• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Belajar 1: Mengkonstruksi Industri Pariwisata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kegiatan Belajar 1: Mengkonstruksi Industri Pariwisata"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Kegiatan Belajar 1: Mengkonstruksi Industri Pariwisata

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

1. Menggambarkan karakteristik industry dan produk pariwisata 2. Mengenali dan membedakan potensi kepariwisataan lokal

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan:

1. Mahasiswa mampu menggambarkan karakteristik industry dan produk pariwisata

2. Mahasiswa mampu mengenali dan membedakan potensi kepariwisataan lokal

Pokok-Pokok Materi:

1. Menggambarkan karakteristik industry dan produk pariwisata 2. Mengenali dan membedakan potensi kepariwisataan lokal Uraian Materi:

Kepariwisataan adalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata Pariwisata merupakan seluruh kegiatan, fasilitas dan pelayanan yang diakibatkan oleh adanya perpindahan perjalanan sementara dari seseorang ke luar dari tempat tinggalnya ,serta tinggal dalam waktu singkat di tempat tujuan dari perjalanan ,untuk tujuan bersenang-senang dan berlibur.

Kepariwisataan tumbuh karena perbedaan, keunikan, kelokalan baik ituyang berupa bentang alam, flora, fauna maupun yang berupa kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa, rasa dan budi manusia. Tanpa perbedaan itu, tak akan ada kepariwisataan, tidak ada orang yang melakukan perjalanan atau berwisata. Oleh karena itu, melestarikan alam dan budaya serta menjunjung kebhinekaan adalah fungsi utama kepariwisataan. Alam dan budaya dengan segala keunikan dan perbedaannya adalah aset kepariwisataan yang harus dijaga kelestariannya. Hilangnya keunikan alam dan budaya, berarti hilang pulalah kepariwisataan itu.

Undang-Undang RI No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan,menyatakan bahwa

(2)

atau mengusahakan obyek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait di bidang tersebut.

Dari beberapa batasan yang diberikan oleh para ahli maupun organisasi pariwisata, terdapat pengertian bahwa pariwisata mempunyai ciri:

• Perjalanan yang dilakukan itu bersifat sementara waktu.

• Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya, dan pasti akan kembali ke tempat asalnya.

• Perjalanan yang dilakukan itu harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreasi.

• Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak dengan tujuan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya.

Penyelenggaraan kepariwisataan di Indonesia bertujuan :

• Melestarikan, mendayagunakan, mewujudkan dan memperkenalkan segenap anugerah kekayaan destinasi sebagai keunikan dan daya tarik wisata yang memiliki keunggulan daya saing.

• Mendorong pengelolaan dan pengembangan sumberdaya destinasi yang berbasis komunitas secara berkelanjutan.

• Memberikan arah dan fokus terhadap keterpaduan pelaksanaan pembangunan destinasi.

• Menggali dan mengembangkan potensi ekonomi, kewirausahaan, sosial dan teknologi komunikasi melalui kegiatan kepariwisataan.

• Memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja. • Mengoptimalkan pendayagunaan produksi lokal dan lapangan kerja.

• Meningkatkan pendapatan asli daerah dalam rangka mendukung peningkatan kemampuan dan kemandirian perekonomian daerah;

• Memupuk rasa cinta serta kebanggaan terhadap tanah air guna meningkatkan persahabatan antar daerah dan bangsa.

(3)

Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam menghasilkan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan pada perjalanan wisata. Usaha pariwisata merupakan kegiatan bisnis yang berhubungan langsung dengan kegiatan wisata sehingga tanpa keberadaannya, pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik.

Keunikan industri pariwisata:

1. Perpaduan sifat fana (intangible) dan sifat berwujud (tangible)

Apa yang ditawarkan di industri pariwisata adalah sesuatu yang tidak berbentuk dan tidak dapat dibawa untuk ditunjukkan kepada orang lain. Namun sarana dan prasarana yang digunakan untuk memberikan kenyamanan yang ditawarkan dapat dikatakan suatu yang berwujud. Kombinasi keduanya menjadi unik dan menjadi tidak mudah diukur.

2. Sifat tak terpisahkan (inseperable)

Kegiatan wisata membutuhkan interaksi antara wisatawan sebagai pengguna jasa dan tuan rumah sebagai penyedia jasa. Antara wisatawan dan tuan rumah, antara tamu dan pelayanan, antara pengunjung dan pemandu wisata, keduanya tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan wisata. Keduanya harus bertemu dan melakukan kontak sosial.

3. Keatsirian (Volatility)

Pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa dipengaruhi banyak faktor seperti pribadi, sosio budaya, pengetahuan dan pengalaman. Akibat dari banyak hal yang memperngaruhi, pelayanan terhadap wisatawan mudah menguap atau berubah sehingga penyedia jasa harus secara rutin dan aktif berinovasi memperbaharui tawaran jasa wisata kepada wisatawan.

4. Keragaman

Bentuk pelayanan di industri pariwisata cukup sulit untuk distandarisasikan. Setiap wisatawan ingin selalu dipenuhi kebutuhannya dan ia tidak ingin kebutuhannya digeneralisasikan disamaratakan dengan kebutuhan orang lain. Setiap wisatawan ingin diperlakukan sebagai pribadi-pribadi yang beragam. Sehingga penyedia jasa perlu memahami latar belakang kebutuhan dan keinginan wisatawan yang dapat

(4)

bersumber dari pengalaman masa lampau, pendapat orang lain, lingkungan, standar dan nilai serta faktor lain.

5. Sifat Rapuh (Perishable)

Jasa adalah sesuatu yang fana, tetapi dapat memberikan pengalaman menyenangkan dan perasaan puas. Pelayanan hari esok tentunya berbeda dan akan lebih baik dari hari kemaren sehingga harus diproduksi dan dikonsumsi secara simultan. Sifat rapuh merujuk pada jasa yang ditawarkan dalam pariwisata yang tidak dapat disimpan untuk dikonsumsi di kemudian hari.

6. Musiman (Seasonality)

Musiman merupakan sifat yang paling unik dari kegiatan manusia yang dinamis. Adakalanya pariwisata mengalami musim ramai ketika jumlah orang yang melakukan perjalanan mencapai titik puncak, adakalanya pula tidak seorangpun melakukan perjalanan wisata. Kondisi ini menyebabkan pengusaha pariwisata harus terus-menerus melakukan inovasi dan memunculkan ide kreatif agar pedapatan usaha tetap meningkat.

7. Tak bertuan (No Ownership)

Wisatawan adalah pembeli. Namun uniknya ia tidak dapat memiliki apa yang telah ia beli dan bayarkan. Seorang wisatawan yang membeli tiket pesawat berhak menduduki kursi pesawat agar sampai ke daerah tujuan yang diinginkan, tetapi ia tidak berhak untuk memiliki kursi tersebut sebagai bukti transaksi pembelian.

Ciri-ciri industri pariwisata:

1. Sarat Dimensi Manusia

Manusia adalah pelaku utama dalam pariwisata. Ia berperan dalam banyak hal. Ada wisatawan yang secara individu bertindak sebagai inisiator atau pencetus ide perjalanan, ada yang berperan sebagai pembeli, sebagai pengguna, sebagai pembuat keputusan dan sebagai provokator dalam artian positive. Namun adakalanya wisatawan dalam kelompok bertindak sebagai penilai dan mengesahkan. Inilah yang menjadikan keunikan wisata.

2. Pembedaan antara konsumen dan pelanggan

Dalam pariwisata, dilakukan diskriminasi antara konsumen dan pelanggan karena hal ini berdampak pada proses pelayanan yang diberikan.

(5)

3. Partitsipasi aktif konsumen

Keberadaan konsumen sangat penting karena tinginya interaksi antara pengguna jasa dan penyedia jasa, antara hotel dan tamu, antara turis dan pemandu wisata. Pada industri perjalanan wisata terdapat 6 karakteristik utama yang perlu diketahui agar kegiatan pemasaran dapat mencapai tujuan. Karakteristik tersebut adalah:

1. Keterbukaan / transparansi dalam memberikan informasi detail produk wisata bagi wisatawan dan masyarakat pada umumnya.

2. Keunikan dan keanekaragaman produk yang melibatkan kegiatan kehidupan alam, budaya dan daya tarik wisata lainnya.

3. Peka dan antsipatif terhadap perubahan pasar dan kebutuhan wisatawan.

4. Persaingan sehat/kompetitif antar industri pariwisata demi peningkatan volume kedatangan wisatawan.

5. Kebersamaan dengan stake holder /mitra kerja.

6. Ketidaksamaan diupayakan menjadi keharmonisan dalam peran saling melayani dan saling menghormati.

Tempat-tempat tujuan yang dipilih oleh wisatawan dan perilaku mereka memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap penduduk setempat. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa bermanfaat bisa juga merugikan. Pengaruh-pengaruh tersebut terbagi atas tiga kategori utama, yaitu:

 Ekonomi

 Sosial

 Lingkungan

Pengaruh ekonomi yang positif dari pariwisata diantaranya:

 Peningkatan pendapatan pemerintahnya, contohnya dari bandara dan pajak bahan bakar minyak.

(6)

 Meningkatkan permintaan dalam negeri – pegawai pariwisata membelanjakan uang lebih banyak di tempat tersebut.

 Menciptakan neraca penjualan yang seimbang contohnya : uang yang dibelanjakan oleh wisatawan internasional

 Menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat

 Mempromosikan produk lokal – untuk memenuhi permintaan para turis

 Membantu dalam pengembangan daerah dan infrastruktur tertentu contohnya : bandar udara, pusat perbelanjaan

Sektor-sektor yang mendapatkan dorongan paling besar dari pariwisata adalah :

 Pengangkutan

 Akomodasi

 Makanan dan Minuman

 Rekreasi dan Hiburan

Pengaruh ekonomi yang mungkin terjadi dari pembelanjaan pariwisata pada masyarakat daerah yaitu:

 Uang Baru

Uang yang dibawa oleh seorang wisatawan dari daerah lain, meminimalkan terjadinya kebocoran. Kebocoran terjadi pada saat uang baru disuatu daerah meninggalkan daerah tersebut.

 Pengaruh berlipat ganda

Pengaruh berlipat ganda adalah suatu kejadian dimana pengeluaran belanja yang merembes melalui ekonomi, mendorong sektor lainnya.

Industri Pariwisata bekerja sama dengan banyak industri lainnya yaitu hiburan, seni, olah raga, pertanian, perlindungan alam, ilmu pengetahuan, retail, rekreasi, pertambangan, kelautan, kehutanan, dan lain-lain.

(7)

Perbedaan Sifat dan Ciri Produk Barang & Produk Wisata

No Produk Barang Produk Wisata

1 Berwujud Berwujud dan Fana

2 Konsumen tidak selalu terlibat dalam produksi

Konsumen harus terlibat aktif dalam produksi

3 Produksi dan konsumen dilakukan secara terpisah

Produksi dan konsumen harus dilakukan secara bersamaan

4 Hasil akhir bisa homogen, mengacu kepada standar y ang ditetapkan

Hasil akhir beragam atau heterogen sehingga sulit distandarkan

5 Fokus dapat dilakukan pada produksi Fokus pada proses dari awal hingga akhir, mulai produksi hingga konsumsi

6 Produk dapat diujicobakan Produk Tidak dapat diujicoba

7 Produk dapat diperlihatkan Produk tidak dapat diperlihatkan

8 Ada second hand market Tidak ada second hand market

9 Interaksi konsumen produsen tidak selalu dibuthkan

Harus ada interaksi antara konsumen dan produsen

10 Bisa Disimpan Tidak dapat disimpan

11 Dapat diproduksi setiap saat Sangat bergantung pada musim

12 Produk dapat dipindahtangankan dan dimiliki

Produk tidak dapat ditransfer atau bahkan dimiliki

(8)

13 Bisa Dipatenkan Sulit dipantenkan, Imitasi sangat mudah dilakukan

14 Mesin bisa mengambil peran utama dalam produksi

Manusia adalah peran utama dalam industri

Rangkuman

Kepariwisataan adalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan pariwisata Pariwisata merupakan seluruh kegiatan, fasilitas dan pelayanan yang diakibatkan oleh adanya perpindahan perjalanan sementara dari seseorang ke luar dari tempat tinggalnya ,serta tinggal dalam waktu singkat di tempat tujuan dari perjalanan ,untuk tujuan bersenang-senang dan berlibur.

Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam menghasilkan barang dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan pada perjalanan wisata. Usaha pariwisata merupakan kegiatan bisnis yang berhubungan langsung dengan kegiatan wisata sehingga tanpa keberadaannya, pariwisata tidak dapat berjalan dengan baik.

Produk pariwisata merupakan gabungan dari produk barang dan jasa. Hal ini menjadi keunikan tersendiri bagi industry pariwisata. Keunikannya antara lain perpaduan sifat fana dan berwujud, sifat tak terpisahkan, keatsirian, keragaman, sifat rapuh, musiman, tak bertuan.

Daftar Pustaka

Wardhani dkk, 2008. Usaha Jasa Pariwisata, 2008. Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan Thomas. 1998. How to icrease your Travel Sales, , Hospitaity Press. Melbourne

Tjiptono. 2000. Prinsip-prinsip Total Quality Service. Andy. Jogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

Dimana pasien dnegan tingkat kesadarannya menurun, maka untuk data psikologisnya tidak dapat dinilai, sedangkan pada pasien yang tingkat kesadarannya agak normal

Tidak sesuai untuk penggunaan: Material ini tidak diperuntukkan untuk digunakan dalam produk yang kontak dalam jangka waktu lama dengan selaput lendir, cairan tubuh atau

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Relasi Gender pada

Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan makanan tidak dapat menyebabkan kematian mikroba sehingga bila bahan pangan dikeluarkan dari tempat penyimpanan

[1] Barotrauma merupakan segala sesuatu yang diakibatkan oleh tekanan kuat yang tiba-tiba dalam ruangan yang berisi udara pada tulang temporal, yang diakibatkan oleh kegagalan

Susun algoritma dan flowchart untuk menginput sebuah nilai integer (misal N), kemudian periksa isi array, dan cetak ada berapa buah isi array yang nilainya sama dengan

Schema mapping : dengan algoritma ODTDMap, DTD dari XML digunakan sebagai input, dan pemetaan DTD tersebut menjadi sebuah skema basis data dan σ-mapping yang

Atas dasar uraian di atas, laba kemudian dide"inisikan se$ara umum, "ormal dan Atas dasar uraian di atas, laba kemudian dide"inisikan se$ara umum,