1
ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Diajukan Oleh : INDAH SETIAWATI
A310130020
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2 i
3 ii
4 iii
1
ANALISIS PENGULANGAN KATA DALAM TEKS BERITA KARYA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 6 SURAKARTA
Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini mempunyai 2 tujuan. (1) untuk mendiskripsikan bentuk pengulangan kata yang terdapat dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. (2) untuk mengkaji makna pengulangan kata dalam teks berita karya siswa SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. Objek penelitian ini ialah reduplikasi atau pengulangan kata yang terdapat dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tek ik simak dan catat. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih dengan teknik lanjutan teknik ulang. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk reduplikasi yang ditemukan adalah (a) perulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi vonem dan afiksasi sejumlah 26 data, (b) pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks sejumlah 1 data, (c) pengulangan sebagian dengan kata dasar berimbuhan ter- sejumlah 2 data. Kedua, makna reduplikasi yang ditemukan adalah (i) menyatakan makna menyerupai atau menirukan sejumlah 2 makna berdasarkan data, (ii) menyatakan makna banyak atau bermacam-macam sejumlah 24 makna berdasarkan data, dan (iii) menyatakan makna pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang sejumlah 3 makna berdasarkan data.
Kata kunci: reduplikasi, teks berita, dan makna. ABSTRACT
This type of research is a qualitative research. This study has 2 objectives. (1) to describe the form of repetition of the word contained in the text of the work of class VIII students of SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. (2) to study the meaning of repetition of words in the text of the work of SMP Muhammadiyah 6 Surakarta students. The object of this research is reduplication or repetition of the word contained in the text of the news work of students of class VIII SMP Muhammadiyah 6 Surakarta. Technique of collecting data in this research using tek ik refer and note. To analyze the data in this research using the method of agih with advanced technique of repeated technique. The results are as follows. First, the form of reduplication found is (a) the repetition of all basic forms without variation of vonem and affixation of 26 data, (b) partial repetitions with complex wording of complexes of data 1, (c) partial repetition with the base word attributed to 2 data. Second, the meaning of reduplication is found (i) to declare the meaning of resembling or imitating a number of 2 meanings based on the data, (ii) expressing the meaning of many or various 24 meanings based on the data, and (iii) expressing the meaning of the work done repeatedly 3 meaning based on data.
2 1. PENDAHULUAN
Ketika mendengar kata morfologi maka seketika pikiran kita akan jauh mengarah pada tataran kata dan frasa. Dalam bidang bahasa, morfologi sudah jauh dikenal dengan baik oleh para ahli. Penelitian mengenai morfologi juga sudah asngat banyak dilakukan oleh para ahli di bidang bahasa. Pembicaraan mengenai morfologi bahasa Indonesia sebenarnya telah banyak dilakukan orang, baik dalam sebuah buku khusus, maupun sebagai bagian dari sebuah buku yang lebih luas (Chaer, 2008:1). Dari berbagai jenis bahasa jika dilihat dari segi internnya, morfologi adalah jenis bidang bahasa yang paling menarik untuk dipelajari. Kemenarikan morfologi terletak pada bahan yang diteliti yaitu pada frasa dan kata.
Banyak para ahli bidang bahasa yang memiliki penilaian mengenai morfologi. Salah satunya adalah Arumsari. Arumsari (2015:46) mengugkapkan bahwa morfologi tersebut merupakan ilmu yang mempelajari seluk-beluk kata, dan morfologi tersebut membahas tentang pembentukan afiksasi, reduplikasi, dan komposisi. Morfologi mempelajari seluk-beluk struktur kata (Ramlan, 2012:13-14). Segala seluk-beluk struktur kta diulas dalam morfologi.
Peneliti menggambil judul penelitian mengenai reduplikasi yang terdapat dalam teks berita karya siswa kelas VIII SMP Muhaamadiyah 6 Surakarta karena menurut peneliti judul tersebut sangat menarik. Bisa sedemikina menarik karena penggunaan reduplikasi yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Surakarta hanya sebagai pengindah kata dan kemenarikan makna saja. Penelitian ini dikaitkan dengan SK-KD yang terdapat pada kurikulum yang digunakan oleh SMP Muhammadiyah 6 Surakarta, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang biasa dikenal dengan sebutan KTSP 2016. KD yang digunakan adalah KD mengenai teks berita. Teks berita terletak di poin 12.2 pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikna.
Untuk mengkaji suatu makna yang terkandung dalam sebuah wacana tulis berita, kita bisa melihat melalui proses reduplikasi. Reduplikasi juga biasa disebut dengan pengulangan kata. Proses perulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar baik seluruhnya maupun
3
sebagian (Mayasari, 2015:27).Kajian makna sebagai penghubung bahasa yang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan kesepakatan para pemakainya.
Memberikan suatu makna atau mengkaji suatu makna dalam sebuah kata merupakan cara mengerti dan menafsirkan suatu kajian kata yang terkait dengan satuan-satuan makna yang menjadikan kata tersebut memiliki perbedaan dengan kata yang lainnya. Makna dapat dianalisis melalui struktur dalam pemahaman tataran bahasa (fonologi, morfologi, dan sintaksis).
Setiap berita biasanya berisi mengenai informasi yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dalam wacana tulis berita, informasi yang ingin disampaikan biasanya tidak selalu dijelaskan pada apa yang terjadi saja namun penulis berita juga sering menggunakan kata-kata tersurat yang terkadung dalam suatu kata yang dimuat dalam berita. Penggunaan kata-kata tersurat atau makna terselubung yang biasanya digunakan dalam wacana tulis berita bisa berupa penggunaan kata-kata reduplikasi. Makna yang ditimbulkan dalam menggunaan kata reduplikasi akan membuat penulisan sebuah berita menjadi lebih menarik.
Sebagai seorang peneliti di bidang bahasa utamanya adalah morfologi, peneliti harus memiliki waasan yang luas sebagai bekal bahan penelitianya. Pemahaman tentang proses morfologis menjadi kunci utama dalam mempelajari tataran linguistik yang lebih besar (Rofi, 2014:1). Reduplikasi ialah proses morfologis melalui peristiwa pengulangan bentuk yang menghasilkan bentuk ulang (Rohmadi, dkk., 2009:41). Objek kajian morfologi adalah salah satu bagian dari gramatika yakni bentuk dan pembentukan kata (Sudayat, 2013:95).
Proses morfologi yang berbentuk bagian dari gramatikal juga bisa dijumpai dalam berbagai objek. Objek terluas morfologi ialah wacana. Wacana merupakan kumpulan bahasa lengkap yang merupakan satuan gramatikal terting gi dan terbesar. Di dalam sebuah penelitian pengkajian bentuk wacana terdapat sumber data yang berbeda. Sumarlam (2003:1) bentuk wacana lisan misalnya terdapat pada pidato, siaran berita, khotbah, dan iklan yang disampaikan secara lisan. Sementara itu, bentuk wacana tulismisalnya pada
4
buku-buku teks, surat, dokumen tertulis, koran, majalah, prasasti, dan naskah-naskah kuno. Menganalisis sebuah wacana harus direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh salah satunya yaitu wacana tulis yang berbentuk berita.
Jenis wacana tulis berita ini berbeda dengan jenis wacana atau bentuk wacana lainnya, wacana berita memiliki kekhasan tersenndiri. Kekhasan tersebut biasanya muncul dalam isi serta kejadian yang tercantum yang ingin disampaikan oleh berita tersebut bagi para dan pembacanya. Pada dasarnya jenis berita dilihat dari bentunya ada dua, yakni berita tulis dan berita lisan. Dalam penelitian ini hanya dijelaskan mengenai jenis wacana berita tulis saja karena peneliti hanya meneliti jenis wacana tulis tersebut.
Penelitian mengenai reduplikasi atau kata ulang juga dilakukan oleh beberapa para ahli. Para ahli tersebut antara lain ialah Murtiani (2013), Marliana (2014), Lestari (2014), Schwaiger (2011), Giyatmi (2014), Bakhtiari (2015). Penelitian Murtiani (2013 menunjujkkan reduplikasi dalam sebuah wacana dengan jenis reduplikasi yaitu berupa 1). kata ulang utuh, 2). kata ulang sebagian, 3). kata ulang yang mengalami perubahan fonem dan 4). kata ulang berafiks atau berimbuhan atau kata ulang yang mendapatkan imbuhan baik awalan, akhiran, ataupun sisipan kata dan mengalami proses pengulangan kata yang termasuk reduplikasi. Penelitian Marliana (2014) menunjukkan tentang penggunaan reduplikasi bahasa melayu dialek desa pengujan kecamatan teluk bintan kabupaten bintan provonsi kepulauan riau. Penelitian Lestari (2014) menunjukkan bentuk reduplikasi semantis dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere-Liye . Penelitian Schwaiger (2011) menunjukan konstruksi di mana materi linguistik yang bermakna iterasi (atau berulang) dan hubungannya dengan daerah prototipe dan marginal morfologi. Penelitian Giyatmi (2014) menunjuka reduplikasi nama-nama merek dengan bahasa Inggris di produk Indonesia dapat dibuat dengan menerapkan formasi kata seperti peracikan, pencampuran, afiksasi, reduplikasi, onomatopoeia, singkatan, akronim dan kliping. Penelitian Behrooz (2015) menunjukanbentuk yang dominan, makna dan sifat-sifat semantik dasar reduplikasi.
5 2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen (Moleong, 2010:9). Menurut Rohmadi (2015:24) metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada data gabungan yang diperoleh di lapangan dala wujud kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana yang dikumpulkan dengan purposive sampling dan menggunakan prosedur ilmiah secara sistematis dan lebih mengedepankan makna atau kualitatifnya daripada menggenaralisasi hasil penelitian tersebut. Penelitian ini dikatakan sebagai penelitia kualitatif karena hasil dari penelitian ini berupa kata-kata dan kalimat mengenai penggunaan reduplikasi atau pengulangan kata. Penelitian kualitatif yang dimaksud ialah penelitian kualitatif deskriptif.
Untuk analisis data ada metode yang menjadi plihan peneliti, yaitu metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 2015: 18). Analisis data pada penelitin ini mengguakan metode agih dengan teknik lanjutan teknik ulang. Sedangkan untuk keabsahan data yang menjadi pilihan peneliti yaitu keabsahan data menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2012: 241).
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di bawah ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengidentifikasian bentuk dan makna reduplikasi atau kata ulang pada teks berita karya siswa kelas VIII SP Muhammadiyah 6 Surakarta.
3.1 Bentuk Reduplikasi atau Kata Ulang
No Data Makna
1 Bulat-bulat Menyerupai atau menirukan
2 Televisi-televisi Banyak atau bermacam-macam
3 Tanah-tanah Banyak atau bermacam-macam
4 Tebing-tebing Banyak atau bermacam-macam
6
6 Penjahat-penjahat Banyak atau bermacam-macam
7 Luka-luka Banyak atau bermacam-macam
8 Musuh-musuh Banyak atau bermacam-macam
9 Desa-desa Banyak atau bermacam-macam
10 Data-data Banyak atau bermacam-macam
11 Trotoar-trotoar Banyak atau bermacam-macam
12 Jalan-jalan Banyak atau bermacam-macam
13 Dagangan-dagangan Banyak atau bermacam-macam 14 Kericuhan-kericuhan Banyak atau bermacam-macam 15 Gerobak-gerobak Banyak atau bermacam-macam
16 Warga-warga Banyak atau bermacam-macam
17 Guncangan-guncangan Banyak atau bermacam-macam 18 Peristiwa-peristiwa Banyak atau bermacam-macam 19 Aktivitas-aktivitas Banyak atau bermacam-macam 20 Informasi-informasi Banyak atau bermacam-macam
21 Lomba-lomba Banyak atau bermacam-macam
22 Teman-teman Banyak atau bermacam-macam
23 Hewan-hewan Banyak atau bermacam-macam
24 Rumah-rumah Banyak atau bermacam-macam
25 Korban-korban Banyak atau bermacam-macam 26 Stasiun-stasiun Banyak atau bermacam-macam 27 Berpanas=panasan Pekerjaan yang dilakukan
berulang-ulang
28 Terkagum-kagum Pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang
29 Terkesan-kesan Pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang
3.2 Identifikasi makna reduplikasi atau kata ulang teks berita karya siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 6 Surakarta.
Data yang ditemukan pada penelitian ini sejumlah 29 data. Dari 29 data ada 3 jenis reduplikasi atau kata ulang dengan makna yang berbeda bula/ Meskipun penggolongan makna dari masing-masing data berbeda, namun cara mengidentifiksinya tidak berbeda. Di bawah ini ialah identifikasi makna dalam kata reduplikasi atau pengulangan kata yang peneliti lakukan.
7 Korpus Data 1
Produksi tahu bulat ini dibangun terjadi karena majunya alat produksi yang canggih yang bisa membuat tahu dengan bentuk bulat-bulat.
Jenis:
Data (1) tersebut yang menunjukkan adanya bentuk reduplikasi atau kata ulang terdapat pada kata bulat-bulat. Bentuk reduplikasi atau kata ulang tersebut termasuk jenis perulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi. Dikatakan perulangan seluruh karena bentuk pengulangannya dilakukan secara keseluruhan dari bentuk dasarnya tanpa adanya penambahan fonem atau afiksasi. Bentuk dasar kata bulat-bulat ialah kata bulat.
Fungsi:
Bentuk ulang bulat-bulat berasal dari bentuk dasar kata bulat yang berarti berbentuk lingkaran. Kata bulat memiliki fungsi sebagai verba. Setelah mengalami proses reduplikasi atau pengulangan menjadi bulat-bulat, fungsinya tetap sebagai verba. Jadi fungsi dari bentuk kata ulang tersebut tidak mengalami perubahan.
Nosi:
Nosi dari kata bulat ialah menyerupai atau menirukan bentuk bulat-bulat, maksud dari data di atas ialah alat produksi canggih yang digunakan dalam pembuatan tahu mampu menghasilkan tahu yang menyerupai atau menirukan bentuk bulat-bulat atau lingkaran dan tidak seperti tahu yang biasanya yaitu berbentuk kotak. Jadi bentuk ulang tersebut berarti ada tahu berjumlah lebih dari satu yang bentuk bulat.
Korpus Data 2
Sementara itu informasi yang dirilis oleh televisi-televisi sekitar menyebutkan gempa terbesar di Aceh.
Jenis:
Reduplikasi atau kata ulang yang lain terdapat pada kata televisi-televisi yang merupakan data (2). Reduplikasi atau kata ulang data (2) ini termasuk jenis perulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi. Karena bentuk pengulangannya dilakukan secara keseluruhan dari bentuk
8
dasarnya tanpa adanya penambahan fonem atau afiksasi, maka bentuk ini dikatakan sebagai pengulangan bentuk seluruh
Fungsi:
Kata televisi-televisi merupakan bentuk ulang yang meiliki bentuk dasar kata televisi. Kata televisi memiliki arti yaitu sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya dan bunyi menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar. Fungsi dari kata televisi yaitu nomina. Meskipun mengalami proses reduplikasi atau pengulangan menjadi televisi-televisi, fungsi dari kata ini tetap sama yaitu sebagai nomina. Bentuk kata ulang tersebut tidak mengalami perubahan pada fungsinya.
Nosi:
Kata televisi merupakan bentuk dasar dari kata ulang televisi-televisi. Bentuk kata tersebut menduduki fungsi nomina karena merupakan kata benda. Kata televisi-televisi memiliki nosi banyak atau bermacam-macam. Kata ulang televisi-televisi berarti bahwa televisi itu banyak dan lebih dari satu, jadi banyak televisi-televisi yang merilis berita yang menyebutkan bahwa gempa terbesar terjadi di Aceh.
Korpus Data 3
Mereka rela berpanas-panasan dan menunggu lama. Jenis:
Reduplikasi atau kata ulang yang lain terdapat pada kata berpanas-panasan yang merupakan data (27). Reduplikasi atau kata ulang data (27) ini termasuk jenis pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks. Dikatakan perulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks karena bentuk pengulangannya dilakukan secara sebagian dari bentuk dasarnya. Fungsi:
Kata berpanas-panasan merupakan bentuk ulang yang meiliki bentuk dasar kata panas. Kata teman memiliki arti hangat sekali ata lawannya dingin. Kata panas memiliki fungsi sebagai adjektiva. Setelah mengalami proses
9
reduplikasi atau pengulangan menjadi berpanas-panasan, fungsinya berubah menjadi verba. Jadi fungsi dari bentuk kata ulang tersebut mengalami perubahan.
Nosi:
Kata panas merupakan bentuk dasar dari kata ulang berpanas-panasan. Bentuk kata tersebut menduduki fungsi adjektiva. Kata berpanas-panasan memiliki nosi pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Kata ulang panasan berarti banyak orang yang melaukakn aktivitas berpanas-panasan, berpanas-panasan yang dimasud ialah berpanasan yang dilakukan berulang-ulang.
Korpus Data 4
Dibuat terkagum-kagum karena kepintaran dan kecerdasan seorang anak SD Cemara.
Jenis:
Pada data (28) bentuk reduplikasi atau kata ulang terdapat pada terkagum-kagum. Kata terkagum-kagum termasuk jenis perulangan sebagian dengan kata dasar berimbuhan ter-. Dikatakan perulangan sebagian dengan dengan berimbuhan ter- karena bentuk pengulangannya dilakukan secara sebagian dari bentuk dasarnya dan mendapat imbuhan ter-. Bentuk dasar kata terkagum-kagum ialah kata kagum.
Fungsi:
Kata kagum ialah bentuk dasar dari kata terkagum-kagum. Kata kagum ini memiliki arti heran (dengan rasa memuji), takjub, dan tercengang. Kata kagum memiliki fungsi sebagai verba. Fungsi dari kata kagum tidak berubah setelah mengalami proses reduplikasi atau pengulangan.
Nosi:
Bentuk ulang terkagum-kagum merupakan bentuk dasar dari kata kagum yang menduduki fungsi sebagai verba. Sehingga nosi dari kata terkagum-kagum ialah pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Maksud dari kata reduplikasi atau kata ulang terkagum-kagum ialah orang-orang mengalami
10
kekaguman berkali-kali terhadap anak SD yang begitu pintar dan cerdas yang berasal dari SD Cemara.
Korpus Data 5
Setelah pementasan yang melihatpun merasa sangat terkesan-kesan. Jenis:
Kata terkesan-kesan merupakan bentuk reduplikasi atau kata ulang yang terdapat pada data (29). Bentuk reduplikasi atau kata ulang tersebut termasuk jenis perulangan pengulangan sebagian dengan kata dasar berimbuhan ter-. Dikatakan perulangan sebagian dengan dengan berimbuhan ter- karena bentuk pengulangannya dilakukan secara sebagian dari bentuk dasarnya dan mendapat imbuhan ter-.
Fungsi:
Bentuk kata kesan merupakan bentuk dasar dari kata ulang terkesan-kesan. Kata kesan yang berarti bekas. Kata kesan memiliki fungsi sebagai adjektiva. Setelah mengalami proses reduplikasi atau pengulangan menjadi terkesan-kesan, fungsinya berubah menjadi verba. Jadi fungsi dari bentuk kata ulang tersebut mengalami perubahan.
Nosi:
Kata ulang terkesan-kesan merupakan bentuk dasar dari kata kesan yang menduduki fungsi sebagai adjektiva. Sehingga nosi dari kata Sehingga nosi dari kata terkesan-kesan ialah pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Jadi bentuk ulang tersebut berarti lebih dari satu keterkesanan. Makna kata bentuk ulang terkesan-kesan dari data di atas berarti banyak penonton yang terkesan setelah melihat pementasan tersebut.
4. PENUTUP
Ada dua simpulan yang dapat diperoleh dari hasil analisis rumusan masalah dalam penelitian ini. Terdapat 29 data yang ditemukan. (1) Bentuk reduplikasi atau kata ulang didominasi reduplikasi dari jenis perulangan seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi. (2) Bentuk reduplikasi atau kata ulang dalam peneltian ini terdiri dari 3 bentuk, yaitu; (a) Ada 26 data berupa perulangan
11
seluruh bentuk dasar tanpa variasi fonem dan afiksasi, (b) 1 data berupa pengulangan sebagian dengan kata dasar bentuk kompleks, dan (c) 2 data berupa pengulangan sebagian dengan kata dasar berimbuhan ter-.
DAFTAR PUSTAKA
Arumsari, Wahyu Fitriana Indah. 2015. Afiksasi Dan Reduplikasi Bahasa Jawa pada Cerita Rakyat “Maling Kapa Lan Malng Genthiri” Karya Sudadi dalam Majalah Djaka Lodang. Jurnal Program Strudi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 7(3).
Bakhtiari, Behrooz Mhamaudi. 2015. “Full Reduplication in Persian Language: A Corpus Based Study.” Iranian journal of Information Processing &Management 31(1): 151-165. Diakses pada 4 Maret 2017 (file:///C:/Users/User/Downloads/JIST-v31n1p147-en.pdf).
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Giyatmi, Endang Dwi Hastuti, Ratih Wijayava, dkk. 2014. “The Analysis of English Word Formations Used on Brand Names Found in Indonesian Products.” Journal Register 7(2): 179-204. Diakses pada 4 Maret 2017 (http://journalregister.iainsalatiga.ac.id/index.php/register/article/view/214/17 3).
Lestari, Deni Indah. 2014. “Reduplikasi Semantis Dalam Novel Sunset Bersama Rosie Karya Tere-Liye”. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Marliana, Erlis. 2014. “Analisis Reduplikasi Bahasa Indonesia dalam Dialek Bahasa Melayu Desa Pengujan Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau”. Skripsi. Tanjung Pinang: FKIP PBSI UMRAH.
Mayasari, Diana. 2015. Reduplikasi Tuturan Masyarakat Manduro. Jurnal
SASTRANESIA 3(4).
Moleong, Lexy J. 2010. Bandung Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Murtiani, Desti. 2013. “Analisis Pegulangan Kata (Reduplikasi) Dalam Artikel Motivasi di www.andriewogso.com”. Skripsi. Semarang: FIB JSI UNDIP. Ramlan, M. 2012. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.
12
Rofi, Afifi, dkk. 2014. Pengembangan Buku Teks Pembelajaran Berbasis Kontekstual dalam Materi Proses Morfologis Bahasa Indonesia pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan Universitas Batanghari Jambi. Jurnal Bahasa, dan Sastra Pembelajaran 2(3).
Rohmadi, Muhammad, dkk. 2009. Morfologi Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka.
Schwaiger . 2011. “Linguistica dengna judul “The Relation Between Prototypical
And Marginal Morphology: The Case Of Reduplicative Constructions”
Linguistica 51(1): 121-134. Diakses pada 4 Maret 2017 (http://revije.ff.uni-lj.si/linguistica/article/view/3610).
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana
Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Sudaryat, Yayat. 2013. Fungsi Gramatikal Dan Semantis Sufiks Eun dalam Bahasa Sunda. Jurnal Lokabasa l4(1).
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif