• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR-DASAR ILMU Dasar-Dasar Pengetahuan Pengetahuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DASAR-DASAR ILMU Dasar-Dasar Pengetahuan Pengetahuan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR-DASAR ILMU

Kehidupan pada hakekatnya selalu berkembang . Dalam beberapa kasus, tidak ada masyarakat yang bersifat statis, namun cenderung berubah. Yang konstan adalah perubahan itu sendiri. Perubahan dapat bersifat cepat atau lambat, berkembang ke arah yang lebih baik atau mundur ke arah sebelumnya, berujud dan dapat disaksikan atau hanya sekedar tersamar. Kesemuanya itu tidak lepas dari yang kita sebut dengan Pengetahuan dan Ilmu pengetahuan.

Pengetahahuan merupakan khazanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Sukar dibayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan itu tidak ada, sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan kita.

Pengetahuan adalah hasil tahu manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami objek yang dihadapinya, hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu.

Maka dari itu penulis tergugah untuk mencari tau tentang dasar-dasar ilmu yang didalamnya juga mencakup pengetahuan serata ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu itu sendiri.

Dasar-Dasar Pengetahuan

Dalam bagian ini akan dibicarakan dasar-dasar pengetahuan yang menjadi ujung tombak berpikir ilmiah. Dasar-dasar pengetahuan itu ialah sebagaiberikut :

a. Penalaran

Yang dimaksud dengan penalaran ialah Kegiatan berpikir menurut polatertentu, menurut logika tertentu dengan tujuan untuk menghasilkan penegtahuan. Berpikir logis mempunyai konotasi jamak, bersifat analitis. Aliran yang menggunakan penalaran sebagai sumber kebenaran ini disebut aliran rasionalisme dan yang menganggap fakta dapat tertangkap melalui pengalaman sebagai kebenaran disebut aliran empirisme.

b. Logika (Cara Penarikan Kesimpulan)

Ciri kedua ialah logika atau cara penarikan kesimpulan. Yang dimaksud dengan logika sebagaimana didefinisikan oleh William S.S ialah “pengkajian untuk berpikir secara sahih (valid).Dalam logika ada dua macam yaitu logika induktif dan deduktif. Contoh menggunakan logika ini ialah model berpikir dengan silogisma, seperti contoh dibawah ini :

Silogisma

• Premis mayor : semua manusia akhirnya mati • Premis minor : Amir manusia

• Kesimpulan : Amir akhirnya akan mati Pengetahuan

Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia di samping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama. Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara

(2)

sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan.

Prof. Dr. M. J. Langeveld, Guru Besar pada Rijk Universiteit Utrecht (dalam Afid Burhanuddin.wodpress.com) menyatakan sebagai berikut: “Pengetahuan ialah kesatuan subjek yang mengetahui dan obyek yang diketahui. Suatu kesatuan dalam mana objek itu dipandang oleh subyek sebagai diketahuinya”.

Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan menjadi kesatuan berfikir untuk menentukan tentang siapakah si objek itu menurut pemikiran atau si subjek dari hal yang pernah dia ketahui. Sehingga mengetahui siapa dan apa objek tersebut.

Menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan ialah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pengetahuan tahu tersebut merupakan hasil daripada: kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai.

Setiap jenis ilmu pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa(ontologi), bagaimana(epistemologi), dan untuk apa(aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan ini saling berkaitan.

Berdasarkan landasan ontologi dan aksiologi seperti itu maka bagaimana sebaiknya, kita mengembangkan landasan epistemologi yang cocok? Persoalan utama yang dihadapi oleh tiap epistemologi pengetahuan pada dasarnya adalah bagaimana mendapatkan pengetahuan yang benar dengan memperhitungkan aspek ontologi dan aksiologi masing-masing. Demikian halnya dengan masalah yang dihadapi epistemologi keilmuan yakni bagaimana menyusun pengetahuan yang benar untuk menjawab permasalahan mengenai dunia empiris yang digunakan sebagai alat untuk meramalkan dan mengontrol gejala alam.

Enam sumber-sumber pengetahuan yakni: (i)pengalaman indera, (ii)nalar, (iii)otoritas, (iv)intuisi, (v)wahyu, dan (vi)keyakinan.

Pengalaman indera. Penginderaan adalah alat yang paling vital dalam memperoleh pengetahuan. Karena memang dalam hidup manusia, penginderan adalah satu-satunya alat untuk menyerap segala objek yang ada diluar diri manusia.

Nalar adalah salah satu corak berpikr untuk menggabungkan dua pemikiran atau lebih dengan maksud untuk mendapatkan pengetahuan baru dengan memperhatikan asas-asas pemikiran, yaitu: (i)principium identitas,(ii)principiun contradictionis,(iii)principiuntertii exclusi, (iv)principiun kompromi.

Otoritas adalah kekuasaan sah yang dimiliki oleh seseorang dan diakui oleh kelompoknya. Otoritas menjadi salah satu sumber pengetahuan karena kelompoknya memiliki pengetahuan. Karena seorang yang memiliki kewibawaan dalam pengetahuan. Jadi kesimpulannya adalah bahwa pengetahuan karena adanya otoritas terjadi melalui wibawa seseorang sehingga orang lain mempunyai pengetahuan.

Intuisi berperan sebagai sumber pengetahuan karena adanya kemampuan dalam diri manusia yang dapat melahirkan pertanyaan-pertanyaan berupa pengetahuan.

Wahyu, merupakan salah satu sumber pengetahuan karena kita mengenal atau tahu sesuatu misalnya akhirat, surga dan neraka, melalui ajaran wahyu Tuhan.

Keyakinan adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang diperoleh melalui kepercayaan. Sesungguhnya antara sumber pengetahuan berupa wahyu dan keyakinan ini sangat sukar untuk dibedakan. Adanya keyakinan melalui kemampuan kejiwaan manusia merupakan pematangan dari kepercayaan

(3)

Definisi Ilmu

Kata ilmu merujuk pada kata ‘ilm (Arab), science (Inggris), watenschap (Belanda), dan wissenschaf (Jerman). R.Harre menulis ilmu adalah a collection of well-tested theories which explain the patterns regularities and irregularities among carefully studied phenomena, atau kumpulan teori yang sudah diuji coba yang menjelaskan tentang pola-pola yang teratur ataupun tidak teratur di antara fenomena yang dipelajari secara hati-hati.

Secara umum (science in general) berati segenap pengetahuan ilmiah yang dipandang sebagai suatu kebulatan atau ilmu merupakan bidang pengetahuan ilmiah yang mempelajari pada bidang-bidang kajian tertentu seperti cabang ilmu antripologi, biologi, geografi, atau sosiologi. (Moh.Adib:46-47)

Dalam pengertian yang lain, ilmu merupakan perkataan yang memiliki makna ganda, artinya mengandung lebih dari satu arti. Sering kali ilmu diartikan sebagai pengetahuan, tetapi tidak semua pengetahuan dapat dinamakan sebagai ilmu, melainkan pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu berdasarkan kesepakatan para ilmuan.

Seorang filsuf John G. Kemeny juga menggunakan ilmu dalam arti semua pengetahuan yang dihmpun dengan perantara metode ilmiah (all knowledge colected by means of the scientific method).

Charles Singer merumuskan bahwa ilmu adalah proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge).

Menurut Jujun S. Sumantri, pengertian ilmu adalah salah satu buah pemikiran manusia dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan. Ilmu merupakan salah satu dari pengetahuan manusia.

Jenis-Jenis Dasar Keilmuan

Ilmu berkembang pesat, demikan halnya dengan cabang-cabangnya yang merupakan bagian dari dasar-dasar suatu keilmuan.pada dasarnya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari dua cabang utama yakni, Filsafat Alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural science) dan Filsafat Moral yang kemudian berkembang ke dalam cabang-cabang ilmu sosial (the social science).

Ilmu alam membagi diri menjadi dua kelompok lagi yakni ilmu alam (the physical science) dan ilmu hayat (the biological science). Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan alam kemudian bercabang lagi Fisika (mempelajari massa dan energi), Kimia (mempelajari substansi zat), Astronomi (mempelajari benda-benda langit), dan ilmu bumi (mempelajari bumi kita ini).

Menurut Prof. Drs. Harsopo, ilmu – ilmu empiris baik ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan sosial, berdasarkan tujuannya dapat dibagi dua kategori, yaitu:

1. Ilmu – ilmu murni

2. Ilmu – ilmu tereapan (terpakai)

Ilmu muni merupakan ilmu yang dipelajari dan dikembangkan dengan tujuan untuk memajukan ilmu itu sendiri, memperkaya diri dengan mendapatkan

(4)

pengertina-Kategori ilmu sebagai ilmu murni misalnya pada bidang bahasa Inggis yaitu sastra Ingris, dikatakan sebagai ilmu bahasa murni, apabila tujuan Bahasa Inggris secara langsung ingin memperoleh pengetahuan yang sistematis tentang kebahasan, unsur-unsur bahasa Inggris, pengetahuan bahasa Inggris secara mendalam, linguistik, literatur dan budaya.

Ilmu terapan merupakan ilmu yang dipelajari secara sadar untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan yang dihadapi manusia. Misalnya, dalam perguruan tinggi terdapat jurusan pendidikan bahasa Inggris, maka disini merupakan salah satu ilmu terapan, dimana bahasa Inggris dikhususkan dipelajari untuk proses pengajaran. Jadi, dari prinsip-prinsip Sastra Inggris sebagai hasil studi ilmu murni kemudian diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pengajaran bahasa Inggris. Maka yang dibahas adalah Bahasa Inggris dalam konteks pendidikan.

Menurut Aristoteles ilmu berdasarkan tujuannya, dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar yaitu :

1. Ilmu – ilmu teoritis yang penyelidikannya bertujuan memperoleh pengetahuan tentang kenyataan.

2. Ilmu – ilmu praktis atau produktif yang penyelidikannya bertujuan menjelaskan perbuatan yang berdasarkan pada pengetahuan.

Aristoteles mencoba memperjelas pengklarifikasian ilmu berdasarkan tujuan yang lebih rinci, yaitu bahwa ilmu teoritis lebih mengedepankan fakta di masyarakat, sedangkan ilmu praktis mengedepankan pengetahuan.

Ontologi Keilmuan

Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Ontos berarti yang berada (being) dan Logos berarti pikiran (logic). Jadi, Ontologi berarti ilmu yang membahas tentang hakiket sesuatu yang ada/berada atau dengan kata lain artinya ilmu yang mempelajari tentang “yang ada” atau dapat dikatakan berwujud dan berdasarkan pada logika. Sedangkan, menurut istilah adalah ilmu yang membahas sesuatu yang telah ada, baik secara jasmani maupun secara rohani. Disis lain, ontologi filsafat adalah cabang filsafat yang membahas tentang prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari sesuatu yang ada.

Objek kajian Ontologi disebut “ Ada” maksudnya berupa benda yang terdiri dari alam , manusia individu, umum, terbatas dan tidak terbatas (jiwa). Di dalam ontologi juga terdapat aliran yaitu aliran monoisme yaitu segala sesuatu yang ada berasal dari satu sumber (1 hakekat).

Dalam aspek Ontologi diperlukan landasan-landasan dari sebuah pernyataan – pernyataan dalam sebuah ilmu. Landasan-landasan itu biasanya kita sebut dengan Metafisika. Metafisika merupakan cabang dari filsafat yang menyelidiki gerakan atau perubahan yang berkaitan dengan yang ada (being).

Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat ilmu tentang apa dan bagaimana (yang) “Ada” itu (being Sein, het zijn). Paham monoisme yang terpecah menjadi idealisme atau spiritualisme, Paham dualisme, pluralisme dengan berbagai nuansanya, merupakan paham ontologik yang pada akhimya menentukan pendapat bahkan keyakinan kita masing-masing mengenai apa dan bagaimana (yang) ada sebagaimana manifestasi kebenaran yang kita cari.

(5)

Adapun karakteristik (ontologi) ilmu antara lain adalah: 1. Ilmu berasal dari riset (penelitian)

2. Tidak ada konsep wahyu

3. Adanya konsep pengetahuan empiris 4. Pengetahuan rasional,bukan keyakinan 5. Pengetahuan objektif

6. Pengetahuan sistematik 7. Pengetahuan metodologis 8. Pengtahuan observatif

9. Menghargai asas verifikasi (pembuktian) 10. Menghargai asas eksplanatif (penjelasan)

11. Menghargai asas keterbukaan dan dapat diulang kembali 12. Menghargai asas skeptisme yang radikal

13. Melakukan bentuk kausalitas

14. Mengakui pengetahuan dan konsep yang relatif(bukan absolut) 15. Mengakui adanya logika-logika ilmiah

16. Memiliki berbagai hipotesis dan teori-teori ilmiah

17. Memiliki konsep tentang hukum-hukum alam yang telah dibuktikan 18. Pengeahuan bersifat netral atau tidak memihak

19. Menghargai berbagai metode eksperimen 20. Melakukan terapan ilmu menjadi teknologi

Ontologi ilmu layak dipelajari bagi orang yang ingin memahami ssecara menyeluruh tentang dunia ini dan berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris.

Epistemologi Keilmuan

Epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos berarti pikiran, kata atau teori. Dengan demikian epistimologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematikmengenahi pengetahuan. Epistimologi dapat juga diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar (teori of knowledges). Epistimologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan.

Istilah epistimologi dipakai pertama kali oleh J. F. Feriere untuk membedakannya dengan cabang filsafat lain yaitu ontologi (metafisika umum). Filsafat pengetahuan (Epistimologi) merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan masalah hakikat pengetahuan. Epistomogi merupakan bagian dari filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan asal mula pengetahuan, batas – batas, sifat sifat dan kesahihan pengetahuan. Objeck material epistimologi adalah pengetahuan . Objek formal epistemologi adalah hakekat pengetahuan.

Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (Verstand), akal budi (Vernunft) pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologik, sehingga dikenal adanya model-model epistemologik seperti: rasionalisme, empirisme, kritisisme atau rasionalisme kritis, positivisme, fenomenologi

(6)

sesuatu model epistemologik beserta tolok ukurnya bagi pengetahuan (ilmiah) itu seperti teori koherensi, korespondesi, pragmatis, dan teori intersubjektif.

Epistemologi juga bertalian dengan definisi dan konsep-konsep ilmu,ragam ilmu yang bersifat nisbi dan niscaya, dan relasi eksak antara ‘alim (subjek) dan ma’lum (objek). Dengan kata lain, epistemologi adalah bagian filsafat yang meneliti asal usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam menanyakan apa yang dapat kita ketahui sebelum menjelaskannya. Pertanyakan dulu secara kritis, baru diyakini. Ragukan dlu bahwa sesuatu itu ada, kalau terbukti ada, baru dijelaskan. Berpikir dulu baru yakiniatau tidak. Ragukan dulu, baru yakini atau tidak.

Aksiologi Keilmuan

Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu: axios yang berarti nilai. Sedangkan logos berarti teori/ ilmu. Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Jujun S.suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilali merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama. Sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga yang diidamkan oleh setiap insan.

Aksioloagi adalah ilmu yang membecirakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi, aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik pula karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan dijalan yang tidak benar.

Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat, sehingga nilai-nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malah menimbulkan bencana.

Aksiologi llmu meliputi nilal-nilai (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik atau pun fisik-material. Lebih dari itu nilai-nilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dalam melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu.

Simpulan

1. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk kedalamnya adalah ilmu.

2. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis, konsisten dan kebenarannya telah teruji secara empiris.

3. Ontologi ilmu meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat ilmu tentang apa dan bagaimana (yang) “Ada” itu (being Sein, het zijn).

(7)

4. Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Epistemologi juga merupakan bagian filsafat yang meneliti asal usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh ilmu serta menjadi penentu penting dalam menanyakan apa yang dapat kita ketahui sebelum menjelaskannya.

5. Aksiologi ilmu menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malah menimbulkan bencana.

DAFTAR PUSTAKA

Yusrizalfirzal.2011.Dasar- Dasar Ilmu

http://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/12/30/dasar-dasar-ilmu/ diunduh pada 20 April 2013

Adib, Mohammad.2009.Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan. Jogjakarta:Pustaka Pelajar

Burhanuddin, Salam.2003.Pengantar Filsafat.Jakarta:PT Bumi Aksara

____________

Oleh: Sigit Ainun Nazib

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dengan dosen Afid Burhanuddin, M.Pd.)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat fertilitas (TFR maupun ASFR) wanita di perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita di perdesaan. Tingkat

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR. DATA SOP INISIATIF SAT INTELKAM POLRES LOMBOK TIMUR

Teknik putar pilin adalah bagian dari teknik putar yang memiliki ciri khas tersendiri terutama pada proses pembentukan yaitu membentuk benda silinder dengan alat putar dari

Perlindungan hukum terhadap anak yang dilahirkan dari perkawinan yang tidak dicatatkan ketika salah satu pihak meninggal dunia adalah berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun

(langsung/tidak langsung) diantaranya Survei Integritas (KPK); Survei Perilaku Anti Korupsi (BPS); Indonesia Governance Index (Kemitraan); Indeks Persepsi Korupsi Indonesia

Bahwa Tim Hak Pasien dan Keluarga (HPK) BLUD RSUD Kota Baubau adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi yang dibentuk untuk memberikan

Indonesia yang termasuk kedalam negara-negara yang mengandalkan ekspor untuk pertumbuhan ekonominya, strategi diversifikasi negara tujuan ekspor menjadi pilihan yang sangat

Distribusi jawaban responden sebagaimana pada Tabel menunjukkan bahwa dari 90 responden yang dimintai pendapat mereka tentang tingkat keberhasilan pembangunan