• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF REMAJA MENGIKUTI JUDI BALAP LIAR DI JALAN BUKIK BUNIAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MOTIF REMAJA MENGIKUTI JUDI BALAP LIAR DI JALAN BUKIK BUNIAN KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

MOTIF REMAJA MENGIKUTI JUDI BALAP LIAR DI JALAN BUKIK BUNIAN

KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

Asmal Daya Putra

1

Surya Prahara

2

Inoki Ulma Tiara

3

Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study examines the motives teenagers follow racing gambling illegal in the Jalan Bunian Bukik Bunian Kecamtan Lubuk Basung Kabupaten Agam, It is seen in Jalan Bukik Bunian where teenagers who commit speeding, as a betting event and race. Usually people refer to these actions as a wild race. Wild racing is done outside the official race like road race or lainnya.Judi wild racing has become a competition among young, fast compete this event also as a forum where every bet made.No race betting is the reference for teenagers commit illegal racing, bets made in the adolescent gambling illegal racing at the start of bets most small to big bets, small bets is to bet money amounting to 50,000, up by risking their vehicle registration, namely by burning vehicle registration The goal of this research is to describe the motives teenagers follow gambling illegal racing at Road Jalan Bukik Bunian Kecamatan Lubuk Basung.

The theory used in this research is the theory of differential association. wrong a figure of differential association theory is Edwin H. Sutherland. informant selected by purposive sampling. Informants in this study is numbered 14 people. Where adolescents who do gamble racing wild 10 people are teenagers and young junior high school amounted to 4 people. This type of data is primary data and secondary data. The data analysis was conducted using data reduction, data presentation, and drawing conclusions or verification.

The results showed that: motif teenagers follow a wild racing gambling are1) Hobby teenagers 2) Event prestigious 3) Test the ability of the motor 4) . flavor curious high teens. 5) Have a lot frend.6) Stakes.

.

Keyword : motif adolescent gambling illegal racing

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2011

2

Pembimbing I dan Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3

(6)

PENDAHULUAN

Remaja merupakan kelompok individu yang penuh potensi. Remaja adalah proses tumbuh untuk mencapai kematangan yang berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria(Ali, 2012:9). Pada masa remajalah sering terjadinya pergolakan dan perubahan terutama perilaku.Perilaku yang diinginkan dalam kehidupan adalah perilaku yang sesuai dengan masyarakat umum, dan tidak bertentangan dengan aturan tersebut. Aturan ini berlaku untuk seluruh lapisan masyarakat, dimana aturan tersebut harus ditegakkan, tidak ada perbedaan usia, jenis kelamin dan sebagainya.

Salah satu fenomena perilaku yang tidak sesuai dengan norma lalu lintas banyak terjadi pada remaja, pelanggaran yang mereka lakukan adalah balap liar.Balap liar adalah kegiatan beradu cepat yang mengunakan taruhan juga dengan kebut-kebutan dijalan dan melanggar lalu lintas serta meresahkan warga. Menurut UU Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009 tentang peraturan lalu lintas yang mengatur ketentuan pidana berupa kurungan dan denda yang dikenakan bagi pelanggaran peraturan lalu lintas. Pelanggaran yang dimaksud meliputi antara lain soal aspek pemilikan kendaraan bermotor, kelayakan kendaraan, kepemilikan SIM, tata cara mengendarai kendaraan, kepatuhan terhadap rambu, kegunaan sabuk keamanan dan lain-lain. Kurungan dan denda yang diberikan sangat diharapkan dapat memberikan aspek jera dan kejadian serupa tidak terulang kembali (Putranto, 2008:131).

Remaja tidak jarang melakukan perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, perilaku tersebut dapat merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat, serta nilai-nilai dan norma, baik itu norma agama maupun norma adat istiadat setempat. Perilaku- perilaku yang tidak sesuai dengan aturan tersebut, bisa dikatakan dengan perilaku menyimpang.Perilaku menyimpang tersebut diantaranya adalah : (a) kebut-kebutan dijalan raya menganggangu keamanan lalulintas dan membahayakan jiwa sendiri dan orang lain (b) perilaku ugal-ugalan yang mengacaukan ketentraman sekitar (c) perkelahian antar geng, kelompok antar sekolah dan sebagainya (d) kecanduan dan ketagihan bahan narkotika (e) perjudian dan bentuk-bentuk permainan lainnya yang mengunakan taruhan (Kartono,2011:2009).

Kemudian, menurut (Wales, 2010:51) peraturan lalu lintas menurut UU LLAJ (lalu lintas dan angkutan jalan) No. 22 Tahun 2009 telah memberikan sanksi sebagai berikut:

Kendaraan bermotor di jalan raya yang dipasangi perlengkapan yang dapat menganggu keselamatan berlalu lintas diberikan sanksi kurungan paling lama 2 bulan atau denda Rp.500.000.

Mengemudikan kendaraan bermotor tanpa memiliki SIM diberikan sanksi kurungan paling lama 4 bulan atau denda Rp.1.000.000. Pengguna jalan tidak mematuhi perintah polisi diberikan sanksi kurungan paling lama 1 bulan atau denda Rp.250.000. Mengemudikan kendaraan bermotor secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain yang menganggu konsentrasi mengemudi di jalan, diberikan sanksi kurungan paling lama 3 bulan atau denda Rp.750.000. Mengemudikan kendaraan bermotor dengan tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau pesepeda diberikan sanksi kurungan paling lama 2 bulan atau denda Rp.500.000. Mengemudikan sepeda motor dijalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan baik yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot dan kedalaman alur ban diberikan sanksi kurungan paling lama 1 bulan atau denda Rp.250.000.

Sikap mengendarai sepeda motor yang dilakukan oleh remaja mencerminkan sikap yang melanggar norma dan bisa disebut juga sebagai perilaku menyimpang /penyakit masyarakat.Hal ini sama halnya yang dilihat oleh peneliti di Jalan Bukik Bunian, dimana remaja yang melakukan ngebut-ngebutan,sebagai ajang taruhan dan perlombaan.Biasanya masyarakat menyebut aksi tersebut sebagai balapan liar.Balap liar ini dilakukan diluar perlombaan resmi seperti road race atau yang lainnya.Balap liar ini menjadi ajang kompetisi diantara remaja,ajang beradu cepat ini juga sebagai wadah taruhan dimana setiap dilakukan balapan selalu ada taruhan dari yang kecil sampai yang besar taruhan motor. Taruhan itu berupa taruhan satu liter bensin, uang puluhan ribu bahkan jutaan, bahkan motor yang mereka gunakan dalam ajang balap liar tersebut. berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di Bukit Bunian, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam.Dimana lokasi ini diambil karena disinilah tempat terjadinya balap liar. Dari hasil observasi awal tersebut didapat data tangkapan hasil balap liar oleh Kapolres Agam pada tanggal 31 Januari 2015, tepatnya pada malam minggu, razia tersebut berlangsung dari jam 23.00 WIB sampai jam 02.00 WIB..

Tujuan dari penelitian ini adalah Mendeskripsikan Motif Remaja Mengikuti judi Balap Liar di Jalan Bukik Bunian, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam.Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pengumpulan Data,Penyajian Data,Reduksi Data dan Penarikan Kesimpulan.

Jumlah Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 14 orang. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Mice Lumita Sari pada tahun 2014 dengan berjudul Motif Remaja Melakukan Balapan Liar di Jalan Katib

(7)

Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Rina Rukmini pada tahun 2004 dengan judul “Motif Anggota Mengikuti Komunitas Motor Vixion YVCI di Kota Padang. Penelitian yang dilakukan oleh Dede Pertiwi pada tahun 2009 dengan judul “Upaya Masyarakat Nagari Sungai Lansek, Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Mengatasi Balap Liar Dikalangan Remaja.

Berdasarkan permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini ada keterkaitan permasalahan yang penulis lakukan yakni mendeskripsikan Motif Remaja Mengikutijudi Balap Liar di Jalan Bukik Bunian Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.Oleh sebab itu, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apa Motif Remaja Mengikutijudi Balap Liar di Jalan Bukik Bunian Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama ± 1 bulan yaitu sejak bulan Mai 2015

.

Tempat penelitian ini adalah Jalan Bukik Bunian, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berusaha mengungkapkan dan memahami relitas yang ada di lapangan sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, yang menggambarkan secara mendalam, faktual dan akurat tentang latar pengamatan, tindakan dan pembicaraan (Arikunto, 2006:291).

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi dokumen, yang mencari data secara kompleks. Model analisis data penelitian ini adalah analisis interaktif dari Milles dan Heberman (Sugiyono, 2012:164).

HASIL PENELITIAN

Mekanisme Remaja Mengikuti Judi Balap Liar di Jalan Bukik Bunian Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam.

Judi merupakan suatu kegiatan pertaruhan untuk memperoleh keuntungan dari hasil suatu pertandingan, permainan atau kejadian yang hasilnya tidak dapat diduga sebelumnya.Begitu juga dengan judibalap liar yang dilakukan oleh remaja setiap hari Sabtu dimulai pukul 22.00 WIB sampai 03.30 WIB dini hari. Dimana mereka menguji coba kendaraan nya dengan tujuan untuk mencari lawan judi sambil melingkari area balap liar, panjang trek+ 3 km. Setelah merasa cukup dalam pengujian baru dimulai judi balap liarnya dengan besar taruhan 500000 dan 7500000 sampai pembakaran STNK motor yang merekapertaruhkan, dimana perwakilan dari kelompok mengumpulkan uang dari kelompok masing-masing dan yang memegang uang taruhannya yaitu salah satu orang

yang dipercayai oleh kelompok, masing-masing anggota kelompok terdiri dari 3 orang anggota, hasil uang taruhan dikumpulkan dengan cara setiap orang dalam kelompok mengeluarkan uang pribadi mereka masing-masing, sampai terkumpul berapa besar taruhan yang diinginkan. Bagi kelompok siapa yang cepat mengelilingi tiga kali putaran maka dinyatakan menang setelah itu baru dikasihkan uang taruhan nya kepada pemenang kelompok taruhan yang diserahkan dari orang yang dipercayai memegang uang taruhan, pihak kelompok yang menang memberi uang sebungkus rokok kepada orang yang dipercayai memegang uang tahuran sebagai ucapan terimah kasih.

Remaja yang melakukan judi balap liar di Jalan Bukit Bunian, remaja yang sering melakukan taruhan pada jam-jam tertentu biasanya, taruhan ini terjadi ketika sudah hampir pagi sekitar jam 23.00 sampai 03.30 WIB hal ini terjadi karena di waktu itu pengguna jalan hampir sudah tidak ada, remaja melakukan judi balap liar disaat jalan sudah mulai sepi. Taruhan yang dilakukan oleh remaja saat melakukan judi balap liar biasanya berupa bensin, sejumlah uang mulai dari angka Rp.100.000 sampai Rp.750.000 rupiah penyerahan motor serta tantangan seperti pembakaran STNK demi memenuhi kepuasan atas kemenangan yang diraihnya

.

Motif Remaja Mengikuti Judi Balap Liar di Jalan

Bukik Bunian Kecamatan Lubuk Basung

Kab.Agam

Motif adalah dorongan yang menggerakan seseorang bertingkah laku dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia, Motif juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk dapat melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan

Masa remaja merupakan masa yang sangat rentan dengan terjadinya perilaku menyimpang.Hal ini terjadi karena remaja sangat mudah terpengaruh baik itu pergaulan teman sebaya, lingkungan, dan media masa.

Hobi Remaja

Hobi merupakan salah satu keinginan remaja untuk melakukan kegiatan yang mereka gemari, salah satu kegiatan yang digemari oleh remaja judi balap motor. Sebagai peyalur hobi mereka, tidak semua remaja bisa mengikuti balap motor resmi, karena ikut motor resmi memerlukan biaya cukup tinggi sehingga remaja tersebut menyalurkan hobinya dengan cara mengikuti judi balap liar dengan adanya judi balap liar yang dilakulan oleh remaja di Jalan Bukik Bunian sehingga menjadi hobi bagi remaja.

Edwin H. Sutherland, menjelaskan bahwa perilaku menyimpang atau kriminal diajarkan dan dipelajari dalam interaksi dengan orang-orang yang

(8)

menyimpang kriminal lainnya. seperti teknik kejahatan, alasan, motif, rasionalisasi dan sebagainya Teori ini menjelaskan bahwa setiap orang berpotensial untuk melakukan tindak kejahatan jika selalu dihadapkan dengan lingkungan yang mendukung untuk berbuat kriminal (Meliala, 1993).

Remaja melakukan judi balap liar bukan karena hanya sekedar ingin ugal-ugalan tapi remaja memiliki tujuan atau keinginan untuk menjadi sesuatu yang berguna dari apa yang dilakukannya sekarang. Walaupun kegiatan judi balap liar meresahkan warga sekitar tetapi remaja tetap saja melakukan judi balap liar di Jalan Bukik Bunian, remaja merasa kegiatan judi balap liar ini bisa berguna untuk kehidupannya di masa depan, remaja melakukan judi balap liar di Jalan Bukik Bunian karena dia merasa tidak ada tempat lain yang dapat di gunakan untuk arena judi balap motor, pada dasarnya di Lubuk Basung memiiki sirkuit resmi untuk latihan balap motor atau balap mobil, tetapi ada hari-hari tertentu sehingga banyak masyarakat yang memilik hobi olah raga balap tidak tersalurkan dengan sepenuhnya.

Ajang Bergensi

Judi balap liar merupakan ajang bergensi bagi remaja yang menganggap bahwa pelaku itu merupakan hal yang pantas untuk dilakukan, bahkan remaja menggangap balap liar di Jalan Bukik Bunian ini adalah hal yang pantas diberi penghargaan.

Remaja yang mengikuti judi balap liar disebabkan karena mereka tertantang untuk bisa menghindari resiko dan bahaya kecelakaan yang mereka hadapi, dengan demikian remaja memilih judi balap liar dibandingkan balap resmi, kerena balap resmi terlalu banyak aturan untuk balapan, jadi remaja tersebut memilih judi balap liar untuk ajang bergensi bagi remaja tersebut untuk mengadu nyali mereka

Menurut teori Sutherland, tingkah laku jahat dapat dipelajari melalui interaksi dan komunikasi yang dipelajari dalam kelompok adalah teknik untuk melakukan kejahatan dan alasan-alasan remaja melakukan taruhan balap liar karena ingin dikenal orang banyak perbuatan prilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja yaitu dengan judi balap liar.Dengan diajukannya teori ini, Sutherland ingin menjelaskan pandangannya tentang sebab-sebab terjadinya kejahatan. Dari teori yang digunakan Sutherlandyaitu.Differential associations may vary in frequency, duration, priority, and intencity (Asosiasi yang berbeda mungkin beraneka ragam dalam frekuensi, lamanya, prioritas, dan intensitas).

Hal ini menjelaskan bahwa remaja melakukan judi balap liar karena dia memiliki kebanggaan tersendiri bagi kelompaknya, remaja yang awalnya kalah merasa tertantang untuk bertanding lagi, karena dia bisa belajar dari pengalaman atas kekalahannya kemaren, dari kekalahannya itu remaja bisa belajar untuk mencari agar bisa mengalahkan lawannya.

Dari hal ini remaja merasa bahwa judi balap liar ini merupakan ajang bergensi, ajang bergensi ini merupakan pengakukan dari teman-teman yang ikut melakukan judi balap liar.

Menguji Kemampuan Motor

Remaja yang melakukan judi balap liar di Jalan Bukit Bunian salah satunya adalah untuk menguji kecepatan motor karena motor yang dikendarai oleh remaja yang melakukan balap liar adalah motor hasil modivikasi remaja itu sendiri dan dibantu oleh bengkel yang dipercayainya. Remaja akan sangat bangga apabila menang dalam adu kecepatan ini, karena dianggap pandai dalam memodifikasi motor, dan bengkel yang digunakan untuk memodivikasi motornya mendapatkan dampaknya, yaitu bengkelnya menjadi terkenal dan semakin banyak pelanggan yang datang kebengkel tersebut.

Menurut Edwin H. Sutherland, dalam pengelompokan terhadap prilaku menyimpang yaituWhile criminal behavior is an expression of general needs and values, it is not explained by those general needs and values, since noncriminal behavior is an expression of the same needs and values

(Walaupun perilaku jahat merupakan penjelasan dari kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai umum tersebut sejak perilaku tidak jahat adalah sebuah penjelasan dari kebutuhan dan nilai nilai yang sama).

Remaja melakukan judi balap liar karena dia merasa apa yang mereka lalukannya akan mendapatkan kuntungan saat ini dan seterusnya. Hal ini seperti salah satu motif remaja yang melakukan judi balap liar di Jalan Bukik Bunian, remaja melakukan judi balap liar karena menguji kehebatan motornya remaja merasa judi balap liar ini menguntungkan baik dalam bentuk prestise (penghargaan) atau financial (materi), apabila remaja yang melakukan balap liar mendapatkan kemenagan maka dia akan mendapatkan penghargaan berupa pujian dan pengakuan dari anggota pembalap lain atas kecepatan motornya berdampak kepada bengkel dimana dia modivikasi motornya hal ini membuat bengkel tersebut terkenal dan menambah pendapatannya.

Judi balap liar di Jalan Bukik Bunian bisa dikatakan sebagai pelanggaran norma, walau demikian banyak remaja yang melakukan balap liar karena disana mereka lebih mendapatkan pengakuan dari kelompoknya dari pada masyarakat. Dari perilaku remaja yang melakukan balap liar membuat bengkel tempat mereka memodivikasi motornya mendapatkan keuntungan, seperti nama bengkelnya menjadi terkenal, dari penjelasan ini bisa dikatakan bahwa perilaku menyimpang terjadi karena pelanggaran norma lebih menguntungkan dari pada tidak.

(9)

Berawal dari rasa ingin tahu mereka terhadap judi balap liar kemudian mereka mencoba-coba untuk mengikuti judi balap liar tersebut yang pada akhirnya remaja tersebut kecanduan untuk ikut judi balap liar. berdasarkan wawancara yang dilakukan pada hari Sabtu 20 Juni 2015 pukul 23.00 WIB remaja melakukan judi balap liar karena judi balap liar merupakan ajang bergensi dan memiliki tantangan tersendiriRasa ingin tahu pada remaja akan mengakibatkan remaja tersebut dengan mudah terjerumus pada perbuatan perilaku menyimpang, hal ini tergambar dari pernyataan salah satu informan yang mengikuti judi balap liar karena diawali rasa ingin tahu mereka yang tinggi terhadap judi balap liar, kemudin mencoba dan akhirnya menjadi ketagihan.

Berdasarkan teori dari Edwin H. Sutherland, menjelaskan Criminal behavior is learned in Interaction with other person in a proccess of communication (Perilaku kejahatan dipelajari dalam interaksi dengan orang lain dari komunikasi. Teori ini terbukti bahwa remaja melakukan judi balap liar karena berasal dari pengalaman dan masalalu individu sebagai individu anggota masyarakat.Dimana remaja sering melihat judi balap liar di Jalan Bukik Bunian kemudian mempelajari bagaimana balap liar dilakukan sehingga remaja ingin mencoba untuk melakukan judi balap liar, Shcutz juga mengataka bahwa tindakan manusia ditentukan oleh makna tertentu dan alasan tertentu.Dalam hal ini termasuk membentuk penggolongan dan klasifikasi dari pengalaman dengan keserupaanya. Remaja melakukan judi balap liar merupakan tindakan manusia yang sudah dimaknai melalui fenomena yang dilihatnya sesuai dengan apa yang ingin dilakukan oleh remaja, maka dari itu remaja melakukan judi balap liar.

Remaja telah mengenal judi balap liar sejak mereka masih sekolah SD dan mengikuti mulai sekolah SMP pada saat itu mereka memiliki keberanian hadir pada saat remaja sudah memahami cara-cara untuk melakukan judi balap liar setelah mereka menonton terlebih dahulu

Memiliki Banyak Teman

Dengan mengikuti judi balap liar remaja bisa mendapatkan lebih banyak teman karena pada awalnya remaja yang melakukan balap liar hanya karena ajakan dari teman, hal ini membuat remaja senang berada diarena liar karena selain untuk melakukan balap liar mereka juga sering berkumpul bersama-sama temannya yang lain. Ketika melakukan ajang taruhan balap liar awalnya diantara pembalap satu dengan pembalap lainnya mereka saling mengenal karena mereka sering berinteraksi untuk membuat kesepakatan atas ajang balap liar ini mereka menjadi saling mengenal dan akhirnya teman.

Berdasarkan teori dari Edwin H. Sutherland, menjelaskan The principal part of the learning of criminal behavior occurs within intimate personal groups (Dasar perilaku jahat terjadi dalam kelompok pribadi yang intim).menjelaskan bahwa dapat kita lihat remaja yang melakukan judi balap liar dilakukan bersasama temannya dan menjalin hubungan pesahabatan.

Taruhan

Remaja yang melakukan judi balap liar pada umumnya masih menduduki bangku pendidikan SMP dan SMA.Sehingga akibat dari taruhan itu remaja dapat menambah uang jajan dan mentraktir temanya di sekolah.Dengan uang yang diperoleh dari judi balap liar tersebut maka remaja dapat menambah uang jajan di sekolah

Menurut teori Sutherland, tingkah laku jahat dapat dipelajari melalui interaksi dan komunikasi yang dipelajari dalam kelompok adalah teknik untuk melakukan kejahatan dan alasan-alasan yang mendukung perbuatan jahat tersebut.Dengan diajukannya teori ini, Sutherland ingin menjelaskan pandangannya tentang sebab-sebab terjadinya kejahatan.Alasan tersebut adalah uang yang dipertaruhkan dalam judi balap liar.

KESIMPULAN

Beberapa data hasil observasi, wawancara dan penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulakn bahwa :

1. Motif remaja mengikuti judi balap liar karena adanya taruhan, Remaja yang melakukan judi balap liar di Jalan Bukit Bunian, remaja yang sering melakukan taruhan pada jam-jam tertentu biasanya, taruhan ini terjadi ketika sudah hampir pagi sekitar jam 23.00 sampai 03.30 WIB hal ini terjadi karena di waktu itu pengguna jalan hampir sudah tidak ada, remaja melakukan judi balap liar disaat jalan sudah mulai sepi. Taruhan yang dilakukan oleh remaja saat melakukan judi balap liar biasanya berupa bensin, sejumlah uang mulai dari angka Rp.100.000 sampai Rp.750.000 rupiah penyerahan motor serta tantangan seperti pembakaran STNK demi memenuhi kepuasan atas kemenangan yang diraihnya. 2. Ajang Bergensi. Judi balap liar merupakan

ajang bergensi bagi remaja yang menganggap bahwa pelaku itu merupakan hal yang pantas untuk dilakukan, bahkan remaja menggangap balap liar di Jalan Bukik Bunian ini adalah hal yang pantas diberi penghargaan.

3. Hobi remaja Sebagian dari remaja bahkan menjadi kegiatan judi balap liar sebagai

(10)

bagian dari sebuah kebutuhan karena menurut mereka mengikuti judi balap liar adalah sebuah hobi, dan hobi merupakan salah satu kebutuhan hidup yang harus mereka penuhi untuk menghilangkan rasa bosan dirumah

4. Menguji kendaraan bermotor, Remaja yang melakukan judi balap liar di Jalan Bukit Bunian salah satunya adalah untuk menguji kecepatan motor karena motor yang dikendarai oleh remaja yang melakukan balap liar adalah motor hasil modivikasi remaja itu sendiri dan dibantu oleh bengkel yang dipercayainya.

5. Rasa ingin tahu yang tinggi, berawal dari rasa ingin tahu mereka terhadap judi balap liar kemudian mereka mencoba-coba untuk mengikuti judi balap liar tersebut yang pada akhirnya remaja tersebut kecanduan untuk ikut judi balap liar

6. Memilliki banyak teman. Dengan mengikuti judi balap liar remaja bisa mendapatkan lebih banyak teman karena pada awalnya remaja yang melakukan balap liar hanya karena ajakan dari teman, hal ini membuat remaja senang berada diarena liar karena selain untuk melakukan balap liar mereka juga sering berkumpul bersama-sama temannya yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta Kartono, Kartini 2011. 1998. Patologi Sosial 2

Kenakalan Remaja. Jakarta : PT

RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. 2012.Metodelogi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Selemba Humanikah.

Mice Lumita Sari. 2014. Motif Remaja Melakukan Balapan Liar Di Jalan Khatib

Sulaiman, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang. Skripsi.Padang : STKIP PGRI Padang.

Dede Pertiwi. 2014.Upaya Masyarakat NagariSungaiLansek, Kecamatan

Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Mengatasi Balap Liar Dikalangan Remaja.Skripsi.Padang : STKIP PGRI Padang.

Rina Rukmini. 2014. Motif Anggota Mengikuti Komunitas Motor Vixion YVCI Di

Kota Padang (Studi Kasus : Komunitas di Jalan Samudera Kelurahan Belakang Tangsi Kecamatan Padang Barat). Sripsi.Padang : STKIP PGRI Padang.

Vademikum. 1999. Polisi Lalu Lintas. Sk. Dit. Lantas Polisi. Jakarta.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Hamalik (1994) media adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan atau pikiran yang bentuknya

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Kesadaran Merek, citra merek, dan Word Of Mouth (WOM) terhadap Niat Beli sepatu Kickers di Surabaya. Penelitian ini

Ketika terjadi lonjakan konsentrasi gas karbon monoksida (CO) di dalam kabin kendaraan yang dinilai berpotensi menimbulkan keracunan pada pengemudi, sensor akan

(ii) bentuk ruang berbentuk persegi empat, memiliki tiang penyangga dengan ukiran naga melingkar; (iii) ornamen mempunya bentuk yang berbeda-beda ada yang berupa lukisan, ukiran,

H., 2014, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Mobile Application Menggunakan Adobe Air For Android Pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika dan Jaringan Untuk

Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kausalitas yaitu untuk menganalisis hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana

Hasil dari uji F menunjukkan pengaruh yang signifikan dari kualitas jasa dan kepercayaan merek terhadap loyalitas pelanggan yaitu dengan nilai signifikan 0.000.. Kemudian hasil