• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI SUKSES STUDI DI PROGRAM PASCASARJANA 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI SUKSES STUDI DI PROGRAM PASCASARJANA 1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI SUKSES STUDI DI PROGRAM PASCASARJANA

1

OLEH Feliks Tans

(DIREKTUR PROGRAM PASCASARJANA, UNDANA)

The Unexamined life is not worth living (Socrates) There is no miracle in life, unless you make it happen (ATF VP Hendra Nilam) Waktu berjalan sendiri tanpa harus digerakkan, namun bisnismu [apapun yang Anda lakukan] hanya akan bergerak kalau engkau menggerakkannya (ATF VP Hendra Nilam)

.

Mengikuti kuliah pada level magister di Program Pascasarjana, Undana, mau tidak mau Anda, sebagai mahasiswa baru, masuk kembali dalam dunia pendidikan. Menurut Rudolf Steiner, seorang edukasionalis moderen yang ternama, tujuan utama pendidikan, yang kini Anda geluti lagi itu, adalah untuk membangkitkan dalam diri mahasiswa,2 termasuk Anda, peserta kuliah umum ini, keinginan yang kuat untuk mendidik dirinya sendiri (dalam Colin Wilson, 1989: xiv). Persoalannya, menurut Wilson (1989: xiv), adalah bagaimana cara atau strategi membangkitkan keinginan yang kuat itu dalam diri setiap mahasiswa untuk mendidik dirinya sendiri.

Menjawab persoalan itu penting karena hanya dengan mendidik dirinya sendiri seorang mahasiswa akan sukses dalam pendidikannya. Dengan kata lain, jika dia tidak mempunyai keinginan yang kuat untuk mendidik dirinya sendiri, dia akan gagal walaupun para dosennya top dan fasilitas pembelajarannya super lengkap. Dia akan akan gagal bukan hanya ketika dia belajar di perguruan tingginya, tetapi juga setelah kuliahnya selesai. Sebaliknya, jika dia punya “passion” untuk mendidik dirinya sendiri, dia tetap akan sukses walaupun dosennya mungkin kurang bagus dan/atau sarana dan prasarana belajar dan pembelajarannya jelek. Dengan “passion” untuk mendidik dirinya sendiri itu, dia pasti akan sukses di kampus dan di luar kampus setelah kuliahnya berakhir.

Karena itu, tokoh pendidikan seperti John Dewey mengatakan bahwa pendidikan, sejatinya, adalah sebuah proses sosial yang berkaitan langsung dengan pertumbuhan. Dalam tautan dengan itu, pendidikan, lanjutnya, bukan sebuah persiapan untuk kehidupan, pendidikan

1Bahan Ajar Kuliah Umum yang diikuti oleh mahasiswa baru Program Pascasarjana Undana, Angkatan Pertama, 2021, pada tanggal 1 Maret, 2021 secara online.

2

Dalam konteks kuliah umum ini, saya hanya tidak menyebut siswa, tetapi mahasiswa secara umum, khususnya mahasiswa pada level pascasarjana.

(2)

adalah kehidupan itu sendiri (Dalam Southwell, 2010: 202). Ini, tentu, dapat dipahami dalam konteks pendidikan seumur hidup (long life education, yaitu bahwa setiap orang belajar seumur hidupnya; aktivitas belajar itu hanya akan berhenti pada saat dia berpulang kepada kepada pencipta-Nya.

Dengan tujuan dan makna pendidikan seperti itu, penting bagi seorang mahasiswa untuk mampu menjawab persoalan yang dikemukakan oleh Wilson di atas: bagaimana cara atau strategi membangkitkan keinginan yang kuat dalam diri para mahasiswa itu untuk mendidik dirinya sendiri sehingga mereka berhasil di dan setelah kuliah pada level

pascasarjana. Dalam kuliah umum ini, saya mengajak kita untuk mencoba menjawab persoalan tersebut secara benar sehingga kita, Anda dan saya,3 akan sukses dalam hidup ini. Sebagai pengantar diskusi, jawaban saya atas persoalan tersebut saya uraikan berikut ini.

Mengenali Kecerdasan Utama Anda

Setiap kita diberi oleh Pencipta kita kemampuan alamiah atau kecerdasan ganda untuk mengisi hidup kita, mengembangkannya, dan membuatnya berhasil.4 Menurut Gardner (1993a/b), ada kurang lebih delapan jenis kecerdasan yang seseorang miliki, yaitu kecerdasan: 1) logis/mathematik; 2) linguistik; 3) musik; 4) ruang; 5) gerak; 6) naturalis; 7) interpersonal; dan, 8) intrapersonal. Dalam diri setiap orang yang normal, satu atau dua kecerdasan lebih menonjol daripada yang lainnya, tetapi sangat jarang terjadi bahwa seseorang memiliki semuanya secara sangat luar biasa atau sebaliknya. Apapun kecerdasan yang dimiliki, kecerdasan itu bisa ditumbuhkembangkan sampai pada level yang sangat tinggi5.

Berdasarkan teori itu, penting bagi kita untuk melihat ke dalam diri masing-masing kecerdasan apa yang menonjol dalam diri kita dan berusahalah untuk menumbuhkembangkannya secara maksimal, secara total, dari hari ke hari. Saya menduga, dengan memilih jurusan tertentu, Anda telah memahami

3

Dalam tautan dengan filosofi belajar seumur hidup (long life education), saya juga, tentu, harus belajar secara terus-menerus, seumur hidup; saya tidak bisa berhenti belajar karena hanya dengan belajar secara konstan saya bisa “survive.”

4 Sukses atau keberhasilan, dalam banyak hal, bersifat relatif; ada yang melihatnya dari segi, misalnya, materi, pendidikan, dan jabatan, tetapi ada juga yang mendefinisikannya hanya sebagai sebuah kemampuan untuk tetap bersemangat dalam menghadapi kegagalan demi kegagalan. Atau sekadar menjadi orang baik, jujur, dan berani, walaupun hidup sangat sederhana secara eknomis.

5 Pada tahun 2011, Gradner menambahkan tiga kecerdasan lagi, yaitu “spiritual intelligence, existential intelligence, and moral intelligence (Dalam M. Marenus, 2020).

(3)

kecerdasan Anda itu secara baik. Yang memilih kuliah pada jurusan linguistik, misalnya, merasa bahwa dia memilki kecerdasan linguistik yang menonjol. Demikian juga yang memilih jurusan lainnya. Ini penting sebab salah memilih jurusan, yaitu jurusan yang dipilih tidak sesuai dengan kecerdasan Anda, Anda pasti atau mungkin akan gagal. Jadi, lihatlah ke dalam dan kenali kecerdasan Anda.

Ini juga, sejatinya, kata lain dari nasihat terkenal dalam tradisi Yunani sebagai landasan pengetahuan, walaupun tidak diketahui siapa yang mengatakannya pertama kali, yaitu “Know thyself” (Kenali dirimu sendiri). Nasihat itu, seperti yang diceriterakan oleh Southgate (2010: 6), tertulis di halaman depan Kuil Dewa Apollo di Delphi, Yunani. Ada yang menganggp itu ucapan filsuf Yunani seperti Thales (624-546 SM) atau Heraclitus (535-475 SM) atau, bahkan, Socrates (469-399 SM). Namun anggapan yang paling populer dan bersifat mitis adalah bahwa itu ucapan Dewa Apollo, dewa kebenaran, ramalan, dan seni Yunani serta pelindung filsafat, yang disampaikan melalui seorang perawal di Kota Delphi, Yunani. Makna ungkapan itu bermacam-macam, tetapi yang paling sederhana adalah bahwa itu sebuah nasihat supaya, “I can know my own limits, flaws and failings; I can know my own mind, what I’m capable of, what I feel or desire”6 (Southgate, 2010: 6). Dengan pengetahuan seperti itu, saya kira, Anda dan saya, kita, serta siapapun bisa menyesuaikan cita-cita masa depan kita, termasuk mimpi besar yang diuraikan berikut ini.

Bermimpi Besar

Selain mengenal diri sendiri secara umum, kecerdasan Anda secara khusus, salah satu stretegi yang tak kalah pentingnya untuk sukses sebagai mahasiswa adalah bermimpi besar atau berimajinasi tentang masa depan Anda yang mandiri, sehat, baik, hebat, dan menjadi berkat bagi banyak orang (Neville, 1989; Tans, 2015). Dengan memiliki imjainasi seperti itu, seseorang akan merasa bahwa dia punya alasan kuat untuk tetap bertahan dan berjuang dalam hidupnya tanpa kenal lelah dan pantang menyerah, walaupun, barangkali, ada banyak tantangan yang menghadangnya dalam usahanya untuk menggapai mimpinya itu.

Itu sebabnya, di Lantai 1, Gedung Program Pascasarjana kita yang megah itu, tertulis dengan sangat jelas kata-kata ini pada salah satu tiang di lobinya: (Have a) Big Dream!7 Tulisan itu tergantung di atas aliran air buatan yang berisik setiap saat seolah-olah mengingatkan Anda

6 Dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti, “Saya tahu keterbatasan saya sendiri, kekurangan, dan kegagalan saya; saya bisa tahu pikiran saya sendiri (mind), apa yang saya bisa, apa yang saya rasakan atau inginkan”. 7

Anda akan membaca sendiri tulisan itu jika Pandemik Covid-19 ini berakhir dan Andapun boleh keluar masuk gedung megah itu dengan leluasa, tanpa harus memakai masker atau jaga jarak secara berlebihan.

(4)

setiap waktu pentingnya memiliki mimpi besar dalam diri Anda untuk membuat hidup Anda lebih bergairah dan, melalui Anda, untuk membuat orang lain di sekitar Anda juga menjadi lebih bergairah. Penuh semangat.

Mimpi besar atau imajinasi Anda itu, tentu, akan dapat diwujudnyatakan jika masih berada dalam garis lurus yang sama dengan kecerdasan ganda utama Anda. Artinya, jika mimpi agung atau bayangan masa depan itu tidak berdasarkan pada potensi diri yang dimiliki Anda, saya takut, mimpi itu hanya akan menjadi sebuah harapan kosong. Pada titik ini, mengenal potensi diri Anda atau kecerdasan utama Anda, seperti yang dikatakan di atas, menjadi sangat krusial dalam keseluruhan proses menggapai mimpi Anda.

Pada tataran praktis, hal tersebut, mestinya, sangat mudah dipahami. Seseorang yang, misalnya, memiliki mimpi untuk menjadi pemusik besar kelas dunia akan gagal jika kecerdasan musiknya sangat lemah. Sebaliknya, mimpinya akan menjadi nyata jika dia memang punya bakat dasar bermusik yang mumpuni dan, tentu, relasi sosial dan fasilitas belajar dan pembelajaran yang juga mumpuni. Kondusif. Hal yang sama berlaku juga untuk apapun mimpi Anda: jika mimpi itu tidak berdasarkan realitas diri Anda, Anda akan gagal. Dengan demikian, untuk menghindari kegagalan itu, bermimpilah setinggi mungkin sejauh itu sesuai dengan potensi besar yang ada dalam diri Anda; Anda yang akan berhasil jika Anda punya potensi besar dalam hal itu dan, jangan lupa ini, Anda berusaha secara sungguh-sungguh untuk menggapainya secara mandiri dan/atau bersama orang lain seperti yang diuraikan berikut ini.

Beraksi dan Berotosugesti

Memiliki kecerdasan potensial dan bermimpi besar tentang masa depan, tentu, tidak akan berguna, menjadi tanpa makna, jika Anda tidak melakukan apa-apa untuk menumbuhkembangkan potensi Anda; jika Anda diam, tidak aktif, untuk membuat mimpi besar Anda menjadi nyata. Dengan kata lain, penting itu mengenali diri Anda sendiri dan juga penting untuk Anda bermpimpi besar, tetapi Anda tidak cukup hanya sampai di situ. Anda harus beraksi; Anda harus berbuat sesuatu, tentu, secara total, secara all out, dengan intensitas yang juga harus jauh lebih tinggi daripada pesaing Anda.

(5)

Aktivitas yang total dan berintensitas yang (jauh lebih) tinggi daripada pesaing Anda itu penting untuk menjamin bahwa Anda menang di masa depan. Dalam dunia moderen yang penuh persaingan ini, banyak orang, saya kira, berusaha secara sungguh-sungguh untuk berhasil. Karena itu, kalau Anda juga berusaha sebatas seperti hal biasa yang biasa orang lain lakukan, yaitu tidak ada yang luar biasa, saya takut, Andapun akan kalah bersaing.

Dengan demikian, supaya jangan kalah bersaing, penting bagi Anda untuk berusaha dua kali lebih keras daripada pesaing Anda, yaitu, misalnya, para mahasiswa magister dari berbagai perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri. Dengan kata lain, jika para mahasiswa magister di perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri belajar, misalnya, dua jam per hari, Anda harus empat jam; jika mereka empat jam, Anda delapan jam; jika mereka delapan jam, Anda 16 jam dan seterusnya. Jika tidak, seperti yang saya katakan di atas, Anda akan kalah. Sebagai dosen Anda di Program PPs ini, kami, tentu, tidak mau Anda kalah. Kami mau Anda menang dan, karena itu, ikut mengangkat secara tinggi-tinggi nama kami, dosen Anda, nama PPs ini, nama Undana, nama NTT, dan, bahkan, nama Indonesia di mata dunia.

Untuk itu, penting pula bagi Anda untuk percaya bahwa dengan kecerdasan ganda Anda yang ada, dengan berbagai fasilitas yang Anda miliki, lingkungan sosial, termasuk dosen dan tenaga kependidikan yang ada, yang mendukung Anda, Anda yakin Anda akan berhasil. Dengan kata lain, Anda juga harus memiliki rasa percaya diri yang kuat bahwa Anda bisa jika Anda berusaha secara total, all out, dan kecerdasan Anda mendukungnya.

Itu oleh pakar pendidikan/psikologi sebut sebagai otosugesti (Peale, 1970; Silva, 1977; Neville, 1989; ). Anda secara terus-menerus mengatakan kepada diri Anda sendiri bahwa dengan segala sumber daya yang Anda miliki, dengan kerja keras yang Anda lakukan, dengan berbagai karakter positif Anda yang Anda miliki seperti tekad yang kuat untuk maju, disiplin yang tinggi, kerendahan hati, dan semangat pantang menyerah, Anda akan sukses.

Otosugesti seperti itu yang, pada gilirannya, membuat Anda tidak ragu-ragu untuk membentuk jaringan kesuksesan Anda dengan melakukan kontak intensif sesuai dengan nilai-nilai yang berterima secara universal, bertanya, berdiskusi, dan berdialog dengan dosen Anda, dengan sesama mahasiswa, dengan siapa saja, kapan saja dan di mana saja, sejauh itu membuat Anda terbantu untuk menjadi lebih baik dan sukses. Dalam tautan dengan

(6)

pendidikan tinggi Indonesia, keberhasilan itu mencakup penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan karakter seperti yang ditentukan, misalnya, dalam Perpres No. 12, Tahun 2012, tentang KKNI dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi8. Artinya, seorang mahasiwa pada level magister akan mampu mencapai CPL dalam peraturan perundang-undangan tersebut jika dia punya rasa percaya diri yang tinggi selain, tentu, hal-hal yang disampaikan di atas: kecerdasan unggulan, mimp besar, aksi nayata, dan karakter positif lainnya seperti kerendahan hati, tekad yang kuat, dan disiplin yang tinggi.

Selain itu, otosugesti itu juga mendorong Anda untuk lebih aktif, tidak pasif, termasuk untuk mencari bantuan lewat mesin pencari/penyedia informasi, fakta, ilmu pengetahuan, dan keterampilan serta nilai-nilai yang berterima secara global seperti GOOGLE atau lewat berbagai sumber lainnya yang kondusif bagi Anda.

Hidup secara Sehat

Selain mengenali diri sendiri, bermimpi besar, bekerja keras/cerdas, dan berkepercyaan diri yang tinggi seperti yang diuraikan di atas, ada hal lain yang perlu juga dimiliki untuk sukses dalam hidup ini. Paturuzi (2012:41) meringkasnya dalam empat hal berikut: “Think smart, eat well, move more, and don’t smoke.”

Yang pertama, thinking smart, berpikir cerdas, saya kira, berkaitan dengan bagaimana Anda mengelola pikiran Anda. Jika Anda berpikir negatif, hasilnya bisa negatif atau positif hasilnya positif. Oleh karena itu, menurut Peale (1970), penting bagi Anda untuk berpikir

8 Kerangka Kuliafikasi Nasional Indonesia (KKNI) berdasarkan Perpres No. 8, Tahun 2012, tentang KKNI untuk

level magister dan magister terapan (Jenjang 8) adalah sebagai berikut: 1. mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji; 2. mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner; dan, 3. mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional. Itu, sejatinya, adalah capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang menyangkut kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, kewenangan dan tanggung jawab, tetapi dalam Perpres tersebut, disebutkan juga bahwa sikap dan tata nilai termasuk sebagai bagian dari CPL. Karena itu, dalam Permenristekdikti No. 44 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, diaturlah tentang Standar Kompetensi Lulusan (Pasal 5) sebagai “kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan (umum dan khusus) yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan,” termasuk CPL yang berkaitan dengan sikap atau karakter lulusan.

(7)

positif, misalnya, untuk selalu melihat sisi baik dari kehidupan Anda, termasuk pada saat Anda mengalami tantangan.

Yang kedua, eating well. Ini berkaitan dengan gizi bagi tubuh anda. Tubuh membutuhkan gizi yang cukup untuk membuatnya tetap kuat dan tidak kehilangan energi pada saat energi itu dibutuhkan untuk menopang kegiatan tertentu untuk mengejar mimpi Anda. Artinya, Anda akan terancam gagal jika Anda tidak punya cukup energi untuk melakukan sesuatu yang perlu bagi pencapaian mimpi Anda.

Yang ketiga, moving more. Berolahraga secukupnya juga penting untuk menjamin bahwa Anda memiliki kualitas hidup berikut: 1. hidup yang terasa lebih bahagia; 2. berat badan yang ideal; 3. tulang dan otot yang baik; 4. energi yang bertambah secara terkontrol; 5. berurangnya resiko menderita penyakit kronis; 6. kulit yang sehat; 7. kesehatan otak dan memori yang terjaga dengan baik; 8. relax dan tidur nyenyak; 9. Berkurangnya rasa sakit akibat penyakti kronis; dan, 10. kehidupan seks yang lebih baik (Kompas.com. 18 Oktober, 2020.”Here Are Benefits of Doing Regular Exercises.” Diunduh pada tanggal 26 Februari, 2021).

Yang kelima, “don’t smoke”, saya kira, adalah juga sebuah pesan penting. Merokok, kita tahu, “sudah terbukti dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti jantung koroner, kanker paru-paru, penyakit paru obstruktif, dan stroke” (Hellosehat.com. 20 Januari, 2021. “Dangers of Smoking Agains Human Resistance.” Diunduh pada tanggal 26 Februari, 2021). Karena itu, supaya terhindar dari penyakit tersebut, penting bagi kita untuk tidak boleh merokok.

Simpulan

Jadi, maukah Anda berhasil ketika belajar di Program Pascasarjana? Jika mau, saya kira, penting bagi Anda mengikuti jalan setapak ini: mengenali diri secara lebih baik, terutama potensi Anda; memiliki gambaran yang jelas tentang hidup yang ingin Anda jalani ke depan; berusaha secara sungguh-sungguh untuk menggapai mimpi Anda dengan belajar secara sungguh-sungguh, baik secara mandiri maupun kolektif; percaya bahwa Anda bisa menggapai mimpi Anda berdasarkan perhitungan Anda terhadap sumber daya yang Anda punya; dan, terakhir, tetapi tak kalah pentingnya, yaitu bahwa Anda perlu menjaga kesehatan Anda secara

(8)

prima dengan melakukan hal yang positif yang menyangkut otak Anda secara khusus, tubuh Anda secara umum.

Itulah, antara lain, beberapa cara atau strategi untuk membuat studi Anda di PPs berhasil . Adakah cara lain yang Anda punya dan sudah dipraktikkan selama ini yang membuat anda sukses? Atau yang ada baca dan perlu dibagikan? Mari kita berdiskusi sambil mengingat pesan Socrates yang saya kutip di atas, “The Unexamined life is not worth living” (Kehidupan yang tidak dikritisi tidak layak untuk dipertahankan). Juga dua pesan dari ATF VP Hendra Nilam di atas yang saya juga kutip ketika membuka kegiatan matrikulasi beberapa hari yang lalu: 1. “There is no miracle in life, unless you make it happen” (Tidak ada keajaiban dalam hidup ini, jika Anda tidak membuatnya terjadi); 2. Waktu berjalan sendiri tanpa harus digerakkan, namun bisnismu [apapun yang Anda lakukan] hanya akan bergerak kalau engkau menggerakkannya.

Sukses, sehat, penuh semangat, dan bahagia selalu bagi Anda dalam mengejar mimpi Anda dan membuat hidup Anda sukses dan, pada saat yang sama, Anda mampu menjadi penolong bagi orang lain yang membutuhkan bantuan Anda karena Anda sukses!

(9)

Referensi

Gradner, H. 1993a. Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences. New York: Basic Books.

Gradner, H. 1993b. Multiple Intelligences: The Theory in Practice. New York: Basic Books. Hellosehat.com. 2021. “Dangers of Smoking Agains Human Resistance.” 20 Januari. Diunduh

pada tanggal 26 Februari, 2021.

Kompas.com. 2020. ”Here Are Benefits of Doing Regular Exercises.” 18 Oktober. Diunduh pada tanggal 26 Februari, 2021.

Marenus, M. 2020. Gardner’s Theory of Multiple Intelligences. simplypyschology.org. Diunduh pada 09 June, 2020.

Neville, B. 1989. Educating Psyche: Emotion, Imagination, and the Unconscious in Learning.” Melbourne: Collins Dove.

Paturuzi, I.A. 2012. “Pendidikan Karakter dalam Prospektif Pendidikan Kedokteran.” Makalah yang disampaikan pada Dies Natalis Undana, pada tanggal 1 september, 2012.

Peale, N. V. 1970. The Power of Positive Thinking. Norwalk: Gibson. Silva, J. 1977. The Silva Mind Control Method. London: Grafton.

Southwell, G. 2010. Words of Wsidom: Philosophy’s Most Important Quotations and Their Meanings. London: Quercus Publishing.

Tans, F. 2015. “On Teaching, Learning, and Imagination.” Dalam David BW Pandie dan David Sir (Ed.), Pidato Pengukuhan Guru Besar Universitas Nusa Cendana, Periode 1997-2015. Kupang: Undana Press, hlm. 365-379.

Wilson, C. “Introduction.” Dalam “Educating Psyche: Emotion, Imagination, and the Unconscious in Learning.” Melbourne: Collins Dove, pp. xiii-xx.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian yang sama, ditemukan pula bahwa serat alam memiliki kekuatan dan kekakuan spesifik yang cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai material penguat

kisah perjalanan Marcopolo disertai dengan peta dan pedoman pelayaran menuju Asia, sehingga memudahkan bagi penjelajah samudera dari Eropa yang bertujuan untuk

Variabel yang diteliti terdiri dari variabel independen yaitu biaya pemakaian kontrasepsi (anggapan akseptor KB mengenai mahal atau tidaknya biaya yang di

Kesimpulan dari penciptaan karya ini yaitu menjelaskan tentang menentukan strategi kreatif yang tepat bagi perusahaan Abi Denim untuk meningkatkan brand awareness

Hasil analisis data dengan uji Spearman dida- patkan nilai p = 0,781 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat kepositifan TUBEX TF terhadap

(2003) yang menunjukkan bahwa peningkatan temperatur reaksi berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan berat molekul kitosan yang disebabkan oleh

Pada tahap pertama pengolahan adalah pembentukan blok diagram dari proses produksi yang terjadi. Blok diagram ini dibuat berdasarkan Process Flow Diagram yang terdapat di

20 (2) peningkatan mutu hanya dapat dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik, (3) peningkatan mutu didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kualitatif