• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI IMPLEMENTASI SIMPUL JARINGAN KABUPATEN / KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI IMPLEMENTASI SIMPUL JARINGAN KABUPATEN / KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI IMPLEMENTASI SIMPUL JARINGAN

KABUPATEN / KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAN

ARIS HARYANTO

Koordinator Kelembagaan dan Pembinaan Simpul Jaringan

Pusat Standardisasi Kelembagaan Informasi Geospasial

(2)

2

Menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, Presiden Joko Widodo

optimis bahwa perekonomian

INDONESIA berpotensi menempati

posisi ke-4

terkuat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat

(PWC, 2015:5)

H

olistik

I

ntegratif

T

ematik

S

pasial

How ?

Perkuatan basis-basis

perekonomian kawasan timur

Indonesia;

Pengembangan kota-kota baru dan pusat-pusat produksi dan perdagangan;

Perkuatan rantai industri hulu hilir

produk unggulan berbasis

sumberdaya lokal;

Penyediaan prasarana dan sarana transportasi, informasi dan komunikasi

INDONESIA

EMAS 2024

(3)

3

ARAHAN PRESIDEN

“Saya ingin menekankan

pentingnya satu data

dalam

proses pengambilan kebijakan

yang tepat dan juga dalam

membangun kepercayaan

atas data yang dikeluarkan

Pemerintah, baik oleh

masyarakat maupun dunia

internasional.”

(4)

4

(5)
(6)

6

Sejarah Pengelolaan Data Informasi Geospasial di Indonesia

Aspek Teknis

Aspek Kebijakan & Regulasi

1980 -1990 Proyek Pemetaan Digital (MREP, LREP, RePPPRoT

1991 1997

Forum SIGNAS Inisiasi pembangunan Basisdata Geospasial

2000

2002

2007

2010

2011

2013

Deklarasi NSDI Sekretariat NSDI Pembangunan Metadata Perpress 85/2007 tentang JDSN Metadata Spesifikasi Data Fitur Katalog UU No. 4/2011 tentang IG Geoportal Nasional https://tanahair.Indonesia.go.id

2014

2016

2019

Pembangunan Data Center Perpress 27/2014 tentang JIGN Perpress 9/2016 tentang PKSP Perpress 39/2019 tentang SDI

(7)

PERPRES NO. 39/2019 TENTANG SATU DATA INDONESIA

PERPRES NO. 95/2018 TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan Digital dan Data

Sistem Statistik Nasional Jaringan Informasi Geospasial Nasional Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Lainnya UU 16/1997 Statistik UU 4/2011 Informasi Geospasial UU 25/2004 Perencanaan Pembangunan Nasional UU 23/2014 Pemerintahan Daerah UU 17/2003 Keuangan Negara Landasan Data dan Informasi yang Berkualitas

KEBIJAKAN PEMERINTAH YANG BERKUALITAS

DATA SEBAGAI PIJAKAN TRANSFORMASI PENYUSUNAN KEBIJAKAN

(8)

8

Indonesia Archipelago Papercraft : Ritter Willy Putra

JIGN

Jaringan Informasi

Geospasial Nasional

Data Geospasial Provinsi

Data Geospasial Kabupaten

Data Geospasial Kementerian

Data Geospasial Kota

Menghindari duplikasi (One Map Policy);

IG dikelola oleh masing2 wali data;Akses yang cepat terhadap informasiInteroperabilitas

Efisiensi kegiatan dan anggaran

(9)

Jaringan Informasi Geospasial Nasional

J a r i n g a n I n f o r m a s i G e o s p a s i a l N a s i o n a l

Jaringan IG Pusat Jaringan IG Daerah

Penghubung Simpul Jaringan (PSJ)

Sim pul Jaringan Kem enterian

Unit Kerja / Unit Produksi

Unit Kerja / Unit Produksi

Unit Kliring / Unit Penyebar luasan IG Geoportal Katalog Metadata Publikasi

Sim pul Jaringan Provinsi

Unit Kerja / Unit Produksi

Unit Kerja / Unit Produksi

Unit Kliring / Unit Penyebar luasan

IG Geoportal

Katalog

Metadata Publikasi

Sim pul Jaringan Kabupaten / Kota

Unit Kerja / Unit Produksi

Unit Kerja / Unit Produksi

Unit Kliring / Unit Penyebar luasan

IG Geoportal

Katalog

Metadata Publikasi Sim pul Jaringan Kem enterian

Unit Kerja / Unit Produksi

Unit Kerja / Unit Produksi

Unit Kliring / Unit Penyebar luasan IG Geoportal Katalog Metadata Publikasi Geoportal Nasional Tanahair.Indonesia.go.id

(10)

10

Simpul Jaringan

SIMPUL JARINGAN

Simpul Jaringan adalah

institusi

yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan

pengumpulan, pemeliharaan,

pemutakhiran, pertukaran,

dan

penyebarluasan DG dan IG tertentu.

(Psl 1. Perpress 27/2014 tentang JIGN)

Produsen Data / Unit Produksi / Direktorat / Pusat Teknis / OPD Teknis (daerah)

Unit kerja yang melaksanakanpengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penggunaanDG dan IG (Psl 5 ayat 2.a)

Perpress No 27 tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional

Walidata / Unit Pengelolaan & Penyebarluasan IG / Pusdatin / Diskominfo (daerah)

Unit kerja yang melaksanakanpenyimpanan, pengamanan,

dan penyebarluasanDG dan IG (Psl 5 ayat 2.b) Berbagipakai data antar Instansi Pemerintah Pengguna Umum X Basisdata Produksi QC X QA

Basisdata Pengelolaan & Publikasi Data Terbuka Data Tertutup / Rahasia GEOPORTAL XML Data spasial + metadata

Jaringan IG Tingkat Pusat

: lembaga tinggi negara, Instansi Pemerintah, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia

Jaringan IG Tingkat Daerah

: Seluruh Pemerintah Daerah

(11)

PENILAIAN KINERJA SIMPUL JARINGAN

Kebijakan

1. Peraturan(Kepala Daerah / pimpinan Lembaga) tentang simpul jaringan

2. Kebijakan teknis(SOP / Juknis) penyelenggaraan IG

3. Roadmappengelolaan data dan informasi geospasial

4. RPJMD / RENSTRA

mencantumkan kegiatan pengelolaan data dan informasi geospasial 5. Persentaseanggaran geospasialdalam APBD/APBN

Kelembagaan

1. Kelembagaansimpul jaringan telah dibentuk

2. Forum data telah dilaksanakan 3. Unit teknis (OPD,

Pusat, Direktorat) yang terlibat dalam simpul jaringan 4. Memilikikerja sama

resmi dengan BIG / PPIIG / PPIDS

Sumberdaya

Manusia

1. Staf denganKualifikasi Pendidikan Geospasial (geografi, geodesi, geomatika) 2. Jabatanfungsional survei pemetaan 3. Program peningkatan kualifikasi(diklat) bidang Geospasial

Teknologi

1. Operasionalisasi Geoportal 2. Dukungan Infrastruktur TIK (kapasitas data center) 3. Perangkat lunak penyebarluasan data (WMS) 4. Perangkat lunak penyebarluasan metadata (CSW)

Data &

Standard

1. Katalog data spasial 2. Ketersediaandata dan metadata wajibdi Geoportal (Batas wilayah, Tataruang, Hukum adat, Tematik) 3. Standard data tematik

(12)

12

(13)
(14)
(15)

15

TAHAPAN PEMBINAAN SIMPUL JARINGAN

1

KOORDINASI AWAL DAN PERSIAPAN

2

SOSIALISASI DAN EDUKASI

3

ASSESSM ENT KESIAPAN SIM PUL JARINGAN

4

PENYUSUNAN STRATEGI DAN PROGRAM PENGEM BANGAN SIM PUL JARINGAN

5

PELAKSANAAN PROGRAM PEM BINAAN SIM PUL JARINGAN

6

M ONITORING & EVALUASI • Identifikasi kebutuhan awal dan persiapan kegiatan

• Komitmen dari Simpul Jaringan

• Bentuk kerjasama (jika diperlukan)

•Sosialisasi Simpul Jaringan dan konsep JIGN untuk level pimpinan

•Penyampaian sarana edukasi pembangunan Simpul Jaringan

•Sebagai identifikasi awal kondisi simpul jaringan untuk menentukan bentuk pembinaan /

pendampingan yang tepat

• Pembentukantim kerjasimpul jaringan

• RencanapengembanganSDM IG (Jabfung surta & Diklat keahlian)

• Pendampingan PenyusunanRoadmap

dan naskah akademisuntuk peraturan kebijakan & kelembagaan

• PendampinganpenyusunanStandard

untuk IG Tematik

•Implementasi Pengelolaan & Penyebarluasan IG

•PengelolaanData dan Metadata spasial

Publikasi dan konektivitaske Penghubung Simpul Jaringan

Implementasi Standard penyelenggaraan IGT • Pelaporan secara berkala melalui aplikasi Simojang Keterangan :

1.Fungsional Survei Pemetaan (ASN), tenaga tersertifikasi (Non ASN)

2.Memiliki peraturan terkait simpul jaringan (penunjukan unit kliring & unit produksi)

3.Data yang sudah sesuai dengan standar

KEGIATAN

OUTPUT

OUTCOME

Kebijakan

Kelembagaan

Standar

Teknologi

Sumberdaya Manusia

Data dan informasi geospasial yang handal, berhasil dan berdayaguna3

Simpul jaringan yang terintegrasi dengan JIGN4

Tata kelola simpul jaringan yang baik dan optimal serta berkesinambungan2

SDM IG yang kompeten untuk pengelolaan SJ1

Data berikut metadata yg sudah sesuai standard terpublish di Geoportal yg terkoneksidgn PSJ Baseline awal kondisi kinerja

Simpul Jaringan

Dok Roadmap dan strategi pengembangan Simpul Jaringan, NA dan

Draft Peraturan SJ, rencana pengembangan SDM (Jabfung & Diklat),

(16)

16

PELIBATAN PUSAT PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL (PPIIG / PPIDS)

DI PERGURUAN TINGGI NEGERI UNTUK PERCEPATAN OPTIMALISASI SIMPUL JARINGAN DAERAH

Karena

keterbatasan SDM

maka BIG menggandeng Perguruan Tinggi dengan mekanisme pembentukan

PPIIG / PPIDS untuk membantu dalam hal penyelenggaraan JIGN di daerah

PPIIG adalah lembaga yang dibentuk untuk mendukung pelaksanaan tugas Badan dalam

membina Simpul

Jaringan IG Daerah

Fungsi :

-

Memberikan bimbingan, pendidikan, dan pelatihan

kepada sumber daya manusia di lingkungan Simpul

Jaringan IG Daerah

- Pemberian

konsultasi teknis

terkait penyelenggaraan IG sesuai kompetensi PPIIG

-

sosialisasi dan/atau diseminasi

penerapan standar terkait penyelenggaraan IG;

-

penelitian, pengembangan, dan pemantauan

pelaksanaan jaringan IG daerah

(17)

PELIBATAN PUSAT PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL (PPIIG / PPIDS)

DI PERGURUAN TINGGI NEGERI UNTUK PERCEPATAN OPTIMALISASI SIMPUL JARINGAN DAERAH

(18)

18

PELIBATAN PUSAT PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL (PPIIG / PPIDS)

DI PERGURUAN TINGGI NEGERI UNTUK PERCEPATAN OPTIMALISASI SIMPUL JARINGAN DAERAH

PEMDA JAWA TENGAH

PPIDS UNDIP / PIDS ITB / PPIDS UGM / PPIDS ITS

(19)

Bentuk apresiasi BIG kepada simpul-simpul jaringan dengan tujuan

memotivasi, menginspirasi,

memperkuat dan meningkatkan semangat

K/L/P dalam membangun pilar-pilar IIG agar terus terbina

secara berkelanjutan menuju Simpul Jaringan yg Optimal

(20)
(21)

21

TERIMA KASIH

ARIS HARYANTO

Koordinator Kelembagaan dan Pembinaan Simpul Jaringan

Pusat Standardisasi Kelembagaan Informasi Geospasial

Referensi

Dokumen terkait

Seksi Sarana Riset Kerajinan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan kerajinan. Seksi Sarana Riset Batik

Dalam penelitian ini digunakan juga metode kuantitatif,pendekatan kuantitatif yang dimaksud pada hakikatnya adalah penambahan analisis yang lebih cermat sistematis.Kuantitatif

Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut dengan pintu atas panggul

indi-i i-idua dual. Se5aikn Se5aiknya ya di5uat ran6an'a di5uat ran6an'an n suat suatu u strat strate'i pendekatan 5a'i e'i pendekatan 5a'i setiap anak se6ara indi-idual

Pada kasus bayi Ny “W” dengan asfiksia sedang, setelah dilakukan  pengkajian dan pemeriksaan diketahui penyebab utama terjadinya asfiksia adalah cairan ketuban

Hasil ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendry Sukotjo dan Sumanto Radix A (2010) yang menyatakan bahwa variabel produk, harga, promosi, lokasi,

Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa: (1) hasil belajar siswa setelah diterapkan model learning cycle 5 e pada materi besaran pokok dan turunan kelas VII SMP Negeri 1

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka peneliti dapat menjabarkan hasil penelitian ini dalam deskripsi terlampir di bawah ini. Penggunaan media