• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROGRAM ACARA JEJAK PETUALANG DI STASIUN TELEVISI TRANS7

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROGRAM ACARA JEJAK PETUALANG DI STASIUN TELEVISI TRANS7"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA PROFESI

PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROGRAM ACARA

JEJAK PETUALANG DI STASIUN TELEVISI TRANS7

Untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Kerja Profesi Program Studi Televisi dan Film

Jurusan Seni Media Rekam

Disusun oleh :

Ella Yuliatik NIM. 13148135

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA

SURAKARTA

2017

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga seluruh kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ISI Surakarta dan laporan kegiatan ini dapat terselesaikan dengan baik. Kesempatan selama 1 (satu) bulan yang diberikan sangatlah singkat untuk memahami dan mengetahui bagaimana proses bekerja dalam dunia pertelevisian. Tetapi dengan waktu yang singkat tersebut, bagi mahasiswa melaksanakan Kuliah Kerja Profesi di stasiun televisi Trans7 sangatlah bermanfaat dan menambah wawasan, serta ilmu pengetahuan baru industri pertelevisian khususnya di bidang

news dan documenter televisi.

Penyusunan laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban dan hasil kerja atas kegiatan Kuliah Kerja Profesi pada 10 November 2016 hingga 23 Desember 2016. Proses kuliah kerja profesi ini tidak akan berjalan lancar dan sesuai rencana tanpa bantuan serta dukungan dari banyak pihak yang telah membantu. Oleh karena itu mahasiswa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Nur Rahmat Ardi Chandra Dwi A., S.Sn, M.Sn, selaku Ketua Program

Studi Televisi dan Film FSRD Institut Seni Indonesia Surakarta, dan sekaligus selaku Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Profesi yang telah memberikan bimbingan selama proses pelaksanaan mulai dari pembuatan proposal hingga kegiatan KKP selesai.

2. Pihak PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) yang telah memberikan kesempatan dalam melaksanakan Kuliah Kerja Profesi.

(4)

3. Virginia, selaku HRD Trans7 yang telah banyak membantu mulai dari persiapan awal masuk hingga keperluan selesainya kegiatan KKP.

4. Arti, selaku sekretaris Divisi News Trans7 yang telah membantu pengenalan seluruh crew hingga keperluan materi stasiun televisi.

5. Mira Kharunnisa, selaku Produser program acara Jejak Petualang Trans7 yang telah memberikan kesempatan selama masa kerja 1 bulan yang singkat dan evaluasi kerja.

6. Hanidah Zaki, selaku Assistant Produser program acara Jejak Petualang yang telah memberikan banyak nasihat dan masukan selama masa kerja 1 bulan kepada mahasiswa.

7. Yudhita Anugerah P, selaku Production Assistant program Jejak Petualang yang telah menjadi pembimbing mahasiswa selama di lapangan.

8. Intan Fresty, selaku Reporter program Jejak Petualang yang telah menjadi pembimbing lapangan sementara di awal mahasiswa memulai masa kerja. 9. Stella Florensia, selaku Reporter program Jejak Petualang yang telah

membagi cerita dan ilmu nya kepada mahasiswa.

10. Seluruh Kerabat Kerja dalam Program JEJAK PETUALANG, terima kasih atas dukungan dan bantuan secara langsung maupun tidak langsung selama pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi.

11. Siska dan mahasiswa magang lainnya selaku rekan kerja yang berada di satu Divisi News yang telah banyak membantu mendapatkan gambar serta berbagi informasi kerja sebagai data laporan.

12. Tiya Septiana, selaku kakak mahasiswa yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan finansial selama berada di Jakarta.

(5)

13. Kedua Orangtua yang senantiasa selalu mengiringi dengan doa.

14. Herlina, selaku kakak tingkat yang telah memperkenalkan Asisten Produksi di News Trans7 dan membantu memberikan arahan dan masukan selama persiapan pembuatan laporan ini.

15. Teman-teman Prodi Televisi dan Film 2013, yang telah saling memberikan dukungan dan berbagi informasi.

Laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan, mahasiswa mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, penulis, dan mampu menginspirasi penulis lainnya untuk menghasilkan karya tulis yang lebih baik.

Surakarta, Januari 2017

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ………. i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ………... v

DAFTAR GAMBAR ……….. viii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1 A. Latar Belakang ………1 B. Tujuan Pelaksanaan KKP ………... 3 C. Manfaat Pelaksanaan KKP ………. 3 D. Waktu Pelaksanaan KKP ……… 4 E. Lokasi Pelaksanaan KKP ………... 4

BAB II MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI …………. 6

A. Materi Kuliah Kerja Profesi ……….. 6

1. Materi Umum ………. 6

a. Program Televisi Soft News ……… 7

b. Dokumenter Televisi ………... 9

c. Asisten Produksi ……….. 10

2. Materi Khusus ……… 11

B. Metode Kuliah Kerja Profesi ………. 15

(7)

a. Observasi ………. 15

b. Wawancara ……….. 17

c. Partisipasi ……….... 17

2. Pengumpulan Data Sekunder ……… 18

a. Analisis Dokumen ………. 18

b. Rekaman ……… 19

c. Studi Pustaka ………. 19

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA ……….. 21

A. Data Perusahaan Kuliah Kerja Profesi ……….. 21

1. Sejarah TRANS7 ……… 21

2. Visi, Misi, dan Slogan TRANS7 ……… 23

3. Logo TRANS7 ………24

4. Manajemen TRANS7 ………. 25

5. Penghargaan TRANS7 ………... 27

B. Program Acara Jejak Petualang ……….. 35

1. Deskripsi Program ……….. 35

2. Kerabat Kerja ………. 37

3. Kerja Production Assistant ………. 40

C. Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ……….. 44

1. Rencana Kegiatan ………... 44

2. Realisasi Kegiatan ……….. 45

(8)

BAB V PENUTUP ……… 50

A. Kesimpulan ……… 50

B. Saran ……….. 51

DAFTAR PUSTAKA ………. 53 LAMPIRAN

Surat Keterangan Magang Laporan Harian

Rekap Jadwal Tayang Jejak Petualang 2015-2016

Naskah Jejak Petualang Eps. Kegembiraan di Ranah Minang (Final Edited) Hasil Riset

Dokumen Foto Kegiatan

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Gedung TRANS Gambar 2 Logo TRANSCORP

Gambar 3 Logo Stasiun Televisi TRANS7 Gambar 5 Perubahan Logo TRANS7

Gambar 6 Logo Program Acara Jejak Petualang Gambar 7 Screenshot Bumper Jejak Petualang Bagan Skema alur produksi Jejak Petualang

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran yang terstruktur dan pemahaman akan teori dan praktek yang setara dibutuhkan selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, dalam pembelajaran tidak hanya teori sebagai dasar dan landasan ilmu yang perlu dipelajari, namun praktek pun perlu sebagai implementasi dari teori ilmu yang telah didapat. Pembelajaran praktek dalam Program Studi Televisi dan Film tidaklah cukup jika hanya dilakukan pada lingkungan kampus saja. Maka dibutuhkan pengalaman kerja secara nyata untuk menerapkan setiap ilmu yang telah didapat. Hal inilah yang ditekankan Institut Seni Indonesia Surakarta sebagai bentuk capaian pembelajaran selama perkuliahan. Salah satu pemenuhan kompetensi mahasiswa yakni Kuliah Kerja Profesi (KKP) diperlukan untuk mengasah mental, kemampuan, passion dan kredibilitas mahasiswa dalam bekerja secara professional di lapangan kerja.

Kuliah Kerja Profesi (KKP) merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa pada semester 7, sebagai bagian dari pemenuhan kompetensi mahasiswa di lapangan kerja. Mahasiswa berperan dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan diri secara optimal sesuai dengan keahliannya. Pada pelaksanaannya mahasiswa dituntut untuk mampu mengidentifikasi, menganalisis, memecahkan, dan mengeksekusi masalah dibidangnya secara professional. Mahasiswa menangani berbagai

(11)

masalah dengan menekankan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk menjawab tantangan profesinya.

Setelah mendapat bekal ilmu dari berbagai bidang kompetensi yang telah dipelajari selama berada di kampus, mahasiswa diharapkan mampu menerapkannya dalam praktek kerja lapangan. Oleh sebab itu, mahasiswa Prodi Televisi dan Film, Jurusan S-1 Seni Media Rekam ISI Surakarta akan mengamati sekaligus mengalami secara langsung penerapan kompetensi yang telah dikembangkan selama kuliah lewat praktik kerja lapangan yang dapat diwujudkan melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP).

Penempatan kuliah kerja profesi menitik beratkan pada suatu kerja lapangan yang mana sebagai cerminan kita dalam menempuh dunia kerja nantinya. Program Studi Televisi dan Film menetapkan, terdapat beberapa stasiun televisi maupun PH (Production House) film yang dapat dijadikan sebagai tempat pelaksanaan KKP ini. Begitu banyak stasiun televisi di Indonesia yang menyajikan beragam tayangan sebagai hiburan serta pendidikan bagi penontonnya.

Stasiun televisi TRANS7 adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional terkemuka di Indonesia yang menyajikan program tayangan hiburan, petualangan dan isu terkini yang dikemas dengan lebih menarik dan berisi edukasi sehingga berbeda dengan tayangan pada umumnya. Dengan kemasan program yang lebih kreatif dan inovatif membuat masyarakat dari semua kalangan dapat menikmati program-program didalamnya. Stasiun televisi TRANS7 pun dipilih untuk dijadikan tempat pelaksanaan KKP selama 1 bulan.

(12)

B. Tujuan Pelaksanaan KKP

Pelaksanaan dari Kuliah Kerja Profesi (KKP) Prodi Televisi dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta ini bertujuan untuk :

1. Mahasiswa dapat mengetahui, mengenal dan mempelajari secara langsung sebuah instansi kerja, khususnya dunia pertelevisisan.

2. Mahasiswa belajar menerapkan dan meningkatkan ilmu pada divisi produksi di bidang pertelevisian yang telah didapat pada perkuliahan ke produksi secara professional.

3. Mahasiswa dapat belajar dan mendapatkan ilmu, khususnya tentang Asisten Produksi yang ada di pertelevisian nasional yaitu, TRANS7.

C. Manfaat Pelaksanaan KKP

Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi untuk mahasiswa Prodi Televisi dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Surakarta ini memberi manfaat baik bagi mahasiswa, lembaga pendidikan dan bagi dunia industri juga.

Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa mengetahui dunia industri pertelevisian yang selama ini telah dipelajari.

2. Mahasiswa mampu beradaptasi dengan dunia kerja dengan kemampuan yang telah didapatnya ketika perkuliahan.

3. Mahasiswa memahami displin dan profesionalitas dalam lingkup dunia kerja.

(13)

Bagi Perguruan Tinggi

1. Terwujudnya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diwujudkan melalui keterlibatan mahasiswa peserta KKP dengan instansi terkait.

2. Menjalin kerjasama dengan instansi dalam hal tempat KKP maupun peluang kerja bagi lulusan ISI Surakarta Prodi Televisi dan Film.

3. Mendapatkan pengakuan publik atas kualitas mahasiswa.

Bagi TRANS7

1. Memperoleh calon tenaga terdidik yang diperlukan di bidangnya. 2. Mendapatkan evaluasi kerja dari laporan mahasiswa magang yang dapat

membantu dalam memajukan instansi.

D. Waktu Pelaksanaan KKP

Kuliah Kerja Profesi (KKP) dilaksanakan selama 1 (satu) bulan lebih, terhitung sejak tanggal 10 November 2016 sampai 23 Desember 2016. Adapun hari dan jam kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan dan telah disesuaikan kembali dengan produksi kerja program acara Jejak Petualang, yakni mulai hari Senin sampai dengan Jumat pukul 10.00 sampai dengan 19.00 WIB. Jam masuk dan pulang kerja terkadang berubah menyesuaikan kebutuhan kerja yang dibutuhkan saat itu. Setiap minggunya akan mendapat jatah libur selama 2 hari, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu.

E. Lokasi Pelaksanaan KKP

Penempatan kerja dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi yang dilaksanakan mahasiswa adalah dengan keterangan sebagai berikut :

(14)

Nama Instansi : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) Divisi / Departement : News / Adventure, Education & Documentary

Unit Bagian : Pra Produksi – Pasca Produksi Bidang : Production Assistant

Alamat : Jalan Kapten P. Tendean, Kav. 12-14, Mampang, Jakarta Selatan, 12790

Website : http://trans7.co.id

Gambar 1. Gedung TRANS Sumber : (Ella Yuliatik, 2016)

(15)

BAB II

MATERI DAN METODE KULIAH KERJA PROFESI

A. Materi Kuliah Kerja Profesi

Mahasiswa Prodi Televisi dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, ISI Surakarta diwajibkan untuk menempuh mata kuliah Kerja Profesi (KP). Pelaksanaan Kerja Profesi dijadwalkan pada semester ganjil (7) dan dengan syarat telah menempuh seluruh mata kuliah teori maupun mata kuliah praktek dengan minimal 100 SKS. Melalui Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini mahasiswa diharapkan dapat menyalurkan penguasaan kompetensi dari hard skill dan soft skill yang sudah dimiliki selama mengikuti perkuliahan di kampus dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia pertelevisian yang sesungguhnya.

Selama 1 bulan menjalani Kuliah Kerja Profesi di stasiun televisi TRANS7, mahasiswa di tempatkan di Divisi News. Dimana Divisi News ini merupakan divisi yang menghasilkan hampir keseluruhan program tayangan di TRANS7, memiliki 3 departemen, mahasiswa ditempatkan bekerja di departemen 3 (Departemen Adventure, Education & Documentary) dengan program acara JEJAK PETUALANG.

1. Materi Umum

Stasiun televisi TRANS7 memiliki banyak program yang beragam, namun memiliki karakteristik berupa program hiburan yang memiliki nilai edukasi dan informasi didalamnya. Divisi News Departemen

Adventure, Education & Documentary mengangkat fenomena menarik dan unik di sekitar hingga budaya dan perilaku masyarakat Indonesia

(16)

yang beragam yang kemudian dikemas menjadi sebuah tayangan yang menarik dengan format semi-documenter.

Program-program yang ada pada stasiun televisi beraneka ragam bentuknya, program tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu program informasi (berita) dan program hiburan (entertainment).1 Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera ditayangkan dan berita lunak (soft news). Program-program yang dihasilkan Divisi News termasuk kedalam jenis program informasi dan mahasiswa ditempatkan di program JEJAK PETUALANG yang merupakan program soft news.

a) Program Televisi Soft News

Soft News atau berita lunak adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.2 Program televisi yang masuk ke dalam kategori berita soft news adalah :

- Current Affair

Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendala. Current affair cukup terikat waktu dalam hal penayangannya namun tidak seketat hard news, batasannya adalah

1 Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Kencana:

Jakarta. hlm 214

2

Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Kencana:

(17)

bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak, maka current affair dapat disajikan.

- Magazines

Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari program berita. Magazine lebih menekankan pada aspek menarik suatu informasi dari pada aspek yang lebih penting. Suatu program magazine dengan durasi 30 menit atau satu jam dapat terdiri atas hanya satu topik atau beberapa topik.

- Talkshow

Program talkshow atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.

- Documenter

Program dokumenter adalah program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta obyektif yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkut kehidupan, lingkungan hidup dan situasi nyata. Merupakan suatu program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik.

(18)

Dokumenter yang disajikan melalui media televisi sangat berbeda dengan film dokumenter pada umumnya yang lebih menekankan cerita dan sinematografi. Dimana program dokumenter lebih menekankan informasi dengan bekal riset yang tidak mendalam seperti pada film dokumenter, dokumenter program televisi atau biasa juga disebut dokumenter televisi.

b) Dokumenter Televisi

Dokumenter bukanlah reproduksi dari realitas, tetapi merupakan representasi dari dunia yang kita huni, merupakan suatu pandangan yang tidak kita sadari, bahkan sekalipun hal tersebut tampak dan sudah akrab atau sering kita lihat. Dokumenter televisi lebih banyak menggunakan informasi verbal, dibanding dokumenter film. Hal ini disebabkan, kapasitas informasi visual layar televisi, lebih kecil dibanding layar bioskop. Program yang ditayangkan melalui televisi akan terbatas pada durasi sehingga inforamsi yang dimasukkan perlu dipadatkan hingga sesuai dengan durasi yang ditentukan. Dokumenter televisi memiliki struktur isi program yang terdiri dari dokumentasi (laporan), ilmu pengetahuan dan sejarah.3

Pada umumnya dokumenter yang disajikan dalam format siaran televisi, merupakan gaya bertutur jurnalistik yang dibagi dalam 5 kategori yakni, Berita aktual (reportase); Feature; Magazine; Dokumenter Televisi; dan Dokumenter Seri.4 Perbedaan dokumenter

3 Rizki Briandana. 2012. Feature dan Dokumenter Televisi dalam http://www.mercubuana.ac.id

hlm 3, diakses 13 Januari 2017 13.00 WIB

4

https://roemahilmu.wordpress.com/broadcasting/pengenalan-dokumenter/ ,diakses 13 Januari 2017 13.00 WIB

(19)

dan reportase ialah dokumenter menampilkan suatu peristiwa tidak secara garis besarnya saja, seperti gaya reportase. Dokumenter Televisi memiliki nuansa serta orientasi luas, dari mulai sebab sampai akibat, serta proses kejadian atau peristiwa dari tema tersebut.

Dalam dokumenter televisi peran Produser sangatlah penting, dimana Produser juga bertanggung jawab secara keseluruhan pada kualitas dan diminati atau tidaknya suatu acara, karena dokumenter televisi haruslah memiliki kemasan yang menarik dengan keterbatasan durasi yang ada. Tugas utama dari seorang Produser adalah untuk mengkoordinasikan dan mengontrol semua aspek produksi dari awal pra produksi, produksi hingga pasca produksi. Produser akan dibantu oleh kru lainnya, dan untuk hal teknis diluar konten Asisten Produksi berperan.

c) Asisten Produksi (Production Assistant)

Production Assistant (PA) adalah menyiapkan dan memastikan segala hal teknis yang akan diperlukan dalam proses produksi akan tersedia dengan baik. Selain itu masa kerja PA meliputi semua tahapan produksi dan berkoordinasi dengan banyak pihak.5 PA dituntut mampu bekerjasama dan berkoordinasi dengan divisi lainnya demi keberhasilan jalannya produksi. Secara garis besar tugas seorang PA adalah mempersiapkan materi yang akan ditayangkan, atau dapat dikatakan PA bertanggung jawab pada rangkaian pasca produksi/ post production.

5

http://lib.fikom.unpad.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunpadfikom/comm unication.assistant production/ ,diakses 13 Januari 2017 13.00 WIB

(20)

PA pada program Jejak Petualang bertanggung jawab terhadap semua urusan penunjang acara, seperti persiapan alat dan keperluan liputan dan editing, penyerahan episode program, pengecekan rating and share, termasuk juga dalam pembuatan naskah repackage yang merupakan salah satu materi tayang dari program televisi dokumenter Jejak Petualang.

2. Materi Khusus

Program Jejak Petualang fokus menyajikan keunikan dan keberagaman dari Indonesia, baik itu fenomena langka, budaya, alam, hingga flora semua dikemas dalam perjalanan yang seru dan menantang dan disertai berbagai informasi-informasi didalamnya. Melalui program Jejak Petualang ini, diharapkan penontonnya dapat menikmati dan mengenal lebih jauh keberagaman dan kehebatan yang dimiliki Indonesia, orang-orangnya maupun alam sekitarnya. Proses produksi episode Jejak Petualang terbagi ke dalam 3 tahapan pada umumnya, yakni pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Berikut skema sederhana proses produksi Jejak Petualang :

(21)
(22)

Keterangan skema alur produksi :

Pra produksi

Pra produksi merupakan awal proses produksi dimulai, dimana ide-ide dan rencana disusun. (1) Proses diawali dengan riset, seluruh kru baik Produser hingga reporter diharuskan mencari topic atau feomena menarik di daerah-daerah di Indonesia. Topik yang dicari harus sesuai dengan karakteristik Jejak Petualang. Setelah itu riset disusun dengan beberapa poin yang akan didiskusikan, sebelum memasuki pitching/rapat setiap kru diharuskan mengantongi beberapa rencana riset atau daerah yang akan diliput; (2) Pitching seluruh kru atau rapat biasanya mengikuti jadwal yang ditentukan oleh Produser. Pitching akan membahas seluruh ide-ide dari tiap kru dan hasil riset yang dicapai. Produser dan Asisten Produser akan menentukan ide mana yang akan digunakan dan menyusun rencana liputan; (3) Setelah disetujui, Reporter akan meriset kembali topic dan bahan untuk memperdalam informasi dan kontak, yang kemudian akan di diskusikan kembali dengan Produser. Pitching ini dilakukan setelah Reporter siap dengan hasil riset dan telah mendekati jadwal liputan; (4) Setelah hasil riset fix disetujui Produser, Reporter bersama Camper (Camera Person) akan melakukan berbagai persiapan menjelang liputan bersama. Reporter akan mempersiapkan naskah plan, alur adegan, kontak dengan

Fixer, rencana keuangan, dan lain-lain. Sedangkan Camper akan berfokus mengurus rencana pengambilan gambar, dan alat.

(23)

Produksi

Proses produksi untuk dokumenter televisi Jejak Petualang merupakan liputan ke luar daerah yang dituju sesuai dengan perencanaan riset sebelumnya. Produser menurunkan beberapa tim liputan yang terdiri dari Reporter dan Camper serta Presenter, dalam sebulan terkadang 4-5 tim akan dijadwalkan melakukan liputan keluar daerah. Proses liputan dilakukan kurang lebih selama 3-4 hari untuk 1 episode, dan 1 tim liputan akan melakukan trip liputan selama kurang lebih 1 minggu untuk mendapatkan 2 episode.

Sehingga terkadang 1 tim liputan akan mencari topic riset yang berdekatan daerahnya atau yang 1 daerahnya memiliki banyak fenomena yang bisa dibahas. Setelah proses liputan selesai dilakukan, akan dihasilkan gambar beserta naskah yang telah dikerjakan oleh Reporter saat di lapangan. Gambar dan Naskah tersebut akan diserahkan kepada Produser untuk masuk tahap post production.

Pasca produksi

Pada tahap ini hasil dari liputan berupa gambar dan naskah akan diserahkan ke Produser yang kemudian akan melakukan preview, dimana Produser akan mengecek gambar-gambar dan menyesuaikannya dengan naskah, menentukan bagian mana yang perlu dimasukkan dan bagian yang tidak perlu. Produser pun berhak menentukan bagaimana cerita 1 episode tersebut nantinya, naskah akan diedit dan diperbaiki tata bahasa maupun pengecekan sumber informasinya.

(24)

Selama proses preview, VO (Voice Over) dilakukan sesuai narasi pada naskah, jika nskah telah diedit VO dilakukan oleh VO resmi namun jika naskah masih tahap di preview, maka VO dilakukan oleh PA sementara sebagai VO dummy sebagai bantuan editor menyusun materi edit. Setelah naskah telah diedit, gambar telah dipilih, serta VO telah dilakukan masuk ke dalam proses editing. Editing dilakukan oleh editor, Jejak Petualang menggunakan 3 shift editing.

Setelah editing selesai dan materi edit dari scene 1 sampai scene 3 di mixing, masuk ke tahap preview kedua oleh Produser. Dimana Produser melakukan pengecekan untuk terakhir kalinya dan melihat hasil editing. Setelah editing disetujui Produser, editor akan melakukan

print atau biasa disebut rendering. Materi 1 episode yang siap ditayangkan akan diserahkan ke bagian QC (Quality Control). Jika dari QC dirasa ada yang perlu di perbaiki dan ditambahkan, maka materi akan dikembalikan untuk diedit ulang. Namun jika telah disetujui materi akan ditayangkan.

B. Metode Kuliah Kerja Profesi 1. Pengumpulan Data Primer

a) Observasi

Metode observasi merupakan metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.6 Observasi dilakukan berulang hingga

(25)

menghasilkan kemungkinan yang dapat ditafsirkan secara ilmiah, selama melakukan observasi peneliti juga dapat berperan langsung sebagai partisipan. Mahasiswa terlibat dengan kegiatan sehari-hari objek dan subjek yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi ini biasa disebut sebagai observasi berperan (participant observation), sehingga data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai menegtahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.7

TRANS7 merupakan stasiun televisi swasta nasional yang tergabung dalam TransCorp yang menyuguhkan beragam tayangan dari berbagai program yang menarik dan menghibur bagi pemirsanya. Langkah awal dalam observasi ini adalah mencari prosedur untuk dapat melaksanakan kerja profesi di TRANS7, melalui teman dan kakak tingkat yang telah melaksanakan Kuliah Kerja Profesi di TRANS7, membuka web resmi TRANS7 untuk mencari informasi cara melamar magang dan syarat serta berkas-berkas yang perlu disiapkan. Berkas lalu dikirimkan via email dan pos langsung ke alamat HRD TRANS7.

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ini, mahasiswa melakukan bidang kerja sebagai Asisten Produksi. Mahasiswa melakukan pengamatan dan observasi langsung terhadap bagaimana cara kerja dan apa saja yang menjadi tugas dari seorang Asisten Produksi dalam Program Jejak Petualang pada pra produksi sampai tahap pasca produksi. Mahasiswa mengikuti langsung arahan dari

(26)

mentor/pembimbing lapangan yakni Asisten Produksi dari Jejak Petualang, dan mengamati kerjanya.

b) Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.8 Wawancara dilakukan selama magang ini dilakukan secara non formal, karena hanya dengan perbincangan ketika melakukan kegiatan dan di sela waktu yang ada ketika saat break makan siang atau di waktu santai ketika tidak sedang mengerjakan suatu pekerjaan. Hal ini dilakukan agar tidak menganggu pekerjaan, dan narasumber dapat lebih santai.

Wawancara dilakukan guna memperoleh data-data yang valid mengenai bagaimana cara kerja dan apa saja yang bisa dipelajari di TRANS7 khususnya pada Progam Jejak Petualang, namun pertanyaan juga diajukan ke beberapa program lainnya untuk memperluas informasi. Wawancara dilakukan ke seluruh kru program Jejak Petualang khususnya dengan Asisten Produksi. Pertanyaan yang dilontarkan adalah pertanyaan yang sekiranya penting bagi mahasiswa untuk dijadikan data penyusunan laporan, membantu pemahaman apa yang dikerjakan, serta menambah ilmu pengetahuan baru.

c) Partisipasi

Proses partisipasi dimulai sejak mahasiswa diperkenalkan dengan kru program- program di Divisi News dan terutama kru Jejak

(27)

Petualang, mahasiswa resmi memulai kerja sebagai Asisten Produksi dan ikut segala jadwal kerja Jejak Petualang, dan melakukan setengah pekerjaan yang telah dibebankan Asisten Produksi. Mulai dari meriset, mengikuti pitching naskah, setor episode, dan sebagainya. Mahasiswa ikut berpartisipasi sebagai salah satu kru program Jejak Petualang selama 1 bulan. Dalam menjalankan Kuliah Kerja Profesi ini, mahasiswa sangatlah senang karena telah dipercaya untuk membantu tugas-tugas yang harus dikerjakan dan segala kebutuhan dan keperluan program serta kru.

2. Pengumpulan Data Sekunder a) Dokumen

Sebuah analisis sangatlah penting dan diperlukan untuk menulis sebuah penelitian dan menyusun laporan kegiatan, dari analisis dokumen dan rekaman bisa menunjang data-data primer yang sudah ada. Analisis dokumen dan arsip-arsip diperoleh dari senior Asisten Produksi. Dokumen tersebut berupa rekapan jadwal tayang program Jejak Petualang, jadwal editing yang terbagi kedalam 3 shift kerja, jadwal trip selama 1 bulan kedepan, naskah final/edited, serta berkas-berkas lain seperti formulir peminjaman alat, penyerahan episode, dan lain-lain. Dokumen yang sudah didapat nantinya akan dilampirkan pada laporan Kuliah Keja Profesi.

(28)

b) Rekaman

Rekaman selama pelaksanaan KKP berupa copy bumper program sebagai data penunjang laporan. Copy VO salah satu naskah yang telah diedit Produser dan siap masuk proses editing. Hal tersebut bertujuan untuk pengamatan mengenai konsep yang dimunculkan pada setiap tayangan dengan mengacu pada ciri khas program JEJAK PETUALANG.

c) Studi Pustaka

Studi pustaka adalah proses mencari data-data melalui buku-buku, artikel dan website resmi, maupun sumber-sumber yang mendukung yang dilakukan oleh mahasiswa dalam mencari kelengkapan untuk menyusun laporan Kuliah Kerja Profesi.

Buku karangan Sugiyono yang berjudul Memahami Penelitian Kualitatif, adalah buku yang dikutip untuk memahami teknik pengumpulan data dan metode penelitian dalam menyusun laporan ini.

Buku karangan Morissan., M.A. yang berjudul Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi, terbitan tahun 2008 di Jakarta. Buku ini dikutip untuk menjelaskan materi mengenai program-program televisi, pembagian dan formatnya.

Buku karangan Supardi, M.d, yang berjudul Metodologi Penelitian, tahun 2006 adalah buku yang dikutip untuk menjelaskan pengertian metode observasi dalam mengumpulkan data.

Karya Ilmiah yang disusun oleh Rizki Briandana pada tahun 2012 berjudul Feature dan Dokumenter Televisi dan dipublikasikan di

(29)

http://www.mercubuana.ac.id Karya ilmiah ini dikutip untuk memahami apa itu dokumenter khusunya dokumenter televisi.

Blogspot dari Roemah Ilmu dengan artikelnya berjudul

Pengenalan Dokumenter yang dipublikasikan di alamat

https://roemahilmu.wordpress.com/broadcasting/pengenalan-dokumenter/ sebagai data untuk memahami dokumenter.

Tugas akhir karya Inu Ahmad Nurfauzi dengan judul Mekanisme Kerja Asisten Produksi dalam Program Sambungan Langsung Jadi Jutawan Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ) di ANTV yang dipublikasikan di website resmi http://lib.fikom.unpad.ac.id/digilib/ gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptunpadfikom/communication.as sistant production/ sebagai dasar memahami kinerja Asisten Produksi dalam sebuah program.

Website resmi TRANS7 (www.trans7.co.id) sebagai panduan dalam melakukan riset data mengenai sejarah TRANS7, manajemen, penghargaan yang telah diperoleh dan program-program yang sedang tayang di stasiun televisi TRANS7.

(30)

BAB III

PELAKSANAAN KULIAH KERJA PROFESI

A. Data Perusahaan Kuliah Kerja Profesi 1. Sejarah TRANS7

TRANS7 dengan komitmen menyajikan tayangan berupa informasi dan hiburan, menghiasi layar kaca di ruang keluarga pemirsa Indonesia. Berawal dari kerjasama strategi antara Para Group dan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) pada tanggal 4 Agustus 2006, TRANS7 lahir sebagai sebuah stasiun swasta yang menyajikan tayangan yang mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta mencerminkan kepribadian yang aktif.

Tiga fungsi media televisi, yakni sebagai media informasi, edukasi dan entertainment. Akan menjadi dasar pengembangan TRANS7 ke depan. Informasi dan proses edukasi yang diberikan akan dibangun dengan konsep entertainment. Sinergi antara dua media televisi ini diharapkan akan memberi hasil yang terbaik dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat. Dengan sinergi ini diharapkan media televisi akan lebih mampu memenuhi peran pokoknya, baik itu sebagai penyampai informasi, edukasi, entertainment yang mencerahkan. Dalam penyajiannya ke depan, media televisi diharapkan bisa memberikan hiburan yang sehat, mendidik, dan berperan serta secara maksimal dalam membangun bangsa.

TRANS7 yang semula bernama TV7 berdiri dengan izin Departemen Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan

(31)

Nomor 809/bh.09.05/iii/2000. Pada 22 Maret 2000, keberadaan TV7 telah diumukan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Dengan kerjasama strategis antara Para Group dan KKG, TV7 melakukan re-launching pada 15 Desember 2006 sebagai TRANS7 dan menetapkan tanggal tersebut sebagai hari lahirnya TRANS7, di bawah naungan PT. Trans Corpora yang merupakan bagian dari manajemen Para Group yang saat ini telah berubah nama menjadi CT Corp.

TRANS7 diharapkan dapat menjadi televisi yang maju, dengan program-program in-house productions yang bersifat formatif, kreatif, dan inovatif. TRANS7 memiliki 26 stasiun transmisi yang mampu menjangkau lebih dari 133 juta penonton televisi di Indonesia. Jakarta 49 UHF, Bandung 44 UHF, Semarang 41 UHF, Yogyakarta/Solo 46 UHF, Surabaya 56 UHF, Madiun 40 UHF, Kediri 45 UHF, Malang 60 UHF, Denpasar 45 UHF, Medan 41 UHF, Palembang 22 UHF, Lampung 22 UHF, Pekanbaru 30 UHF, Makassar 41 UHF, Manado 32 UHF, Pontianak 31 UHF, Samarinda 49 UHF, Banjarmasin 22 UHF, Purwokerto 22 UHF, Tegal 53 UHF, Cirebon 47 UHF, Garut 32 UHF, Jayapura 22 UHF, Kupang 36 UHF, Balikpapan 22 UHF, Padang 23 UHF, Palu 29 UHF.

Gambar 2. Logo TRANSCORP Sumber : (www.google.com)

(32)

2. Visi, Misi dan Slogan TRANS7 a. Visi

1. Dalam jangka panjang TRNAS7 menjadi stasiun televisi di Indonesia dan di ASEAN.

2. TRANS7 juga berkomitmen selalu memberikan yang terbaik bagi stakeholders dengan menayangkan program berkualitas dan mempertahankan moral serta budaya kerja yang dapat diterima stakeholders.

b. Misi

1. TRANS7 menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

2. TRANS7 berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa serta nilai-nilai demokrasi dengan memperbaharui kualitas tayanganbermoral yang dapat diterima masyarakat dan mitra kerja.

c. Slogan TRANS7 : “AKTIF, CERDAS, MENGHIBUR”

Slogan ini bermakna TRANS7 sebagai satu-satunya stasiun televisi yang aktif memberikan informasi yang cerdas dan berwawasan. Makna selanjutnya ialah TRANS7 sebagai satu-satunya stasiun televisi yang inovatif menayangkan berbagai jenis program acara yang sangat variatif dan memberikan pengetahuan serta hiburan bagi pemirsanya.

Segmentasi awal TRANS7 menargetkan usia remaja sampai dewasa. Target keduanya, merujuk pada anak-anak dan ibu rumah

(33)

tangga. Semua target ditujukan untuk kalangan manapun yang ingin maju dan berkembang serta selalu berpikir positif untuk kemajuan.

3. Logo TRANS7

TRANSMEDIA, sebagai media terdepan di Indonesia yang selalu konsisten menghadirkan karya penuh inovasi dan menjadi trendsetter untuk Indonesia lebih baik telah memiliki identitas baru. Logo dengan symbol „Diamond A‟ ditengan kata TRANS merefleksikan kekuatan dan semangat baru yang memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya untuk menghasilkan karya yang gemilang, diversifikasi konten atau keunikan tersendiri serta kepemimpinan yang kuat.

Masing-masing warna dalam logo ini, memiliki makna dan filosofi. warna kuning sebagai cerminan warna keemasan pasir pantai yang berbinar dan hasil alam Nusantara sekaligus melambangkan optimisme masyarakat Indonesia. Sedangkan rangkaian warna hijau menggambarkan kekayaan alam Indoensia yang hijau dan subur, serta memiliki ketangguhan sejarah bangsa. Warna biru melambangkan

Gambar 3. Logo stasiun televisi TRANS7 Sumber : (www.trans7.co.id)

(34)

luasnya cakrawala dan laut biru sekaligus menggambarkan kekuatan generasi muda bangsa Indonesia yang handal dan memiliki harapan tinggi. Yang terakhir adalah rangkaian warna ungu, menggambarkan keagungan dan kecantikan budaya dan seni bangsa Indonesia yang selalu dipuja dan dihargai sepanjang masa. Semua rangkaian warna yang mengandung makna cerita didalamnya, menyatu dengan serasi dan membentuk symbol yang utuh, kuat dan bercahaya didalam berlian berbentuk A ini. Sehingga bisa dipahami makna logo baru TRANSMEDIA ini menjadi tanda yang menyuarakan sebuah semangat dan perjuangan untuk mencapai keunggulan yang tiada banding mulai dari sekarang hingga masa mendatang.

4. Manajemen TRANS7

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional yang dimiliki PT Para Inti Investindo yang dipimpin oleh Chairul Tanjung. TRANS7 yang awalnya bernama TV7 melakukan siaran perdananya secara terrestrial di Jakarta pada 25 November 2001 dan pada saat itulah mayoritas sahamnya dimiliki Kompas Gramedia.. Pada tanggal 4 Agustus 2006, PT Trans Corporation mengakuisisi mayoritas saham TV7. Sampai akhirnya

Gambar 4. Perubahan logo TRANS7 Sumber : (www.google.com)

(35)

TV7melakukan re-launch (peluncuran ulang) pada tanggal 15 Desember2006 dengan menggunakan nama baru TRANS7.

Jajaran Direksi TRANS7 dipimpin oleh Komisaris Utama yang terdiri dari dua bagian, yaitu Jajaran Direksi Management dan Jajaran Kepala Direksi. Daftar Jajaran Direksi Management TRANS7 adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Chairul Tanjung

Komisaris : Ishadi SK

Asih Winanti

Dewan Direktur

Direktur Utama : Atiek Nur Wahyuni Direktur Keuangan dan SDM : Ch. Suswati Handayani Direktur Produksi : Andi Chairil

Kepala Divisi

Kepala Divisi Sales : Agustina Sembiring Filis Dilen P. Kepala Divisi Promotion : Tedja Andarwan Kepala Divisi News : Titin Rosmasari Kepala Divisi HR & GS : Latief Harnoko Kepala Divisi Programming : Leona Anggraeni Kepala Divisi Marketing Services : M. Ichsan

(36)

5. Penghargaan TRANS7

Tahun 2016

 Anugerah Kebudayaan dari Kementrian Pendidikandan Kebudayaan RI : Bocah Petualang

 Anugerah TV Ramah Anak Kategori Program Dokumenter Terbaik (Penyelenggara KPI) : Bocah Petualang

 Adinegoro Award : Indonesiaku

 MH Thamrin 2016 Kategori Program Televisi Terbaik (Penyelenggara PWI Jaya) : Indonesiaku

 Panasonic Global Award Kategori Program Magazine TerfaVOrit : Jejak Si Gundul

 Indonesian Television Award Kategori Program Anak Terbaik (Penyelenggara RCTI): Laptop Si Unyil

 Panasonic Global Award Kategori Program Talkshow TerfaVOrit : Rumah Uya

 Indonesian Television Award Kategori Program Inspiratif Terpopuler : Hitam Putih

Tahun 2015

 Anugerah KPID Kalbar 2015

Kategori Program Keterwakilan Konten Lokal TV Berjaringan Terbaik : Jejak Petualang eps. Keganasan Jeram Hulu Kapuas  Panasonic Gobel Awards 2015

Kategori Talkshow Hiburan : Hitam Putih  Panasonic Gobel Awards 2015

(37)

 Anugerah KPID Jawa Tengah

Kategori Program Feature Jawa Tengah Televisi SSJ : Metta Ceria eps. Drama Musikal SD Cemara Dua Apresiasi Program Siaran Ramadhan KPI Pusat dan MUI 2015 : Hafizh Quran

 Anugerah Jurnalistik MH Thamrin 2015 : Indonesiaku  Anugerah KPID Bali 2015

Kategori Perogram Siaran Televisi, Program Anak dan Remaja Terbaik : Bocah Petualang

 Anugerah KPID Riau Award 2015

Penghargaan Televisi Kategori Karib Riau : Bocah Petualang  Anugerah KPI Award 2015

Kategori Perogram Siaran Televisi, Program Anak dan Remaja Terbaik : Bocah Petualang

 Anugerah KPID Sumatera Selatan (Palembang)

Kategori Perogram Siaran Televisi, Program Feature Terbaik : Bocah Petualang

 Anugerah KPID NTB Award 2015

Program Televisi Sistem Stasiun Jarinag (SSJ) Peduli Daerah NTB Terbaik : Warna Nusa Tenggara Barat eps. Menantang Matahari  Anugerah Jurnalistik Aqua

Kategori liputan Televisi : Merajut Asa

 Anugerah Citylink Journalism Award 2015 Juara II Kategori Berita Televisi : Redaksi

 Anugerah KPAI Award 2015

(38)

 Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2015

Kategori Televisi : Indonesiaku eps. Tantangan Menuju Rampi Tahun 2014

 Anugerah KPI 2014

Kategori Program Anak Terbaik : Si Bolang  Anugerah KPI 2014

Kategori Program Feature : Merajut Asa  Anugerah Jurnalistik Aqua 2014

Juara Ke-2 : Merajut Asa  Anugerah MH Thamrin 2014

Kategori Siaran Televisi Terbaik : Indonesiaku  Anugerah Prapanca 2014

Kategori Siaran Televisi Terbaik : Indonesiaku  Anugerah Citra Pariwara 2014

Kategori Best Sport Promo

Silver : Indonesia Open Versi Demam Bulutangkis Bronze : MotoGP 2014 versi GP Mania

 Anugerah Citra Pariwara 2014 Kategori Best Entertainment Promo

Bronze : Sekolah Menjadi Komedian versi Preman  Panasonic Gobel Awards 2014

Kategori Program Talkshow Hiburan : Pas Mantab  Panasonic Gobel Awards 2014

Kategori Dokumenter & Gaya Hidup : On The Spot  Indonesian Choice Awards 2014

(39)

 Inclusive Educative Award 2014

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kategori Media Elektronik : Hitam Putih

 Yahoo Awards 2014

Host Talkshow FaVOrit : Deddy Corbuzer (Hitam Putih) Tahun 2013

 Adinegoro 2013 : Indonesiaku  KPID Award 2013 - Jawa Tengah

Kategori Televisi Berjaringan Peduli Jawa Tengah terbaik : Si Bolang

 KPID Award 2013 - Bali

Kategori Terbaik Program Feature : Indonesiaku  Runner Up CNN Television Journalist Award 2013

Kategori Environment/Lingkungan : Merajut Asa  KPID Award Sulawesi Selatan 2013

Kategori Program Televisi SSJ : Indonesiaku eps. Beruah Terisolir di Tengah Warisan

 Anugerah Jurnalistik Pertamina 2013 : Merajut Asa  Taruna Merah Putih PDI Perjuangan : Indonesiaku  KPID Award 2013 - Kalimantan Barat

Kategori Konten Lokal : Indonesiaku

 Anugerah Peduli Pendidikan Kemendikbud 2013 Journalist Award Migran Care - Aji 2013

(40)

Tahun 2012

 CNN Television Journalism 2012

Program Pemenang News Feature Terbaik & Juara Umum : Indonesiaku eps. Suku Talang Mamak, Terasing di Tanah Sendiri  CNN Television Journalist Award :

Features Winner : Indonesiaku Overall Winner : Indonesiaku  Dompet Dhuafa Award

Kategori Program TV Paling Inspiratif : Orang Pinggiran  Anugerah Peduli Pendidikan : Cita-Citaku

 KPID Award - NTB 2012 : Jejak Petualang

 MENDIKNAS Peduli Pendidikan - Media Teknologi : Laptop Si Unyil

 Anugerah Jurnalistik Pertamina 2012 Feature TV : Redaksi Kontroversi

Juara 2 Journalist Award Untuk Perlindungan Buruh Migran Kategori Televisi : Redaksi Kontroversi dan Indonesiaku  KPID Award - Riau 2012

Kategori Program Pendidikan Televisi : Indonesiaku eps. Suku Talang Mamak

Tahun 2011

 Indonesia Most FaVOrite Youth Brand 2011 Majalah Marketeers & Markplus Insight

Kategori Program TV FaVOrit Pilihan Anak Muda : Opera Van Java

 KPI Award 2011

Kategori Program Anak Terbaik : Si Bolang  Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

(41)

 Penghargaan Gemar Ikan Kementrian Perikanan dan Kelautan Program : Mancing Mania, Asal Usul, Koki Cilik & Jejak Petualang

 Liputan Isi Buruh Kategori Televisi Terbaik, AJI & Frederich Stiftung Jerman, & ILO

Program : Redaksi Kontroversi eps. TKW Terzalimi

 Karya Jurnalistik Terbaik Tentang Anak - Pemenang Kategori Anak, AJI & UNICEF

Program : Redaksi Kontroversi

 Penghargaan Jurnalistik Damai - Pemenang Karya Jurnalistik Televisi Terbaik, Yayasan SET, ITJI,USAID

Program : Redaksi Kontroversi eps. Air Mata Perbatasan  Pemenang Anugerah Jurnalistik Mohammad Hoesni Thamrin -

Liputan Tayangan Televisi Terbaik, MH.Thamrin Award-PWI Jaya Program : Redaksi Kontroversi eps. Drainase Jakarta, Tulang Punggung Banjir Jakarta

 Malaysia Adinegoro Award - Liputan Perbatasan Kalimantan Program : Redaksi Kontroversi eps. Serba Terbatas & Perbatasan  Finalis Anugerah Jurnalistik Pertamina

Program : Redaksi Kontroversi eps. Listrik dari Sungai Kami  Adiwarta Sampurna

Program : Orang Pinggiran eps. Sang Juara dari Bantaran Rel Tahun 2010

 Penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI 2010 sebagai acara yang mendidik dan menghibur bagi anak Indonesia : Bocah Petualang

(42)

 Anugerah Sanggraha Krida Kementerian Pemuda dan Olahraga 2010 Sebagai media yang mendukung pengembangan olahraga di tanah air melalui tayangan berita-berita yang membangun dan memotivasi secara konsisten

 Anugerah Peduli Pendidikan Kementerian Pendidikan Nasional (KEMENDIKNAS) 20

 Media elektronik yang peduli terhadap pendidikan : TRANS Corp  Penghargaan dari Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) dan

Yayasan Sains Estetika dan Teknologi (SET)

 Juara I Jurnalisme Damai : Redaksi Kontroversi (liputan Desi Nugrahani & Dominicus di Atambua) eps. Jembatan Air Mata Motain

 Penghargaan dari Kementerian Perikanan dan Kelautan

Kategori Media Massa yang aktif mensosialisasikan makan ikan pada masyarakat

 KPID Award 2010 - Nusa Tenggara Barat

Program : Si Bolang (Mengangkat wisata dan budaya di NTB)  Penghargaan dari Dunia Soccer Award 2010

Sebagai TV Magazine Sepak Bola TerfaVOrit : One Stop Football  Penghargaan dari Dunia Soccer Award 2010

Sebagai program berita olahraga faVOrit : Sport7 Tahun 2009

 Panasonic Award 2009

Kategori Program Edutainment Anak TerfaVOrit : Bocah Petualang

Kategori Talkshow Hiburan TerfaVOrit : Bukan Empat Mata Kategori Presenter Talkshow TerfaVOrit : Tukul Arwana

(43)

Tahun 2008

 Penghargaan dari Yayasan Sains Estetika dan Teknologi (SET), Yayasan Tifa, Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) serta Departemen Komunikasi dan Informatika 2008

Kategori program anak-anak terbaik : Bocah Petualang  Japan Prize 2008

 Runner Up Primary Category, The Minister of Education, Culture, Sports,

 Science and Technology Prize : My Dreams Professions (Cita-Citaku) eps. Coral Reefs Conservator

Tahun 2007

 XY-KIDS! Award 2007

Kategori Acara TV FaVOrit Pembaca XY-KIDS! : Bocah Petualang

 Anugerah Kebudayaan 2007 Departemen Kebudayaan & Pariwisata Nasional

Kategori Anak untuk Media Elektronik : Bocah Petualang  Panasonic Award 2007Festival Film Indonesia (FFI) 2007

Kategori Program Acara Anak-Anak TerfaVOrit : Bocah Petualang Kategori Program Olahraga TerfaVOrit : Highlights Liga Inggris Kategori Presenter Talkshow FaVOrit : Tukul Arwana - Empat Mata

5 Besar Nominasi Kategori Dokumenter : Cita-Citaku

 Anugerah Pesona Wisata 2007 Menteri Kebudayaan & Pariwisata Nasional

(44)

B. Program Acara Jejak Petualang 1. Deskripsi Program

Program acara Jejak Petualang merupakan program soft news

dengan kemasan dokumenter televisi yang dimiliki oleh TRANS7. Program Jejak Petualang berisi liputan mengenai segala fenomena maupun hal menarik di daerah Indonesia, mencakup budaya, alam, fauna, serta explorasi. Program ini memiliki karakteristik perempuan tangguh yang diwakilkan oleh para host wanitanya yang tampil anggun namun sangat atraktif, dengan penyampaian informasi tambahan berupa narasi penonton diajak menikmati keunikan dan keindahan Indonesia. Setiap episodenya menampilkan daerah yang berbeda-beda beserta keunikannya, sehingga penonton tidak akan bosan.

Selain memiliki program utama berupa penjelajahan suatu daerah, Jejak Petualang juga memiliki tayangan dengan tema khusus yakni “Jejak Petualang: Wild Fishing”, yang menampilkan keseruan memancing di alam liar yang berbeda dengan memancing pada umumnya. Jejak Petualang berharap para penontonnya dapat menikmati dan memahami keberagaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia, baik dari alam maupun orang-orangnya.

Gambar 5. Logo Program Acara JEJAK PETUALANG Sumber : (Jejak Petualang, 2016)

(45)

Program Jejak Petualang tayang pada hari Senin Selasa dan Rabu pukul 15.15 WIB, berdurasi 30 menit dengan 3 segmen. Keseluruhan gambar yang dihasilkan berasal dari hasil liputan langsung tim saat di lapangan, tanpa mengambil ilustrasi atau gambar dari sumber lain. Serta berbagai informasi yang disampaikan telah sesuai dengan fakta di lapangan dan sumber langsung yang terpercaya, tanpa edit maupun interfensi lainnya. Jejak Petualang memiliki bumper program yang menunjukkan hal apa saja yang masuk ke dalam materi programnya :

Jejak Petualang memiliki tiga materi episode, yaitu episode baru (episode yang baru dibuat dan belum pernah ditayangkan); episode

re-run (tayangan yang sudah pernah ditampilkan sebelumnya), dan episode repackage (Gabungan dari beberapa episode yang sudah lama tidak ditayangkan dan memperoleh share tinggi). Penentuan gambar dan episode untuk naskah repackage dikerjakan oleh Produser dan Asisten Produser, dan Produser akan memilih 3 segmen menarik dari

Gambar 6. Screenshot bumper JEJAK PETUALANG Sumber : (Jejak Petualang, 2016)

(46)

bebeapa episode dan menjadikannya 1 tema yang sama. Sedangkan yang bertugas dalam membuat materi repackage berupa gambar dan naskah adalah PA dan Repoter.

2. Kerabat Kerja

Ketua Dewan Redaksi : Atiek Nur Wahyuni Kepala Divisi : Titin Rosmari Kepala Departemen 3 : M. Gatot Mukti Executive Produser : Vini Muktini Produser : Mira Khairunnisa Assistant Produser : Hanidah Zaki

Mukti Ali

Reporter : 1. Michael Risdianto 2. Patricia Ranieta 3. Stella Florensia 4. Intan Fresty 5. Gilang Perdana Camera Person : 1. Apriadi Kurniawan

2. Eko Hamzah 3. Eko Priambodo

4. Hermanto 5. Brian Nuary

Production Assistant : Yudhita Anugrah Putri Editor : 1. Budi Raharjo

(47)

3. Ervin Prasetya Host / Presenter : 1. Patricia Ranieta

2. Stella Florensia 3. Efinda Andrian 4. Vika Fitriana 5. Abiyoga Voice Over (VO) : Patricia Ranieta

Yuliandra

Setiap program akan dipimpin oleh seorang Produser, lalu diikuti oleh Asisten Produser, Reporter, Camera Person, Asisten Produksi dan Editor. Asisten Produksi biasanya dijabat oleh karyawan baru atau jabatan pertama yang dijajaki oleh para fresh graduate menjadi sebuah tanggung jawab atas keberlangsungan sebuah program. Hampir semua persiapan tayangan program menjadi ranah kerja Asisten Produksi hingga sebuah episode tayang di televisi. Berikut ini merupakan tugas dari masing-masing jabatan :

a. Produser Eksekutif, bertanggung jawab pada program yang dibuat yaitu News Adventure, Documentary & Education “Jejak

Petualang”. Berhubungan dengan sponsor serta dana untuk pembuatan tiap episode.

b. Produser, bertanggung jawab terhadap kualitas baik ide maupun kemasan, dan berjalannya sebuah produksi program serta memantau seluruh kinerja kru mulai dari pra produksi sampai pasca produksi.

(48)

c. Asisten Produser, membantu Produser untuk memantau kerja mulai proses pra produksi, produksi, sampai pasca produksi. Selain itu juga menggantikan Produser ketika Produser berhalangan hadir pada saat meeting produksi dan preview episode dengan editor.

d. Reporter, bertanggung jawab dalam pembuatan naskah sesuai dengan ide yang telah diriset, melakukan liputan lapangan, serta menjadi penanggung jawab tim saat berada di lapangan.

e. Camera Person, melakukan pengambilan gambar yang sesuai arahan Reporter dan keperluan naskah, bertanggung jawab terhadap kualitas gambar yang sesuai keinginan Produser serta peralatan produksi saat liputan di lapangan.

f. Asisten Produksi, bertanggung jawab atas segala keperluan pembuatan sebuah program khususnya teknis, penyuntingan naskah, riset data, good request, sampai control editing, selain itu juga bertanggung jawab untuk mengurus keuangan produksi dan perijinan yang dibutuhkan untuk program.

g. Editor, bertanggung jawab untuk menyusun dan memotong gambar hasil produksi yang nantinya akan dipadukan dengan suara dan narasi sesuai dengan naskah.

h. Pengisi Suara, bertugas untuk mengisi suara dalam program Jejak Petualang sesuai dengan naskah.

Selain dari tim kerja di atas, produksi Jejak Petualang juga dibantu oleh beberapa pihak, seperti bagian Unit Produksi Manager (UPM) yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan produksi seperti perijinan,

(49)

peralatan penunjang, transportasi,dan sebagainya. Ada juga seorang

Fixer yang bekerjasama dengan Reporter sebagai informan yang membantu mencari informasi yang benar di lapangan, serta memudahkan akses tim Jejak Petualang saat liputan.

3. Kerja Production Assistant

Production Assistant atau Asisten Produski memiliki tugas kerja yang berbeda dengan bagian kerja lainnya, Asisten Produksi bertindak sebagai support kerja dari tiap bagian tim kerja dan memastikan episode program dapat tayang. Selain hal-hal teknis, Asisten Produksi juga mengerjakan kebutuhan luar program dengan program, seperti bagian promo, Quality Control dan bagian Library yang mengurus tiap episode program. Namun kerja tiap Asisten Produksi berbeda tiap programnya, tergantung kebutuhan dan produksi program tersebut. Berikut detil kerja seorang Asisten Produksi program Jejak Petualang, berdasarkan sumber langsung PA Jejak Petualang :

a. Menanyakan share tayangan hari sebelumnya di RCD

RCD atau Research Creative and Development adalah suatu bagian yang mencatat setiap pergerakan share (persentase home using tv yang menonton atau mendengarkan suatu program) dengan menggunakan standar AC Nielsen. Setiap program acara mempunyai seorang RCD yang bertugas mencatat pergerakan share dan memberi komentar/penjelasan pada setiap menit per episodenya. Asisten Produksi bertugas menayakan dan menyimpan laporan share yang ia

(50)

dapat untuk tayangan sebelumnya. Setelah satu minggu RCD akan menjumlahkan share yang didapat sehingga menghasilkan total

average. Jumlah share yang didapat akan mempengaruhi rating acara. b. Persiapan editing

Mengecek jadwal materi editing hari tersebut dan editing yang akan tayang. Mempersiapkan segala kaset dan materi gambar yang diperlukan untuk bahan editing. Jika kaset yang diperlukan tidak ada (selain kaset roughcut dan back up) maka meminjamnya pada Library

(tempat penyetoran dan penyimpanan kaset tayang). Diruang editing, PA akan memastikan hasil edit baik mixing/ capture / editing berjalan sesuai jadwal.

c. Memberikan kaset tayang pada Library

Dari ruang edit, PA akan menyerahkan materi tayang episode maksimal satu hari sebelumnya pada Library, kemudian PA akan mendapat tanda terima. Jika masih terdapat kekurangan/trouble pada materi tayang, Library akan menghubungi PA untuk memastikannya dan kemudian PA akan membawanya pada QC (Quality control). QC kemudian akan memproses data mengenai apa saja yang perlu dibenahi dalam materi tayang tersebut. Setelah mendapat keterangan dari QC materi tersebut kemudian akan diedit kembali oleh editor hingga nantinya dikembalikan lagi ke Library.

(51)

d. Mengecek materi tayang dalam satu minggu

Episode tayang Jejak Petualang terdiri dari tiga macam, yaitu materi baru, Re-Run, dan Repackage. Materi baru adalah materi trip terbaru yang belum pernah tayang sebelumnya. Re-Run adalah materi tayang yang sudah pernah ditampilkan sebelumnya, dipilih berdasarkan kriteria tertentu termasuk berdasarkan share yang tinggi dan sudah melewati 2-3 bulan tayangan. Sedangkan Repackage adalah materi tayang yang dihasilkan dari beberapa gambar yang digabungkan dalam satu tema tertentu.

Berikut tahap yang dilakukan untuk materi Repackage : (1) Pertama, Memilih tiga segmen dari beberapa episode yang akan diambil potongannya. Masing-masing segmen durasinya adalah 5-6 menit, dan jika telah diedit durasi totalnya 20 menitan; (2) Membuat naskah VOice over dari tiap segmen yang dibuat; (3) Memberikan pada editor termasuk juga mengkonfirmasi mengenai apa saja yang dibutukan editor dalam pengeditan gambar; (4) Memberikan pada Produser atau Asisten Produser untuk preview sebelum diserahkan pada Library. e. Mempersiapkan formulir administrasi trip liputan berikutnya

Segala formulir administrasi yang berhubungan dengan program acara tersimpan dalam satu berkas PA. Seperti good request

(peminjaman alat produksi), surat perijinan liputan, keterangan trip liputan, dan sebagainya.

f. Preview dengan Produser atau Asisten Produser mengenai share, editing, tayangan berikutnya, dan segala kendala yang berhubungan

(52)

didalamnya. Share yang diperoleh dari RCD akan dikoordinasikan pada Produser atau Asisten Produser, termasuk juga preview untuk tayangan berikutnya setelah selesai diedit dan sebelum dibawa keruang Library, juga mengkoordinasikan segala trouble dan kekurangan yang terjadi. g. Membantu menyusun jadwal rencana trip, tayang, dan shift editing bersama Produser dan Asisten Produser. Jadwal tayang episode dibuat 1 bulan kedepan dan ditentukan episode dari hasil liputan mana yang akan ditayangkan dan episode repackage mana yang akan digunakan, semua berdasarkan hasil rating and share yang telah dipantau PA. PA akan mencatatkan seluruh jadwal yang direncanakan Produser.

h. Menyerahkan Promo dan LSF (Lembaga Sensor Film)

Promo episode akan dibuat oleh editor, berupa tayangan 1 menit dari episode yang akan ditayangkan nantinya. PA akan bertugas menyerahkan materi promo ke bagian promo media sosial dan promo tayangan, yang akan diedit kembali dan ditayangkan. Promo diserahkan maksimal 1 hari sebelum episode ditayangnkan Sedangkan LSF adalah materi episode yang telah di beri label dan kepemilikan oleh program, LSF sebagai bentuk tanda kepemilikan resmi dari seluruh gambar dan suara yang termuat dalam episode tersebut adalah dibuat original oleh program Jejak Petualang. Materi LSF akan diedit oleh editor dan dikompres menjadi file berukuran kecil. PA akan menyerahkan materi LSF kepada bagian Library berupa keeping DVD dengan identitas judul episode.

(53)

i. Melakukan VO dummy

Naskah yang belum selesai diedit oleh Produser akan tetap diproses masuk ke dalam editing, dimana editor telah menata gambar, dan akan membutuhkan VO narasi sementara sebagai acuan editor dalam menyusun materi. Disinilah PA akan melakukan dubbing suara sebagai VO sementara dan biasa disebut sebagai VO dummy, sembari menunggu naskah selesai diedit oleh Produser. Jika naskah telah di selesai diedit, seorang VO akan melakukan dubbing sesuai naskah yang telah diedit tadi.

j. Membantu riset ide

Jejak Petualang, mengharuskan seluruh kru dapat menyumbang ide untuk materi liputan, sehingga PA juga terkadang melakukan riset kecil-kecilan untuk mencari materi dan menyumbang ide yang nanti akan disampaikan pada saat pitching bersama seluruh kru.

C. Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi 1. Rencana Kegiatan

Kuliah Kerja Profesi merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa di semester 7, sebelum memasuki tugas akhir. Mahasiswa harus memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh Program Studi sebelum melaksanakan kuliah Kerja Profesi, yakni telah menempuh minimal 100 SKS. Setelah itu Prodi akan melakukan pembekalan KKP dan Mahasiswa lalu melakukan pendaftaran ke jurusan dengan mengisi formulir yang disertai tujuan perusahaan televisi yang akan dituju.

(54)

Stasiun televisi yang dipilih sebagai tempat kerja profesi adalah PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) yang berada di Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14, Mampang, Jakarta Selatan. Rencana pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi pada Bulan November hingga Desember 2016. Proses pencarian informasi serta pengetahuan tentang Kuliah Kerja Profesi didapat dari beberapa sumber. Setelah melakukan proses pencarian informasi, langkah selanjutnya adalah membuat proposal kerja profesi yang ditujukan kepada bagian HRD TRANS7, yang nantinya akan dilanjutkan ke Sekertariat Divisi.

Program Studi TV dan Film, Jurusan Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Surakarta mensyaratkan minimal 180 jam kerja aktif dengan minimal 1 bulan masa kerja. Proposal yang disertai surat pengantar dari institusi kampus kemudian dikirimkan ke bagian HRD TRANS7 dan menunggu pihak perusahaan untuk melakukan panggilan.

2. Realisasi Kegiatan

Kuliah Kerja Profesi yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimulai setelah melalui beberapa tahapan proses. Mahasiswa menerima panggilan pada minggu pertaman Bulan November, tanggal 08 November 2016 mahasiswa hadir untuk bertemu dengan Sekertaris Divisi News dan HRD Trans7 untuk melakukan negosiasi dan penyesuaian waktu dan jadwal kerja. Negosisasi tersebut menghasilkan keputusan waktu Kuliah Kerja Profesi dimulai pada hari Kamis tanggal 10 November dan selesai pada tanggal 23 Desember 2016. Keputusan

(55)

kedua mahasiswa di tempatkan di program Jejak Petualang, hari dan lama kerja akan disesuaikan kembali bersama Produser program.

Selama proses Pra Produksi Produksi hingga Pasca Produksi, mahasiswa hanya diperkenankan bekerja di kantor dikarenakan kebijakan perusahaan yang tidak mengijinkan anak magang untuk mengikuti liputan luar daerah. Karena pada bulan November-Desember produksi episode Jejak Petualang semuanya dilakukan di luar daerah Jawa Barat, sehingga mahasiswa hanya dapat mengikuti proses Pra Produksi dan Pasca saja. Namun mahasiswa tetap mendapatkan ilmu dan berbagi pengalaman langsung dari beberapa Reporter Jejak Petualang yang telah melakukan liputan.

Pra Produksi, selama proses Pra Produksi mahasiswa mendapatkan tugas untuk melakukan riset dan mencari topic dan fenomena di beberapa daerah yang menarik dan cocok untuk episode Jejak Petualang, riset itu nantinya akan disampaikan di rapat atau

Pitching seluruh kru. Hasil riset yang telah dilakukan selanjutnya didiskusikan dengan Produser atau Asisten Produser dan dilakukan

Pitching,dimana hasil riset akan di lihat bagian yang perlu di dalami lebih dan bagian yang tidak digunakan. Selain riset, mahasiswa juga membantu mempersiapkan kebutuhan liputan. Seperti meminta tanda tangan dan stempel untuk form kebutuhan, menyerahkan form request alat, serta penyewaan mobil antar jemput untuk karyawan yang pulang pergi untuk liputan.

(56)

Pasca Produksi, selama proses pasca mahasiswa mendapatkan tugas mempersiapkan bahan dan materi untuk editing, mulai dari mengambil episode untuk materi episode repackage, menyiapkan hardisk, mengambil VO dari ruang VO, dan menyerahkan naskah yang sudah diedit Produser ke ruang Editing. Mahasiswa juga diperkenankan mengikuti proses Preview yang dilakukan Produser dengan Editor sebelum episode di render, mahasiswa juga belajar bagaiman cara mengedit. Setelah 1 episode selesai di render, mahasiswa menyerahkan materi tayang tersebut ke bagian Library. Selain materi tayang (MOA), mahasiswa juga menyerahkan LSF dan materi promo episode.

Selain tugas-tugas selama proses produksi, mahasiswa juga melakukan rekapan untuk jadwal tayang Jejak Petualang dari tahun 2015-2016, dimana mahasiswa mendata lokasi tiap episode. Mahasiswa juga memposting bahan promosi dari twitter resmi program Jejak Petualang untuk episode “Kegembiraan di Ranah Minang”.

Laporan Harian

Mahasiswa melakukan Kuliah Kerja Profesi di bidang Asisten Produksi dalam Program Acara Jejak Petualang Trans7. Kuliah Kerja Profesi dilakukan dalam waktu satu bulan 2 minggu, dan tiap harinya mahasiswa mendapatkan pekerjaan sesuai arahan dari Asisten Produksi Jejak Petualang. Berikut laporan mingguan pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi yang telah dilakukan oleh mahasiswa. ( Terlampir )

(57)

3. Deskripsi Karya yang Dihasilkan

Selama bekerja di tim Jejak Petualang, mahasiswa lebih banyak membantu pekerjaan Asisten Produksi. Namun selain itu, mahasiswa juga di dorong oleh Produser untuk melakukan riset sendiri dimana hasil riset tersebut akan dijadikan bahan Reporter melakukan liputan lapangan ke depannya. Sehingga semua hasil riset yang telah di dapat di kirimkan via email ke Asisten Produksi dan Asisten Produser, dan saat Produser memiliki waktu, hasil riset tersebut akan di pitching bersama. Berikut beberapa hasil riset yang telah di lakukan mahasiswa :

a. Riset Awal, dilakukan di minggu pertama memasuki masa magang. Mahasiswa mencari hal menarik di beberapa daerah di tanah air. Mahasiswa menemukan (1) Gua Kuda Besar di Kalimantan Selatan; (2) River Tubing Ekstrim di Jawa Barat; (3) Berburu dan Kuliner Tikus Hutan di Sulawesi Utara; (4) Tradisi Unik Syukuran Suku Mantar di Sulawesi.

(hasil risetterlampir)

b. Riset Jazirah Islam di Kanada, membantu riset dari Asisten Produksi yang juga menjadi Reporter program Jazirah Islam. Riset ini hanya mencari beberapa hal menarik tentang muslim di Kanada. (hasil risetterlampir)

c. Revisi Riset 1 (awal), merupakan riset kedua untuk merevisi dan memperdalam kembali hasil riset awal oleh Produser setelah melakukan pitching bersama. Mahasiswa memperdalam informasi dan mendapatkan objek riset lain yang satu daerah yakni di

(58)

Kalimantan Selatan terdapat (1)Penemuan Gua misterius; (2)Habitat Orang Utan; (3)Kerajinan Sasirangan. Dan di Sulawesi Barat terdapat (1)Perahu Sandeq dan (2) Tradisi Sayyag Pattuu’. (hasil risetterlampir)

d. Riset Aceh, riset untuk membantu Asisten Produksi yang akan melakukan liputan pada awal bulan Januari. Mahasiswa menemukan (1) Nayu Alas Gayo; dan (2) Pencari Lokan di Sarang Buaya. Rencananya riset ini akan digunakan sebagai tambahan objek untuk liputan, namun dikarenakan setelah adanya gempa di Aceh liputan Aceh dibatalkan.

(hasil risetterlampir)

e. Riset Ambon, riset tambahan menggantikan riset Aceh sebelumnya yang tidak jadi digunakan. Mahasiswa menemukan beberapa tradisi di Ambon yakni (1) Tradisi Cuci Negeri; dan (2) Atraksi Bambu Gila.

Gambar

Gambar 1.   Gedung TRANS  Sumber : (Ella Yuliatik, 2016)
Gambar 2.   Logo TRANSCORP  Sumber : (www.google.com)
Gambar 3.   Logo stasiun televisi TRANS7  Sumber : (www.trans7.co.id)
Gambar 4.   Perubahan logo TRANS7  Sumber : (www.google.com)
+7

Referensi

Dokumen terkait