• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus APBN. Januari. Penetapan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional. Juli. Agustus. November

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Siklus APBN. Januari. Penetapan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional. Juli. Agustus. November"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Januari

Siklus APBN

Mei

Maret

Penetapan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional

Penyusunan resource envelope, Rancangan RKP dan Pagu Indikatif

Pengajuan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal, Kerangka Ekonomi Makro dan RKP ke DPR dan dibahas s.d. akhir Juli

Juli

Penetapan Pagu Anggaran oleh Menteri Keuangan dan Penyusunan RKAKL oleh

Kementerian/ Lembaga

Agustus

Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka Pengajuan RAPBN (RUU dan Nota Keuangan)

November

Penetapan Rincian APBN dalam Peraturan Presiden

Oktober

Desember

Sidang Paripurna pengambilan keputusan persetujuan DPR terhadap RAPBN (paling lambat pada akhir bulan Oktober) setelah dibahas bersama Pemerintah sejak pidato kenegaraan

Penetapan DIPA

Pelaksanaan Anggaran (Januari - Desember)

(6)

2015

ketiga

Tahun Kabinet Kerja

2016

2017

perubahan

paradigma pengelolaan keuangan

negara dengan mengalihkan sebagian belanja

yang bersifat konsumtif menjadi produktif

melalui reformasi subsidi energi dan belanja

kementerian negara/lembaga (K/L).

tahun

percepatan penyerapan anggaran, melalui

perubahan regulasi dalam mendorong percepatan

lelang pada triwulan IV tahun anggaran

sebelumnya, terutama belanja infrastruktur.

tahun

konsolidasi fiskal, baik di sisi

pendapatan negara dan belanja negara, maupun

sisi pembiayaan anggaran yang dirancang agar

APBN lebih realistis, kredibel, dan efisien.

TIGA

TAHUN

KABINET

KERJA

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

(7)

2015

ketiga

Tahun Kabinet Kerja

2016

2017

perubahan

paradigma pengelolaan keuangan

negara dengan mengalihkan sebagian belanja

yang bersifat konsumtif menjadi produktif

melalui reformasi subsidi energi dan belanja

kementerian negara/lembaga (K/L).

tahun

percepatan penyerapan anggaran, melalui

perubahan regulasi dalam mendorong percepatan

lelang pada triwulan IV tahun anggaran

sebelumnya, terutama belanja infrastruktur.

tahun

konsolidasi fiskal, baik di sisi

pendapatan negara dan belanja negara, maupun

sisi pembiayaan anggaran yang dirancang agar

APBN lebih realistis, kredibel, dan efisien.

TIGA

TAHUN

KABINET

KERJA

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

perekonomian global yang

masih diwarnai ketidakpastian

masih relatif rendahnya harga

komoditas

pertumbuhan ekonomi nasional

yang belum optimal sebagai

konsekuensi sektor industri

manufaktur yang masih lemah

perlambatan perekonomian global

dan penurunan harga komoditas

berdampak nyata pada pencapaian

pendapatan negara.

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Tantangan Ekonomi Tahun 2017

Global

Domestik

(8)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Kebijakan RAPBN tahun 2017

Kedua,

peningkatan kualitas belanja produktif dan prioritas, yang difokuskan pada

percepatan pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan

sosial dengan tetap menjaga pemenuhan belanja yang diamanatkan oleh peraturan

perundang-undangan (

mandatory spending

)

- anggaran pendidikan 20 persen dari APBN

- anggaran kesehatan 5 persen dari APBN

Strategi lain:

- mempertajam sasaran subsidi dan meningkatkan kualitas penyalurannya, serta

mengarahkan bantuan sosial ke pola

non cash/ voucher

.

- penguatan desentralisasi fiskal melalui peningkatan dana transfer ke daerah dan

dana desa.

Pertama,

optimalisasi pendapatan negara dilakukan dengan tetap menjaga iklim

investasi dan dunia usaha.

- Penerimaan perpajakan diperkirakan tumbuh 13-15 persen dari basis perhitungan

pajak tahun 2016.

- Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) ditingkatkan dengan tetap memerhatikan

kelestarian lingkungan hidup.

Ketiga

, pengendalian defisit dan rasio utang untuk memperkuat daya tahan dan

mengendalikan risiko, sehingga kesinambungan fiskal dapat terjaga.

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah

Rencana Kerja

Pemerintah

Kebijakan Fiskal 2017

3

dimensi pembangunan

meningkatkan kualitas hidup bangsa meningkatkan

produktivitas dan daya saing, serta mewujudkan kemandirian ekonomi

memperbaiki distribusi pendapatan dan pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah

dimensi

pembangunan

manusia

dimensi

pembangunan

sektor unggulan

dimensi

pemerataan

dan kewilayahan

Pemantapan Pengelolaan Fiskal untuk Peningkatan Daya Saing dan Mengakselarasi

Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan dan Berkeadilan

Tema

Kebijakan

Fiskal

Stimulus

pendapatan

(insentif fiskal untuk kegiatan ekonomi strategis) kualitas belanja (infrastruktur untuk peningkatan kapasitas produksi & daya saing

pembiayaan (utang untuk produktif)

Daya Tahan

bantalan fiskal (fiscal buffer)

meningkatkan

fleksibiltas

mengendalikan

kerentanan fiskal (fiscal vulnerability)

Keberlanjutan

menjaga defisit

mengendalikan rasio utang

mengendalikan

keseimbangan primer

(9)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Kebijakan RAPBN tahun 2017

Kedua,

peningkatan kualitas belanja produktif dan prioritas, yang difokuskan pada

percepatan pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan

sosial dengan tetap menjaga pemenuhan belanja yang diamanatkan oleh peraturan

perundang-undangan (

mandatory spending

)

- anggaran pendidikan 20 persen dari APBN

- anggaran kesehatan 5 persen dari APBN

Strategi lain:

- mempertajam sasaran subsidi dan meningkatkan kualitas penyalurannya, serta

mengarahkan bantuan sosial ke pola

non cash/ voucher

.

- penguatan desentralisasi fiskal melalui peningkatan dana transfer ke daerah dan

dana desa.

Pertama,

optimalisasi pendapatan negara dilakukan dengan tetap menjaga iklim

investasi dan dunia usaha.

- Penerimaan perpajakan diperkirakan tumbuh 13-15 persen dari basis perhitungan

pajak tahun 2016.

- Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) ditingkatkan dengan tetap memerhatikan

kelestarian lingkungan hidup.

Ketiga

, pengendalian defisit dan rasio utang untuk memperkuat daya tahan dan

mengendalikan risiko, sehingga kesinambungan fiskal dapat terjaga.

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah

Rencana Kerja

Pemerintah

Kebijakan Fiskal 2017

3

dimensi pembangunan

meningkatkan kualitas hidup bangsa meningkatkan

produktivitas dan daya saing, serta mewujudkan kemandirian ekonomi

memperbaiki distribusi pendapatan dan pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah

dimensi

pembangunan

manusia

dimensi

pembangunan

sektor unggulan

dimensi

pemerataan

dan kewilayahan

Pemantapan Pengelolaan Fiskal untuk Peningkatan Daya Saing dan Mengakselarasi

Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan dan Berkeadilan

Tema

Kebijakan

Fiskal

Stimulus

pendapatan

(insentif fiskal untuk kegiatan ekonomi strategis) kualitas belanja (infrastruktur untuk peningkatan kapasitas produksi & daya saing

pembiayaan (utang untuk produktif)

Daya Tahan

bantalan fiskal (fiscal buffer)

meningkatkan

fleksibiltas

mengendalikan

kerentanan fiskal (fiscal vulnerability)

Keberlanjutan

menjaga defisit

mengendalikan rasio utang

mengendalikan

keseimbangan primer

(10)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pokok-Pokok

Kebijakan Fiskal

Perkembangan Terkini

APBN 2012-2016 dan

RAPBN 2017

351,8 480,6 175,2

2012 2013 2014 2015 2016 2017

237,4 248,9 323,1 296,7 (triliun rupiah) 332,8 1.010,6 513,3 1.137,6 573,7 1.203,6 776,3 1.306,7 760,0 1.310,4 623,1 1.183,3 354,7 398,6 255,6 245,0 240,3 980,5 1.077,3 1.146,9 1.240,4 1.539,2 1.495,9

Pendapatan Negara

Belanja Negara

Pembiayaan Anggaran

Belanja Pemerintah Pusat

Perpajakan

PNBP

Transfer ke Daerah & Dana Desa

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Target penerimaan perpajakan sebesar Rp1.495,9 T atau 10,6% dari PDB. Target tersebut turun 2,9% dari APBNP 2016. Untuk target PNBP sebesar Rp240,4 T atau 1,7% dari PDB. Target tersebut turun 2,0% dari APBNP 2016

Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.310,4 T yang terdiri atas Belanja K/L sebesar Rp758,4 T dan Belanja Non K/L Rp552,1 T. Volume belanja pemerintah pusat tersebut relatif tetap dibandingkan APBNP 2016

Terdapat defisit Rp332,8 T atau 2,41 % dari PDB. Defisit RAPBN 2017 naik sebesar Rp36,1 T dibandingkan dengan defisit dalam APBNP 2016

Transfer ke Daerah & Dana Desa sebesar Rp760,0, yang terdiri atas Transfer ke Daerah Rp700,0 T dan Dana Desa Rp60,0 T. Target tersebut turun 2,1% dari APBNP 2016

Pendapatan Negara

Belanja Pemerintah Pusat

Transfer Ke Daerah & Dana Desa

Pembiayaan Anggaran

Ringkasan RAPBN 2017

(11)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Target penerimaan perpajakan sebesar Rp1.495,9 T atau 10,6% dari PDB. Target tersebut turun 2,9% dari APBNP 2016. Untuk target PNBP sebesar Rp240,4 T atau 1,7% dari PDB. Target tersebut turun 2,0% dari APBNP 2016

Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.310,4 T yang terdiri atas Belanja K/L sebesar Rp758,4 T dan Belanja Non K/L Rp552,1 T. Volume belanja pemerintah pusat tersebut relatif tetap dibandingkan APBNP 2016

Terdapat defisit Rp332,8 T atau 2,41 % dari PDB. Defisit RAPBN 2017 naik sebesar Rp36,1 T dibandingkan dengan defisit dalam APBNP 2016

Transfer ke Daerah & Dana Desa sebesar Rp760,0, yang terdiri atas Transfer ke Daerah Rp700,0 T dan Dana Desa Rp60,0 T. Target tersebut turun 2,1% dari APBNP 2016

Pendapatan Negara

Belanja Pemerintah Pusat

Transfer Ke Daerah & Dana Desa

Pembiayaan Anggaran

Ringkasan RAPBN 2017

(12)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pokok-Pokok

Kebijakan Fiskal

Asumsi Dasar

Ekonomi Makro

RAPBN 2017

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama akan didukung atas kuatnya permintaan

domestik dan investasi ditengah dorongan belanja infrastruktur pemerintah dan

dampak transmisi

tax amnesty

terhadap perekonomian

Pertumbuhan Ekonomi

(%, yoy) Inflasi(%, yoy)

Tingkat Bunga SPN 3 Bulan

(%)

Nilai Tukar Rupiah

(Rp/US$) Harga Minyak(US$/barel) Lifting (ribu barel/hari)Minyak Lifting (MPOEPD)Gas

4,0

---4,0

5,3

5,5

---

40

---

45

5,2

---5,3

13.500

---

13.300

820

----APBNP 2016

RAPBN 2017

780

1.150

----

1.150

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

POSTUR

RAPBN 2017

Pokok-Pokok

Kebijakan Fiskal

RAPBN A. PENDAPATAN NEGARA 1.786,2 1.737,6

I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.784,2 1.736,3

1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.539,2 1.495,9 2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 245,1 240,4

II. PENERIMAAN HIBAH 2,0 1,4

B. BELANJA NEGARA 2.082,9 2.070,5

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.306,7 1.310,4

1. Belanja K/L 767,8 758,4 2. Belanja Non K/L 538,9 552,1

II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 776,3 760,0

1. Transfer ke Daerah 729,3 700,0

2. Dana Desa 47,0 60,0

Anggaran Pendidikan 416,6 414,5 Rasio Anggaran Pendidikan thd Belanja Negara (%) 20,0 20,0 Anggaran Kesehatan 104,1 103,5 Rasio Anggaran Kesehatan thd Belanja Negara (%) 5,0 5,0 C. KESEIMBANGAN PRIMER (105,5) (111,4) D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (296,7) (332,8)

% Surplus/ (Defisit) terhadap PDB (2,35) (2,41)

E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I + II + III + IV+V) 296,7 332,8

I. PEMBIAYAAN UTANG 371,6 389,0

II. PEMBIAYAAN INVESTASI (94,0) (49,1) III. PEMBERIAN PINJAMAN 0,5 (6,4) IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (0,7) (0,9) V. PEMBIAYAAN LAINNYA- Dana Antisipasi untuk Pembayaran kepada Masyarakat Terdampak Lumpur Sidoarjo19,3(0,1) 0,30,0

APBNP APBN

(triliun Rupiah)

2016 2017

(13)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pokok-Pokok

Kebijakan Fiskal

Asumsi Dasar

Ekonomi Makro

RAPBN 2017

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama akan didukung atas kuatnya permintaan

domestik dan investasi ditengah dorongan belanja infrastruktur pemerintah dan

dampak transmisi

tax amnesty

terhadap perekonomian

Pertumbuhan Ekonomi

(%, yoy) Inflasi(%, yoy)

Tingkat Bunga SPN 3 Bulan

(%)

Nilai Tukar Rupiah

(Rp/US$) Harga Minyak(US$/barel) Lifting (ribu barel/hari)Minyak Lifting (MPOEPD)Gas

4,0

---4,0

5,3

5,5

---

40

---

45

5,2

---5,3

13.500

---

13.300

820

----APBNP 2016

RAPBN 2017

780

1.150

----

1.150

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

POSTUR

RAPBN 2017

Pokok-Pokok

Kebijakan Fiskal

RAPBN A. PENDAPATAN NEGARA 1.786,2 1.737,6

I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.784,2 1.736,3

1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.539,2 1.495,9 2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 245,1 240,4

II. PENERIMAAN HIBAH 2,0 1,4

B. BELANJA NEGARA 2.082,9 2.070,5

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.306,7 1.310,4

1. Belanja K/L 767,8 758,4 2. Belanja Non K/L 538,9 552,1

II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 776,3 760,0

1. Transfer ke Daerah 729,3 700,0

2. Dana Desa 47,0 60,0

Anggaran Pendidikan 416,6 414,5 Rasio Anggaran Pendidikan thd Belanja Negara (%) 20,0 20,0 Anggaran Kesehatan 104,1 103,5 Rasio Anggaran Kesehatan thd Belanja Negara (%) 5,0 5,0 C. KESEIMBANGAN PRIMER (105,5) (111,4) D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (296,7) (332,8)

% Surplus/ (Defisit) terhadap PDB (2,35) (2,41)

E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I + II + III + IV+V) 296,7 332,8

I. PEMBIAYAAN UTANG 371,6 389,0

II. PEMBIAYAAN INVESTASI (94,0) (49,1) III. PEMBERIAN PINJAMAN 0,5 (6,4) IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (0,7) (0,9) V. PEMBIAYAAN LAINNYA- Dana Antisipasi untuk Pembayaran kepada Masyarakat Terdampak Lumpur Sidoarjo19,3(0,1) 0,30,0

APBNP APBN

(triliun Rupiah)

2016 2017

(14)

Pendapatan

Negara

Penerimaan Perpajakan

PNBP

Penerimaan Hibah

Rp1.737,6 T

Rp1.495,9 T

Rp1,4 T

Rp240,4 T

Perbaikan perhitungan perpajakan tahun 2017 agar sejalan dengan

perhitungan pendapatan perpajakan yang lebih rasional di tahun 2016

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

(15)

Pendapatan

Negara

Penerimaan Perpajakan

PNBP

Penerimaan Hibah

Rp1.737,6 T

Rp1.495,9 T

Rp1,4 T

Rp240,4 T

Perbaikan perhitungan perpajakan tahun 2017 agar sejalan dengan

perhitungan pendapatan perpajakan yang lebih rasional di tahun 2016

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

PPH Migas

Pajak

NonMigas

Penerimaan

Perpajakan

Penerimaan

Perpajakan

Pajak

Nonmigas

APBNP

2016

RAPBN

2017

Kepabeanan

& Cukai

36,3

1.318,9

1.539,2

1.495,9

1.217,7

1.318,9

184,0

184,0

PPN 474,2 Bea Masuk33,4 Bea Keluar 2,5 PBB 17,7 Pajak Lainnya 7,4 PPh Nonmigas 819,5 PPN 493,9 PBB 17,3 Pajak Lainnya 8,7 PPh Nonmigas 751,8

PPH Migas

Pajak

NonMigas

33,0

1.271,7

Kepabeanan

dan Cukai

Kepabeanan

dan Cukai

191,2

Cukai 148,1 Bea Masuk 33,7 Bea Keluar 0,3 Cukai 157,2

Penerimaan Perpajakan tetap tumbuh 13 - 15% dari perbaikan basis

perhitungan pajak tahun 2016

Kebijakan Perpajakan tetap diarahkan untuk mengoptimalkan potensi pajak, namun tetap dijaga untuk mendorong iklim investasi dan dunia usaha

Didukung dengan kebijakan tax amnesty

dan rencana revisi regulasi Perpajakan yang dilakukan di 2016 & 2017 (UU KUP, UU PPh, UU PPN)

191,2

(triliun rupiah)

(16)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Arah Kebijakan

Umum Perpajakan

Melanjutkan

kebijakan pengampunan pajak s.d 31 Maret 2017 guna meningkatkan

penerimaan

Peningkatan

tax base

dan kepatuhan WP melalui:

- Kebijakan amnesti pajak

- Ekstensifikasi dan penguatan basis data perpajakan

- Intensifikasi melalui penggunaan teknologi informasi

- Implementasi konfirmasi Status Wajib Pajak bagi pelayanan publik

Pemberian

insentif perpajakan a.l. Keringanan tarif untuk industri tertentu untuk

meningkatkan iklim investasi, daya saing industri, dan mendorong hilirisasi industri dalam

negeri

Perbaikan

regulasi perpajakan antara lain, RUU KUP ditargetkan di tahun 2016, RUU PPh

ditargetkan di tahun 2017

Pengenaan

cukai atau pajak lainnya untuk pengendalian konsumsi barang tertentu dan

negative externality

, termasuk kebijakan tarif, penegakan hukum dan penindakan

Perpajakan

internasional yang diarahkan untuk mendukung transparansi dan pertukaran

informasi, pertumbuhan investasi, peningkatan perdagangan dan perlindungan industri DN

(17)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Arah Kebijakan

Umum Perpajakan

Melanjutkan

kebijakan pengampunan pajak s.d 31 Maret 2017 guna meningkatkan

penerimaan

Peningkatan

tax base

dan kepatuhan WP melalui:

- Kebijakan amnesti pajak

- Ekstensifikasi dan penguatan basis data perpajakan

- Intensifikasi melalui penggunaan teknologi informasi

- Implementasi konfirmasi Status Wajib Pajak bagi pelayanan publik

Pemberian

insentif perpajakan a.l. Keringanan tarif untuk industri tertentu untuk

meningkatkan iklim investasi, daya saing industri, dan mendorong hilirisasi industri dalam

negeri

Perbaikan

regulasi perpajakan antara lain, RUU KUP ditargetkan di tahun 2016, RUU PPh

ditargetkan di tahun 2017

Pengenaan

cukai atau pajak lainnya untuk pengendalian konsumsi barang tertentu dan

negative externality

, termasuk kebijakan tarif, penegakan hukum dan penindakan

Perpajakan

internasional yang diarahkan untuk mendukung transparansi dan pertukaran

informasi, pertumbuhan investasi, peningkatan perdagangan dan perlindungan industri DN

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Penerimaan Negara

Bukan Pajak

Pendapatan

SDA

90,5

PNBP

Lainnya

84,1

Pendapatan

Laba Bagian

BUMN

34,2

Pendapatan

BLU

36,3

Pendapatan

SDA

80,3

PNBP

Lainnya

84,4

38,0

Pendapatan

Laba Bagian

BUMN

Pendapatan

BLU

37,3

(triliun rupiah)

Potensi PNBP harus digali dengan tetap menjaga pelayanan dan kelestarian lingkungan

Kontribusi PNBP K/L dapat lebih ditingkatkan:

- ESDM

mengurangi inefisiensi dan kebocoran sumber Migas & Minerba,

serta pengendalian

cost recovery

- Kelautan & Perikanan pengelolaan hasil laut yang lebih seimbang

- KemenBUMN

meningkatkan kinerja BUMN

- K/L lain pengelola PNBP memperbaiki tarif dan jenis PNBP agar lebih realistis, namun tetap

perhatikan pelayanan publik

245,1

APBNP 2016

RAPBN 2017

240,4

:

:

:

:

13

(18)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Arah dan Kebijakan

Umum PNBP

Monitoring

proyek pengembangan lapangan

onstream

tahun 2017 agar

dapat berjalan tepat waktu

Optimalisasi

pemanfaatan Gas Bumi ke

stakeholders

domestik

Kebijakan

Penetapan Harga Gas Bumi tertentu untuk mendorong

pertumbuhan industri dalam negeri

Koordinasi

dengan pemerintah daerah dan instansi pemeriksa guna

peningkatan kepatuhan wajib bayar PNBP Pertambangan

Sistem

penatausahaan hasil hutan berbasis teknologi informasi untuk

memantau pengelolaan hutan secara

online

Mengelola

sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan melalui

pemberantasan

illegal

,

unreported

and

unregulated fishing

Meningkatkan

dan mengoptimalkan PNBP K/L

Meningkatkan

kinerja BUMN dan peranannya kepada APBN

(19)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Arah dan Kebijakan

Umum PNBP

Monitoring

proyek pengembangan lapangan

onstream

tahun 2017 agar

dapat berjalan tepat waktu

Optimalisasi

pemanfaatan Gas Bumi ke

stakeholders

domestik

Kebijakan

Penetapan Harga Gas Bumi tertentu untuk mendorong

pertumbuhan industri dalam negeri

Koordinasi

dengan pemerintah daerah dan instansi pemeriksa guna

peningkatan kepatuhan wajib bayar PNBP Pertambangan

Sistem

penatausahaan hasil hutan berbasis teknologi informasi untuk

memantau pengelolaan hutan secara

online

Mengelola

sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan melalui

pemberantasan

illegal

,

unreported

and

unregulated fishing

Meningkatkan

dan mengoptimalkan PNBP K/L

Meningkatkan

kinerja BUMN dan peranannya kepada APBN

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Belanja

Negara

Rp2.070,5 T

Efisiensi pada belanja operasional, namun tetap fokus pada

pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan

kesenjangan sosial, serta penciptaan lapangan kerja

Belanja Pemerintah Pusat

Transfer ke Daerah

& Dana Desa

Rp1.310,4 T

Rp760,0 T

(20)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Belanja

Pemerintah

Pusat

1.306,7

1.310,4

Lainnya

169,9

Subsidi

177,8

Pembayaran

Bunga Utang

191,2

Belanja

K/L

767,8

Lainnya

155,8

Subsidi

174,9

Pembayaran

Bunga Utang

221,4

Belanja

K/L

758,4

Dilakukan penyesuaian Pagu Anggaran K/L tahun 2017 dari yang telah ditetapkan di Pagu Indikatif, utamanya pada belanja Operasional Barang, agar lebih efisien dan efektif

(triliun rupiah)

APBNP 2016

RAPBN 2017

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pokok-Pokok

Kebijakan Belanja

Pemerintah Pusat

Konsisten

mendorong belanja produktif dan prioritas :

Mendukung pembangunan infrastruktur untuk peningkatan kapasitas produksi

dan daya saing;

Mendukung pembangunan mencakup tiga dimensi (manusia, sektor unggulan,

serta pemerataan dan kewilayahan)

Melanjutkan

efisiensi belanja operasional dan belanja non prioritas serta

penajaman belanja non operasional

Melanjutkan

kebijakan efisiensi subsidi yang lebih tepat sasaran melalui perbaikan

mekanisme penyaluran dan akurasi basis data penerima

Meningkatkan

kualitas dan efektifitas program perlindungan sosial (al. KIP, KIS,

PKH, Rastra, Bidik Misi) melalui perbaikan sistem dan akurasi data

Meningkatkan

efektifitas pelayanan dan keberlanjutan program SJSN melalui

perbaikan mutu layanan dan manajemen program

Memantapkan

reformasi birokrasi dengan menjaga kesejahteraan aparatur negara

Memperkuat

kepastian dan penegakan hukum, stabilitas pertahanan dan

keamanan, politik dan demokrasi

Mengantisipasi

ketidakpastian perekonomian melalui dukungan cadangan risiko

(21)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Belanja

Pemerintah

Pusat

1.306,7

1.310,4

Lainnya

169,9

Subsidi

177,8

Pembayaran

Bunga Utang

191,2

Belanja

K/L

767,8

Lainnya

155,8

Subsidi

174,9

Pembayaran

Bunga Utang

221,4

Belanja

K/L

758,4

Dilakukan penyesuaian Pagu Anggaran K/L tahun 2017 dari yang telah ditetapkan di Pagu Indikatif, utamanya pada belanja Operasional Barang, agar lebih efisien dan efektif

(triliun rupiah)

APBNP 2016

RAPBN 2017

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pokok-Pokok

Kebijakan Belanja

Pemerintah Pusat

Konsisten

mendorong belanja produktif dan prioritas :

Mendukung pembangunan infrastruktur untuk peningkatan kapasitas produksi

dan daya saing;

Mendukung pembangunan mencakup tiga dimensi (manusia, sektor unggulan,

serta pemerataan dan kewilayahan)

Melanjutkan

efisiensi belanja operasional dan belanja non prioritas serta

penajaman belanja non operasional

Melanjutkan

kebijakan efisiensi subsidi yang lebih tepat sasaran melalui perbaikan

mekanisme penyaluran dan akurasi basis data penerima

Meningkatkan

kualitas dan efektifitas program perlindungan sosial (al. KIP, KIS,

PKH, Rastra, Bidik Misi) melalui perbaikan sistem dan akurasi data

Meningkatkan

efektifitas pelayanan dan keberlanjutan program SJSN melalui

perbaikan mutu layanan dan manajemen program

Memantapkan

reformasi birokrasi dengan menjaga kesejahteraan aparatur negara

Memperkuat

kepastian dan penegakan hukum, stabilitas pertahanan dan

keamanan, politik dan demokrasi

Mengantisipasi

ketidakpastian perekonomian melalui dukungan cadangan risiko

(22)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

15 K/L Terbesar

1-5

Kementerian

PU Pera

97,1

105,6

Kementerian

Pertahanan

108,7 104,4

Polri

79,3

(triliun rupiah)

72,4

Kementerian

Agama

56,2

60,7

Kementerian

Perhubungan

42,9

48,7

Kementerian

Keuangan

38,1

42,2

Kementerian

Pendidikan &

Kebudayaan

43.6

39,8

Kementerian

Kesehatan

62,7

58,3

Kementerian

Ristek & Dikti

40,6

39,4

Kementerian

Pertanian

27,6

23,9

Kementerian

Sosial

13,1

18,3

Kementerian

Kelautan &

Perikanan

10,6

10,1

APBNP 2016

Kementerian

Hukum &

HAM

11,3

9,3

RAPBN 2017

Mahkamah

Agung

8,8

8,5

Kementerian

Luar Negeri

7,0

7,7

Pasport

6-10

11-15

18

(23)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

15 K/L Terbesar

1-5

Kementerian

PU Pera

97,1

105,6

Kementerian

Pertahanan

108,7 104,4

Polri

79,3

(triliun rupiah)

72,4

Kementerian

Agama

56,2

60,7

Kementerian

Perhubungan

42,9

48,7

Kementerian

Keuangan

38,1

42,2

Kementerian

Pendidikan &

Kebudayaan

43.6

39,8

Kementerian

Kesehatan

62,7

58,3

Kementerian

Ristek & Dikti

40,6

39,4

Kementerian

Pertanian

27,6

23,9

Kementerian

Sosial

13,1

18,3

Kementerian

Kelautan &

Perikanan

10,6

10,1

APBNP 2016

Kementerian

Hukum &

HAM

11,3

9,3

RAPBN 2017

Mahkamah

Agung

8,8

8,5

Kementerian

Luar Negeri

7,0

7,7

Pasport

6-10

11-15

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Sasaran Pembangunan

RAPBN 2017

Kedaulatan Pangan dan Energi

produksi padi sebanyak 77 juta ton dan jagung sebanyak 22,4 juta ton

rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi tersier untuk 200.000 ha areal sawah

perluasan areal pertanian/cetak sawah seluas 144.613 ha

produksi perikanan tangkap 6,67 juta ton dan perikanan budidaya 9,41 juta ton;

produksi garam rakyat 3,2 juta ton;

rasio elektrifikasi 92,75%;

pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga/jaringan gas kota sebanyak 64.200 sambungan rumah tangga;

pembangunan 128 unit pembangkit listrik dari aneka energi baru terbarukan (EBT)

Pembangunan Bidang Infrastruktur

pembangunan 815,0 km ruas jalan

pembangunan 9.399 m jembatan

pembangunan jalur kereta api (tahap pertama & tahap penyelesaian) sepanjang 550 kilometerspoor;

pembangunan/pengembangan fasilitas pelabuhan laut di 55 lokasi

pembangunan 14 bandara baru

(24)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pendidikan

Sertifikasi 101,1 ribu guru dan 10,2 ribu dosen

Kartu Indonesia Pintar untuk 19,5 juta siswa

Bantuan Bidikmisi bagi 360,5 ribu mahasiswa

Bantuan Operasional Sekolah untuk 8,5 juta siswa

Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri pada 107 PTN

Rehabilitasi 41.128 ruang kelas

Kesehatan

Anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap sebanyak 92 persen

Peserta PBI melalui JKN/KIS sebanyak 94,4 juta jiwa

Kecamatan dengan puskesmas terakreditasi di 700 kecamatan

Peserta KB baru 6,97 juta jiwa

Perlindungan Sosial

Pemberian bantuan tunai bersyarat/Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 6 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS);

Penyaluran subsidi pangan (Rastra) kepada 14,3 juta rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS PM); dan

Pengalihan sebagian subsidi Rastra menjadi bantuan pangan dengan mekanisme nontunai/voucher di 44 kota besar dengan target sasaran sebanyak 1,2 juta RTS PM

Sasaran Pembangunan

RAPBN 2017

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Subsidi Energi

Subsidi

BBM

Subsidi

Listrik

Subsidi

Listrik

Subsidi

BBM

50,7

43,7

(triliun rupiah)

94,4

48,6

42,3

Subsidi

Energi Baru

Terbarukan

1,3

92,2

APBNP 2016

RAPBN 2017

20

(25)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pendidikan

Sertifikasi 101,1 ribu guru dan 10,2 ribu dosen

Kartu Indonesia Pintar untuk 19,5 juta siswa

Bantuan Bidikmisi bagi 360,5 ribu mahasiswa

Bantuan Operasional Sekolah untuk 8,5 juta siswa

Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri pada 107 PTN

Rehabilitasi 41.128 ruang kelas

Kesehatan

Anak usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap sebanyak 92 persen

Peserta PBI melalui JKN/KIS sebanyak 94,4 juta jiwa

Kecamatan dengan puskesmas terakreditasi di 700 kecamatan

Peserta KB baru 6,97 juta jiwa

Perlindungan Sosial

Pemberian bantuan tunai bersyarat/Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 6 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS);

Penyaluran subsidi pangan (Rastra) kepada 14,3 juta rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS PM); dan

Pengalihan sebagian subsidi Rastra menjadi bantuan pangan dengan mekanisme nontunai/voucher di 44 kota besar dengan target sasaran sebanyak 1,2 juta RTS PM

Sasaran Pembangunan

RAPBN 2017

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Subsidi Energi

Subsidi

BBM

Subsidi

Listrik

Subsidi

Listrik

Subsidi

BBM

50,7

43,7

(triliun rupiah)

94,4

48,6

42,3

Subsidi

Energi Baru

Terbarukan

1,3

92,2

APBNP 2016

RAPBN 2017

21

(26)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Perbaikan Kebijakan

Subsidi Energi

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Mereview kembali harga jual LPG Tabung 3 kg - Subsidi tetap untuk minyak solar Rp500/liter

Melanjutkan pemberian subsidi yang lebih tepat sasaran untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan

Memulai kebijakan Subsidi Energi Baru Terbarukan (EBT)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Subsidi

Nonenergi

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter Melanjutkan pemberian subsidi untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan; (triliun rupiah)

Subsidi

Pupuk

Subsidi

Pangan

Subsidi

Pajak DTP

Subsidi

Benih

Subsidi

PSO

Subsidi

Bunga

Kredit

Program

Subsidi

Bunga

Kredit

Program

22,5

30,1

1,0

3,8

15,8

10,2

Subsidi

Pupuk

Subsidi

Pangan

Subsidi

Pajak DTP

Subsidi

Benih

Subsidi

PSO

19,8

31,2

1,3

4,3

15,8

10,3

APBNP 2016

83,4

82,7

RAPBN 2017

22

(27)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Perbaikan Kebijakan

Subsidi Energi

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Mereview kembali harga jual LPG Tabung 3 kg - Subsidi tetap untuk minyak solar Rp500/liter

Melanjutkan pemberian subsidi yang lebih tepat sasaran untuk pelanggan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan

Memulai kebijakan Subsidi Energi Baru Terbarukan (EBT)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Subsidi

Nonenergi

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter Melanjutkan pemberian subsidi untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan; (triliun rupiah)

Subsidi

Pupuk

Subsidi

Pangan

Subsidi

Pajak DTP

Subsidi

Benih

Subsidi

PSO

Subsidi

Bunga

Kredit

Program

Subsidi

Bunga

Kredit

Program

22,5

30,1

1,0

3,8

15,8

10,2

Subsidi

Pupuk

Subsidi

Pangan

Subsidi

Pajak DTP

Subsidi

Benih

Subsidi

PSO

19,8

31,2

1,3

4,3

15,8

10,3

APBNP 2016

83,4

82,7

RAPBN 2017

23

(28)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Perbaikan Kebijakan

Subsidi Nonenergi

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter

Mendorong

sinergi penyaluran subsidi pangan dengan program bantuan

sosial lainnya untuk Rumah Tangga Miskin (sinergi Rastra dan PKH);

Konversi bertahap Subsidi Pangan (Rastra) menjadi Bantuan Pangan

(nontunai/

voucher

di tahun 2017)

Menata

kembali mekanisme penghitungan alokasi subsidi pupuk dan benih

melalui pembenahan basis data dan mekanisme penyaluran agar lebih tepat

sasaran

Melanjutkan

subsidi bunga kredit program dan penjaminan KUR dengan

cakupan sektor yang lebih luas, serta bantuan uang muka dan subsidi bunga

rumah murah;

Melanjutkan pemberian subsidi untuk

pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

-ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Transfer Ke Daerah

dan Dana Desa

5,0

705,5

18,8

47,0

7,5

672,0

20,5

60,0

Dana

Perimbangan

Dana

Desa

Dana

Otsus

& DIY

Dana

Insentif

Daerah

Dana

Perimbangan

Dana

Desa

Dana

Otsus

& DIY

Dana

Insentif

Daerah

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter Melanjutkan pemberian subsidi untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

Memulai kebijakan Subsidi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) (triliun rupiah)

APBNP 2016

776,3

760,0

RAPBN 2017

24

(29)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Perbaikan Kebijakan

Subsidi Nonenergi

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter

Mendorong

sinergi penyaluran subsidi pangan dengan program bantuan

sosial lainnya untuk Rumah Tangga Miskin (sinergi Rastra dan PKH);

Konversi bertahap Subsidi Pangan (Rastra) menjadi Bantuan Pangan

(nontunai/

voucher

di tahun 2017)

Menata

kembali mekanisme penghitungan alokasi subsidi pupuk dan benih

melalui pembenahan basis data dan mekanisme penyaluran agar lebih tepat

sasaran

Melanjutkan

subsidi bunga kredit program dan penjaminan KUR dengan

cakupan sektor yang lebih luas, serta bantuan uang muka dan subsidi bunga

rumah murah;

Melanjutkan pemberian subsidi untuk

pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

-ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Transfer Ke Daerah

dan Dana Desa

5,0

705,5

18,8

47,0

7,5

672,0

20,5

60,0

Dana

Perimbangan

Dana

Desa

Dana

Otsus

& DIY

Dana

Insentif

Daerah

Dana

Perimbangan

Dana

Desa

Dana

Otsus

& DIY

Dana

Insentif

Daerah

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter Melanjutkan pemberian subsidi untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

Memulai kebijakan Subsidi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) (triliun rupiah)

APBNP 2016

776,3

760,0

RAPBN 2017

25

(30)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pokok-Pokok Kebijakan

Transfer Ke Daerah &

Dana Desa

Mengkonsolidasikan anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa sejalan dengan anggaran Kementerian/ Lembaga;

Memperbaiki pengalokasian dan optimalisasi penggunaan Dana Transfer Umum a.l melalui:

Perbaikan bobot Alokasi Dasar dan/atau variabel dalam formulasi alokasi DAU.

Perbaikan pengalokasian, penyaluran, dan arah penggunaan DBH secara proporsional, transparan dan akuntabel.

Memperbaiki pengalokasian Dana Transfer Khusus untuk

mempercepat peningkatan pelayanan dasar publik, a.l. melalui alokasi DAK fisik berdasarkan proposal based dan prioritas nasional dan afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan dan transmigrasi.

Mengalokasikan anggaran DID untuk memberikan penghargaan kepada daerah yang berkinerja baik dalam pengelolaan keuangan daerah, pelayanan dasar publik serta perekonomian dan

kesejahteraan daerah;

Melakukan efisiensi dan efektivitas Dana Otonomi Khusus (Otsus) Provinsi Papua, Papua Barat, Aceh dan Dana Keistimewaan DIY

Mengalokasikan Dana Desa secara bertahap untuk memenuhi amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter Melanjutkan pemberian subsidi untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

Transfer Ke Daerah

Dana Desa

(31)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pokok-Pokok Kebijakan

Transfer Ke Daerah &

Dana Desa

Mengkonsolidasikan anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa sejalan dengan anggaran Kementerian/ Lembaga;

Memperbaiki pengalokasian dan optimalisasi penggunaan Dana Transfer Umum a.l melalui:

Perbaikan bobot Alokasi Dasar dan/atau variabel dalam formulasi alokasi DAU.

Perbaikan pengalokasian, penyaluran, dan arah penggunaan DBH secara proporsional, transparan dan akuntabel.

Memperbaiki pengalokasian Dana Transfer Khusus untuk

mempercepat peningkatan pelayanan dasar publik, a.l. melalui alokasi DAK fisik berdasarkan proposal based dan prioritas nasional dan afirmasi kepada daerah tertinggal, perbatasan, kepulauan dan transmigrasi.

Mengalokasikan anggaran DID untuk memberikan penghargaan kepada daerah yang berkinerja baik dalam pengelolaan keuangan daerah, pelayanan dasar publik serta perekonomian dan

kesejahteraan daerah;

Melakukan efisiensi dan efektivitas Dana Otonomi Khusus (Otsus) Provinsi Papua, Papua Barat, Aceh dan Dana Keistimewaan DIY

Mengalokasikan Dana Desa secara bertahap untuk memenuhi amanat UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter Melanjutkan pemberian subsidi untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

Transfer Ke Daerah

Dana Desa

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pembiayaan

Anggaran

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter Melanjutkan pemberian subsidi untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan; (triliun rupiah) Y € Rp Y € Rp Y € Rp Y € Rp

Pembiayaan

Anggaran

296,7

APBNP 2016

RAPBN 2017

Pembiayaan

Utang

371,6

Pemberian

Pinjaman

0,5

Kewajiban

Penjaminan

(0,7)

Pembiayaan

Lainnya

19,3

Pembiayaan

Investasi

(94,0)

Pembiayaan

Anggaran

332,8

Pembiayaan

Utang

389,0

Pemberian

Pinjaman

(6,4)

Kewajiban

Penjaminan

(0,9)

Pembiayaan

Lainnya

0,3

Pembiayaan

Investasi

(49,1)

Angka negatif menunjukkan nilai komponen pengeluaran pembiayaan

di dalamnya lebih besar dari pada komponen penerimaannya.

(32)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Kebijakan

Pembiayaan

Anggaran

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter

Terdapat

perubahan klasifikasi pembiayaan anggaran, dari kelompok besar pembiayaan utang

dan pembiayaan nonutang, menjadi kelompok besar pembiayaan utang, pembiayaan investasi,

pemberian pinjaman, kewajiban penjaminan, dan pembiayaan lainnya.

Tujuan

dari klasifikasi baru tersebut agar pembiayaan anggaran menjadi lebih informatif,

transparan, dan mudah dimengerti oleh pemangku kepentingan.

Kebijakan pembiayaan anggaran:

(1) mengendalikan rasio utang terhadap PDB dalam batas yang terkendali (

manageable

)

(2) memanfaatkan utang untuk kegiatan produktif dan menjaga keseimbangan ekonomi makro

(3) menggunakan SAL untuk mengantisipasi ketidakpastian perekonomian

(4) mengembangkan dan mengoptimalkan pembiayaan yang kreatif dan inovatif untuk

mengakselerasi pembangunan serta meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM

(5) menyempurnakan kualitas perencanaan investasi Pemerintah

(6) mendukung pemenuhan kewajiban negara sebagai anggota organisasi/LKI

(7) mendukung upaya peningkatan ekspor antara lain melalui program

National Interest Account

(8) membuka akses pembiayaan pembangunan dan investasi kepada masyarakat secara lebih

luas

(9) mendukung program peningkatan akses terhadap pendidikan dan penyediaan

kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)

Melanjutkan pemberian subsidi untuk

pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

(33)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Kebijakan

Pembiayaan

Anggaran

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter

Terdapat

perubahan klasifikasi pembiayaan anggaran, dari kelompok besar pembiayaan utang

dan pembiayaan nonutang, menjadi kelompok besar pembiayaan utang, pembiayaan investasi,

pemberian pinjaman, kewajiban penjaminan, dan pembiayaan lainnya.

Tujuan

dari klasifikasi baru tersebut agar pembiayaan anggaran menjadi lebih informatif,

transparan, dan mudah dimengerti oleh pemangku kepentingan.

Kebijakan pembiayaan anggaran:

(1) mengendalikan rasio utang terhadap PDB dalam batas yang terkendali (

manageable

)

(2) memanfaatkan utang untuk kegiatan produktif dan menjaga keseimbangan ekonomi makro

(3) menggunakan SAL untuk mengantisipasi ketidakpastian perekonomian

(4) mengembangkan dan mengoptimalkan pembiayaan yang kreatif dan inovatif untuk

mengakselerasi pembangunan serta meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM

(5) menyempurnakan kualitas perencanaan investasi Pemerintah

(6) mendukung pemenuhan kewajiban negara sebagai anggota organisasi/LKI

(7) mendukung upaya peningkatan ekspor antara lain melalui program

National Interest Account

(8) membuka akses pembiayaan pembangunan dan investasi kepada masyarakat secara lebih

luas

(9) mendukung program peningkatan akses terhadap pendidikan dan penyediaan

kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)

Melanjutkan pemberian subsidi untuk

pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pembiayaan

Investasi

Investasi kepada BUMN

Investasi kepada Badan/ Lembaga Lainnya

PMN pada PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia

(Persero) Rp1,0 triliun digunakan untuk

meningkatkan kapasitas dalam melakukan penjaminan proyek

PMN pada PT Sarana Multigriya Finansial

(Persero) Rp1,0 triliun digunakan untuk

meningkatkan kapasitas dalam mendukung program satu juta rumah melalui fungsi

pembiayaan sekunder perumahan

PMN pada PT Sarana Multi Infrastruktur

(Persero) Rp2,0 triliun digunakan untuk

mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis nasional, proyek prioritas,

atau KPBU

PMN pada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

Rp3,2 triliun digunakan untuk

meningkatkan kapasitas lembaga dalam memberikan pembiayaan khususnya mendorong

ekspor ke negara-negara non tradisional dan melaksanakan penugasan khusus

Pemerintah kepada LPEI (

National Interest Account

)

antara lain: Melanjutkan subsidi

yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter Melanjutkan pemberian subsidi untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

(34)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pembiayaan

Investasi

Investasi kepada BLU

Pusat

Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Rp9,7 triliun digunakan

mendukung program satu juta rumah dengan target pembiayaan bagi KPR MBR sebanyak

120.000 unit

Lembaga

Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Rp500,0 miliar digunakan untuk

menyalurkan pembiayaan dana bergulir bagi 137.231 UMKM, melalui kurang lebih 600

koperasi mitra dan 240 UKM mitra

Lembaga

Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) Rp500,0 miliar

digunakan untuk memfasilitasi dana bergulir bagi 3.500 s.d. 4.200 kelompok usaha, yaitu

kelompok usaha nelayan, kelompok usaha pembudidaya ikan, kelompok usaha pengolah

dan pemasar, kelompok usaha garam rakyat dan usaha masyarakat pesisir lainnya

Dana

Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) Rp2,5 triliun digunakan untuk

membiayai 12.748 mahasiswa melalui beasiswa pendidikan serta mendanai 1.140 tesis, 521

disertasi, dan 110 judul riset

Lembaga

Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp21,7 triliun digunakan untuk memenuhi

kebutuhan lahan untuk beberapa proyek strategis nasional meliputi 22 proyek ruas tol, tiga

proyek rel kereta api, satu proyek Light Rail Transit (LRT), lima proyek pengembangan

bandar udara, satu proyek pembangunan pelabuhan laut, dan 24 proyek bendungan.

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter Melanjutkan pemberian subsidi untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

antara lain:

(35)

ADVERTORIAL NOTA KEUANGAN & RAPBN 2017

Pembiayaan

Investasi

Investasi kepada BLU

Pusat

Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Rp9,7 triliun digunakan

mendukung program satu juta rumah dengan target pembiayaan bagi KPR MBR sebanyak

120.000 unit

Lembaga

Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Rp500,0 miliar digunakan untuk

menyalurkan pembiayaan dana bergulir bagi 137.231 UMKM, melalui kurang lebih 600

koperasi mitra dan 240 UKM mitra

Lembaga

Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) Rp500,0 miliar

digunakan untuk memfasilitasi dana bergulir bagi 3.500 s.d. 4.200 kelompok usaha, yaitu

kelompok usaha nelayan, kelompok usaha pembudidaya ikan, kelompok usaha pengolah

dan pemasar, kelompok usaha garam rakyat dan usaha masyarakat pesisir lainnya

Dana

Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) Rp2,5 triliun digunakan untuk

membiayai 12.748 mahasiswa melalui beasiswa pendidikan serta mendanai 1.140 tesis, 521

disertasi, dan 110 judul riset

Lembaga

Manajemen Aset Negara (LMAN) Rp21,7 triliun digunakan untuk memenuhi

kebutuhan lahan untuk beberapa proyek strategis nasional meliputi 22 proyek ruas tol, tiga

proyek rel kereta api, satu proyek Light Rail Transit (LRT), lima proyek pengembangan

bandar udara, satu proyek pembangunan pelabuhan laut, dan 24 proyek bendungan.

Melanjutkan subsidi yang lebih tepat sasaran untuk BBM dan LPG Tabung 3 kg .

- Kenaikan harga jual LPG Tabung 3 Kg Rp1.000,-/kg - Subsidi Solar Rp500/liter Melanjutkan pemberian subsidi untuk pelanggan golongan 450 VA dan 900 VA rumah tangga miskin dan rentan;

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data Neraca Lajur PT.MANUNGGAL per 31 Desember 2014 yang telah anda buat, anda diminta Menyusun Laporan Perhitungan Laba Rugi PT.MANUNGGAL untuk tahun

Buah kontrol cenderung mempunyai nilai warna b* lebih rendah dibandingkan daging buah yang diberi perlakuan atmosfir terkendali (C1-C4) walaupun perbedaan tersebut

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari gambaran histopatologi organ hati mencit terhadap pemberian suspensi daging buah kepel karena hati merupakan organ

Demikian juga dengan ukuran perusahaan yang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen, hal ini terjadi karena umumnya perusahaan besar juga memerlukan

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (R2006) diklasifikasikan baik sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang,

Berdasarkan model NRCS Java Newhall Simulation Model (jNSM) untuk memahami neraca air tanah yang didasarkan pada kondisi iklim di tanah dan udara dengan data iklim 10 tahun

قشطنا , mengecualikan kasus bila iddah wajib dijalankan sebelum keluar dari rumah, maka ia tidak boleh keluar rumah tanpa khilafiyah ulama. Dasar yang ketiga diambil masih dari

Hasil analisis kandungan mendapati pendekatan gereja menyokong PSJ adalah: cinta dan sayang sesama jantina menjadi umpan kepada homofilia; gereja bersikap terbuka