Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain adalah
oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain adalah teknik penyajian yang dikuasai guruteknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran pada siswa di
untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran pada siswa di dalam kelas, baik secaradalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok. Agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan individual maupun secara kelompok. Agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.
Belajar mengajar sebagai suatu kegiatan, seiring dengan
Belajar mengajar sebagai suatu kegiatan, seiring dengan adanya makhluk manusia di mukaadanya makhluk manusia di muka bumi ini, sejak semula kegiatan belajar
bumi ini, sejak semula kegiatan belajar mengajar ini telah dilakukan oleh manusia bahkanmengajar ini telah dilakukan oleh manusia bahkan dalam batas-batas tertentu juga hewan, dalam upaya membimbing anak keturunannya agar dalam batas-batas tertentu juga hewan, dalam upaya membimbing anak keturunannya agar berhasil dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
berhasil dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pembahasan
Pembahasan
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan k
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan k emampuan, ketikaemampuan, ketika berfikir informasi dan kompetensi apa yang dimaksud oleh siswa, maka pada saat itu juga kita berfikir informasi dan kompetensi apa yang dimaksud oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berfikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat
semestinya berfikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secaratercapai secara efektif dan efesien. Ini sangat penting untuk
efektif dan efesien. Ini sangat penting untuk dipahami oleh setiap guru, sebab dipahami oleh setiap guru, sebab apa yang harusapa yang harus dicapai akan menentukan bagaimana cara mencapainya. Seorang guru dituntut untuk
dicapai akan menentukan bagaimana cara mencapainya. Seorang guru dituntut untuk menguasai metode pembelajaran yang dilakukannya akan dapat memberikan
menguasai metode pembelajaran yang dilakukannya akan dapat memberikan nilai tambah baginilai tambah bagi anak didiknya. Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya dari nilai
anak didiknya. Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya dari nilai proses pembelajarannyaproses pembelajarannya adalah hasil belajar yang optimal atau
adalah hasil belajar yang optimal atau maksimalmaksimal.[1].[1]
Banyak defenisi mengenai metode pembelajaran ini yang dijumpai dalam berbagai literatur Banyak defenisi mengenai metode pembelajaran ini yang dijumpai dalam berbagai literatur Muhammad Atiyah
Al-Muhammad Atiyah Al-Abrasyi, mendefenisikan “jalan yang haAbrasyi, mendefenisikan “jalan yang harus diikuti untuk memberikanrus diikuti untuk memberikan kefahaman bagi peserta didik segalam macam pel
kefahaman bagi peserta didik segalam macam pel ajaran dalam segala mata pelajaran”.ajaran dalam segala mata pelajaran”. Dari berbagai defenisi mengenai metode pembelajaran yang telah dikemukakan dapat Dari berbagai defenisi mengenai metode pembelajaran yang telah dikemukakan dapat disimpulkan dalam kalimat pendek b
disimpulkan dalam kalimat pendek b ahwa metode ialah jalan atau cara-cara yang digunakanahwa metode ialah jalan atau cara-cara yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran
pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran.[2].[2] Salah satu model pembelajaran yang masih berl
Salah satu model pembelajaran yang masih berl aku dan sangat banyak digunakan oleh guruaku dan sangat banyak digunakan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvesional. Pembelajaran
adalah model pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvesional. Pembelajaran konvensional mempunyai beberapa pengertian menurut para ahli, di
konvensional mempunyai beberapa pengertian menurut para ahli, di antaranya:antaranya: 1.
1. Djamarah (1996), metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisionalDjamarah (1996), metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik
sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dandalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.
yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. 2.
2. Freire (1999), memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu Freire (1999), memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatusebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber “gaya bank” penyelenggaraan pendidi
penyelenggaraan pendidikan ber “gaya bank” penyelenggaraan pendidikan hanya dipandangkan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib
sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib diingatdiingat dan dihafal
dan dihafal.[3].[3]
Secara umum, ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah: Secara umum, ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah:
METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL A. Pendahuluan
A. Pendahuluan
B. B. 1.
1. Pengertian Pengertian Metode Metode PembelajaranPembelajaran
2.
2. Metode Metode Pembelajaran Pembelajaran KonvensionalKonvensional
3.
1. Siswa adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa menerima pengetahuan dari guru dan pengetahuan diasumsinya sebagai badan dari informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar.
2. Belajar secara individual
3. Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis 4. Perilaku dibangun atas kebiasaan
5. Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final 6. Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran
7. Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik 8. Interaksi di antara siswa kurang
9. Guru sering bertindak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.
Namun perlu diketahui bahwa pengajaran model ini dipandang efektif atau mempunyai keunggulan, terutama:
1. Berbagai informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain 2. Menyampaikan informasi dengan cepat
3. Membangkitkan minat akan informasi
4. Mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan 5. Mudah digunakan dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan kelemahan pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan
2. Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik d engan apa yang dipelajari 3. Para siswa tidak mengetahui apa tujuan mereka belajar pada hari itu
4. Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas
5. Daya serapnya rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal.[4]
Setiap guru yang akan mengajar senantiasa dihadapkan pada pilihan metode. Banyak macam metode yang bisa dipilih guru dalam kegiatan mengajar, namun tidak semua metode bisa dipilih guru dalam kegiatan mengajar. Dan tidak semua pula metode dikatakan jelek. Kebaikan suatu metode terletak pada ketatapan memilih sesuai dengan tuntutan pembelajaran. Omar Muhammad Al-Toumi mengatakan terdapat beberapa ciri dari sebuah metode yang baik untuk pembelajaran pendidikan agama Islam, yaitu:
1. Berpadunya metode suatu tujuan dan alat dengan jiwa dan ajaran akhlak islami yang mulia. 2. Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya sesuai dengan watak siswa dan materi siswa pada
kemampuan praktis.
3. Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktik dan mengantarkan siswa pada kemampuan praktis.
4. Tidak mereduksi materi tapi bahkan mengembangkan materi.
5. Memberikan keleluasaan pada siswa untuk menyatakan pendapatnya.
6. Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat dan terhormat dalam keseluruhan pembelajaran.[5]
4. Ciri ciri Umum Metode yang Baik
Menurut Ujang Sukandi (2003), mendefenisikan bahwa pendekatan konvensional ditandai dengan guru mengajar lebih banyak mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan. Di sini terlihat bahwa pendekatan konvensional yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang lebih banyak didominasi
gurunya sebagai “pentransfer ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai “peneri ma” ilmu.
Sedangkan menurut Philip R. Wallace, pendekatan pembelajaran dikatakan sebagai pendekatan pembelajaran yang konservatif apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Otoritas seorang guru lebih diutamakan dan berperan sebagai contoh bagi muri-muridnya. 2. Perhatian kepada masing-masing individu atau minat sangat kecil
3. Pembelajaran di sekolah lebih banyak dilihat sebagai persiapan akan masa depan, bukan sebagai peningkatan kompetensi siswa di saat ini.
4. Penekanan yang mendasar adala pada bagaimana pengetahuan dapat diserap oleh siswa dan penguasaan pengetahuan tersebutlah yang menjadi tolak ukur keberhasilan tujuan, sementara pengembangan potensi siswa terabaikan.[6]
Jika dilihat dari tiga jalur modus penyampaian pesan pembelajaran, penyelenggaraan
pembelajaran konvensional lebih sering menggunakan modus telling(pemberian informasi), ketimbang modusdemonstrating(memperagakan), dan doing direct performance(memberikan kesempatan untuk menampilkan unjuk kerja secara langsung). Dalam kata lain, guru lebih sering menggunakan strategi atau metode ceramah atau drill dengan mengikuti urutan materi dalam kurikulum secara ketat. Guru berasumsi bahwa keberhasilan p rogram pembelajaran dilihat dair ketuntasannya menyampaikan seluruh meteri yang ada dalam kurikulum.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendekatan konvensional da pat dimaklumi sebagai
pendekatan pembelajaran yang lebih banyak berp usat pada guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa, metode pembelajaran lebih pada penguasaan konsep-konsep bukan kompetensi.[7]
Seorang guru dituntut untuk menguasai berbagai model-model pembelajaran, dimana melalui model pembelajaran yang digunakannya akan dapat memberikan nilai tambah bagi anak
didiknya. Selanjutnya yang tidak kalah pentingnya dari pro ses pembelajarannya adalah hasil belajar yang optimal atau maksimal.
Memang, model pembelajaran konvensional ini tidak harus kita tinggal, dan guru mesti melakukan model konvensional pada setiap pertemuan, setidak-tidaknya pada awal proses pembelajaran dilakukan. Atau kita memberikan kepada anak didik sebelum kita menggunakan model pembelajaran yang akan dipergunakan.[8]