• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING

Vol. 2

SEMINAR NASIONAL

PENDIDIKAN DASAR

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS,

KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI

DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21:

INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21

Bandung, 3 Desember 2016

Editor:

Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.

Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina

Anggia N. Ariawan, S.Pd.

(2)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

PENDIDIKAN DASAR

Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas,

Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21:

Inovasi Pembelajaran Abad 21

Vol. 2

Editor:

Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.

Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina

Anggia N. Ariawan, S.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

SEKOLAH PASCASARJANA

(3)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21

ISBN 978-602-98647-5-5

Editor:

Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd.

Cetakan I Desember 2016

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154

(4)

PENGANTAR

EDITOR SEMINAR NASIONAL PRODI PENDAS SPS UPI Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan

Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21

Abad 21 merupakan abad yang sarat akan teknologi serta daya saing yang kompetitif. Pada abad 21 diharapkan generasi masa depan memiliki pola pikir kritis serta kreatif untuk membangun bangsa Indonesia. Selain itu, kemampuan komunikasi juga menjadi kunci bagi generasi masa depan agar mampu menjalin suatu kolaborasi. Salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Seorang pendidik wajib memiliki pola pikir inovatif yang mampu dituangkan dalam pembelajaran sehingga menghasilkan peserta didik yang mampu berdaya saing di masa depan.

Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi,dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21. Penyelenggaraan seminar nasional didasari keinginan untuk menampung ide-ide dari pendidik dan calon pendidik tentang inovasi pembelajaran abad 21. Melalui kegiatan ini diharapkan partisipan memperoleh pengalaman serta inspirasi sehingga dapat mengembangkan kualitas peserta didik sebagai generasi masa depan yang unggul dan mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.

Bumi Siliwangi, 3 Desember 2016

(5)
(6)

DAFTAR ISI

Pengantar Editor Seminar Nasional Prodi Pendas SPs UPI ... iii

BAGIAN I

Penggunaan Model Metode dan Pendekatan Pembelajaran dalam

Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunikasi dan Kolaborasi

ModelProject Based Learningdalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Pembelajaran IPS

Merry Christiana, Muliyati ...1 StrategiMeans-Ends Analysis (MEA)sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa

Moh. Nurhadi ...7 Pengembangan Pemahaman Konsep IPS di SD Kelas Rendah melalui Pendekatan Personal Berlandaskan Pendekatan Sosial

Mubarok Somantri, Hany Handayani ...12 Penerapan Model Pembelajaran Mandiri BerbasisContent Management System (Cms) Wordpress (E-Learning)dalam Pembelajaran Menulis Dongeng (Penelitian

Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Kota Bandung)

Nais Ambarsari ...16 Penerapan Model SAVI (Somatic, Audiotory, Visualization, Intellectual)untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV pada Pembelajaran IPA tentang Daur Hidup Beragam Jenis Hewan

Nisrina Hardiani, Acep Roni Hamdani ...21 Penerapan ModelRole Playinguntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar

Nur Fadillah, Trisna Romadhona ...27 Penerapan MetodeGamesJejak Kasus Dalam Pembelajaran IPS

Rekha Budi Ramdhani ...33 PengaruhContextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Peningkatan

Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar

Rina Indriani ...38 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran

Quantum Learningdalam Pelajaran IPA

(7)

Keefektifan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Daur Air di Sekolah Dasar Rintis Rizkia Pangestika ...48 Kegiatan Berpikir Kritis Matematis MelaluiProblem Based LearningBerstrategi

Accelerated Learning

Riska Oktaviani Tristania Pulungan ...54 Pembelajaran Tematik Terpadu dengan ModelProblem Based Learning (PBL)di Sekolah Dasar

Rizki Ramadhan ...60 Penggunaan MetodeImage Streamingdan Musik Latar terhadap Kemampuan Menulis Cerpen

Senja Pradestia Putri ...65 Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks Diskusi

Siti Pitrianti ...71 Strategi Pembelajaran IPS Abad 21 untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah di Sekolah Dasar

Subarkah, Irwan ...77 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)dalam Meningkatkan

Kecerdasan Ekologis dan Hasil Pembelajaran IPS

Suprihatin, Risma Prasasti ...83 Model MembacaSteinberguntuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Sekolah Dasar

Tatat Hartati ...89 Penerapan StrategiREACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, And Transferring)untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Ulfah ...102 Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Komunikasi Matematika SD

Vira Pratiwi, Ika Fitri Apriani ...108 Pembelajaran Kontekstual sebagai Modal TerciptanyaSocial Carepada Peserta Didik Wahyu Dwi Lestari ...115

Contextual Teaching and Learningdalam Peningkatan Penalaran Matematis Siswa di Sekolah Dasar Kelas V SD

(8)

Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Yuyu Yuliati ...124 Pengembangan ModelCliosferdalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V

Yuyun Dwi Haryanti ...130 Pengaruh Model Multiliterasi Berbasis Integratif Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis

Zaenal Abidin ...136

BAGIAN II

Penggunaan Media dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi

EfektivitasGoogle Earthsebagai MediaE-Learningdi Sekolah Dasar

Neni Maulidah, Murniwati ...141 Penggunaan MediaBig BookTerhadap Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar

Rahmat Sutedi, Restu Pujiantara ...147 Penggunaan TeknikQuick On The Drawdengan Media Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa Sekolah Dasar

Ridwan Firdaus ...154 Penggunaan Media Permainan Batu Loncatan untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Berkomunikasi Peserta Didik

Sari Rejeki Utami ...159

BAGIAN III

Pembelajaran Literasi dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi

Implementasi ProgramWest Java Leader Reading Challenge (WJLRC) sebagai Budaya Literasi di Sekolah Dasar

Muhammad Rizal Fauzi ...165 Pembiasaan Membaca sebagai Wujud Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar

Nunuy Nurkaeti ...172 Profil Kemampuan Literasi IPS dan IPA Peserta Didik Kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar dalam Rangka Gerakan Literasi Sekolah

Rokayah, Neni Hermita, Chaerul Rochman ...178 Pendidikan Literasi Abad 21 dan Implementasinya pada Pemerolehan dan

Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

(9)

Sastra Didaktis sebagai Afirmasi Literasi Komunikasi di SD

Seni Apriliya, Elan, Dwi Alia ...188

BAGIAN IV

Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi

Permainan Tradisional Jung dan Kearifan Lokal Pesisir Pantai Bengkalis

Nurmahen ...195 Fiksimini Berbasis Cybersastra danLocal Wisdomsebagai Model Literasi Mutakhir Abad 21 di Sekolah Dasar

Sani Aryanto, Eli Nurlela Andriani ...200

BAGIAN V

Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Abad 21

Efektivitas Pelatihan Komunikasi Interpersonal untuk Mengurangi Rasa Malu (Shyness) Nandhini Hudha A ...206 Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Karakter

Risa Wismaliya, Cece Rakhmat, dan Reni Bakhraeni ...212 Menumbuhkan Kepemimpinan Anak di Sekolah Dasar

Roni Rodiyana ...218 Peran Pendidikan Karakter dalam Konteks Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (Iptek) di Abad 21

Ropal Aria Silo, Ferdinandus Husen Pantar ...224 Menumbuhkan Karakter Melalui Pembelajaran Kooperatif

Selly Puspa Dewi Rachman ...230 Penerapan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Abad 21 Tri Juli Hajani ...233 Pembentukan Karakter Anak melalui Pendidikan Berbasis Budaya di Kabupaten Purwakarta sebagai Inovasi Pembelajaran Abad 21

Wahyuni , Lia Yulianti ...238 Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi di Sekolah Dasar

Wina Dwi Puspitasari ...244 Nilai Kepemimpinan Pendidikan dan Implikasinya Terhadap Pembinaan Karakter Siswa Sekolah Dasar

(10)

BAGIAN VI

Kurikulum dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi

Komparasi Pendidikan Finlandia-Indonesia sebagai Upaya Merumuskan Formulasi Sistem Pendidikan yang Unggul di Abad 21

Rizki Ananda ...255 Konsep Pengembangan Pendidikan Masa Depan (Abad 21)

Sinta Wahyuni ...262 Perpaduan Kurikulum Nasional dan KurikulumCambridgesebagai Alternatif

Kurikulum Pembelajaran di Sekolah Dasar Pada Abad 21

Sita Ratnangingsih ...267

BAGIAN VII

Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Abad 21

Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian Guru dalam Perspektif Pendidikan Berasrama Program Profesi Guru Pasca SM-3T (Analisis Indikator Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Pendidikan Berasrama Program PPG Pasca SM-3T) Mia Muslimah ...273 Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Guru Sekolah Dasar

Mohammad Ajid Abdul Majid ...277 Peran Guru dalam Pendidikan Karakter Di Sekolah Pada Abad Ke 21

Monalisa Gherardini ...283 Membina Hubungan Guru dan Siswa (rapport building) Guna Meningkatkan

Kompetensi Guru dalam Mengajar

Muhamad Nova ...288

BAGIAN VIII

Permasalahan di Sekolah Dasar pada Pembelajaran Abad 21

Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Keliling di Kelas 3 SD

Rini Yulia Agustini ...294

Learning ObstaclesMateri Persamaan Linear Satu Variabel

(11)

PENGEMBANGAN MODELCLIOSFERDALAM PEMBELAJARAN

IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

Yuyun Dwi Haryanti

yuyundwiharyanti18@gmail.com Universitas Majalengka

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.Peningkatan hasil belajar siswa dilakukan melalui pengembangan perangkat pembelajaran terdiri dari Silabus, RPP, Bahan Ajar, Lembar Kerja Siswa, Media Pembelajaran, Model Pembelajaran dan Tes Hasil Belajar. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan.Prosedur penelitian menggunakan model Bord and Gall. Uji coba produk menggunakan pretest-posttest control grup design. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 1 Wanadadi sebanyak 37 orang.Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, tes dan angket.Analisis data meliputi analisis deskriptif kualitatif, uji normalitas, uji homogenitas, analisis ketuntasan klasikal,

Independent Sample Test, dan Normalized-Gain.Hasil Penelitian menunjukkan rata-rata nilai validator untuk perangkat pembelajaran sangat valid. Respons guru dan siswa sangat baik dalam pembelajaran model Cliosfer. Hasil pengamatan keterlaksanaan model dalam pembelajaran sudah dilakukan guru sesuai sintaks model Cliosfer. Ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen 100% sedangkan kelas kontrol 68%.Pengaruh model Cliosfer

sangat tinggi terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian model Cliosfer

valid, praktis dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Kata kunci: hasil belajar, modelcliosfer, pembelajaran IPS

PENDAHULUAN

Pembelajaran IPS tidak hanya membekali peserta didik dengan menghafalkan sejumlah konsep melainkan penekanan pada bekal dalam memahami dan ikut serta dalam menjalani kehidupan di masyarakat.Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggungjawab serta warga yang cinta damai (Permendiknas, No. 22 Tahun 2006). Pembelajaran IPS yang diterapkan pada sekolah dasar saat ini menggunakan metode konvensional. Agung (2011) menyebutkan bahwa para pendidik masih menerapkan metode konvensional dalam proses pembelajaran di kelas, mengakibatkan proses pembelajaran kurang menarik dan didominasi oleh guru.

(12)

131

Analisis kebutuhan yang diperoleh melalui wawancara terhadap guru di SD Gugus Ki Hajar Dewantara dapat disimpulkan bahwa guru membutuhkan pengembangan model

Cliosfer sehingga pembelajaran IPS tidak di dominasi guru melainkan siswa dapat berperan aktif di kelas. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif, memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Model Cliosfer merupakan model Cooperative Learning Type Inside-outside Circle berbasis saintifik melalui film dokumenter. Model Cooperative Learning

merupakanmodel pembelajaran yang membantu peserta didik dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas, dan perolehan belajar (Solihatin dan Raharjo, 2012). Inside Outside Circle bertujuan agar siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan sehinggadapat menumbuh kembangkan keaktifan anak untuk belajar yaitu dengan cara saling berbagi informasi, anak berkesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi (Huda, 2013).

Kemendikbud (2014) menyebutkan bahwa pendekatan saintifik diyakini sebagai pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Proses pembelajaran terdiri dari lima pengalaman belajar pokok yaitu: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Machin (2014) dalam penelitianya menyebutkan tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik antara lain: (1) meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi; (2) membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah; (3) terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan; (4) hasil belajar yang tinggi; (5) melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide;(6) mengembangkan karakter siswa.

Perlengkapan media dalam pembelajaran IPS memainkan peranan penting dalam proses pembelajaran. Media film membuat siswa lebih tertarik dan memahami materi yang disajikan. Dwyer (dalam Waluya, 2006), pengemasan materi pembelajaran dalam bentuk tayangan-tayangan audiovisual mampu merebut 94% saluran masuknya pesan-pesan atau informasi ke dalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. Media audiovisual mampu membuat peserta didik pada umumnya mengingat 80% setelah 3 jam kemudian 65% setelah 3 hari kemudian (Warsono & Hariyanto, 2012).

Berdasarkan uraian di atas maka tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V; (2) menghasilkan model Cliosferuntuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V yang valid; (3) mengetahui kepraktisan modelCliosfer untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V; (4) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang menggunakan model Cliosfer dengan model konvensional; (5) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan modelCliosfer.

(13)

membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi logis. Teori ini sejalan dengan teori Ausubel (Trianto, 2009) menyebutkan bahwa dalam membantu siswa menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-konsep awal yang sudah dimiliki siswa yang berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Model Cliosfer pada sintaks kedua yaitu mengeksplor pengetahuan siswa dimana guru menggali pengetahuan yang dimiliki siswa sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran serta memudahkandalam penguasaan konsep materi yang diajarkan.Berdasarkan penjelasan kajian penelitian yang relevan maupun teori-teori belajar, maka peneliti mengembangkan model Cliosfer untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan atau Research and Develompent (R&D).Prosedur penelitian mengacu pada model Borg & Gall. Tahapan model penelitian Borg & Gall pada dasarnya mengembangkan berdasarkan temuan di lapangan dan memvalidasi produk yang dikembangkan.Penelitian terkait materi Proklamasi Kemerdekaan RI. Produk yang peneliti kembangkan meliputi: Silabus, RPP, LKS, Bahan Ajar, Media FilmDokumenter, Model Pembelajaran dan Tes Hasil Belajar.

Rancangan Uji coba produk menggunakan desain eksperimen pretest-posttest control grup design. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Banjarmangu kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara sebagai uji coba terbatas, SDN 1 Wanadadi kecamatan Wanadadi, Banjarnegara sebagai kelas eksperimen dan SDN 1 Banjarmangu kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara sebagai kelas kontrol. Waktu pelaksanaan uji coba dilaksanakan pada semester genap tahun 2014/2015.

Data penelitian berupa data kualitatif dan kuantitatif.Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kepada guru di SD Gugus Ki Hajar Dewantara kecamatan Wanadadi.Teknik analisis data kualitatif berupa deskriptif.Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari skor tiap analisis data seperti, uji validitas tes hasil belajar, uji reliabilitas tes hasil belajar, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal.Teknik analisis data dianalisis melalui uji normalitas, uji homogenitas, independent samples t-test dan uji normalized gain.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(14)

133

Sintaks Model

Cliosfer

Prinsip Reaksi

Guru sebagai pembimbing dan fasilitator

Sistem sosial

Siswa berperan aktif dalam pembelajaran

1. Kartu Tanya

Validasi produk dilakukan oleh validator ahlimaupun praktisi.Validasi produk yang dikembangkan meliputi:Silabus, RPP, LKS, Media, Bahan Ajar, Tes Hasil Belajar, dan Model Pembelajaran dengan nilai berturut-turut adalah 4,22; 4,27; 4,41; 4,42; 4,30; 4,24; 4,29 dari rentang maksimum 5. Hasil rata-rata keseluruhan produk diperoleh skor 4,30 dengan kriteria sangat valid. Hal ini menunjukkan bahwa model Cliosfer dapat diimplementasikan untuk uji terbatas maupun uji skala luas.

Hasil uji kepraktisan perangkat dilakukan melalui angket respons guru, respons siswa dan pengamatan keterlaksanaan model Cliosfer. Respons guru terhadap model

Cliosfer dari tiga responden menunjukkan skor 4,48 dengan kriteria sangat baik. Respon siswa dari 37 responden menunjukkan skor 3,60 dengan kriteria sangat baik. Pengamatan terhadap guru dalam pembelajaran model Cliosfer menunjukkan bahwa keseluruhan sintaks yang dilakukan guru mudah digunakan dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa model Cliosfer dikatakan memenuhi kepraktisan untuk digunakan dalam model pembelajaran IPS pada materi proklamasi kemerdekaan RI.

Hasil uji keefektifan diperoleh berdasarkan kriteria: (1) ketuntasan secara klasikal; (2) perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas control; (3) peningkatan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil ketuntasan belajar secara klasikal pada kelas eksperimen sebesar 100% sedangkan kelas kontrol sebesar 68%. Perbedaan hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dengan skor rata-rata posttest sebesar 89,81daripada kelas kontrol sebesar 72,62. Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model Cliosfer kriteria tinggi dengan skor 0,81 sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional kriteria sedang dengan skor 0,45.

(15)

yaitu menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, hal ini sangat penting dilakukan guru dalam pembelajaran sehingga siswa termotivasi dan mengetahui kompetensi yang akan dicapai. Sintaks kedua yaitu mengeksplor pengetahuan siswa. Kegiatan ini dapat membantu siswa menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi karena sangat diperlukan konsep-konsep awal yang sudah dimiliki siswa berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Sintaks ketiga yaitu menyajikan informasi sesuai dengan tahap kognif siswa dimana siswa siswa berada pada tahap operasional konkret.Sintaks keempat yaitu Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok kooperatif.Pembelajaran dalam kelompok kooperatif dapat meningkatkan motivasi, produktivitas, solidaritas serta perolehan hasil belajar.Sintaks kelima yaitu membimbing kelompok bekerja dan belajar.Tahap ini guru tidak hanya sebagai mengajar saja melainkan membimbing siswa baik secara individu maupun kelompok.Sintaks keenam yaitu evaluasi untuk mengukur pengetahuan yang diperoleh siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran. Sintaks ketujuh yaitu memberikan penghargaan kepada siswa akan berdampak positif dimana siswa merasa senang dalam pembelajaran.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil wawancara mengenai permasalahan dalam pembelajaran IPS berkaitan dengan model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran dimana guru menggunakan model konvensional sehingga membuat siswa pasif dalam pembelajaran.Kendala-kendala dalam pembelajaran IPS memerlukan solusi pemecahan masalah. Pemecahan masalah dilakukan dengan mengembangkan model Cliosfer. Penerapan model Cliosfer bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Produk yang peneliti kembangkan berupa Silabus, RPP, Bahan Ajar, LKS, media, tes hasil belajar dan model pembelajaran. Rata-rata keseluruhan validasi perangkat pembelajaran model Cliosfer yang dihasikan “sangat valid” dengan skor 4.30.

Kepraktisan perangkat pembelajaran diperoleh dari respons guru, respons siswa serta keterlaksanaan model Cliosfer dalam pembelajaran IPS. Respons guru terhadap perangkat pembelajaran dengan kategori “sangat baik” Respon siswa terhadap perangkat pembelajaran dengan kategori “ sangat baik dengan perolehan skor rata-rata dari 37 responden sebesar 3,60. Hasil observasi terhadap keterlaksaan model Cliosfer

pembelajaran IPS menunjukkan bahwa semua aspek pada setiap fase dalam perangkat pembelajaran mudah digunakan oleh guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

Keefektifan perangkat pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil uji coba di kelas eksperimen. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar siswa di kelas eksperimen sebesar 100% sedangkanketuntasan klasikal kelas kontrol sebesar 68%. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji t. Rata-rata nilai posttest dengan uji t pada kelas eksperimen adalah 89,81dan untuk nilai posttest kelas kontrol adalah 72,62 artinya bahwa nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata posttest kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan rumus N-Gain dalam pembelajaran IPS menggunakan model Cliosfer

(16)

135

Peneliti menyarankan kepada guru sebagai pendidik sebaiknya dalam penerapan model Cliosfer lebih membimbing siswa dalam menulis informasi pada kartu tanya sehingga pertanyaan yang ditulis siswa lebih bervariatif. Peneliti berharap model Cliosfer

dapat dikembangkan secara mendalam dalam pemilihan materi dan media pembelajaran bagi peneliti selanjutnya seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, L. (2011). Character Education Integration In Social Studies Learning.Historia: International Journal of History Education, XII, No. 2.

BSNP. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI (Peraturan Mendiknas No 22). Jakarta: BP Cipta Jaya.

Huda, M. (2013).Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(2014). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.

Machin, A. (2014). Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan Konservasi Pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Diakses pada tanggal 13 Maret 2015 dari http:// journal. unnes.ac.id/ nju/index.php/jpii.

Solihatin, E., &Raharjo.(2012). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto.(2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Kencana Prenada Media Group.

Waluya, S. B. 2006. Multimedia Pembelajaran. Handout perkuliahan Program Magister Program Studi Matematika. Semarang: Unnes.

(17)

Gambar

Gambar 1.Model Cliosfer

Referensi

Dokumen terkait

Siswa tidak tuntas ketuntasan klasikal (%).. Peserta didik yang tidak tuntas 9 anak. Data yang didapatkan pada penelitian siklus I diperoleh dari hasil observasi

Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum pada tabel 2 didapatkan pada balita status gizi normal sebagian besar menderita diare dengan derajat dehidrasi ringan-sedang

Flypaper Effect adalah suatu kondisi yang terjadi pada saat pemerintah daerah merespon belanja daerah dengan lebih banyak mengandalkan atau menggunakan dana transfer yang berasal

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Upah Minimum Regional (UMR),dan Kontribusi Sektor Industri terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di Sulawesi

Alhamdulillahhirobbil’alamin, puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan segala taufik, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai proyek yang akan dibuat dan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan proyek proses terjadinya kerusakan

Carilah informasi terkait sumber energi terbarukan dan tak terbarukan melalui diskusi ataupun studi literasi melalui suumber belajar yang telah disediakan pada google classroom,

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Jawa Pokok