• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terapi Aktivitas Kelompok HDR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Terapi Aktivitas Kelompok HDR"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK:

STIMULASI PRESEPSI: HARGA DIRI RENDAH

Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Jiwa

Disusun oleh: Dinda Indah N. H. (2520142432) Dwi Kurniawan (2520142433) Eni Ernawati (2520142435) Imelda Wahyu P. D. (2520142439) Muhammad Charis M. (2520142447) Wenni Wira Wijayanti (2520142468) Zelya Ramadhani P. M. (2520142473)

Kelompok: III Tingkat/Semester: IIA/IV

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

(2)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Harga diri rendah merupakan salah satu komponen konsep diri. Harga diri merupakan perasaaan yang berasal dari penerimaan diri sendiri tanpa syarat walaupun melakukan kesalahan, kekalahan, kegagalan, namun tetap merasa penting dan berharga (Stuart, 2007).

Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus gangguan harga diri sulit menerima diri sendiri dan menjalin hubungan personal dengan orang lain. Apabila situasi ini tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya harga diri rendah yang sangat kronis.

Atas dasar tersebut, kami mengganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) klien dengan gangguan harga diri rendah dapat tertolong dalam hal sosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam pelaksanaan TAK, tentu saja klien yang mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu membuka diri pada realitas sehingga saat kegiatan TAK berlangsung, klien dapat bekerjasama dengan baik.

B. Landasan Teori 1. Definisi

Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi presepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalan kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi dan alternatif penyelesaian masalah.

Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat diekspresikan secara langsung atau tidak langsung (Townsend, 1998).

2. Penyebab

Menurut Townsend, 1998 : Stuart, 2007). a. Kurang umpan balik positif

(3)

c. Retardasi perkembangan ego

d. Menceritakan umpan balik negatif, mengakibatkan berkurangnya harga diri.

e. Faktor pribadi atau situasi disfungsi sistem keluarga atau tidak ada dukungan sosisal.

3. Karakteristik dan Perilaku yang Ditampilkan a. Kesulitan menerima penguatan positif b. Tidak berpartisipasi dalam terapi:

1) Menyatakan penyangkalan diri

2) Evaluasi diri sebagai tidak mampu mengatasi kejadian-kejadian. 3) Ragu-ragu mencoba situasi baru atau hal baru karena takut gagal. 4) Proyeksi kesalahan atau tanggung jawab untuk permasalahan. 5) Merasiaonalkan kegagalan personal.

6) Sangat sensitif terhadap sikap meremehkan atau kritikan. 7) Waham kebesaran.

c. Kurang kontak mata

d. Manipulasi seorang staf terhadap staf yang lain sebagai usaha untuk mencapai hak-haknya yang khusus.

e. Ketidakmampuan membentuk hubungan personal yang dekat dan akrab.

f. Merendahkan orang lain sebagai usaha untuk meningkatkan perasaan dirinya sendiri.

C. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok 1. Tujuan Umum

a. Klien mampu mengenali gangguan harga diri yang dialami.

b. Klien mampu meningkatkan harga diri agar rentang respon konsep diri juga meningkat.

2. Tujuan Khusus

(4)

b. Klien mampu mengidentifikasi pengalaman berulang dalam pikiran klien.

c. Klien mampu mengidentifikasi hal0hal positif di dalam dirinya.

D. Tugas Terapis 1. Leader

Tugas:

a. Memimpin jalannnya terapi aktifitas kelompok.

b. Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannnya terapi. c. Menyampaikan materi sesuiai tujuan TAK.

d. Memimpin diskusi kelompok. 2. Co. Leader

Tugas:

a. Membuka acara. b. Mendampingi Leader.

c. Mengambil alih posisi leader jika leader bloking. d. Menyerahkan kembali posisi kepada leader. e. Menutup acara diskusi.

3. Fasilitator Tugas:

a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.

b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalannnya terapi.

4. Observer Tugas:

a. Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).

b. Mengevaluasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga penutupan.

(5)

II.RENCANA PELAKSANAAN TAK STIMULASI PERSEPSI : HARGA DIRI RENDAH

Sesi 1 : Identifikasi Hal Positif Pada Diri

A. Tujuan:

Klien dapat mengidentifikasi hal positif pada dirinya. B. Kriteria Klien

Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktifitas kelompok ini adalah: 1. Klien dengan riwayat gangguan harga diri rendah.

2. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku menutup diri atau sulit berinteraksi.

3. Klien dapat diajak kerjasama (cooperative). 4. Klien dapat bicara dan menulis.

C. Setting:

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. 2. Ruangan nyaman dan tenang.

D. Alat:

1. Spidol sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK. 2. Kertas putih HVS sebanyak klien peserta TAK. E. Metode:

1. Diskusi 2. Permainan F. Langkah kegiatan :

1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan harga diri rendah.

b. Membuat kontrak dengan klien.

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan. 2. Orientasi

(6)

- Salam dari terapis kepada klien

- Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama) - Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama) b. Evaluasi dan validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini c. Kontrak

- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengidentifiasi hal positif diri sendiri.

- Terapis menjelaskan aturan main berikut :

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus meminta izin kepada terapis.

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan sampai selesai 3. Tahap kerja

a. Terapis memperkenalkan diri: nama lengkap dan nama penggilan serta memakai papan nama.

b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.

c. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri: kemampuan yang dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan dirumah dan dirumah sakit .

d. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara bergiliran sampai semua klien mendapatkan giliran. Tanyakan perasaan klien setelah terindentifikasi hal positif pada dirinya.

e. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien. 4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. - Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok. b. Tindak lanjut

Terapis meminta klien menulis hal posiitif lain yang belum tertulis. c. Kontrak yang akan datang

(7)

- Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri yang dapat diterapkan dirumah sakit dan dirumah.

- Menyepakati waktu dan tempat.

G. Evaluasi dan dokumentasi Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi: harga diri rendah sesi 1, kemampuan klien yang diharapakan adalah menuliskan pengalaman dan aspek ppositif (kemampuan ) yang dimiliki.

Sesi 1: ( TAK )

Stimulasi persepsi : harga diri rendah

Kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan hal positif diri sendiri

No

Nama klien Menulis positif diri

Membacakan hal positif diri

Mengekspresikan perasaan terhadap aspek positif diri 1 2 3 4 5 6 7

(8)

Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

2. Untuk tiapk klien, beri penilaian tentang kemampuan menulis pengalaman yang tidak menyenangkan dan aspek positif dan diri sendiri . beri tanda (v) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi persepsi harga diri rendah. Klien mampu menuliskan 3 hal pengalaman yang tidak menyenangkan, mengalami kesulitan menyebutkan hal positif diri. Anjurkan klien menulis kemampuan dan hal positif dirinya dan tingkatkan reinforcement (pujian).

Sesi 2 : Melatih Hal Positif pada Diri Tujuan:

1. Klien dapat menilai hal positif diri yang dapat digunakan .

2. Klien dapat memilih hal positif diri yang akan dilatih atau dilakukan 3. Klien dapat memperagakan hal positif diri yang telah di pilih

4. Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemampuan / hal positif diri yang telah dialatih / diperagakan .

Setting:

1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran 2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih. 3. Ruangan nyaman dan tenang

Alat:

1. Spidol dan papan tulis

2. Sesuaikan dengan kemampuan yang akan dilatih / diperagakan 3. Kertas daftar kemampuan positif pada sesi 1

(9)

4. Jadwal kegiatan sehari-hari dan pulpen Metode:

1. Diskusi dan tanya jawab 2. Bermain peran

Langkah Kegiatan: 1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1. b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

- Salam dari terapis kepada klien

- Klien dan terapis memakai papan nama b. Evaluasi/validasi

- Menanyakan perasaan klien saat ini

- Menanyakan apakah aada tammbahan hal positif kien c. Kontrak

- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu melatih atau memperagakan hal positif pada klien

- Terapis menjelaskan aturan main berikut:

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.

 Lama kegiatan 45 menit.

 Setiap klien mengikuti kegiatan sampai selesai. 3. Tahap Kerja

a. Terapis meminta semua klien membaca ulang daftar kemampuan positif pada sesi 1 dan memilih satu untuk dilatih.

b. Terapis meminta klien menyebutkan pilihannya dan ditulis di whiteboard.

(10)

c. Terapis meminta semua klien untuk memilih satu dari daftar di whiteboard. Kegiatan yang paling banyak dipilih di ambil untuk dilatih. d. Terapis melatih/meminta klien memperagakan cara pelaksaaan

kegiatan/kemampuan yang dipilih dengan cara berikut: - Terapis memperagakan

- Klien memperagakan ulang (semua klien mendapat giliran) - Berikan pujian sesuai dengan keberhasilan klien.

e. Kegiatan a sampai dengan d, dapat diulang untuk kemampuan/kegiatan yang berbeda.

4. Tahap terminasi a. Evaluasi

- Terapis menanyakan perasaan klien setela mengikuti TAK (terutama perasannya setelah memperagakan hal positif diri dan mendapatkan apresiasi dari orang lain).

- Terapis memberikan pujian kepada kelompok. b. Tindak lanjut

Terapis meminta klien memasukkan kegiatan yang telah dilatih pada jadwal kegiatan sehari-hari.

c. Kontrak yang akan datang

- Menyepakati TAK yang akan datang untuk hal positif lain

- Menyepakati waktu dan tempat sampai aspek positi selesai dilatih.

Evaluasi dan Dokumentasi Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi harga diri rendah sesi 2, kemampuan klien yang diharapkan adalah memiliki 1 hal positif yang akan ilatih dan memperagakannya.

(11)

Sesi 2

Stimulasi Persepsi: Harga Diri

Kemampuan melatih kegiatan positif No. Nama Klien Membaca daftar hal positif Memilih satu hal positif yang akan dilatih Memperagakan kegiatan positif 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Petunjuk:

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.

2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan membaca ulang daftar hal positif dirinya, memilih satu hal positif untuk dilatih dan memperagakan kegiatan positif tresebut. Beri tanda (v) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 2, TAK stimulasi persepsi: harga diri rendah. Klien telah melatih merapikan tempat tidur. Anjurkan dan jadwalkan agar klien melakukannya serta berikan pujian.

Referensi

Dokumen terkait

Volcano monitoring system that will be developed in the study completed the doctoral program at UGM is a double systems integration consisting of a seismic sensor and

Pengelolaan hutan mangrove oleh masyarakat memberikan tingkat keuntungan privat yang paling tinggi untuk tenaga kerja khususnya pada pengelolaan us aha penangkapan udang di

(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Banyuasin, terdiri dari :.. Sub bagian Perlengkapan dan Perencanaan;

Sedangkan Elhassade & Balha (2016) hanya menemukan nilai APTT yang signifikan lebih rendah pada penderita DMT2 di Libya dibandingkan dengan kelompok kontrol sedangkan PT

Pertanyaan selanjutnya, dimanakah keutamaan pelaksanaan syariat ibadah atas fenomena gerhana tersebut, terlebih bagi pengamat ( observer ) dan pemerhati astronomi. Siapa

Laporan Tugas Akhir ini mengkaji tentang latar belakang pembangunan, Strategi atau langkah-langkah yang diambil pemerintah daerah dan masyarakat dalam

Maka terdapat pengaruh yang signifikan dan positif kecerdasan integral dalam kegiatan menghafal Al-Qur’an terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana dasar pertimbangan hukum yang dipakai oleh Hakim dalam pembatalan Akta pernyataan pembagian