• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai dan Bukan Pegawai Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Kolese De Britto Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai dan Bukan Pegawai Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Kolese De Britto Yogyakarta"

Copied!
236
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PEGAWAI DAN BUKAN PEGAWAI Studi Kasus Di Sekolah Menengah Atas Kolese De Britto Yogyakarta. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Alexander Arbanu Abitama NIM : 142114003. PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PEGAWAI DAN BUKAN PEGAWAI Studi Kasus Di Sekolah Menengah Atas Kolese De Britto Yogyakarta. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. Oleh: Alexander Arbanu Abitama NIM : 142114003. PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERSEMBAHAN. Ad Maiorem Dei Gloriam “Demi Kemuliaan Allah yang Lebih Besar”. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai dan Bukan Pegawai Studi Kasus Di Sekolah Menengah Atas Kolese De Britto Yogyakarta dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 11 Juni 2018 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan dari penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya telah melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 31 Juli 2018 Yang membuat pernyataan,. Alexander Arbanu Abitama. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Alexander Arbanu Abitama Nomor Mahasiswa : 142114003 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma tugas akhir saya yang berjudul: EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASA 21 PEGAWAI DAN BUKAN PEGAWAI Studi Kaus di Sekolah Menengah Atas Kolese De Britto Yogyakarta Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Unversitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan loyati kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal 31 Juli 2018 Yang menyatakan,. Alexander Arbanu Abitama. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur atas kasih dan berkat yang telah diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai dan Bukan Pegawai. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa telah menerima banyak bantuan berupa dorongan, motivasi, dan nasihat dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Phd selaku rektor Universitas Sanata Dharma. 2. M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Ak., QIA., CA. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Dra. YFM. Gien Agustinawansari Ak, M.M. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu membimbing penulis selama kuliah dari awal hingga selesai. 4. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma. 5. Rm. A Gustawan, SJ yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SMA Kolese De Britto. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6. Pak Toni yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan bersedia meluangkan waktu dan berpartisipasi dalam penelitian ini. 7. Bapak Anton, ibu Yuni, adik Bagas, Chitra dan sepupu-sepupu semua, serta seluruh keluarga yang selalu memberikan motivasi, dukungan, dan dorongan. 8. Teman-teman yaitu Ulrich, Septian, Alfa, Ajie, Ajiw, Krisna, Yudha Simbah, Doni, Aak Step, Rendi Yatnok, Chandra, Lutfi, Yunan, Prima, dan teman-teman kelas A Akuntansi angkatan 2014. 9. Teman-teman kelas B MPAT yang telah membantu dan mendukung penulis selama pembuatan skripsi. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan, maka peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 31 Juli 2018. Alexander Arbanu Abitama. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................. v HALAMAN PERNAYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv ABSTRAK .................................................................................................................xvi ABSTRACT ...............................................................................................................xvii BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. B. C. D. E. F.. BAB II. Latar Belakang .................................................................................. 1 Rumusan Masalah ............................................................................. 2 Batasan Masalah................................................................................ 2 Tujuan Penelitia ................................................................................ 3 Manfaat Penelitian ............................................................................ 3 Sistematika Penulisan ....................................................................... 4. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6 A. Pegawai dan Bukan Pegawai ............................................................ 6 1. Pegawai ....................................................................................... 6 2. Bukan Pegawai ............................................................................ 7 B. Penghasilan ....................................................................................... 8 1. Penghasilan Berdasarkan Akuntansi .......................................... 8 2. Penghasilan Berdasarkan Undang-Undang ................................. 9 C. Pajak Penghasilan.............................................................................. 11 D. Pajak Penghasilan Pasal 21 ............................................................... 12. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. 2. 3. 4. 5. 6.. Dasar Hukum Pajak Penghasilan Pasal 21 .................................. 12 Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21 ............................................. 13 Tidak Termasuk Subjek Pajak Penghasilan ................................ 14 Objek Pajak Penghasilan ............................................................. 15 Tidak Termasuk Objek Pajak Penghasilan ................................. 17 Penerima Penghasilan yang Dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 ......................................................... 21 7. Tidak Termasuk Penerima Penghasilan Yang Dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 .............................. 23 8. Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 ........................................ 23 9. Tidak Termasuk Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 ......................................................... 25 10. Penghasilan yang Dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 ......................................................... 26 11. Tidak Termasuk Penghasilan Yang Dipotong PPh Pasal 21 ...................................................... 28 12. Dasar Pengenaan dan Pemotongan PPh Pasal 21 ....................... 29 13. Biaya Jabatan .............................................................................. 30 14. Penghasilan Tidak Kena Pajak .................................................... 31 15. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 ................................................ 32 16. Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 .................................. 34 BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 36 A. B. C. D. E.. Jenis Penelitian .................................................................................. 36 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 36 Subjek dan Objek Penelitian ............................................................. 36 Jenis Data Penelitian ......................................................................... 37 Cara Pengumpulan Data .................................................................... 37 1. Wawancara .................................................................................. 37 2. Dokumentasi ............................................................................... 38 F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 38 1. Membandingkan Tata Cara Penghitungan PPh Pasal 21 ........... 38 2. Tahap Pembahasan ...................................................................... 40 BAB IV. GAMBARAN UMUM SMA KOLESE DE BRITTO ............................ 44 A. B. C. D. E. F. G.. Sejarah Singkat.................................................................................. 44 Profil Sekolah .................................................................................... 44 Visi Sekolah ...................................................................................... 44 Misi Sekolah ..................................................................................... 45 Struktur Organisasi ........................................................................... 45 Deskripsi Jabatan .............................................................................. 46 Bagan Struktur Organisasi ................................................................ 50 x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 51 A. Deskripsi Data ................................................................................... 53 B. Analisi Data ....................................................................................... 57 1. Membandingkan Tata Cara Penghitungan PPh Pasal 21 ............ 59 2. Pembahasan ..................................................................................76. BAB VI. PENUTUP ................................................................................................87 A. Kesimpulan ........................................................................................87 B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................88 C. Saran ...................................................................................................89. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................90 LAMPIRAN ...............................................................................................................92. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Besar PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) ...................................... 31. Tabel 2. Tarif PPh pasal 21 dan Tarif Pemotongan ............................................ 32. Tabel 3. Tarif Pemotongan PPh Pasal 21 atas PKP ............................................ 33. Tabel 4. Ketentuan Yang Berlaku Pada Pegawai Tidak Tetap Atau Karyawan Lepas Harian/Borongan ............................................. 33. Tabel 5. Cara Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap ........... 34. Tabel 6. Tata Cara Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Pegawai Tidak Tetap .................................................................... 35. Tabel 7. Penghitungan kembali PPh Pasal 21 bagi bukan pegawai .................... 35. Tabel 8. Data Diri Pegawai dan Bukan Pegawai di SMA Kolese De Britto....... 52. Tabel 9. Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tetap oleh SMA Kolese De Britto .......................................................................... 55. Tabel 10 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai Tidak Tetap oleh SMA Kolese De Britto .................................................................. 56 Tabel 11 Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 bukan Pegawai oleh SMA Kolese De Britto .................................................................. 57 Tabel 12 Perbandingan Tata Cara Penghitungan Penghasilan Bruto Bagi Pegawai Tetap .............................................................................. 58 Tabel 13 Perbandingan Tata Cara Penghitungan Penghasilan Neto Sebulan Bagi Pegawai Tetap ................................................................. 60 Tabel 14 Perbandingan Tata Cara Menghitung Penghasilan Neto Setahun Bagi Pegawai Tetap ................................................................. 61 Tabel 15 Perbandingan Tata Cara Menghitung. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penghasilan Tidak Kena Pajak Bagi Pegawai Tetap ............................ 62 Tabel 16 Perbandingan Tata Cara Penghitungan Jumlah PKP Bagi Pegawai Tetap............................................................................... 63 Tabel 17 Perbandingan Tata Cara Penghitungan PPh Pasal 21 Setahun Bagi Pegawai Tetap............................................................................... 65 Tabel 18 Perbandingan Tata Cara Penghitungan PPh Pasal 21 Terutang Sebulan Bagi Pegawai Tetap ................................................................. 66 Tabel 19 Perbandingan Tata Cara Menentukan Jenis Pegawai Tidak Tetap ....... 67 Tabel 20 Perbandingan Tata Cara Penghitungan Jumlah Upah Bagi Pegawai Tidak Tetap .................................................................... 68 Tabel 21 Perbandingan Tata Cara Penghitungan Jumlah Pengurang Bagi Pegawai Tidak Tetap .................................................................... 69 Tabel 22 Perbandingan Tata Cara Penghitung PKP Bagi Pegawai Tidak Tetap .................................................................... 70 Tabel 23 Perbandingan Tata Cara Penghitungan PPh Pasal 21 Bagi Pegawai Tidak Tetap .................................................................... 71 Tabel 24 Perbandingan Tata Cara Menentukan Jenis Bagi Bukan Pegawai ............................................................................. 72 Tabel 25 Perbandingan Tata Cara Penghitungan Jumlah Imbalan Bagi Bukan Pegawai ............................................................................. 73 Tabel 26 Perbandingan Tata Cara Penghitungan Dasar Pemotongan Bagi Bukan ........................................................................................... 74 Tabel 27 Perbandingan Tata Cara Penghitungan Jumlah PKP Bagi Bukan Pegawai ............................................................................. 75 Tabel 28 Perbandingan Tata Cara Penghitungan PPh Pasal 21. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Bagi Bukan Pegawai ............................................................................. 76. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi SMA Kolese De Britto............................... 50. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK EVALUASI PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 PEGAWAI DAN BUKAN PEGAWAI Studi Kasus di Sekolah Menengah Atas Kolese De Britto Yogyakarta Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi apakah penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai dan bukan pegawai di Sekolah Menengah Atas Kolese De Britto masa pajak 2016 sudah mengacu dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016. Penghitungan yang menjadi pembahasan penelitian ini adalah penghitungan PPh pasal 21 Masa dan Penghitungan PPh Pasal 21 terutang tahun pajak 2016. Teknik analisis data yang dilakukan dengan membandingkan penghitungan pajak penghasilan pasal 21 berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016. Berdasarkan hasil analis dara, dapat disimpulkan bahwa untuk penghitungan PPh pasal 21 masa yang dilakukan SMA Kolese De Britto Yogyakarta bekum sesuai sepenuhnya. Komponen-komponen penghitungan tidak sama dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016. Kata Kunci : Evaluasi Penghitungan PPh pasal 21, Masa Pajak, Tahun Pajak, Pajak Penghasilan. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTACT EVALUATION OF EMPLOYEES AND NON-EMPLOYEES ARTICLE 21 INCOME TAX CALCULATION A Case Study at De Britto College Senior High School Yogyakarta. This research anmed to evaluating whether the calculation of Article 21 Income Tax of employees and non employees at De Britto College Senior High School Yogyakarta during the 2016 tax period was according to the Directorate General Taxation Regulation number PER-16/PJ/2016. The calculation that was discussed in this research was the Article 21 Income Tax Calculation regarding Income Tax Period and Calculation due for Tax Year 2016. The data analysis technique was done by compared the Article 21 Income Tax calculation based on the Directorate General Taxation Regulation number PER16/PJ/2016. Based on the data analysis results, the conclusion the Article 21 Income Tax calculation that was done by Kolese De Britto High School Yogyakarta had not thoroughly met the standards of the regulations. The components of the calculation was’nt according to the Directorate General Taxation Regulation number PER16/PJ/2016.. Keywords: Evaluation of Article 21 Income Tax Calculation, Tax Period, Tax Year, Income Tax. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di Indonesia memerlukan sumber dana yang cukup besar yang nantinya digunakan dalam mensejahterahkan masyarakatnya. Salah satu penyumbang dana yang cukup besar adalah pajak yang disetorkan oleh wajib pajak ke negara setiap tahunnya. Wajib pajak memiliki kewajiban untuk mengitung, membayar, dan melaporkan pajaknya tiap tahunnya, apa bila penghitungan yang dilakukan sesuai dengn aturan yang berlaku maka pembayaran dan pelaporan akan berjalan dengan baik. Salah satu Wajib Pajak yang berjalan dalam bidang pendidikan adalah sekolah yang dimana memperkerjakan pegawai dalam meningkatkan kualitasnya. Sekolah Menangah Atas Kolese De Britto (SMA JB) Yogyakarta terletak di Jl. Laksda Adisucipto Nomor 16 Kota Yogyakarta merupakan organisasi yang melakukan kegiatan pendidikan. Pegawai yang bekerja di SMA JB Yogyakarta adalah Kepala Sekolah, Karyawan, Guru Biasa, Guru Ekstrakurikuler, dan bukan pegawai yang bekerja di SMA JB Yogyakarta adalah Guru Negeri Sipil (PNS). Setiap jasa atau pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai dan bukan pegawai di SMA Kolese De Britto memperoleh imbalan berupa gaji, upah, dan tunjangan. SMA Kolese De Britto ikut dalam mensejahterakan masyarakat melalui pembayaran pajak yang nantinya diterima oleh negara sebagai sumber dana pembangunan . SMA Kolese De Britto sebagai Wajib Pajak Badan memiliki 1.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. kewajiban untuk melakukan pemotongan pajak (PPh pasal 21) atas pemberian gaji pada pegawai. Pemotongan pajak penghasilan yang dilakukan oleh SMA Kolese De Britto harus sesuai dengan aturan yang berlaku per 1 Januari 2016 yaitu, Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan/Atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, Dan Kegiatan Orang Pribadi. Dengan berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER16/PJ/2016 diharapkan pajak yang dipotong perusahaan untuk pegawai tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil yang nantinya memengaruhi take home pay pegawai, dan pajak yang disetorkan sebagai penerimaan negara. Yayasan De Britto dalam melakukan penghitungan PPh Pasal 21 terutang bagi pegawai dan bukan pegawai di SMA JB Yogyakarta dituntut memiliki keahlian dan pengetahuan dalam penghitungan PPh Pasal 21 menurut undang-undang pajak yang berlaku, agar dalam melakukan kewajiban perpajakannya tidak menimbulkan kesalahan penghitungan yang akan merugikan negara atas pajak terutang yang akan menjadi sumber pendapatan negara. Berlakunya PER-16/PJ/2016 menjadi perhatian penting bagi Yayasan De Britto SMA JB Yogyakarta dalam menghitung PPh Pasal 21 bagi pegawai dan bukan pegawai yang bekerja agar memenuhi kewajiban sebagai wajib pajak badan..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian adalah apakah tata cara penghitungan Pajak Peghasilan Pasal 21 terutang atas penghasilan yang diterima dan/atau diperoleh pegawai dan bukan pegawai di SMA Kolese De Britto Yogyakarta dalam tahun pajak 2016 telah mengacu dengan Peraturan Perpajakan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER16/PJ/2016? C. Batasan Masalah Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21 teridiri dari pegawai tetap, pegawai tidak tetap, bukan pegawai menerima penghasilan berkesinambungan dan bukan pegawai yang menerima penghasilan tidak berkesinambungan. Agar penelitian ini tidak meluas maka peneliti memfokuskan penghitungan untuk pegawai tetap yaitu guru tetap dan karyawan tetap, pegawai tidak tetap yang yaitu guru ekstrakurikuler, dan bukan pegawai menerima penghasilan berkesinambungan yaitu guru pegawai negeri sipil yang bekerja di Sekolah Menengah Atas Kolese De Britto Yogyakarta. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah tata cara penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai dan bukan pegawai pada SMA Kolese De Britto Yogyakarta telah tepat dan mengacu dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat memberikan tambahan informasi mengenai pajak khususnya Pajak Penghasilan Pasal 21 dan menjadi referensi bagi mahasiswa yang membaca, maupun bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama. 2. Bagi SMA Kolese De Britto Diharapkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat memberikan evaluasi mengenai penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas pegawai dan bukan pegawai. 3. Bagi Penulis Manfaat bagi penulis dengan adanya penelitian ini adalah agar penulis lebih mendalami tentang pajak khususnya Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 pegawai dan bukan pegawai yang dilakukan di SMA Kolese De Britto Yogyakarta. F. Sistematika Penulisan Penulisan ini akan dilaporkan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan Bab I ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Bab II Tinjauan Pustaka Bab II ini ini membahas mengenai teori atau pendapat para ahli dan konsep yang berkaitan dengan penelitian seperti teori mengenai pegawai, penghasilan, pajak penghasilan dan pajak penghasilan pasal 21. Bab III Metode Penelitian Bab III menguraikan dengan jelas mengenai jenis penelitian, waktu dan tempat, subjek dan objek penelitian, jenis data penelitian, cara pengumpulan data, dan teknik analisis. Bab IV Gambaran Umum SMA Kolese De Britto Bab IV ini membahas mengenai informasi dari SMA Kolese De Britto secara umum mulai dari sejarah singkat, profil, visi , misi, struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, dan bagan struktur organisasi. Bab V Analisis Data dan Pembahasan Bab V ini membahas mengenai deskripsi data, analsis data dan pembahasan Bab VI Penutup.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil analsis data, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat diberikan untuk perusahaan dan penelitian selanjutnya..

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pegawai dan Bukan Pegawai Pengertian pegawai dan bukan pegawai diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Pasal 1. 1. Pegawai Orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperoleh imbalan yang dibayarkan berdasarkan periode tertentu, penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan lain yang ditetapkan pemberi kerja, termasuk orang pribadi yang melakukan pekerjaan dalam jabatan negeri. a.. Pegawai Tetap Pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu tertentu yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur.. b.. Pegawai Tidak Tetap Pegawai yang hanya menerima penghasilan apabila pegawai yang bersangkutan bekerja, berdasarkan jumlah hari bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja. 6.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 2. Bukan Pegawai Orang pribadi selain Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas yang memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun dari Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 sebagai imbalan jasa yang dilakukan berdasarkan perintah atau permintaan dari pemberi penghasilan. Contoh bukan pegawai adalah : a.. Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris;. b.. Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan seniman lainnya;. c.. Olahragawan;. d.. Penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator;. e.. Pengarang, peneliti, dan penerjemah;. f.. Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan;. g.. Agen iklan;. h.. Pengawas atau pengelola proyek;. i.. Pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara;.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. j.. Petugas penjaja barang dagangan;. k.. Petugas dinas luar asuransi; dan/atau. l.. Distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan sejenis lainnya;. B. Penghasilan 1. Penghasilan Berdasarkan Akuntansi Dalam Tampubolon (2017:69) penghasilan secara akuntansi adalah penghasilan (income) didefinisikan sebagai penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal. dari. pendapatan. kontribusi (revenue). penanaman. dan. modal.. keuntungan. Penghasilan. (gain).. meliputi. Pendapatan. aalah. penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal dengan berbagai sebutan seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, deviden, royalty, dan sewa. Suandy (2016:90) menjelaskan pendapatan timbul dari transaksi dan peristiwa ekenomi berikut ini : a. Penjualan Barang Barang meliputi barang yang diproduksi oleh perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali b. Penjualan Jasa Penjualan jasa biasanya menyangkut pelaksanaan tugas yang secara kontraktual telah disepakati untuk dilaksanakan selama suatu periode.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. waktu yang disepakati oleh perusahaan. Jasa tersebut dapat diserahkan selama selama satu periode atau lebih. c. Penggunaan aset perusahaan oleh pihak-pihak lain yang menghasilkan bunga,royalti, dan dividen. 1) Bunga, pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas atau jumlah terutang kepada perusahaan. 2) Royalti, pembebanan untuk penggunaan aset jangka panjang perusahaan, misalnya paten, merek dagang, hak cipta, dan peranti lunak (software) komputer. 3) Dividen, distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proposal mereka dari jenis modal tertentu. 2. Penghasilan Berdasarkan Undang Undang Pengertian penghasilan menurut Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan pada pasal 4 ayat 1 (satu) : “Penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indoenesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun”. Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Pasal 1 terdepat beberapa pengertian penghasilan, yaitu :.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Penghasilan Pegawai Tetap yang Bersifat Teratur adalah penghasilan bagi Pegawai Tetap berupa gaji atau upah, segala macam tunjangan, a. dan imbalan dengan nama apapun yang diberikan secara periodik berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemberi kerja, termasuk uang lembur. b. Penghasilan Pegawai Tetap yang Bersifat Tidak Teratur adalah penghasilan bagi Pegawai Tetap selain penghasilan yang bersifat teratur, yang diterima sekali dalam satu tahun atau periode lainnya, antara lain berupa bonus, Tunjangan Hari Raya (THR), jasa produksi, tantiem, gratifikasi, atau imbalan sejenis lainnya dengan nama apapun. c. Upah harian adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan secara harian. d. Upah mingguan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan secara mingguan. e. Upah satuan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan berdasarkan jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan. f. Upah borongan adalah upah atau imbalan yang diterima atau diperoleh pegawai yang terutang atau dibayarkan berdasarkan penyelesaian suatu jenis pekerjaan tertentu. g. Imbalan kepada Bukan Pegawai adalah penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang terutang atau diberikan kepada Bukan.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Pegawai sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan yang dilakukan, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan penghasilan sejenis lainnya. h. Imbalan kepada Bukan Pegawai yang Bersifat Berkesinambungan adalah imbalan kepada Bukan Pegawai yang dibayar atau terutang lebih dari satu kali dalam satu tahun kalender sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan. C. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan dapat didefinisikan suatu pungutan resmi yang dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 pajak penghasilan. terdapat. 2 jenis. Pajak. penghasilan, yaitu : 1.. Pajak Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri, yang selanjutnya disebut PPh Pasal 21, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 UndangUndang Pajak Penghasilan.. 2.. Pajak Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi Subjek Pajak luar negeri, yang.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. selanjutnya disebut PPh Pasal 26, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak luar negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan. D. Pajak Penghasilan Pasal 21 PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan. 1.. Dasar Hukum Pajak Penghasilan Pasal 21 a.. Pasal 21 Undang-undang Pajak Pengahasilan (21 UU PPh). b.. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 28 Tahun 2007.. c.. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008. Keputusan. Menteri. Keuangan. Republik. Indonesia. Nomor. 541/KMK.04/2000 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. 184/PMK.03/2007. tentang. Penentuan. Tanggal. Jatuh. Tempo. Pembayaran dan Penyeroran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak d.. Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-254/PMK.03/2008 tentang Penetapan Bagian Penghasilan Sehubungan Dengan Pekerjaan dari Pegawai Harian dan Mingguan serta Pegawai Tidak Tetap. Lainnya. yang. Tidak. Dikenakan. Pemotongan. Pajak. Penghasilan. e.. Peraturan. Direktur. Jenderal. Pajak. Nomor. PER-31/PJ/2009. sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-57/PJ/2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21/26. 2.. Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21 Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 adalah orang pribadi yang merupakan: a. Yang menjadi subjek pajak adalah: 1) Orang pribadi; 2) Warisan. yang. belum. menggantikan yang berhak; b. Badan; dan c. Bentuk usaha tetap.. terbagi. sebagai. satu. kesatuan.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. 3.. Tidak Termasuk Subjek Pajak Penghasilan Menurut Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 3 ayat 1menyatakan bahwa yang tidak termasuk dalam subjek pajak sebagaimana yang dimaksud pasal 2 adalah: a. Kantor perwakilan negara asing; b. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabatpejabat lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersamasama mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik; c. Organisasi-organisasi internasional dengan syarat: 1) Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut;dan 2) Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota; d. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksud pada huruf c, dengan syarat bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia..

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. 4.. Objek Pajak Penghasilan Pengertian Objek Pajak menurut Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 1 ang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun, termasuk: a. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini; b. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan; c. Laba usaha; d. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk: 1) Keuntungan. karena. pengalihan. harta. kepada. perseroan,. persekutuan, dan badan lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal; 2) Keuntungan karena pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu, atau anggota yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya;.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. 3) Keuntungan pemekaran,. karena. likuidasi,. pemecahan,. penggabungan,. pengambilalihan. peleburan,. usaha,. atau. reorganisasi dengan nama dan dalam bentuk apa pun; 4) Keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan, atau sumbangan, kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihakpihak yang bersangkutan; dan 5) Keuntungan karena penjualan atau pengalihan sebagian atau seluruh hak penambangan, tanda turut serta dalam pembiayaan, atau permodalan dalam perusahaan pertambangan; e. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak; f. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang; g. Dividen, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi; h. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak;.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. i. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta; j. Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala; k. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah; l. Keuntungan selisih kurs mata uang asing; m. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva; n. Premi asuransi; o. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas; p. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak; q. Penghasilan dari usaha berbasis syariah; r. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan; dan s. Surplus Bank Indonesia. 5. Tidak Termasuk Objek Pajak Penghasilan Pengertian bukan Objek Pajak menurut Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 4 ayat 3 Yang dikecualikan dari objek pajak adalah: a.. 1) Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah; dan 2) Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, badan keagamaan, badan pendidikan, badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atau orang pribadi yang menjalankan usaha mikro dan kecil, yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan, Sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan. b.. Warisan;. c.. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atau sebagai pengganti penyertaan modal;. d.. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali yang diberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak secara final atau Wajib Pajak yang menggunakan norma penghitungan khusus (deemed profit) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15;.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. e.. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa;. f.. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat: 1) Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2) Bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor;. g.. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;. h.. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun sebagaimana dimaksud pada huruf g, dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;. i.. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaan kontrak investasi kolektif;.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. j.. Dihapus;. k.. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura berupa bagian laba dari badan pasangan usaha yang didirikan dan menjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia, dengan syarat badan pasangan usaha tersebut: 1) merupakan perusahaan mikro, kecil, menengah, atau yang menjalankan kegiatan dalam sektor-sektor usaha yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan 2) sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek di Indonesia;. l.. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; m. Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian dan pengembangan, yang telah terdaftar pada instansi yang membidanginya, yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebih tersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan; dan n.. Bantuan atau santunan yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada Wajib Pajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 6. Penerima Penghasilan yang Dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 Penerima penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Pasal 3 adalah a.. Pegawai;. b.. penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya;. c.. Bukan. Pegawai. yang. menerima. atau. memperoleh. penghasilan. sehubungan dengan pemberian jasa, meliputi: 1) tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris; 2) pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan seniman lainnya; 3) olahragawan; 4) penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator; 5) pengarang, peneliti, dan penerjemah; 6) pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya, telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan; 7) agen iklan; 8) pengawas atau pengelola proyek;.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. 9) pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara; 10) petugas penjaja barang dagangan; 11) petugas dinas luar asuransi; dan/atau 12) distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan sejenis lainnya; d. anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai Pegawai Tetap pada perusahaan yang sama e. mantan pegawai; dan/atau f. peserta kegiatan. yang menerima atau memperoleh penghasilan. sehubungan dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, antara lain: 1) peserta perlombaan dalam segala bidang, antara lain perlombaan olah raga, seni, ketangkasan, ilmu pengetahuan, teknologi dan perlombaan lainnya; 2) peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, atau kunjungan kerja; 3) peserta atau anggota dalam suatu kepanitiaan sebagai penyelenggara kegiatan tertentu; 4) peserta pendidikan dan pelatihan; 5) peserta kegiatan lainnya.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. 7. Tidak Termasuk Penerima Penghasilan yang Dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER 16/PJ/2016 Pasal 4, yang tidak termasuk penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 adalah; a. pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing, dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama mereka, dengan syarat bukan Warga Negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut, serta negara yang bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik; b. pejabat perwakilan organisasi internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c Undang-Undang Pajak Penghasilan, yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dengan syarat bukan Warga Negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan atau pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia. 8. Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 Menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Pasal 2 (dua), Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26, meliputi: a. Pemberi kerja yang terdiri dari: 1). Orang pribadi;. 2). Badan; atau.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. 3). Cabang, perwakilan, atau unit, dalam hal yang melakukan sebagian atau seluruh administrasi yang terkait dengan pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain adalah cabang, perwakilan, atau unit tersebut.. b. Bendahara atau pemegang kas pemerintah, termasuk bendahara atau pemegang kas pada Pemerintah Pusat termasuk institusi TNI/POLRI, Pemerintah Daerah, instansi atau lembaga pemerintah, lembaga-lembaga negara lainnya, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri, yang membayarkan gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan; c. Dana pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja, dan badan-badan lain yang membayar uang pensiun secara berkala dan tunjangan hari tua atau jaminan hari tua; d. Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang membayar: 1) honorarium, komisi, fee, atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status Subjek Pajak dalam negeri, termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan bertindak untuk dan atas namanya sendiri, bukan untuk dan atas nama persekutuannya;.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 2) Honorarium, komisi, fee, atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status Subjek Pajak luar negeri; 3) Honorarium, komisi, fee, atau imbalan lain kepada peserta pendidikan dan pelatihan, serta pegawai magang; e. Penyelenggara kegiatan, termasuk badan pemerintah, organisasi yang bersifat nasional dan internasional, perkumpulan, orang pribadi serta lembaga lainnya yang menyelenggarakan kegiatan, yang membayar honorarium, hadiah, atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada Wajib Pajak orang pribadi berkenaan dengan suatu kegiatan. 9. Tidak Termasuk Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 Pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dikecualikan menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Pasal 8 adalah a.. Tidak termasuk dalam pengertian penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah: 1) Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan asuransi. sehubungan. dengan. asuransi. kesehatan,. asuransi. kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa; 2) Penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2); 3) Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, iuran tunjangan.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. hari tua atau iuran jaminan hari tua kepada badan penyelenggara tunjangan hari tua atau badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang dibayar oleh pemberi kerja; 4) Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah, atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan; 5) Beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf l Undang-Undang Pajak Penghasilan. b.. Pajak Penghasilan yang ditanggung oleh pemberi kerja, termasuk yang ditanggung oleh Pemerintah, merupakan penerimaan dalam bentuk kenikmatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b.. 10. Penghasilan yang Dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 Penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Pasal 8 adalah a) Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai Tetap, baik berupa Penghasilan yang Bersifat Teratur maupun Tidak Teratur; b) Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pensiun secara teratur berupa uang pensiun atau penghasilan sejenisnya;.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. c) Penghasilan berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua yang dibayarkan sekaligus, yang pembayarannya melewati jangka waktu 2 (dua) tahun sejak pegawai berhenti bekerja; d) Penghasilan Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan; e) Imbalan kepada Bukan Pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan sehubungan jasa yang dilakukan; f). Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun;. g) Penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai Pegawai Tetap pada perusahaan yang sama; h) Penghasilan berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh mantan pegawai; atau.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. i). Penghasilan berupa penarikan dana pensiun oleh peserta program pensiun yang masih berstatus sebagai pegawai, dari dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan.. Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk pula penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan lainnya dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh: a) Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final; atau b) Wajib Pajak yang dikenakan Pajak Penghasilan berdasarkan norma penghitungan khusus (deemed profit). 11. Tidak Termasuk Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 Menurut Pperaturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Pasal 8 tentang yang Tidak termasuk Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah a.. Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan asuransi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa;. b.. Penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh Wajib Pajak atau Pemerintah, kecuali penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2);. c.. Iuran pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, iuran tunjangan hari tua atau iuran jaminan hari tua kepada badan penyelenggara tunjangan hari tua.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. atau badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang dibayar oleh pemberi kerja; d.. Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah, atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan;. e.. Beasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf l UndangUndang Pajak Penghasilan.. Pajak Penghasilan yang ditanggung oleh pemberi kerja, termasuk yang ditanggung oleh Pemerintah, merupakan penerimaan dalam. bentuk. kenikmatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b. 12. Dasar Pengenaan dan Pemotongan PPh Pasal 21 Dasar pengenaan dan pemotongan diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-16/PJ/2016 pasal 9 adalah sebagai berikut: a.. Penghasilan Kena Pajak, yang berlaku bagi: 1) Pegawai Tetap; 2) penerima pensiun berkala; 3) Pegawai Tidak Tetap yang penghasilannya dibayar secara bulanan atau jumlah kumulatif penghasilan yang diterima dalam 1 (satu).

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. bulan kalender telah melebihi Rp4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah); dan 4) Bukan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c yang menerima imbalan yang bersifat berkesinambungan. b. Jumlah penghasilan yang melebihi Rp450.000,00 (empat ratus lima puluh ribu rupiah) sehari, yang berlaku bagi Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga Kerja Lepas yang menerima upah harian, upah mingguan, upah satuan atau upah borongan, sepanjang penghasilan kumulatif yang diterima dalam 1 (satu) bulan kalender belum melebihi Rp4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah); c. 50% (lima puluh persen) dari jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi Bukan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c yang menerima imbalan yang tidak bersifat berkesinambungan; d. Jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi penerima penghasilan selain penerima penghasilan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan huruf c. Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 26 adalah jumlah penghasilan bruto. 13. Biaya Jabatan Besarnya biaya jabatan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250/PMK/0.3/2008 pada pasal 1 adalah besarnya biaya jabatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk penghitungan pemotongan Pajak Penghasilan bagi pegawai tetap sebagaimana.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari penghasilan bruto, setinggitingginya Rp. 6.000.000,00 (enam juta rupiah) setahun atau Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) sebulan. 14. Penghasilan Tidak Kena Pajak Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 101/PMK.010/2016 No. 1 2 3. Tabel 1. Besar PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) Keterangan Besarnya Untuk diri wajib pajak orang pribadi. Rp 54.000.000,00. Tambahan untuk wajib pajak yang kawin Rp 4.500.000,00 Tambahan untuk seorang istri yang Rp 54.000.000,00 digabung dengan penghasilan suami 4 Tambahan untuk setiap anggota keluarga Rp 4.500.000,00 sedarah dan keluarga lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang untuk setiap keluarga PTKP Untuk Laki-laki Tidak Kawin dan Wanita Kawin/tidak kawin 1 Tidak Kawin tanpa ada tanggungan Rp 54.000.000,00 2 Tidak Kawin dengan 1 tanggungan Rp 58.500.000,00 3 Tidak Kawin dengan 2 tanggungan Rp 63.000.000,00 4 Tidak Kawin dengan 3 tanggungan Rp 67.500.000,00 PTKP Untuk Laki-laki Kawin Isteri Tidak Bekerja 1 Kawin tanpa ada tanggungan Rp 58.500.000,00 2 Kawin dengan 1 tanggungan Rp 63.000.000,00 3 Kawin dengan 2 tanggungan Rp 67.500.000,00 4 Kawin dengan 3 tanggungan Rp 72.000.000,00 PTKP untuk Laki-laki Kawin Isteri Bekerja 1 Kawin isteri bekerja tanpa tanggungan Rp 112.500.000,00 2 Kawin isteri bekerja dengan 1 tanggungan Rp 117.000.000,00 3 Kawin isteri bekerja dengan 2 tanggungan Rp 121.500.000,00 4 Kawin isteri bekerja dengan 3 tanggungan Rp 126.000.000,00 Sumber : Data diolah dari PMK Nomor 101/PMK.03/2016.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) bagi karyawati diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Pasal 11 a. Bagi karyawati kawin, sebesar PTKP untuk dirinya sendiri; b. Bagi karyawati tidak kawin, sebesar PTKP untuk dirinya sendiri ditambah PTKP untuk keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya. 15. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 Tarif pajak sebagai dasar menghitung PPh Pasal 21, diatur dalam UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 17 ayat 1 huruf a. Tarif pemotongan pajak yang berlaku diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak omor PER-16/PJ/2016 pada pasal 14. Besarnya tarif PPh pasal 21 dan Tarif Pemotongan PPh pasal 21 atas Penghasilan Kena Pajak (PKP) ditentukan sebagai berikut:. Tabel 2. Tarif PPh pasal 21 dan Tarif Pemotongan PasalPKP 21 PPhTarif pasalPPh 21 atas No Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak 1 Rp 0,00 sampai dengan Rp 50.000.000,00 5% 2 Rp 50.000.000,00 sampai dengan Rp 250.000.000,00 15% 3 Rp 250.000.000,00 sampai dengan Rp 500.000.000,00 25% 4 Diatas Rp 500.000.000,00 30% Sumber: Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Tabel 3. Tarif Pemotongan PPh Pasal 21 atas PKP Rumus Pemotongan PPh Pasal 21 atas PKP 1 Pegawai Tetap Penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan, iuran pensiuan, iuran Jaminan Hari Tua, dan dikurangi PTKP 2 Penerima Pensiunan Penghasilan Bruto dikurangi dengan biaya pensiun dan dikurangi PTKP 3 Pegawai Tidak Tetap Penghasilan bruto dikurangi dengan PTKP yang diterima atau diperoleh untuk jumlah yang disetahunkan Sumber: Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Tabel 4. Ketentuan Yang Berlaku Pada Pegawai Tidak Tetap Atau Karyawan Lepas Harian/Borongan Penghasilan Penghasilan Sehari Penghitungan Kumulatif Sebulan < Rp 450.000,00. < Rp 4.500.000,00. Tidak ada PPh 21 5% x ( Penghasilan – Rp > Rp 450.000,00 < Rp 4.500.000,00 450.000) 5% x ( Penghasilan – > Rp 450.000,00 > Rp 4.500.000,00 (PTKP/360)) Tarif pada Undang-Undang > Rp 450.000,00 > Rp 10.200.000,00 Pajak Penghasilan Pasal 17 ayat (1) huruf (a) Sumber: https://www.online-pajak.com/pph-21-pegawai-tidak-tetap Bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen) daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. Dengan demikian jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong sebesar 120% dari jumlah PPh pasal 21 yang seharusnya dipotong dalam hal yang bersangkutan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak. Pemotongan PPh pasal 21 tersebut hanya berlaku untuk pemotongan PPh pasal 21 tidak final..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. 16. Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Tabel 5. Tata Cara Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Pegawai Tetap Keterangan Penghasilan Bruto Gaji/Pensiunan atau THT/JHT Tunjangan PPh Tunjangan lainnya, uang lembur, dan sebagainya Honorarium dan imbalan lain sejenisnya Premi asuransi yang dibayar pemberi kerja Penerimaaan dalam bentuk natura dan kenikmatan lainnya, yang dikenakan pemotongan PPh pasal 21 Tantiem, bonus, gratifikasi, jasa produksi, dan THR Jumlah penghasilan Bruto Pengurangan Biaya jabatan/biaya pensiunan atas peghasilan bruto Iuran pensiun atau iuran THT/JHT Jumlah pengurang Penghitungan PPh Pasal 21 Jumlah penghasilan Neto Jumlah penghasilan neto untuk penghitungan PPh Pasal 21 (setahun/disetahunkan) Peghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Sesuai Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Peghasilan Kena Pajak (PKP) PPh Pasal 21 Terutang Setahun 5% x PKP 15% x PKP 25% x PKP 30% x PKP Jumlah PPh Pasal 21 Terutang setahun Sumber : Formulir Bukti Potong 1721-A1. Jumlah XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXXX (XXX) (XXX) (XXX) XXX XXX (XXX) XX XX XX XX XX XX.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Tabel 6. Tata Cara Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi Pegawai Tidak Tetap Keterangan Jumlah Upah diterima XXX Jumlah Pengurang sesuai Peraturan Direktur Jenderal (XXX) Pajak Nomor PER-16/PJ/2016 Penghasilan Kena Pajak XX PPh Pasal 21 Terutang sesudai dengan tarif pasal 17 XX Sumber : Modul Short Course Perpajakan Brevet A dan B Tabel 7. Tata Cara Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi bukan pegawai Keterangan. Jumlah. Menerima Penghasilan Bersifat Berkesinambungan PPh ((50% x Penghasilan Bruto) – PTKP = XXX 21 Sebulan) x Tarif Pasal 17 Menerima Penghasilan Bersifat Berkesimbungan Tidak Mendapatkan PTKP PPh = (50% x Penghasilan Bruto) x Tarif Pasal 17 XXX 21 Menerima Penghasilan Tidak Bersifat Berkesinambungan PPh = (50% x Penghasilan Bruto) x Tarif Pasal 17 XXX 21 Sumber : Modul Short Course Perpajakan Brevet A dan B.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV GAMBARAN UMUM SMA KOLESE DE BRITTO. A. Sejarah Singkat SMA Kolese de Britto didirikan pada tanggal 19 Agustus 1948, oleh para rohaniwan dari Serikat Jesuit. Pada saat itu, lokasi de Britto belumlah berada di Jalan Solo (Laksda Adisucipto).Pada tahun 1960-an, di saat kondisi perekonomian Indonesia terbilang susah, pimpinan SMA Kolese de Britto mengambil. kebijakan. untuk. membebaskan. siswa-siswanya. untuk. mengenakan baju bebas (tidak berseragam). B. Profil Sekolah Nama Sekolah. : SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Alamat Sekolah. : Jl Laksda Adisucipto No. 161 YOGYAKARTA, INDONESIA 55281. Nomor Telepon. : (0274) 518667, (0274) 554248. Fax. : (0274) 547606. C. Visi Sekolah Pendidikan swasta katolik yesuit berkarakteristik unggul dalam mendidik siswa menjadi pemimpin pengabdi yang cakap, berhati nurani benar, dan berbela rasa.. 41.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 42. D. Misi Sekolah 1.. Menyelenggarakan pelayanan pendidikan yang unggul, bermutu, dan selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.. 2.. Mengembangkan komunitas pendidikan yang memberikan perhatian khusus kepada pribadi-pribadi yang jujur, adil, utuh, optimal, disiplin, mandiri, kreatif, gigih, cerdas, dan seimbang.. 3.. Membentuk siswa yang memiliki integritas, bertanggung jawab, berbela rasa, berkeadilan, memperlakukan sesama. penuh hormat,. menghargai keberagaman. E. Struktur Organisasi SMA Kolese De Britto memiliki beberapa bagian dalam sekolah, berikut adalah beberapa bagian tersebut: 1.. Rektor. 2.. Kepala Kantor Yayasan. 3.. Bagian Human Resource Development. 4.. Bagian Sarana Prasarana. 5.. Bagian Keuangan dan Akuntansi. 6.. Kepala Sekolah. 7.. Wakil Kepala Sekolah. 8.. Dinas Pendidikan. 9.. Front Office Keuangan Sekolah. 10. Tata Usaha. serta.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 43. 11. Kepamongan 12. Laboratorium 13. Perpustakaan 14. Tenaga Pendidik dan Kependidikan F. Deskripsi Jabatan 1.. Kepala Kantor Yayasan Tujuan dari jabatan ini adalah mengelola/mengkoordinasi pekerjaan bidang kepegawaian, keuangan, dan sarana prasarana. Tanggung. jawab. terselenggarakannya. dari. jabatan. pekerjaan. ini. dibagi. dibidang. menjadi. sumber. tiga,. daya. yaitu. manusia,. terselenggarakannya pekerjaan dibidang keuangan, terselenggarakannya pekerjaan dibidang sarana dan prasarana. 2.. Bagian Human Resource Development Tujuan dari jabatan ini adalah membuat desain program pengembangan dan pembinaan pegawai serta menangani permasalah permasalahan kepegawaian. Tanggung jawab dari jabatan ini dibagi menjadi dua, yaitu tersedianyannya program pengembangan dan pembinaan pegawai secara berkesinambungan. Kedua terselesaikan permasalahan kepegawaian yang terjadi dilingkup Yayasan De Britto.. 3.. Bagian Sarana Prasarana Tujuan dari jabatan ini adalah mengerjakan pekerjaan pertukangan, yaitu merawat, memeprbaiki dan membuat fasikitas yang dibutuhkan. Serta mengadakan kebutuhan fasilita dan peralatan lainnya. Tanggung jawab.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 44. dari adalah menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dengan baik. Pada bagian Sarana Prasarana dibagi menjadi 4 bagian , yaitu Pertukangan, Satuan Pengamatan, Sopir, dan Rumah Tangga. 4.. Bagian Keuangan dan Akuntansi Tujuan dari jabatan ini adalah mengelola/mengoordinasi pekerjaan dibidang akuntansi, keuangan dan perpajakan. Tanggung jawab dari adalah terselenggaranya pekerjaan dibidang akuntansi, keuangan dan perpajakan. Pada bagian Keuangan dan Akuntansi dibagi menjadi 5 bagian , bagian akuntansi, perpajakan, kasir kantor yayasan, kasir sekolah, dan pembukuan sekolah.. 5.. Kepala Sekolah Tujuan dari jabatan ini adalah memimpin pembelajaran (instructional leader) yang memfokuskan pada komponan kurikulum, proses belajar mengajarm asesmen, penilaian dan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah. Tanggung jawab dari jabatan ini adalah terselenggaranya. tugas. tugas. manajerial. kepala. sekilah. seperti. membangun budaya kolese, kekompakan dalam pencapaian sekolah sebagai komunitas belajar. Kedua adalah teselenggaranya perkejaan di bidang kurikulum, dan dibidang kepegawaian, keuangan, dan sarana prasaran sekolah. Pada bagian Kepala sekolah dibagi menjadi 5 bagian, yaitu kepala perpustakaan, kepala litbang, kepala supervise, staf sistem informasi manajemen, dan staf informasi teknologi..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 45. 6.. Wakil Kepala Sekolah Tujuan dari jabatan ini adalah melaksanakan kurikulum SMA Kolese De Britto dengan tanggungjawab terselenggaranya kurikulum SMA Kolese De Britto bidang akademik, berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar dengan baik dan lancar, serta terselenggaranya evaluasi pengajaran,. pengelolaan. hasil. evaluasi. pengajaran. dan. pendokumentasian. Pada bidang ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Wakil kepala sekolah keuangan, Wakil kepala sekola Kesiswaan, dan Wakil kepala sekolah Humas. 7.. Front Office Keuangan Sekolah Tujuan dari jabatan ini adalah mengelola transaksi keuangan sekolah, baik bersifat tunai maupun transaksi bank, tanggungjawab dari jabatan ini adalah terselenggaranya pekerjaan administrasi keuangan sekolah seperti mengelola transaksi penerimaan maupun pengeluaran sekolah.. 8.. Tata Usaha Tujuan dari jabatan ini adalah membantu direksi dalam pekerjaan administrasi umum, administrasi keuangan sekolah, administrasi siswa, administrasi kepamongan, dan administrasi logistik.. Tanggungjawab. dari jabatan ini meliputi terselenggaranya administrasi umum, keuangan sekolah, administrasi siswa, kepamongan, dan administrasi logistik. Pada bidang tata usaha dibagi menjadi 9 bagian, yaitu sekretaris direksi, administrasi siswa, administrasi kepamongan, resepsionis, penggandaan.

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 46. dan logistik, pelayanan teknis perpustakaan, pelayanan penggunaan perpustakaan, pembukuan sekolah, kasir sekolah. 9.. Kepamongan Tujuan dari jabatan ini adalah mengelola ketertiban dan kedisipilan sekolah serta mengorganisasi kegiatan presidium dan ekstrakurikuler. Tanggungjawab dari jabatan ini meliputi terlaksananya ketertiban dan kedisiplinan siswa, terlaksananya kegiatan presidium siswa, dan kegiatan ekstrakulikuler. Pada bidang ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu wali kelas, BK/BP, campus ministry, dan pendamingan (presidium dan ekstrakulikuler). 10. Laboratorium Tujuan dari jabatan ini adalah menyelenggarakan kegiatan laboratorium dengan baik, denga tanggung jawab seperti terselenggaranya kegiatan praktik di laboratorium denga baik serta tersedianya sarana laboratorium dengan baik. 11. Perpustakaan Tujuan dari jabatan ini adalah mengadakan dan mengolah bahan pustaka untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dengan tanggungjawab seperti terrsedianya bahan pustaka/koleksi untuk pelayanan kepada siswa dan pegawai, serta tersedianya catalog perpustakaan terbaru..

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. G. Bagan Struktur Organisasi. 47.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 67.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB IV GAMBARAN UMUM SMA KOLESE DE BRITTO. A. Sejarah Singkat SMA Kolese de Britto didirikan pada tanggal 19 Agustus 1948, oleh para rohaniwan dari Serikat Jesuit. Pada saat itu, lokasi de Britto belumlah berada di Jalan Solo (Laksda Adisucipto).Pada tahun 1960-an, di saat kondisi perekonomian Indonesia terbilang susah, pimpinan SMA Kolese de Britto mengambil. kebijakan. untuk. membebaskan. siswa-siswanya. untuk. mengenakan baju bebas (tidak berseragam). B. Profil Sekolah Nama Sekolah. : SMA Kolese De Britto Yogyakarta. Alamat Sekolah. : Jl Laksda Adisucipto No. 161 YOGYAKARTA, INDONESIA 55281. Nomor Telepon. : (0274) 518667, (0274) 554248. Fax. : (0274) 547606. C. Visi Sekolah Pendidikan swasta katolik yesuit berkarakteristik unggul dalam mendidik siswa menjadi pemimpin pengabdi yang cakap, berhati nurani benar, dan berbela rasa.. 41.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 42. D. Misi Sekolah 1.. Menyelenggarakan pelayanan pendidikan yang unggul, bermutu, dan selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.. 2.. Mengembangkan komunitas pendidikan yang memberikan perhatian khusus kepada pribadi-pribadi yang jujur, adil, utuh, optimal, disiplin, mandiri, kreatif, gigih, cerdas, dan seimbang.. 3.. Membentuk siswa yang memiliki integritas, bertanggung jawab, berbela rasa, berkeadilan, memperlakukan sesama. penuh hormat,. menghargai keberagaman. E. Struktur Organisasi SMA Kolese De Britto memiliki beberapa bagian dalam sekolah, berikut adalah beberapa bagian tersebut: 1.. Rektor. 2.. Kepala Kantor Yayasan. 3.. Bagian Human Resource Development. 4.. Bagian Sarana Prasarana. 5.. Bagian Keuangan dan Akuntansi. 6.. Kepala Sekolah. 7.. Wakil Kepala Sekolah. 8.. Dinas Pendidikan. 9.. Front Office Keuangan Sekolah. 10. Tata Usaha. serta.

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 43. 11. Kepamongan 12. Laboratorium 13. Perpustakaan 14. Tenaga Pendidik dan Kependidikan F. Deskripsi Jabatan 1.. Kepala Kantor Yayasan Tujuan dari jabatan ini adalah mengelola/mengkoordinasi pekerjaan bidang kepegawaian, keuangan, dan sarana prasarana. Tanggung. jawab. terselenggarakannya. dari. jabatan. pekerjaan. ini. dibagi. dibidang. menjadi. sumber. tiga,. daya. yaitu. manusia,. terselenggarakannya pekerjaan dibidang keuangan, terselenggarakannya pekerjaan dibidang sarana dan prasarana. 2.. Bagian Human Resource Development Tujuan dari jabatan ini adalah membuat desain program pengembangan dan pembinaan pegawai serta menangani permasalah permasalahan kepegawaian. Tanggung jawab dari jabatan ini dibagi menjadi dua, yaitu tersedianyannya program pengembangan dan pembinaan pegawai secara berkesinambungan. Kedua terselesaikan permasalahan kepegawaian yang terjadi dilingkup Yayasan De Britto.. 3.. Bagian Sarana Prasarana Tujuan dari jabatan ini adalah mengerjakan pekerjaan pertukangan, yaitu merawat, memeprbaiki dan membuat fasikitas yang dibutuhkan. Serta mengadakan kebutuhan fasilita dan peralatan lainnya. Tanggung jawab.

(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 44. dari adalah menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dengan baik. Pada bagian Sarana Prasarana dibagi menjadi 4 bagian , yaitu Pertukangan, Satuan Pengamatan, Sopir, dan Rumah Tangga. 4.. Bagian Keuangan dan Akuntansi Tujuan dari jabatan ini adalah mengelola/mengoordinasi pekerjaan dibidang akuntansi, keuangan dan perpajakan. Tanggung jawab dari adalah terselenggaranya pekerjaan dibidang akuntansi, keuangan dan perpajakan. Pada bagian Keuangan dan Akuntansi dibagi menjadi 5 bagian , bagian akuntansi, perpajakan, kasir kantor yayasan, kasir sekolah, dan pembukuan sekolah.. 5.. Kepala Sekolah Tujuan dari jabatan ini adalah memimpin pembelajaran (instructional leader) yang memfokuskan pada komponan kurikulum, proses belajar mengajarm asesmen, penilaian dan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah. Tanggung jawab dari jabatan ini adalah terselenggaranya. tugas. tugas. manajerial. kepala. sekilah. seperti. membangun budaya kolese, kekompakan dalam pencapaian sekolah sebagai komunitas belajar. Kedua adalah teselenggaranya perkejaan di bidang kurikulum, dan dibidang kepegawaian, keuangan, dan sarana prasaran sekolah. Pada bagian Kepala sekolah dibagi menjadi 5 bagian, yaitu kepala perpustakaan, kepala litbang, kepala supervise, staf sistem informasi manajemen, dan staf informasi teknologi..

Gambar

Tabel 1. Besar PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak)
Tabel 4. Ketentuan Yang Berlaku Pada Pegawai  Tidak Tetap Atau Karyawan  Lepas Harian/Borongan  Penghasilan Sehari  Penghasilan  Kumulatif Sebulan  Penghitungan  &lt; Rp 450.000,00  &lt; Rp 4.500.000,00  Tidak ada PPh 21  &gt; Rp 450.000,00  &lt; Rp 4.500.
Tabel 5. Tata Cara Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi  Pegawai Tetap
Tabel 6. Tata Cara Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 bagi  Pegawai Tidak Tetap
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal pertama adalah alasan para implementor untuk dapat melaksanakan implementasi, yakni Kepala Dinas merupakan inisiator dari Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013

Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Padang. Data mengenai motivasi mahasiswa dinilai melalui enam indikator yaitu, adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya

(3) Apabila pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pasal ini memandang perubahan anggaran dasar yang diajukan telah memenuhi persyaratan dan tidak

Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menganalisis komposisi kimia sampel MOCAF seperti penentuan kadar air, kadar abu, kadar amilosa, dan pH dengan analisis kimiawi

telah ditetapkan berakhir, belum/tidak ada yang menawar. b) Sampai batas waktu pengadaan yang telah ditetapkan berakhir, kriteria/spesifikasi yang disyaratkan PT PJB tidak

Tabel 1.3 yang menunjukaan bahwa terdapat beberapa harapan konsumen yang tidak sesuai dengan keadaan aktual yang terjadi misalnya pada poin satu dan empat, dimana konsumen mengeluh

Bagian tengah cabang memiliki proporsi polip karang yang berkaitan dengan lo- kasi energi untuk pertumbuhan yang lebih reproduktif (100%) dengan kandungan rataan jumlah telur yang

Laporan keuangan adalah tolak ukur dalam menilai kesehatan perusahaan.IAI (2009:2) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi