MAKALAH METODE PEMBELAJARAN
ANALISIS KARAKTERISTIK METODE PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH: MUSFAUL LAILUL BAIT
NIM.13504247004
PROGRAM KELANJUTAN STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
A. Pendahuluan
Perkembangan dunia pendidikan yang menuntut tercapainya hasil belajar maksimal terhadap peserta didik, membuat metode pembelajaran semakin berkembang. Pada dasarnya metode pembelajaran yang ada tidak tertinggal walaupun terjadi peralihan priode atau masa dalam pendidikan. Perbedaan penggunaan media yang diplikasikan pada metode pembelajaran tersebut,membuat metode tersebut sesuai atau tidak dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
Karakteristik setiap metode dalam proses pembelajaran menuntut kemampuan tenaga pengajar untuk melakukan inovasi-inovasi metode pembelajaran. Inovasi tersebut diharapkan mampu memenuhi metode pembelajaran yang sesuai dengan siswa, selain itu tujuan yang diharapkan tercapai secara efektif dan efisien. Pengembangan metode pembelajaran dan ketercapaian dalam pengamplikasiannya harus memahami keberagaman,kondisi dan lingkungan peserta didik.
Metode pembelajaran yang diaplikasikan harus mampu menyentuh dan mengembangkan potensi peserta didik. Potensi peserta didik tersebut dapat berupa aspek kognitif, apektif dan psikomotorik. Ranah metode pembelajaran yang ada tentunya memerlukan pengembangan agar mampu mengakomodasi setiap aspek yang diharapkan sebagai hasil dari proses pembelajaran.
Sebuah langkah analisis terhadap perkembangan metode pembelajaran yang ada tentunya sangat diperlukan agar tercapainya tujuan yang diharapkan. Analisis yang dilakukan tidak hanya akan berpengaruh terhadap hasil akhir proses pembelajaran, akan tetapi berpengaruh juga pada pengembangan metode-metode yang akan diaplikasikan berikutnya.
analisis metode pembelajaran sehingga diketahui kekurangan dan kelebihan dalam setiap metode agar dapat dikembangkan dan diselaraskan sesui dengan tujuan yang ingin dicapai.
B. Tujuan
Makalah analisis karakteristik metode pembelajaran ini bertujuan agar setiap mahasiswa diharapkan:
1. Mampu mendefinisikan metode pembelajaran
2. Mampu Mengembangkan Metode pembelajaran berdasarkan analisis dan karakteristik dari metode tersebut.
3. Mampu mengaplikasikan Metode Pembelajaran dengan baik dan benar sesuai dengan karakter pada setiap metode.
4. Mampu Menganalisa Metode Pembelajaran pada tingkat yang lebih tinggi.
C. Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada mahasiswa berupa:
1. Mendapatkan pemahaman tentang berbagai definisi metode pembelajaan 2. Memiliki kemampuan dalam mengembangkan metode pembelajaran 3. Memiliki kemampuan mengaplikasikan metode pembelajaran 4. Memiliki kemampuan menganalisis metode pembelajaran
D. Pengertian Analisis Karakteristik Metode Pembelajaran
Analisis karakteristik metode pembelajaran merupakan langkah antisipatif dalam menerapkan metode pembelajaran, hal ini cukup beralasan karena untuk mencapai tujuan pembelajaran terhadap peserta didik diperlukan metode yang tepat. Adapun definisinya berbeda-beda menurut para ahli.
1. Definisi Analisis
peristiwa (Tulisan, perbuatan atau tindakan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab atau duduk perkaranya). Dalam makna lain, analisa atau analisis dikatakan sebagai kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah kegiatan atau tindakan guna meneliti struktur kegiatan atau tindakan tersebut secara mendalam.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa analisis adalah suatu upaya merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat dipelajari dan diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.
2. Definisi Karakteristik
Secara etimologis, istilah karakteristik diambil dari bahasa Inggris yakni characteristic, yang artinya mengandung sifat khas. Karakteristik mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu. Dalam kamus lengkap psikologi karya Chaplin, dijelaskan bahwa karakteristik merupakan sinonim dari kata karakter, watak, dan sifat yang memiliki pengertian diantaranya:
a) Suatu kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi, suatu objek, suatu kejadian.
b) Intergrasi atau sintese dari sifat-sifat individual dalam bentuk suatu untas atau kesatuan.
Jadi di antara pengertian-pengertian diatas sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Chaplin, dapat disimpulkan bahwa karakteristik itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu objek.
3. Definisi Metode
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode di definisikan sebagai cara yang terpikir baik-baik dan teratur untuk mencapi maksud. Kamsinah (2008) Methode berasal dari bahasa yunani yaitu Metodos. Metodos terdiri dari dua suku kata yaitu Metha yang berarti melalui atau melewati dan Hodos yang berarti jalan atau cara. Metode diartikan sebagai jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
4. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Para ahli mengemukakan berbagai makna mengenai pembelajaran, diantaranya:
a) Bogner (2008) merangkum pemikiran dewey dan kolb( 1938) mengatakan Pembelajaran dapat dikatakan sebagai rekonstruksi atau reorganisasi pengalaman yang dapat memberi nilai lebih pada makna pengalaman tersebut dan meningkatkan kemampuan untuk mengarahkan model pengalaman selanjutnya .
b) Glass dan Holyoak (1986) Pembelajaran merupakan keterlibatan individu dalam merefleksikan dan menggunakan memori untuk melacak apa yang harus diserap, disimpan dan bagaimana menilai informasi yang diperoleh.
c) Gagne (1977) mengatakan pembelajaran merupakan proses modifikasi dalam kapasitas manusia yang bisa dipertahankan dan ditingkatkan levelnya.
d) Pieget (1977), dalam teori ekuilibrasinya pembelajaran merupakan pengalaman logis yang dialami oleh individu, sehingga individu tersebut merasakan kegunaan materi yang dipelajarinya dan mendorong terjadinya perubahan yang terus-menerus dalam belajar.
menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik.
Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, alat itu mempunyai fungsi ganda, yaitu bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis, bilamana metode mengandung kegunaan yang serba ganda (multipurpose),misalnya suatu metode tertentu pada suatu situasi kondisi tertentu dapat digunakan untuk membangun atau memperbaiki sesuatu. Sedangakan monopragmatis, bilamana metode mengandung satu macam kegunaan untuk satu macam tujuan.
Menurut para ahli secara terminologi, Metode pembelajaran didefinisikan sebagai:
a) C. Asri Budiningsih, yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran.
b) Muhammad Siddik mendefinisikan Metode pembelajaran sebagai cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda.
c) Hasan Langgulung, mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus di lalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
E. Jenis Metode Pembelajaran dan Karakteristiknya
Metode pembelajaran merupakan pendekatan yang dipahami sebagai langkah atau cara-cara yang ditempuh oleh seorang pendidik agar peserta didik mampu belajar dengan efektif dan efisien. Melalui metode peserta didik dimungkinkan untuk bertanggung jawab terhadap pemahamannya sendiri dalam belajar.
Ada banyak Metode pembelajaran yang berkembang bergantung pendekatan yang dilakukan. Pendekatan-pendekatan tersebut yang membuat metode pembelajaran berkembang menjadi sangat banyak dan luas, dalam hal ini akan dijelaskan hanya sebagian kecil dari metode yang dikenal luas. Pada dasarnya metode-metode tersebut secara umum terdiri dari beberapa jenis diantaranya:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh Pendidik di muka kelas. Peran seorang peserta didik disini sebagai penerima pesan, mendengar,memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan yang disampaikan. Disebut demikian, sebab ceramah dilakukan dengan tujuan sebagai pemicu terjadinya kegiatan
yang partisipatif oleh pesrta didik. Karakterisitik dari metode ini yaitu
penguasaan kelas, pengorganisasian kelas dan persiapan serta
pelaksanaannya lebih mudah. Selain itu, metode ini dapat diterapkan
secara efektif bila diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar sehingga
pendidik lebih mudah menerangkan pelajaran dengan lebih baik.
Disis lain, metode ini memiliki karakteristik yang merugikan
karena tidak dapat diketahui sampai sejauh mana pembelajar telah mengerti. Selain itu bila metode ini dilakukan terlalu lama akan berakibat pada kejenuhan peserta didik dan tidak berimbangnya pemahaman pada masing-masing peserta didik.
2. Metode Diskusi
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,
pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Para peserta dapat saling
beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya agar didapakan
kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota kelompok diskusi.
Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi.
Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
penerapan berbagai metode lainnya. Karakteristik metode diskusi yaitu
memberikan peluang kepada peserta didik untuk saling berinteraksi dan
berbagi informasi, belajar mempertahankan pendapat dengan argument
yang rasioanal, dan adanya proses penggalian potensi diri yang terjadi
secara tidak sadar.
Disisi lain, metode ini tidak bisa diterapkan di kelas yang diikuti
oleh peserta didik dalam jumlah banyak, Sulit melakukan
pengorganisasian kelas dan memakan banyak waktu dalam
pelaksanaanya. Metode diskusi juga tidak dapat berdiri sendiri
(pengaplikasiannya harus diikuti oleh metode yang lain) sehingga
memerlukan kemampuan profesionalisme guru.
3. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya
untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan mental
maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata
ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk
melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya.
Metode ini sangat diperlukan jika prasarana dan saran yang
dimiliki sangat terbatas, sehingga paling tidak peserta didik mengetahui
dan mengalami hal yang diharapkan pendidik. Selain itu metode ini juga
memberikan pengalaman awal kepada peserta didik sebelum mengalami
atau menghadapi situasi yang nyata.
4. Metode Demonstrasi
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Kamsinah (2008) demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan
memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada
peserta. Berdasarkan hal tersebut, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua
tujuan, demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah dan
demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari
sebuah proses. Adapun karakteristiknya dari metode ini yaitu:
a) Membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas
b) Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c) Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati,menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri. Disisi lain metode demonstrasi juga memiliki kekurangan berupa
keterampilan khusus pendidik agar pelaksanaanya berlangsung secara
efektif. Metode ini juga membutuhkan fasilitas dan peralatan yang
memadai agar dapat terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaanyapun
metode pembelajaran dengan demonstrasi ini memerlukan kesiapan dan
perencanaan yang matang dan waktu yang cukup panjang.
5. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas merupakan langkah penyajian bahan pelajaran kepada peserta didik, dimana pendidik memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakan dan dipelajari oleh peserta didik. Pada tahap akhir dari metode ini, peserta didik harus mempertanggungjawabkan tugas yang telah diberikan tersebut. Metode ini dapat diaplikasikan pada semau jenis mata pelajaran, dimana pengaplikasiannya menuntut profesioanalisme pendidik agar menyesuaiakan situasi dan kondisi yang kondusif.
menumbuhkan motivasi peserta didik untuk mencari tahu dan menggali berbagai sumber informasi.
6. Metode Praktek Lapangan(eksperimen)
Menurut zakiyah Daradjat, metode eksperimen biasanya dilakukan dalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Departemen Agama yaitu praktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjan akademis, pelatihan dan pemecahan masalah. Metode praktik lapangan bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperolehnya.
Kegiatan ini dilakukan di lapangan, yang bisa berarti di tempat
kerja, maupun di masyarakat. Keunggulan dari metode ini adalah
pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan oleh peserta,
sehingga dapat memicu kemampuan peserta dalam mengembangkan
kemampuannya. Sifat dari metode praktek lapangan ini adalah
pengembangan keterampilan (Psikomotorik) peserta didik.
F. Analisis Metode Pembelajaran
Analisa metode pembelajaran dilakukan untuk mengetahui secara jelas setiap karakteristik metode yang ada sehingga dapat dikembangkan dan digabungkan dengan metode-metode lainnya secara tepat dan terarah. Penggabungan dan pengembangan inilah yang nantinya akan melahirkan metode-metode baru dalam pembelajaran. Analisa yang dilakukan mencakup tiga faktor yang berpengaruh dalam pengaplikasiannya, diantaranya:
1. Analisis berdasarkan Hasil.
terbatas, disis lain pendidik dituntun untuk tidak mengesampingkan kemampuan siswa dalam menerima informasi yang diberikan maka metode ceramah yang dikombinasikan dengan pemberian tugas akan bermanfaat sekali.
Sebagai contoh lainnya yaitu penerapan metode praktik lapangan (Siswa sekolah kejuruan) atau eksperimen, metode ini diterpakan ditujukan agar pesreta didik mampu menerapkan ilmu yang diperoleh secara nyata sebelum melangkah ke dunia kerja. Hal ini akan menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan pada diri peserta didik. Orientasi hasil yang diharapkan inilah yang kita jadikan salah sebagai satu landasan analisis kita dalam mengaplikasikan metode-metode pembelajaran yang ada.
2. Analisis berdasarkan lingkungan belajar peserta didik.
Lingkungan belajar peserta didik akan memberi dampak yang sangat besar terhadap keberhasilan metode pembelajaran yang diaplikasikan. Susana dan kondisi lingkungan belajar yang kondusif tentunya akan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyerap informasi yang disampaikan sehingga terjadi proses interaksi antara pendidik dan peserta didik. Bila pada lingkungan belajar peserta didik mendukung proses pembelajaran (Media Pembelajaran, prasarana dan sarana) Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi tentunya akan menjadi pilihan yang tepat, akan lebih baik lagi jika dikombinasikan dengan metode diskusi sehingga pemahaman dan penyerapan informasi lebih cepat dilakukan tanpa kendala yang besar.
3. Analisis berdasarkan Perkembangan Pendidikan.
metode dalam proses pembelajaran juga harus menyesuaikan hal tersebut dimana kemampuan kita dalam menganalisis metode yang dibutuhkan akan memberi pengaruh yang besar terhadap keberhasilan peserta didik menggali dan mengembangkan potensi dirinya.
G. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dilakukan terhadap jenis metode pembelajaran dan karakteristik serta analisis yang telah dilakukan. Maka didapatkan kesimpulan mengenai analisis karakteristik metode pembelajara. Diantaranya sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran jika dianalisis dan di telaah secara mendalam akan menghasilkan metode baru yang bisa dikembangkan dan diaplikasikan secara berkesinambungan dan terarah. Dengan demikian metode pembelajaran yang digunakan menjadi lebih kompleks, dalam hal ini dipengaruhi oleh tujuan pembelajaran,lingkungan peserta didik dan perkembangan dunia pendidikan.
2. Metode pembelajaran yang tepat dan terarah akan mempercepat tercapainya tujuan dalam proses pembelajaran dan memungkinkan terjadinya pemahaman yang mendalam terhadap peserta didik. Dengan demikan, metode pembelajaran yang diaplikasikan oleh pendidik akan berpengaruh terhadap hasil akhir dari proses pembelajaran yang diharapkan didapatkan oleh peserta didik.
3. Pemahaman dan pengaplikasian terhadap setiap metode pembelajaran sangat diperlukan oleh pendidik. Hal tersebut akan memberikan efek dan pengaruh yang besar terhadap peserta didik, dimana mereka akan memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi,mampu menggali potensi dirinya, dan pembelajaran yang diberikan akan memberikan kesan yang dapat membuat peserta didik meningkatkan kemampuan belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
C. Asri Budiningsih.2011. Cakrawala Pendidikan Jurnal Ilmiah Pendidikan. Ikatan Sarjana Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta:Yogyakarta
Dedi Rohendi,dkk.2010.Efektivitas Metode Pembelajaran Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada
Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi di Sekolah Menengah Kejuruan.Jurnal
Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK):Bandung
Kamsinah.2008. Metode dalam Proses Pembelajaran: Studi tentang Ragam dan Implementasinya.Lentera Pendidikan Vol.11 No.1:Makassar
Muhammad Siddik.2010.Metode Dan Teknik Mengajar Dalam Pendidikan Agama Islam ( PAI ) Di Sekolah Menengah Atas ( SMA ).
Kementerian Agama Sumatera Utara:Medan
Widya Wati.2010.Makalah Strategi Pembelajaran Teori Belajar dan Pembelajaran.Program Pasca Sarjana Universitas negeri