• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT EMPIEMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PPT EMPIEMA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

AA AHMAD

AA AHMAD

DIMYATI

DIMYATI

EMPIEMA

EMPIEMA

Pembimbing:

Pembimbing:

dr. Suhardi

dr. Suhardi

Sp.BTKV

Sp.BTKV

(2)

•Empyema ialah proses supurasi yang terjadi di Empyema ialah proses supurasi yang terjadi di rongga tubuh, dimana rongga tersebut secararongga tubuh, dimana rongga tersebut secara anatomis sudah ada.

anatomis sudah ada.

•Empyema dapat terjadi di Empyema dapat terjadi di rongga pleura yang dikenal dengan nama empyema thoraks, rongga pleura yang dikenal dengan nama empyema thoraks, dan dapatdan dapat  juga terjadi di kandung empedu dan pelvic.

 juga terjadi di kandung empedu dan pelvic.

•Hippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lampau dan dialah yang pertama kaliHippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lampau dan dialah yang pertama kali melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empyema

melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empyema

•Penyakit tersebut dapat pula disebabkan oleh:Penyakit tersebut dapat pula disebabkan oleh:

•  rauma pada dada !sekitar "#$% kasus mendorong ke arah empyema&rauma pada dada !sekitar "#$% kasus mendorong ke arah empyema&

•Pecahnya abses dari paru#paru ke dalam rongga pleuraPecahnya abses dari paru#paru ke dalam rongga pleura

•Perluasan suatu in'eksi yang bukan dari paru#paru !misalnya: madiastinitis, peritonitis&Perluasan suatu in'eksi yang bukan dari paru#paru !misalnya: madiastinitis, peritonitis&

•  rauma pada eso'agusrauma pada eso'agus

•(atrogenie in'eksi saat mera)at luka di seki(atrogenie in'eksi saat mera)at luka di sekitar daerah dada.tar daerah dada.

•Empyema mempunyai tingkat kematian yang Empyema mempunyai tingkat kematian yang cukup tinggi, biasanya akibat dari kegagalan berna'ascukup tinggi, biasanya akibat dari kegagalan berna'as dan sepsis

dan sepsis

•Empyema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik pembedahanEmpyema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik pembedahan dan penggunaan antibiotik baru yang

dan penggunaan antibiotik baru yang lebih e'ekti'.lebih e'ekti'.

•Empyema dapat terjadi sekunder akibat Empyema dapat terjadi sekunder akibat in'eksi ditempat lain, untuk itu in'eksi ditempat lain, untuk itu perlu dilakukan pengobatanperlu dilakukan pengobatan yang adekuat

yang adekuat terhadap semua terhadap semua penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat menimbulkan penyulit penyulit pada empyemapada empyema

Pendahuluan

(3)

•Empyema ialah proses supurasi yang terjadi di Empyema ialah proses supurasi yang terjadi di rongga tubuh, dimana rongga tersebut secararongga tubuh, dimana rongga tersebut secara anatomis sudah ada.

anatomis sudah ada.

•Empyema dapat terjadi di Empyema dapat terjadi di rongga pleura yang dikenal dengan nama empyema thoraks, rongga pleura yang dikenal dengan nama empyema thoraks, dan dapatdan dapat  juga terjadi di kandung empedu dan pelvic.

 juga terjadi di kandung empedu dan pelvic.

•Hippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lampau dan dialah yang pertama kaliHippocrates telah mengenalnya sejak 2.400 tahun yang lampau dan dialah yang pertama kali melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empyema

melakukan torakosintesis dan drainase pada pleural empyema

•Penyakit tersebut dapat pula disebabkan oleh:Penyakit tersebut dapat pula disebabkan oleh:

•  rauma pada dada !sekitar "#$% kasus mendorong ke arah empyema&rauma pada dada !sekitar "#$% kasus mendorong ke arah empyema&

•Pecahnya abses dari paru#paru ke dalam rongga pleuraPecahnya abses dari paru#paru ke dalam rongga pleura

•Perluasan suatu in'eksi yang bukan dari paru#paru !misalnya: madiastinitis, peritonitis&Perluasan suatu in'eksi yang bukan dari paru#paru !misalnya: madiastinitis, peritonitis&

•  rauma pada eso'agusrauma pada eso'agus

•(atrogenie in'eksi saat mera)at luka di seki(atrogenie in'eksi saat mera)at luka di sekitar daerah dada.tar daerah dada.

•Empyema mempunyai tingkat kematian yang Empyema mempunyai tingkat kematian yang cukup tinggi, biasanya akibat dari kegagalan berna'ascukup tinggi, biasanya akibat dari kegagalan berna'as dan sepsis

dan sepsis

•Empyema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik pembedahanEmpyema thoraks masih merupakan masalah penting, meskipun ada perbaikan teknik pembedahan dan penggunaan antibiotik baru yang

dan penggunaan antibiotik baru yang lebih e'ekti'.lebih e'ekti'.

•Empyema dapat terjadi sekunder akibat Empyema dapat terjadi sekunder akibat in'eksi ditempat lain, untuk itu in'eksi ditempat lain, untuk itu perlu dilakukan pengobatanperlu dilakukan pengobatan yang adekuat

yang adekuat terhadap semua terhadap semua penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat menimbulkan penyulit penyulit pada empyemapada empyema

Pendahuluan

(4)

Empyema adalah suatu keadaan dimana nanah dan cairan dari

Empyema adalah suatu keadaan dimana nanah dan cairan dari

 jaringan yang terin

 jaringan yang terin

'eksi terkumpul di suatu rongga tubuh.

'eksi terkumpul di suatu rongga tubuh.

*ata ini berasal dari bahasa +unani  empyein  yang artinya

*ata ini berasal dari bahasa +unani  empyein  yang artinya

menghasilkan nanah !supurasi&.

menghasilkan nanah !supurasi&.

Empyema paling sering digunakan sebagai pengumpulan nanah di

Empyema paling sering digunakan sebagai pengumpulan nanah di

dalam rongga di sekitar paru#paru !rongga pleura&. api, kadang

dalam rongga di sekitar paru#paru !rongga pleura&. api, kadang

 juga

 juga

digunakan

digunakan

sebagai

sebagai

pengumpulan

pengumpulan

nanah

nanah

di

di

kandung

kandung

empedu

empedu

atau rongga pelvic.

atau rongga pelvic.

Empyema di rongga pleural biasanya dikenal dengan empyema

Empyema di rongga pleural biasanya dikenal dengan empyema

thoraks, untuk membedakan dengan empyema di rongga tubuh

thoraks, untuk membedakan dengan empyema di rongga tubuh

lain.

lain.

DEFENISI

(5)
(6)
(7)

Ine!"i bera"al dari luar paru

• trauma thoraks • pembedahan thoraks • torakosentesis

• masuknya jarum ke dinding dada untuk

mengalirkan cairan di rongga pleura, biasanya  jarang terjadi

• abses sub'renik,missal abses hati karena amuba • Penyebab tersering ialah kuman staphylococcus,

kadang#kadang pneumococcus dan streptococcus  jarang sekali, kuman#kuman gram negative

seperti hemophilus infuenza.

• Empyema pelvic pada )anita biasanya

disebabkan strain Bacteroides atau pseudomonas aeruginosa.

• Pada empyema kandung empedu biasanya

disebabkan oleh E.coli, Klebsiella pneumonia, Ine!"i bera"al dari paru

• pneumonia • abses paru

• bila timbul di peri'er paru dan

berdekatan dengan plura visceralis, kadang#kadang dinding abses bias pecah serta ikut pula merobek pleura visceralis yang pada akhirnya menjadi empyema • -stel bronkopleura • bronkiektasis • tuberculosis paru • aktinomikosis pau

ETI#$#%I

(8)

Hampir 0 % kasus empyema thoraks disebabkan oleh Stapylococus

aureus,

(nsiden empyema menurun seiring ditemukannya pemakaian

antibiotik secara adekuat.

/i merika terjadi, lebih dari satu juta kasus terjadi, penyebab in'eksi

pluera, 10% kasus terjadi sebagai parapneumonic eusion murni, $#

"0% sebagai parapneumoic eusion sederhana dengan komplikasi,

sekitar $% terjadi akibat trauma dada

/i (ndonesia, diantara 2."2 penderita yang dira)at, oleh karena

berbagai macam penyakit paru, terdapat $1 penderia pria !11%& dan

"1 penderita )anita !23%& yang berarti ratio pria dan )anita adalah

3,4 : "

!3,&

5ecara internasional6 imbulnya in'eksi rongga pleura atau empyema

tidak diketahui

(9)

7erdasarkan perjalanan penyakitnya empyema thoraks

dapat dibagi dua :

Empyema akut

 erjadi sekunder akibat in'eksi ditempat lain. erjadinya

peradangan akut yang diikuti pembentukan eksudat

Empyema kronis

7atas tegas antara empyema akut dan kronis sukar

ditentukan. Empyema disebut kronis, bila prosesnya

berlangsung lebih dari 3 bulan

(10)

E!"uda&

/imana cairan pleura yang steril di dalm rongga pleura merespons proses in8amasi di pleura

Fibr'purulen

9airan pleura menjadi lebih kental dan -brin tumbuh di perrmukaan pleura yang bisa melokulasi pus dan secara perlahan#lahan membatasi gerak dari paru. #rgani"a"i

*antong#kantong nanah yang terlokulasi akhirnya dapat mengembang menjadi rongga abses berdinding tebal, atau sebagai eksudat yang berorganisasi, paru dapat kolaps. /an dikelilingi oleh bungkusan tebal, tidak elastic.

&he Ameri(an &h'ra(i" "'(ie&) membagi

emp)ema &h'ra!" men*adi &iga :

(11)

Ter*adin)a emp)ema &h'ra!" dapa& melalui &iga *alan :

• 5ebagai komplikasi penyakit pneumonia atau bronchopneumonia dan abscessus pulmonum, oleh karena

kuman menjalar per continuitatum dan menembus pleura visceralis

• 5ecara hematogen , kuman dari 'ocus lain sampai di pleura visceralis

• (n'eksi dari luar dinding thora yang menjalar ke dalam rongga pleura, misalnya pada trauma thoracis,

abses dinding thora.

• erjadinya empyema akibat inv asi basil piogenik ke pleura, timbul peradangan akut yang diikuti dengan

pembentukan eksudat serous dengan banyak sel#sel P;< baik yang hidup ataupun mati dan meningkatnya kadar protein, maka cairan menjadi keruh dan kental. danya endapan#endapan -brin akan membentuk kantong#kantong yang melokalisasi nanah tersebut. pabila nanah menembus bronkus timbul -stel bronko pleura, atau menembus dinding thoraks dan keluar melalui kulit disebut empyema nasessitatis. 5tadium ini masih disebut empyema akut yang lama#lama akan menjadi kronis !batas tak jelas&

• 7iasanya empyema merupakan suatu proses luas, yang terdiri atas serangkaian daerah berkotak#kotak

yang melibatkan sebagian besar dari satu atau kedua rongga pleura. /apat pula terjadi perubahan pleura parietal. =ika nanah yang tertimbun tersebut tidak disalurkan keluar, maka akan menembus dinding dada ke dalam parenkim paru#paru dan menimbulkan -stula.

• Piopneumothoraks dapat pula menembus ke dalam rongga perut. *antung#kantung nanah yang terkotak#

kotak akhirnya berkembang menjadi rongga#rongga abses berdinding tebal, atau dengan terjadinya pengorganisasian eksudat maka paru#paru dapat menjadi kolaps serta dikelilingi oleh sampul tebal yang tidak elastis .

(12)
(13)

• anda#tanda gejala a)al terutama pada empyema thoraks adalah tanda dan gejala

pneumonia bacteria.

• Penderita yang diobati dengan tidak memadai atau dengan antibiotik yang tidak

tepat dapat mempunyai interval beberapa hari antara 'ase pneumonia klinik dan bukti adanya empyema.

• *ebanyakan penderita menderita demam. demamnya remitten. takikardi, dyspneu,

sianosis, batuk#batuk.

• Pada pemeriksaan -sik ditemukan tanda#tanda seperti pleural eusion umumnya. • 7entuk thoraks asimetrik, bagian yang sakit tampak lebih menonjol, pergerakan

na'as pada sisi yang sakit tertinggal, perkusi pekak, jantung dan mediastinum terdorong kearah yang sehat, bila nanahnya cukup banyak sel iga pada sisi yang sakit melebar, bising na'as pada bagian yang sakit melemah sampai hilang.

• Pemeriksaan darah tepi menunjukkan leukositosis dan pergeseran ke kiri seperti

(14)

5elain berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan -sik pada

pemeriksaan laboratorium didapat kadar >/H, total protein dan ?79

yang meningkat dari normal.

7iopsy pleura dapat dilakukan bersamaan dengan pungsi. =aringan

yang didapat dikirimkan untuk pemeriksaan patologi anatomi dan

mikroskopis.

Pada pemeriksaan patologi anatomi didapatkan gambaran endapan

sentri'ugasi padat dengan sel#sel radang yang terdiri dari leukosit,

P;< dan histiosit, kesan pleuritis supurati'.

diperlukan 'oto rontgen thora !P dan lateral& yang dibuat baik dalam

posisi tiduran atau tegak, yang menunjukkan cairan dalam rongga

pleura misalnya perselubungan yang homogeny, penebalan pleura,

sinus phrenicocostalis menghilang, sela iga melebar.

(15)
(16)

Pungsi pleura juga merupakan diagnostic penting dalam

menunjukkan keluarnya pus. /engan cara menusuk dari luar

dengan suatu semprit steril "0@20 ml serta menghisap sedikit

cairan pleura untuk dilihat secara -sik dan pemeriksaan

biokimia : tes rivalta. *olesterol dan >/H ! lactate

dehydroginase&. khir#akhir ini diketahui pemeriksaan kolesterol

dan >/H cairan pleura akan sangat mempermudah untuk

membedakan antara eksudat dan transudat. *olesterol A 4$

mg@dl dan >/H 200 (B disebut eksudat

Bntuk mengetahui kumam penyebabnya diperlukan

pemeriksaan sediaan laangsung dari pus secara mikroskospik.

tau dengan pembiakan kuman !secara tak langsung& dan uji

resistensi.

(17)

Empyema thoraks harus dapat dibedakan dengan : ". pleural eusion

• adalah adanya cairan patalogis dalam rongga pleura. biasanya disebabkan oleh

mycobacterium tuberculosis. biasanya pasien dating dengan nyeri dada pada sisi yang sakit, bila sudah berlanjut, karena nyeri ini pasien tak dapat miring lagi ke sisi yang sakit. pada pemeriksaan radiologis tampak suatu kesuraman yang menutupi gambaran paru normal yang dimulai dari diaphragma. hasil pemeriksaan pleura akan dapat memberikan diagnosis pasti.

2. sch)arte

• adalah gumpalan -brin yang melekatkan pleura visceralis dan pleura parietalis

setempat. sch)arte ini tentunya akan menurunkan kemampuan na'as penderita karena gangguan retraksi, maka akan timbul de'ormitas dan kemunduran 'aal paru akan lebih parah lagi.

(18)

5ebagai komplikasi dapat terjadi perluasan secara per

kontinuitatum, pada in'eksi Stapiloccocus, sering timbul

-stula broncopleura dan piopneumothoraks. *omplikasi

lokal lainnya, meliputi perikarditis purulen, abses paru,

peritoinitis akibat robekan melalui dia'ragma, dan

osteomielitis iga. *omplikasi sepsis seperti meningitis ,

arthritis, dan osteomielitis dapat juga terjadi secara

hematogen. Pada empyema Stapiloccocus, septikimia

 jarang terjadi6 komplikasi ini sering ditemukan pada

in'eksi H. infuenza dan Pneumococus.

(19)

Prinsip penanggulangan empyema thoraks adalah : . Pengosongan rongga pleura

Prinsip ini seperti yang dilakukan pada abses dengan tujuan mencegah e'ek toksik dengan cara membersihkan

rongga pleura dari nanah dan jaringan#jaringan yang mati.

Pengosongan pleura dilakukan dengan cara :!3,&

Closed drainage  tube thoracostomy  !ater sealed drainage "#S$% dengan indikasi:

•<anah sangat kental dan sukar diaspirasi

•<anah terus terbentuk setelah 2 minggu

• erjadinya piopneumothoraks

Pengeluaran nanah dengan cara ?5/ dapat dibantu dengan melakukan penghisapan bertekanan negative sebesar "0#20 cm H2C jika penghisapan telah berjalan 3#4 minggu, tetaapi tidak menunjukkan kemajuan, maka harus ditempuh dengan cara lain, seperti pada empyema thoraks kronis.

&pen drainage

*arena drainase ini menggunakan kateter thoraks yang besar, maka diperlukan pemotongan tulang iga. /rainase terbuka ini dikerjakan pada empyema menahun karena pengobatan yang diberikan terlambat, pengobatan tidak adekuat atau mungkin sebab lain, yaitu drainase kurang bersih.

(20)

& P E ' # ( ' $ & #

)H&*+C&S)&- 

E/&ESSE* 0/+P

C P E < # ( ' $ & #

)H&*+C&S)&-

C / + 1 1 E ) ) E P * & C E $ 2 * E

(21)

Pemberian antibiotik yang sesuai

• ;engingat kematian utama empyema karena terjadinya sepsis, maka antibiotik

memegang peranan penting. ntibiotik harus segera diberikan begitu diagnosis ditegakkan dan dosis harus adekuat. Pemilihan antibiotik didasarkan pada hasil pengecatan ram dari hapusan nanah. Pengobatan selanjutnya bergantung dari hasil kultur dan uji kepekaan.!3,&

• Empyema Sta3loccocus pada bayi paling baik diobati dengan cara paranteral

atau bila dapat diterapkan dengan penisilin  atau vankomisin. (n'eksi

Pneumoccocus berespon terhadap penisilin, se'triakson atau se'otaksim, tetapi mungkin perlu vankomisin jika terjadi resistensi terhadap penisilin. H. infuenza berespon terhadap se'otaksim, se'triakson, ampisilin atau klorampenicol.

• khir#akhir ini penggunaan obat#obatan -brolitik seperti streptokinase ,

urokinase secara intrapleural juga dapat digunakan.tetapi penggunaan

-brinolitik ini masih dalam penelitian. -brinolitik bekerja menghancurkan -brin yang melekat di permukaan pleura sehingga akan mempermudah drainase dari cairan pleura.

(22)

Nama #ba& Van!'mi"in +,an!'!in-,an('led-l)ph'(in

%'l'ngan /apat bekerja pada kuman gram positi' dan spesies Enterococcus

D'"i" 30 mg@kgbb@hari

K'n&raindi!a"i Hipersensiti-tas

Ee! Samping Eritema, 8ushing, reaksi ana-laktik

Ke&erangan Perlu diperhatikan penggunaan pada gagal ginjal dan neutropenia

Nama #ba& Peni"ilin % +p/0erpen

%'l'ngan (nter'eron

D'"i" "#4 mB@4#j

K'n&raindi!a"i Hipersensiti-tas

Perha&ian Penggunaan pada penyembuhan 'ungsi ginjal

Ke&erangan (nteraksi dengan probenecid dapat meningkatkan

e'ektivitas obat, sedangkan dengan tetracycline dapat menurunkan e'ektivitas obat

C. Penutupan rongga empyema

Pada empyema menahun, seringkali rongga empyema tidak menutup karena penebalan dan kekakuan  pleura. Bila hal ini terjadi, maka dilakukan pembedahan, yaitu :

(23)

 indakan ini termasuk operasi besar yaitu : mengelupas jaringan pleura pleura yang menebal. (ndikasi

dekortikasi ialah :

/rainase tidak berjalan baik, karena kantung#kantung yang berisi nanah.

>etak empyema sukar dicapai oleh drain

Empyema totalis yang

mengalami organisasi pada pleura visceralis !peel sangat tebal

(24)

pley, . raham, P>E+F5 5+5E; CG CHCPE/(95

</ G9BE 1th edition, reat 7ritain, 7ath Press.

asjad, 9hairuddin, PE<< (>;B 7E/H CCPE/(,

Edisikedua, Bjung Pandang, 7intang>amumpatue.

5alter, obert 7ruce, EI7CC* CG /(5C/E5 </

(<=B(E5 CG HE ;B59B>C5*E>E> 5+5E;,

2nd edition, 7altimore, B.5.

(25)

 indakan ini dilakukan

apabila empyema tidak

dapat sembuh karena adanya

-stel bronkopleura atau tidak

mungkin dilakukan

dekortikasi. Pada kasus ini

pembedahan dilakukan

dengan memotong iga

subperiosteal dengan tujuan

supaya dining thoraks dapat

 jatuh ke dalam rongga pleura

akibat tekanan udara luar.

!

(26)

Pengobatan tambahan

Pengobatan ini meliputi

perbaikan keadaan umum

serta -sioterapi untuk

membebaskan jalan

na'as dari sekret !nanah&,

latihan gerakan untuk

mengalami cacat tubuh

!de'ormitas&.

Pengobatan kausal

Pengobatan kausal ditujukan

pada penyakit#penyakit yang

menyebabkan terjadinya

empyema , misalnya abses

sub'renik. pabila dijumpai abses

sub'renik, maka harus dilakukan

drainase subdia'ragmatika.

5elain itu masih perlu diberikan

pengobatan spesi-k, untuk

amebiasis, tuberculosis,

(27)

Gase ((( !'ase organisasi&

•  /ilakukan intervensi bedah berupa

dekortikasi agar paru bebas mengembang atau dilakukan

obliterasi rongga empyema dengan cara dinding dada dikolapskan

!torakoplasti& dengan mengangkat iga#iga sesuai dengan besarnya rongga empyema, dapat juga rongga empyema ditutup dengan periosteum tulang iga bagian dalam dan otot interkostans !air  plombage&, dan ditutup dengan 'ase ( !'ase eksudat&

•/ilakukan drainase tertutup !?5/& dan dengan ?5/

dapat dicapai tujuan diagnostic terapi dan prevensi, diharapkan dengan pengeluaran cairan tersebut dapat dicapai pengembangan paru yang sempurna.

'ase (( !'ase -bropurulen&

•Pada 'ase ini penanggulangan harus lebih agresi' lagi

yaitu dilakukan drainase terbuka !reseksi iga open !indo!J&. /engan cara ini nanah yanga ada dapat dikeluarkan dan pera)atan luka dapat dipertahankan. /rainase terbuka juga bertujuan untuk menunggu keadaan pasien lebih baik dan proses in'eksi lebih tenang sehingga intervensi bedah yang lebih besar dapat dilakukan.

•Pada 'ase (( ini K5 surgery sangat bermam'aat,

dengan cara ini dapat dilakukan empiemektomi dan atau dekortikasi.

•otot atau omentum !muscle plombage atau omental

 plombage&.

Penanggulangan emp)ema

(28)
(29)

Pada empyema tuberkulosa, toraktomi dilakukan bila

keadaan sudah tidak didapat kuman baik pada sputum

maupun cairan pleura dimana bakteri tahan asam !7&

pada sputum dan cairan pleura sudah negative. Bntuk

mencapai sputum dan cairan pleura negative diberikan

obat anti 7 yang masih sensitive secara teratur dan

untuk mencapai cairan pleura 7 negative dapat

dilakukan reseksi iga !)indo) and LauMing& bila keadaan

paru sangat rusak !menjadi sarang kuman 7& dilakukan

reseksi paru !pneumonektomi atau lobektomi&.

(30)

;ortalitas bergantung pada umur , penyakit penyerta, penyakit

dasarnya dan pengobatan yang adekuat. ngka kematin

meningkat pada usia tua atau penyakit dasar yang berat dank

arena terlambat dalam pemberian obat.

*ematian pada empyema oleh Staphylococcus pada bayi dan

anak kcil masih tinggi. Hal ini disebabkan terutama oleh

ganasnya Staphylococcus yang dapat mengubah

bronchopneumonia ringan menjadi empyema dalam beberapa

 jam saja. Hal ini mungkin karena natural resistance bayi dan

anak kecil umumnya masih rendah. Pada penyembuhan

biasanya tidak terdapat terdapat keluhan lagi )alaupun kadang#

kadang masih terdapat perlengketan ringan yang dapat

menghilang di kemudian hari.

Referensi

Dokumen terkait

Pekalongan.Dana perimbangan yang disalurkan pemerintah pusat ke daerah adalah dana alokasi khusus (DAK). DAK yang diterima Kota Pekalongan sebagian dapat digunakan untuk

Zat cair yang keluar melalui 5 impeller ditampung oleh saluran berbentuk volut (spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nosel. Didalam nosel ini sebagian

· Prinsip kerjasama dengan ystem 1 botol yaitu udara dan cairan mengalir dari rongga pleura ke botol WSD dan udara dipompakan keluar melalui selang masuk ke WSD.. ·

Hasil penelitian kebersihan rongga mulut dengan menggunakan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) pada gigi berjejal kedua rahang menunjukkan bahwa sebagian besar 66,67%

volut (spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nosel. Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi tekanan. Jadi impeller pompa

 Tumor men&#34;adi lebih besar# bola mata membesar men%ebabakan ekso*talmus kemudian dapt peah kedepan sampai keluar dari rongga orbita disertai nekrose diatasn%a..

• Asam-asam lemak bebas yang dihasilkan dari proses hidrolisis ini sebagian besar (80%) akan diangkut ke dalam jaringan (jaringan adiposa, jantung dan otot), sementara sekitar

Pekalongan.Dana perimbangan yang disalurkan pemerintah pusat ke daerah adalah dana alokasi khusus (DAK). DAK yang diterima Kota Pekalongan sebagian dapat digunakan untuk