• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH LBP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH LBP"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg  Low Back

 Low Back PainPain (nyeri p (nyeri pinggang belakang) inggang belakang) sering dijumpai sering dijumpai dalam praktek dalam praktek sehari-hari,sehari-hari, terutama di negara-negara industri. Diperkirakan 70 – 85 % dari seluruh ppulasi pernah terutama di negara-negara industri. Diperkirakan 70 – 85 % dari seluruh ppulasi pernah menga

mengalami episdlami episde ini selama hidupnye ini selama hidupnya. a. !re"al!re"alensi tahunensi tahunannya ber"annya ber"ariasi dari #5 – $5 %,ariasi dari #5 – $5 %, dengan pint pre"alensi rata-rata 0%. Di &merika 'erikat nyeri ini merupakan penyebab dengan pint pre"alensi rata-rata 0%. Di &merika 'erikat nyeri ini merupakan penyebab  paling sering dari

 paling sering dari pembatasan akti"itas pada pembatasan akti"itas pada penduduk dengan usia  $5 tahun, urutan penduduk dengan usia  $5 tahun, urutan ke – ke –  untuk penyebab paling sering berkunjung ke dkter, urutan ke – 5 penyebab pera*atan di untuk penyebab paling sering berkunjung ke dkter, urutan ke – 5 penyebab pera*atan di rumah sakit, dan penyebab paling sering untuk tindakan perasi.

rumah sakit, dan penyebab paling sering untuk tindakan perasi. Da

Data ta epepididememililggi i memengngenaenaii  Low  Low Back Back PainPain di di +n+nddnenesia sia bebelulum m adada, a, nanamumunn diperkirakan $0 % pend

diperkirakan $0 % penduduk pulau uduk pulau a*a a*a engah bengah berusia diatas 5 tahun pernah merusia diatas 5 tahun pernah menderitaenderita nyeri pinggang, pre"alensi pada laki-laki #8.% dan pada *anita #.%. +nsiden berdasarkan nyeri pinggang, pre"alensi pada laki-laki #8.% dan pada *anita #.%. +nsiden berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di +ndnesia berkisar  – #7 %.

kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit di +ndnesia berkisar  – #7 %. !e

!enynyakakitit lolow w bbacack k ppaiainn menmenjadi jadi kasukasus s yanyang g sansangat gat seriserius us dan dan teruterus s menmeningingkatkat sepanjang tahun pada mas

sepanjang tahun pada masyarakat barat. elah diketahui /aktr-/aktr penyebab, pat/isilgi,yarakat barat. elah diketahui /aktr-/aktr penyebab, pat/isilgi,  bimekanik,

 bimekanik, psiklgis, psiklgis, dan dan /aktr /aktr ssial ssial tetapi tetapi teri teri yang yang memuaskan memuaskan tentang tentang patgenesispatgenesis  belum seluruhnya diketahui.

 belum seluruhnya diketahui. !enyebab

!enyebab Low  Low Back Back PainPain  bermaam-maam dan multi/aktrial1 banyak yang ringan,  bermaam-maam dan multi/aktrial1 banyak yang ringan, namun ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan epat dan tepat. 'ebagian besar  namun ada juga yang berat yang harus ditanggulangi dengan epat dan tepat. 'ebagian besar  lo

low w bbacack k papainin dapdapat at semsembuh buh daldalam am *ak*aktu tu sinsingkagkat, t, sehsehingingga ga kelkeluhauhan n ini ini serisering ng tidtidak ak  mendapatkan perhatian yang ukup mendalam. 2leh kare

mendapatkan perhatian yang ukup mendalam. 2leh kare na itu, kemungkinan penyebab yangna itu, kemungkinan penyebab yang lebih serius tidak dikenali sedini mungkin. Dengan anamnesis dan pemeriksaan /isik yang lebih serius tidak dikenali sedini mungkin. Dengan anamnesis dan pemeriksaan /isik yang teli

teliti ti sertserta a anaanalisilisis s perperasaaasaan n nyenyeri ri yanyang g seksseksama ama dapdapat at diddidiagiagnsnsis is dendengan gan tepatepat t sedsediniini mungkin.

mungkin. 'ebag

'ebagian ian besar besar pendependeritarita Low Back  Low Back PainPain mengalami mengalami hernia nucleus pulposushernia nucleus pulposus (34!)(34!) dimana terjadi penekanan sara/ spinal pada /ramen inter"ertebrale sehingga menimbulkan dimana terjadi penekanan sara/ spinal pada /ramen inter"ertebrale sehingga menimbulkan rasa nyeri segmental serta kelumpuhan partial dari tt yang diurus segmen tersebut.

rasa nyeri segmental serta kelumpuhan partial dari tt yang diurus segmen tersebut. BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

(2)

2

2..11.. AAnnaattoomi mi ddaan Fn Fiiiioollooggii

2.1.1 Anatomi

2.1.1 Anatomi !e!erte"rarte"ra

uas-ruas tulang belakang manusia tersusun dari atas ke ba*ah, diantara ruas-ruas uas-ruas tulang belakang manusia tersusun dari atas ke ba*ah, diantara ruas-ruas tersebut dihubungkan dengan tulang ra*an yang disebut akram sehingga tulang belakang tersebut dihubungkan dengan tulang ra*an yang disebut akram sehingga tulang belakang dapat tegak dan membungkuk, disebelah depan dan belakangnya terdapat kumpulan serabut dapat tegak dan membungkuk, disebelah depan dan belakangnya terdapat kumpulan serabut kenyal yang memperkuat kedudukan ruas tulang belakang. ulang belakang terdiri dari 0 kenyal yang memperkuat kedudukan ruas tulang belakang. ulang belakang terdiri dari 0 tulang yang terdiri atas

tulang yang terdiri atas#,#, 6 6

• ertebra ser"ialis sebanyak 7 ruas dengan badan ruas keil, rendah dan berbentuk segiertebra ser"ialis sebanyak 7 ruas dengan badan ruas keil, rendah dan berbentuk segi

empat dengan lubang

empat dengan lubang ruasnyruasnya a besarbesar. . ramramen en "erteb"ertebra ra berbenberbentuk segitiga tuk segitiga dan besar.dan besar. !ada taju sayapnya terdapat lubang sara/ yang disebut /ramen trans"ersalis yang dilalui !ada taju sayapnya terdapat lubang sara/ yang disebut /ramen trans"ersalis yang dilalui leh arteri dan "ena "ertebralis. !ada ujung prsesus tans"ersus terdapat  buah tnjlan leh arteri dan "ena "ertebralis. !ada ujung prsesus tans"ersus terdapat  buah tnjlan yaitu tuberulum anterius dan tuberulum psterius yang dipisahkan leh suatu alur  yaitu tuberulum anterius dan tuberulum psterius yang dipisahkan leh suatu alur  yaitu sulus spinalis tempat berjalannya ner"us spinalis. !rsesus spinsusnya pendek  yaitu sulus spinalis tempat berjalannya ner"us spinalis. !rsesus spinsusnya pendek  da

dan n beberrababanang g dudua. a. uuas as pepertrtamama a didisesebubut t atatlalas s yyanang g mememumungngkikinknkan an kekepapalala mengangguk. uas kedua disebut prsesus dntit (aksis) yang memungkinkan kepala mengangguk. uas kedua disebut prsesus dntit (aksis) yang memungkinkan kepala  berputar ke kiri dan kekanan.

 berputar ke kiri dan kekanan.

• ertebra thrakal sebanyak # ruas. 9adan ruasnya besar dan kuat, taju durinya panjangertebra thrakal sebanyak # ruas. 9adan ruasnya besar dan kuat, taju durinya panjang

dan

dan melemelengkngkungung. . aaies ies artiartiulaularis ris supsuperierir r menmenghaghadap dap ke ke belbelakaakang ng dan dan latelateral ral dandan /aies artiularis in/erir menghadap ke depan dan medial.

/aies artiularis in/erir menghadap ke depan dan medial.

• ertebra lumbalis sebanyak 5 ruas. 9adan ruasnya tebal, besar dan kuat, bersi/at pasi/.ertebra lumbalis sebanyak 5 ruas. 9adan ruasnya tebal, besar dan kuat, bersi/at pasi/.

!rsesus spinsusnya besar dan pendek. aies prsesus artikularis superir menghadap !rsesus spinsusnya besar dan pendek. aies prsesus artikularis superir menghadap ke medial dan /aies artiularis in/erirnya menghadap ke lateral. 9agian ruas kelima ke medial dan /aies artiularis in/erirnya menghadap ke lateral. 9agian ruas kelima agak mennjl disebut prmntrium.

agak mennjl disebut prmntrium.

• eertebra saralis rtebra saralis sebanysebanyak ak 5 5 ruas, ruas-ruasnyruas, ruas-ruasnya a menjadmenjadi i satu sehingga satu sehingga berbenberbentuk baji,tuk baji,

yang ekung di anterir. 9atas in/erir yang sempit berartikulasi dengan kedua s :ae, yang ekung di anterir. 9atas in/erir yang sempit berartikulasi dengan kedua s :ae, membentuk

membentuk artikulatio sacroiliacaartikulatio sacroiliaca..

• eertebra kksrtebra kksigialis sebanyigialis sebanyak $ ak $ ruas. uasnyruas. uasnya keil dan a keil dan membemembentuk sebuantuk sebuah tulangh tulang

seg

segititigiga a kekeilil, , yayang ng beberarartirtikukulaslasi i papada da babasisisnysnya a papada da ujujunung g baba*a*ah h sasarurum. m. DaDapapatt  bergerak sedikit karena membentuk persendian dengan sarum.

 bergerak sedikit karena membentuk persendian dengan sarum.

#am"ar 1. Kom$onen dan %%nan &erte"ra man%ia #am"ar 1. Kom$onen dan %%nan &erte"ra man%ia

(3)

2

2..11.. AAnnaattoomi mi ddaan Fn Fiiiioollooggii

2.1.1 Anatomi

2.1.1 Anatomi !e!erte"rarte"ra

uas-ruas tulang belakang manusia tersusun dari atas ke ba*ah, diantara ruas-ruas uas-ruas tulang belakang manusia tersusun dari atas ke ba*ah, diantara ruas-ruas tersebut dihubungkan dengan tulang ra*an yang disebut akram sehingga tulang belakang tersebut dihubungkan dengan tulang ra*an yang disebut akram sehingga tulang belakang dapat tegak dan membungkuk, disebelah depan dan belakangnya terdapat kumpulan serabut dapat tegak dan membungkuk, disebelah depan dan belakangnya terdapat kumpulan serabut kenyal yang memperkuat kedudukan ruas tulang belakang. ulang belakang terdiri dari 0 kenyal yang memperkuat kedudukan ruas tulang belakang. ulang belakang terdiri dari 0 tulang yang terdiri atas

tulang yang terdiri atas#,#, 6 6

• ertebra ser"ialis sebanyak 7 ruas dengan badan ruas keil, rendah dan berbentuk segiertebra ser"ialis sebanyak 7 ruas dengan badan ruas keil, rendah dan berbentuk segi

empat dengan lubang

empat dengan lubang ruasnyruasnya a besarbesar. . ramramen en "erteb"ertebra ra berbenberbentuk segitiga tuk segitiga dan besar.dan besar. !ada taju sayapnya terdapat lubang sara/ yang disebut /ramen trans"ersalis yang dilalui !ada taju sayapnya terdapat lubang sara/ yang disebut /ramen trans"ersalis yang dilalui leh arteri dan "ena "ertebralis. !ada ujung prsesus tans"ersus terdapat  buah tnjlan leh arteri dan "ena "ertebralis. !ada ujung prsesus tans"ersus terdapat  buah tnjlan yaitu tuberulum anterius dan tuberulum psterius yang dipisahkan leh suatu alur  yaitu tuberulum anterius dan tuberulum psterius yang dipisahkan leh suatu alur  yaitu sulus spinalis tempat berjalannya ner"us spinalis. !rsesus spinsusnya pendek  yaitu sulus spinalis tempat berjalannya ner"us spinalis. !rsesus spinsusnya pendek  da

dan n beberrababanang g dudua. a. uuas as pepertrtamama a didisesebubut t atatlalas s yyanang g mememumungngkikinknkan an kekepapalala mengangguk. uas kedua disebut prsesus dntit (aksis) yang memungkinkan kepala mengangguk. uas kedua disebut prsesus dntit (aksis) yang memungkinkan kepala  berputar ke kiri dan kekanan.

 berputar ke kiri dan kekanan.

• ertebra thrakal sebanyak # ruas. 9adan ruasnya besar dan kuat, taju durinya panjangertebra thrakal sebanyak # ruas. 9adan ruasnya besar dan kuat, taju durinya panjang

dan

dan melemelengkngkungung. . aaies ies artiartiulaularis ris supsuperierir r menmenghaghadap dap ke ke belbelakaakang ng dan dan latelateral ral dandan /aies artiularis in/erir menghadap ke depan dan medial.

/aies artiularis in/erir menghadap ke depan dan medial.

• ertebra lumbalis sebanyak 5 ruas. 9adan ruasnya tebal, besar dan kuat, bersi/at pasi/.ertebra lumbalis sebanyak 5 ruas. 9adan ruasnya tebal, besar dan kuat, bersi/at pasi/.

!rsesus spinsusnya besar dan pendek. aies prsesus artikularis superir menghadap !rsesus spinsusnya besar dan pendek. aies prsesus artikularis superir menghadap ke medial dan /aies artiularis in/erirnya menghadap ke lateral. 9agian ruas kelima ke medial dan /aies artiularis in/erirnya menghadap ke lateral. 9agian ruas kelima agak mennjl disebut prmntrium.

agak mennjl disebut prmntrium.

• eertebra saralis rtebra saralis sebanysebanyak ak 5 5 ruas, ruas-ruasnyruas, ruas-ruasnya a menjadmenjadi i satu sehingga satu sehingga berbenberbentuk baji,tuk baji,

yang ekung di anterir. 9atas in/erir yang sempit berartikulasi dengan kedua s :ae, yang ekung di anterir. 9atas in/erir yang sempit berartikulasi dengan kedua s :ae, membentuk

membentuk artikulatio sacroiliacaartikulatio sacroiliaca..

• eertebra kksrtebra kksigialis sebanyigialis sebanyak $ ak $ ruas. uasnyruas. uasnya keil dan a keil dan membemembentuk sebuantuk sebuah tulangh tulang

seg

segititigiga a kekeilil, , yayang ng beberarartirtikukulaslasi i papada da babasisisnysnya a papada da ujujunung g baba*a*ah h sasarurum. m. DaDapapatt  bergerak sedikit karena membentuk persendian dengan sarum.

 bergerak sedikit karena membentuk persendian dengan sarum.

#am"ar 1. Kom$onen dan %%nan &erte"ra man%ia #am"ar 1. Kom$onen dan %%nan &erte"ra man%ia

(4)

'

'eeaarraa uummuumm ssttrruukkttuurr   

ttuullaanng g bbeellaakkaanngg tteerrssuussuun n aattaas s dduuaa klm yaitu

klm yaitu#,#, 6 6

• ;;llmm kkrrppuuss ""eerrtteebbrraa

 beserta

 beserta semuasemua diskusdiskus

intervetebra

intervetebra yang berada di antaranya. yang berada di antaranya.

• ;l;lm m elemelemen en pspsterterir ir (k(kmplmpleks eks ligligameamentuntum m pspsteriterir) r) yanyang g terdterdiri iri atasatas lamina,lamina,

 pedikel,

 pedikel, prosesus prosesus spinosus, spinosus, prosesus prosesus transversustransversus dandan pars pars artikuartikularis, ligamentularis, ligamentum- m-ligamentum supraspinosum

ligamentum supraspinosum dandan intraspinosum, ligamentum flavum, intraspinosum, ligamentum flavum, serta kapsul sendi. serta kapsul sendi.

#am"ar 2. 'or(ologi t%lang &erte"ra #am"ar 2. 'or(ologi t%lang &erte"ra

• 

•   Korpus Korpus

<

<eerruuppaakkaan n bbaaggiiaan n tteerrbbeessaar r ddaarrii vertebravertebra,, bbeerrbbeennttuuk k ssiilliinnddrriiss yang mempuny

(5)

konvek dari arah samping dan konkaf dari arah cranial ke audal.  Facies superior   berbentuk konkaf  pada lumbal $-5.

• &rus

<erupakan lengkungan simetris di kiri-kanan dan berpangkal pada korpus menuju dorsal  pangkalnya disebut radik arcus vertebra dan ada tnjlan ke arah  lateral yang disebut procesus spinosus.

•   Foramen vertebra

<erupakan lubang yang besar yang terdapat diantara corpus dan arcus  bila dilihat dari columna vetebralis, foramen vetebra ini membentuk suatu saluranyang disebut canalis vetebralisalis, yang akan terisi leh medula spinalis.

'tabilitas pada vertebra ada dua maam yaitu stabilisasi pasi/ dan stabilisasi akti/. =ntuk stabilisasi pasi/ adalah ligament yang terdiri dari 6

• ligament longitudinal anterior yang melekat pada bagian anterior tiap diskus dan

anterior korpus vertebra, ligament ini mengntrl gerakan ekstensi.

•  Ligament lngitudinal  posterior yang memanjang dan melekat pada bagian  posterior 

dikcus dan  posterior korpus vertebra.  Ligament ini ber/ungsi untuk mengntrl gerakan/leksi.

•  ligament flavum terletak di dorsal vertebra di antara lamina yang ber/ungsi melindungi

medulla spinalis dari posterior .

•  ligament tranfersum melekat pada tiap procesus tranversus yang ber/ungsi mengntrl

gerakan /leksi.

(6)

'etiap ruas tulang belakang dapat bergerak satu dengan yang lain leh karena adanya dua sendi di  posterolateral  dan diskus intervertebralis di anterir. 9ila dilihat dari samping,  pilar tulang belakang membentuk lengkungan atau lrdsis di daerah  servikal, torakal dan lumbal . ;eseluruhan "ertebra maupun masing-masing tulang "ertebra berikut diskus intervertebralisnya bukanlah merupakan satu struktur yang elastis, melainkan satu kesatuan yang kkh dengan diskus yang memungkinkan gerakan bergesek antar krpus ruas tulang  belakang. >ingkup gerak sendi pada "ertebra ser"ikal adalah yang terbesar. ertebra trakal  berlingkup gerakan yang sedikit karena adanya tulang rusuk yang membentuk traks, sedangkan "ertebra lumbal mempunyai ruang lingkup gerak yang lebih besar dari trakal tetapi makin ke ba*ah lingkup geraknya makin keil.1,2

;lumna "ertebralis tersusun atas seperangkat sendi antar krpus "ertebra yang  berdekatan, sendi antar arkus "ertebra, sendi krt"ertebralis, dan sendi  sakroiliaka.  Ligamentum longitudinal  dan discus intervertebralis menghubungkan krpus "ertebra yang  berdekatan.1,2

Diantara krpus "ertebra mulai dari cervikalis kedua sampai "ertebra sakralis terdapat discus intervertebralis. Disus-disus ini membentuk sendi fobrokartilago yang lentur antara dua "ertebra. Disus dipisahkan dari tulang yang diatas dan diba*anya leh lempengan tulang ra*an yang tipis. Discus intervertebralis  menghubungkan krpus "ertebra satu sama lain dari servikal sampai lumbal  atau sacral . Diskus ini ber/ungsi sebagai penyangga beban dan peredam kejut ( shock absorber ).Diskus inter"ertebralis terdiri dari tiga bagian utama yaitu1,26

(7)

• >apisan terluar terdiri dari lamella fibro kolagen  yang berjalan menyilang

knsentris mengelilingi nuleus pulpsus sehingga bentuknya seakan-akan menyerupai gulungan per (coiled spring )

• >apisan dalam terdiri dari jaringan fibro kartilagenus • Daerah transisi.

•  !ucleus pulposus

 !ucleus pulposus adalah bagian tengah disus yang bersi/at semigetalin, nuleus ini mengandung berkas-berkas klagen, sel jaringan penyambung dan sel-sel tulang ra*an. uga  berperan penting dalam pertukaran airan antar disus dan pembuluh-pembuluh kapiler.

• ertebral endplate

ulang ra*an yang membungkus ap/isis krpus "ertebra, membentuk batas atas dan ba*ah dari diskus.

 Diskus intervertabralis ber/ungsi seara hidrdinamik. ekanan pada nuleus disebarkan ke semua arah, hal inilah yang menjaga tetap terpisahnya vertebral end plates. 'erabut-serabut annulus fibrosus mempunyai kemampuan ukup untuk bergerak /leksi dan ekstensi sehingga memungkinkan perubahan bentuk dari nukleus pulposus. leksibilitas dari annulus fibrosus  dimungkinkan leh karena adanya (#) kelenturan, () kemampuan memanjang dan () adanya lubrikasi atau pelumasan dari lembaran-lemabaran annulus.1,2

 !ucleus Pulposus adalah suatu gel yang "iskus terdiri dari  proteogl"can #h"aluronic long chain$ mengandung kadar air yang tinggi (80%) dan mempunyaisi/at sangat higrskpis.  !ucleus pulposus ber/ungsi sebagai bantalan danberperan menahan tekanan atau beban.1,2

 Diskus intervertebralis, baik annulus fibrosus  maupun nukleus pulposus  adalah  bangunan yang tidak peka nyeri. 9agian yang peka nyeri adalah 6

•   Ligamentum longitudinal anterior  •   Ligamentum longitudinal posterior  •  %orpus vertebrae dan periosteumn"a •   Ligamentum supraspinosum

• asia dan tt

<edula spinalis merupakan jaringan sara/ berbentuk klum "ertial yang terbentang dari dasar tak, keluar dari rngga kranium melalui /ramen ipital magnum, masuk  kekanalis sampai setinggi segmen lumbal-. medulla spinalis terdiri dari # pasang sara/  spinalis (kiri dan kanan) yang terdiri atas 1,26

 8 pasang sara/ ser"ial.  #5 pasang sara/ thrakal.

(8)

 5 pasang sara/ lumbal.  5 pasang sara/ saral.  # pasang sara/ gsigeal.

!enampang melintang medulla spinalis memperlihatkan bagian bagian yaitu substansia grisea (badan kelabu) dan substansia alba. 'ubstansia grisea mengelilingi kanalis entralis sehingga membentuk klumna drsalis, klumna lateralis dan klumna "entralis. ;lumna ini menyerupai tanduk yang disebut n". 'ubstansia alba mengandung sara/  myelin (aksn).1,2

'umsum tulang belakang berjalan melalui tiap-tiap "ertebra dan memba*a sara/  yang menyampaikan sensasi dan gerakan dari dan ke berbagai area tubuh. 'emakin tinggi kerusakan sara/ tulang belakang, maka semakin luas trauma yang diakibatkan. <isal, jika kerusakan sara/ tulang belakang di daerah leher, hal ini dapat berpengaruh pada /ungsi di  ba*ahnya dan menyebabkan seserang lumpuh pada kedua sisi mulai dari leher ke ba*ah dan tidak terdapat sensasi di ba*ah leher. ;erusakan yang lebih rendah pada tulang sakral mengakibatkan sedikit kehilangan /ungsi.1,2

(9)

2.1.2 Fiiologi N,eri

angsangan nyeri yang dapat berupa rangsangan mekanik, ternik atau suhu,kimia*i dan ampuran, diterima leh reseptr yang terdiri dari akhiran sara/ bebas yang mempunyai spesi/ikasi. Di sini ada dua kelmpk yaitu 1,26

#.?ang berganti neurn dilamina + yang kemudian menyilang linea medianamembentuk jaras anterlateral yang langsung ke talamus, sistem ini disebutsistem nespintalamik yang mengantarkan rangsangan seara epat

.9ersina/ dilamina  kemudian menyilang linea mediana membentuk jarasanterlateral dan  bersinapsis disubstansia retikularis batang tak dan dialamus. 'istem ini disebut sistem  palespintalamik yang menghantarkan perasaan nyeri yang krnik dan kurang terlkalisasi.

&dapun mekanisme nyeri antara lain6 #. 4yeri +n/lamasi

• 'timuli menyebabkan in/lamasi jaringan menyebabkan perubahankmpnen nsisepti/  • aringan yang in/lamasi mengeluarkan mediatr in/lamasi (prstaglandin,bradikinin dll) • <ediatr in/lamasimengakti"asi@mensensitasi nsiseptr langsung@ tidak langsung

(10)

• menyebabkan nyeri A sensitasi nsiseptr menyebabkan hiperalgesia • Dua jenis hiperalgesia6 primer A sekunder

• 3iperalgesia primer dibangkitkan stimulasi termal A mekanikal1sementara hiperalgesia

sekunder hanya mekanikal

• 3iperalgesia sekunder terjadi karena kemampuan neurn di krnu drsalismedula spinalis

memdulasi transmisi impuls neurnal

• !rses mdulasi terjadi karena impuls terus-menerus menstimulasi <'yang berasal dari

daerah lesi sehingga krnu drsalis jadi sensiti/ (sensitisasi sentral)

. 4yeri 4eurpatik

•  4yeri neurpatik pada pasien >9!6 penekanan@jeratan radiks leh 34!, penyempitan

kanalis spinalis, pembengkakan artikulasi@jaringan sekitar,/raktur mikr, penekanan tumr dsb+ritasi serabut sara/ menyebabkan6

#. !enekanan hanya terjadi pd selaput pembungkus sara/ yang kayansiseptr dari ner"i ner"rum yang menimbulkan nyeri in/lamasi. 4yeri dirasakan sepanjang distribusi sara/ dan bertambah bila peregangan serabut sara/ 

. !enekanan serabut sara/ sehingga terjadi gangguan keseimbanganneurn sensrik  melalui perubahan mlekuler. !erubahan mlekuler menyebabkan akti"itas ''& abnrmal dengan timbulnya akti"itas ektpik (akti"itas di luar nsiseptr),akumulasi saluran in 4a dansaluran lain di daerah lesi.

• !enumpukan saluran in 4a A saluran in baru di daerah lesimenyebabkan

timbulnyamehan-ht-spt yg sangat peka rangsangmakanis A temperatur (mekanikal A termal hiperalgesia)

• &kti"itas ektpik menyebabkan timbulnya nyeri neurpatik spntan6parestesia,

disestesia, nyeri seperti kesetrum listrik dsb

• erjadinya hiperalgesia A aldinia pada nyeri neurpatik disebabkan/enmena *ind-up,

>! (>ng-term !tentiatin) A perubahan /entip&B 2.2 De(inii Lo- Bak Pain

 Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung ba*ah, dapat menyerupai nyeri lkal maupun nyeri radikuler atau keduanya. 4yeri ini terasa diantara sudut iga terba*ah sampai lipat bkng ba*ah yaitu di daerah lumbal atau lumb-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki. >9! atau nyeri punggung ba*ah

(11)

termasuk salah satu dari gangguan muskulskeletal, gangguan psiklgis dan akibat dari mbilisasi yang salah. >9! akut akan terjadi dalam *aktu kurang dari # minggu, sedangkan >9! krnik terjadi dalam *aktu  bulan.,

<enurut &nternational ssociation for the 'tud" of Pain (+&'!), yang termasuk dalam low back pain terdiri dari 6

•  Lumbar 'pinal Pain

nyeri di daerah yang dibatasi 'uperir leh garis trans"ersal imajiner yang melalui ujung prsesus spinsus dari "ertebra thrakal terakhir, in/erir leh garis trans"ersal imajiner yang melalui ujung prsesus spinsus dari "ertebra sakralis pertama dan lateral leh garis "ertikal tangensial terhadap batas lateral spina lumbalis.

• 'acral 'pinal Pain

nyeri di daerah yang dibatasi superir leh garis trans"ersal imajiner yang melalui ujung prsesus spinsus "ertebra sakralis pertama, in/erir leh garis trans"ersal imajiner  yang melalui sendi sakrkksigeal psterir dan lateral leh garis imajiner melalui spina iliaka superir psterir dan in/erir.

•  Lumbosacral Pain

nyeri di daerah #@ ba*ah daerah lumbar spinal pain dan #@ atas daerah sacral spinal   pain. Lumbosacral Pain,

2.). Etiologi

2.).1. Berdaarkan /rgan ,ang mendaari

9erdasarkan rgan yang mendasari,  Low Back Pain dapat dibagi menjadi beberapa  jenis, yaitu ,$6

(12)

2.).1.1 LBP !ierogenik 

Disebabkan leh adanya prses patlgik di ginjal atau "isera didaerah pel"is, serta tumr retrperitneal. 4yeri yang dirasakan tidak bertambah berat dengan akti"itas tubuh,  juga tidak berkurang dengan istirahat. !enderita >9! "isergenik yang mengalami neri hebat akan selalu menggeliat untuk mengurangi nyeri, sedang penderita >9! spndilgenik  akanlebih memilih berbaring diam dalam psisi tertentu untuk menghilangkan nyerinya.$,7

2.).1.2 LBP &ak%logenik 

&neurisma atau penyakit "askuler peri/er dapat menimbulkan nyeri punggung atau nyeri menyerupai iskialgia. +nsu/isiensi arteria glutealis superir dapat menimbulkan nyeri di daerah bkng, yang makin memberat saat jalan dan mereda saat berdiri. 4yeri dapat menjalar ke ba*ah sehingga sangat mirip dengan iskialgia, tetapi rasa nyeri ini tidak  terpengaruh leh presipitasi tertentu misalnya6 membungkuk, mengangkat benda berat yang mana dapat menimbulkan tekanan sepanjang klumna "ertebralis. ;laudikati intermitten nyerinya menyerupai iskialgia yang disebabkan leh iritasi radiks.$,7

2.).1.) LBP ne%rogenik 

•  4eplasma6

asa nyeri timbul lebih a*al dibanding gangguan mtrik, sesibilitas dan "egetati/. asa nyeri sering timbul pada *aktu sedang tidur sehingga membangunkan penderita. asa nyeri berkurang bila penderita berjalan.$,7

• &rakniditis6

!ada keadaan ini terjadi perlengketan – perlengketan. 4yeri timbul bila terjadi  penjepitan terhadap radiks leh perlengketan tersebut.$,7

• 'tensis kanalis spinalis6

!enyempitan kanalis spinalis disebabkan leh prses degenerasi disus inter"ertebralis dan biasanya disertai ligamentum /la"um. Cejala klinis timbulnya gejalaklaudiati intermitten disertai rasa kesemutan dan nyeri tetap ada *alaupun penderita istirahat.$,7

2.).1.+ LBP $ondilogenik

 4yeri yang disebabkan leh berbagai prses patlgik di klumna "ertebralis yang terdiri dari stegenik, diskgenik, migenik dan prses patlgik di artikulati sariliaka.$,7

2.).1.0 LBP $ikogenik 

9iasanya disebabkan leh ketegangan ji*a atau keemasan dan depresi atau ampuran keduanya.$,7

(13)

adang atau in/eksi misalnya stemielitis "ertebral dan spndilitis tuberulsa, trauma yang dapat mengakibatkan /raktur maupun spndillistesis, keganasan, kngenital misalnya slisis lumbal, nyeri yang timbul disebabkan leh iritasi dan peradangan selaput artikulasi psterir satu sisi, metablik misalnya steprsis, ste/ibrsis, alkaptnuria, hip/s/atemia /amilial.$,7

2.).1. LBP dikogenik 

• 'pndilsis

!rses degenerasi yang prgresi/ pada disus inter"ertebralis, sehingga jarak antar  "ertebra menyempit, menyebabkan timbulnya ste/it, penyempitan kanalis spinalis dan /ramen inter"ertebrale dan iritasi persendian psterir. asa nyeri disebabkan leh terjadinya stearthritis dan tertekannya radiks leh kantng duramater yang mengakibatkan iskemi dan radang. Cejala neurlgik timbul karena gangguan pada radiks yaitu6 gangguan sensibilitas dan mtrik (paresis, /asikulasi dan atr/i tt). 4yeri akan bertambah apabila tekanan >' dinaikkan dengan ara penderita disuruh mengejan (perbaan "alsa"a) atau dengan menekan kedua "enajugularis (perbaan 4a//Eiger).$,7

• 3ernia nuleus pulpsus (34!)6

;eadaan dimana nuleus pulpsus keluar mennjl untuk kemudian menekan kearah kanalis spinalis melalui annulus /ibrsus yang rbek. Dasar terjadinya 34! yaitu degenerasi disus inter"ertebralis. !ada umumnya 34! didahului leh akti"itas yang berlebihan misalnya mengangkat benda berat, mendrng barang berat. 34! lebih banyak dialami leh laki – laki dibanding *anita. Cejala pertama yang timbul yaitu rasa nyeri di punggung ba*ah disertai nyeri di tt – tt sekitar lesi dan nyeri tekan ditempat tersebut. 3al ini disebabkan leh spasme tt – tt tersebut dan spasme ini menyebabkan berkurangnya lrdsis lumbal dan terjadi slisis. 34! sentral menimbulkan paraparesis /laksid, parestesia dan retensi urin. 34! lateral kebanyakan terjadi pada >5-'# dan >$->5. pada 34! lateral >5-'# rasa nyeri terdapat dipunggung ba*ah, ditengah – tengah antara kedua bkng dan betis, belakang tumit dan telapak kaki. ;ekuatan ekstensi jari  kaki juga berkurang dan reaksi ahilles negati"e. !ada 34! lateral >$->5 rasa nyeri dan nyeri tekan didapatkan di punggung ba*ah,  bagian lateral bkng, tungkai ba*ah bagian lateral, dan di drsum pedis. ;ekuatan ekstensi

ibu jari kaki berkurang dan re/leks patella negati"e. 'ensibilitas pada dermatm yang sesuai dengan radiks yang terkena, menurun. !ada tes lasegue akan dirasakan nyeri di sepanjang  bagian belakang. !erbaan "alsa"a dan na//Eiger akan memberikan hasil psiti/.$,7

• 'pndilitis ankilsa6

!rses ini mulai dari sendi sakriliaka yang kemudian menjalar keatas, ke daerah leher. Cejala permulaan berupa rasa kaku dipunggung ba*ah *aktu bangun tidur dan hilang

(14)

setelah mengadakan gerakan. !ada /t rentgen terlihat gambaran yang mirip dengan ruas –  ruas bamb sehingga disebut bamb spine.$,7

2.).1.3 LBP miogenik 

• ;etegangan tt

sikap tegang yang berulang – ulang pada psisi yang sama akan memendekkan tt yang akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri. asa nyeri timbul karena iskemia ringan pada  jaringan tt, regangan yang berlebihan pada perlekatan mi/asialterhadap tulang, serta

regangan pada kapsula.$,7

• 'pasme tt atau kejang tt

Disebabkan leh gerakan yang tiba – tiba dimana jaringan tt sebelumnya dalam kndisi yang tegang atau kaku atau kurang pemanasan. Cejalanya yaitu adanya kntraksi tt yang disertai dengan nyeri yang hebat. 'etiap gerakan akan memperberat rasa nyeri sekaligus menambah kntraksi.$,7

• De/isiensi tt

Disebabkan leh kurang latihan sebagai akibat dari mekanisasi yangberlebihan, tirah  baring yang terlalu lama maupun karena imbilisasi.$,7

• 2tt yang hipersensiti/ 

<eniptakan suatu daerah yang apabila dirangsang akan menimbulkan rasa nyeri dan menjalar ke daerah tertentu.$,7

2.).2. Berdaarkan mekanime $atologik +4

...# rauma

rauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama  Low Back Pain.!ada rang-rang yang tidak biasa melakukan pekerjaan tt atau melakukan akti"itas dengan  beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang yang akut.

Cerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada tt punggung, mengakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri.;ekakuan tt enderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka *aktu tertentu.4amun pada kasus-kasus yang berat memerlukan pertlngan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut. <enurut 'ehars (#F78), seara patlgis anatmis, pada  Low Back Pain yang disebabkan karena trauma, dapat ditemukan beberapa keadaan, seperti6

• !erubahan pada sendi 'acro-&liaca

Cejala yang timbul akibat perubahan sendi  sacro-iliaca adalah rasa nyeri pada os  sacrum akibat adanya penekanan.4yeri dapat bertambah saat batuk dan saat psisi

(15)

 supine.!ada pemerikasaan, lassague s"mptom  psiti/ dan pergerakan kaki pada hip (oint  terbatas.

• !erubahan pada sendi Lumba 'acral

rauma dapat menyebabkan perubahan antara "ertebra lumbal  dan  sacrum, dan dapat menyebabkan rbekan ligamen atau fascia.;eadaan ini dapat menimbulkan nyeri yang hebat di atas "ertebra lumbal  atau saral + dan dapat menyebabkan keterbatasan gerak. 2.).2.2 In(eki

+n/eksi pada sendi terbagi atas dua jenis, yaitu in/eksi akut yang disebabkan leh  bakteri dan in/eksi krnis, disebabkan leh bakteri tuberkulsis.+n/eksi krnis ditandai

dengan pembengkakan sendi, nyeri berat dan akut, demam serta kelemahan.

&rtritis rematid dapat melibatkan persendian sin"ial pada "ertebra. &rtritis rematid merupakan suatu prses yang melibatkan jaringan ikat mesenkimal.

!enyakit <arie-'trumpell, yang juga dikenal dengan nama spndilitis ankilsa atau  bamb spine terutama mengenai pria dan teruta mengenai klum "ertebra dan persendian sarkiliaka. Cejala yang sering ditemukan ialah nyeri lkal dan menyebar di daerah pnggang disertai kekakuan (sti//ness) dan kelainan ini bersi/at prgresi/.

2.).2.) Neo$lama

umr "ertebra dan medula spinalis dapat jinak atau ganas.umr jinak dapat mengenai tulang atau jaringan lunak.nth gejala yang sering dijumpai pada tumr "ertebra ialah adanya nyeri yang menetap.'i/at nyeri lebih hebat dari pada tumr ganas daripada tumr jinak.nth tumr tulang jinak ialah stema steid, yang menyebabkan nyeri  pinggang terutama *aktu malam hari.umr ini biasanya sebesar biji kaang, dapat dijumpai di pedikel atau lamina "ertebra.3emangima adalah nth tumr benigna di kanalis spinal yang dapat menyebabkan nyeri pinggang. <eningima adalah tumr intradural dan ekstramedular yang jinak, namun bila ia tumbuh membesar dapat mengakibatkan gejala yang  besar seperti kelumpuhan.

2.).2.+ Low Back Painkarena Per%"a*an Jaringan

;elmpk penyakit ini disebabkan karena terdapat perubahan jaringan pada tempat yang mengalami sakit. !erubahan jaringan tersebut tidak hanya pada daerah punggung bagian  ba*ah, tetapi terdapat juga disepanjang punggung dan anggta bagian tubuh lain. 9eberapa  jenis penyakit dengan keluhan LBP yang disebabakan leh perubahan jaringan antara lain6

• )steoartritis #'pond"losis Deformans$

Dengan bertambahnya usia seserang maka kelenturan tt-ttnya juga menjadi  berkurang sehingga sangat memudahkan terjadinya kekakuan pada tt atau sendi. 'elain itu  juga terjadi penyempitan dari ruang antar tulang "etebra yang menyebabkan tulang belakang

(16)

menjadi tidak /leksibel seperti saat usia muda. 3al ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang  belakang hingga ke pinggang.

• !enyakit Fibrositis

!enyakit ini juga dikenal dengan  *eumatism +uskuler .!enyakit ini ditandai dengan nyeri dan pegal di tt, khususnya di leher dan bahu.asa nyeri memberat saat berakti"itas, sikap tidur yang buruk dan kelelahan.

2.).2.0Kongenital

;elainan kngenital tidak merupakan penyebab nyeri pinggang ba*ah yang penting. ;elainan kngenital yang dapat menyebabkan nyeri pinggang ba*ah adalah 6

• 'pndillisis dan spndillistesis

!ada 'pndillisis tampak bah*a se*aktu pembentukan krpus "ertebrae # in utero $ arkus "ertebrae tidak bertemu dengan krpus "ertebraenya sendiri. !ada spndillistesis krpus "ertebrae itu sendiri ( biasanya >5 ) tergeser ke depan. Galaupun kejadian ini terjadi se*aktu bayi itu masih berada dalam kandungan, namun ( leh karena timbulnya kelinan-kelainan degenerati/ ) sesudah berumur 5 tahun, barulah timbul keluhan nyeri pinggang. 4yeri pinggang ini berkurang atau hilang bila penderita duduk atau tidur. Dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan.

'pndillitesis dapat mengakibatkan tertekuknya radiks >5 sehingga timbul nyeri radikuler.

• 'pina 9i/ida

9ila di daerah lumbsakral terdapat suatu tumr keil yang ditutupi leh kulit yang  berbulu, maka hendaknya kita *aspada bah*a didaerah itu ada tersembunyi suatu spina  bi/ida kulta.

!ada /t rntgen tampak bah*a terdapat suatu hiaat pada arkus spinsus di daerah lumbal atau sakral.;arena adanya de/ek tersebut maka pada tempat itu tidak terbentuk suatu ligamentum interspinsum. ;eadaan ini akan menimbulkan suatu Hlumb-sakral sarainI yang leh si penderita dirasakan sebagai nyeri pinggang.

• 'tensis kanalis "ertebralis

Diagnsis penyakit ini ditegakkan seara radilgis.Galaupun penyakit telah ada sejak lahir, namun gejala-gejalanya baru tampak setelah penderita berumur 5 tahun.Cejala yang tampak adalah timbulnya nyeri radikuler bila si penderita jalan dengan sikap tegak.  4yeri hilang begitu penderita berhenti jalan atau bila ia duduk. =ntuk menghilangkan rasa

nyerinya maka penderita lantas jalan sambil membungkuk.

• 'pndylsis lumbal

!enyakit sendi degenerati/ yang mengenai "ertebra lumbal dan disus inter"ertebralis, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan.

(17)

'uatu bentuk degenerati/ sendi yang mengenai tulang belakang .ini merupakan  penyakit sistemik yang etilginya tidak diketahui, terutama mengenai rang muda dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagai akibat peradangan sendi-sendi dengan si/ikasi dan ankilsing sendi tulang belakang.

2.).2. Lo- Bak Painkarena Pengar%* #a,a Berat

Caya berat tubuh, terutama dalam psisi berdiri, duduk dan berjalan dapat mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan kmplikasi pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coa valgum dan sebagainya.9eberapa  pekerjaan yang mengaharuskan berdiri dan duduk dalam *aktu yang lama juga dapat mengakibatkan terjadinya. ;ehamilan dan besitas merupakan salah satu /aktr yang menyebabkan terjadinya  LBP akibat pengaruh gaya berat. 3al ini disebabkan terjadinya  penekanan pada tulang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan pstur tubuh dan

kelemahan tt.

2.+. Pato(iiologi$,7

;lumna "ertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elastis yang tersusun atas  banyak unit rigid (vertebrae) dan unit /leksibel (diskus intervertebralis) yang diikat satu sama lain leh kmpleks sendi /aset, berbagai ligamen dan tt para"ertebralis. ;nstruksi  punggung yang unik tersebut memungkinkan /leksibelitas sementara disisi lain tetap dapat

(18)

memberikan perlindungan yang maksimal terhadap sumsum tulang belakang. >engkungan tulang belakang akan menyerap gnangan "ertikal pada saat berlari dan melmpat. 9atang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang.2tt-tt abdminal dan traks sangat  penting pada akti"itas mengangkat beban. 9ila tidak pernah dipakai akan melemahkan

struktur pendukung ini.

<engangkat beban berat pada psisi membungkuk menyamping menyebabkan tt tidak mampu mempertahankan psisi tulang belakang thrakal dan lumbal, sehingga pada saat facet (oint  lepas dan disertai tarikan dari samping, terjadi gesekan pada kedua permukaan /aet jint menyebabkan ketegangan tt di daerah tersebut yang akhirnya menimbulkan keterbatasan gesekan pada tulang belakang. 2besitas, masalah pstur, masalah struktur, dan  perengangan berlebihan pendukung tulang dapat berakibat nyeri punggung.

 Diskus intervertebralisakan mengalami perubahan si/at ketika usia bertambah tua. !ada rang muda, diskus terutama tersusun atas /ibrkartilag dengan matrik gelatinus. !ada lansia akan menjadi /ibrkartilag yang padat dan tak teratur.

Diskus lumbal ba*ah, >$->5 dan >5-'#, menderita stress mekanis paling berat dan  perubahan degenerasi terberat. !ennjlan /aset akan mengakibatkan penekanan pada akar 

sara/ ketika keluar dari kanalis spinalis, yang menyebabkan nyeri menyebar sepanjang sara/  tersebut.

2.0. Faktor 5eiko4

2.0.1. Uia

'eara teri, nyeri pinggang atau >9! dapat dialami leh siapa saja, pada umur   berapa saja. 4amun demikian keluhan ini jarang dijumpai pada kelmpk umur 0-#0 tahun,

hal ini mungkin berhubungan dengan beberapa /aktr etilgik tertentu yag lebih sering dijumpai pada umur yang lebih tua. 9iasanya nyeri ini mulai dirasakan pada mereka yang  berumur dekade kedua dan insiden tertinggi dijumpai pada dekade kelima.9ahkan keluhan

(19)

2.0.2. Jeni Kelamin

>aki-laki dan perempuan memiliki risik yang sama terhadap keluhan nyeri pinggang sampai umur 0 tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin seserang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada *anita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus menstruasi, selain itu prses menpause  juga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hrmn estrgen

sehingga memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.

2.0.). Faktor Indek 'aa T%"%*

9erat 9adan

!ada rang yang memiliki berat badan yang berlebih risik timbulnya nyeri pinggang lebih besar, karena beban pada sendi penumpu berat badan akan meningkat, sehingga dapat memungkinkan terjadinya nyeri pinggang.

inggi 9adan

inggi badan berkaitan dengan panjangnya sumbu tubuh sebagai lengan beban anterir maupun lengan psterir untuk mengangkat beban tubuh.

2.0.+. Peker6aan

;eluhan nyeri ini juga berkaitan erat dengan akti"itas mengangkat beban berat, sehingga ri*ayat pekerjaan sangat diperlukan dalam penelusuran penyebab serta  penanggulangan keluhan ini. !ada pekerjaan tertentu, misalnya serang kuli pasar yang  biasanya memikul beban di pundaknya setiap hari. <engangkat beban berat lebih dari 5 kg

sehari akan memperbesar resik timbulnya keluhan nyeri pinggang.

2.0.0. Akti&ita ata% /la*raga

'ikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri pinggang yang sering tidak  disadari leh penderitanya. erutama sikap tubuh yang menjadi kebiasaan. ;ebiasaan seserang, seperti duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada psisi yang salah dapat menimbulkan nyeri pinggang, misalnya, pada pekerja kantran yang terbiasa duduk dengan

(20)

 psisi punggung yang tidak tertpang pada kursi, atau serang mahasis*a yang seringkali membungkukkan punggungnya pada *aktu menulis. !sisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke muka. !sisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur  yang tidak menpang spinal. ;asur yang diletakkan di atas lantai lebih baik daripada tempat tidur yang bagian tengahnya lentur. !sisi mengangkat beban dari psisi berdiri langsung membungkuk mengambil beban merupakan psisi yang salah, seharusnya beban tersebut diangkat setelah jngkk terlebih dahulu.

2.0.. Faktor 5iiko Lain

kndisi kesehatan yang buruk, masalah psiklgik dan psikssial, artritis degenerati/, merkk, sklisis mayr (kur"atura J80), besitas, tinggi badan yang

 berlebihan, hal yang berhubungan pekerjaan seperti duduk dan mengemudi dalam *aktu lama, duduk atau berdiri berjam-jam (psisi tubuh kerja yang statik), getaran, mengangkat, memba*a beban, menarik beban, membungkuk, memutar, dan kehamilan.

<erkk dikatakan dapat meningkatkan resik terjadinya nyeri pinggang ba*ah pada usia muda dengan odds ratio ,$ F5% + #,-,0.

2.. DIA#N/SIS

2..1. Anamnei

 4yeri pinggang ba*ah dapat dibagi dalam  jenis nyeri, yaitu,6

 4yeri pinggang lkal

enis ini paling sering ditemukan. 9iasanya terdapat di garis tengah dengan radiasi ke kanan dan ke kiri. 4yeri ini dapat berasal dari bagian-bagian di ba*ahnya seperti /asia, tt-tt paraspinal, krpus "ertebra, sendi dan ligamen.

(21)

asa nyeri dapat berganti-ganti dengan parestesi dan dirasakan pada dermatm yang  bersangkutan pada salah satu sisi badan. ;adang-kadang dapat disertai hilangnya perasaan atau gangguan /ungsi mtris. +ritasi dapat disebabkan leh prses desak ruang pada /ramen "ertebra atau di dalam kanalis "ertebralis.

 4yeri rujukan smatis

+ritasi serabut-serabut sensris dipermukaan dapat dirasakan lebih dalam pada dermatm yang bersangkutan. 'ebaliknya iritasi di bagian-bagian dalam dapat dirasakan di  bagian lebih super/isial.

 4yeri rujukan "isersmatis

&danya gangguan pada alat-alat retrperitnium, intraabdmen atau dalam ruangan  panggul dapat dirasakan di daerah pinggang.

 4yeri karena iskemia

asa nyeri ini dirasakan seperti rasa nyeri pada klaudikasi intermitens yang dapat dirasakan di pinggang ba*ah, di gluteus atau menjalar ke paha. Dapat disebabkan leh  penyumbatan pada perabangan arta atau pada arteri iliaka kmunis.

 4yeri psikgen

asa nyeri yang tidak *ajar dan tidak sesuai dengan distribusi sara/ dan dermatm dengan reaksi *ajah yang sering berlebihan.

!enyebab mekanis >9! menyebabkan nyeri mendadak yang timbul setelah psisi mekanis yang merugikan. <ungkin terjadi rbekan tt, peregangan /asia atau iritasi  permukaan sendi. ;eluhan karena penyebab lain timbul bertahap2,3.

3arus dibedakan antara >9! dengan nyeri tungkai, mana yang lebih dminan dan intensitas dari masing-masing nyerinya, yang biasanya merupakan nyeri radikuler. 4yeri pada tungkai yang lebih banyak dari pada >9! dengan rasi 80-0% menunjukkan adanya radikulpati dan mungkin memerlukan suatu tindakan perasi. 9ila nyeri >9! lebih banyak  daripada nyeri tungkai, biasanya tidak menunjukkan adanya suatu kmpresi radiks dan juga  biasanya tidak memerlukan tindakan perati/ 2,3.

Cejala >9! yang sudah lama dan intermiten, diselingi leh peride tanpa gejala merupakan gejala khas dari suatu >9! yang terjadinya seara mekanis. 3erniasi diskus bisa membutuhkan *aktu 8 hari sampai reslusinya. Degenerasi diskus dapat menyebabkan rasa tidak nyaman krnik dengan eksaserbasi selama -$ minggu.2,3

Galaupun suatu tindakan atau gerakan yang mendadak dan berat, yang biasanya  berhubungan dengan pekerjaan, bisa menyebabkan suatu >9!, namun sebagian besar episde herniasi diskus terjadi setelah suatu gerakan yang relati/ sepele, seperti membungkuk atau memungut barang yang enteng.2,3

(22)

3arus diketahui pula gerakan-gerakan mana yang bisa menyebabkan bertambahnya nyeri >9!, yaitu duduk dan mengendarai mbil dan nyeri biasanya berkurang bila tiduran atau berdiri, dan setiap gerakan yang bisa menyebabkan meningginya tekanan intra-abdminal akan dapat menambah nyeri, juga batuk, bersin dan mengejan se*aktu de/ekasi.2,3

'elain nyeri leh penyebab mekanik ada pula nyeri nn-mekanik. 4yeri pada malam hari bisa merupakan suatu peringatan, karena bisa menunjukkan adanya suatu kndisi terselubung seperti adanya suatu keganasan ataupun in/eksi.2,3

aktr-/aktr lain yang penting adalah gangguan penernaan atau gangguan miksi-de/ekasi, karena bisa merupakan tanda dari suatu lesi di kauda ekuina dimana harus diari dengan teliti adanya hipestesi peri-anal, retensi urin, overflow incontinence dan tidak adanya  perasaan ingin miksi dan gejala-gejala ini merupakan suatu keadaan emergensi yang abslut, yang memerlukan suatu diagnsis segera dan dekmpresi perati/ segera, bila ditemukan kausa yang menyebabkan kmpresi.2,3

'uatu radikulpati tanpa nyeri menandakan kemungkinan adanya suatu penyakit metablik seperti  polineuropati diabetik, namun juga harus diingat bah*a hilangnya nyeri tanpa terapi yang adekuat dapat menandakan adanya suatu penyembuhan, namun dapat pula  berarti bah*a serabut nyeri hanur sehingga perasaan nyeri hilang, *alaupun kmpresi radiks

masih ada.2,3

'uatu nyeri yang berkepanjangan akan menyebabkan dan dapat diperberat dengan adanya depresi sehingga harus diberi pengbatan yang sesuai. erdapat 5 tanda depresi yang menyertai nyeri yang hebat, yaitu anergi (tak ada energi), anhednia (tak dapat menikmati diri sendiri), gangguan tidur, menangis spntan dan perasaan depresi seara umum.2,3

2..2. Pemerikaan (iik

!emeriksaan /isik seara kmprehensi/ pada pasien dengan nyeri punggung meliputi e"aluasi sistem neurlgi dan muskulskeltal. !emeriksaan neurlgi meliputi e"aluasi sensasi tubuh ba*ah, kekuatan dan re/leks-re/leks.,5,

2..2.1 In$eki

!emeriksaan /isik dimulai dengan inspeksi dan bila pasien tetap berdiri dan menlak  untuk duduk, maka sudah harus diurigai adanya suatu herniasi diskus.,5,

Cerakan akti/ pasien harus dinilai, diperhatikan gerakan mana yang membuat nyeri dan juga bentuk klumna "ertebralis, berkurangnya lrdsis serta adanya sklisis. 9erkurang sampai hilangnya lrdsis lumbal dapat disebabkan leh spasme tt  para"ertebral.,5,

Cerakan-gerakan yang perlu diperhatikan pada penderita6

(23)

• Kkstensi ke belakang (bak e:tensin) seringkali menyebabkan nyeri pada tungkai bila

ada stensis /ramen inter"ertebralis di lumbal dan artritis lumbal, karena gerakan ini akan menyebabkan penyempitan /ramen sehingga menyebabkan suatu kmpresi pada sara/ spinal.

• leksi ke depan (/r*ard /le:in) seara khas akan menyebabkan nyeri pada tungkai bila

ada 34!, karena adanya ketegangan pada sara/ yang terin/lamasi diatas suatu diskus  prtusi sehingga meninggikan tekanan pada sara/ spinal tersebut dengan jalan

meningkatkan tekanan pada /ragmen yang tertekan di sebelahnya (jakhammer e//et). 2..2.2 Pal$ai

&danya nyeri (tenderness) pada kulit bisa menunjukkan adanya kemungkinan suatu keadaan psiklgis di ba*ahnya (psyhlgial "erlay).;adang-kadang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri dengan menekan pada ruangan inter"ertebralis.,5,

!ada spndillistesis yang berat dapat diraba adanya ketidak-rataan (step-//) pada  palpasi di tempat@le"el yang terkena.,5,

!enekanan dengan jari jempl pada prsesus spinalis dilakukan untuk menari adanya /raktur pada "ertebra.!emeriksaan /isik yang lain mem/kuskan pada kelainan neurlgis.

3arus diari pula re/leks patlgis seperti babinski, terutama bila ada hipere/leksia yang menunjukkan adanya suatu gangguan upper mtr neurn (=<4). Dari pemeriksaan re/leks ini dapat membedakan akan kelainan yang berupa =<4 atau ><4.,5,

2..2.)Pemerikaaan 'otorik 

3arus dilakukan dengan seksama dan harus dibandingkan kedua sisi untuk  menemukan abnrmalitas mtris. !emeriksaan yang dilakukan meliputi 6

• 9erjalan dengan menggunakan tumit.

• 9erjalan dengan menggunakan jari atau berjinjit.

• ngkk dan gerakan bertahan ( seperti mendrng tembk ),5,

2..2.+ Pemerikaan Senorik 

!emeriksaan sensrik akan sangat subjekti/ karena membutuhkan perhatian dari  penderita dan tak jarang keliru. Diperhatikan pula nyeri dalam tt dan rasa gerak.,5,

2..2.0 5e(lek

e/leks yang harus di periksa adalah re/leks di daerah &hilles dan !atella, respn dari pemeriksaan ini dapat digunakan untuk mengetahui lkasi terjadinya lesi pada sara/  spinal.'peial test antara lain6

• es >asegue6

<engangkat tungkai dalam keadaan ekstensi. !siti/ bila pasien tidak  dapatmengangkat tungkai kurang dari 0L dan nyeri sepanjang ner"us ishiadius. asa nyeri

(24)

dan terbatasnya gerakan sering menyertai radikulpati, terutama pada herniasi disus lumbalis @ lumb-saralis.

#am"ar 0 Te Laeg%e

• es !atrik dan anti-patrik6

leksi-abduksi-eksternal rtatin-ekstensi sendi panggul. !siti/ jika gerakan diluar  kemauan terbatas, sering disertai dengan rasa nyeri. !siti/ pada penyakit sendi panggul, negati"e pada ishialgia.

#am"ar . Te Patrik dan anti7$atrik 

• es kernig6

!asien terlentang, paha

di/leksikan, kemudian

meluruskan tungkai ba*ah sejauh mungkin anpa timbul rasa nyeri yang berarti. !siti/ jika terdapat spasme in"lunter tt semimembraneus, semitensinus, bieps /emris yang membatasi ekstensi lutut dan timbul nyeri.

• es 4a//Eiger6

Dengan menekan kedua "ena jugularis, maka tekanan >' akan meningkat, akan menyebabkan tekanan pada radiks bertambah, timbul nyeri radikuler. !siti/ pada spndilitis.

(25)

!enderita disuruh mengejan kuat maka tekanan >' akan meningkat, hasilnya sama dengan perbaan 4a//Eiger.

• 'pasme m. psas6

Diperiksa pada pasien yang berbaring terlentang dan pel"is ditekan kuat – kuat pada meja leh sebelah tangan pemeriksa, sementara tangan lain menggerakkan tungkai ke psisi "ertial dengan lutu dalam keadaan /leksi tegak lurus. !anggulseara pasi/ mengadakan hiperekstensi ketika pergelangan kaki diangkat. erbatasnya gerakan ditimbulkan leh spasme in"lunter m.psas.

• es Caenselen6

erbatasnya /leksi lumbal seara pasi/ dan rasa nyeri yang diakibatkan sering menyertai penyakit pada art. >umbal @ lumb-saral. Dengan pasien berbaring terlentang,  pemeriksa memegang salah satu ekstremitas ba*ah dengan kedua belah tangan dan menggerakkan paha sampai pada psisi /leksi maksimal. ;emudian pemeriksa menekan kuat  – kuat ke ba*ah kearah meja dan ke atas kearah kepala pasien, yang seara pasi/ 

menimbulkan /leksi lumna spinalis lumbalis.

2..). Pemerikaan Pen%n6ang7

2..).1 La"oratori%m

!ada pemeriksaan labratrium rutin penting untuk melihat1 laju endap darah (>KD), kadar 3b, jumlah leuksit dengan hitung jenis, dan /ungsi ginjal. ,5,

...!ungsi >umbal (>!)

>! akan nrmal pada /ase permulaan prlaps diskus, namun belakangan akan terjadi transudasi dari low molecular weight albumin sehingga terlihat albumin yang sedikit meninggi sampai dua kali le"el nrmal. ,5,

...!emeriksaan adilgis 6

t rntgen biasa (plain phts) sering terlihat nrmal atau kadang-kadang dijumpai  penyempitan ruangan inter"ertebral, spndillistesis, perubahan degenerati/, dan tumr 

spinal. !enyempitan ruangan inter"ertebral kadang-kadang terlihat bersamaan dengan suatu  psisi yang tegang dan melurus dan suatu sklisis akibat spasme tt para"ertebral.,5,

(26)

 san adalah sarana diagnstik yang e/ekti/ bila "ertebra dan le"el neurlgis telah jelas

dan kemungkinan karena kelainan

tulang.,5,

<ielgra/i berguna untuk melihat kelainan

radiks spinal, terutama pada pasien yang sebelumnya dilakukan perasi "ertebra atau dengan alat /iksasi metal. mielgra/i dilakukan dengan suatu Eat kntras berguna untuk melihat dengan lebih jelas ada atau tidaknya kmpresi ner"us atau arakniditis pada pasien yang menjalani perasi "ertebra multipel dan bila akan direnanakan tindakan perasi terhadap stensis /raminal dan kanal "ertebralis.,5,

#am"ar 3. 8T 'ielogra(i

<+(akurasi 7-80%) biasanya sangat sensiti/   pada 34! dan

akan menunjukkan berbagai prlaps. 4amun para ahli bedah sara/ dan ahli bedah rtpedi tetap memerlukan suatu K<C untuk menentukan diskus mana yang paling terkena.<+ sangat berguna bila6

• "ertebra dan le"el neurlgis belum jelas

• keurigaan kelainan patlgis pada medula spinal atau jaringan lunak  • untuk menentukan kemungkinan herniasi diskus pst perasi

• keurigaan karena in/eksi atau neplasma

<ielgra/i atau  mielgra/i danatau <+ adalah alat diagnstik yang sangat  berharga pada diagnsis >9! dan diperlukan leh ahli bedah sara/ atau rtpedi untuk 

(27)

menentukan lkalisasi lesi pre-perati/ dan menentukan adakah adanya sek*ester diskus yang lepas dan mengeksklusi adanya suatu tumr.,5,

<umenthaler (#F8) menyebutkan adanya 5% /alse negati"e diskus prlaps pada mielgra/i dan #0% /alse psiti"e dengan akurasi 7%.

#am"ar 9. '5I

Diskgra/idapat dilakukan

dengan menyuntikkan suatu Eat

kntras ke dalam nukleus pulpsus

untuk menentukan adanya suatu annulus

/ibrsus yang rusak, dimana kntras

hanya bisa penetrasi@menembus bila ada suatu

lesi. Dengan adanya

<+ maka pemeriksaan ini sudah tidak begitu ppuler lagi karena in"asi/.

Klektrmigra/i (K<C), Dalam bidang neurlgi, maka pemeriksaan elektr/isilgis@neur/isilgis sangat berguna pada diagnsis sindrma radiks.!emeriksaan K<C dilakukan untuk 6

• <enentukan le"el dari iritasi atau kmpresi radiks

• <embedakan antara lesi radiks dengan lesi sara/ peri/er  • <embedakan adanya iritasi atau kmpresi radiks

Klektrneurgra/i (K4C), !ada elektrneurgra/i dilakukan stimulasi listrik pada suatu sara/ peri/er tertentu sehingga keepatan hantar sara/ (;3') mtrik dan sensrik 

(28)

(4er"e ndutin elity@4) dapat diukur, juga dapat dilakukan pengukuran dari re/leks dengan masa laten panjang seperti  F-wave dan  -refle. !ada gangguan radiks,  biasanya 4 nrmal, namun kadang-kadang bisa menurun bila telah ada kerusakan aksn

dan juga bila ada neurpati seara bersamaan ,5,

!tensial etusan 'matsensrik('mat-'ensry K"ked !tentials@''K!). ;adang-kadang pemeriksaan ''K! diperlukan untuk membuat diagnsis lesi-lesi yang lebih  prksimal sepanjang jaras-jaras smatsensrik.

'emua tes mempunyai hasil yang psiti/ palsu dan negati/ palsu serta penggunaan tes diagnstik lebih dari satu akan mempertajam akurasi diagnstik.

3arus diingat bah*a seluruh pemeriksaan tambahan ini dilakukan dalam kerangka  pemeriksaan klinis neurlgis dan harus die"aluasi sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh sehingga sampai pada suatu kesimpulan diagnsis yang akurat sehingga tindakan  pembedahan yang berlebihan dapat diegah.,5,

2.. Penatalakanaan

2..1. Penatalakanaan Low Back Pain Ak%t

'ebagian besar pasien dapat diatasi seara e/ekti/ dengan kmbinasi dari pemberian in/rmasi, saran, analgesia, dan jaminan yang tepat. !asien juga harus disemangati untuk  segera kembali bekerja. !enjelasan dan saran dapat juga dalam bentuk tertulis. ;rnisitas low backpain dapat dihindari dengan6 memperhatikan aspek psiklgis gejala yang ada, menghindari pemeriksaan yang tidak perlu dan berlebihan, menghindari penatalaksanaan

(29)

yang tidak knsisten, serta memberikan saran untuk menegah rekurensi (seperti6 menghindari pengangkatan beban yang berat).,7

aktr yang berhubungan dengan hasil dan krnisitas l* bak pain 6

  Distress6 reaksi depresi/, ketidakberdayaan.

 !emahaman tentang nyeri dan disabilitas6 rasa takut dan kesalahpahaman tentang nyeri.  aktr perilaku6 menghindari gerakan-gerakan yang memperberat.

2..2. 'engidenti(ikai Faktor 5iiko ke Ara* Kroniita

uidelines tatalaksana untuk strata # dititikberatkan pada identi/ikasi /aktr risik ke arah krnisitas. !endekatan yang berguna telah dikembangkan di 4e* Mealand. 9ertujuan untuk mengikutsertakan semua pihak (pasien, keluarga, paramedis, dan yang paling penting atasan pasien). Kmpat kelmpk /aktr risik #flags$ untuk krnisitas berikut dengan strategi  penatalaksanaan yang direkmendasikan, termasuk pemakaian kuesiner skrining, struktur 

interview yang sesuai dan pedman manajemen perilaku. kusnya hanya pada /aktr   psiklgis yang mengarah ke krnisitas .  *ed flags akan mengidenti/ikasi sejumlah keil  pasien yang membutuhkan rujukan ke ahli bedah. 9egitu pula jika pasien bertendensi untuk   bunuh diri, harus dirujuk ke psikiater seepatnya. ;edua grup pasien ini harus ditatalaksana

seara terpisah,7

2..). Pedoman Penatalakanaan Kom$re*eni( Paien dengan N,eri

 <endengarkan pasien dengan seksama.

 <emperhatikan perilaku pasien dengan ermat.

 <endengarkan bukan hanya apa yang dikatakan, tetapi bagaimana hal tersebut

dikatakan.

 Kmpati terhadap perasaan pasien.

 <emti"asi agar pasien tidak merasa takut.

 <emperbaiki kesalahpahaman yang mungkin terjadi dalam knsultasi dkter-pasien.  <enghilangkan pikiran-pikiran yang tidak membantu (atau bahkan merusak).

 <engerti kndisi ssial eknmi pasien.,7

2..+. Penatalakanaan Low Back Pain Kronik ,ang men,e"a"kan Dia"ilita

!enelitian telah menunjukkan bah*a pengaruh terpenting dalam perkembangan krnisitas adalah psiklgikal dibandingkan dengan bimekanikal.

(30)

aktr-/aktr psiklgis yang dimaksud adalah distress berat, kesalahpahaman tentang nyeri dan implikasinya, serta penghindaran akti"itas karena takut membuat rasa nyeri bertambah  parah.

erhadap pasien-pasien yang membutuhkan penanganan rujukan spesialis, pilihan terapinya adalah interdisciplinar" pain management programme (+!<!). Dimana di/kuskan  pada /ungsi dibandingkan penyakit, tatalaksana dibandingkan penyembuhan, integrasi  beberapa terapi spesi/ik, penatalaksanaan multidisiplin, menekankan pada metde akti/ 

daripada pasi/, dan self care daripada hanya menerima terapi.,7

2..0. Penatalakanaan Low Back Pain Non S$ei(ik 

 &kti"itas6 lakukan akti"itas nrmal. !enting untuk melanjutkan kerja seperti biasanya.  irah baring6 tidak dianjurkan sebagai terapi, tetapi pada beberapa kasus dapat dilakukan  tirah baring - hari pertama untuk mengurangi nyeri.

 <edikasi6 bat anti-nyeri diberikan dengan inter"al biasa dan digunakan hanya jika

diperlukan. <ulai dengan parasetaml atau 4'&+D. ika tidak ada perbaikan, ba ampuran parasetaml dengan piid. !ertimbangkan tambahan muscle relaant tetapi hanya untuk jangka pendek, mengingat bahaya ketergantungan.

 2lahraga 6 harus die"aluasi lebih lanjut jika pasien tidak kembali ke akti"itas

sehari-harinya dalam $- minggu.

 <anipulasi6 dipertimbangkan untuk kasuskasus yang membutuhkan bat penghilang

nyeri ekstra dan belum dapat kembali bekerja dalam #- minggu. erapi dan inter"ensi lain6 belum ada penelitian mengenai terapi dengan traksi, termis ultrasound , akupuntur, sabuk penyangga, ataupun pijatan.,7

2... Penatalakanaan Low Back Pain dengan Nerve Root 

 &kti"itas6 pasien didrng melakukan beragam akti"itas *alaupun punggung@tungkai

 ba*ahnya nyeri.

(31)

DAFTA5 PUSTAKA

# Daniel '. Gib*, &natmi ubuh <anusia , akarta6 Cramedia, 00$.  http6@@***.library.upn"j.a.id

 <ardjn, <., 00, 4eurlgi ;linis, Dian akyat, akarta. $ http6@@***.repsitry.usu.a.id@bitstream

5 ;asjmir, ?+. 0#0. 4yeri 'pinal. buku ajar +lmu !enyakit Dalam jilid +++ Kdisi . akarta.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk meneliti aktifitas menemukan sumber belajar yang mahasiswa lakukan di OAC serta meneliti fasilitas dan materi yang masih perlu

Suatu proses kegiatan memuat barang/penumpang ke dalam alat pengangkutan membawa barang/ penumpang dari pemuatan ke tempat tujuan dan dan menurunkan

badan dan berat

Terkait dengan SSJ-NET sebagai bentuk reaksi alergi yang melibatkan sistem imun, beberapa penelitian pada populasi yang berbeda menunjukkan hubungan antara reaksi

Buku saku sebagai referensi tambahan Matakuliah Ekologi Tumbuhan berisikan hasil penelitian secara keseluruhan yang terdiri dari jenis-jenis tumbuhan mangrove, deskripsi

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu berat bayi lahir sebagai variabel respon, sedangkan variabel prediktornya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

The CoO/graphene nanohybrids display high performance as an anode material for lithium-ion battery, such as high reversible lithium storage capacity (650 mA·h/g after

Subjek validasi produk dari hasil penelitian pengembangan pengembangan media video pembelajaran tentang keterampilan membuka dan menutup serta menjelaskan pembelajaran pada