persyaratan iklim untuk budidaya ubikayu (Manihot

esculenta) (Sys et al., 1993) ……….. 168 22. Persyaratan lansekap dan tanah untuk budidaya kakao

(Theobroma cacao) (Sys et al., 1993) ………... 168 23. Persyaratan lansekap dan tanah untuk budidaya jagung

(Zea mays L.) (Sys et al., 1993) ………... 169 24. Persyaratan lansekap dan tanah untuk budidaya kacang

Tanah (Arachis hypogaea) (Sys et al., 1993) ………... 169 25. Persyaratan lansekap dan tanah untuk budidaya ubikayu

(Manihot esculenta) (Sys et al., 1993) ………... 170 26. Pengukuran erosi tanah aktual tipe penggunaan lahan kebun

campuran ubikayu-gamal pada kelerengan 5 %

(plot 1) ………... 171 27. Pengukuran erosi tanah aktual tipe penggunaan lahan

Kakao pola kebun campuran pada kelerengan 3 %

(plot 2) ... 173 28. Pengukuran erosi tanah aktual tipe penggunaan lahan

Kacang tanah pada kelerengan 5% (plot 3) ………... 175 29. Pengukuran erosi tanah aktual tipe penggunaan lahan

Kakao monokultur pada kelerengan 9% (plot 4) ………... 177 30. Pengukuran erosi tanah aktual tipe penggunaan lahan kakao

(20)

Lampiran Halaman

31. Pengukuran erosi tanah aktual tipe penggunaan lahan

hutan pada kelerengan 24 % (plot 6) ………... 181

32. Pengukuran erosi tanah aktual tipe penggunaan lahan jagung pada kelerengan 9 % (plot 7) ……….. 183

33. Pengukuran erosi tanah aktual tipe penggunaan lahan kebun campuran cengkeh - kakao pada kelerengan 14 % (plot 8) …. 184 34. Pengukuran erosi tanah aktual tipe penggunaan lahan tanah terbuka pada kelerengan 5 % (plot 9) ………... 185

35. Pengukuran erosi tanah aktual tipe penggunaan lahan tanah terbuka pada kelerengan 10 % (plot 10) ………... 186

36. Erodibilitas tanah pada plot pengukuran erosi tanah …... 187

37. Kode klasifikasi struktur tanah (Arsyad, 2000) ... 188

38. Kode permeabilitas tanah (Arsyad, 2000) ... 188

39. Analisis erodibilitas tanah di daerah penelitian ... 189

40. Nilai faktor pengelolaan tanaman (Arsyad, 2000) ... 190

41. Nilai faktor teknik konservasi tanah (Abdurrahman et al., 1984) ... 191

42. Nilai faktor kedalaman sub order tanah (Arsyad, 2000) ... 192

43. Pengaruh temperatur udara dan curah hujan terhadap kecepatan pembentukan tanah (Arsyad, 2000) ... 192

44. Kedalaman tanah minimum untuk pertumbuhan tanaman (Hammer, 1980) ... 193

45. Analisis net present value (NPV) dan benefit – cost ratio (BCR) usahatani kakao di DAS Gumbasa, Donggala ... 193

46. Analisis nisbah biaya-manfaat (BCR) usahatani jagung ... 194

47. Analisis nisbah biaya-manfaat (BCR) usahatani kacang tanah 195 48. Analisis nisbah biaya-manfaat (BCR) usahatani ubikayu ... 196

49 Simulasi model penggunaan lahan untuk pengembangan ertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa menurut skenario 1. p

compact disc 50 Simulasi model penggunaan lahan untuk pengembangan

ertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa menurut skenario 2. p

compact disc 51 Simulasi model penggunaan lahan untuk pengembangan

ertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa menurut skenario 3 p

compact disc 52 Simulasi model penggunaan lahan untuk pengembangan compact

(21)

pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa menurut skenario 4 disc

Lampiran Halaman

53 Simulasi model penggunaan lahan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa menurut skenario 5

compact disc 54 Simulasi model penggunaan lahan untuk pengembangan

ertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa menurut skenario 6 p

compact disc 55 Simulasi model penggunaan lahan untuk pengembangan

pertanian berkelanjutan di DAS Gumbasa menurut skenario 7

compact disc

Gambar

Tabel  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Produksi barang pada bulan Juni 2010 menggunakan metode Mamdani sebanyak 2939,5 bungkus, sedangkan produksi perusahaan 3000, maka produksi perusahaan menurut metode Mamdani

Tahapan klarifikasi dokumen penawaran dan pembuktian dokumen kualifikasi ini merupakan bagian dari evaluasi dokumen penawaran, sehingga apabila peserta lelang tidak

Bertujuan untuk menentukan arah-arah di medan atau di peta serta untuk melakukan pengecekan arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tersebut adalah arah

tentang dasar negara yang disampaikan oleh beberapa anggota sidang, menyebabkan terjadinya pengelompokkan dalam BPUPK, yaitu kalangan Islam yang menginginkan dasar negara

hanya didasarkan pada pertimbangan akal dalam menilai baik buruknya sesuatu, bukan pula karena dapat mendatangkan kenikmatan dan menghindarkan kerusakan tapi lebih jauh

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan juga berdasar pada hasil analisis data serta pengujian hipotesis dalam penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Berdasarkan tingkat efisiensi pemasaran dari tiap lembaga dan berdasarkan ukuran ikan, maka dapat disimpulkan bahwa rantai pemasaran ikan betutu ini termasuk dalam kategori

Masyarakat sering menganggap bahwa kulit pisang merupakan sisa kulit yang sudah tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi. Sehingga masyarakat seringkali membuang