• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem pada dasarnya banyak memberikan manfaat dalam mengambil keputusan, serta memahami lingkungan yang saling berhubungan satu sama lain dan berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam mendefinisikan suatu sistem, terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedur dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekan pada prosedur sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan yang menekan pada elemen merupakan kumpulan dari elemen yang berinteraktif mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.1. Pengertian Sistem

Sistem menurut Mohamad Subhan (2012:8) adalah “Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Sedangkan menurut Yakub (2012:1) “sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu”.

(2)

Menurut Rudy Tantra (2012:1) dalam bukunya Manajemen Proyek Sistem Informasi juga mengatakan bahwa “sistem adalah entitas atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem (sistem yang lebih kecil) yang saling terhubung dan terkait untuk mencapai suatu tujuan”.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang menjadi ciri pada suatu sistem. Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Adapun karakteristik sistem menurut Sutabri (2012:20) adalah :

1. Komponen Sistem (Components System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary System)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga

(3)

bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface System)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integerasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input System)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Pengolahan Sistem (Processing System)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

(4)

7. Keluaran Sistem (Output System)

Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsitem lain.

8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Yakub (2012:4), Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya :

1. Sistem tak tentu (probabilistic system), adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

2. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.

3. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik.

4. Sistem tertentu (deterministic system), sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan.

(5)

5. Sistem tertutup (close system), sistem yang tidak tertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.

6. Sistem terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan.

2.1.4.Pengertian Informasi

Menurut Azhar Susanto (2013:38) informasi adalah hasil dari pengolahan data, tetapi tidak semua hasil pengolahan data bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna bukanlah merupakan informasi.

2.1.5. Konsep Dasar Sistem Informasi 1. Definisi Sistem Informasi

Menurut Ais Zakiyudin (2012:13) adalah “Suatu sistem yang ada di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan.

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012:39) Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yang masing-masing blok terdiri dari :

(6)

Merupakan input yang mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika model matematika, yang akan memanipulasi data input dan data yang tersedia dalam basis data untuk memperoleh keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dalam sistem informasi adalah keluaran yang berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi, teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu:

a. Teknisi (brainware) b. Perangkat lunak (software) c. Perangkat keras (hard ware) e. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan tersimpan diperangkat keras dan digunakan di perangkat lunak untuk memanipulasinya. Karena itu, data perlu disimpan dan diorganisasikan dalam basis data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. f. Blok Kendali (Control Block)

Blok yang digunakan untuk mengatasi hal-hal yang dapat merubah sistem, baik yang berupa sabotase, ketidakefisienan, kecurangan, kegagalan dan sebagainya.

(7)

2.1.6. Sistem Informasi Manajemen

Menurut Davis (2009) adalah “Suatu sistem operasional yang melaksanakan beraneka ragam fungsi untuk menghasilkan keluaran yang berguna bagi pelaksana operasi dan manajemen organisasi yang bersangkutan”.

2.1.7. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Azhar Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, adalah kumpulan atau group dari sub/sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.

Menurut Diana (2011:4) definisi dari sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.

2.1.8. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Bagi suatu perusahaan, Sistem Informasi Akuntansi dibangun dengan tujuan utama untuk mengolah data akuntansi yang berasal dari berbagai sumber menjadi informasi akuntansi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai untuk mengurangi resiko saat mengambil keputusan. Ada tiga fungsi sistem informasi akuntansi yaitu sebagai berikut :

Menurut Azhar Susanto (2013:8) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi menyatakan fungsi sistem informasi akuntansi adalah :

(8)

1. Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari 2. Mendukung proses pengambilan keputusan

3. Membantu pengelola perusahaan dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada pihak eksternal

2.1.9. Pengertian Penjualan

Menurut Basu Swastha (2010:8) menyatakan “Menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan”.

Menurut Arief dkk. (2010:133) “Penjualan bersih merupakan selisih antara penjualan baik yang dilakukan secara tunai maupun kredit dengan retur penjualan dan potongan penjualan”.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa “Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut”.

2.1.10 Tujuan Penjualan

Basu Swastha dalam bukunya Manajemen Penjualan (2011:404), bahwa tujuan umum penjualan yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu :

a. Mendapat laba tertentu

b. Mencapai volume penjualan tertentu c. Menunjang pertumbuhan perusahaan 2.2 Peralatan Pendukung (Tool System) 2.2.1. Unified Modeling Languange (UML)

(9)

1. Definisi Unified Modelling Language (UML)

Menurut Herlawati (2011:10), bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi.

Menurut Nugroho (2010:6), UML (Unified Modeling Language) adalah „bahasa‟ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma „berorientasi objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

2. Tujuan atau Fungsi dari penggunaan UML

Inilah beberapa tujuan atau fungsi dari penggunaan UML, yang diantaranaya:

 Dapat memberikan bahasa permodelan visual kepada pengguna dari berbagai macam pemerograman maupun proses rekayasa.

 Dapat menyatukan praktek-praktek terbaik yang ada dalam permodelan.

 Dapat memberikan model yang siap untuk digunakan, merupakan bahasa permodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan sistem dan untuk saling menukar model secara mudah.

 Dapat berguna sebagai blue print, sebab sangat lengkap dan detail dalam perancangannya yang nantinya akan diketahui informasi yang detail mengenai koding suatu program.

(10)

 Dapat memodelkan sistem yang berkonsep berorientasi objek, jadi tidak hanya digunakan untuk memodelkan perangkat lunak (software) saja.

 Dapat menciptakan suatu bahasa permodelan yang nantinya dapat dipergunakan oleh manusia maupun oleh mesin.

3. Jenis-Jenis diagram UML

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:155) mengatakan bahwa “Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) system informasi yang akan dibuat”.

a. Use Case diagram

Use case diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor, use case diagram juga dapat mendeskripsikan tipe interaksi antara si pemakai sistem dengan sistemnya.

b. Activity Diagram

Activity diagram atau diagram aktivitas menggunakan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

c. Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.

(11)

Class diagram yaitu salah satu jenis diagram pada UML yang digunakan untuk menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun system.

e. Deployment Diagram

Deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

4. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML) yaitu:

1. Pengklasifikasian (Classifier)

Pengklasifikasi (classifier) pada prinsipnya merupakan konsep diskret dalam model yang memiliki identitas (identity), state, perilaku (behavior), serta relasi dengan mengklasifikasi yang lainnya (relationship).

2. Asosiasi

Asosiasi (asociation) pada dasarnya mendeskripsikan koneksi diskret antara objek atau antar instance lain dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

3. Generalisasi

Menggambarkan hubungan antara use case yang bersifat umum

dengan use case-use case yang bersifat lebih spesifik.

4. Realisasi

Relasi realisasi (realitation) menghubungkan elemen-elemen model, misalnya kelas, ke elemen-elemen model lainnya, seperti suatu antarmuka,

(12)

yang menyediakan spesifikasi perilaku tetapi bukan strukturnya atau implementasinya.

2.2.2. Pengertian ERD

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:50) dalam bukunya mengatakan Entity Relationship Diagram (ERD) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk permodelan basis data relasional.

Dibawah ini adalah pengertian Entity Relationship Diagram menurut Sutanta (2011:91), pada bukunya yang berjudul "Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual". Berikut kutipannya :

Menurut Sutanta (2011:91) “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek.” Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pengguna secara logis. Entity Relationship Diagram (ERD) didasarkan pada suatu persepsi bahwa real world terdiri atas obyek-obyek dasar tersebut. Penggunaan Entity Relationship Diagram (ERD) relatif mudah dipahami, bahkan oleh para pengguna yang awam. Bagi perancang atau analis sistem, Entity Relationship Diagram (ERD) berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya, basis data akan di kembangkan.

Tabel II.1 Fungsi Simbol

(13)

Sumber : Rosa dan Salahuddin, 2013:51

2.2.3. Logical Relational Structure (LRS)

Pengertian LRS (Logical Record Structure) adalah representasi dari struktur record-record pada tebel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah table dan Foreign Key (FK) sebagai berikut :

1. One-to-one

Satu entitas berhubungan dengan paling banyak satu entitas lain. 2. One-to-many

(14)

Satu entitas dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas lain. 3. Many-to-many

Gambar

Diagram  sekuen  menggambarkan  kelakuan  objek  pada  usecase  dengan  mendeskripsikan  waktu  hidup  objek  dan  message  yang  dikirimkan  dan  diterima antar objek
Tabel II.1  Fungsi Simbol

Referensi

Dokumen terkait

Salahuddin Wahid, jihad yang qital (perang) hanya sesuai dengan kondisi Indonesia pada tahun 1945-1949 yakni Resolusi Jihad yang ditawarkan oleh

Dikarenakan Desa Bangowan memiliki potensi sumberdaya minyak tua dan pertanian, yang dijadikan sebagai faktor Pengembangan Ekonomi Lokal dan fokus PEL adalah

pada ujung Utara dan bagian Barat Jawa Timur yang berada langsung di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah atau antara Kabupaten Tuban dan Kabupaten Rembang.Tuban

Kenyataan yang ada dikondisi nyata, kita sering menyamakan arti dari kata budaya dengan kebiasaan (tradition). Tradisi dapat dimengerti yaitu ide-ide umum, perilaku

Hal ini dibuktikan dengan hasil statistic uji t untuk variabel komunitas merek diperoleh nilai P-value sebesar 0,3082 > 0,05, dan koefisien regresi sebesar

Fuzzyfikasi : proses untuk mengubah data input sistem yang memiliki nilai tegas menjadi variabel linguistik menggunakan fungsi keanggotaan yang disimpan dalam

Bunga yang rendah tersebut dikarenakan pembiayaan yang dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, selain itu marjin yang rendah ini ada dikarenakan