KONSEPSI PEMBUAHAN
KONSEPSI PEMBUAHAN
PA
PADA ANA
DA ANAK
K
OLEH : OLEH :
N
NAAMMAA : : PPrraattiiwwi i EEssttuunniinnggttiiaass KELAS
KELAS : : XI XI PP
SMK
KATA PEN"ANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah dengan tepat waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersiat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
DA#TAR ISI
!A"A#AN $%&%"... i KATA P'N(ANTA)... ii &A*TA) +S+... iii A + P'N&A!%"%AN
A. "atar elakang #asalah... B. )umusan #asalah ... C. Tujuan Penulisan... A ++ P'#A!ASAN A$ *ertilisasi... / B$ Proses ertilisasi... / %$ Pembelahan... 0 D$ +mplantasi... 1 A +++ P'N%T%P A. Kesimpulan... 2 . Saran... 2 &A*TA) P%STAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A$ Latar B&'a(ang Masa'a)
+n3estasi isiologi yang terjadi pada wanita, termasuk semua organisme betina dalam men4apai kehamilan, merupakan kejadian yang luar biasa menakjubkan. Kehamilan terjadi bersamaan dengan o3ulasi pada masa remaja dini5 dan setelah kelahiran, ano3ulasi dan amenorrhoe menetap selama laktasi, dan menyusui dilanjutkan sampai dengan -/ tahun. Kemudian kehamilan terjadi lagi dan begitu seterusnya. Ketika sudah 6 atau episode kehamilan-laktasi tersebut selesai, ungsi o3arium dan o3ulasi berhenti yaitu menopause. Sebuah analisis yang merangsang pemikiran tentang 7e3olution o human reprodu4tion7telah disajikan oleh )oger Short 8910:. #enstruasi dipandang dalam arti isiologi, sebagai hasil akhir dari kegagalan ertilitas. Tidak diragukan lagi bahwa animus isiologi siklus o3arium, dan akomodasi-akomodasi saluran reprodukti morologis yang menyertainya adalah o3ulasi, ertilisasi, dan implantasi. Ada sistem gagalaman yang bekerja kalau ada kegagalan ertilisasi o3um atau kegagalan implantasi blastokista, dan peristiwa ini berpun4ak pada menstruasi.
*ertilisasi merupakan suatu proses awal terbentuknya suatu kehamilan. Proses ini berlanjut dengan pembelahan sampai terjadinya implantasi. Sesorang dapat dinyatakan hamil apabila hasil konsepsi tertanam di dalam rahim ibu, yang biasa disebut dengan kehamilan intra uterin. $ika hasil konsepsi tertanam di luar rahim, hal itu disebut kehamilan ekstra uterin. Apabila ertilisasi, proses pembelahan dan implantasi tidak berlangsung baik, hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya abortus ataupun kelainan pada bayi. Sehingga ertilisasi merupakan tonggak awal pen4iptaan seorang manusia.
%ntuk lebih mempermudah pemahaman akan materi ini, materi yang harus dikuasai adalah pemahaman tentang menstruasi, dan anatomi isiologi. #ateri ini bermanaat selain sebagai pengetahuan lebih mendalam tentang konsepsi, dan implantasi, juga untuk mengetahui metode-metode dalam manghindari adanya kehamilan, baik se4ara alami maupun inter3ensi.makalah ini, mengupas pengertian ertilisasi, proses ertilisasi hingga implantasinya.
B$ Ru*usan Masa'a)
Adapun permasalahan yang akan dibahas di dalam proses penyusunan makalah ini adalah Konsepsi *ertilisasi dan +mplantasi. %ntuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada bagian ;
. *ertilisasi
. Proses ertilisasi /. Proses pembelahan
<. +mplantasi dan proses terjadinya
%$ Tu+uan P&nu'isan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas PA+ 8Pendidikan Agama +slam:.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini a dalah ; . %ntuk mengetahui tentang ertilisasi
. %ntuk mengetahui proses ertilisasi
/. %ntuk mengetahui proses pembelahannya
BAB II PEMBAHASAN
KONSEPSI , #ERTILISASI DAN IMPLANTASI
-A$ #ERTILISASI
*ertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani=sperma dengan sel telur di tuba alopii. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita 8sanggama=4oitus:,dengan ejakulasi sperma dari saluran reproduksi pria di dalam 3agina wanita,akan dilepaskan 4airan mani yang berisi sel>sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita.
$ika sanggama terjadi dalam sekitar masa o3ulasi 8disebut 7masa subur7 wanita:, maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat o3ulasi.
%ntuk menentukan masa subur, dipakai / patokan, yaitu ; . ?3ulasi terjadi < @ hari sebelum haid yang akan datang
. Sperma dapat hidup membuahi dalam -/ hari setelah ejakulasi /. ?3um dapat hidup < jam setelah o3ulasi
Pertemuan = penyatuan sel sperma dengan sel telur inilah yang disebut sebagai pembuahan atau ertilisasi. &alam keadaan normal in 3i3o, pembuahan terjadi di daerah tuba alopii umumnya di daerah ampula = inundibulum. Perkembangan teknologi kini memungkinkan penatalaksanaan kasus inertilitas 8tidak bisa mempunyai anak : dengan 4ara mengambil oosit wanita dan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian setelah terbentuk embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim untuk pertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in 3itro 8in 3itro ertiliBation > +C*: > dalam istilah awam7 bayi tabung7.
B$ PROSES #ERTILISASI
SpermatoBoa bergerak 4epat dari 3agina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba. (erakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontraksi miometrium dan dinding tuba yang juga terjadi saat sanggama. ?3um yang dikeluarkan oleh o3arium, ditangkap oleh imbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba alopii. ?3um yang dikelilingi oleh peri3itelina, diselubungi oleh bahan opak setebal D>6 Em, yang disebut Bona pelusida. Sekali o3um sudah dikeluarkan, olikel
akan mengempis dan berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang o3um siap dibuahi apabila sperma men4apainya.&ari 06 > 66 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam 3agina pada saat o3ulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukus ser3iks dan men4apai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba alopii yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup sampai men4apai o3um di ujung imbrae tuba allopii.
!al ini disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam 4airan mani diluruhkan. )eaksi ini disebut reaksi kapasitasi.Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh Bat > Bat dari korona radiata o3um, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan korona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan korona radiata, trypsine > like agent dan lysine Bone yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati Bona pelusida untuk men4apai o3um. !anya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk
membuahi, karena sperma tersebut memiliki konsentrasi &NA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase. Sekali sebuah spermatoBoa menyentuh Bona pelusida, terj adi perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat 4epat. Setelah itu te rjadi reaksi khusus di Bona pelusida 8Bone rea4tion: yang bertujuan men4egah terjadinya penembusan lagi oleh sperma lainnya. &engan demikian, sangat jarang sekali terjadi penembusan Bona oleh lebih dari satu sperma.
A.a / as& &rti'isasi1 aitu : . Penembusan korona radiata
a. &ari /66-D66 juta sperma yang ditumpahkan, hanya /66-D66 yang men4apai tempat pembuahan,
b. &an 8umumnya: hanya sperma yang dapat menenbus korona radiata 8dengan bantuan F'P:, dan membuahi o3um, sedangkan sperma yang lain diduga membantunya
. Penembusan Bona pellusida
a. Gona pellusida adalah perisai glikoprotein di sekeliling oosit yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom.
b. !anya spermatoBoa yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati korona radiata dan selanjutnya mengalami reaksi akrosom 8diinduksi oleh protein Bona, pada pun4ak reaksi terjadi pelepasan akrosin dan tripsin yang membantu menembus Bona pellusida: H sperma dapat menembus Bona pellusida sehingga dapat bertemu membran plasma oosit.
4. Ketika kepala spermatoBoa menyentuh permukaan oosit, permeabilitas Bona pellusida berubah H pelepasan enBim lisosom dari granule korteks pelapis membran plasma H reaksi Bona H menghambat penetrasi spermatoBoa lain.
/. Penyatuan oosit dan membran sel sperma
Segera setelah spermatoBoa menyentuh membran sel oosit, kedua selaput plasma menyatu 8 penyatuan selaput oosit dengan selaput yang meliputi bagian belakang kepala sperma :
S&t&'a) 33sit .an s4&r*at353a *&natu1 t&r+a.i / 4&ristiwa : a. )eaksi kortikal Bona
Pelepasan granula korteks oosit, mengakibatkan ;
: ?osit tidak dapt ditembus oleh sperma lain.
: Gona pellusida mengubah struktur dan komposisinya untuk men4egah
penambatan dan penetrasi sperma, sehingga polispermia dapat di4egah. b. ?osit melanjutkan meiosis ++
?osit menghasilkan sel anak a. Sel oosit deiniti
b. adan kutub kedua 8 sel yang hampir tidak mendapat sitoplasma : Akti3asi metabolik sel telur.
4. Akti3asi metabolik diduga untuk mengulangi kembali peristiwa permulaan seluler dan molekuler
Hasi' &rti'isasi :
. Penurunan atau pewarisan siat-siat spesies. /. Penentuan jenis kelamin.
<. Permulaan pembelahan segmentasi 8 4lea3age :.
Pada saat sperma men4apai oosit, terjadi ;
. )eaksi Bona = reaksi kortikal pada selaput Bona pelusida
. ?osit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya, menghasilkan oosit deiniti yang kemudian menjadi pronukleus wanita
/. +nti sperma membesar membentuk pronukleus pria. <. 'kor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.
D. Pronukleus pria dan wanita. #asing > masing haploid,bersatu dan membentuk Bygot yang memiliki jumlah &NA genap = diploid.
Hasi' uta*a 4&*6ua)an :
. Penggenapan kembali jumlah kromosom dari penggabungan dua paruh haploid dari ayah dan dari ibu menjadi suatu bakal baru dengan jumlah kromosom diploid.
. Penentuan jenis kelamin bakal indi3idu baru, tergantung dari kromosom I atau J yang dikandung sperma yang membuahi o3um tersebut.
/. Permulaan pembelahan dan stadium>stadium pembentukan dan perkembangan embrio 8embriogenesis:
%$ PEMBELAHAN
Gigot mulai menjalani pembelahan awal mitosis sampai beberapa kali. Sel>sel yang dihasilkan dari setiap pembelahan berukuran lebih ke4il dari ukuran induknya yang disebut blastomer. Sesudah / > < kali pembelahan ; Bigot memasuki tingkat 0 sel, disebut stadium morula 8kira > kira pada hari ke / sampai ke < pas4a ertilisasi:. #orula terdiri dari inner 4ell mass 8kumpulan sel > sel di sebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan > jaringan embrio sampai janin: dan outer 4ell mass 8lapisan sel di sebelah luar, yang akan tumbuh menjadi trooblast sampai plasenta:.
Kira > kira pada hari ke D sampai ke 0, di rongga sela > sela inner 4ell mass merembes 4airan menembus Bona pelusida, membentuk ruang antar sel. )uang antar
dengan lapisan sel luar. Pada stadium ini disebut embrioblas dan outer 4ell mass disebut trooblas
D$ IMPLANTASI
+mplantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi 8Bigot: akan membelah diri membentuk blastomer 8bola padat yang terdiri atas sel-sel anakan yang lebih ke4il:. Pada hari
ke-/, bola tersebut terdiri atas 0 sel blastomer 8morula:, pada hari ke-< di dalam bola tersebut mulai terbentuk rongga 8blastula:.
&ua struktur penting dalam blastula, adalah
. "apisan luar 8trooblast:, yang akan menjadi plasenta. . 'mbrioblast 8inner 4ell mass:, yang akan menjadi janin.
Pada akhir minggu pertama 8 hari ke D sampai ke 1 : Bygot men4apai 4a3um uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam ase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih akti. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan akti. Kontak antara Bigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan men4etuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel > sel trooblast Bigot tersebut akan menempel dan mengadakan iniltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus 8terjadi implantasi:.
Setelah implantasi, sel> sel trooblas yang tertanam di dalam endometrium terus berkembang membentuk jaringan bersama dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.
&i bawah ini terdapat gambar proses perkembangan dan perjalanan o3um dari o3arium sampai ka3um uteri.
BAB III PENUTUP
A$ K&si*4u'an
#&rti'isasi adalah suatu proses penyatuan antara sel mani = sperma dengan sel telur di tuba alopii. *ertilisasi dapat terjadi pada rentang masa subur dari seorang wanita.Proses ertilisasi dimulai dengan masuknya sperma yang diejakulasikan ke dalam 3agina. Sperma tersebut bergerak masuk ke dalam ka3um uteri dan tuba sampai akhirnya bertemu dengan o3um di ampula = inundibulum tuba. Selama perjalanan menuju o3um, sperma mengalami reaksi kapasitasi dan reaksi akrosom.
Pa.a saat s4&r*a *&n7a4ai 33sit1 t&r+a.i ; a. )eaksi Bona = reaksi kortikal
b. ?osit menjadi pronukleus wanita
4. +nti sperma membentuk pronukleus pria. d. 'kor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.
e. Pronukleus pria dan wanita bersatu dan membentuk Bygot yang memiliki jumlah &NA genap = diploid.
Hasi' uta*a 4&*6ua)an :
a. Penggenapan kembali jumlah kromosom b. Penentuan jenis kelamin
4. Permulaan embriogenesis
Gygot mengalami proses pembelahan mitosis beberapa kali, sampai terbentuk 0 sel yang akan menjadi morula pada hari ke / > < setelah ertilisasi dan berlanjut terus sampai terbentuk trooblast. Kira > kira pada hari ke D sampai ke 0, terjadi implantasi Bigot dalam 4a3um uteri.
B$ Saran
Kami menyadari bahwa kami banyak kekurangan dalam meran4ang makalah ini, maka dari itu kritik dan saran dari pemba4a sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
&epartemen Kesehatan )+, 66, Asuhan Persalinan Normal, &epkes )+ ; $akarta.
!arun Jahya, Mira7'& 3 Man8s %r&ati3n, The +ndonesian +nstitute o S4ien4e and So4iety. "lewellyn, 66, Dasar 9 Dasar O6st&tri "in&(3'3gi, $akarta ; !ipokrates,
hal 1 > 6.
Prawirohardjo Sarwono, 669, I'*u K&6i.anan1 $akarta ; ina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saiuddin, A, dkk, 66<, uku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan #aternal Neonatal, Jayasan ina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ; $akarta.