• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skenario 7 LUPUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skenario 7 LUPUS"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan PBL

Laporan PBL

Skenario 7

Skenario 7

Oleh

Oleh

Kelompok 1 :

Kelompok 1 :

1.

1.

Agita iklima A.

Agita iklima A.

2.

2.

Ari Taman

Ari Taman

3.

3.

Azhar Risky

Azhar Risky

4.

4.

Danang S.

Danang S.

5.

5.

Eko Indra P.

Eko Indra P.

6.

6.

Fitri Syalafiyah

Fitri Syalafiyah

7.

7.

Guntur A.

Guntur A.

8.

8.

Hengky M.

Hengky M.

9.

9.

Jeny Aprilia

Jeny Aprilia

10.

10. Kholid K.

Kholid K.

11.

11. Martina

Martina

12.

12. Miftachul C.

Miftachul C.

13.

13. Nenzy

Nenzy

14.

14. Pitri Andriyana K.

Pitri Andriyana K.

15.

15. Rio Reza

Rio Reza

16.

16. Susiani

Susiani

17.

17. Septian K.

Septian K.

18.

18. Noni

Noni

19.

19. Wahyu T.

Wahyu T.

20.

20. Yohana P.

Yohana P.

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

KESEHATAN

SATRIA BHAKTI NGANJUK

SATRIA BHAKTI NGANJUK

TAHUN 2010/2011

(2)

Skenario 7

Skenario 7

Ny C tiba di UGD RSUD soetomo dengan hasil pemeriksaan ditemukan radang

Ny C tiba di UGD RSUD soetomo dengan hasil pemeriksaan ditemukan radang

kulit pada wajah bentuknya seperti kupu- kupu mulai dari kedua belah pipi sampai

kulit pada wajah bentuknya seperti kupu- kupu mulai dari kedua belah pipi sampai

ke hidung, sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, radang selaput dalam(

ke hidung, sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, radang selaput dalam(

selaput paru ) .

(3)

Langkah 1 : Klarifikasi istilah

Langkah 1 : Klarifikasi istilah yang belum diketahui

yang belum diketahui

1.

1.

Radang kulit :

Radang kulit :

Merupakan peradangan pada kulit yang ditandai dengan kulit

Merupakan peradangan pada kulit yang ditandai dengan kulit

kemerahan, iritasi dan gatal, bengkak, serta kadang terdapat bercak 

kemerahan, iritasi dan gatal, bengkak, serta kadang terdapat bercak 

kecil di daerah yang terkena.

kecil di daerah yang terkena.

2.

2.

Sariawan mulut : Peradangan yang terjadi pada mulut.

Sariawan mulut : Peradangan yang terjadi pada mulut.

3.

3.

Radang selaput paru :

Radang selaput paru :

Peradangan yang terjadi dalam jaringan paru yang bisa disebabkan

Peradangan yang terjadi dalam jaringan paru yang bisa disebabkan

infeksi.

infeksi.

Langkah 2 : Identifikasi masalah

Langkah 2 : Identifikasi masalah

Berdasar hasil pemeriksaan pada klien, ditemukan radang kulit pada wajah

Berdasar hasil pemeriksaan pada klien, ditemukan radang kulit pada wajah

klien, bentuknya seperti kupu- kupu mulai dari kedua belah pipi sampai ke

klien, bentuknya seperti kupu- kupu mulai dari kedua belah pipi sampai ke

hidung, sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, radang selaput dalam (

hidung, sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, radang selaput dalam (

selaput paru ) klien di

selaput paru ) klien di diagnosa medis menderita lupus.

diagnosa medis menderita lupus.

1.

1. Definisi

Definisi

Lupus

Lupus

Sistemik Lupus eritematosus (SLE)

Sistemik Lupus eritematosus (SLE)

sistemik

sistemik Lupus

Lupus eritematosus

eritematosus (SLE)

(SLE) adalah

adalah penyakit

penyakit otoimun

otoimun sistemik 

sistemik 

kronis, ditandai dengan pembentukan berbagai antibodi dan membentuk 

kronis, ditandai dengan pembentukan berbagai antibodi dan membentuk 

kompleks imun dan dan menimbulkan inflamasi pada berbagai organ. Oleh

kompleks imun dan dan menimbulkan inflamasi pada berbagai organ. Oleh

karena bersifat sistemik maka manifestasi klinisnya sangat luas tergantung

karena bersifat sistemik maka manifestasi klinisnya sangat luas tergantung

organ yang terkena mulai dari manifestasi klinis yang ringan berupa ruam

organ yang terkena mulai dari manifestasi klinis yang ringan berupa ruam

atau sampai pada manifestasi klinis yang berat misalnya lupus nefritis, lupus

atau sampai pada manifestasi klinis yang berat misalnya lupus nefritis, lupus

(4)

cerebral

cerebral (lupus

(lupus neuropsikiatrik),

neuropsikiatrik), pneumonitis,

pneumonitis, perdarahan

perdarahan paru.

paru. Perjalanan

Perjalanan

penyakitnya

penyakitnya bersifat

bersifat fluktuatif

fluktuatif yang

yang ditandai

ditandai dengan

dengan periode

periode tenang

tenang dan

dan

eksarsebasi.

eksarsebasi.

2.

2. Etiologi

Etiologi

Genetik, lingkungan dan hormone dianggap sebagai etiologi SLE, yang

Genetik, lingkungan dan hormone dianggap sebagai etiologi SLE, yang

mana ketiga faktor ini saling terkait erat. Faktor lingkungan dan hormone

mana ketiga faktor ini saling terkait erat. Faktor lingkungan dan hormone

berperan sebagai pencetus penyakit pada individu peka genetik. Faktor

berperan sebagai pencetus penyakit pada individu peka genetik. Faktor

lingkungan yang dianggap sebagai pencetus antara lain : infeksi, sinar

lingkungan yang dianggap sebagai pencetus antara lain : infeksi, sinar

ultraviolet, pemakaian obat-obatan, sters mental maupun

ultraviolet, pemakaian obat-obatan, sters mental maupun fisik.

fisik.

Berbagai gen diduga berperan pada SLE. Sehingga SLE manifestasi

Berbagai gen diduga berperan pada SLE. Sehingga SLE manifestasi

klinisnya sangat heterogen. Perbedaan gen berperan pada manifestasi SLE.

klinisnya sangat heterogen. Perbedaan gen berperan pada manifestasi SLE.

HLA DR2 lebih

HLA DR2 lebih menunjukan gejala lupus nefritis

menunjukan gejala lupus nefritis yang menonjol, sedangkan

yang menonjol, sedangkan

pada HLA-DR3 lebih menunjukan gejala muskuluskeleta.

pada HLA-DR3 lebih menunjukan gejala muskuluskeleta.

3.

3. Patofisiologi

Patofisiologi

Kerusakan

Kerusakan organ pa

organ pada SLE

da SLE didasari oleh

didasari oleh reaksi imunologi.

reaksi imunologi. Proses i

Proses ini

ni

diawali dengan faktor pencetus yang ada di

diawali dengan faktor pencetus yang ada di lingkunga

lingkungan, dapat berupa infeksi,

n, dapat berupa infeksi,

sinar ultraviolet atau bahan kimia. Cetusan ini menimbulkan abnormalitas

sinar ultraviolet atau bahan kimia. Cetusan ini menimbulkan abnormalitas

respons imun di dalam tubuh

respons imun di dalam tubuh yaitu :

yaitu :

1.

1. Sel T dan B menjadi otoreaktif 

Sel T dan B menjadi otoreaktif 

2.

2. Pembentukan sitokin yang berlebihan

Pembentukan sitokin yang berlebihan

3.

(5)

a.

a. Hilangnya kemampuan membersihkan antigen di kompleks imun

Hilangnya kemampuan membersihkan antigen di kompleks imun

maupun sitokin di dalam tubuh

maupun sitokin di dalam tubuh

b.

b. Menurunnya kemampuan mengendalikan apoptosis

Menurunnya kemampuan mengendalikan apoptosis

c.

c. Hilangnya tolerensi imun: sel T

Hilangnya tolerensi imun: sel T mengenaloi molekul tubuh sebagai

mengenaloi molekul tubuh sebagai

antigen adanya mimikri molekuler

antigen adanya mimikri molekuler

Akibat proses tersebut, maka terbentuk berbagai macam antibody di dalam

Akibat proses tersebut, maka terbentuk berbagai macam antibody di dalam

tubuh yang disebut sebagai auntoantibodi. Selanjutnya antibody- antibody

tubuh yang disebut sebagai auntoantibodi. Selanjutnya antibody- antibody

yang tersebut membentuk kompleks imun. Kompleks imun tersebut

yang tersebut membentuk kompleks imun. Kompleks imun tersebut

terdeposisi pada jaringan/ organ yang akhirnya menimbulkan gejala

terdeposisi pada jaringan/ organ yang akhirnya menimbulkan gejala

inflamasi atau kerusakan jaringan.

inflamasi atau kerusakan jaringan.

Antibody- antibody yang terbentuk pada SLE sangat banyak, antara lain

Antibody- antibody yang terbentuk pada SLE sangat banyak, antara lain

antinuclear antibody (ANA),anti double DNA ( dsDNA), anti-ss A (Ro),

antinuclear antibody (ANA),anti double DNA ( dsDNA), anti-ss A (Ro),

anti-ss B (La), RNP, antiribosomal P antibody, anti-Sm, Sd-70.Selain itu

anti-ss B (La), RNP, antiribosomal P antibody, anti-Sm, Sd-70.Selain itu

hilangnya control sistem imun pada pathogenesis lupus juga di duga

hilangnya control sistem imun pada pathogenesis lupus juga di duga

berperan pada

berperan pada

Virus

Virus

faktor

faktor lingkungan

lingkungan

sel

sel T

T &

& B

B otoreaktif 

otoreaktif 

Sinar UV

Sinar UV

Abnormalitas respon

Abnormalitas respon imun

imun autoanti

autoanti bodi

bodi

Mekanisme

kompleksimun

Mekanisme

kompleksimun

Gen

(6)

4.

4.

Manifestasi Klinis

Manifestasi Klinis

Gejala-gejala lupus:

Gejala-gejala lupus:

Kelelahan

Kelelahan

Dari seluruh gejala lupus, rasa lelah paling sering dikeluhkan oleh

Dari seluruh gejala lupus, rasa lelah paling sering dikeluhkan oleh

odapus. Mereka tidak hanya mengeluh sedang leleh, tapi

odapus. Mereka tidak hanya mengeluh sedang leleh, tapi

merasakn kelelahan yang amat sangat, yang mengganggu kegitan

merasakn kelelahan yang amat sangat, yang mengganggu kegitan

sehari-hari.

sehari-hari.

Nyeri

Nyeri

Pasien sering mengeluh nyri di seluruh tubuh. Pada beberapa

Pasien sering mengeluh nyri di seluruh tubuh. Pada beberapa

kasus, odapus sering mengeluhkan rasa yang mirip dengan nyeri

kasus, odapus sering mengeluhkan rasa yang mirip dengan nyeri

otot setelah bekerja keras. Beberapa odapus menderita arthritis,

otot setelah bekerja keras. Beberapa odapus menderita arthritis,

sendi-sendi terasa nyeri dan atau bengkak terutama persendian

sendi-sendi terasa nyeri dan atau bengkak terutama persendian

kecil di tangan dan kaki. Seringkali mereka terbangun dair tdur

kecil di tangan dan kaki. Seringkali mereka terbangun dair tdur

dan merasakan otot-otot yang kaku disertai rasa tidak yaman di

dan merasakan otot-otot yang kaku disertai rasa tidak yaman di

sekujur tubuh. Nyeri ini dapat berlangsung sepanjang hari dan

sekujur tubuh. Nyeri ini dapat berlangsung sepanjang hari dan

semakin bertambah nyeri pada malam hari.

semakin bertambah nyeri pada malam hari.

Ruam/rash

Ruam/rash

Berbagai bentuk ruam dapat terlihat pada odapus,tetapi yang

Berbagai bentuk ruam dapat terlihat pada odapus,tetapi yang

tersering adalah ruam merah di wajah yang malar rash atau

tersering adalah ruam merah di wajah yang malar rash atau

butterfly rash.

butterfly rash.

Sensitive terhadap cahaya matahari

Sensitive terhadap cahaya matahari

Pada sebag

Pada sebagian besar odapus ak

ian besar odapus akan timbul

an timbul ruam, demam dan

ruam, demam dan rasa

rasa

nyeri setelah terpapar cahaya matahari.

(7)

Demam

Demam

Beberapa odapus mengalami demam ringan sepanjang waktu, dan

Beberapa odapus mengalami demam ringan sepanjang waktu, dan

kadang-kada

kadang-kadang demam meningkat, hilang timbul

ng demam meningkat, hilang timbul dan terjadi pada

dan terjadi pada

malam hari.

malam hari.

Nyeri dada

Nyeri dada

Tangan dan kaki yang dingin

Tangan dan kaki yang dingin

5.

5.

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium sederhana sangat membantu untuk diagnosis

Pemeriksaan laboratorium sederhana sangat membantu untuk diagnosis

lupus. Pada umumnya pemeriksaan darah lengkap untuk melihat jumlah

lupus. Pada umumnya pemeriksaan darah lengkap untuk melihat jumlah

leukosit, trombosit, limfosit,kadar Hb, dan LED. LED yang meningkat

leukosit, trombosit, limfosit,kadar Hb, dan LED. LED yang meningkat

menandakan aktifnya penyakit. Urin lengkap untuk melihat adanya protein

menandakan aktifnya penyakit. Urin lengkap untuk melihat adanya protein

urin lengkap untuk melihat adanya protein urin yang merujuk adanya

urin lengkap untuk melihat adanya protein urin yang merujuk adanya

kelainan di ginjal di tunjang dengan pemeriksaan faal ginjal. Pemeriksaan

kelainan di ginjal di tunjang dengan pemeriksaan faal ginjal. Pemeriksaan

faal hati membantu untuk melihat adanya autonium hepatitis, hemolitik 

faal hati membantu untuk melihat adanya autonium hepatitis, hemolitik 

anemia, kadar albumin yang rendah

anemia, kadar albumin yang rendah

4.

4. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

Saat ini mortalitas lupus pada decade 5 tahun terakhir menunjukkan

Saat ini mortalitas lupus pada decade 5 tahun terakhir menunjukkan

perbaikan. Five year survival rate-nya saat ini hamper 90%, sedangkan 15

perbaikan. Five year survival rate-nya saat ini hamper 90%, sedangkan 15

year survival rate-nya berkisar 63- 79%. Kemajuan ini disebabkan

year survival rate-nya berkisar 63- 79%. Kemajuan ini disebabkan

pendekatan terapi yang lebih agresif dan kemajuan penggunaan

pendekatan terapi yang lebih agresif dan kemajuan penggunaan

imunosuprisan untuk menekan aktivitas penyakit. Prinsip

imunosuprisan untuk menekan aktivitas penyakit. Prinsip pengobata

pengobatan adalah

n adalah

untuk menekan aktivitas suatu penyakit, untuk mencegah progresivitas dan

untuk menekan aktivitas suatu penyakit, untuk mencegah progresivitas dan

(8)

memantau e

memantau efek samp

fek samping obat.

ing obat. Sampai saat

Sampai saat ini steroid

ini steroid masih dig

masih digunakan

unakan

sebagai pilihan utama untuk mengendalikan aktivitas penyakit. Steroid

sebagai pilihan utama untuk mengendalikan aktivitas penyakit. Steroid

adalah hormone yang berfungsi antiinflamasi& imunoregulator, yang secara

adalah hormone yang berfungsi antiinflamasi& imunoregulator, yang secara

normal disekresi oleh kelenjar adrenal. Dosis yang dianjurkan 1 mg/ kg bb/ 

normal disekresi oleh kelenjar adrenal. Dosis yang dianjurkan 1 mg/ kg bb/ 

hari diberikan selama 4 minggu yang selanjutnya ditreping secara

hari diberikan selama 4 minggu yang selanjutnya ditreping secara

perlahan-lahan bila lupus mengenai organ vital atau yang mengancam jiwa, maka di

lahan bila lupus mengenai organ vital atau yang mengancam jiwa, maka di

berikan steroid megadosis yaitu pulse intravena metylprednisolon (500-

berikan steroid megadosis yaitu pulse intravena metylprednisolon (500- 1000

1000

mg/hari ) selama 3 hari. Pemakaian jangka panjang steroid menimbulkan

mg/hari ) selama 3 hari. Pemakaian jangka panjang steroid menimbulkan

berbagai efek samping, antara lain: chusing syndrome diabetes mellitus,

berbagai efek samping, antara lain: chusing syndrome diabetes mellitus,

dislipidemia, osteoporosis, osteoneokrosis,/ asvakuler nekrosis, hipertensi,

dislipidemia, osteoporosis, osteoneokrosis,/ asvakuler nekrosis, hipertensi,

arterosklerosis, meningkatny

arterosklerosis, meningkatnya resiko infeksi,

a resiko infeksi, maka selama pemakaian steroid

maka selama pemakaian steroid

harus selalu dipantau efek

harus selalu dipantau efek sampingnya

sampingnya. Glukokorteroid merupakan hormone

. Glukokorteroid merupakan hormone

steroid yang sangat kuat dengan efek mineralkortikoid yang ringan di

steroid yang sangat kuat dengan efek mineralkortikoid yang ringan di

banding kortison.

banding kortison.

5.

5.

Diagnosa Medis

Diagnosa Medis

Dilihat dari tanda dan gejala skenario diatas, mual muntah,palpitasi, maka

Dilihat dari tanda dan gejala skenario diatas, mual muntah,palpitasi, maka

pasien di diagnosa lupus.

pasien di diagnosa lupus.

6.

6.

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan

a.

a. Nyeri akut b/d inflamasi

Nyeri akut b/d inflamasi

b.

b.

Kerusakan integritas kulit b/d penurunan fungsi barier kulit

Kerusakan integritas kulit b/d penurunan fungsi barier kulit dan

dan

penumpuka

(9)

WOC LUPUS WOC LUPUS

Gen

Gen Induksi obatInduksi obat

tertentu tertentu Infeksi virus Infeksi virus Sinar UV Sinar UV Mengubah struktur Mengubah struktur DNA DNA Perubahan sistem Perubahan sistem imun menginduksi imun menginduksi apoptosis dan sel apoptosis dan sel

keratonosin keratonosin Perubahan sisitem Perubahan sisitem imun imun Antibodi anti Antibodi anti verai verai Aktifasi sel B Aktifasi sel B non spesifik  non spesifik  Tubuh membentuk Tubuh membentuk kompleks antibody kompleks antibody anti nuklear anti nuklear Direspon sebagai Direspon sebagai benda asing benda asing Obat berikatan Obat berikatan dengan protein dengan protein tubuh tubuh Obat terakumulasi Obat terakumulasi dalam tubuh dalam tubuh Asetilasi obat lambat Asetilasi obat lambat

Respon sel T dan B Respon sel T dan B SLE

SLE

Menyerang otot dan Menyerang otot dan kerangka kerangka Perikarditis Perikarditis CO CO MK: Kerusakan MK: Kerusakan integritas kulit b/d integritas kulit b/d penurunan fungsi penurunan fungsi barier kulit dan barier kulit dan penumpukan komplek penumpukan komplek imun imun G3 integritas kulit G3 integritas kulit Ruam kupu-kupu Ruam kupu-kupu Integument Integument

MK: Pola nafas tidak MK: Pola nafas tidak efektif 

efektif  Artritis sinovis, nyeri

Artritis sinovis, nyeri tekan, dan rasa nyeri tekan, dan rasa nyeri ketika bergerak ketika bergerak

MK: Nyeri akut MK: Nyeri akut

(10)

Menyerang otot dan Menyerang otot dan kerangka kerangka Perikarditis Perikarditis CO CO MK: Kerusakan MK: Kerusakan integritas kulit b/d integritas kulit b/d penurunan fungsi penurunan fungsi barier kulit dan barier kulit dan penumpukan komplek penumpukan komplek imun imun G3 integritas kulit G3 integritas kulit Ruam kupu-kupu Ruam kupu-kupu Integument Integument

MK: Pola nafas tidak MK: Pola nafas tidak efektif 

efektif  Artritis sinovis, nyeri

Artritis sinovis, nyeri tekan, dan rasa nyeri tekan, dan rasa nyeri ketika bergerak ketika bergerak

MK: Nyeri akut MK: Nyeri akut

(11)

A.

A. Langkah 3 : Asuhan Keperawatan pada Lupus

Langkah 3 : Asuhan Keperawatan pada Lupus

1.

1.

Pengkajian

Pengkajian

a.

a. Identitas Pasien

Identitas Pasien

Nama

Nama

:

: Ny.

Ny. C

C

Umur

Umur

:

: 35

35 tahun

tahun

Jenis

Jenis kelamin

kelamin

:

: Perempuan

Perempuan

Agama

Agama

:

: Islam

Islam

Alamat

Alamat

:

: Jl.

Jl. Yos

Yos Soedarso

Soedarso no.

no. 107

107 ,

, Nganjuk.

Nganjuk.

Suku

Suku

: Jawa

:

Jawa

Pekerjaan

Pekerjaan

:

: Ibu

Ibu Rumah

Rumah Tangga

Tangga

Mrs

Mrs

:

: 19

19

 – 

 – 

08- 2011 jam : 14.00

08- 2011 jam : 14.00

Pengkajian

Pengkajian

:

: 22

22 -

- 08

08

 – 

 – 

2011

2011

2.

(12)

A.

A. Langkah 3 : Asuhan Keperawatan pada Lupus

Langkah 3 : Asuhan Keperawatan pada Lupus

1.

1.

Pengkajian

Pengkajian

a.

a. Identitas Pasien

Identitas Pasien

Nama

Nama

:

: Ny.

Ny. C

C

Umur

Umur

:

: 35

35 tahun

tahun

Jenis

Jenis kelamin

kelamin

:

: Perempuan

Perempuan

Agama

Agama

:

: Islam

Islam

Alamat

Alamat

:

: Jl.

Jl. Yos

Yos Soedarso

Soedarso no.

no. 107

107 ,

, Nganjuk.

Nganjuk.

Suku

Suku

: Jawa

:

Jawa

Pekerjaan

Pekerjaan

:

: Ibu

Ibu Rumah

Rumah Tangga

Tangga

Mrs

Mrs

:

: 19

19

 – 

 – 

08- 2011 jam : 14.00

08- 2011 jam : 14.00

Pengkajian

Pengkajian

:

: 22

22 -

- 08

08

 – 

 – 

2011

2011

2.

2. Riwayat penyakit sekarang

Riwayat penyakit sekarang

Berdasar hasil pemeriksaan pada klien, ditemukan radang kulit pada wajah

Berdasar hasil pemeriksaan pada klien, ditemukan radang kulit pada wajah

klien, bentuknya seperti kupu- kupu mulai dari kedua belah pipi sampai ke

klien, bentuknya seperti kupu- kupu mulai dari kedua belah pipi sampai ke

hidung, sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, radang selaput dalam (

hidung, sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, radang selaput dalam (

selaput paru ) .

selaput paru ) .

3.

3.

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit dahulu

Berdasarkan anamnesa tidak ada riwayat penyakit yang pernah dialami klien

Berdasarkan anamnesa tidak ada riwayat penyakit yang pernah dialami klien

sebelumnya.

sebelumnya.

4.

4. Riwayat penyakit keluarga

Riwayat penyakit keluarga

Berdasar anamnesa keluarga tidak didapatkan keluarga Ny.C pernah

Berdasar anamnesa keluarga tidak didapatkan keluarga Ny.C pernah

mengalami penyakit lupus.

mengalami penyakit lupus.

5. Pola-pola fungsi kesehatan

5. Pola-pola fungsi kesehatan

a. Pola persepsi dan tata laksana

a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

hidup sehat

Kebiasaan dengan konsumsi 3 bungkus / hari, jamu , Olah raga/gerak 

Kebiasaan dengan konsumsi 3 bungkus / hari, jamu , Olah raga/gerak 

badan (-).

(13)

b. Pola nutrisi dan metabolisme

b. Pola nutrisi dan metabolisme

Sebelum MRS klien makan 3 x sehari dengan porsi cukup dan suka

Sebelum MRS klien makan 3 x sehari dengan porsi cukup dan suka

makan di luar rumah, saat MRS pemenuhan nutrisi bubur kasar satu

makan di luar rumah, saat MRS pemenuhan nutrisi bubur kasar satu

porsi habis setiap kali makan, kesulitan menelan tidak ada, keadaan

porsi habis setiap kali makan, kesulitan menelan tidak ada, keadaan

yang mengganggu nutrisi tidak ada, status gizi yang berhubungan

yang mengganggu nutrisi tidak ada, status gizi yang berhubungan

dengan keadaan tubuh: postur tubuh tinggi besar, keadaan rambut

dengan keadaan tubuh: postur tubuh tinggi besar, keadaan rambut

bersih.

bersih.

c. Pola eliminasi

c. Pola eliminasi

BAB

BAK

BAB

BAK

Frekuensi

Frekuensi :

: 1

1 x/3

x/3 hari

hari

Frekuensi

Frekuensi :

: normal

normal

Warna

Warna dan

dan bau

bau :

: bau

bau khas

khas

Warna

Warna dan

dan bau

bau :

: bau

bau khas

khas urine

urine

Konsistensi

Konsistensi :

: padat

padat

Keluhan

Keluhan :

: tidak

tidak ada

ada

Keluhan : tidak ada

Keluhan : tidak ada

d. Pola tidur dan istirahat

d. Pola tidur dan istirahat

Tidur

Istirahat

Tidur

Istirahat

Frekuensi

Frekuensi :

: 2

2 x/hari

x/hari

Frekuensi

Frekuensi :

: 4

4

 – 

 – 

6 x/hari

6 x/hari

Jam

Jam tidur

tidur siang

siang :

: 1-

1- 3/hari

3/hari

Keluhan

Keluhan :

: tidak

tidak ada

ada

Jam tidur malam : 6

Jam tidur malam : 6

 – 

 – 

7 jam/hari

7 jam/hari

Keluhan : tidak ada

Keluhan : tidak ada

e. Pola aktivitas

e. Pola aktivitas

Klien biasanya duduk seharian untuk membuat pola rancangan baju dari

Klien biasanya duduk seharian untuk membuat pola rancangan baju dari

pemesanan. Oleh raga kadang-kadang seminggu sekali jalan-jalan pagi

pemesanan. Oleh raga kadang-kadang seminggu sekali jalan-jalan pagi

ke alun - alun.

(14)

f. Pola sensori dan kognitif 

f. Pola sensori dan kognitif 

Sensori :

Sensori :

Daya penciuman, daya rasa, daya raba, daya pendengaran baik.

Daya penciuman, daya rasa, daya raba, daya pendengaran baik.

Kognitif :

Kognitif :

Proses berfikir, isi pikiran, daya in

Proses berfikir, isi pikiran, daya ingat baik.

gat baik.

g. Pola penanggulangan stress

g. Pola penanggulangan stress

Penyebab stress, mekanisme terhadap stress, adaptasi terhadap stress,

Penyebab stress, mekanisme terhadap stress, adaptasi terhadap stress,

Pertahanan diri sementara biasanya klien meminta bantuan keluarga

Pertahanan diri sementara biasanya klien meminta bantuan keluarga

terutama suami.

terutama suami.

6.

6. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik

a.

a. Status kesehatan umum

Status kesehatan umum

Keadaan penyakit sedang, kesadaran komposmentis, suara bicara

Keadaan penyakit sedang, kesadaran komposmentis, suara bicara

 jelas, tekanan darah 80/70

 jelas, tekanan darah 80/70 mmHg, suhu

mmHg, suhu

tubuh 36,5◦C, pernapasan 23

tubuh 36,5◦C, pernapasan 23

X/menit, nadi 110X/menit, ireguler.

X/menit, nadi 110X/menit, ireguler.

b.

b. Sistem integument

Sistem integument

Kulit mengalami peradangan.

Kulit mengalami peradangan.

c.

c. Kepala

Kepala

Simetris, klien

Simetris, klien merasa pusing.

merasa pusing.

d.

d.

Muka

Muka

Simetris, odema (-), otot muka dan rahang kekuatan normal, pada

Simetris, odema (-), otot muka dan rahang kekuatan normal, pada

bagian pipi terdapat p

(15)

e.

e. Mata

Mata

Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemis (+), pupil isokor

Alis mata, kelopak mata normal, konjuktiva anemis (+), pupil isokor

sclera tidak ikterus (-), reflek cahaya positif. Tajam penglihatan

sclera tidak ikterus (-), reflek cahaya positif. Tajam penglihatan

normal.

normal.

f.

f. Telinga

Telinga

Secret, serumen, benda asing, membran timpani dalam batas

Secret, serumen, benda asing, membran timpani dalam batas

normal,pendengaran menurun.

normal,pendengaran menurun.

g.

g. Hidung

Hidung

Terdapat peradangan pada hidung.

Terdapat peradangan pada hidung.

h.

h. Mulut dan faring

Mulut dan faring

Bau mulut (-), sariawan

Bau mulut (-), sariawan pada rongga mulut, gigi lengkap, gusi

pada rongga mulut, gigi lengkap, gusi

berdarah.

berdarah.

i.

i. Leher

Leher

Ada pembengkakan pada leher.

Ada pembengkakan pada leher.

 j.

 j. Thoraks

Thoraks

Paru

Paru

Inspeksi : Gerakan simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi

Inspeksi : Gerakan simitris, retraksi supra sternal (-), retraksi

intercoste (-).

intercoste (-).

Perkusi : perkusi resonan

Perkusi : perkusi resonan

Palpasi : vocal fremitus (-)

Palpasi : vocal fremitus (-)

Auskultasi : rhonchi -/-, wheezing -/-.

Auskultasi : rhonchi -/-, wheezing -/-.

k.

k. Jantung

Jantung

Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan

Batas jantung kiri ics 2 sternal kiri dan ics 4 sternal kiri, batas kanan

ics 2 sternalkanan dan ics 5 axilla anterior kanan. Bunyi s1 dan s2

ics 2 sternalkanan dan ics 5 axilla anterior kanan. Bunyi s1 dan s2

tunggal, gallop (-), mumur (+). capillary refill > 3

(16)

l.

l. Abdomen

Abdomen

Tidak terdapat kelainan pada abdomen.

Tidak terdapat kelainan pada abdomen.

m.

m. Inguinal-Genitalia-Anus

Inguinal-Genitalia-Anus

Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan pembuluh

Nadi femoralis teraba, tidak ada hernia, pembengkakan pembuluh

limpa.

limpa.

n.

n. Ekstrimitas

Ekstrimitas

Tidak terdapat kelainan pada ekstremitas.

Tidak terdapat kelainan pada ekstremitas.

o.

o. Tulang belakang

Tulang belakang

Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis.

Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis.

7.

7.

Analisis data

Analisis data

No.

No.

DATA

DATA

ETIOLOGI

ETIOLOGI

MASALAH

MASALAH

1.

1.

Ds :-

Ds

:-Do : berdasar hasil pemeriksaan

Do : berdasar hasil pemeriksaan

ditemukan radang kulit pada wajah

ditemukan radang kulit pada wajah

bentuknya seperti kupu- kupu mulai

bentuknya seperti kupu- kupu mulai

dari kedua belah pipi sampai ke

dari kedua belah pipi sampai ke hidung.

hidung.

Radang pada

Radang pada

kulit

kulit

Nyeri akut

Nyeri akut

2.

2.

Ds : -

Ds :

-Do:

Ditemukan

radang

kulit,

Do:

Ditemukan

radang

kulit,

RR:32x/menit,TD:140/90,N:120x/menit

RR:32x/menit,TD:140/90,N:120x/menit

Gangguan

Gangguan

integritas kulit

integritas kulit

Kerusakan

Kerusakan

integritas kulit

integritas kulit

(17)

8.RENCANA KEPERAWATAN 8.RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA

DIAGNOSA TUJUANTUJUAN KRITERIAKRITERIA HASIL HASIL

INTERVENSI

INTERVENSI RASIONALRASIONAL IMPLEMENTASIIMPLEMENTASI EVALUASIEVALUASI Nyeri Nyeri berhubungan berhubungan dengan dengan inflamasi inflamasi Pasien Pasien mengatakan mengatakan nyeri nya nyeri nya berkurang berkurang -- KlienKlien melaporkan melaporkan berkurangnya berkurangnya nyeri nyeri -- klienklien memperlihatkan memperlihatkan peningkatan peningkatan kemampuan kemampuan bertoleransi bertoleransi dengan gerakan dengan gerakan sendi sendi -- mempergunakanmempergunakan alat bantu bila alat bantu bila perlu untuk  perlu untuk  mengurangi mengurangi nyeri nyeri -Tutup luka -Tutup luka sesegera sesegera mungkin mungkin kecuali kecuali perawatan luka perawatan luka bakar metode bakar metode pemajanan pada pemajanan pada udara terbuka udara terbuka -Pertahankan -Pertahankan suhu suhu lingkungan lingkungan nyaman, nyaman, berikan lampu berikan lampu penghangat, penghangat, penutup tubuh penutup tubuh hangat. hangat. -Kaji keluhan -Kaji keluhan

-suhu berubah dan -suhu berubah dan

gerakan udara gerakan udara dapat dapat menyebabkan menyebabkan nyeri hebat pada nyeri hebat pada pemajanan ujung pemajanan ujung saraf  saraf  -pengaturan suhu -pengaturan suhu

dapat hilang karena dapat hilang karena luka bakar mayor. luka bakar mayor. Sumber panas Sumber panas eksternal perlu eksternal perlu untuk mencegah untuk mencegah menggigil. menggigil. -nyeri hampir -nyeri hampir

selalu ada pada selalu ada pada beberapa derajat beberapa derajat -menutupi luka -menutupi luka dengan dengan segera,kecuali segera,kecuali luka bakar. luka bakar. -mempertahankan -mempertahankan suhu lingkungan suhu lingkungan dengan memberi dengan memberi lampu lampu -mengka -mengkaji ji PQRSTPQRST -Mengganti -Mengganti balutan balutan -mendorong -mendorong pasien agar pasien agar mengekspresikan mengekspresikan rasa nyerinya. rasa nyerinya. -mendorong -mendorong pasien untuk  pasien untuk  S : Klien S : Klien mengatakan sudah mengatakan sudah tidak nyeri tidak nyeri O: Skala nyeri 0 O: Skala nyeri 0 Td 120/80 Td 120/80 RR 16x/menit RR 16x/menit Nd 80x/menit Nd 80x/menit A: masalah teratasi A: masalah teratasi total/  total/  P: intervensi P: intervensi dilanjutkan pada dilanjutkan pada diagnosa diagnosa selanjutnya. selanjutnya. nyeri. nyeri. Perhatikan Perhatikan lokasi/karakter lokasi/karakter dan intensitas dan intensitas (skala 0-10). (skala 0-10). -Lakukan -Lakukan penggantian penggantian balutan dan balutan dan debridemen debridemen setelah pasien di setelah pasien di beri obat beri obat dan/atau pada dan/atau pada hidroterapi. hidroterapi. -Dorong -Dorong ekspresi ekspresi perasaan perasaan tentang nyeri tentang nyeri -Dorong -Dorong penggunaan penggunaan beratnya beratnya keterlibatan keterlibatan  jaringan/k  jaringan/kerusakanerusakan tetapi biasanya tetapi biasanya paling berat selama paling berat selama penggantian penggantian balutan dan balutan dan debridemen debridemen -menurunkan -menurunkan terjadinya distress terjadinya distress fisik dan emosi fisik dan emosi sehubungan sehubungan dengan dengan penggantian penggantian balutan dan balutan dan debridemen debridemen -pernyataan -pernyataan memungkinkan memungkinkan pengungkapan pengungkapan napas napas dalam,relaksasi dalam,relaksasi progresif  progresif  -berkolaborasi -berkolaborasi pemberian pemberian analgesik  analgesik 

(18)

nyeri. nyeri. Perhatikan Perhatikan lokasi/karakter lokasi/karakter dan intensitas dan intensitas (skala 0-10). (skala 0-10). -Lakukan -Lakukan penggantian penggantian balutan dan balutan dan debridemen debridemen setelah pasien di setelah pasien di beri obat beri obat dan/atau pada dan/atau pada hidroterapi. hidroterapi. -Dorong -Dorong ekspresi ekspresi perasaan perasaan tentang nyeri tentang nyeri -Dorong -Dorong penggunaan penggunaan beratnya beratnya keterlibatan keterlibatan  jaringan/k  jaringan/kerusakanerusakan tetapi biasanya tetapi biasanya paling berat selama paling berat selama penggantian penggantian balutan dan balutan dan debridemen debridemen -menurunkan -menurunkan terjadinya distress terjadinya distress fisik dan emosi fisik dan emosi sehubungan sehubungan dengan dengan penggantian penggantian balutan dan balutan dan debridemen debridemen -pernyataan -pernyataan memungkinkan memungkinkan pengungkapan pengungkapan napas napas dalam,relaksasi dalam,relaksasi progresif  progresif  -berkolaborasi -berkolaborasi pemberian pemberian analgesik  analgesik  teknik  teknik  manajemen manajemen stress, contoh stress, contoh relaksasi relaksasi progresif, napas progresif, napas dalam, dalam, bimbingan bimbingan imajinasi dan imajinasi dan visualisasi. visualisasi. -Kolaborasi: -Kolaborasi: Berikan Berikan analgesic analgesic (narkotik dan (narkotik dan non-narkotik) non-narkotik) sesuai indikasi. sesuai indikasi.

emosi dan dapat emosi dan dapat meningkatkan meningkatkan mekanisme koping mekanisme koping -memfokuskan -memfokuskan kembali perhatian, kembali perhatian, meningkatkan meningkatkan relaksasi dan relaksasi dan meningkatkan rasa meningkatkan rasa control, yang dapat control, yang dapat menurunkan menurunkan ketergantungan ketergantungan farmakologis farmakologis -membantu -membantu mengurangi nyeri. mengurangi nyeri. Resti Resti kerusakan kerusakan integritas integritas Tidak  Tidak  terdapat lesi terdapat lesi kulit kulit -Klien tidak  -Klien tidak  mengalami lesi mengalami lesi kulit kulit -Kaji kulit -Kaji kulit setiap hari. setiap hari. Catat warna, Catat warna, -Menentukan garis -Menentukan garis dasar di man dasar di man perubahan pada perubahan pada - Mengkaji - Mengkaji keadaan kulit keadaan kulit S: S:

O: Lesi akut pada O: Lesi akut pada kulit yang terdiri kulit yang terdiri

(19)

teknik  teknik  manajemen manajemen stress, contoh stress, contoh relaksasi relaksasi progresif, napas progresif, napas dalam, dalam, bimbingan bimbingan imajinasi dan imajinasi dan visualisasi. visualisasi. -Kolaborasi: -Kolaborasi: Berikan Berikan analgesic analgesic (narkotik dan (narkotik dan non-narkotik) non-narkotik) sesuai indikasi. sesuai indikasi.

emosi dan dapat emosi dan dapat meningkatkan meningkatkan mekanisme koping mekanisme koping -memfokuskan -memfokuskan kembali perhatian, kembali perhatian, meningkatkan meningkatkan relaksasi dan relaksasi dan meningkatkan rasa meningkatkan rasa control, yang dapat control, yang dapat menurunkan menurunkan ketergantungan ketergantungan farmakologis farmakologis -membantu -membantu mengurangi nyeri. mengurangi nyeri. Resti Resti kerusakan kerusakan integritas integritas Tidak  Tidak  terdapat lesi terdapat lesi kulit kulit -Klien tidak  -Klien tidak  mengalami lesi mengalami lesi kulit kulit -Kaji kulit -Kaji kulit setiap hari. setiap hari. Catat warna, Catat warna, -Menentukan garis -Menentukan garis dasar di man dasar di man perubahan pada perubahan pada - Mengkaji - Mengkaji keadaan kulit keadaan kulit S: S:

O: Lesi akut pada O: Lesi akut pada kulit yang terdiri kulit yang terdiri

kulit kulit berhubungan berhubungan dengan dengan proses proses penyakit penyakit turgor,sirkulasi turgor,sirkulasi dan sensasi. dan sensasi. Gambarkan lesi Gambarkan lesi dan amati dan amati perubahan perubahan Pertahankan/ins Pertahankan/ins truksikan dalam truksikan dalam hygiene kulit, hygiene kulit, mis, membasuh mis, membasuh kemudian kemudian mengeringkann mengeringkann ya dengan ya dengan berhati-hati dan berhati-hati dan melakukan melakukan masase dengan masase dengan menggunakan menggunakan lotion atau lotion atau krim. krim. status dapat di status dapat di bandingkan dan bandingkan dan melakukan melakukan intervensi yang intervensi yang tepat tepat -mempertahankan -mempertahankan kebersihan karena kebersihan karena kulit yang kering kulit yang kering dapat menjadi dapat menjadi barier infeksi barier infeksi - dapat mengurangi - dapat mengurangi kontaminasi kontaminasi bakteri, bakteri, meningkatkan meningkatkan proses proses penyembuhan penyembuhan - membasuh kulit - membasuh kulit dan masase dan masase menggunakan menggunakan krim krim -menutupi luka -menutupi luka dengan pembalut dengan pembalut steril steril atas ruam atas ruam berbentuk berbentuk kupu-kupu yang kupu yang melintang pangkal melintang pangkal hidung serta pipi hidung serta pipi masih ada. masih ada. A: masalah belum A: masalah belum teratasi teratasi P: intervensi P: intervensi dilanjutkan dilanjutkan

(20)

kulit kulit berhubungan berhubungan dengan dengan proses proses penyakit penyakit turgor,sirkulasi turgor,sirkulasi dan sensasi. dan sensasi. Gambarkan lesi Gambarkan lesi dan amati dan amati perubahan perubahan Pertahankan/ins Pertahankan/ins truksikan dalam truksikan dalam hygiene kulit, hygiene kulit, mis, membasuh mis, membasuh kemudian kemudian mengeringkann mengeringkann ya dengan ya dengan berhati-hati dan berhati-hati dan melakukan melakukan masase dengan masase dengan menggunakan menggunakan lotion atau lotion atau krim. krim. status dapat di status dapat di bandingkan dan bandingkan dan melakukan melakukan intervensi yang intervensi yang tepat tepat -mempertahankan -mempertahankan kebersihan karena kebersihan karena kulit yang kering kulit yang kering dapat menjadi dapat menjadi barier infeksi barier infeksi - dapat mengurangi - dapat mengurangi kontaminasi kontaminasi bakteri, bakteri, meningkatkan meningkatkan proses proses penyembuhan penyembuhan - membasuh kulit - membasuh kulit dan masase dan masase menggunakan menggunakan krim krim -menutupi luka -menutupi luka dengan pembalut dengan pembalut steril steril atas ruam atas ruam berbentuk berbentuk kupu-kupu yang kupu yang melintang pangkal melintang pangkal hidung serta pipi hidung serta pipi masih ada. masih ada. A: masalah belum A: masalah belum teratasi teratasi P: intervensi P: intervensi dilanjutkan dilanjutkan -Tutupi luka -Tutupi luka tekan yang tekan yang terbuka dengan terbuka dengan pembalut yang pembalut yang steril atau steril atau barrier protektif, barrier protektif, mis, duoderm, mis, duoderm, sesuai petunjuk. sesuai petunjuk.

(21)

-Tutupi luka -Tutupi luka tekan yang tekan yang terbuka dengan terbuka dengan pembalut yang pembalut yang steril atau steril atau barrier protektif, barrier protektif, mis, duoderm, mis, duoderm, sesuai petunjuk. sesuai petunjuk.

(22)

D. Langkah 4 : Hipotesa

D. Langkah 4 : Hipotesa

1.

1. Adanya hubungan antara hasil pemeriksaan ditemukan radang kulit pada

Adanya hubungan antara hasil pemeriksaan ditemukan radang kulit pada

wajah bentuknya seperti kupu- kupu mulai dari kedua belah pipi sampai ke

wajah bentuknya seperti kupu- kupu mulai dari kedua belah pipi sampai ke

hidung dengan penyakit lupus.

hidung dengan penyakit lupus.

2.

2. Adanya hubungan antara sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, radang

Adanya hubungan antara sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, radang

selaput dalam ( selaput paru )

selaput dalam ( selaput paru ) dengan penyakit lupus.

dengan penyakit lupus.

A.

A. Langkah 5 : Pembelajaran Mandiri

Langkah 5 : Pembelajaran Mandiri

Mengetahui tentang lupus.

Mengetahui tentang lupus.

Dapat membuat asuhan keperawatan pada lupus

Dapat membuat asuhan keperawatan pada lupus

B.

B. Langkah 6 : Mengumpulkan Informasi Tambahan diluar Waktu Diskusi

Langkah 6 : Mengumpulkan Informasi Tambahan diluar Waktu Diskusi

Searching And Collecting Data

Searching And Collecting Data

C.

(23)

D. Langkah 4 : Hipotesa

D. Langkah 4 : Hipotesa

1.

1. Adanya hubungan antara hasil pemeriksaan ditemukan radang kulit pada

Adanya hubungan antara hasil pemeriksaan ditemukan radang kulit pada

wajah bentuknya seperti kupu- kupu mulai dari kedua belah pipi sampai ke

wajah bentuknya seperti kupu- kupu mulai dari kedua belah pipi sampai ke

hidung dengan penyakit lupus.

hidung dengan penyakit lupus.

2.

2. Adanya hubungan antara sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, radang

Adanya hubungan antara sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, radang

selaput dalam ( selaput paru )

selaput dalam ( selaput paru ) dengan penyakit lupus.

dengan penyakit lupus.

A.

A. Langkah 5 : Pembelajaran Mandiri

Langkah 5 : Pembelajaran Mandiri

Mengetahui tentang lupus.

Mengetahui tentang lupus.

Dapat membuat asuhan keperawatan pada lupus

Dapat membuat asuhan keperawatan pada lupus

B.

B. Langkah 6 : Mengumpulkan Informasi Tambahan diluar Waktu Diskusi

Langkah 6 : Mengumpulkan Informasi Tambahan diluar Waktu Diskusi

Searching And Collecting Data

Searching And Collecting Data

C.

C. Langkah 7 : Melakukan Sintesa dan Pengujian-Pengujian Informasi yang

Langkah 7 : Melakukan Sintesa dan Pengujian-Pengujian Informasi yang

Telah Dikumpulkan

Telah Dikumpulkan

Terlampir

Terlampir di

di

::



Laporan

Laporan Pendahulua

Pendahuluan

n Langkah

Langkah 2

2

(24)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyn E. 1999.

Doenges, Marilyn E. 1999.

 Rencana

 Rencana Asuhan

Asuhan Keperawatan

Keperawatan

: Pedoman Untuk 

: Pedoman Untuk 

Perencanaa

Perencanaan dan

n dan Pendokumentas

Pendokumentasian Perawatan Pasien.

ian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Jakarta: EGC.

http://www.supari.com

http://www.supari.com

Smeltzer. Suzanne C. 2002.

Smeltzer. Suzanne C. 2002.

Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth

Referensi

Dokumen terkait

Proses kegiatan pengabdian yang dilakasanakan oleh tim pengabdian adalah berupa pelatihan dengan memberikan pengetahuan kepada ibu PKK dalam memanfaatkan limbah kain

Untuk mengetahui kekurangan atau permasalahan yang ada pada proses belajar mengajar, dilakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran perakitan komputer, dengan

Sedangkan triangulasi metode akan dilakukan dengan mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan

Menurut Samsudin (2009: 33) menjelaskan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran menggambar geometri menjadi bentuk gambar, dapat meningkatkan

Metode yang digunakan penulis adalah analisis yang berupa kuesioner tentang sistem yang diusulkan, survey ke toko, dan studi kepustakaan.. Survey ke toko meliputi wawancara

Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yakni teknik pengumpulan data di mana penyelidik mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap

‘I don’t know who you are, Doctor,’ said Mike, as he and Helen bid the Doctor and Sarah Jane farewell on the beach, ‘but if you see any more Pescatons on your travels, please

Business Domain Condition Score Financial Value Return on Investment High + 1 Strategic Value Strategic Match Fair + 4.3 Competitive Advantage Fair + 3.7 Competitive Response High