• Tidak ada hasil yang ditemukan

8.2.2.4 Sop Peresepan, Pemesanan Dan Pengelolaan Obat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "8.2.2.4 Sop Peresepan, Pemesanan Dan Pengelolaan Obat"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

SOP

No. Dokumen : 51.VIII/SOP/PNG/V/2016 No. Revisi : Tanggal Terbit : 3 Mei 2016 Halaman : 1/ 6 UPT PUSKESMAS PANUNGGANGAN dr Hj. Harmayani MPH NIP. 19770206 200604 2 019 1. Pengertian

1. Peresepan adalah proses pengambilan keputusan pengobatan oleh dokter, dokter gigi, dokter spesialis berupa terapi obat yang diterima pasien dengan memperhatikan ketepatan pasien, jenis obat, dosis, kekuatan rute, waktu dan durasi pengobatan

2. Pemesanan obat adalah proses permintaan obat sesuai kebutuhan kepada pihak yang disepakati sesuai Undang-Undang

3. Pengelolaan Obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan/ seleksi, pengadaan, pendistribusian dan penggunaan obat dengan memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seperti tenaga, dana, sarana dan perangkat lunak (metoda dan tatalaksana) dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan.

2. Tujuan

1. Sebagai pedoman dalam melaksanakan peresepan obat yang benar berdasarkan peraturan yang berlaku

2. Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat pada tahap peresepan (prescribing error)

3. Kebijakan

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PANUNGGANGAN Nomor : 05/SK/PNG/IV/2016

Tentang : Penunjang Pelayanan Klinis Puskesmas Panunggangan 4. Referensi

1. Permenkes RI No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran; 5. Prosedur

/langkah – langkah

1. Sebelum penulisan resep

 Memeriksa kembali nama pasien dan tanggal lahir (usia) dengan nama yang tertulis pada rekam medis dan lembar resep

 Menegakkan diagnosis dan prognosis berdasarkan gejala klinis, data laboratorium, dan pencitraan yang khas dari masing-masing penyakit.

(2)

simptomatik, preventif, kuratif, rehabilitative atau paliatif.

 Menentukan pilihan obat berdasarkan tujuan pengobatan dan kondisi klinis/organ pasien terkait farmakodinamik dan nfarmakokinetik sesuai dengan Formularium Puskesmas Panunggangan

 Melakukan medical reconciliation (penyelarasan obat) sebelum menulis resep. Penyelarasan obat yaitu membandingkan antara daftar obat yang sedang digunakan pasien dan obat yang akan diresepkan untuk mencegah duplikasi obat, terhentinya suatu obat (omissions), atau kesalahan obat lainnya.

 Memperhatikan kemungkinan adanya kontraindikasi, reaksi alergi obat maupun interaksi obat.

 Menuliskan terapi obat dalam rekam medik pasien. 2. Penulisan resep

 Menulis resep pada lembar resep.

 Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca serta menggunakan istilah dan singkatan yang disepakati

 Mengenali obat-obatan yang masuk dalam kategori Look Alike Sound Alike (LASA) untuk menghindari kesalahan pembacaan oleh tenaga kesehatan lain.

 Memastikan bahwa resep sudah memenuhi kelengkapan suatu resep sebelum dikirim ke apotek, yaitu:

a) Nama pasien

b) Tanggal lahir ( usia ) c) Nomor MR

d) Nama dokter

e) Tanggal penulisan resep f) Nama ruang pelayanan g) Tanda R/ pada setiap sediaan h) Nama obat dan bentuk sediaan i) Jumlah sediaan yang diminta

j) Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan obat

k) Aturan pakai (frekuensi, dosis, dan rute pemberian). Untuk aturan pakai “jikaperlu” atau prn harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari

3. Pemesanan Obat

 Petugas gudang obat puskesmas merekap pemakaian obat dan Bahan Medis Habis pakai selama 1 bulan

 Petugas membuat LAPORAN PEMAKAIAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT ( LPLPO )

 berdasarkan pemakaian obat selama 1 bulan sesuai dengan format dan perhitungan yang ditetapkan oleh Instalasi Farmasi Kota Tangerang

 Dengan rumus :

Permintaan rutin bulanan = ( E + F + G ) – H Keterangan :

(3)

E : Total Pemakaian obat di gudang puskesmas selama 1 bulan F : Waktu tunggu pengiriman obat = J x K

J : Rata-rata pemakaian obat perhari selama 1 bulan (M) M = total pemakaian obat selama satu bulan 25

K : Waktu distribusi yang akan ditentukan dari Instalasi Farmasi setiap bulannya

G : Buffer stock / stok cadangan yaitu jumlah obat selama menunggu jadwal pengiriman obat (N)

N = (Total pemakaian obat gudang puskesmas) x 0,1 atau 0,2 0,1 untuk obat rutin

0,2 untuk obat-obat yang fast moving/pemakaiannya banyak dan diberi keterangan fast moving di kolom keterangan LPLPO

H : Sisa stok akhir bulan di gudang obat puskesmas

 Petugas apotek puskesmas dan petugas apotek puskesmas pembantu menghitung jumlah resep yang terlayani dakam sebulan dan dimasukkan dalam LPLPO

 Petugas obat melaporkan LPLPO Bulanan kepada Kepala Puskesmas Panunggangan, Instalasi Farmasi Kota Tangerang dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang

 Petugas mengambil obat, bahan medis habis pakai , vaksin dan bahan kimia laboratorium ke Instalasi Farmasi Kota sesuai jadwal yang telah ditentukan  Petugas menerima obat dari Instalasi Farmasi Kota dengan cara melakukan

pengecekan terhadap obat mencakup jumlah, jenis, masa kedaluarsa sesuai dengan isi dokumen (LPLPO), ditandatangani oleh petugas penerima obat dan petugas Instalasi Farmasi yang memberikan

4. PENGELOLAAN OBAT

 Perencanaan Kebutuhan Obat Tahunan Puskesmas

a) Petugas gudang obat puskesmas dan petugas apotek menghitung total penerimaan obat dan pemakaian obat selama 1 tahun sebelumnya

b) Petugas gudang obat puskesmas menghitung sisa stok akhir di bulan maret di tahun yang sedang berjalan

c) Petugas melakukan analisa terhadap kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan puskesmas selama 1 tahun

Dengan rumus :

Rencana kebutuhan obat tahunan = ( a x 18 ) - d

Pemakaian rata-rata obat per bulan selama 1 tahun (a) = b c

Keterangan:

b : Total pemakaian gudang obat puskesmas selama 1 tahun c : Frekuensi pemakaian obat di apotek selama 1 tahun

d : sisa stok obat di gudang puskesmas per 31 maret di tahun yang sedang berjalan

(4)

18 adalah angka kebutuhan selama 1 tahun (12 bulan) ditambah buffer stok/stok cadangan selama 6 bulan

d) Petugas obat melaporkan Perencanaan kebutuhan obat setahun (RKO) kepada Kepala Puskesmas Panunggangan, Instalasi Farmasi Kota Tangerang dan Dinas Kesehatan Kota Tangerang

 Pengelolaan Gudang Obat Puskesmas Panunggangan

a) Petugas Gudang obat menerima obat dari Instalasi Farmasi Kota dan menuliskan :

 no. batch

 tanggal penerimaan  waktu kadaluarsa  total obat yang diterima  paraf

ke dalam kartu stok obat di gudang obat puskesmas

b) Menuliskan total penerimaan obat pada kolom penerimaan di LPLPO Gudang obat Puskesmas

c) Menuliskan total penerimaan bon obat (bila ada) pada kolom penerimaan bon obat di LPLPO Gudang obat Puskesmas

d) Menuliskan pemakaian obat apotek dan apotek pustu tiap minggu pada kolom pemakaian obat di LPLPO

e) Melakukan Stock opname obat dan mengecek kadaluarsa obat setiap akhir bulan

 Pengelolaan Obat Apotek Puskesmas Panunggangan

a) Petugas apotek puskesmas membuat permintaan minggguan sesuai kebutuhan di apotek, poliklinik dan posbindu, posyandu dan posko ke petugas gudang obat puskesmas

b) Petugas apotek Puskesmas menerima dan memeriksa obat sesuai dengan jenis, jumlah dan masa kedaluarsa obat dan merekap penerimaan ke dalam LPLPO apotek puskesmas

c) Petugas gudang obat dan apotek puskesmas sama-sama menandatangani formulir pengeluaran obat dan permintaan obat

d) Petugas apotek menyimpan obat sesuai SOP Persyaratan Penyimpanan Obat

e) Petugas apotek puskesmas merekap pengeluaran obat yang keluar setiap harinya untuk resep, Poliklinik dan Posbindu

f) Petugas apotek puskesmas merekap lembar resep yang terlayani setiap harinya dari seluruh Poliklinik

g) Petugas apotek puskesmas membuat LPLPO apotek panunggangan h) Melakukan Stock opname obat dan mengecek kadaluarsa obat setiap

(5)

 Permintaan obat Puskesmas Pembantu (Pustu) Cipete

a) Petugas apotek Pustu membuat permintaan bulanan sesuai kebutuhan satu bulan di Pustu ke petugas gudang obat puskesmas

b) Petugas apotek Pustu menerima dan memeriksa obat sesuai dengan jenis, jumlah dan masa kedaluarsa obat dan merekap penerimaan ke dalam LPLPO apotek pustu

c) Petugas gudang obat dan apotek putu sama-sama menandatangani formulir pengeluaran obat dan permintaan obat

d) Petugas apotek pustu menyimpan obat sesuai SOP Persyaratan Penyimpanan Obat

e) Petugas apotek pustu merekap pengeluaran obat yang keluar setiap harinya

f) Petugas apotek puskesmas merekap lembar resep yang terlayani setiap harinya dari seluruh Poliklinik

g) Petugas apotek pustu membuat LPLPO apotek pustu

h) Melakukan Stock opname obat dan mengecek kadaluarsa obat setiap akhir bulan

6. Hal - hal yang perlu

diperhatikan

1. SOP Persyaratan Penyimpanan Obat

7. Unit Terkait

1. Apotek puskesmas panunggangan 2. Apotek puskesmas pembantu Cipete 3. Gudang obat puskesmas Panunggangan 4. Poliklinik Umum

5. Poli Gigi 6. Poli Imunisasi 7. Poli KIA 8. Poli KB

9. Puskesmas Pembantu Cipete 10. Instalasi Farmasi Kota Tangerang 11.Dinas Kesehatan Kota Tangerang 8. Dokumen

Terkait

1. Lembar resep 2. Kartu stok obat 3. LPLPO Puskesmas

(6)

9. Rekaman Historis perubahan

No Yang

diubah Isi perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

PUSKESMAS PANUNGGANGAN

PERSYARATAN PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT DAFTAR TILIK No. Kode : Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak

Tidak Berlaku 1 Apakah Tempat penyimpanan obat-obat narkotika dan

psikotropika berupa lemari besi khusus dengan kunci berlapis dua, tidak mudah dipindahkan. Kunci lemari khusus dipegang oleh petugas apotek puskesmas dan ketua tim mutu

2 Apakah Obat dipisahkan berdasarkan  Bentuk dan jenis sediaan

Sediaan oral, obat luar, sirup, suppositoria, injeksi, vaksin, alat-alat kesehatan, bahan medis habis pakai serta bahan dan alat Poliklinik Gigi

 Stabilitas (suhu, cahaya dan kelembapan) Suppositoria di lemari es, sedangkan vaksin di cold chain khusus vaksin

 Mudah atau tidaknya meledak / terbakar 3 Apakah Cantumkan nama masing-masing obat pada rak

lemari obat

4 Apakah Obat dipisahkan berdasarkan sumber dana pembelian dari APBD dan JKN

(7)

5 Apakah Obat dipisahkan berdasarkan obat program seperti obat TB Paru dan peralatan reagen kimia Laboratorium

6 Apakah Menerapkan system

 Semua bentuk sediaan diurutkan berdasarkan susunan Alfabetis

 Menerapkan sistem FIFO (First In First Out) Obat yang lebih dahulu masuk ke gudang puskesmas dan apotek puskesmas lebih dahulu dipakai atau dikeluarkan

 Menerapkan sistem FEFO (First Expired date First Out)

7 Apakah Penyimpanan obat – obat LASA (Look Alike Sound Alike) diberi label khusus.

8 Apakah Obat dan perbekalan farmasi di gudang puskesmas 3 bulan sebelum masa kadaluarsa dikeluarkan ke apotek untuk digunakan secara maksimal sesuai yang dibutuhkan pada terapi pasien, sedangkan obat-obatan yang sudah masuk waktu bulan kadaluarsa atau rusak dipisahkan dari obat lain, dicatat pada buku obat expired dan rusak gudang puskesmas untuk dikembalikan ke Instalasi Farmasi 9 Apakah Obat-obatan yang mendekati waktu kadaluarsa

harus mengikuti SOP Penanganan obat kadaluarsa 10 Apakah Obat dalam jumlah besar yang tidak cukup

disimpan dalam lemari atau rak obat disimpan diatas pallet atau ganjal kayu secara rapi, teratur dengan memperhatikan tanda-tanda khusus (tidak boleh terbalik, berat, bulat, segi empat dan lain-lain) tidak boleh diletakkan langsung di atas lantai untuk menjaga sirkulasi udara

(8)

Referensi

Dokumen terkait