• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROYEK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENGETAHUAN POTENSI LOKAL PADA MATA KULIAH EKOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROYEK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN PENGETAHUAN POTENSI LOKAL PADA MATA KULIAH EKOLOGI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 37

PROYEK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR DAN PENGETAHUAN POTENSI LOKAL

PADA MATA KULIAH EKOLOGI

Adi Pasah Kahar

Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jl Ahmad Yani No 111 e-mail: adipasahkahar@gmail.com

Abstrak

Pembelajaran akan lebih menarik dan bermakna jika menggunakan potensi lokal yang dikolaborasikan dalam materi pembelajaran bagi calon guru biologi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan pengetahuan potensi lokal melalui proyek video amatir yang bersumber dari potensi lokal di daerah calon guru. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan subjek penelitian adalah peserta didik semester 5 Pendidikan Biologi Tahun Ajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan video amatir dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan kategori N-Gain sedang.

Kata Kunci: potensi lokal, video amatir, hasil belajar.

Abstract

Learning will be more interesting and meaningful when using local potentials as main source that mix and match with the character of the biology pre service teacher. This study aims to determine the increase of learning outcome and knowledge about local potentials by made a video amateur according local potentials in their hometown. The result indicates that video amateur project can improve student learning outcomes level in medium N-Gain category.

Keywords: local potential, video amateur, learning outcomes.

PENDAHULUAN

Luas wilayah Kalimantan Barat tercatat 14.680.700 ha, yang terdiri atas lahan sawah seluas 47.937 ha (3%) dan lahan kering 13.843.624 ha (97%). Dari 11.646.555 ha (81,6%) lahan yang berpotensi untuk usaha tani tanaman pangan, baru 1.036.290 ha atau 8,9% yang telah dimanfaatkan (Astuti, 2004). Dengan luasnya wilayah Kalimantan barat maka dapat diasumsikan terdapat banyak potensi lokal dari setiap daerah yang dapat dijadikan sumber belajar di bidang pendidikan terutama biologi.

Potensi lokal adalah segala sesuatu yang merupakan ciri khas kedaerahan dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan bagi penduduk di daerahnya. Potensi lokal adalah hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan, jasa, sumber

(2)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 38 daya alam, sumber daya manusia atau lainnya yang menjadi keunggulan suatu daerah (Dedidwitagama, 2007).

Menurut Santoso, dkk. (2011) Keragaman Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), geografis, sejarah, dan budaya tiap daerah merupakan aset pembangunan bangsa. Dewasa ini, keragaman tersebut dapat menjadi aspek kompetitif yang unggul (keunggulan lokal). Contoh keunggulan lokal tersebut antara lain: biodiversitas, budaya masyarakat, kualitas SDM, nilai kerja sama, toleransi, kebersihan, kearifan lokal dalam menjaga lingkungan, dan nilai-nilai lokal lainnya yang bersifat universal.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengenalkan lebih jauh keunggulan lokal kepada peserta didik sedini mungkin. Dengan demikian upaya untuk mengintegrasikan muatan nilai keunggulan lokal ke dalam jalur pendidikan perlu dilakukan (Yokhebed, dkk., 2016).

Mengacu pada hasil penelitian Susilo (2015) bahwa potensi lokal yang belum dimanfaatkan secara optimal dalam kegiatan pembelajaran biologi, sedangkan pemanfaatan potensi lokal di daerah/sekolah merupakan salah satu karakteristik dalam pengembangan kurikulum, dan dosen–dosen biologi belum banyak berkarya untuk mengembangkan materi biologi yang berbasis potensi lokal/karakteristik yang ada di daerah setempat. Dosen masih banyak menggunakan sumber belajar yang sudah tersedia di pasaran yang tidak cocok dengan kondisi sekolah maupun karakteristik peserta didik, sehingga masih harus dilakukan penyesuaian–penyesuaian.

Pembelajaran pada mata kuliah ekologi umum yang berlangsung di Program Studi Pendidikan Biologi UM Pontianak sudah mengarah pada pendekatan student

center namun peserta didik masih cenderung mengandalkan buku ajar atau text book.

Di dalam proses belajar mengajar di kelas masih cenderung monoton dan sudah ada upaya dari dosen untuk mengaktifkan peran serta peserta didik di kelas. Dalam proses pembelajaran, dosen masih belum menggunakan masalah-masalah terkait kehidupan sehari-hari atau potensi-potensi lokal yang ada di lingkungan sekitar peserta didik sebagai dasar dari proses pembelajaran ekologi umum.

(3)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 39 Berdasarkan hasil penelitian Yokhebed, dkk. (2016) bahwa dosen biasanya memulai materi dengan menjelaskan konsep-konsep terlebih dahulu. Selain itu, pada proses pembelajaran dengan kegiatan tatap muka antara dosen dan peserta didik hanya sekitar 15% peserta didik yang berani mengemukakan pendapatnya. Pada proses pembelajaran dengan pemanfaatan keanekaragaman hayati, sosial budaya dan lingkungan dapat menumbuhkan kecakapan mengenal diri (self awareness) pada peserta didik. Dengan demikian perlu di lakukan suatu upaya agar tumbuh kecakapan hidup yaitu dengan penerapan pembelajaran dengan menjadikan keungulan lokal atau potensi lokal sebagai acuan pembelajaran. Salah satunya dengan mengajak peserta didik dalam kegiatan proyek yang bersumber langsung dari potensi lokal yang mereka ketahui.

Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) merupakan metode pembelajaran yang mengacu pada filosofi konstruktivisme yaitu pengetahuan merupakan hasil konstruksi kognitif melalui aktivitas peserta didik yang meliputi keterampilan ataupun sikap ilmiah sehingga peserta didik dapat mengonstruksi pengetahuannya sendiri dan bermakna melalui pengalaman nyata. Kerja proyek yang memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang dan menuntut peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi serta memberikan kesepatan kepada peserta didik untuk bekerja secara mandiri (Okudan, 2004).

Banyak jenis proyek yang dapat dilakukan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Salah satu tema yang dapat dijadikan proyek adalah video amatir. Video misalnya merupakan suatu bentuk media yang mencakup kualitas visual dan audio. Melalui video akan memberikan media yang cepat untuk menginstruksikan pengguna tentang prosedur, menggiring kepada pertanyaan yang muncul secara efektif dan mudah untuk didesain (Meij, 2014). Agar memberikan pengalaman yang nyata kepada peserta didik, video yang dikembangkan harus mengarah pada kehidupan nyata (Hapsari, 2016).

Dengan demikian penerapan pembelajaran berbasis proyek video amatir diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan pengetahuan potensi lokal pada

(4)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 40 mata kuliah ekologi tumbuhan sehingga dapat dijadikan upaya untuk menjembatani antara pembelajaran di kampus dengan kehidupan nyata.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Subjek penelitian adalah peserta didik Pendidikan Biologi semester genap tahun akademik 2016/2017 sejumlah 32 peserta didik.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan satu kelas eksperimen tanpa ada kelas kontrol sebagai kelas pembanding. Hal ini dilakukan karena keterbatasan populasi penelitian. Kelas diberikan perlakuan dengan memberikan proyek video amatir dan disesuaikan dengan tahapan pembelajaran pada model Pembelajaran Berbasis Proyek. Data hasil belajar diambil dan dianalisis dengan pemberian pretest dan posttest di awal dan akhir pembelajaran. Kemudian dilihat seberapa besar peningkatan (N-Gain) dari selisih hasil posttest dan pretest.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan cara menggunakan tes tertulis bentuk pilihan ganda. Penguasaan konsep peserta didik dilihat dari nilai pretes dan postes, sedangkan peningkatan pemahaman konsep peserta didik dilihat dari nilai N-Gain yang diperoleh melalui nilai pretes dan posttest. Berdasarkan hasil pretes dan postes peserta didik, maka dilakukan analisis untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik setelah pembelajaran menggunakan proyek video amatir.

Secara keseluruhan peserta didik mengalami peningkatan penguasaan konsep, yang dapat dilihat dari nilai N-Gain. Nilai N-Gain masuk dalam kategori sedang.

Tabel 1 Rata-Rata Nilai Pretest, Posttest, dan N-Gain

Kelompok Pretest Posttest N-Gain

(5)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 41 Implementasi model pembelajaran proyek video amatir dapat meningkatkan hasil belajar dan pengetahuan peserta didik akan potensi lokal di daerahnya. Menurut Sudarman (2009), selama ini proses pembelajaran lebih sering diartikan sebagai dosen menjelaskan materi pelajaran dan peserta didik mendengarkan secara pasif. Namun, telah banyak ditemukan bahwa kualitas pembelajaran akan meningkat jika peserta didik pada proses pembelajaran memperoleh kesempatan yang luas untuk bertanya, berdiskusi, dan menggunakan secara aktif pengetahuan baru yang diperolehnya.

Proyek video amatir berbasis potensi lokal pada proses pembelajaran merupakan salah satu alternatif upaya membuat peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Proyek video amatir berbasis potensi lokal yang digunakan dalam proses pembelajaran membantu peserta didik dalam memahami makna materi ekologi tumbuhan yang dipelajari dan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan atau ditransfer dari satu permasalahan atau konteks ke permasalahan atau konteks lainnya. Tugas dosen dalam proses pembelajaran hanya membantu peserta didik mencapai tujuannya.

Fakta-fakta yang ditemukan peserta didik saat membuat video amatir berbasis potensi lokal merupakan upaya menyajikan contoh-contoh yang sudah dikenali oleh peserta didik. Pemilihan proyek untuk membuat video amatir juga memperhitungkan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan proyek yang diberikan. Menurut Prastowo (2012), ada beberapa prinsip yang harus dilakukan sebelum memilih media. Pertama, isi media hendaklah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi ekosistem dan potensi lokal yang disajikan dalam video amatir sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran berdasarkan hasil penilaian oleh dosen. Kedua, video amatir sudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, baik dalam bentuk maupun tingkat kesulitannya. Ketiga, video amatir betul-betul baik dalam penyajian faktualnya. Penyajian faktual dari video amatir sudah sesuai berdasarkan hasil penilaian dosen.

(6)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 42 Proyek video amatir dalam proses pembelajaran di dalam kelas memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk interaksi antar peserta didik maupun peserta didik dengan dosen dalam proses pembelajaran. Dari aspek kognitif, pembuatan video amatir di dalam proses pembelajaran membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep kunci dari ekosistem, fenomena ekosistem, dan hubungan ekosistem dengan manusia. Menurut Setyaningrum dan Husamah (2011) bahwa salah satu tujuan pembelajaran biologi adalah memberikan penguatan atau memberikan bekal tentang sikap kepada peserta didik. Pembelajaran biologi mengandung empat unsur yaitu sikap, proses, produk dan aplikasi, sehingga peserta didik diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan namun juga menguasai proses dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh. Aplikasi itu dilakukan melalui sikap menyadari tentang adanya keteraturan di jagad raya yang memiliki hukum alam tak terbantahkan serta menyadari keterbatasan manusia dan kehebatan Sang Pencipta.

Pembuatan video amatir membuat hasil belajar peserta didik meningkat dan terkait dengan prinsip paling umum dan paling esensial dari konstruktivisme yaitu bahwa di luar kampus, peserta didik sudah memperoleh banyak pengetahuan, proses pembelajaran hendaknya memperhatikan serta menunjang proses alamiah tersebut dengan memberikan contoh-contoh yang sudah dikenal atau diketahui oleh peserta didik (Rahmatan, 2012). Selanjutnya, menghadirkan pengalaman langsung (kontekstual) dalam pembelajaran ekologi tumbuhan berlandaskan potensi lokal dapat mengarahkan pada pembelajaran bermakna bagi peserta didik untuk menemukan konsep dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata (Mumpuni, 2013).

Pembuatan proyek video amatir berbasis potensi lokal dalam proses pembelajaran materi ekologi tumbuhan merupakan salah satu usaha dalam mengaitkan konsep-konsep baru dengan pengetahuan yang relevan yang dimiliki oleh peserta didik agar terjadi peningkatan penguasaan konsep dan bermakna bagi peserta didik. Pemaknaan inilah yang merupakan bentuk inovasi. Melalui pemaknaan ini maka pengajaran biologi terintegrasi dengan pendidikan budi pekerti dan penyajian konsep atau teori tidak berhenti sampai pemahaman konsep saja tapi

(7)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 43 dimaknai sehingga peserta didik dapat melihat kaitan apa yang dipelajarinya dengan norma dan situasi kehidupan yang meliputi teknologi, nilai dasar kehidupan, masyarakat dan lingkungan hidup (Setyo, 2011).

SIMPULAN

Pembuatan video amatir berbasis potensi lokal dapat dilakukan dengan menuangkan fakta-fakta operasional yang ditemui dalam observasi potensi lokal di daerah peserta didik. Pembelajaran dengan menggunakan proyek video amatir berbasis potensi lokal dapat meningkatkan hasil belajar dengan kategori N-Gain sedang dan memberikan pengetahuan terkait potensi lokal yang ada di daerahnya. UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan motivasi dan dukungan sehingga penelitian ini dapat terlaksana.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, S.R. 2004. Eksplorasi Plasma Nutfah Tanaman Pangan di Provinsi Kalimantan Barat. Buletin Plasma Nutfah. 10(1): 23-27.

Dwitagama, D. 2007. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal & Global. (Online, tersedia di https://dedidwitagama.wordpress.com/2007/11/07/pendidikan-berbasis-keunggulan-lokal-global, diakses Tanggal 10 September 2017). Hapsari, A.I. 2016. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Video Contextual untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik pada Mata Kuliah Fisiologi Hewan. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 2(1): 94-101. Meij, Hans, V. D., Meij, & Jan, V. D. 2014. A Comparison of Paper-based and

Video Tutorials for Software Learning. Computers & Education.

Mumpuni, K.E. 2013. Potensi Pendidikan Keunggulan Lokal Berbasis Karakter dalam Pembelajaran Biologi di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional X

Biologi Universitas Sebelas Maret. Surakarta, hlm. 11-16.

Okudan, G.E. & Sarah, E.R. 2004. A Project Based Approach to Enterprenurial Leadership Education. Journal Technovation. 20(1): 1-16.

(8)

Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 44 Rahmatan, H. 2012. Pengetahuan Awal Calon Guru Biologi tentang Konsep

Katabolisme Karbohidrat. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1): 91-97.

Santoso, A.M., Setyowati, E., & Nurmilawati, M. 2011. Pembangunan Karakter Melalui Lesson Study pada Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Keunggulan Lokal. Prosiding Seminar Nasional VIII Biologi. Solo: FKIP UNS.

Setyaningrum, Y. & Husamah. 2011. Optimalisasi Penerapan Pendidikan Karakter Di Sekolah Menengah Berbasis Keterampilan Proses: Sebuah Perspektif Guru Ipa-Biologi. Jurnal Penelitian dan Pemikiran Pendidikan, 1(1): 69-81.

Setyo, A. 2011. Pembelajaran Bermakna Berpendekatan SETS Pada Pelajaran Biologi Untuk Menumbuhkan Kepedulian Terhadap Lingkungan. Bioma, 1(2): 162-170.

Susilo, M.J. 2015. Identifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) Sebagai Materi Pembelajaran IPA-Biologi SMP Berbasis Potensi Lokal di Kawasan Pasir Pantai Depok Kabupaten Bantul. Prosiding Seminar Nasional. Malang: FKIP UMM.

Yokhebed, Titin, & Wahyuni, E.S. 2016. Peningkatan Life Skill melalui Pembelajaran Berbasis Keunggulan Lokal. Prosiding Seminar Nasional XIII

Referensi

Dokumen terkait

Sekarang ini G.652 lebih cenderung digunakan untuk kapabilitas WDM Metro, dimana jarak yang harus ditransmisikan tidak terlalu panjang dan kapasitas transmisinya

pengalaman nyata pelanggan terhadap merek, produk atau pelayanan untuk meningktkan penjualan dan kesadaran merek. Dalam hal ini lebih dari sekedar memberikan

Sebaliknya penindasan, kezhaliman dan diskriminasi tidak akan membawa kedamaian dan kebahagiaan.Islam memerintahkan kepada setiap manusia untuk berbuat adil atau

Menurut Ahmadi (2012) potensi lokal sangat penting untuk digunakan sebagai sumber belajar karena dapat membantu siswa mengaitkan materi yang dipelajari dengan keadaan

PP RI Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) menyebutkan bahwa RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional,.. memuat rancangan kerangka ekonomi makro yang

AFRIANSAH Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa 25 1911000155 RADEN DAFFA EVENHOP Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa Alpa

Begitu pula, upaya memasukkan tindak pidana terorisme sebagai salah satu tindak pidana asal (predicate crime) dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang

Hasil penelitian Adler dan Reid menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki hubungan dengan kepuasan kerja, namun penelitian tersebut gagal menjelaskan hubungan moderasi