• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL DALAM RPJMN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

DALAM RPJMN 2010 - 2014

KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

A.

Pendahuluan

Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) disebutkan bahwa:

keberpihakan pemerintah ditingkatkan untuk mengembangkan

wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil sehingga wilayah-wilayah-wilayah-wilayah tersebut dapat

tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar

ketertinggalan pembangunannya dengan daerah lain

.” Tidak dapat dipungkiri

bahwa pembangunan Nasional telah menghasilkan berbagai kemajuan yang

cukup berarti, namun sekaligus juga mewariskan berbagai permasalahan

yang mendesak untuk ditangani diantaranya masih terdapatnya kesenjangan

antar daerah. Di dalam Perpres Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009, telah

diidentifikasi sebanyak 199 daerah yang dikatagorikan sebagai daerah

tertinggal, yaitu daerah kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif

kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional.

Pada awal penetapannya, sebaran wilayahnya sebanyak 123 kabupaten atau

(62%) kawasan tertinggal berada di Kawasan Timur Indonesia, 58 Kabupaten

(29%) berada di Pulau Sumatera, dan 18 Kabupaten (9%) berada di Pulau

Jawa dan Bali. Dari 33 Provinsi yang ada, hanya Provinsi DKI Jakarta yang

tidak memiliki daerah tertinggal. Papua merupakan Provinsi dengan jumlah

kabupaten tertinggal paling banyak yaitu sebesar 19 Kabupaten. Disusul oleh

NAD, setelah terjadinya bencana Tsunami akhir tahun 2004 menyebabkan 16

Kabupatennya tertinggal. Dan Provinsi NTT menempati urutan ketiga dengan

15 Kabupaten Tertinggal. Secara umum perbandingan gambaran sebaran

wilayah berdasarkan pembagian wilayah regional adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Sebaran Daerah Tertinggal berdasarkan Pembagian Wilayah

Regional

No

Regional

2004-20

09

%

1

Sumatera

58

29

2

Jawa & Bali

18

9

3

Kalimantan

21

11

4

Sulawesi

41

21

5

Nusa

Tenggara

22

11

6

Maluku

13

7

(2)

Sehubungan Dalam rangka pelaksanaan RPJM Nasional 2010-2014,

diperlukan penetapan wilayah/kabupaten kota yang diprioritaskan

penanganannya sebagai acuan bagi Kementerian/Lembaga, Pemerintah

Daerah, serta dunia usaha.

B.

Pendekatan Penetapan Daerah Tertinggal

Pengertian Daerah tertinggal adalah suatu kabupaten yang masyarakat dan wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. Pendekatan dilakukan melalui analisa data seluruh kabupaten yang telah ditetapkan menjadi daerah tertinggal berdasarkan ketersediaan data terakhir. Dalam penetapan daerah tertinggal tahun 2010-2014 berdasarkan pada 6 (enam) kriteria yaitu:

a.

perekonomian masyarakat;

b.

sumberdaya manusia;

c.

prasarana (infrastruktur);

d.

kemampuan keuangan lokal (celah fiskal);

e.

aksesibilitas;

f.

karakteristik daerah.

Adapun Sub-Kriteria dan Indikator dapat dijelaskan berikut;

1.

Kriteria Kondisi Perekonomian, terdiri dari (1) Persentase Penduduk

Miskin dan (2) Indeks Kedalaman Kemiskinan.

a.

Persentase Penduduk Miskin

adalah rasio penduduk miskin

suatu kabupaten terhadap jumlah total penduduk kabupaten.

Seorang dikatakan miskin apabila mereka tidak mampu memenuhi

kebutuhan konsumsi dasar, termasuk komponen makanan dan

bukan makanan. Kebutuhan konsumsi dasar tersebut

dikonseptualitaskan dengan garis kemiskinan, yaitu suatu standar

minimum yang diperlukan seorang untuk memenuhi kebutuhan

makanan dan minuman.

b.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

adalah suatu indeks yang

menyatakan seberapa jauh seseorang jatuh di bawah garis

kemiskinan apabila mereka termasuk kategori miskin. Indeks

kedalaman kemiskinan dinyatakan dalam persentase terhadap

garis kemiskinan.

2.

Kriteria sumber daya manusia, diukur berdasarkan; (1) Tenaga

kerja, (2) Kesehatan, dan (3) Pendidikan.

a.

Tenaga Kerja

adalah Indikator tenaga kerja yang dipakai adalah

persentase jumlah penduduk yang menganggur di suatu

Jumlah

199

10

0

(3)

dengan jumlah total penduduk.

b.

Kesehatan,

diukur dari ;

1.

Angka Harapan Hidup

adalah jumlah rata-rata tahun penduduk

suatu kabupaten diharapkan hidup.

2.

Jumlah prasarana kesehatan

per 1000 penduduk adalah jumlah

rumah sakit, rumah sakit bersalin, poliklinik/balai pengobatan,

puskesmas, dan puskesmas pembantu per 1000 penduduk

3.

Jumlah dokter

per 1000 penduduk

4.

Rata-rata jarak pelayanan prasarana kesehatan

di suatu

kabupaten adalah rata-rata jarak dari desa ke prasarana

kesehatan apabila prasarana tersebut tidak terdapat di desa

tersebut.

a.

Pendidikan

, diukur dari;

1.

Angka melek huruf

adalah persentase jumlah penduduk yang

bisa baca tulis terhadap jumlah penduduk di suatu kabupaten.

2.

Jumlah SD dan SMP

per 1000 penduduk

3.

Rata-rata jarak tanpa SD dan SMP

adalah rata-rata jarak ke SD

dan SMP apabila tidak ada SD dan SMP di kabupaten tersebut.

3

.

Kriteria infrastruktur, terdiri dari ;

a.

Transportasi

. Indikator yang dipakai dalam infrastruktur

transportasi adalah persentase jumlah desa di suatu kabupaten

dengan jenis permukaan jalan terluas. Jenis permukaan jalan

tersebut adalah;

1. Jalan aspal/beton,

2. Jalan diperkeras,

3. Jalan tanah, dan

4. Jalan lainnya.

Keterangan: Satu desa hanya akan dapat dikategorikan pada salah

satu dari empat kategori tersebut.

b.

Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik

c.

Persentase Rumah Tangga Pengguna Telepon

d.

Jumlah Bank Umum

e.

Jumlah Bank Perkreditan Rakyat

f.

Jumlah Desa yang mempunyai pasar tanpa bangunan

permanen

4.

Kriteria kelembagaan/keuangan lokal adalah Celah Fiskal, yaitu

Selisih Penerimaan Keuangan Daerah dengan Belanja Pegawai.

Dalam APBD, pos Penerimaan Keuangan Daerah terdiri dari ;

a.Pendapatan Asli Daerah (PAD),

b.Dana perimbangan (Dana bagi hasil, DAU, & DAK)

c.Penerimaan Lain-lain yang sah,

d.Pinjaman Daerah,

(4)

perhitungan kriteria daerah tertinggal hanya pada pos Pendapatan Asli

Daerah, Dana Bagi Hasil, DAU, dan Penerimaan Lain-lain yang sah.

Celah Fiskal disini adalah Penerimaan Keuangan Daerah (diluar DAK,

Pinjaman Daerah & Sisa Anggaran Tahun lalu) dikurangi dengan

Belanja Pegawai. Artinya bahwa celah fiskal untuk melihat berapa

dana yang tersisa bagi pemerintah daerah untuk melakukan

pembangunan setelah dikurang biaya tetap, yaitu biaya yang harus

dikeluarkan yaitu belanja pegawai.

5.

Kriteria aksesibilitas.

Indikator yang dipakai adalah rata-rata jarak

dari kantor desa ke ke kabupaten yang membawahinya.

6.

Kriteria karakteristik daerah:

Indikator - indikator yang dipakai adalah

;

a. Persentase jumlah desa yang rawan gempa bumi

b. Persentase jumlah desa yang rawan tanah longsor

c. Persentase jumlah desa yang rawan banjir

d. Persentase jumlah desa yang terjadi konflik satu tahun terakhir.

C.

Perkembangan Status Kabupaten Daerah Tertinggal

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam

lima tahun terakhir ini jumlah daerah tertinggal telah berkurang 50 kabupaten

yang terentaskan dari ketertinggalan dari 199 kabupaten di tahun 2004

sehingga menjadi 149 kabupaten pada tahun 2009.

Sejak dilaksanakan kegiatan yang bersifat afirmatif terhadap daerah

tertinggal terutama dengan melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi

program dengan K/L terkait serta pelaksanaan instrumen KPDT, maka

berdasarkan evaluasi paruh waktu pada Tahun 2007 terdapat 28 Kabupaten

Daerah Tertinggal yang lepas dari status ketertinggalannya dan pada akhir

Tahun 2008 sebanyak 12 Kabupaten yang kondisinya terus meningkat dan

lepas dari ketertinggalan. Sedangkan pada akhir tahun 2009 ini terdapat 10

Kabupaten lagi yang telah keluar dari kategori Kabupaten daerah tertinggal.

Derajat ketertinggalan 183 kabupaten tersebut dihitung berdasarkan

besaran indeks ketertinggalan dan diklasifikasikan menjadi 5 (lima) kelompok

yaitu :

Tidak Tertinggal/Maju, Agak Tertinggal, Tertinggal, Sangat Tertinggal,

dan

Sangat Parah

. Kategorisasi Daerah Tertinggal adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Nilai Indeks dan Status

No

NILAI INDEKS

STATUS

1

Indeks < 0,000

Maju

(5)

Kabupaten-kabupaten tertinggal yang dikatagorikan

Maju

merupakan

kabupaten yang terentaskan dari ketertinggalan, namun untuk menjaga agar

status ketertinggalannya stabil dan tidak turun lagi, maka kabupaten yang

dikategorikan Maju masih akan tetap dilakukan pembinaan oleh KPDT dan

Kementerian/Lembaga lainnya.

Sedangkan kabupaten yang memiliki status

Agak Tertinggal

,

diharapkan pada tahun 2010-2014 dapat terentaskan dari ketertinggalan.

Pada Tahun 2010-2014 diproyeksikan terdapat 50 kabupaten yang

terentaskan dari status tertinggal.

Selanjutnya kabupaten yang dikategorikan sebagai

Sangat Parah,

Sangat Tertinggal

, dan

Tertinggal

perlu mendapatkan intervensi pada enam

kriteria ketertinggalan terutama untuk terpenuhinya pelayanan dasar.

D.

Hasil Penetapan Kabupaten Daerah Tertinggal

1.

Kabupaten Dengan Katagori Tidak Tertinggal/ Maju

Kabupaten yang terentaskan dari ketertinggalan pada tahun 2009 ini

berjumlah 50 kabupaten dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 3

Daftar Daerah Tertinggal Yang Terenstaskan dari Ketertinggalan

4

1,000 < Indeks < 2,000

Sangat Tertinggal

5

Indeks > 2,000

Sangat Parah

No Nama Kabupaten Provinsi Status

1 ACEH TENGAH NAD Tidak Tertinggal/ Maju 2 PIDIE NAD Tidak Tertinggal/ Maju 3 BIREUEN NAD Tidak Tertinggal/ Maju 4 ACEH UTARA NAD Tidak Tertinggal/ Maju

(6)

5 ACEH TAMIANG NAD Tidak Tertinggal/ Maju 6 DAIRI SUMATERA UTARA Tidak Tertinggal/ Maju 7 SAMOSIR SUMATERA UTARA Tidak Tertinggal/ Maju 8 PASAMAN SUMATERA BARAT Tidak Tertinggal/ Maju 9 KUANTAN SINGINGI RIAU Tidak Tertinggal/ Maju 10 ROKAN HULU RIAU Tidak Tertinggal/ Maju 11 SAROLANGUN JAMBI Tidak Tertinggal/ Maju 12

TANJUNG JABUNG

TIMUR JAMBI Tidak Tertinggal/ Maju 13 BENGKULU SELATAN BENGKULU Tidak Tertinggal/ Maju 14 REJANG LEBONG BENGKULU Tidak Tertinggal/ Maju 15 BENGKULU UTARA BENGKULU Tidak Tertinggal/ Maju 16 LAMPUNG SELATAN LAMPUNG Tidak Tertinggal/ Maju 17 LAMPUNG TIMUR LAMPUNG Tidak Tertinggal/ Maju 18 BELITUNG BELITUNG Tidak Tertinggal/ Maju 19 BELITUNG TIMUR BELITUNG Tidak Tertinggal/ Maju 20 BANJARNEGARA JATENG Tidak Tertinggal/ Maju 21 WONOGIRI JATENG Tidak Tertinggal/ Maju 22 REMBANG JATENG Tidak Tertinggal/ Maju 23 KULON PROGO DIY Tidak Tertinggal/ Maju 24 GUNUNG KIDUL DIY Tidak Tertinggal/ Maju 25 PACITAN JATIM Tidak Tertinggal/ Maju 26 TRENGGALEK JATIM Tidak Tertinggal/ Maju 27 MADIUN JATIM Tidak Tertinggal/ Maju 1 ACEH TENGAH NAD Tidak Tertinggal/ Maju

(7)

29 BARITO SELATAN

KALIMANTAN

TENGAH Tidak Tertinggal/ Maju 30 SUKAMARA

KALIMANTAN

TENGAH Tidak Tertinggal/ Maju 31 LAMANDAU BELITUNG Tidak Tertinggal/ Maju 32 KATINGAN

KALIMANTAN

TENGAH Tidak Tertinggal/ Maju 33 PULANG PISAU

KALIMANTAN

TENGAH Tidak Tertinggal/ Maju 34 GUNUNG MAS

KALIMANTAN

TENGAH Tidak Tertinggal/ Maju 35 BULUKUMBA SULAWESI SELATAN Tidak Tertinggal/ Maju 36 BANTAENG SULAWESI SELATAN Tidak Tertinggal/ Maju 37 TAKALAR SULAWESI SELATAN Tidak Tertinggal/ Maju 38 SINJAI SULAWESI SELATAN Tidak Tertinggal/ Maju 39 BARRU SULAWESI SELATAN Tidak Tertinggal/ Maju 40 PINRANG SULAWESI SELATAN Tidak Tertinggal/ Maju 41 ENREKANG SULAWESI SELATAN Tidak Tertinggal/ Maju 42 LUWU SULAWESI SELATAN Tidak Tertinggal/ Maju 43 TANA TORAJA SULAWESI SELATAN Tidak Tertinggal/ Maju 44 LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN Tidak Tertinggal/ Maju 45 KOLAKA

SULAWESI

TENGGARA Tidak Tertinggal/ Maju 46 BONE BOLANGO GORONTALO Tidak Tertinggal/ Maju 47 GORONTALO GORONTALO Tidak Tertinggal/ Maju 48 MALUKU TENGGARA MALUKU Tidak Tertinggal/ Maju 49 FAKFAK PAPUA BARAT Tidak Tertinggal/ Maju 50 JAYAPURA PAPUA Tidak Tertinggal/ Maju 1 ACEH TENGAH NAD Tidak Tertinggal/ Maju

(8)

2.

Kabupaten Dengan Katagori Agak Tertinggal

Untuk pencapaian target pengentasan daerah tertinggal dapat

dilakukan prioritas intervensi kepada Kabupaten yang dikatagorikan

Agak

Tertinggal

. Saat ini terdapat 118 kabupaten yang dikelompokkan sebagai

Kabupaten

Agak Tertinggal.

Daftar Kabupaten dengan katagori

Agak

Tertinggal

adalah sebagai berikut.

Tabel 4

Daftar Kabupeten Daerah Tertinggal 2010-2014

No Nama Kabupaten Provinsi Status

1 SIMEULUE NAD Agak Tertinggal 2 ACEH SINGKIL NAD Agak Tertinggal 3 ACEH SELATAN NAD Agak Tertinggal 4 ACEH TIMUR NAD Agak Tertinggal 5 ACEH BARAT NAD Agak Tertinggal 6 ACEH BESAR NAD Agak Tertinggal 7 ACEH BARAT DAYA NAD Agak Tertinggal 8 GAYO LUES NAD Agak Tertinggal 9 NAGAN RAYA NAD Agak Tertinggal 10 ACEH JAYA NAD Agak Tertinggal 11 BENER MERIAH NAD Agak Tertinggal 12 NIAS SUMATERA UTARA Agak Tertinggal 13 TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA Agak Tertinggal 14 PAKPAK BHARAT SUMATERA UTARA Agak Tertinggal 15

KEPULAUAN

(9)

17 SOLOK SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 18

SAWAHLUNTO/

SIJUNJUNG SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 19 PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 20 SOLOK SELATAN SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 21 DHARMAS RAYA SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 22 PASAMAN BARAT SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 23 OGAN KOMERING ILIR

SUMATERA

SELATAN Agak Tertinggal 24 LAHAT

SUMATERA

SELATAN Agak Tertinggal 25 MUSI RAWAS

SUMATERA

SELATAN Agak Tertinggal 26 BANYU ASIN

SUMATERA

SELATAN Agak Tertinggal 27 OKU SELATAN

SUMATERA

SELATAN Agak Tertinggal 28 OGAN ILIR

SUMATERA

SELATAN Agak Tertinggal 29 KAUR BENGKULU Agak Tertinggal 30 SELUMA BENGKULU Agak Tertinggal 31 MUKOMUKO BENGKULU Agak Tertinggal 32 LEBONG BENGKULU Agak Tertinggal 33 KEPAHIANG BENGKULU Agak Tertinggal 34 LAMPUNG BARAT LAMPUNG Agak Tertinggal 35 LAMPUNG UTARA LAMPUNG Agak Tertinggal 36 WAY KANAN LAMPUNG Agak Tertinggal 37 BANGKA SELATAN BANGKA BELITUNG Agak Tertinggal 38 NATUNA KEP.RIAU Agak Tertinggal 39 SUKABUMI JAWA BARAT Agak Tertinggal

(10)

40 GARUT JAWA BARAT Agak Tertinggal 41 BONDOWOSO JAWA TIMUR Agak Tertinggal 42 SITUBONDO JAWA TIMUR Agak Tertinggal 43 BANGKALAN JAWA TIMUR Agak Tertinggal 44 PAMEKASAN JAWA TIMUR Agak Tertinggal 45 PANDEGLANG BANTEN Agak Tertinggal 46 LEBAK BANTEN Agak Tertinggal 47 LOMBOK TIMUR NTB Agak Tertinggal 48 SUMBAWA NTT Agak Tertinggal 49 DOMPU NTB Agak Tertinggal 50 BIMA NTB Agak Tertinggal 51

TIMOR TENGAH

UTARA NTT Agak Tertinggal 52 ALOR NTT Agak Tertinggal 53 LEMBATA NTT Agak Tertinggal 54 FLORES TIMUR NTT Agak Tertinggal 55 SIKKA NTT Agak Tertinggal 56 ENDE NTT Agak Tertinggal 57 NGADA NTT Agak Tertinggal 58 ROTE NDAO NTT Agak Tertinggal 59 SAMBAS

KALIMANTAN

BARAT Agak Tertinggal 60 BENGKAYANG

KALIMANTAN

BARAT Agak Tertinggal 61 LANDAK

KALIMANTAN

BARAT Agak Tertinggal 62 SANGGAU

KALIMANTAN

(11)

63 KETAPANG

KALIMANTAN

BARAT Agak Tertinggal 64 SINTANG

KALIMANTAN

BARAT Agak Tertinggal 65 KAPUAS HULU

KALIMANTAN

BARAT Agak Tertinggal 66 SEKADAU

KALIMANTAN

BARAT Agak Tertinggal 67 MELAWI

KALIMANTAN

BARAT Agak Tertinggal 68 SERUYAN

KALIMANTAN

TENGAH Agak Tertinggal 69 BARITO KUALA

KALIMANTAN

SELATAN Agak Tertinggal 70 HULU SUNGAI UTARA

KALIMANTAN

SELATAN Agak Tertinggal 71 KUTAI BARAT

KALIMANTAN

TIMUR Agak Tertinggal 72 MALINAU

KALIMANTAN

TIMUR Agak Tertinggal 73 NUNUKAN

KALIMANTAN

TIMUR Agak Tertinggal 74 KEPULAUAN SANGIHE SULAWESI UTARA Agak Tertinggal 75 KEPULAUAN TALAUD SULAWESI UTARA Agak Tertinggal 76 BANGGAI KEPULAUAN SULAWESI TENGAH Agak Tertinggal 77 BANGGAI SULAWESI TENGAH Agak Tertinggal 78 MOROWALI SULAWESI TENGAH Agak Tertinggal 79 POSO SULAWESI TENGAH Agak Tertinggal 80 DONGGALA SULAWESI TENGAH Agak Tertinggal 81 TOLI-TOLI SULAWESI TENGAH Agak Tertinggal 82 BUOL SULAWESI TENGAH Agak Tertinggal 83 PARIGI MOUTONG SULAWESI TENGAH Agak Tertinggal

(12)

84 TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH Agak Tertinggal 85 SELAYAR

SULAWESI

SELATAN Agak Tertinggal 86 JENEPONTO

SULAWESI

SELATAN Agak Tertinggal 87 PANG.KEPULAUAN

SULAWESI

SELATAN Agak Tertinggal 88 BUTON

SULAWESI

TENGGARA Agak Tertinggal 89 MUNA

SULAWESI

TENGGARA Agak Tertinggal 90 KONAWE

SULAWESI

TENGGARA Agak Tertinggal 91 KONAWE SELATAN

SULAWESI

TENGGARA Agak Tertinggal 92 BOMBANA

SULAWESI

TENGGARA Agak Tertinggal 93 WAKATOBI

SULAWESI

TENGGARA Agak Tertinggal 94 KOLAKA UTARA

SULAWESI

TENGGARA Agak Tertinggal 95 BOALEMO GORONTALO Agak Tertinggal 96 POHUWATO GORONTALO Agak Tertinggal 97 MAJENE SULAWESI BARAT Agak Tertinggal 98 POLEWALI MANDAR SULAWESI BARAT Agak Tertinggal 99 MAMASA SULAWESI BARAT Agak Tertinggal 100 MAMUJU SULAWESI BARAT Agak Tertinggal 101 MAMUJU UTARA SULAWESI BARAT Agak Tertinggal 102 MALUKU TENGAH MALUKU Agak Tertinggal 103 BURU MALUKU Agak Tertinggal 104 KEPULAUAN ARU MALUKU Agak Tertinggal

(13)

Dari 118 kabupaten tersebut 50 diantaranya memiliki

trend

yang

meningkat yang jika mendapatkan perhatian khusus pada kriteria yang

menyebabkan daerah tersebut tertinggal, diharapkan daerah tersebut pada

tahun 2014 dapat keluar sebagai daerah tertinggal (menjadi

Tidak Tertinggal/

Maju

). Daftar Kabupaten dengan katagori

Agak Tertinggal

adalah sebagai

berikut.

Tabel 5

Daftar Kabupeten Daerah Tertinggal Yang Diperkirakan Terentaskan dari

Ketertinggalan Tahun 2010-2014

105

SERAM BAGIAN

BARAT MALUKU Agak Tertinggal 106 HALMAHERA BARAT MALUKU UTARA Agak Tertinggal 107 HALMAHERA TENGAH MALUKU UTARA Agak Tertinggal 108 KEPULAUAN SULA MALUKU UTARA Agak Tertinggal 109 HALMAHERA SELATAN MALUKU UTARA Agak Tertinggal 110 HALMAHERA UTARA MALUKU UTARA Agak Tertinggal 111 HALMAHERA TIMUR MALUKU UTARA Agak Tertinggal 112 KAIMANA PAPUA BARAT Agak Tertinggal 113 SORONG SELATAN PAPUA BARAT Agak Tertinggal 114 SORONG PAPUA BARAT Agak Tertinggal 115 YAPEN WAROPEN PAPUA Agak Tertinggal 116 BIAK NUMFOR PAPUA Agak Tertinggal 117 MIMIKA PAPUA Agak Tertinggal 118 KEEROM PAPUA Agak Tertinggal

(14)

1 ACEH SELATAN NAD Agak Tertinggal 2 ACEH TIMUR NAD Agak Tertinggal 3 ACEH BARAT NAD Agak Tertinggal 4 ACEH BESAR NAD Agak Tertinggal 5 ACEH BARAT DAYA NAD Agak Tertinggal 6 GAYO LUES NAD Agak Tertinggal 7 NAGAN RAYA NAD Agak Tertinggal 8 ACEH JAYA NAD Agak Tertinggal 9 BENER MERIAH NAD Agak Tertinggal 10 TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA Agak Tertinggal 11 PAKPAK BHARAT SUMATERA UTARA Agak Tertinggal 12 PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 13 SOLOK SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 14 SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 15 DHARMAS RAYA SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 16 PASAMAN BARAT SUMATERA BARAT Agak Tertinggal 17 OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATAN Agak Tertinggal 18 LAHAT SUMATERA SELATAN Agak Tertinggal 19 BANYU ASIN SUMATERA SELATAN Agak Tertinggal 20

OGAN KOMERING ULU

SELATAN SUMATERA SELATAN Agak Tertinggal 21 OGAN ILIR SUMATERA SELATAN Agak Tertinggal 22 MUKOMUKO BENGKULU Agak Tertinggal 23 LEBONG BENGKULU Agak Tertinggal 24 LAMPUNG UTARA LAMPUNG Agak Tertinggal

(15)

26 NATUNA BANGKA BELITUNG Agak Tertinggal 27 SUKABUMI JAWA BARAT Agak Tertinggal 28 GARUT JAWA BARAT Agak Tertinggal 29 PANDEGLANG BANTEN Agak Tertinggal 30 KAPUAS HULU KALIMANTAN BARAT Agak Tertinggal 31 HULU SUNGAI UTARA

KALIMANTAN

SELATAN Agak Tertinggal 32 KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR Agak Tertinggal 33 MALINAU KALIMANTAN TIMUR Agak Tertinggal 34 NUNUKAN KALIMANTAN TIMUR Agak Tertinggal 35 KEPULAUAN SANGIHE SULAWESI UTARA Agak Tertinggal 36 KEPULAUAN TALAUD

KALIMANTAN

SELATAN Agak Tertinggal 37 BANGGAI SULAWESI TENGAH Agak Tertinggal 38 SELAYAR SULAWESI SELATAN Agak Tertinggal 39

PANGKAJENE DAN

KEPULAUAN SULAWESI SELATAN Agak Tertinggal 40 BUTON

SULAWESI

TENGGARA Agak Tertinggal 41 MUNA

SULAWESI

TENGGARA Agak Tertinggal 42 KONAWE

SULAWESI

TENGGARA Agak Tertinggal 43 POHUWATO GORONTALO Agak Tertinggal 44 MAJENE SULAWESI BARAT Agak Tertinggal 45 MAMASA SULAWESI BARAT Agak Tertinggal 46 MAMUJU SULAWESI BARAT Agak Tertinggal 47 MAMUJU UTARA SULAWESI BARAT Agak Tertinggal 1 ACEH SELATAN NAD Agak Tertinggal

(16)

3.

Kabupaten Dengan Katagori Tertinggal

Sedangkan kabupaten yang memperoleh katagori Tertinggal berjumlah

23 kabupaten. Daftar Kabupaten dengan katagori

Tertinggal

adalah sebagai

berikut.

Tabel 6

Daftar Kabupaten Tertinggal yang Dikatagorikan

Tertinggal

48 HALMAHERA TENGAH MALUKU UTARA Agak Tertinggal 49 KAIMANA PAPUA BARAT Agak Tertinggal 50 KEEROM PAPUA Agak Tertinggal 1 ACEH SELATAN NAD Agak Tertinggal

No Nama Kabupaten Provinsi Status 1 NIAS SELATAN SUMATERA UTARA Tertinggal 2 SAMPANG JAWA TIMUR Tertinggal 3 LOMBOK BARAT NTB Tertinggal 4 LOMBOK TENGAH NTB Tertinggal 5 SUMBAWA BARAT NTB Tertinggal 6 SUMBA BARAT NTT Tertinggal

(17)

4.

Kabupaten Dengan Katagori Sangat Tertinggal

Kabupaten yang memperoleh katagori

Sangat Tertinggal

berjumlah 4

kabupaten, dengan rincian adalah sebagai berikut.

Tabel 7

Daftar Kabupaten Tertinggal yang Dikatagorikan

Sangat Tertinggal

8 KUPANG NTT Tertinggal 9 TIMOR TENGAH SELATAN NTT Tertinggal 10 BELU NTT Tertinggal 11 MANGGARAI NTT Tertinggal 12 MANGGARAI BARAT NTT Tertinggal 13

MALUKU TENGGARA

BARAT MALUKU Tertinggal 14 SERAM BAGIAN TIMUR MALUKU Tertinggal 15 TELUK WONDAMA PAPUA BARAT Tertinggal 16 TELUK BINTUNI PAPUA BARAT Tertinggal 17 RAJA AMPAT PAPUA BARAT Tertinggal 18 MERAUKE PAPUA Tertinggal 19 NABIRE PAPUA Tertinggal 20 PUNCAK JAYA PAPUA Tertinggal 21 SARMI PAPUA Tertinggal 22 WAROPEN PAPUA Tertinggal 23 SUPIORI PAPUA Tertinggal

(18)

5.

Kabupaten Dengan Katagori Sangat Parah

Kabupaten yang memperoleh katagori

Sangat Parah

berjumlah 38

kabupaten, dimana 34 diantaranya adalah Daerah Otonom Baru (DOB).

Daftar kabupaten tertinggal yang dikatagorikan

Sangat Parah

adalah sebagai

berikut.

Tabel 8

Daftar Kabupaten Tertinggal yang Dikatagorikan

Sangat Parah

1 ASMAT PAPUA Sangat Tertinggal 2 JAYAWIJAYA PAPUA Sangat Tertinggal 3 MAPPI PAPUA Sangat Tertinggal 4 PANIAI PAPUA Sangat Tertinggal

No Nama Kabupaten Provinsi Status KETERANG AN 1 BENGKULU TENGAH BENGKULU

Sangat

Parah DOB 2 GORONTALO UTARA GORONTALO

Sangat Parah DOB 3 KAYONG UTARA KALIMANTAN BARAT Sangat Parah DOB 4 ANAMBAS KEPULAUAN RIAU

Sangat Parah DOB 5 PESAWARAN LAMPUNG Sangat Parah DOB Sangat

(19)

7

MALUKU BARAT

DAYA MALUKU

Sangat

Parah DOB 8 MOROTAI MALUKU UTARA

Sangat

Parah DOB 9 PIDIE JAYA NAD

Sangat Parah DOB 10 LOMBOK UTARA NTB Sangat Parah DOB 11 MANGGARAI TIMUR NTT Sangat Parah DOB 12 NAGEKEO NTT Sangat Parah DOB 13 SABU RAIJUA NTT Sangat Parah DOB 14 SUMBA BARAT DAYA NTT

Sangat Parah DOB 15 SUMBA TENGAH NTT Sangat Parah DOB 16 TOLIKARA PAPUA Sangat Parah 17 PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA Sangat Parah 18 YAHUKIMO PAPUA Sangat Parah 19 BOVEN DIGOEL PAPUA

Sangat Parah 20 DEIYAI PAPUA Sangat Parah DOB 21 DOGIYAI PAPUA Sangat Parah DOB 22 INTAN JAYA PAPUA

Sangat

Parah DOB 23 LANNY JAYA PAPUA

Sangat

Parah DOB 24 MAMBERAMO RAYA PAPUA

Sangat Parah DOB 25 MAMBERAMO TENGAH PAPUA Sangat Parah DOB AN

(20)

E.

Kriteria Kabupaten Daerah Tertinggal Yang Diproyeksikan

Terentaskan dari Ketertinggalan

Kabupaten-kabupaten yang dikategorikan

Agak Tertinggal

dan

berpotensi lepas dari ketertinggalan pada tahun 2010-2014 berjumlah 50

kabupaten. Kabupaten-kabupaten tersebut perlu mendapat perhatian pada

beberapa kriteria yang dianggap tertinggal dan perlu dilakukan intervensi agar

benar-benar lepas dari ketertinggalan.

1.

Kriteria Perekonomian Masyarakat

26 NDUGA PAPUA Sangat Parah DOB 27 PUNCAK PAPUA Sangat Parah DOB 28 YALIMO PAPUA Sangat Parah DOB 29 MAYBRAT PAPUA BARAT

Sangat

Parah DOB 30 TAMBRAU PAPUA BARAT

Sangat Parah DOB 31 TORAJA UTARA SULAWESI SELATAN Sangat Parah DOB 32 SIGI SULAWESI TENGAH

Sangat Parah DOB 33 BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA Sangat Parah DOB 34 KONAWE UTARA SULAWESI TENGGARA Sangat Parah DOB 35 KEPULAUAN SITARO SULAWESI UTARA

Sangat Parah DOB 36 EMPAT LAWANG SUMATERA SELATAN Sangat Parah DOB 37 NIAS BARAT SUMATERA UTARA

Sangat

Parah DOB 38 NIAS UTARA SUMATERA UTARA

Sangat

Parah DOB AN

(21)

Kabupaten-kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu mendapat perhatian

pada kriteria ekonomi tertera dalam Tabel 9. Kebutuhan perekonomian

masyarakat mencakup pengurangan jumlah penduduk miskin. Jumlah

Kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu Intervensi pada Kriteria Ekonomi

berjumlah 28 kabupaten.

Prioritas diarahkan untuk mengembangkan ekonomi daerah tertinggal

didasarkan pada pendayagunaan potensi sumberdaya lokal (sumberdaya

manusia, sumberdaya kelembagaan, serta sumberdaya fisik) yang dimiliki

masing-masing daerah. Fokus

percepatan pengembangan ekonomi lokal

adalah : (1) kemampuan dan keterampilan masyarakat; (2) modal sosial

yang ada dalam masyarakat; (3) tumbuhnya pusat kegiatan ekonomi baru,

dengan memperhatikan produk andalan daerah; (4) akses masyarakat dan

usaha mikro, kecil, dan menengah kepada permodalan, pasar, informasi, dan

teknologi; (5) keterkaitan kegiatan ekonomi di daerah tertinggal dengan

pusat-pusat pertumbuhan; (6) kerjasama dan keterkaitan kegiatan ekonomi

antardaerah dalam kegiatan ekonomi lokal; dan (7) penguatan dan penataan

kelembagaan pemerintahan daerah dan masyarakat.

Tabel 9.

Daftar Kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu Intervensi pada Kriteria

Ekonomi

No Nama Kabupaten Provinsi 1 ACEH BARAT NAD

2 ACEH BARAT DAYA NAD 3 ACEH BESAR NAD 4 ACEH JAYA NAD 5 ACEH SELATAN NAD 6 ACEH TIMUR NAD 7 BANGGAI SULTENG 8 BANYU ASIN SUMSEL 9 BENER MERIAH NAD 10 DHARMAS RAYA SUMBAR 11 GAYO LUES NAD

(22)

2.

Kriteria Sumber Daya Manusia

Kabupaten-kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu mendapat perhatian

pada kriteria sumber daya manusia berjumlah 31 kabupaten seperti tertera

dalam Tabel 10. Kebutuhan peningkatan sumber daya manusia mencakup

pengurangan jumlah pengangguran, balita kurang gizi, angka kematian bayi,

peningkatan angka harapan hidup, jumlah sarana-prasarana kesehatan,

kemudahan mencapai sarana-prasarana kesehatan, peningkatan angka

12 KAIMANA PAPUA BARAT 13 KEEROM PAPUA

14 LAHAT SUMSEL 15 LAMPUNG UTARA LAMPUNG 16 LEBONG BENGKULU 17 MAMASA SULBAR 18 MUKOMUKO BENGKULU 19 NAGAN RAYA NAD

20 OGAN ILIR SUMSEL 21 OGAN KOMERING ILIR SUMSEL 22

OGAN KOMERING ULU

SELATAN SUMSEL 23 PAKPAK BHARAT SUMUT 24

PANGKAJENE DAN

KEPULAUAN SULSEL 25 POHUWATO GORONTALO 26 SELAYAR SULSEL 27 TAPANULI TENGAH SUMUT 28 WAY KANAN LAMPUNG

(23)

berperan aktif didalam mengatasi ketertinggalannya dibanding dengan

kelompok masyarakat lain di bidang kegiatan ekonomi, sosial, budaya dan

pembangunan regional.

Tabel 10

Daftar Kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu Intervensi pada

Kriteria Sumber Daya Manusia

No Nama Kabupaten Provinsi 1 ACEH BARAT DAYA NAD

2 ACEH SELATAN NAD 3 BANYU ASIN SUMSEL 4 BUTON SULTRA 5 DHARMAS RAYA SUMBAR 6 GARUT JABAR 7 GAYO LUES NAD

8 HALMAHERA TENGAH MALUKU UTARA 9 HULU SUNGAI UTARA KALSEL

10 KAPUAS HULU KALBAR 11 KEEROM PAPUA 12 KONAWE SULTRA 13 LAMPUNG UTARA LAMPUNG 14 LEBONG BENGKULU 15 MAJENE SULBAR 16 MAMUJU SULBAR 17 MAMUJU UTARA SULBAR 18 MUKOMUKO BENGKULU 19 MUNA SULTRA

(24)

3.

Kriteria Infrastruktur

Kabupaten-kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu mendapat perhatian

pada kriteria infrastruktur berjumlah 31 kabupaten. Kebutuhan peningkatan

infrastruktur termasuk luas jalan, rumah tangga pengguna listrik, rumah

tangga pengguna telephon, jumlah bank, dan jumlah pasar permanen.

Prioritas diarahkan untuk membuka keterisolasian daerah tertinggal

agar mempunyai keterkaitan dengan daerah maju, meningkatkan mobilisasi

masyarakat, modal, dan faktor-faktor produksi lainnya guna menunjang

pengembangan ekonomi lokal. Program pengembangan prasarana dan

sarana akan difokuskan pada : (1) pengembangan prasarana dan sarana

sosial dasar, terutama bidang pendidikan dan kesehatan; (2) meningkatkan

ketersediaan prasarana dan sarana ekonomi antara lain melalui skim USO

(

universal service obligation

) untuk telekomunikasi, keperintisan untuk

transportasi, dan listrik masuk desa; (3) menyerasikan sistem transportasi di

daerah tertinggal ke dalam satu kesatuan sistem yang terpadu dengan

daerah maju; (4) memperluas jaringan informasi dan teknologi; dan (5)

mengembangkan prasarana perdesaan khususnya prasarana pertanian dan

20 NATUNA KEP. RIAU 21 OGAN ILIR SUMSEL 22 OGAN KOMERING ILIR SUMSEL 23 PANDEGLANG BANTEN 24

PANGKAJENE DAN

KEPULAUAN SULSEL 25 PASAMAN BARAT SUMBAR 26 PESISIR SELATAN SUMBAR 27 POHUWATO GORONTALO 28 SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG SUMBAR 29 SELAYAR SULSEL 30 SOLOK SUMBAR 31 SUKABUMI JABAR

(25)

Tabel 11

Daftar Kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu Intervensi pada Kriteria

Infrastruktur

No Nama Kabupaten Provinsi 1 ACEH BARAT DAYA NAD

2 ACEH JAYA NAD 3 ACEH SELATAN NAD 4 BANYU ASIN SUMSEL 5 BUTON SULTRA 6 DHARMAS RAYA SUMBAR 7 GAYO LUES NAD

8 HALMAHERA TENGAH MALUKU UTARA 9 KEEROM PAPUA

10 LAMPUNG UTARA LAMPUNG 11 LEBONG BENGKULU 12 MAJENE SULBAR 13 MAMASA SULBAR 14 MAMUJU SULBAR 15 MAMUJU UTARA SULBAR 16 MUKOMUKO BENGKULU 17 NAGAN RAYA NAD

18 NATUNA KEP. RIAU 19 NUNUKAN KALTIM 20 OGAN ILIR SUMSEL 21 OGAN KOMERING ILIR SUMSEL

(26)

4.

Kriteria Kelembagaan Keuangan Daerah

Kabupaten-kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu mendapat perhatian

pada kriteria Kelembagaan Keuangan Daerah (Fiscal Gap) berjumlah 37

kabupaten. Daftar Kabupaten yang perlu Intervensi pada Kriteria

Kelembagaan Keuangan (Fiscal Gap) disajikan dalam Tabel 12.

Tabel 12

Daftar Kabupaten yang perlu Intervensi pada Kriteria Kelembagaan

Keuangan

Fiscal Gap

22 SELATAN SUMSEL 23 PAKPAK BHARAT SUMUT 24

PANGKAJENE DAN

KEPULAUAN SULSEL 25 PASAMAN BARAT SUMBAR 26 PESISIR SELATAN SUMBAR 27 POHUWATO GORONTALO 28 SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG SUMBAR 29 SELAYAR SULSEL 30 SOLOK SUMBAR 31 WAY KANAN LAMPUNG

No Nama Kabupaten Provinsi 1 ACEH BARAT NAD

2 ACEH BARAT DAYA NAD 3 ACEH BESAR NAD

(27)

5 ACEH SELATAN NAD 6 ACEH TIMUR NAD 7 BANGGAI SULTENG 8 BENER MERIAH NAD 9 BUTON SULTRA 10 DHARMAS RAYA SUMBAR 11 GAYO LUES NAD

12 HALMAHERA TENGAH MALUKU UTARA 13 HULU SUNGAI UTARA KALSEL

14 KAIMANA PAPUA BARAT 15 KEEROM PAPUA

16 KEPULAUAN SANGIHE SULUT 17 KEPULAUAN TALAUD SULUT 18 KONAWE SULTRA 19 LEBONG BENGKULU 20 MAJENE SULBAR 21 MAMASA SULBAR 22 MAMUJU SULBAR 23 MAMUJU UTARA SULBAR 24 MUKOMUKO BENGKULU 25 MUNA SULTRA 26 NAGAN RAYA NAD 27

OGAN KOMERING ULU

SELATAN SUMSEL 28 PAKPAK BHARAT SUMUT

(28)

5.

Kriteria Aksesibilitas

Kabupaten-kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu mendapat perhatian

pada kriteria aksesibilitas berjumlah 33 kabupaten sebagimana disajikan pada

Tabel 13. Kebutuhan peningkatan aksesibilitas mencakup rata-rata jarak dari

kantor desa ke kabupaten yang membawahinya.

Tabel 13

Daftar Kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu Intervensi pada Kriteria

Aksesibilitas

29 KEPULAUAN SULSEL 30 PASAMAN BARAT SUMBAR 31 PESISIR SELATAN SUMBAR 32 POHUWATO GORONTALO 33 SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG SUMBAR 34 SELAYAR SULSEL 35 SOLOK SUMBAR 36 TAPANULI TENGAH SUMUT 37 WAY KANAN LAMPUNG

No Nama Kabupaten Provinsi 1 ACEH BARAT NAD

2 ACEH BESAR NAD 3 ACEH JAYA NAD 4 ACEH TIMUR NAD 5 BANGGAI SULTENG

(29)

7 BUTON SULTRA 8 GARUT JABAR

9 HALMAHERA TENGAH MALUKU UTARA 10 KAIMANA PAPUA BARAT 11 KAPUAS HULU KALBAR 12 KEEROM PAPUA 13 KEPULAUAN SANGIHE SULUT 14 KEPULAUAN TALAUD SULUT 15 KONAWE SULTRA 16 KUTAI BARAT KALTIM 17 LAHAT SUMSEL 18 LAMPUNG UTARA LAMPUNG 19 MALINAU KALTIM 20 MAMASA SULBAR 21 MAMUJU SULBAR 22 MUKOMUKO BENGKULU 23 MUNA SULTRA 24 NATUNA KEP. RIAU 25 NUNUKAN KALTIM 26 OGAN ILIR SUMSEL 27 OGAN KOMERING ILIR SUMSEL 28

OGAN KOMERING ULU

SELATAN SUMSEL 29 PANDEGLANG BANTEN 30 SELAYAR SULSEL

(30)

6.

Kriteria Karakteristik Daerah

Kabupaten-kabupaten

Agak Tertinggal

yang perlu mendapat perhatian

pada kriteria Karakteristik Daerah tertera dalam Tabel 14. Kebutuhan

penanganan karakteristik daerah mencakup penanganan desa-desa rawan

gempa bumi, tanah longsor, banjir, kawasan lindung, lahan kritis, bencana

lainnya dan pasca konflik (di luar daerah perbatasan).

Prioritas diarahkan untuk mengurangi resiko dan memulihkan dampak

kerusakan yang diakibatkan oleh konflik dan bencana alam. Fokus mitigasi,

pencegahan dan rehabilitasi bencana adalah: rehabilitasi sarana dan

prasarana sosial-ekonomi yang rusak akibat bencana, percepatan proses

rekonsiliasi antara masyarakat yang terlibat konflik dan pemulihan mental

masyarakat akibat trauma konflik, peningkatan rasa saling percaya dan

harmoni antar kelompok, sosialisasi penerapan spesifikasi bangunan yang

memiliki ketahanan terhadap bencana, dan menerapkan sistem deteksi dini

terjadinya bencana.

Tabel 14

Daftar Kabupaten yang perlu Intervensi pada Kriteria Karakteristik Daerah

32 TAPANULI TENGAH SUMUT 33 WAY KANAN LAMPUNG

No Nama Kabupaten Provinsi 1 ACEH BARAT DAYA NAD

2 ACEH SELATAN NAD 3 BANGGAI SULTENG 4 BENER MERIAH NAD 5 GARUT JABAR 6 GAYO LUES NAD 7 KAPUAS HULU KALBAR 8 KEPULAUAN SANGIHE SULUT 9 KEPULAUAN TALAUD SULUT

(31)

7.

Rekapitulasi Kebutuhan Intervensi di Kabupaten Agak Tertinggal

Rekapitulasi kebutuhan intervensi terhadap 53 kabupaten

Agak

Tertinggal

dapat dilihat pada Tabel 11. Masing-masing kabupaten

Agak

Tertinggal

memiliki 2 – 5 kriteria yang harus diintervensi dari 6 kriteria

ketertinggalan.

11 LEBONG BENGKULU 12 MAJENE SULBAR 13 MAMASA SULBAR 14 MAMUJU SULBAR 15 MAMUJU UTARA SULBAR 16 MUKOMUKO BENGKULU 17 PAKPAK BHARAT SUMUT 18 PANDEGLANG BANTEN 19 PASAMAN BARAT SUMBAR 20 PESISIR SELATAN SUMBAR 21 POHUWATO GORONTALO 22 SAWAHLUNTO/ SIJUNJUNG SUMBAR 23 SOLOK SUMBAR 24 SUKABUMI JABAR

(32)

Rekapitulasi Kebutuhan Intervensi di 50 Kabupaten Agak Tertinggal

N

o Nama Kabupaten Provinsi

Kebutuhan Intervensi Ekon omi SD M Infrastr uktur Fiscal Gap Aksesi bilitas Karakte ristik Daerah Jumla h

1 ACEH SELATAN NAD V V V V V 5

2 ACEH TIMUR NAD V V V 3

3 ACEH BARAT NAD V V V 3

4 ACEH BESAR NAD V V V 3

5 ACEH BARAT DAYA NAD V V V V V 5

6 GAYO LUES NAD V V V V V 5

7 NAGAN RAYA NAD V V V 3

8 ACEH JAYA NAD V V V V 4

9 BENER MERIAH NAD V V V 3

1

0 TAPANULI TENGAH SUMUT V V V 3

1

1 PAKPAK BHARAT SUMUT V V V V 4

1

2 PESISIR SELATAN SUMBAR V V V V 4

1 3 SOLOK SUMBAR V V V V 4 1 4 SAWAHLUNTO/ SIJUNJUNG SUMBAR V V V V 4 1

5 DHARMAS RAYA SUMBAR V V V V 4

1

6 PASAMAN BARAT SUMBAR V V V V 4

1 7 OGAN KOMERING ILIR SUMSEL V V V V 4 1 8 LAHAT SUMSEL V V 2 1

(33)

2 0

OGAN KOMERING

ULU SELATAN SUMSEL V V V V 4

2

1 OGAN ILIR SUMSEL V V V V 4

2 2 MUKOMUKO BENGKUL U V V V V V V 6 2 3 LEBONG BENGKUL U V V V V V 5 2

4 LAMPUNG UTARA LAMPUNG V V V V 4

2

5 WAY KANAN LAMPUNG V V V V 4

2

6 NATUNA KEP. RIAU V V V 3

2 7 SUKABUMI JABAR V V V 3 2 8 GARUT JABAR V V V 3 2 9 PANDEGLANG BANTEN V V V 3 3

0 KAPUAS HULU KALBAR V V V 3

3 1

HULU SUNGAI

UTARA KALSEL V V 2

3

2 KUTAI BARAT KALTIM V V 2

3 3 MALINAU KALTIM V 1 3 4 NUNUKAN KALTIM V V 2 3 5 KEPULAUAN SANGIHE SULUT V V V 3 3 6 KEPULAUAN TALAUD SULUT V V V 3 3 7 BANGGAI SULTENG V V V V 4 3 8 SELAYAR SULSEL V V V V V 5 N

o Nama Kabupaten Provinsi

Ekon omi SD M Infrastr uktur Fiscal Gap Aksesi bilitas Karakte ristik Daerah Jumla h

(34)

3 9 PANGKAJENE KEPULAUAN SULSEL V V V V 4 4 0 BUTON SULTRA V V V V 4 4 1 MUNA SULTRA V V V 3 4 2 KONAWE SULTRA V V V 3 4 3 POHUWATO GORONTA LO V V V V V 5 4 4 MAJENE SULBAR V V V V 4 4 5 MAMASA SULBAR V V V V V 5 4 6 MAMUJU SULBAR V V V V V 5 4

7 MAMUJU UTARA SULBAR V V V V 4

4 8 HALMAHERA TENGAH MALUKU UTARA V V V V 4 4 9 KAIMANA PAPUA BARAT V V V 3 5 0 KEEROM PAPUA V V V V V 5 28 31 31 37 33 24 N

o Nama Kabupaten Provinsi

Ekon omi SD M Infrastr uktur Fiscal Gap Aksesi bilitas Karakte ristik Daerah Jumla h

(35)

8.

Klasifikasi Daerah

Pilihan program/kegiatan perlu memperhatikan klasifikasi daerah. Dalam

hal ini daerah tertinggal diklasifikasikan menjadi : perbatasan antar negara,

kepulauan, dan daratan.

8.1

Daerah Perbatasan

RPJM Nasional menetapkan prioritas pembangunan dan arah kebijakan

Pengurangan Ketimpangan Pembangunan Wilayah diantaranya melalui

pengembangan wilayah-wilayah perbatasan dengan mengubah arah kebijakan

pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi

inward looking

menjadi

outward looking

, sehingga kawasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu

gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga, baik

dengan menggunakan pendekatan pembangunan melalui peningkatan

kesejahteraan (

prosperity approach)

maupun keamanan (

security approach

).

Fokus pengembangan daerah perbatasan yaitu memfasilitasi dan

memotivasi pemerintah daerah untuk menjadikan wilayahnya sebagai beranda

depan negara dengan mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi,

meningkatkan kapasitas daerah perbatasan sebagai koridor peningkatan

ekspor dan perolehan devisa, menyusun rencana strategis pengembangan

wilayah perbatasan, dan mengembangkan wawasan kebangsaan masyarakat.

Berdasarkan

hasil penilaian BAPPENAS, wilayah kabupaten/kota yang

dikategorikan diprioritaskan penangannya secara keseluruhan berjumlah 38

kabupaten/kota yang tersebar di 12 provinsi seperti, diperlihatkan pada tabel 5.

Tabel 5. Prioritas Lokasi Penanganan Kab/Kota Perbatasan RPJMN 2010-2014

No Provinsi Kabupaten Kategori Indikator yang

dipenuhi* 1 Kalbar 1 Sambas SP 1,3,4 2 Bengkayang SP 1,3,4 3 Sanggau SP 1,3,4 4 Sintang SP 1,3,4 5 Kapuas Hulu SP 1,3,4 6 Nunukan SP 1,2,3,4

(36)

2 Kaltim 7 Malinau SP 1,3,4 8 Kutai Barat SP 1,3,4 3 Sulut 9 Kepulauan Talaud SP 2,3, 4,5 10 Kepulauan Sangihe SP 2,3, 4,5 4 NTT 11 Kupang SP 1,2,3,5 12 Timor Tengah Utara SP 1,3,4 13 Belu SP 1,3,4 14 Alor P 2,4 15 Rote Ndao P 2,5 5 Papua 16 Keerom P 2,3 17 Merauke SP 1,2,3,4 18 Boven Digoel SP 1,3,4 19 Peg.Bintang P 1,3 20 Kota Jayapura SP 1,3,4 21 Supiori P 2,5 6 Kepulauan Riau

22 Kab. Kepulauan Anambas P 2,3 23 Kab. Karimun P 2,3 24 Kota Batam SP 2,3,4,5 25 Kab. Natuna SP 2,3,4,5 26 Kota Bintan P 2,3 7 Riau 27 Dumai P 4 28 Bengkalis P 2,3 29 Rokan Hilir P 2,3 30 Indragiri Hilir P 2,3 dipenuhi*

(37)

Daftar kabupaten tertinggal yang ada diperbatasan antar negara yang

masuk dalam wilayah kabupaten daerah tertinggal dapat dilihat pada Tabel 16.

Penanganan daerah perbatasan ini dikatagorikan sebagai penanganan Kriteria

Karakteristik Daerah.

Tabel 16. Daftar Daerah Perbatasan

8 Papua Barat 32 Raja Ampat P 2,5

9 Maluku

33 Maluku Barat Daya P 2,4 34 Maluku Tenggara Barat P 2,4 35 Kepulauan Aru P 2,4 10 Maluku Utara 36 Morotai P 4 11 Sumatera Utara 37 Serdang Bedagai P 2,5  12 NAD  38 Kota Sabang SP 2,4,5

  12   38

dipenuhi*

No Kabupaten Provinsi 1 Alor Nusa Tenggara Timur 2 Belu Nusa Tenggara Timur 3 Bengkayang Kalimantan Barat 4 Boven Digoel Papua

5 Kapuas Hulu Kalimantan Barat 6 Keerom Papua

7 Kepulauan Anambas Kepulauan Riau 8 Kepulauan Aru Maluku

(38)

10 Kepulauan Talaud Sulawesi Utara 11 Kupang Nusa Tenggara Timur 12 Kutai Barat Kalimantan Timur 13 Malinau Kalimantan Timur 14 Maluku Barat Daya Maluku

15 Maluku Tenggara Barat Maluku 16 Merauke Papua 17 Morotai Maluku Utara 18 Natuna Kepulauan Riau 19 Nunukan Kalimantan Timur 20 Pegunungan Bintang Papua

21 Raja Ampat Papua Barat

22 Rote Ndao Nusa Tenggara Timur 23 Sambas Kalimantan Barat 24 Sanggau Kalimantan Barat 25 Sintang Kalimantan Barat 26 Supiori Papua

Gambar

Tabel 1. Sebaran Daerah Tertinggal berdasarkan Pembagian Wilayah  Regional
Tabel 5. Prioritas Lokasi Penanganan Kab/Kota Perbatasan RPJMN 2010-2014
Tabel 16. Daftar Daerah Perbatasan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada 25 Kepala keluarga di Kelurahan Kaliwates RW 04, didapatkan bahwa 60% kepala keluarga tidak memiliki jamban, dan 88% kepala

DINAS PEKERJAAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BITUNGu. KOTA BITUNG TAHUN

Dari penelitian yang sudah dilakuka, terdapat beberapa saran agar kedepannya frontend aplikasi mobile e-recruitment menggunakan flutter dapat dimanfaatkan dengan lebih

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pasien mengalami penurunan skala nyeri dengan rata-rata 1 poin setelah dilakukan hipnoterapi lima jari.. Hipnoterapi dapat menurunkan

Program Pengola Ang!a &#34; Spreadsee# Program Pengola Ang!a &#34;

yang dahulu status bangunannya merupakan bekas sekolah cina Hok Min berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku (Peraturan Penguasa Perang Pusat Nomor :

Keberhasilan dan kesuksesan Sosro dalam berpromosi untuk mempertahankan brand-nya sebagai top of mind versi majalah marketing dan tetap bertahan di pasaran,

Orang tua calon peserta didik yang dinyatakan diterima dan telah melakukan daftar ulang wajib mengikuti Sosialisasi Hasil Observasi Psikologi pada tanggal yang telah ditentukan5.