• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Nagabhuana Aneka Piranti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Nagabhuana Aneka Piranti"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PADA PT. NAGABHUANA ANEKA PIRANTI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh : MARYONO B 100 130 437

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.NAGABHUANA ANEKA PIRANTI

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh: MARYONO B 100 130 437

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.NAGABHUANA ANEKA PIRANTI

oleh:

MARYONO B 100 130 437

Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Senin, 11 Juni 2020

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Dewan Penguji:

1. Lukman Hakim,S.E.,M.Si. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Ihwan Susila,S.E.,M.Si.,Ph.D. ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Sidiq Permono Nugroho,S.E.,M.M ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Syamsudin, M. M NIK. 19570217 1986 031 001

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 5 Juni 2020 Penulis

MARYONO B 100 130 437

(5)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.NAGABHUANA ANEKA PIRANTI

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) apakah stres kerja individu berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 2) apakah stres lingkungan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 3) apakah stres organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, 4) Variabel stres kerja manakah yang paling mempengaruhi terhadap kinerja karyawan. Stres kerja merupakan sebagai kondisi tekanan yang dibebankan kepada meraka dari adanya hambatan, tuntutan atau peluang. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan dari PT. Nagabhuana Aneka Piranti. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diperoleh sampel 60 karyawan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji validitas, uji reliabilitias,uji normalitas, uji heteroskesdasitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas, dan uji analisis regresi linear berganda. Hasil dari penelitian ini adalah pengaruh negatif yang signifikan antara stres individu dan stres organisasi terhadap kinerja karyawan, stres lingkungan kerja terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci : kinerja karyawan, stres individu, stres organisasi, dan stres lingkungan kerja.

Abstract

This study aims to determine: 1) whether individual work stress influences employee performance, 2) whether enviromental stress affects employee perfomance, 3) whether organizational stress affects employee performance, 4) which work stress variable most influences employee perfomance. Work stres is condition of pressure imposed on them from obstacles, demands or opportunities. The population in this study were employees of PT. Nagabhuana Aneka Piranti. The sampling of this research used purposive sampling method. Based on predetermined criteria obtained a sample of 60 employees. The analytical methods used in this study are teh validity test, the reliability test, the normality test, the heterosecurity test, the autocorrelation test, the multicollinearity test, and the multiple linear regression analysis test. The results of this study are significant negative effects between individual stress and organizational stress on employee performance, work environment stress there is a significant effect on employee performance.

Keywords : employee performance, individual stress, organizational stress, and work environment stress.

1. PENDAHULUAN

Perkembangan zaman dan globalisasi menuntut perusahaan untuk selalu melakukan inovasi yang berdaya saing tinggi. Inovasi yang berkaitan dengan perubahan strategi, pendesainan ulang struktur, dan sistem-sistem yang terkait. Dampak dari kegiatan tersebut adalah sumber daya manuisa, karena sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting dan harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Perusahaan dikatakan

(6)

maju dan berkembang pesat tergantung dari sumber daya manusia apabila kinerja karyawan dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan adanya persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam bekerja. Selain tekanan yang berasal dari diri sendiri, tekanan lingkungan kerja, maupun tekanan organisasi juga sangat berpotensi menimbulkan kecemasan yang dampaknya akan membuat sesorang itu mengalami stress. Stress merupakan istilah umum yang dapat diartikan sebagai tekanan hidup yang dirasakan terlalu sulit bagi seseorang. Stress dapat terjadi pada setiap individu atau manusia dan pada setiap waktu, karena tress merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak dapat dihindarkan. Manusia akan cenderung mengalami stress apabila ia kurang mampu menyesuaikan antara keinginan dengan kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada didalam mau diluar dirinya. Ketidakmampuan ini nantinya akan menimbulkan rasa frustasi, gelisah, serta rasa bersalahyang merupakan awal dari permulaan stress tersebut. Bahaya stress diakibatkan karena kondisi kelelahan fisik, emosional dan mental yang disebabkan oleh adanya keterlibatan dalam waktu yang lama dengan situasi yang menuntut secara emosional. Dalam jangka pendek stress yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dari pihak perusahaan membuat karyawan menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan frustasi menyebabkan karyawan bekerja tidak optimal sehingga kinerjanya pun akan tertanggu atau bisa jadi pada tahap yang semakin parah, stress bisa membuat karyawan menjadi sakit atau bahkan akan mengundurkan diri (turn over).

Selain stres kerja, salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan adalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan yag baik selalu memberkan kontribusi yang positif. Setiap perusahaan selalu mengharapkan karyawanya mempunyai prestasi, karena dengan memiliki karyawan yang berprestasi akan memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Apabila individu dalam perusahaan yaitu sumber daya manusia berjalan efektif, maka perusahaan juga tetap berjalan efektif. Dengan kata lain kelangsungan suatu perusahaan ditentukan oleh kinerja karyawan. Kinerja yang baik/tinggi dapat membantu perusahaan memperoleh keuntungan, sebaliknya bila kinerja menurun dapat merugikan perusahaan. Oleh

(7)

karena itu kinerja karyawan perlu perhatian anatara lain dengan jalan melaksanakan kajian berkaitan dengan stress kerja.

Menurut Triatna (2015:139) menyatakan bahwa faktor penyebab stres adalah suatu keadaan seseorang, dimana kondisi fisik dan / atau psikisnya terkena gangguan dari dalam atau luar dirinya sehingga mengakibatkan ketegangan dan menyebabkan munculnya perilaku tidak biasa( meyimpang) baik fisik, sosial maupun psikis. Sedangkan menurut Veithzal (2014:724) menyatakan bahwa stress adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses, berfikir dan kondisi seorang karyawan. Menurut Mangkunegara dalam Carudin (2011:3) menjelaskan kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya.

PT. Nagabhuana Aneka Piranti adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan furniture yang didirikan pada tanggal 25 agustus 1998, dengan seiringnya waktu PT. Nagabhuana Aneka Piranti mulai merintis pembuatan barecode, blockoard, dan pywood pada tahun 2013 hingga sekarang. Dengan melihat perusahaan yang kini berkembang tentu perusahaan yang tertata rapi dan baik tidak akan memberikan daya saing yang berarti jika tidak didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang baik, sumber daya manusia yang kompetitif berpengaruh untuk memberikan kontribusi pada perusahaan. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan yang dilihat dari tiga faktor yaitu individu, lingkungan, dan organisasi. Berdasarkan uraian diatas, maka penelti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “ PENGARUH

STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.

NAGABHUANA ANEKA PIRANTI”.

2. METODE

Objek penelitian adalah mengenai stres kerja yang bersangkutan dengan stres individu, stres lingkungan dan stres organisasi yang dirasakan pada karyawan dalam melakukan kinerja pada PT. Nagabhuana Aneka Piranti. Subjeknya karyawan aktif maupun karyawan tetap yang bekerja di PT. Nagabhuana Aneka Piranti. Jenis datanya kualitatif dengan menyebar kuesioner. Sumber data diperoleh melalui jejak

(8)

pendapat dari individu atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian (benda) serta pengamatan dan wawancara secara langsung kepada responden. Populasinya berjumlah 150 karyawan, pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket, dokumentasi dan studi pustaka. Variabel yang diteliti meliputi variabel bebas (independen) terdiri dari stres individu (X1), stres lingkungan (X2), stres organisasi (X3) dan variaibel terikat (dependen) adalah kinerja karyawan (Y). Metode analisis data dengan uji instrumen (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji multikolinearitas), serta uji analisis regresi linier berganda.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1Deskripsi Data Penelitian

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)

Laki-laki 40 66,67

Wanita 20 33,33

Total 60 100

Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 40 orang (66,67%) dan wanita sebanyak 20 (33,33%).

Tabel 2. Karakteristik Usia Responden

Usia Jumlah Responden Persentase (%)

< 30 tahun 5 8,33

30 – 40 tahun 30 50,00

> 40 tahun 25 41,67

Jumlah 60 100,00

Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Berdasarkan tabel 2 diketahui responden sebagian besar berusia 30-40 tahun sebanyak 30 orang (50%), karyawan berusia < 30 tahun sebanyak 5 orang (8,33%) dan karyawan berusia > 40 tahun sebanyak 25 orang (41,67%).

(9)

Tabel 3. Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

SMA 30 50,00

D3 25 41,67

S1 5 8,33

Jumlah 60 100

Sumber : Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 30 orang (50,00%) merupakan tamatan SMA, sebanyak 25 orang (41,67%) karyawan yang lulus D3 dan sebanyak 5 orang (8,33%) karyawan yang lulus S1.

Tabel 4. Karakteristik Lama Bekerja Responden

Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase (%)

< 5 tahun 10 16,67

5-10 tahun 20 33,33

>10 tahun 30 50,00

Jumlah 60 100

Sumber : Data primer diolah, 2019

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 10orang (16,67%) merupakan lama bekerja < 5 tahun, sebanyak 20 orang (33,33%)dankaryawan dengan yang bekerja > 10 tahun sebanyak 30 orang (50%).

3.2Hasil Analisis

Tabel 5. Rangkuman validitas instrumen untuk variabel Stres Individu (X1)

No Item rhitung j rtabel Keterangan

SI 1 0,475 0,254 Valid SI 2 0,715 0,254 Valid SI 3 0,717 0,254 Valid SI 4 0,757 0,254 Valid SI 5 0,635 0,254 Valid SI6 0,315 0,254 Valid

Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Dari tabel di atas maka dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan tentang variabel Stres Individu (X1) adalah valid, karena rhitung > r tabel.

Tabel 6. Rangkuman Validitas Instrumen Untuk Variabel Stres Organisasi (X2)

No Item rhitung rtabel Keterangan

SO 1 0,298 0,254 Valid SO 2 0,532 0,254 Valid SO 3 0,493 0,254 Valid SO 4 0,355 0,254 Valid SO 5 0,643 0,254 Valid SO6 0,345 0,254 Valid

(10)

Pada tabel 6 pertanyaan tentang variabel Stres Organisasi (X2) menunjukkan

butir pertanyaan adalah valid, karena rhitung > r tabel.

Tabel 7. Rangkuman Validitas Instrumen untuk Variabel Stres Lingkungan Kerja (X3)

No Item rhitung rtabel Keterangan

SL 1 0,540 0,254 Valid SL 2 0,762 0,254 Valid SL 3 0,753 0,254 Valid SL 4 0,750 0,254 Valid SL 5 0,766 0,254 Valid SL6 0,743 0,254 Valid

Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Tabel 7 pertanyaan tentang variabel Stres Lingkungan Kerja (X3)

menunjukkan butir pertanyaan adalah valid, karena rhitung > r tabel.

Tabel 8. Rangkuman Validitas Instrumen Untuk Variabel Kinerja Karyawan (Y)

No Item rhitung rtabel Keterangan

KK 1 0,647 0,254 Valid KK 2 0,701 0,254 Valid KK 3 0,807 0,254 Valid KK 4 0,806 0,254 Valid KK 5 0,750 0,254 Valid KK 6 0,779 0,254 Valid

Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Pada tabel 8 pertanyaan tentang variabel Kinerja Karyawan (Y) menunjukkan butir pertanyaan semuanya valid, karena rhitung > r tabel.

Tabel 9. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel ralpha rtabel Keterangan

Stres Individu(X1) 0,735 0,60 Realibel

Stres Organisasi (X2) 0,626 0,60 Realibel

Stres Lingkungan Kerja (X3) 0,781 0,60 Realibel

Kinerja Karyawan (Y) 0,788 0,60 Realibel

Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Dari tabel 9 menunjukkan bahwa semua variabel baik Stres Individu (X1),Stres Organisasi (X2), Stres Lingkungan Kerja (X3)dan Kinerja Karyawan (Y)

adalah reliabel karena mempunyai nilai alfa cronbach > 0,6, sehingga dapat dipergunakan untuk mengolah data selanjutnya.

Tabel 10. Hasil Pengujian Normalitas Variabel

Kolmogorov-Smirnov

Sig (2-tailed)

p-value Keterangan Undstadardized residual 0,545 0,927 P > 0,05 Normal Sumber: data primer diolah penulis, 2019

(11)

Dari basil perhitungan uji Kolmogorov-Smirov dapat diketahui bahwa p-value dari variabel sebesar 0,978 ternyata lebih besar dari α (0,05), sehingga keseluruhan data tersebut dinyatakan memiliki distribusi normal atau memiliki sebaran data yang normal.

Tabel 11. Hasil Pengujian Multikolinieritas

No Variabel Tolerance VIF Keterangan

1 Stres Individu 0,993 1,007 Terjadi multikolinieritas 2 Stres Organisasi 0,954 1,048 Terjadi multikolinieritas 3 Stres Lingkungan Kerja 0,961 1,041 Terjadi multikolinieritas Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa VIF < 10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 12. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel taraf signifikansi Sig. Kesimpulan

Stres Individu 0,05 0,110 Bebas Heteroskedastisitas Stres Organisasi 0,05 0,123 Bebas Heteroskedastisitas Stres Lingkungan Kerja 0,05 0,000 Terkena Heteroskedastisitas Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa stres individu dan stres organisasi Nilai probabilitas > 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas. Dan stres lingkungan kerja memiliki Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena heteroskedastitas.

Tabel 13. Rekapitulasi Regresi Berganda

Variabel Unstandardized Coefficients

(Constant) 8,975

Stres Individu -,056

Stres Organisasi -,082

Stres Lingkungan Kerja ,798

Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Berdasarkan hasil perhitungan program komputer SPSS versi 21.00 diperoleh hasil sebagai berikut : Y = 8,975– 0,056 X1- 0,082 X2 +0,798X3 (1)

Berdasarkan persamaan regresi di atas, maka interpretasi dari koefisien masing-masing variabel sebagai berikut: a = Konstanta sebesar 8,975 menyatakan bahwa jika variabel Stres Individu (X1), variabel Stres Organisasi (X2), dan variabel

Stres Lingkungan Kerja(X3) dianggap konstan maka Kinerja Karyawan PT.Nagabhuana

Aneka Piranti akan positif.

b1= -0,056, koefisien regresi Stres Individu (X1) sebesar – 0,056 yang berarti

(12)

dengan adanya Stres Individu negatifsehingga mengakibatkan Kinerja Karyawan menurun.

b2 = - 0,082, koefisien regresi Stres Organisasi (X2) sebesar – 0,082 yang

berarti apabila Stres Individu (X1), dan Stres Lingkungan Kerja (X3) konstan, maka

dengan adanya Stres Organisasi negatif sehingga mengakibatkan Kinerja Karyawan menurun.

b3 = 0,798, koefisien regresi Stres Lingkungan Kerja (X3) sebesar 0,798 yang

berarti apabila Stres Individu (X1), dan Stres Organisasi (X2) konstan, maka dengan

adanya Stres Lingkungan Kerja positif sehingga mengakibatkan Kinerja Karyawan meningkat.

Tabel 14. Uji t

Keterangan thitung ttabel Sig. Keterangan

Stres Individu -1,625 2,003 0,110 Tidak Signifikan Stres Organisasi -1,566 2,003 0,123 Tidak Signifikan Stres Lingkungan Kerja 14,488 2,003 0,000 Signifikan Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Uraian hasil uji t sebagai berikut: a) Uji t yang berkaitan dengan Stres Individu (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hasil perhitungan komputer SPSS

versi 21.00 diperoleh thitung sebesar -1,625, thitung = -1,625 < ttabel= 2,003, maka Ho

diterima sehingga Stres Individu tidak mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Nagabhuana Aneka Piranti Sukoharjo. b) Uji t berkaitan dengan Stres Organisasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Hasil perhitungan komputer SPSS versi 21.00 diperoleh thitung sebesar -1,566,

sehingga thitung = -1,566< ttabel= 2,003, maka Ho diterima sehingga Stres Organisasi

tidak mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Nagabhuana Aneka Piranti Sukoharjo. c) Uji t yang berkaitan dengan Stres Lingkungan Kerja (X3) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hasil perhitungan

komputer SPSS versi 21.00 diperoleh thitung sebesar 14,488, sehingga thitung = 14,448>

ttabel = 2,003, maka Ho ditolak sehingga Stres Lingkungan Kerja mempunyai

pengaruh positif yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Nagabhuana Aneka Piranti.

Tabel 15. Uji F

Fhitung Ftabel Sig. Keterangan

71,373 2,769 0,000 ada pengaruh secara simultan Sumber: data primer diolah penulis, 2019

(13)

Dari hasil perhitungan yang diperoleh nilai Fhitung sebesar 71,373, angka

tersebut berarti Fhitung lebih besar daripada Ftabel sehingga keputusannya menolak Ho.

Ketiga variabel independen signifikan mempengaruhi Kinerja Karyawan di PT. Nagabhuana Aneka Piranti secara simultan.

Tabel 16. Uji Koefisien Determinasi (R2)

R R2 Keterangan

0,890 0,793 Persentase pengaruh 79,3%

Sumber: data primer diolah penulis, 2019

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,793, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model (Stres Individu, Stres Organisasi dan Stres Lingkungan Kerja) menjelaskan variasi Kinerja Karyawan di PT. Nagabhuana Aneka Piranti sebesar 79,3% dan 20,7% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.

3.3Pembahasan

3.3.1 Pengaruh dari Stres Individu terhadap Kinerja Karyawan

Hipotesis dari penelitian ini menyatakan bahwa tidak mempunyai pengaruh yang signifikan antara variabel stres individu dengan kinerja karyawan, hal ini dapat dilihat dari hasil olah data dengan nilai thitung sebesar -1,625 yang berarti lebih kecil

dari 0,05.

Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan bahwa Stres Individu tidak mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hasil dari penelitian ini membuktikan adanya kesamaan penelitian dengan Widyastuti, Nindria Untarini, dan Yessy Artanti (2013) yang menyatakan bahwa stres kerja individu tidak berpengaruh secara langsung dengan kinerja karyawan. Dan memiliki perbedaan dengan penelitian Nasyadizi Nilamsar Noor, Kusdi Raharjo, dan Ika Ruhana (2016) yang menyatakan bahwa stres kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Faktor stres kerja yang bersumber pada karakteristik individu antara lain: tingkat kecemasan, tingkat neurotisme individu, toleransi terhadap hal yang ambiguitas/ketidakjelasan, dan pola tingkat laku tipe A. Sedangkan faktor stres kerja yang bersumber dari luar organisasi, meliputi: masalah - masalah dalam keluarga, peristiwa kritis dalam kehidupan, kesulitan finansial.

(14)

3.3.2 Pengaruh dari Stres Organisasi terhadap Kinerja Karyawan

Hipotesis dari penelitian ini menyatakan bahwa tidak mempunyai pengaruh yang signifikan antara variabel stres organisani dengan kinerja karyawan, hal ini dapat dilihat dari hasil olah data dengan nilai thitung sebesar -1,566 yang berarti lebih kecil

dari 0,05.

Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan bahwa Stres Organisasi tidak mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Ini membuktikan adanya kesamaan penelitian yang dilakukan Widyastuti, Nindria Untarini, dan Yessy Artanti (2013) yang menyatakan bahwa stres kerja organisasi tidak berpengaruh secara langsung dengan kinerja karyawan. Dan memiliki perbedaan dengan penelitian Nasyadizi Nilamsar Noor, Kusdi Raharjo, dan Ika Ruhana (2016) yang menyatakan bahwa stres kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Stres kerja adalah suatu keadaan yang timbul dari kapasitas tuntutan yang tidak seimbang, baik nyata maupun dirasakan, dalam tindakan-tindakan penyesuaian organ dan yang sebagian di wujudkan oleh respon yang nonspesifik. Secara sederhana stres sebenarnya merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan lingkungan yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam.

Faktor ekstraorganisasi yaitu penyebab stres yang berasal dari luar organisasi. Penyebab stres ini dapat terjadi pada organisasi yang bersifat terbuka, yakni keadaan lingkungan eksternal mempengaruhi organisasi, Faktor organisasi yaitu penyebab stres yang berasal dari organisasi termpat karyawan bekerja, Faktor kelompok yaitu penyebab stres yang berasal dari kelompok kerja yang setiap hari berinteraksi dengan karyawan.

3.3.3 Pengaruh dari Stres Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Hipotesis dari penelitian ini menyatakan bahwa mempunyai pengaruh yang signifikan antara variabel stres lingkungan kerja dengan kinerja karyawan, hal ini dapat dilihat dari hasil olah data dengan nilai thitung sebesar 14,488 yang berarti lebih

besar dari 0,05.

Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan bahwa Stres Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan karyawan.

(15)

Ini membuktikan adanya kesamaan penelitian yang Helmi Buyung Aulia Safrizal(2013), Nasyadizi Nilamsar Noor, Kusdi Raharjo, dan Ika Ruhana, Cristine Julvia yang menyatakan Stres Individu terhadap Kinerja Karyawan karyawan. Hasil temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan Amwiarni Sartika (2019), Ni Wayan Ari Sudiartini yang menyatakan Stres Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terjadap Kinerja Karyawan. Dan hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian dari Widyastuti, Nindria Untarini, dan Yessy Artanti (2013) yang menyatakan bahwa stres lingkungan kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Faktor-faktor lingkungan mempengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan seperti ekonomi, politik dan teknologi mempengaruhi tingkat stres, faktor organisasi. Beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai penyebab stres adalah tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antar pribadi, struktur organisasi dan kepemimpinan organisasi, faktor individu. Berbagai hal di luar pekerjaan yang menyebabkan stres terutama adalah masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang

4. PENUTUP

4.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan uji t menunjukkan bahwa nilai hasil dari thitungvariabel Stres Individu sebesar 1,625, variabel Stres Organisasi sebesar

-1,566, ini berarti bahwa thitung > ttabel dan ttabel = 2,003 maka Ho diterima sehingga

Stres Individu dan Stres Organisasi tidak mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Sedangkan variabel Stres Lingkungan Kerjasebesar 14,488 dan nilai ttabel = 2,003, ini berarti bahwa thitung>ttabel maka Ho

ditolak sehingga Stres Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan secara individu. Berdasarkan uji F menunjukkan nilai Fhitung sebesar 71,373, angka tersebut berarti Fhitung lebih besar

daripada Ftabel sehingga keputusannya menolak Ho. Dengan demikian secara

simultan variabel Stres Individu, Stres Organisasi dan Stres Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Ini menunjukkan bahwa variabel Stres Individu, Stres Organisasi dan Stres Lingkungan Kerja

(16)

mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Dari hasil perhitungan determinasi (R2) sebesar 0,793, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model (Stres Individu, Stres Organisasi dan Stres Lingkungan Kerja) menjelaskan variasi Kinerja Karyawan di PT. Nagabhuana Aneka Piranti sebesar 79,3% dan 20,7% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.

4.2Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: Penelitian ini hanya menggunakan di daerah untuk diteliti. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan beberapa perusahaan yang lebih besar sehingga hasilnya bervariasi, agar hasil penelitian dapat mewakili sebagai pembanding. Penelitian ini hanya menggunakan variabel Stres Individu, Stres Organisasi dan Stres Lingkungan Kerja yang turut mempengaruhi Kinerja Karyawan, sehingga masih dianggap kurang dalam Kinerja Karyawan, untuk itu perlu menambah variabel independen, misalkan pelatihan dan pengembangan diri, bonus atau insentif.

DAFTAR PUSTAKA

Anggi Astianto, Heru Suprihhandi, 2014. “Pengaruh Stres Keja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PDAM Surabaya”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Volume 3, No 7, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.

Anwar Prabu Mangkunegara. . 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung, PT.Remaja Rosdakarya.

Babatunde, A. 2013. Occupational Stres: A Review on Conceptualisations, Causes and Cure. Economic Insights-Trends and Challenges, Vol.2, No 3, 73-80. Cristine Julvia, 2016. “Pengaruh Stres Kerja dan Konflik Kerja Tehadap

Kinerja Karyawan”. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Volume 16, No 1, Januari.

Hasibuan, Malayu S.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta, PT.Bumi Aksara.

Husein Umar, 2011. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta, Gramedia Pustak Umum.

Lukman Hakim, 2017. “Perilaku Keorganisasian”, Edisi Revisi. Muhammadiyah University Press.

(17)

Mukhtar. 2013. Metode Penelitian Deskriftif Kualitatif. Jakarta, GP Press Group. Nasyadizi Nilamsar Noor, Kusdi Rahardjo, Ika Ruhana, 2016. “Pengaruh Stres

Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan PT.Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur di Surabaya)”. Jurnal Administrasi Bisnis, Volume 31, No 1. Februari.

Payamanan Simanjuntak. 2012. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta, Lembaga Penerbit FE-UI.

Prawirosentono, Suyadi. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan. Edisi 1. Cetakan Kedelapan. BPFE. Yogyakarta.

Rivai, Veithzal dan Mulyadi. 2012. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi Ketiga. Jakarta, PT.Rajagrafindo Persada.

Stephen P.Robbins, 2009. Manajemen, Jilid 1. Edisi Kesepuluh. Penerbit Erlangga.

Sugiyono. (2016), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung. Alfabeta

T. Hani Handoko, 2009. Manajemen. Edisi kedua. Cetakan Kedua Puluh. Penerbit BPFE-Yogyakarta.

Triatna, Cepi, 2015. Perilaku Organisasi dalam Pendidikan. Cetakan Pertama. Penerbit PT.Remaja Rosdakarya.

Uno, Hamzah, 2012. Teori Kerja dan Pengukuranya. Jakarta, PT.Bumi Aksara. Waluyo Minto. 2013. Psikologi Industri. Penerbit Akademi Permata. Jakarta.

Widyastuti, Nindria Untarini, dan Yessy Artanti, 2013. “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Variabel Intervening Kepuasan Kerja”. Jurusan Manajemen FE UNESA Kampus Ketintang Surabaya, Jurnal Bisnis Dan Manajemen, Volume 5 No. 2.

Gambar

Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5. Rangkuman validitas instrumen untuk variabel Stres Individu (X 1 )
Tabel  7  pertanyaan  tentang  variabel  Stres  Lingkungan  Kerja  (X 3 )  menunjukkan butir  pertanyaan adalah valid, karena r hitung  &gt; r  tabel

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan tersebut meliputi perkembangan Fisik, Intelektual, Bahasa, Sosial- Emosional. Seorang anak pada usia dini dari hari ke hari akan mengalami perkembangan. Proses

Uji coba dilakukan untuk mengetahui implementasi bahan ajar modul dan keefektifan bahan ajar modul dalam penelitian. Implementasi bahan ajar modul diuji

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang

Gambar 3 merupakan tampilan pada saat pemain menyentuh splash screen. Pada Main Menu terdapat empat tombol yang dapat dipilih oleh pemain, yaitu: 1. Tombol “Mulai”

Patar Raja, Wijanto Heroe, Wahyu Yuyu, ”Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip Rectangular Bercelah Untuk Triple Band (900.. MHz, 1800 MHz, 2400

[r]

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ECHINACEA PURPUREA TERHADAP PERUBAHAN HISTOLOGI SEL OTOT MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI SWIMMING TEST.. LAILI MUFIDAH

Era digital telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat canggih seperti saat ini. Sebuah teknologi yang membuat perubahan besar kepada seluruh