• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BALITA KERDIL DI POSYANDU MERPATI GUNUNGKELIR PLERET BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BALITA KERDIL DI POSYANDU MERPATI GUNUNGKELIR PLERET BANTUL YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BALITA KERDIL DI POSYANDU MERPATI GUNUNGKELIR PLERET BANTUL

YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kebidanan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :

MONICHA DEWI NAWANGSARI 1112193

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Balita Kerdil di Posyandu Merpati, Gunungkelir Pleret Bantul, Yogyakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2. Reni Merta Kusuma, M.Keb, selaku Ketua Prodi Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

3. Ratna Prahesti, S.ST, selaku pembimbing, yang telah memberikan masukan, saran, meluangkan waktu dan pikiran dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan

4. Endang Suprapti, S.ST., M.H selaku dosen penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, mengoreksi, dan memberikan masukan serta saran terhadap Karya Tulis Ilmiah ini

5. Kepala Puskesmas Pleret yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan studi pendahuluan

6. Kepala Dusun Kedaton Wetan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan uji validitas diPosyandu Kepodang I

7. Kepala Dusun Gunungkelir yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan, dorongan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua.

Yogyakarta, September 2015

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PERNYATAAN... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix INTISARI ... x ABSTRACT ... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian ... 4 1. Tujuan Umum... 4 2. Tujuan Khusus... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 1. Manfaat Teoritis ... 4 2. Manfaat Praktis... 4 E. Keaslian Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 8

1. Pengetahuan... 8

a. Pengertian Pengetahuan ... 8

b. Tingkat Pengetahuan... 8

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan... 11

d. Sumber pengetahuan ... 12

e. Pengukuran pengetahuan... 15

2. Balita ... 16

a. Pengertian balita ... 16

b. Klasifikasi perkembangan balita ... 16

3. Pertumbuhan... 18

4. Balita Kerdil ... 18

a. Pengertian Balita Kerdil ... 18

b. Epidemiologi ... 20

c. Faktor-faktor penyebab Balita Kerdil ... 21

d.Dampak Balita Kerdil ... 29

B. Kerangka Teori ... 31

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

D. Pertanyaan Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian... 33

C. Populasi ... 33

D. Metode Sampling dan Sampel Penelitian ... 34

1. Cara Pemilihan Sampel (Metode Sampel) ... 34

2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 34

3. Penetapan dan Perhitungan Besar Sampel ... 34

E. Variabel Penelitian ... 36

F. Definisi Operasional ... 36

G. Alat dan Metode Pengumpulan Data... 37

H. Validitas dan Reliabilitas... 38

1. Uji Validitas ... 38

2. Uji Reliabilitas... 40

I. Pengolahan Data dan Analisa Data ... 41

J. Etika Penelitian... 43

K. Rencana Jalannya Penelitian ... 44

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 47

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47

2. Karakteristik Subyek Penelitian ... 48

3. Analisa Hasil ... 49

B. Pembahasan ... 51

C. Keterbatasan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR TABEL

3.1 Definisi Operasional ... 36

3.3 Tabel Kisi-kisi Kuesioner ... 37

4.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden ... 48

4.2 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan umum balita kerdil ... 49

4.3 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang pengertian balita kerdil 49 4.4 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang faktor penyebab balita kerdil ... 50

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Teori ... 25 2.2 Kerangka Konsep ... 26

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Lapmiran 2 Surat Izin Studi Pendahuluan Lampiran 3 Surat Izin Uji Validitas Lampiran 4 Surat Izin Penelitian

Lampiran 5 Surat Izin Uji Validitas dari Kelurahan Pleret Bantul Lampiran 6 Surat Izin Penelitian dari Kelurahan Pleret Bantul Lampiran 7 Informed Consent

Lampiran 8 Kuisioner

Lampiran 9 Kunci Jawaban Kuisioner

Lampiran 10 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Lampiran 11 Hasil Tabulasi Data

Lampiran 12 Lampiran 13

Hasil Analisis Data

Surat Pernyataan Penyerahan Proposal Lampiran 14 Lembar Konsul

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG BALITA KERDIL DI POSYANDU MERPATI GUNUNGKELIR PLERET BANTUL

YOGYAKARTA

Monicha Dewi Nawangsari1, Ratna Prahesti2 INTISARI

Latar Belakang: Balita kerdil adalah pertumbuhan yang terhambat (tumbuh pendek). Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukan prevalensi balita kerdil di Indonesia mencapai 37,2%. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di dapatkan data bahwa di Desa Pleret terdapat satu Posyandu dengan angka kejadian balita kerdil paling tinggi yaitu Posyandu Merpati Gunungkelir. Saat dilakukan wawancara kepada 10 orang ibu yang memiliki anak balita di dapatkan bahwa 10 orang ibu masih belum mengetahui tentang pengertian balita kerdil, faktor penyebab balita kerdil, dan dampak balita kerdil.

Tujuan: Mengetahui Gambaran pengetahuan ibu tentang balita kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul Yogyakarta

Metode: Metode penelitian deskriptif, pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling, jumlah sampel 45 responden dan analisis data menggunakan

analisis univariat.

Hasil: Gambaran pengetahuan umum tentang balita kerdil dalam kategori cukup yaitu sebanyak 25 responden (56,6%), pada aspek pengertian balita kerdil masuk dalam kategori baik dengan jumlah sebanyak 35 responden (77,8%), pada aspek faktor penyebab balita kerdil masuk dalam kategori kurang dengan jumlah sebanyak 31 responden (68,9%), dan pada aspek dampak balita kerdil masuk dalam kategori kurang dengan jumlah sebanyak 28 responden (62,2%).

Kesimpulan: Gambaran pengetahuan ibu tentang balita kerdil dalam kategori cukup yaitu sebanyak 25 responden (56,6%).

Kata kunci: Pengetahuan, Balita Kerdil 1

Mahasiswa D3 Kebidanan Stikes Achmad Yani Yogyakarta 2

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

DESCRIPTION OF MOTHER’S KNOWLEDGE ABOUT STUNTING IN MERPATI GUNUNGKELIR INTEGRATED HEALTH CENTRE OF

PLERET BANTUL YOGYAKARTA

Monicha Dewi Nawangsari1, Ratna Prahesti2 ABSTRACT

Background: Stunting is stunted growth (growing short). Basic on Health Research in 2013 showed the prevalence of stunted children under five years old in Indonesia reached 37.2%. Based on preliminary studies conducted in getting the data that in the village there is an IHC (Integrated Health Centre) in Pleret with the highest incidence of stunting children under five years old that is Merpati Gunungkelir Integrated Health Centre. We conducted interviews with 10 mothers of children under five years old in getting that 10 mothers still do not know about the understanding aspect of stunting, stunting causal factors and stunting impact. Objective: To determine description of mothers' knowledge about stunting in Merpati Gunungkelir IHC of Pleret Bantul Yogyakarta

Method: a descriptive study, sampling with purposive sampling method, the number of samples of 45 respondents and analyzed using univariate analysis. Results: Description of general knowledge about stunting in sufficient category as many as 25 respondents (56.6%), on the understanding aspects of stunting fit in good category with a total of 35 respondents (77.8%), in the aspect of stunting causal factors under five entry in the less category with a total of 31 respondents (68.9%), and in aspects of the stunting impact under five in the less category with a total of 28 respondents (62.2%).

Conclusion: Description of mother’s knowledge about stunting the sufficient category as many as 25 respondents (56.6%).

Keywords: Knowledge, Stunting 1

Student of D3 Midwifery Stikes Achmad Yani Yogyakarta 2

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Balita kerdil adalah pertumbuhan yang terhambat (tumbuh pendek). Kerdil

terjadi akibat kegagalan pertumbuhan pada saat proses tumbuh kembang seorang anak karena kondisi kesehatan dan asupan gizi yang tidak optimal. Balita kerdil sering berkaitan erat dengan kondisi sosial ekonomi, paparan suatu penyakit dan asupan gizi yang kurang secara kuantitas dan kualitas (Riskesdas, 2013).

Anak adalah harapan bagi orang tua, melihatnya tumbuh cerdas dan sehat adalah kebahagiaan yang tidak ternilai bagi orang tua. Namun seringkali dalam tumbuh kembangnya, anak mengalami hambatan berupa penyakit atau kelainan lainnya. Peranan ibu tentang perkembangan anak sangat diperlukan, untuk membantu anak mencapai tumbuh kembang yang optimal dibutuhkan pengetahuan yang cukup (Supartini, 2009).

Majelis Kesehatan Dunia telah mengadopsi Rencana Pelaksanaan Komprehensif untuk mencapai target enam nutrisi global melalui intervensi gizi langsung dan tindakan multisektoral dalam sistem pangan, pendidikan dan perlindungan sosial yaitu mengurangi berat badan lahir rendah, pengerdilan, pemborosan dan kelebihan berat badan pada anak-anak dan anemia pada wanita hamil tahun 2025 (WHO, 2011).

Mengacu pada Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015, sasaran pembangunan pangan dan gizi pada tahun 2015 yaitu menurunkan prevalensi gizi kurang balita menjadi 15,5% dan prevalensi balita kerdil menjadi 32%, artinya

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

sampai tahun 2015 kita masih harus menurunkan 3,6% dari 35,6%. Walaupun secara nasional belum mencapai target prevalensi balita kerdil, namun sudah ada 11 propinsi yang sudah berhasil mencapai target yaitu Jambi (30,2%), Bangka Belitung (29,0%), Bengkulu (31,6%), Kepulauan Riau (26,9%), DKI Jakarta (26,6%), DI. Yogyakarta (22,5%), Bali (29,3%), Kalimantan Timur (29,1%), Sulawesi Utara (27,8%), Maluku Utara (29,4%) dan Papua (28,3%) (WHO, 2011).

Balita kerdil merupakan akibat dari kekurangan gizi kronis dan sering terjadi antar generasi ditambah dengan penyakit yang kronis. Hal tersebut adalah ciri dari endemik kemiskinan. Kerdil terkait dengan lebih rendahnya perkembangan kognitif dan produktivitas. Kerdil adalah masalah kesehatan masyarakat utama di hampir semua provinsi di Indonesia dan peringatan telah diberikan oleh presiden RI yang tertantang untuk mengurangi stunting di Indonesia (USAID, 2010). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukan prevalensi balita kerdil di Indonesia mencapai 37,2% (terdiri dari 18% sangat pendek dan 19,2% pendek) yang berarti terjadi peningkatan tahun 2007 (36,8%) dan tahun 2010 (35,6%). Indonesia masih harus bekerja sama mengatasi balita kerdil ini, karena batas non public health yang ditetapkan WHO tahun 2005 adalah prevalensi balita kerdil rendah <20%, sedang 20-29% dan tinggi 30-39% ≥40 %. Sedangkan saat ini prevalensi balita pendek diseluruh propinsi Indonesia masih diatas 20% atau tepatnya 35,6 %. Dengan demikian dapat dikatakan prevalensi balita kerdil di Indonesia masih tinggi.

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki prevalensi balita kerdil pada tahun 2007 sekitar 27,60% dan mengalami penurunan sebesar 5,10% menjadi 22,50% tahun 2010 (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Profil Dinas Kesehatan Bantul tahun 2012 menunjukkan bahwa prevalensi kerdil pada anak-anak balita di Kabupaten Bantul sebesar 15,92%. Prevalensi kerdil di Bantul diperkirakan akan semakin bertambah mengingat jumlah balita yang terkena gizi buruk di Kabupaten Bantul menempati prevalensi paling tinggi.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Pleret Bantul pada tanggal 20 Mei 2015 di dapatkan data bahwa di Desa Pleret terdapat satu Posyandu yang memiliki angka paling tinggi balita yang mengalami kerdil yaitu Posyandu Merpati Gunungkelir, Pleret, Bantul dari jumlah balita 70 anak yang mengalami kerdil sebanyak 45 anak. Selain itu juga dilakukan wawancara kepada 10 orang ibu yang memiliki anak balita di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul tentang pengetahuan balita kerdil di dapatkan bahwa 10 orang ibu masih belum mengetahui tentang pengertian balita kerdil, faktor penyebab balita kerdil, dan dampak balita kerdil dan belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang balita kerdil.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana Gambaran pengetahuan ibu tentang balita kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul?”

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu tentang balita kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya pengetahuan ibu tentang pengertian balita kerdil di

Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul

b. Diketahuinya pengetahuan ibu tentang faktor penyebab balita kerdil di

Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul

c. Diketahuinya pengetahuan ibu tentang dampak balita kerdil di Posyandu

Merpati Gunungkelir Pleret Bantul

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat umum untuk menambah wawasan tentang kesehatan yang berkaitan dengan pengertian, faktor penyebab dan dampak balita kerdil

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti Selanjutnya Prodi D III Kebidanan

Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan tambahan sumber bacaan bagi mahasiswi prodi DIII Kebidanan serta memberikan informasi ilmiah sehingga dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya untuk calon bidan yang nantinya akan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

b. Bagi Bidan di Puskesmas Pleret Bantul

Penelitian ini dapat dijadikan evaluasi bagi bidan dalam pelayanan kebidanan terutama pada kesehatan balita, dan dapat digunakan untuk menyusun dan merencanakan program pelayanan di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul.

c. Bagi Koordinator Gizi di Puskesmas Pleret

Penelitian ini dapat dijadikan evaluasi untuk meningkatkan kualitas dalam pelayanan gizi terutama pada kesehatan balita dan dapat dijadikan acuan dalam pengembangan pencegahan kejadian balita kerdil.

d. Bagi kader di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul

Penelitian ini dapat memberikan informasi dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pencegahan kejadian balita kerdil.

E. Keaslian Penelitian

1. Wike dkk (2012) dengan judul “ Hubungan pengetahuan ibu, asupan protein dan asupan zinc dengan stunting (pendek) pada balita usia 12-36 bulan Puskesmas Kayu Kunyit Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2013”. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross

sectional dan menggunakan sistematik random sampling dengan total sampel

sebesar 64 orang . Hasil penelitian didapatkan menunjukkan sebagian besar (57,8%) batita mengalami stunting (pendek), (43,8%) pengetahuan ibu tentang stunting kurang, (46,9%) asupan protein kurang, (84,4%) asupan zink kurang sebesar 52,8% dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan stunting (pendek) batita usia 12-36 bulan.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

Persamaan pada penelitian yang sudah dilakukan diatas dengan penelitian yg akan dilakukan adalah mengenai tema yang sama yaitu tentang stunting. Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian yang akan dilakukan adalah metode

survey analitik dan deskriptif dan teknik pengambilan sampling yaitu random sampling dan purposive sampling.

2. Wellem Elseus Pormes dkk (2014) dengan judul “ Hubungan pengetahuan

orang tua tentang gizi dengan stunting pada anak usia 4-5 tahun di TK Malaekat Pelindung, Manado”. Penelitian ini termasuk dalam penelitian

kuantitatif dengan desain penelitian secara cross sectional dan menggunakan

teknik purposive sampling dengan total sampel sebesar 30 anak. Penelitian ini menggunakan alat instrumen kuisioner dan alat ukur tinggi badan. Hasil penelitian ada hubungan antara pengetahuan orang tua tentang gizi dengan

stunting pada anak usia 4-5 tahun di TK Malaekat Pelindung, Manado.

Persamaan pada penelitian yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan adalah tema penelitian yaitu tentang stunting dan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling serta instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Perbedaan metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif

3. Sulastri, D (2012) dengan judul “ Faktor determinan kejadian stunting pada anak usia sekolah di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang”. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional menggunakan teknik random sampling dengan total sampel sebesar 72 anak. Penelitian ini menggunakan kuisioner, hasil penelitian tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi merupakan faktor

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

determinan terhadap kejadian stunting di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang.

Persamaan dalam penelitian ini adalah tema penelitian yaitu tentang stunting seangkan perbedaan penelitian yaitu variabel penelitian yaitu pada penelitian ini tentang faktor determinan kejadian stunting sedangkan pada penelitian yang dilakukan adalah gambaran pengetahuan ibu tentang balita kerdil, metode penelitian pada penelitian ini menggunakan cross sectional sedangkan pada penelitian yang dilakukan menggunakan survey deskriptif serta pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah random

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul merupakan wilayah kerja Puskesmas Pleret. Posyandu Merpati sudah berdiri selama 20 tahun sejak tahun 1995 memiliki kader balita sebanyak 8 orang dan kader lansia sebanyak 2 orang.

Dusun Gunungkelir terletak di Kelurahan Pleret Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul dengan batas-batas wilayah yaitu sebelah utara berbatasan dengan Dusun Kedaton Wetan, sebelah timur berbatasan dengan Dusun Bawuran, sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Tambalan dan sebelah barat berbatas dengan Dusun Kunden.

Kegiatan Posyandu Merpati dilaksanakan sebulan sekali pada tanggal yang sudah ditentukan yaitu setiap tanggal 16, yang diselenggarakan secara bersamaan antara Posyandu balita dan Posyandu lansia di rumah Kepala Dusun Gunungkelir RT 08 RW 20.

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

2. Karakteristik Subyek Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun (balita) di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul yang berjumlah 45 orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul Yogyakarta

No Karakteristik Frekuensi (orang) Presentase (%) 1 Umur a. <20 tahun 3 6,7 b. 20-35 tahun 27 60,0 c. >35 tahun 15 33,3 Total 45 100 2. Pendidikan a. SD 3 6,7 b. SMP 14 31,1 c. SMA 24 53,3 d. Perguruan Tinggi 4 8,9 e. Tidak Sekolah 0 0 Total 45 100 3. Pekerjaan a. Buruh 12 26,7 b. Petani 8 17,8 c. Swasta 3 6,7 d. PNS 1 2,2 e. Tidak Bekerja 21 46,7 Total 45 100 Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa berdasarkan umur, sebagian besar responden berumur antara 20-35 tahun sebanyak 27 orang (46,7%), terbanyak pada tingkat SMA sebanyak 24 orang (53,5%) dan sebagian besar responden adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 21 orang (46,7%).

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

3. Analisa Hasil Penelitian

Distribusi frekuensi pengetahuan responden tentang balita kerdil dibedakan dalam beberapa kategori yaitu berdasarkan pengertian balita kerdil, faktor penyebab balita kerdil dan dampak balita kerdil, dapat dilihat pada tabel berikut :

a. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Balita Kerdil Secara Umum di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul

No Kategori Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1 Baik 8 17,8

2 Cukup 25 56,6

3 Kurang 12 26,7

Total 45 100

Sumber : Data Primer (2015)

Pada tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan umum tentang Balita Kerdil dalam kategori cukup yaitu sebanyak 25 responden (56,6%).

b. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pengertian Balita Kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul

No Kategori Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1 Baik 35 77,8

2 Cukup 10 22,2

3 Kurang 0 0

Total 45 100

Sumber : Data Primer (2015)

Pada tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang pengertian balita kerdil dalam kategori baik yaitu sebanyak 35 responden (77,8%).

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

c. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Faktor Penyebab Balita Kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul

No Kategori Frekuensi (Orang) Persentase

1 Baik 5 11,1

2 Cukup 9 20.0

3 Kurang 31 68,9

Total 45 100

Sumber : Data Primer (2015)

Pada tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang faktor penyebab balita kerdil dalam kategori kurang yaitu sebanyak 31 responden (68,9).

d. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Balita Kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul

No Kategori Frekuensi (Orang) Persentase(%)

1 Baik 13 28,9

2 Cukup 4 8,9

3 Kurang 28 62,2

Total 45 100

Sumber : Data Primer (2015)

Pada tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang dampak balita kerdil dalam kategori kurang yaitu sebanyak 28 responden (62,2).

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

B. Pembahasan

1. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Balita Kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul Yogyakarta

Gambaran pengetahuan ibu tentang balita kerdil secara umum di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul yaitu berdasarkan tabel 4.2 didapatkan hasil bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang masuk dalam kategori cukup sebanyak 25 responden (56,6%) dengan 15 berusia 20-35 tahun, 2 responden berusia <20 tahun dan 8 responden berusia >35 tahun. Hal ini dikarenakan umur responden yang banyak yaitu 20-35 tahun yang merupakan umur yang matang untuk memahami informasi. Semakin cukup umur maka seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Wawan, 2010).

Dari 25 responden yang masuk dalam kategori pengetahuan cukup sebanyak 19 responden berpendidikan SMA dan 6 responden berpendidikan SMP. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulastri (2012) tentang faktor determinan kejadian stunting pada anak usia sekolah di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang bahwa sebagian besar responden yang berpengetahuan kurang mayoritas berpendidikan terakhir SMA yaitu (61%). Pendidikan juga berepengaruh terhadap pengetahuan karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan lebih mudah dalam menangkap informasi yang diberikan. Pengetahuan seseorang erat hubungannya dengan pendidikan, seseorang dengan pendidikan yang tinggi maka semakin luas pula pengetahuan yang dimiliki (Notoatmodjo, 2010).

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

Mayoritas responden yang berpengetahuan cukup adalah ibu yang tidak bekerja yaitu sebanyak 15 responden, buruh sebanyak 7 responden dan petani sebanyak 3 responden. Dalam teori Notoatmodjo (2010) pekerjaan juga mempengaruhi pengetahuan seseorang. Seseorang yang bekerja akan sering berinteraksi dengan orang lain sehingga akan memiliki pengetahuan yang baik pula.

2. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pengertian Balita Kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul

Gambaran pengetahuan ibu tentang pengertian balita kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul yaitu berdasarkan tabel 4.3 didapatkan hasil bahwa pengetahuan responden tentang pengertian balita kerdil mayoritas masuk dalam kategori baik dengan jumlah 35 responden (77,8%), dengan karakteristik responden yaitu responden yang berusia <20 tahun 2 responden, yang berusia 20-35 tahun sebanyak 23 responden dan yang berusia >35 tahun 10 responden. Dengan pendidikan SMA sebanayk 23 responden, SMP 8 responden dan Perguruan Tinggi 4 responden serta pekerjaan buruh 10 responden, petani 5 responden, swasta 3 responden, PNS 1 responden dan tidak bekerja 16 responden. Ibu dapat menjawab pernyataan dengan baik pada aspek pengertian balita kerdil karena pernyataan yang digunakan adalah pernyataan secara umum yang sudah diinformasikan oleh peneliti sebelum ibu mengisi kuisioner sehingga lebih memudahkan ibu dalam menjawab.

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

3. Gambaran pengetahuan ibu tentang faktor penyebab balita kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul Yogyakarta

Gambaran pengetahuan ibu tentang faktor penyebab balita kerdil pada tabel 4.4 sebanyak 31 responden (68,8%) didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu tentang faktor penyebab balita kerdil masuk dalam kategori kurang, dengan karakteristik responden yaitu responden yang berusia <20 tahun 3 responden, yang berusia 20-35 tahun sebanyak 16 responden dan yang berusia >35 tahun 12 responden. Dengan pendidikan SD 3 responden, SMP 13 responden, SMA 15 responden serta pekerjaan buruh 6 responden, petani 7 responden, swasta 1 responden dan tidak bekerja 17 responden. Hal ini dikarenakan pengetahuan ibu tentang faktor penyebab balita kerdil masih terbatas karena ibu belum pernah mendapatkan penyuluhan atau informasi yang lebih fokus tentang balita kerdil, hasil ini sesuai dengan teori Wawan (2010) yang menyatakan bahwa pengetahuan umumnya datang dari pengalaman sendiri dan juga diperoleh dari informasi dari orang lain dan pengetahuan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, lingkungan dan sosial budaya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulastri (2012) tentang faktor determinan kejadian stunting pada anak usia sekolah di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang bahwa sebagian besar responden yang berpengetahuan kurang tidak bekerja (84%) dan pendidikan terakhir SMA (61%).

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

4. Gambaran pengetahuan ibu tentang dampak balita kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul

Gambaran pengetahuan ibu tentang dampak balita kerdil pada tabel 4.5 sebanyak 28 responden (62,2%) didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu masuk dalam kategori kurang, dengan karakteristik responden yaitu responden yang berusia <20 tahun 2 responden, yang berusia 20-35 tahun sebanyak 16 responden dan yang berusia >35 tahun 10 responden. Dengan pendidikan SD 3 responden, SMP 12 responden, SMA 13 responden serta pekerjaan buruh 7 responden, petani 5 responden, swasta 1 responden dan tidak bekerja 15 responden. hal ini dikarenakan ibu belum pernah mendapatkan informasi tentang balita kerdil sehingga ibu dalam menjawab hanya sekedar yang ia ketahui, hal ini sesuai dengan teori (Riyanto A dan Budiman (2013) bahwa pengetahuan dapat diperoleh seseorang secara alami atau diintervensi baik langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan juga berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial budaya (Riyanto A dan Budiman, 2013).

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

C. Keterbatasan

Dalam penelitian ini, keterbatasan yang muncul dapat dilihat saat peneliti melakukan penelitian sebagai berikut :

1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan. 2. Pada penelitian ini hanya meneliti faktor internal yang mempengaruhi

pengetahuan sedangkan faktor eksternal seperti lingkungan dan sosial budaya tidak diteliti.

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Gambaran pengetahuan ibu tentang balita kerdil secara umum masuk dalam kategori cukup dengan jumlah sebanyak 25 responden (56,6%). 2. Gambaran pengetahuan ibu tentang pengertian balita kerdil masuk dalam

kategori baik dengan jumlah sebanyak 35 responden (77,8%).

3. Gambaran pengetahuan ibu tentang faktor penyebab balita kerdil masuk dalam kategori kurang dengan jumlah sebanyak 31 responden (68,9%). 4. Gambaran pengetahuan ibu tentang dampak balita kerdil masuk dalam

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi Masyarakat Umum Dusun Gunungkelir

Hasil penelitian ini agar dapat menambah wawasan dan informasi mengenai pengertian, faktor penyebab serta dampak dari balita kerdil bagi ibu-ibu yang memiliki balita di Dusun Gunungkelir.

2. Bagi Puskesmas Pleret

Hasil penelitian ini agar dapat dijadikan evaluasi bagi Bidan, Koordinator Gizi di Puskesmas Pleret serta Kader di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul untuk meningkatkan pelayanan terutama pada kesehatan balita khususnya di wilayah kerja Puskesmas Pleret serta agar memberikan penyuluhan atau sosialisasi untuk masyarakat khususnya di wilayah kerja Puskesmas Pleret.

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA .

Achadi, LA. (2012). Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak. Jakarta : FKM UI Arikunto, Suharsini. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Astari, L. D., Nasoetion., & Dwiriani, C.M (2006) “Hubungan Konsumsi ASI dan

MP-ASI serta Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 bulan di Kabupaten Bogor”. Skripsi Bogor : Media Gizi san Keluarga

Chang SM, Susan PW, Grantham-McG S, & Christine AP. (2010). Early

Chilhood Stunting and Later Find Motor Abilities. Developmental

Medicineand Child Neurologi

Departemen Kesehatan RI (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI Dewi, V. (2011). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba

Medika

Dinas Kesehatan Provinsi Bantul. (2012). Profil Kesehatan Provinsi Yogyakarta. Yogyakarta : Dinkes Bantul

Fitri, 2012. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting Pada

Balita (12-59) bulan di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010).

(Thesis). Depok : FKM UI

Hidayat, A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika

Hunt, MJ. (2005). The Potential Impact of Reducing Global Malnutrition on

Poverty Reduction and Economic Development. Asia Pacific Journal

Clinical Nutrition

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2010). Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2010. Jakarta: Kemenkes RI

Kepmenkes No 852 (2008). Straregi Nasional Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat

http://www.pppl.depkes.go.id_

Manary, M. J dan Solomons, N. W (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat, Gizi dan

Perkembangan Anak. Jakarta : EGC

Marimbi, H. (2010). Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar pada

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Martorell R, Horta BL, & Adair LS et al. (2010). Consortium on Health Oriented

Research in Transitional Societies Group. Weight Gain in the First Two

Years of Life Is an Important Predictor of Schooling Outcomes in Pooled Analyses from Five Birth Cohorth from Low and Midle Income Countries. J. Nutr.

Notoatmodjo. S. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

__________. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta Proverawati, Kusumawati. (2009), Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan, Yogyakarta

: Nuha Medika

Reyes, L., & Manalich, R. (2005). Long Term Consequences of low birth weight. http://www.nature.com

Riset Kesehatan Dasar. (2013). Laporan Riset Kesehatan Dasar, Jakarta : Riskesdas

Riyanto, A dan Budiman. (2013). Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan

Sikap dalam Penelitian Kesehatan, Jakarta : SalembaMedika

Roesli, U. (2013). Mengenal ASI Ekslusif. Jakarta : Trubus Agriwidya

Saryono (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Kesehatan Edisi

Kedua, Yogyakarta : Nuha Medika

Satgas Imunisasi PP IDAI. (2014). Panduan Imunisasi Anak. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara

Senbanjo, I. O., et al (2011). Prevalence of and Risk Factor for Stunting mong

School Children and Abeokuta, Southwest Nigeria. J Health Popul Nutr,

29(4): 364-370.

Soetjiningsih (2013). Tumbuh Kembang Anak, Jakarta : EGC Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sulistyaningsih (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu

Supartini, Y. (2009), Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, Jakarta : EGC Taguri, A.E., et al.(2008). Risk Factor For Stunting Among Under Five in Libya.

Public Health Nutrition

UNICEF (2007) Progress For Children http://www.unicef.org

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

UNICEF (2008). Complementary Feeding http://www.unicef.org

USAID. (2010). Nutrition Assessment For 2010 New Project Design. http://www.indonesia.usaid.gov

Wawan. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan dan  Pekerjaan di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul Yogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini sangat perlu dijalankan kerana melalui kajian yang dijalankan oleh pengkaji mendapati pelajar-pelajar sangat memerlukan satu modul asas bahasa Arab untuk digunakan

terhadap pengetahuan dan motivasi ibu dalam menstimulasi perkembangan anak usia balita di Posyandu Dahlia Lemahdadi Kasihan Bantul Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain pre

Hasil penelitian yang diperoleh adalah Faktor pendukung dalam pendayagunaan dana ziswaf melalui program MEC yaitu, MEC telah terakreditasi B, kekuatan antar cabang

Tanaman nenas yang berasal dari bibit berukuran besar menyebabkan buah alami yang lebih banyak dibandingkan bibit yang berukuran sedang dan berukuran kecil. Waktu pelaksanaan

Sedangkan untuk jumlah persamaan lebih dari 30, nilai RMSE tidak menunjukkan banyak perbedaan. Oleh sebab itu model dengan 10 sampai dengan 30 persamaan linier

Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukan analisis data dengan hasil thitung sebesar 7,725 dan ttabel sebesar 1,782 maka dapat disimpulkan bahwa latihan

Pada diabetes melitus tipe 2, aktivitas fisik dapat memperbaiki kendali glukosa secara menyeluruh, terbukti dengan penurunan kadar glukosa darah dan konsentrasi HbA1c

Proyeksi peningkatan dan optimalisasi lahan dengan tujuan untuk menambah nilai tambah pendapatan dilakukan dengan melanjutkan pembuatan master plan Wisata Agro