1
Analisis Strategi,
SWOT analisis
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau spekulasi bisnis
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal
dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Matt H. Evans, matt@exinfm.com
External Assessment: Marketplace, competitor’s, social trends, technology, regulatory environment, economic cycles . Internal Assessment: Organizational
assets, resources, people, culture, systems, partnerships, suppliers, . . .
4
1. Kekuatan
(
Strengths
)
adalah
situasi
dan
kemampuan Internal yang bersifat positif yang
memungkinkan organisasi memenuhi keuntungan
stratejik dalam mencapai visi dan misi.
1. Kelemahan Internal (
Weaknesess
) adalah situasi
dan faktor-faktor luar organisasi yang bersifat
negatif, yang menghambat organisasi mencapai
atau mampu melampaui pencapaian visi dan
misi.
5
1. Peluang (
Opportunities
) adalah situasi dan
faktor-faktor luar organisasi yang bersifat positif,
yang membantu organisasi mencapai atau
mampu melampaui pencapaian visi dan misi.
2. Ancaman (
Threats
) adalah faktor-faktor luar
organisasi yang bersifat negatif, yang dapat
mengakibatkan organisasi gagal dalam mencapai
visi dan misi.
Pada dasarnya ada 4 kelompok strategi :
1. Strategi mengoptimalkan kekuatan utk
memanfaatkan peluang
2. Strategi menggunakan kekuatan utk
mencegah/mengatasi ancaman
3. Strategi mengurangi kelemahan utk
memanfaatkan peluang
4. Strategi mengurangi kelemahan utk
mencegah dan mengatasi ancaman
ANALISIS SWOT UNTUK MANAJEMEN
STRATEGIK
KEKUATAN (S) PELUANG (O) ANCAMAN (T) KELEMAHAN (W) S + O = PENDORONGMenggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang W + O = STATUS QUO Mengurangi kelemahan dg memanfaatkan peluang S + T = STATUS QUO Menggunakan kekuatan
untuk mencegah ancaman
W + T = PENGHAMBAT
Mengurangi kelemahan dan menghndari ancaman
Susun daftar ranking :
1. ………
2. ………
Susun daftar ranking :
1. ………
2. ………
Susun daftar ranking :
1. ………
2. ………
Susun daftar ranking :
1. ………
ANALISIS SWOT UNTUK MANAJEMEN STRATEJIK
KEKUATAN (S) PELUANG (O) ANCAMAN (T) KELEMAHAN (W) AGRESIF/INTENSIF PENGEMBANGAN PASAR, PENGEMBANGAN PELAYANAN, DAN PENETRASI PASARSusun daftar ranking :
1. ………
2. ………
Susun daftar ranking :
1. ………
2. ………
Susun daftar ranking :
1. ………
2. ………
Susun daftar ranking :
1. ………
2. ………
INTEGRASI
INTEGRASI KE DALAM, KE DEPAN, DAN KE BELAKANG
DIVERSIFIKASI KONSENTRIK, HORIZONTAL, ATAU KONGLOMERAT DEFENSIF MERGER, DOWNSIZING, DIVESTASI, LIKUIDASI
9
1.
Pegawai sebagian berpendidikan sarjana, merupakan salah
satu pendorong untuk menciptakan profesionalisme.
2.
Struktur organisasi sebagai unsur staf yang bertugas
membantu pimpinan dalam rangka menyusun kebijakan dan
koordinasi.
3.
Sarana dan prasarana kerja relatif memadai sehingga sangat
membantu pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sehari-hari.
4.
Sikap renponsif pegawai terhadap aspirasi masyarakat yang
berkembang.
Contoh 1
Kekuatan
10
1. Lemahnya kapasitas aparatur dalam
pemahaman kewenangan Pengelolaan
keuangan dan asset barang milik daerah.
2. Keterbatasan aparatur dalam
mengimplementasikan peraturan.
3. Belum optimalnya pemanfaatan sarana dan
prasarana kerja.
11
1. Adanya kesempatan untuk meningkatkan
kapasitas aparatur melalui pendidikan dan
latihan pengelolaan keuangan dan asset barang
milik daerah.
2. Tersedianya peraturan perundang-undangan.
3. Tersedianya anggaran untuk sarana dan
prasarana.
4. Tersedianya sistem pengelolaan keuangan dan
asset barang milik daerah.
5. Memiliki potensi pajak daerah (Objek dan
subjek pajak daerah).
1. Sering terjadinya regulasi peraturan mengenai
pengelolaan keuangan dan asset milik daerah.
2. Sering terlambatnya pelayanan pengelolaan
keuangan daerah.
3. Tidak terakomodirnya perencanaan anggaran
untuk sarana dan prasarana sesuai kebutuhan.
4. Tidak tercapainya target penerimaan
pendapatan daerah, karena tidak kurang
optimalnya penggalian potensi pajak daerah.
13
•
Kecepatan
pelayanan
bidang
pengelolaan
keuangan,
pendapatan dan asset daerah bagi Kepala Daerah dan seluruh
SKPD.
•
Adanya peningkatan kompetensi aparatur.
•
Tersenggaranya pengelolaan keuangan, pendapatan dan asset
daerah dalam memperkuat otonomi daerah.
•
Adanya penggunaan teknologi informasi yang meluas di
setiap SKPD untuk mempercepat pelayanan.
•
Bertambahnya prasarana dan sarana kerja bagi aparatur
Pemerintah Kabupaten Garut sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan analisis terhadap lingkungan strategis SOPD
serta perumusan strategi yang akan dijalankan, telah
dilakukan
identifikasi
faktor-faktor
kunci
penentu
PENYIMPULAN CSF
STRATEGIKETERKAITAN DENGAN
URUTAN CSF
VISI MISI NILAI
Strategi SO: 1. ……… 2. ……… Strategi WO: 1. ……… 2. ……… Strategi ST: 1. ……… 2. ……… Strategi WT: 1. ……… 2. ………
PEMBOBOTAN KETERKAITAN : PALING TERKAIT (4); TERKAIT (3); KURANG TERKAIT (2), DAN TIDAK TERKAIT (1)
Contoh 2
Kekuatan (Strengths)
1. Tersedianya berbagai paket teknologi dari mulai pra panen, panen
dan pasca panen yang telah dikembangkan ke masyarakat petani
pekebun.
2. Tersedianya keragaman produk kopi baik dalam bentuk regular
coffee atau specialty coffee.
3. Masih terbukanya Peluang pengembangan Product development
dalam bentuk kopi setengah jadi (roasted coffee) maupun kopi
jadi (soluble dan instant coffee).
4. Ketersedian lahan dan agroklimat yang sesuai, khususnya
pengembangan kopi Arabika.
Di Indonesia memiliki sedikitnya tujuh macam kopi spesialiti yang
telah dikenal dunia seperti
•
Gayo Mountain Coffee dari dataran tinggi Takengon, Aceh Tengah,
•
Mandheling dan Lintong Coffee dari Sumatera Utara,
•
Java Coffee dari dataran tinggi Ijen, Jawa Timur,
•
Toraja/Kalosi Coffee dari dataran tinggi Tana Toraja, Sulawesi
Selatan,
•
Bali Coffee dari dataran tinggi Kintamani, Bali,
•
Flores Coffee dari dataran tinggi Manggarai, Nusa Tenggara Timur,
dan
Kelemahan (Weaknesses)
1. Rendahnya Produktivitas kopi di Indonesia, baik kopi Robusta maupun
Arabika.
2. Belum proporsionalnya komposisi kopi Arabika dan Robusta. Pertanaman
kopi Robusta mendominasi dibandingkan dengan kopi arabika, sedangkan
permintaan kopi dunia hingga saat ini masih didominasi oleh Arabika
dengan pangsa pasar >70 %.
3. Terbatasnya ketersediaan lahan yang memadai.
4. Terbatasnya panen kopi.
5. Rendahnya kualitas/mutu kopi Indonesia.
6. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung industri kopi, khususnya
untuk kopi Arabika yang menuntut lingkungan dengan suhu rendah, yang
hanya terdapat pada dataran tinggi di pegunungan.
7. Kurang informasi pasar dalam mengefisienkan sistem tataniaga.
8. Pemilikan lahan yang rata-rata masih sempit yaitu seluas 0,69 ha
per KK.
9. Terbatas atau lemahnya kelembagaan petani dalam posisi rebut
pasar (bergaining position).
10. Ditinjau dari aspek hukum belum banyak produk kopi yang
tergolong dalam produk specilaty secara legal memiliki hak paten.
11. Penerapan teknologi (agronomi, pasca panen dan pengolahan)
Peluang (Opportunities)
Peluang pasar kopi Indonesia khususnya dimasa mendatang masih cukup cerah, dengan beberapa indikator sebagai berikut.
1. Distribusi supply dan demand kopi dunia. Diasumsikan bahwa, meskipun produksi dunia mengalami sedikit peningkatan, namun lebih diakibatkan adanya
kecenderungan meningkatnya produksi kopi Robusta di wilayah Asia pasifik. Sedangkan kopi Arabika dirasakan beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami penurunan.
2. Perkembangan harga kopi dunia. Menurut ICO, perkembangan harga rata-rata kopi Arabika selalu lebih tinggi dibandingkan harga kopi Robusta, maka dapat
diasumsikan bahwa pengembangan agribisnis kopi Arabika memiliki kecenderungan yang lebih prospektif dibandingkan dengan Robusta.
3. Perkembangan konsumsi kopi dunia (terutama negara importir) cukup baik sehingga pasar dan permintaan baru akan terbuka.
Ancaman (Treaths)
1. adanya ancaman dari minuman lain. Dewasa ini kecenderungan budaya minum kopi khususnya di pasar tradisional mengalami perubahan yaitu dari “hot
beverages” ke “cold beverages” yaitu peralihan minuman ke soft drink.
2. Penyimpangan Iklim. Perubahan iklim yang akhir-akhir ini sulit diperkirakan akan berdampak terhadap penyimpangan tipe iklim di suatu wilayah. Sementara
tanaman kopi dalam stadia-stadia tertentu sangat rentan terhadap pengaruh kekurangan dan kelebihan air yang akan berakibat pada penurunan produksi. 3. Kelangkaan tenaga kerja. Angkatan kerja di pedesaan kurang berminat bekerja di
perkebunan, hal ini dikarenakan tingkat upah yang diterima masih dirasakan relatif rendah.
4. Perkembangan produksi yang besar di negara lain (Vietnam) sangat tinggi menyebabkan persaingan pasar sangat tinggi.