AA AHMAD
AA AHMAD
DIMYATI
DIMYATI
EMPIEMA
EMPIEMA
Pembimbing:
Pembimbing:
dr. Suhardi
dr. Suhardi
Sp.BTKV
Sp.BTKV
•
•Empyema ialah proses supurasi yang terjadi di Empyema ialah proses supurasi yang terjadi di rongga tubuh, dimana rongga tersebut secararongga tubuh, dimana rongga tersebut secara anatomis sudah ada.
anatomis sudah ada.
•
•Empyema dapat terjadi di Empyema dapat terjadi di rongga pleura yang dikenal dengan nama empyema thoraks, rongga pleura yang dikenal dengan nama empyema thoraks, dan dapatdan dapat juga terjadi di kandung empedu dan pelvic.
juga terjadi di kandung empedu dan pelvic.
•
•Hippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lampau dan dialah yang pertama kaliHippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lampau dan dialah yang pertama kali melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empyema
melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empyema
•
•Penyakit tersebut dapat pula disebabkan oleh:Penyakit tersebut dapat pula disebabkan oleh:
•
• rauma pada dada !sekitar "#$% kasus mendorong ke arah empyema&rauma pada dada !sekitar "#$% kasus mendorong ke arah empyema&
•
•Pecahnya abses dari paru#paru ke dalam rongga pleuraPecahnya abses dari paru#paru ke dalam rongga pleura
•
•Perluasan suatu in'eksi yang bukan dari paru#paru !misalnya: madiastinitis, peritonitis&Perluasan suatu in'eksi yang bukan dari paru#paru !misalnya: madiastinitis, peritonitis&
•
• rauma pada eso'agusrauma pada eso'agus
•
•(atrogenie in'eksi saat mera)at luka di seki(atrogenie in'eksi saat mera)at luka di sekitar daerah dada.tar daerah dada.
•
•Empyema mempunyai tingkat kematian yang Empyema mempunyai tingkat kematian yang cukup tinggi, biasanya akibat dari kegagalan berna'ascukup tinggi, biasanya akibat dari kegagalan berna'as dan sepsis
dan sepsis
•
•Empyema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik pembedahanEmpyema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik pembedahan dan penggunaan antibiotik baru yang
dan penggunaan antibiotik baru yang lebih e'ekti'.lebih e'ekti'.
•
•Empyema dapat terjadi sekunder akibat Empyema dapat terjadi sekunder akibat in'eksi ditempat lain, untuk itu in'eksi ditempat lain, untuk itu perlu dilakukan pengobatanperlu dilakukan pengobatan yang adekuat
yang adekuat terhadap semua terhadap semua penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat menimbulkan penyulit penyulit pada empyemapada empyema
Pendahuluan
•
•Empyema ialah proses supurasi yang terjadi di Empyema ialah proses supurasi yang terjadi di rongga tubuh, dimana rongga tersebut secararongga tubuh, dimana rongga tersebut secara anatomis sudah ada.
anatomis sudah ada.
•
•Empyema dapat terjadi di Empyema dapat terjadi di rongga pleura yang dikenal dengan nama empyema thoraks, rongga pleura yang dikenal dengan nama empyema thoraks, dan dapatdan dapat juga terjadi di kandung empedu dan pelvic.
juga terjadi di kandung empedu dan pelvic.
•
•Hippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lampau dan dialah yang pertama kaliHippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lampau dan dialah yang pertama kali melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empyema
melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empyema
•
•Penyakit tersebut dapat pula disebabkan oleh:Penyakit tersebut dapat pula disebabkan oleh:
•
• rauma pada dada !sekitar "#$% kasus mendorong ke arah empyema&rauma pada dada !sekitar "#$% kasus mendorong ke arah empyema&
•
•Pecahnya abses dari paru#paru ke dalam rongga pleuraPecahnya abses dari paru#paru ke dalam rongga pleura
•
•Perluasan suatu in'eksi yang bukan dari paru#paru !misalnya: madiastinitis, peritonitis&Perluasan suatu in'eksi yang bukan dari paru#paru !misalnya: madiastinitis, peritonitis&
•
• rauma pada eso'agusrauma pada eso'agus
•
•(atrogenie in'eksi saat mera)at luka di seki(atrogenie in'eksi saat mera)at luka di sekitar daerah dada.tar daerah dada.
•
•Empyema mempunyai tingkat kematian yang Empyema mempunyai tingkat kematian yang cukup tinggi, biasanya akibat dari kegagalan berna'ascukup tinggi, biasanya akibat dari kegagalan berna'as dan sepsis
dan sepsis
•
•Empyema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik pembedahanEmpyema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik pembedahan dan penggunaan antibiotik baru yang
dan penggunaan antibiotik baru yang lebih e'ekti'.lebih e'ekti'.
•
•Empyema dapat terjadi sekunder akibat Empyema dapat terjadi sekunder akibat in'eksi ditempat lain, untuk itu in'eksi ditempat lain, untuk itu perlu dilakukan pengobatanperlu dilakukan pengobatan yang adekuat
yang adekuat terhadap semua terhadap semua penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat menimbulkan penyulit penyulit pada empyemapada empyema
Pendahuluan
•
•
Empyema adalah suatu keadaan dimana nanah dan cairan dari
Empyema adalah suatu keadaan dimana nanah dan cairan dari
jaringan yang terin
jaringan yang terin
'eksi terkumpul di suatu rongga tubuh.
'eksi terkumpul di suatu rongga tubuh.
•
•
*ata ini berasal dari bahasa +unani empyein yang artinya
*ata ini berasal dari bahasa +unani empyein yang artinya
menghasilkan nanah !supurasi&.
menghasilkan nanah !supurasi&.
•
•
Empyema paling sering digunakan sebagai pengumpulan nanah di
Empyema paling sering digunakan sebagai pengumpulan nanah di
dalam rongga di sekitar paru#paru !rongga pleura&. api, kadang
dalam rongga di sekitar paru#paru !rongga pleura&. api, kadang
juga
juga
digunakan
digunakan
sebagai
sebagai
pengumpulan
pengumpulan
nanah
nanah
di
di
kandung
kandung
empedu
empedu
atau rongga pelvic.
atau rongga pelvic.
•
•
Empyema di rongga pleural biasanya dikenal dengan empyema
Empyema di rongga pleural biasanya dikenal dengan empyema
thoraks, untuk membedakan dengan empyema di rongga tubuh
thoraks, untuk membedakan dengan empyema di rongga tubuh
lain.
lain.
DEFENISI
Ine!"i bera"al dari luar paru
• trauma thoraks • pembedahan thoraks • torakosentesis
• masuknya jarum ke dinding dada untuk
mengalirkan cairan di rongga pleura, biasanya jarang terjadi
• abses sub'renik,missal abses hati karena amuba • Penyebab tersering ialah kuman staphylococcus,
kadang#kadang pneumococcus dan streptococcus jarang sekali, kuman#kuman gram negative
seperti hemophilus infuenza.
• Empyema pelvic pada )anita biasanya
disebabkan strain Bacteroides atau pseudomonas aeruginosa.
• Pada empyema kandung empedu biasanya
disebabkan oleh E.coli, Klebsiella pneumonia, Ine!"i bera"al dari paru
• pneumonia • abses paru
• bila timbul di peri'er paru dan
berdekatan dengan plura visceralis, kadang#kadang dinding abses bias pecah serta ikut pula merobek pleura visceralis yang pada akhirnya menjadi empyema • -stel bronkopleura • bronkiektasis • tuberculosis paru • aktinomikosis pau
ETI#$#%I
•
Hampir 0 % kasus empyema thoraks disebabkan oleh Stapylococus
aureus,
•
(nsiden empyema menurun seiring ditemukannya pemakaian
antibiotik secara adekuat.
•
/i merika terjadi, lebih dari satu juta kasus terjadi, penyebab in'eksi
pluera, 10% kasus terjadi sebagai parapneumonic eusion murni, $#
"0% sebagai parapneumoic eusion sederhana dengan komplikasi,
sekitar $% terjadi akibat trauma dada
•
/i (ndonesia, diantara 2."2 penderita yang dira)at, oleh karena
berbagai macam penyakit paru, terdapat $1 penderia pria !11%& dan
"1 penderita )anita !23%& yang berarti ratio pria dan )anita adalah
3,4 : "
!3,&•
5ecara internasional6 imbulnya in'eksi rongga pleura atau empyema
tidak diketahui
7erdasarkan perjalanan penyakitnya empyema thoraks
dapat dibagi dua :
•
Empyema akut
erjadi sekunder akibat in'eksi ditempat lain. erjadinya
peradangan akut yang diikuti pembentukan eksudat
•
Empyema kronis
7atas tegas antara empyema akut dan kronis sukar
ditentukan. Empyema disebut kronis, bila prosesnya
berlangsung lebih dari 3 bulan
E!"uda&
/imana cairan pleura yang steril di dalm rongga pleura merespons proses in8amasi di pleura
Fibr'purulen
9airan pleura menjadi lebih kental dan -brin tumbuh di perrmukaan pleura yang bisa melokulasi pus dan secara perlahan#lahan membatasi gerak dari paru. #rgani"a"i
*antong#kantong nanah yang terlokulasi akhirnya dapat mengembang menjadi rongga abses berdinding tebal, atau sebagai eksudat yang berorganisasi, paru dapat kolaps. /an dikelilingi oleh bungkusan tebal, tidak elastic.
&he Ameri(an &h'ra(i" "'(ie&) membagi
emp)ema &h'ra!" men*adi &iga :
Ter*adin)a emp)ema &h'ra!" dapa& melalui &iga *alan :
• 5ebagai komplikasi penyakit pneumonia atau bronchopneumonia dan abscessus pulmonum, oleh karena
kuman menjalar per continuitatum dan menembus pleura visceralis
• 5ecara hematogen , kuman dari 'ocus lain sampai di pleura visceralis
• (n'eksi dari luar dinding thora yang menjalar ke dalam rongga pleura, misalnya pada trauma thoracis,
abses dinding thora.
• erjadinya empyema akibat inv asi basil piogenik ke pleura, timbul peradangan akut yang diikuti dengan
pembentukan eksudat serous dengan banyak sel#sel P;< baik yang hidup ataupun mati dan meningkatnya kadar protein, maka cairan menjadi keruh dan kental. danya endapan#endapan -brin akan membentuk kantong#kantong yang melokalisasi nanah tersebut. pabila nanah menembus bronkus timbul -stel bronko pleura, atau menembus dinding thoraks dan keluar melalui kulit disebut empyema nasessitatis. 5tadium ini masih disebut empyema akut yang lama#lama akan menjadi kronis !batas tak jelas&
• 7iasanya empyema merupakan suatu proses luas, yang terdiri atas serangkaian daerah berkotak#kotak
yang melibatkan sebagian besar dari satu atau kedua rongga pleura. /apat pula terjadi perubahan pleura parietal. =ika nanah yang tertimbun tersebut tidak disalurkan keluar, maka akan menembus dinding dada ke dalam parenkim paru#paru dan menimbulkan -stula.
• Piopneumothoraks dapat pula menembus ke dalam rongga perut. *antung#kantung nanah yang terkotak#
kotak akhirnya berkembang menjadi rongga#rongga abses berdinding tebal, atau dengan terjadinya pengorganisasian eksudat maka paru#paru dapat menjadi kolaps serta dikelilingi oleh sampul tebal yang tidak elastis .
• anda#tanda gejala a)al terutama pada empyema thoraks adalah tanda dan gejala
pneumonia bacteria.
• Penderita yang diobati dengan tidak memadai atau dengan antibiotik yang tidak
tepat dapat mempunyai interval beberapa hari antara 'ase pneumonia klinik dan bukti adanya empyema.
• *ebanyakan penderita menderita demam. demamnya remitten. takikardi, dyspneu,
sianosis, batuk#batuk.
• Pada pemeriksaan -sik ditemukan tanda#tanda seperti pleural eusion umumnya. • 7entuk thoraks asimetrik, bagian yang sakit tampak lebih menonjol, pergerakan
na'as pada sisi yang sakit tertinggal, perkusi pekak, jantung dan mediastinum terdorong kearah yang sehat, bila nanahnya cukup banyak sel iga pada sisi yang sakit melebar, bising na'as pada bagian yang sakit melemah sampai hilang.
• Pemeriksaan darah tepi menunjukkan leukositosis dan pergeseran ke kiri seperti
•
5elain berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan -sik pada
pemeriksaan laboratorium didapat kadar >/H, total protein dan ?79
yang meningkat dari normal.
•
7iopsy pleura dapat dilakukan bersamaan dengan pungsi. =aringan
yang didapat dikirimkan untuk pemeriksaan patologi anatomi dan
mikroskopis.
•
Pada pemeriksaan patologi anatomi didapatkan gambaran endapan
sentri'ugasi padat dengan sel#sel radang yang terdiri dari leukosit,
P;< dan histiosit, kesan pleuritis supurati'.
•
diperlukan 'oto rontgen thora !P dan lateral& yang dibuat baik dalam
posisi tiduran atau tegak, yang menunjukkan cairan dalam rongga
pleura misalnya perselubungan yang homogeny, penebalan pleura,
sinus phrenicocostalis menghilang, sela iga melebar.
•
Pungsi pleura juga merupakan diagnostic penting dalam
menunjukkan keluarnya pus. /engan cara menusuk dari luar
dengan suatu semprit steril "0@20 ml serta menghisap sedikit
cairan pleura untuk dilihat secara -sik dan pemeriksaan
biokimia : tes rivalta. *olesterol dan >/H ! lactate
dehydroginase&. khir#akhir ini diketahui pemeriksaan kolesterol
dan >/H cairan pleura akan sangat mempermudah untuk
membedakan antara eksudat dan transudat. *olesterol A 4$
mg@dl dan >/H 200 (B disebut eksudat
•
Bntuk mengetahui kumam penyebabnya diperlukan
pemeriksaan sediaan laangsung dari pus secara mikroskospik.
tau dengan pembiakan kuman !secara tak langsung& dan uji
resistensi.
Empyema thoraks harus dapat dibedakan dengan : ". pleural eusion
• adalah adanya cairan patalogis dalam rongga pleura. biasanya disebabkan oleh
mycobacterium tuberculosis. biasanya pasien dating dengan nyeri dada pada sisi yang sakit, bila sudah berlanjut, karena nyeri ini pasien tak dapat miring lagi ke sisi yang sakit. pada pemeriksaan radiologis tampak suatu kesuraman yang menutupi gambaran paru normal yang dimulai dari diaphragma. hasil pemeriksaan pleura akan dapat memberikan diagnosis pasti.
2. sch)arte
• adalah gumpalan -brin yang melekatkan pleura visceralis dan pleura parietalis
setempat. sch)arte ini tentunya akan menurunkan kemampuan na'as penderita karena gangguan retraksi, maka akan timbul de'ormitas dan kemunduran 'aal paru akan lebih parah lagi.
5ebagai komplikasi dapat terjadi perluasan secara per
kontinuitatum, pada in'eksi Stapiloccocus, sering timbul
-stula broncopleura dan piopneumothoraks. *omplikasi
lokal lainnya, meliputi perikarditis purulen, abses paru,
peritoinitis akibat robekan melalui dia'ragma, dan
osteomielitis iga. *omplikasi sepsis seperti meningitis ,
arthritis, dan osteomielitis dapat juga terjadi secara
hematogen. Pada empyema Stapiloccocus, septikimia
jarang terjadi6 komplikasi ini sering ditemukan pada
in'eksi H. infuenza dan Pneumococus.
Prinsip penanggulangan empyema thoraks adalah : . Pengosongan rongga pleura
Prinsip ini seperti yang dilakukan pada abses dengan tujuan mencegah e'ek toksik dengan cara membersihkan
rongga pleura dari nanah dan jaringan#jaringan yang mati.
Pengosongan pleura dilakukan dengan cara :!3,&
Closed drainage tube thoracostomy !ater sealed drainage "#S$% dengan indikasi:
•<anah sangat kental dan sukar diaspirasi
•<anah terus terbentuk setelah 2 minggu
• erjadinya piopneumothoraks
Pengeluaran nanah dengan cara ?5/ dapat dibantu dengan melakukan penghisapan bertekanan negative sebesar "0#20 cm H2C jika penghisapan telah berjalan 3#4 minggu, tetaapi tidak menunjukkan kemajuan, maka harus ditempuh dengan cara lain, seperti pada empyema thoraks kronis.
&pen drainage
*arena drainase ini menggunakan kateter thoraks yang besar, maka diperlukan pemotongan tulang iga. /rainase terbuka ini dikerjakan pada empyema menahun karena pengobatan yang diberikan terlambat, pengobatan tidak adekuat atau mungkin sebab lain, yaitu drainase kurang bersih.
& P E ' # ( ' $ & #
)H&*+C&S)&-
E/&ESSE* 0/+P
C P E < # ( ' $ & #
)H&*+C&S)&-
C / + 1 1 E ) ) E P * & C E $ 2 * E
Pemberian antibiotik yang sesuai
• ;engingat kematian utama empyema karena terjadinya sepsis, maka antibiotik
memegang peranan penting. ntibiotik harus segera diberikan begitu diagnosis ditegakkan dan dosis harus adekuat. Pemilihan antibiotik didasarkan pada hasil pengecatan ram dari hapusan nanah. Pengobatan selanjutnya bergantung dari hasil kultur dan uji kepekaan.!3,&
• Empyema Sta3loccocus pada bayi paling baik diobati dengan cara paranteral
atau bila dapat diterapkan dengan penisilin atau vankomisin. (n'eksi
Pneumoccocus berespon terhadap penisilin, se'triakson atau se'otaksim, tetapi mungkin perlu vankomisin jika terjadi resistensi terhadap penisilin. H. infuenza berespon terhadap se'otaksim, se'triakson, ampisilin atau klorampenicol.
• khir#akhir ini penggunaan obat#obatan -brolitik seperti streptokinase ,
urokinase secara intrapleural juga dapat digunakan.tetapi penggunaan
-brinolitik ini masih dalam penelitian. -brinolitik bekerja menghancurkan -brin yang melekat di permukaan pleura sehingga akan mempermudah drainase dari cairan pleura.
Nama #ba& Van!'mi"in +,an!'!in-,an('led-l)ph'(in
%'l'ngan /apat bekerja pada kuman gram positi' dan spesies Enterococcus
D'"i" 30 mg@kgbb@hari
K'n&raindi!a"i Hipersensiti-tas
Ee! Samping Eritema, 8ushing, reaksi ana-laktik
Ke&erangan Perlu diperhatikan penggunaan pada gagal ginjal dan neutropenia
Nama #ba& Peni"ilin % +p/0erpen
%'l'ngan (nter'eron
D'"i" "#4 mB@4#j
K'n&raindi!a"i Hipersensiti-tas
Perha&ian Penggunaan pada penyembuhan 'ungsi ginjal
Ke&erangan (nteraksi dengan probenecid dapat meningkatkan
e'ektivitas obat, sedangkan dengan tetracycline dapat menurunkan e'ektivitas obat
C. Penutupan rongga empyema
Pada empyema menahun, seringkali rongga empyema tidak menutup karena penebalan dan kekakuan pleura. Bila hal ini terjadi, maka dilakukan pembedahan, yaitu :
indakan ini termasuk operasi besar yaitu : mengelupas jaringan pleura pleura yang menebal. (ndikasi
dekortikasi ialah :
/rainase tidak berjalan baik, karena kantung#kantung yang berisi nanah.
>etak empyema sukar dicapai oleh drain
Empyema totalis yang
mengalami organisasi pada pleura visceralis !peel sangat tebal
•
pley, . raham, P>E+F5 5+5E; CG CHCPE/(95
</ G9BE 1th edition, reat 7ritain, 7ath Press.
•
asjad, 9hairuddin, PE<< (>;B 7E/H CCPE/(,
Edisikedua, Bjung Pandang, 7intang>amumpatue.
•
5alter, obert 7ruce, EI7CC* CG /(5C/E5 </
(<=B(E5 CG HE ;B59B>C5*E>E> 5+5E;,
2nd edition, 7altimore, B.5.
•
indakan ini dilakukan
apabila empyema tidak
dapat sembuh karena adanya
-stel bronkopleura atau tidak
mungkin dilakukan
dekortikasi. Pada kasus ini
pembedahan dilakukan
dengan memotong iga
subperiosteal dengan tujuan
supaya dining thoraks dapat
jatuh ke dalam rongga pleura
akibat tekanan udara luar.
!Pengobatan tambahan
•
Pengobatan ini meliputi
perbaikan keadaan umum
serta -sioterapi untuk
membebaskan jalan
na'as dari sekret !nanah&,
latihan gerakan untuk
mengalami cacat tubuh
!de'ormitas&.
Pengobatan kausal
•
Pengobatan kausal ditujukan
pada penyakit#penyakit yang
menyebabkan terjadinya
empyema , misalnya abses
sub'renik. pabila dijumpai abses
sub'renik, maka harus dilakukan
drainase subdia'ragmatika.
5elain itu masih perlu diberikan
pengobatan spesi-k, untuk
amebiasis, tuberculosis,
Gase ((( !'ase organisasi&
• /ilakukan intervensi bedah berupa
dekortikasi agar paru bebas mengembang atau dilakukan
obliterasi rongga empyema dengan cara dinding dada dikolapskan
!torakoplasti& dengan mengangkat iga#iga sesuai dengan besarnya rongga empyema, dapat juga rongga empyema ditutup dengan periosteum tulang iga bagian dalam dan otot interkostans !air plombage&, dan ditutup dengan 'ase ( !'ase eksudat&
•/ilakukan drainase tertutup !?5/& dan dengan ?5/
dapat dicapai tujuan diagnostic terapi dan prevensi, diharapkan dengan pengeluaran cairan tersebut dapat dicapai pengembangan paru yang sempurna.
'ase (( !'ase -bropurulen&
•Pada 'ase ini penanggulangan harus lebih agresi' lagi
yaitu dilakukan drainase terbuka !reseksi iga open !indo!J&. /engan cara ini nanah yanga ada dapat dikeluarkan dan pera)atan luka dapat dipertahankan. /rainase terbuka juga bertujuan untuk menunggu keadaan pasien lebih baik dan proses in'eksi lebih tenang sehingga intervensi bedah yang lebih besar dapat dilakukan.
•Pada 'ase (( ini K5 surgery sangat bermam'aat,
dengan cara ini dapat dilakukan empiemektomi dan atau dekortikasi.
•otot atau omentum !muscle plombage atau omental
plombage&.
Penanggulangan emp)ema
•
Pada empyema tuberkulosa, toraktomi dilakukan bila
keadaan sudah tidak didapat kuman baik pada sputum
maupun cairan pleura dimana bakteri tahan asam !7&
pada sputum dan cairan pleura sudah negative. Bntuk
mencapai sputum dan cairan pleura negative diberikan
obat anti 7 yang masih sensitive secara teratur dan
untuk mencapai cairan pleura 7 negative dapat
dilakukan reseksi iga !)indo) and LauMing& bila keadaan
paru sangat rusak !menjadi sarang kuman 7& dilakukan
reseksi paru !pneumonektomi atau lobektomi&.
•
;ortalitas bergantung pada umur , penyakit penyerta, penyakit
dasarnya dan pengobatan yang adekuat. ngka kematin
meningkat pada usia tua atau penyakit dasar yang berat dank
arena terlambat dalam pemberian obat.
•