• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Nama : Kustina Merdikawati NIM : G NIRM : 12/X/02.2.1/T/3910

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Nama : Kustina Merdikawati NIM : G NIRM : 12/X/02.2.1/T/3910"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN TAMAN PENDIDIKAN ALQURAN (TPA) TUA DALAM RANGKA EFEKTIVITAS TPA ANAK

(Studi di Masjid Miftakhul Jannah, Grogol, Cangkol , Mojolaban, Sukoharjo Tahun 2016)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Oleh:

Nama : Kustina Merdikawati NIM : G000120080

NIRM : 12/X/02.2.1/T/3910

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PELAKSANAAN TAMAN PENDIDIKAN ALQURAN (TPA) TUA, DALAM RANGKA EFEKTIVITAS TPA ANAK

(Studi di Masjid Miftakhul Jannah, Grogol, Cangkol , Mojolaban, Sukoharjo Tahun 2016)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

KUSTINA MERDIKAWATI G000120080

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

PELAKSANAAN TAMAN PENDIDIKAN ALQURAN (TPA) TUA, DALAM RANGKA EFEKTIVITAS TPA ANAK

(Studi di Masjid Miftakhul Jannah, Grogol, Cangkol , Mojolaban, Sukoharjo Tahun 2016)

OLEH:

KUSTINA MERDIKAWATI G000120080

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada Hari Rabu, 31 Januari 2018 dan Dinyatakan telah Memenuhi Syarat 1. Drs. Bambang Rahardjo, M.Ag

(Ketua Dewan Penguji) (...)

2. Drs. Zaenal Abidin, M.Pd

(Anggota I Dewan Penguji) (...)

3. Drs. Saifuddin Zuhri, M.Ag

(Anggota II Dewan Penguji) (...)

Dekan FAI,

Dr. Syamsul Hidayat, M.Ag NIDN: 0605096402

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 19 Januari 2018 Penulis

Kustina Merdikawati G000120080

(5)

1

PELAKSANAAN TAMAN PENDIDIKAN ALQURAN (TPA) TUA DALAM RANGKA EFEKTIVITAS TPA ANAK

(Studi di Masjid Miftakhul Jannah, Grogol, Cangkol , Mojolaban, Sukoharjo Tahun 2016)

ABSTRAK

Masjid Miftakhul Jannah Grogol, Cangkol, Mojolaban, Sukoharjo, merupakan salah satu masjid di Kelurahan Cangkol yang memiliki beberapa kegiatan, diantaranya Taman Pendidikan Alquran (TPA) untuk warga berusia tua atau dewasa. Kegiatan TPA Tua ini dirancang untuk memfasilitasi para orang tua dalam mempelajari Alquran dan mengamalkannya. Selain itu, TPA Tua juga memiliki tujuan lain, agar para orang tua bisa memberikan motivasi atau dorongan kepada anak mereka untuk mengikuti TPA Anak yang juga diselenggarakan oleh takmir Masjid Miftakhul Jannah. Dalam pelaksanaannya, TPA Anak memiliki beberapa kendala yaitu kurangnya tenaga pengajar, kurangnya keistikamahan santri dalam mengikuti TPA.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana efektivitas TPA Tua, bagaimana pelaksanaan TPA Anak dan apa yang dilakukan TPA Tua untuk mengefektifkan TPA Anak. Adapun tujuanpenelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas pelaksanaan TPA Tua, mendeskripsikan pelaksanaan TPA Anak dan mendeskripsikan usaha TPA Tua dalam mengefektifkan TPA Anak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Adapun pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dalam bentuk narasi atau paragraf dan bukan berupa angka-angka, dengan melalui proses pengumpulan data, reduksi data, dan display data. Selanjutnya ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode induktif yaitu dimulai dari lapangan ke lapangan.

Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pelaksanaan TPA Tua sudah efektif, hal ini ditandai dengan: 1) tercapainya tujuan, 2) tersampaikannya materi dengan baik,dan 3) keberadaan ustadz yang kompeten dan sabar. Sedangkan TPA Anak belum begitu baik pelaksanannya, hal ini ditandai dengan 1) kurangnya durasi waktu pembelajaran,2) belum adanya ustadz maupun ustadzah yang tetap, dan 3) kurangnya keistikamahan santri dalam mengikuti TPA. Sedangkan usaha yang dilakukan TPA Tua mengefektifkan TPA anak yaitu 1) mengajarkan kepada anak kewajiban untuk menaati Allah dan Rasulnya, 2) mempraktikkan membaca Alquran yang dimulai pertama kali dari lingkungan keluarga, dan 3) menghimpun dana untuk biaya operasional TPA Anak. Metode yang digunakan yaitu: metode pembiasaan, keteladanan, nasihat, dan hukuman serta ganjaran.

Kata kunci: Efektivitas TPA Tua, Pelaksanaan TPA Anak, Masjid Miftakhul Jannah

(6)

2 ABSTRACT

Miftakhul Jannah Grogol Mosque, Cangkol is one of the mosques located in Cangkol urban area that has several activities, including the activities of Taman Pendidikan Alquran (TPA) for old age. This old TPA activity is designed to facilitate parents in studying the Quran and practice it. In addition, the implementation of TPA Tua also has another purpose, namely that parents can provide motivation or encouragement to their children to follow TPA Anak which is also held by takmir mosque Miftakhul Jannah. In the implementation, TPA Anak has several obstacles, namely the lack of teaching staff, the lack of keistiqomahan santri in following the landfill.

Based on the background then the formulation of the problem in this thesis is how the effectiveness of TPA Tua, how the implementation of TPA child and how efforts made TPA Tua in order effectiveness of TPA Anak. The purpose of this study is to describe the effectiveness of the implementation of TPA Tua, describe the implementation of TPA Anak and describe the efforts of TPA Tua in the effectiveness of TPA Anak. This research includes field research with qualitative approach. The data collection using interviews, observation, and documentation. While the method of data analysis using descriptive qualitative analysis, that is in the form of narration or paragraph and not in the form of numbers, by through the process of data collection, data reduction, and display data. Further drawn the conclusion by using inductive method that is started from field to field.

Based on the analysis of data from the results of the study concluded that the implementation of TPA Tua has been effective, it is characterized by: 1) the achievement of the goal, 2) the delivery of the material well 3) the existence of a competent and patient ustadz. While the implementation of TPA Anak, not so good, this is marked by 1) the lack of duration of learning time, 2) the absence of ustadz and ustadzah are fixed, and 3) lack of keistiqomahan santri in following the landfill. Meanwhile, the efforts of TPA Tua make effectiveness of TPA Anak 1) to teach the Children the obligation to obey Allah and His Messenger, 2) practice reading Al Quran first started from family environment, 3) raising fund for operational cost of TPA Anak. And the methods used are: method of habituation, exemplary methods, methods of advice, and methods of punishment and reward. Keywords: Effectiveness of TPA Tua, Child TPA Implementation, Miftakhul Jannah Mosque

1. PENDAHULUAN

Islam memberikan kepada orang tua tanggung jawab pendidikan anak pada tingkatan pertama, dan memikulkan kewajiban ini khusus kepada mereka

(7)

3

sebelum kepada yang lain. Allah Ta’ala memerintahkan kepada kedua orang tua untuk mendidik anaknya:1

َّنلا اَهُدوُقَو اًراَن ْمُكيِلْهَأَو ْمُكَسُفْ نَأ اوُق اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّ يَأ اَي

اَهْ يَلَع ُةَراَجِْلْاَو ُسا

َنوُرَمْؤُ ي اَم َنوُلَعْفَ يَو ْمُهَرَمَأ اَم َهَّللا َنوُصْعَ ي َلَ ٌداَدِش ٌظ َلَِغ ٌةَكِئ َلََم

﴿

٦

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim (66): 6).2

Seperti diketahui bahwa pendidikan Alquran untuk anak-anak sangat ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW. Penekanan ini sangat wajar karena banyak alasan yang menyebabkan pendidikan Alquran sangat dianjurkan.3 Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

“Didiklah anak-anakmu dalam tiga perkara: mencintai Nabimu, mencintai keluarganya, dan membaca Alquran. Maka sesungguhnya orang-orang yang membaca Alquran berada dalam naungan-Nya, bersama para Nabi dan orang-orang suci.”

Hadis ini erat sekali hubungannya dengan prioritas pendidikan Alquran bagi anak-anak karena dengan mendidik anak untuk mengenal Alquran akan membawa kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Imam Al Ghozali dalam Ihya’ nya mewasiatkan agar mengajar anak-anak tentang Alquran, hadis, dan cerita orang-orang saleh, kemudian bagian hukum-hukum agama.4

Keadaan dewasa ini telah banyak berubah oleh karena pendidikan agama Islam di masyarakat semakin maju. Lembaga-lembaga pendidikan agama Islam

1 Muhammad bin Ibrahim Al- Hamd Hamd Hasan Raqith, Koreksi Kesalahan Mendidik

Anak, (Solo: Nabawi Publishing, 2011), hlm. 126-127.

2Qs. At-Tahrim (66): 6, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Al Fatih, 2013), hlm. 560. 3Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam, ( Insan Kamil, ), hlm. 216. 4Ibid, hlm. 217.

(8)

4

di masyarakat semakin marak, misalnya majelis taklim, pengajian remaja dan pengajian anak-anak yang dilaksanakan di masjid seperti taman pendidikan Alquran (TPA) yang peserta didiknya anak-anak. Mereka dididik membaca dan menulis ayat Alquran. Akan tetapi, tidak setiap orang tua yang mengaku beragama Islam dengan sadar mengikutsertakan anak-anak mereka ke TPA. Ada juga yang menaruh perhatian tentang pentingnya anak belajar baca tulis Alquran meski dirinya tidak bisa baca tulis Alquran.

Kehadiran masjid memiliki banyak fungsi. Masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah mahdah salat dan i’tikaf. Masjid juga memiliki fungsi lain seperti fungsi pendidikan bagi semua usia.5 Abd Al-Rahman Al-Nahlawi menyatakan masjid merupakan pusat pendidikan. Dengan demikian masjid difungsikan tidak hanya sebagai tempat ibadah mahdah, melainkan juga tempat ibadah sosial salah satunya melalui pendidikan sebagai persemaian pengembangan sumber daya manusia (human resources development) di kalangan umat Islam.6

Masjid Miftakhul Jannah Grogol, Cangkol, merupakan masjid di wilayah Kelurahan Cangkol yang memiliki beberapa kegiatan, di antaranya Taman Pendidikan Alquran (TPA) untuk warga berusia tua atau dewasa. TPA Tua merupakan salah satu unit kegiatan yang dimiliki oleh Masjid Miftakhul Jannah. Kegiatan ini dirancang untuk memfasilitasi para orang tua dalam mempelajari Alquran dan mengamalkannya. TPA Tua ini berdiri sekitar tahun 2012, dengan dasar ingin membimbing para orang tua untuk belajar membaca Alquran.

Dalam perkembangannya, peserta TPA Tua mengalami peningkatan dari segi kuantitas. Hal ini bisa dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti TPA, yang pada mulanya berjumlah tujuh santri pada tahun 2017 sebanyak 25 santri. Selain itu dari segi kualitas juga mengalami peningkatan, santri yang pada

5

Haidar Putra Dauly, Sejarah Pertumbuhan dan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2009), hlm. 20-21.

6Mujamil Qomar, Dimensi Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2015), hlm.

(9)

5

mulanya belum mengenal huruf hijaiyah, sekarang sudah bisa membaca Alquran meskipun terbata-bata. Selain itu, Masjid Miftakhul Jannah Grogol, Cangkol juga memiliki tujuan memberikan pengetahuan agama kepada para orang tua sehingga bisa memberikan contoh atau menjadi teladan bagi anak-anak. Dalam dunia pendidikan, anak sering mencontoh tindakan orang tua. Takmir juga berharap para orang tua memberikan motivasi atau dorongan kepada anaknya untuk mengikuti TPA Anak yang juga diselenggarakan oleh Takmir Masjid Miftakhul Jannah. Dalam pelaksanaannya, TPA Anak memiliki beberapa kendala yaitu kurangnya tenaga pengajar, kurangnya keistikamahan santri dalam mengikuti TPA.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang mengumpulkan datanya dilakukan di lapangan, seperti lingkungan masyarakat, lembaga-lembaga dan organisasi kemasyarakatan. Bentuk pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Dalam penelitian ini sumber primer yang dimaksud adalah hasil wawancara dengan ustadz, santri TPA Tua, dan takmir Masjid Miftakhul Jannah Grogol, Cangkol. Sedangkan sumber data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dokumen tentang TPA Tua Masjid Miftakhul Jannah.

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Setelah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data yaitu pengolahan data untuk menarik kesimpulan. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik deskriptif kualitatif, yaitu dengan analisa dalam bentuk kata verbal dan urian deskriptif.

Penarikan kesimpulan dari hasil analisis data digunakan metode induktif. Induktif yaitu dimulai dari lapangan ke lapangan. Analisis data dalam

(10)

6

penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.7

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Awal mula adanya TPA Tua Masjid Miftakhul Jannah adalah pengurus masjid Miftakhul Jannah membuat program kegiatan masjid dalam rangka memfungsikan masjid sebagai tempat ibadah dan pembinaan umat. Salah satu di antara program kegiatannya adalah menyelenggarakan kegiatan baca tulis Al uran untuk orang tua yang berada di lingkungan Masjid Miftakhul Jannah.8

Masjid Miftakhul Jannah juga memiliki program pendidikan nonformal untuk anak-anak, yaitu TPA Anak. Dalam perkembangannya sudah banyak warga sekitar yang mempercayakan anak untuk belajar di TPA Anak-anak Masjid Miftakhul Jannah. Seiring berjalannya waktu, eksistensi dari TPA anak-anak mulai meredup, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu: kurangnya tenaga pengajar, disebabkan pengajar TPA anak-anak masih sekolah dan menjadi pelajar SMP dan SMA, berkurangnya santri, hal ini disebabkan anak-anak banyak yang memilih bermain dibandingkan dengan mengikuti TPA, selain itu juga kurangnya kesadaran orang tua dari masyarakat dukuh Grogol yang memiliki anak usia sekolah, tapi tidak mendorong anaknya untuk ikut kegiatan TPA di sore hari. Oleh karena itu takmir masjid Miftakhul jannah memiliki inisiatif untuk membuat sebuah program yaitu TPA untuk orang tua, agar dikemudian hari TPA Tua ini dapat menjadi daya dukung untuk TPA anak-anak.

3.1 Pelaksanaan TPA Tua Masjid Miftakhul Jannah

Sebagaimana dipaparkan dalam bab IV, tujuan mengikuti TPA Tua adalah mengatasi buta baca dan pemahaman Alquran bagi kaum muslimin dan muslimat yang pada akhirnya menghadirkan orang tua yang fasih membaca Alquran. Yang kedua yaitu, memakmurkan TPA anak-anak. Tujuan tersebut sesuai dengan apa yang dipaparkan oleh Prof. Dr Mahmud

7Sugiyono, hlm. 334

8

Wawancara dengan Bapak Sartono Takmir Masjid Miftakhul Jannah pada hari Sabtu, 8 Juli 2017 pukul 16.00 WIB.

(11)

7

Yunus Agar pelajar dapat membaca Alquran dengan fasih dan betul menurut tajwid. Agar pelajar dapat membiasakan Alquran dalam kehidupannya. Juga sesuai dengan apa yang dipaparkan oleh Abd. Halim Soebahar pada bab II bahwa pendidikan Aquran bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik membaca, menulis, memahami, dan mengamalkan kandungan Alquran.

Seperti yang dipaparkan dalam bab empat bahwa pendidik yang mengajar TPA Tua adalah seorang ustadz yang memiliki kemampuan bacaan Al Quran yang bagus serta memiliki karakteristik sabar, penuh perhatian dan lemah lembut. Dengan sifat-sifat tersebut maka santri TPA Tua yang kemampuan dalam memahami materi sudah berkurang akan sangat terbantu dengan ustadz yang penyabar. Hal ini sesuai dengan yang diutarakn oleh Muhammad bin Ibrahim Al Hamd dalam bab dua halaman 12, beliau mengatakan bahwa agar dapat memberikan perlakuan pada usia tua maka pendidik harus memiliki sifat sabar, penuh perhatian dan terjauh dari kemarahan.

3.2 Pelaksanaan TPA Anak-anak Masjid Miftakhul Jannah

Sebagaimana dipaparkan dalam bab empat bahwa santri yang mengikuti TPA masih belum konsisten dan kadang menurun, maka dalam hal ini santri memerlukan motivasi dari orang tua agar giat dalam mengikuti TPA. Pembelajaran yang berlangsung selama 60 menit yang dimulai pukul 16.30 sampai pukul 17.30 tanpa istirahat, maka hal ini belum sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Asadullah Al Faruq bahwa pembelajarn yang efektif adalah sebanyak 90 menit. Selain itu mengenai ustad ataupun ustadzahnya yang berasal dari takmir masjid dan merupakan pelajar SMA, yang kebanyakan dari mereka belum menguasai materi, maka hal ini belum efektif sebagaimana teori dalam Bab dua yang diutarakan oleh asadullah al Faruq dalam bab dua bahwa pembelajaran yang efektif adalah sebanyak 90 menit. Selain itu mengenai ustadz ataupun ustadzahnya yang berasal dari remaja masjid dan merupakan pelajar SMA, yang memiliki kesibukan dengan tugas sekolahnya, hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap

(12)

8

pelaksanaan TPA Anak. Dengan banyaknya tugas yang mereka miliki sehingga kegiatan TPA sering diliburkan, hal ini dapat mengakibatkan turunya semangat santri dalam mengikuti TPA sehingga menjadikan santri kurang istiqomah.

3.3 Usaha TPA Tua dalam pelaksanaan TPA Anak-anak

Pada Bab II dalam teori kewajiban orang tua dalam mendidik anak, telah dijelaskan bahwa ada tiga upaya yang dilakukan, akan tetapi dalam deskripsi data pada BAB IV ditemukan bahwa ada empat upaya yang dilakukan santri TPA Tua dalam mengefektifkan TPA Anak, antara lain yaitu:

3.3.1 Mengajarkan pada Anak kewajiban untuk menaati Allah dan Rasulnya.

Anak diajarkan kewajiban untuk menaati Allah dan Rasulnya sejak dini, agar nantinya ketika sudah dewasa menjadi terbiasa. Dalam teori BAB II orang tua diperintahkan agar mengenalkan anak kepada Allah agar tidak melakukan perbuatan syirik. Sehingga ketika anak sudah mengerti kewajibannya maka anak akan dengan mudah diarahkan untu ikut TPA. 3.3.2 Mempraktikkan membaca Al Quran yang dimulai pertama kali dari

lingkungan keluarga. Dengan melalui teladan dari orang tua kepada anak.

Mempelajari dan mengamalkan Al Quran merupakan kewajiban setiap muslim. Dalam teori BAB II, orang tua wajib mengenalkan kalimat-kalimat yang baik dan bacaan Al Quran terhadap anak. Sehingga anak terbiasa dengan aktifitas mempelajari Al Quran baik di rumah maupun di TPA. 3.3.3 Menghimpun dana untuk biaya operasional TPA Anak.

Untuk lebih mengefektifkan TPA Anak, menarik perhatian anak-anak agar mau mengikuti TPA, maka ada usaha lain yang dilakukan para santri TPA Tua, yakni dengan menghimpun dana untuk biaya operasional TPA Anak. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan TPA Anak, pembelian seragam TPA Anak, outbond yang dilakukan sebulan sekali, dan kegiatan wisata yang dilakukan setiap tiga bulan sekali juga untuk kegiatan lain seperti

(13)

9

mengikuti lomba, karnaval. Berdasarkan pengamatan, cara ini cukup efektif untuk menarik perhatian anak-anak dalam mengikuti TPA. Semangat mereka menjadi bertambah dengan seragam baru yang mereka miliki dan wisata yang mereka ikuti.

Pada bab II dalam teori tentang metode orang tua dalam membiasakan anak mengikuti TPA, telah dijelaskan bahwa ada empat metode yang digunakan. Begitu juga dalam deskripsi data pada BAB IV ditemukan bahwa santri TPA Tua, menggunakan empat metode dalam membiasakan anak ikut TPA Anak-anak, yaitu metode pembiasaan, metode keteladanan, metode nasihat dan metode ganjaran dan hukuman.

4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis pada BAB V tentang pelaksanaan TPA Tua, Masjid Miftakhul Jannah Grogol, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

4.1 Pelaksanaan TPA Tua sudah efektif, hal ini ditandai dengan tercapainya tujuan, tersampaikannya materi dengan baik, dan keberadaan ustadz yang kompeten dan sabar.

4.2 Pelaksanaan TPA Anak belum begitu baik, hal ini ditandai dengan kurangnya durasi waktu pembelajaran, belum adanya ustadz maupun ustadzah yang tetap, dan kurangnya keistiqomahan santri dalam mengikuti TPA.

4.3 Usaha TPA Tua dalam mengefektifkan TPA anak- anak yaitu: 1) mengajarkan pada Anak kewajiban untuk menaati Allah dan Rasulnya. 2) mempraktikkan membaca Al Quran yang dimulai pertama kali dari lingkungan keluarga. 3) menghimpun dana untuk biaya operasional TPA Anak. Metode TPA Tua dalam mengefektifkan TPA Anak, yaitu: 1.Metode pembiasaan, 2.Metode keteladanan, 3.Metode nasihat, dan 4. Metode hukuman dan ganjaran.

(14)

10 4.2 Saran

4.2.1 Pengurus TPA Tua perlu menambah jumlah jam pembelajaran menjadi 90 menit. Karena menurut teori jumlah jam pembelajaran yang efektif adalah 90 menit. Sedangkan pembelajaran di TPA Tua baru 60 menit.

4.2.2 Ustadz TPA Tua Masjid Miftakhul Jannah perlu melakukan evaluasi agar dapat mengetahui perkembangan kemampuan baca Alquran santri.

4.2.3 Menambah ustadz dan ustadzah untuk menjadi pengajar di TPA Tua maupun TPA Anak sehingga rasio itu berimbang dan maksimal menangani TPA dengan durasi 90 menit.

4.2.4 Untuk takmir masjid tetap menjaga semangat dalam mengelola TPA Tua. 4.2.5 Untuk santri TPA Tua dan TPA Anak tetap semangat dalam mengikuti

pembelajaran dan untuk mengikuti TPA secara istiqomah. DAFTAR PUSTAKA

Abd, Halim Soebahar. 2013. Kebijakan Pendidikan Islam dari Ordonasi Guru sampai UU Sisdiknas Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Al Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Al Fatih, 2013

Alimudin. 2007. Pendidikan Islam Solusi Problematika Modern. Banda Aceh: Yayasan Pena.

As’ad Humam, dkk. 2010.Pedoman Penyelenggaraan dan Pengembangan Membaca, Menulis, dan Memahami Al Quran Yogyakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengajaran Baca Tulis Al Quran LPTQ Nasional.

Bin Ibrahim Al Hamd Hamd Hasan Raqith, Muhammad. 2011. Koreksi Kesalahan Mendidik Anak Memperbaiki Cara Anda dalam Mendidik Anak. Solo: Nabawi Publishing.

Daulay, Haidar Putra. 2009. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia. cet. ke 2 Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Nata, Abuddin. 1997. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. Qomar, Mujamil. 2015. Dimensi Manajemen Pendidikan Islam. Jakarta:

Erlangga.

Soebahar, Abd. Halim. 2013. Kebijakan Pendidikan Islam dari Ordonasi Guru sampai UU Sisdiknas Jakarta: Rajagrafindo Persada.

(15)

11

Sugiyono. 2013. Metode Penilitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suwarno, Andri. 2010. “Peran Orang Tua Dalam keberlangsungan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) di Desa Joyotakan, Kecamatan Serengan, Kotamadya Surakarta”. Skripsi: IAIN Surakarta.

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Tafsir, Ahmad. 1994. Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Tanzeh,Ahmad. 2011.Metodelogi Penilitian Praktis. Yogyakarta: Teras,

Tri Hariyanto, Sigit. 2007. Manajemen Taman pendidikan Al Quran (TPA) Studi Kasus di TPA Anak Sholeh Nurul Huda di Dukuh Lor Pakahan Jogonalan Klaten Tahun 2006/2007”. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Uhbiyati, Nur. 1998. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.

Ulwan, Abdullah Nashih. 1992. Pendidikan Anak menurut Islam “ Kaidah-kaidah Dasar” Judul Asli Tarbiyatul ‘Aulad Fil Islam, Penerjemah Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Yunus, Mahmud. 2000. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: Hida Karya.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah percobaan dilakukan maka ditemukan setting mesin yang dapat menghasilkan nilai Bursting Strength yang optimum yaitu apabila kecepatan mesin dan suhu mesin diset pada

Untuk mendapat status gizi yang baik selama kehamilan maka ibu dalam keadaan hamil harus cukup mendapatkan makanan bagi dirinya sendiri maupun janinnya, makanan

The research is focused on the development a tool for converting IOTNE into IOTED and apply the tool to obtain EDM in the Indonesian industrial sector based on the 2008

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah provinsi yang rawan bencana teruta- ma Gunung Merapi. Untuk meminimalkan korban bencana dikembangkan program kesiapsiagaan masyarakat

Isolasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fungi Endofit Bawang Bombay ( Allium Cepa L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus ATCC 6538.. dengan maksud untuk memenuhi

Pembimbing: (i) Agung Dwi Nurcahyo, S.S, M.Pd (ii) Titis, S.Pd, M.Pd Kata Kunci: Kemampuan Menulis, Wall Magazine. Menulis merupakan salah satu dari empat kemampuan yang

Kebijakan subsidi ekspor yang dilakukan oleh UE sangat men- distorsi pasar karena ekspor gula dijual dengan harga rendah yang menyebabkan industri gula

Untuk orang-orang yang saat ini sedang duduk dan kesakitan di luar sana, jika saya ingin meringkas hidup saya dan meringkas apa yang dapat mereka lakukan dalam