• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Askep Artritis Gout Fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Askep Artritis Gout Fix"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ARTRITIS GOUT ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN ARTRITIS GOUT

Guna untuk memenuhi tugas Sistem Muskuloskeletal Guna untuk memenuhi tugas Sistem Muskuloskeletal Dosen Pengampu

Dosen Pengampu : Faridah Aini, : Faridah Aini, S.Kep., Ns., M.Kep.S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB, Sp.KMB

Disusun oleh kelompok 6 : Disusun oleh kelompok 6 :

1.

1.  Noor Anisya  Noor Anisya (010112a067)(010112a067) 2.

2. Octavia Nur Octavia Nur Aini Aini W W (010112a076)(010112a076) 3.

3. Putri Ahadiyah Putri Ahadiyah (010112a078)(010112a078) 4.

4. Siti Aisah Siti Aisah (010112a096)(010112a096) 5.

5. Wiwik Wijayanti Wiwik Wijayanti (010112a109)(010112a109)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES NGUDI WALUYO STIKES NGUDI WALUYO

UNGARAN UNGARAN

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan

 – 

 perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan penyakit misalnya penyakit gout arthritis.

Gout artritis akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak ditemui pada usia 50-60 tahun.

Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg / 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkan dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelum mereka mencapai usia remaja.

Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut  biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan akut akan  berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.

(3)

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum :

Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal yaitu Artritis Gout.

2. Tujuan khusus :

Mahasiswa dapat menjelaskan :

a. Pengertian penyakit Gout Artritis.  b. Etiologi penyakit Gout Artritis.

c. Manifestasi klinik Gout Artritis. d. Patofisiologi penyakit Gout Artritis. e. Komplikasi penyakit Gout Artritis.

f. Pemeriksaan diagnostik penyakit Gout Artritis. g. Penatalaksanaan penyakit Gout Artritis.

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian

Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. Gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkan karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal. Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat.

Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat  pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan,

sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause. Gout arthritis, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu penyakit inflamasi yang menyerang persendian. Gout arthritis disebabkan oleh penimbunan asam urat (kristal mononatrium urat), suatu  produk akhir metabolisme purin, dalam jumlah berlebihan di jaringan. Penyakit ini sering menyerang sendi metatarsophalangeal 1 dan  prevalensinya lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Kadang-kadang terbentuk agregat kristal besar yang disebut sebagai tofi (tophus) dan menyebabkan deformitas.

Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan  peningkatan konsentrasi serum asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan sendi. Gout juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin herediter yang menyebabkan Peningkatan asam urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi. Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang  berdasarkan efek genetic pada metabolisme purin (hiperuresemia). Pada

(5)

keadaan ini biasa terjadi over sekresi asam urat atau detek renal yang mengakibatkan sekresi asam urat/kombinasi keduanya.

Artritis pirai (gout) adalah jenis artropati kristal yang  patogenesisnya sudah diketahui secara jelas dan dapat diobati secara sempurna. Secara klinis, artritis pirai merupakan penyakit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-artikuler. Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbulkan batu saluran kemih. Kelainan ini dipengaruhi banyak faktor antara lain gangguan kinetik asam urat misalnya hiperurikemia. Artritis pirai akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaring-an terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Tidak semua orang dengan hiperurikemia adalah penderita artritis pirai atau sedang menderita artritis pirai. Akan tetapi risiko terjadi artritis pirai lebih besar dengan meningkatnya konsentrasi asam urat darah.

B. Klasifikasi

Gout mempunyai empat peringkat yang nyata, yaitu: 1. Asimptomatik

2. Akut

3. Interkritikal 4. Kronik

Dalam peringkat pertama (Asimptomatik), aras asid uric plasma  bertambah, tetapi tanpa sembarang gejala. Serangan gout menandakan  peringkat kedua (Akut). Serangan- serangan yang tidak parah biasanya hilang dengan cepat, manakala serangan-serangan yang pernah  berlangsung beberapa hari atau juga beberapa minggu. Selepas serangan  pertama, penyakit itu masuk peringkat interkritikal atau jarak waktu yang  bebas daripada gejala. Periode ini mungkin berlangsung selama beberapa  bulan atau juga tahun. Kebanyakan pesakit gout mengalami serangan kedua dalam enam bulan hingga 2 tahun serangan pertama. Pada tingkat terakhir (kronis), serangan- serangan gout menjadi sering dan poliartikular, yaitu serangan itu melibatkan banyak sendi pada tiap waktu. Tofus- tofus

(6)

 juga tersedia didalam banyak sendi. Dalam kasus gout kronis yang sudah  parah, kerusakan ginjal, hypertensi dan karang ginjal dapat juga terjadi.

C. Etiologi

Gout disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam  pembentukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia. Hyperuricemia pada penyakit ini disebabakan oleh :

1. Pembentukan asam urat yang berlebih.

a. Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang  bertambah.

 b. Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat  berlebih karana penyakit lain, seperti leukemia.

2. Kurang asam urat melalui ginjal.

a. Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal yang sehat. Penyabab tidak diketahui

 b. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.

Tetapi beberapa kasus menunjukkan adanya hubungan dengan defek genetik dalam metabolisme purin. Inkompletnya metabolisme purin menyebabkan pembentukan kristal asam urat di dalam tubuh atau menimbulkan over produksi asam urat. Over produksi asam urat ini dapat  juga terjadi secara sekunder akibat beberapa penyakit antara lain: Sickle

cell anemia, kanker maligna, penyakit ginjal.

Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama (diuretik) dapat menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal. Penyebab Gout dapat terjadi akibat hiperusemia yang di sebabkan oleh diet yang ketat atau starpasi, asupan makanan kaya purin (terang-terangan/jeron) yang berlebihan atau kelainan Herediter.

D. Manifestasi Klinis

Gejala awal dari artritis gout adalah panas, kemerahan dan  pembengkakan pada sendi yang tipikal dan tiba-tiba. Persendian yang

(7)

sering terkena adalah persendian kecil pada basis dari ibu jari kaki. Beberapa sendi lain yang dapat terkena ialah pergelangan kaki, lutut,  pergelangan tangan, jari tangan, dan siku. Pada serangan akut penderita gout dapat menimbulkan gejala demam dan nyeri hebat yang biasanya  bertahan berjam-jam sampai seharian, dengan atau tanpa pengobatan. Seiring berjalannya waktu serangan artritis gout akan timbul lebih sering dan lebih lama.

Pasien dengan gout meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal. Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tofi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tofi sering ditemukan di sekitar  jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang  pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).

Secara klinis ditandai dengan adanya artritis, tofi dan batu ginjal. Perlu diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan menyebabkan rasa sakit, rasa sakit tersebut karena terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium urat. Pengendapannya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Oleh sebab itu, sering terbentuk tofi pada daerah-daerah telinga, siku, lutut, dorsum pedis, dekat tendo Achilles pada metatarsofalangeal digiti 1 dan sebagainya. Pada telinga misalnya karena permukaannya yang lebar dan tipis serta mudah tertiup angin, kristal-kristal tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi. Demikian pula di dorsum pedis kalkaneus karena sering tertekan oleh sepatu. Tofi itu sendiri terdiri dari kristal-kristal urat yang dikelilingi oleh benda-benda asing yang meradang. Serangan sering kali terjadi pada malam hari. Biasanya sehari sebelumnya  pasien tampak segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba tengah malam terbangun oleh rasa sakit yang hebat sekali. Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari sebelah dalam (podagra). Bagian tersebut tampak membengkak, kemerahan dan nyeri (nyeri sekali  bila sentuh). Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu, lalu menghilang. Sedangkan tofi tidak sakit, tapi dapat merusak tulang. Sendi lutut juga merupakan tempat predileksi kedua untuk serangan ini.

(8)

Tofi merupakan penimbunan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pada sinovia, tulang rawan, bursa dan jaringan lunak. Sering timbul ditulang rawan telinga sebagai benjolan keras. Tofi ini merupakan manifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-10 tahun setelah serangan artritis akut  pertama.

Pada ginjal akan timbul sebagai berikut:

1. Mikrotrofi dapat terjadi di tubuli ginjal dan menimbulkan nefrosis 2.  Nefrolitiasis karena endapan asam urat

3. Pielonefritis kronis

4. Tanda-tanda aterosklerosis dan hipertensi

Tidak jarang ditemukan pasien dengan kadar asam urat tinggi dalam darah tanpa adanya riwayat gout yang disebut hiperurisemia asimtomatik. Pasien demikian sebaiknya dianjurkan mengurangi kadar asam uratnya karena menjadi faktor resiko dikemudian hari dan kemungkinan terbentuknya batu urat diginjal.

E. Patofisiologi

Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5-7 hari. Karena cepat menghilang, maka penderita sering menduga kakinya keseleo atau mengalami infeksi sehingga penderita tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.

Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga  penderita terserang penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini

singkat waktunya dan sembuh sendiri, penderita sering berobat ke tukang urut dan penderita menyangka hal itu disebabkan dari hasil urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang sendiri.

Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama

(9)

 jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya  berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1-2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali tersebut tidak ada hubungannya dengan penyakit gout.

Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intermiten. Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya semakin lama semakin sering serta jumlah sendi yang terserang makin  banyak.

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

Banyak faktor yang berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang telah diketahui peranannya adalah konsentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme serangan gout akut berlangsung melalui  beberapa fase secara berurutan.

1. Presipitasi kristal monosodium urat.

Presipitasi monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila konsentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di tulang rawan, sonovium, jaringan paraartikuler misalnya bursa, tendon dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan dibungkus (coate) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan

(10)

dengan IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap  pembentukan kristal.

2. Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)

Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.

3. Fagositosis

Kristal difagositosis dari leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram vakuala disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.

4. Kerusakan lisosom

Terjadi kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen antara permukan kristal membram lisosom,  peristiwa ini menyebabkan robekan membram dan pelepasan

enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma. 5. Kerusakan sel

Setelah terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial, yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.

F. Pemeriksaan Fisik 

Pemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal dapat menunjukan :

1. Ukuran sendi normal. 2. Tophi dengan gout kronis. 3. Laporan episode serangan gout

G. Pemeriksaan Penunjang 1. Serum asam urat

Umumnya meningkat diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.

(11)

2. Angka leukosit

Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000

 – 

 10.000/mm3.

3. Eusinofil Sedimen Rate (ESR)

Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.

4. Urin spesimen 24 jam

Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250-750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat. Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan tisu toilet selama waktu  pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama  pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu

diindikasikan.

5. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material aspirasi dari sebuah tophi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitif gout.

6. Pemeriksaan radiografi

Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah sinovial sendi.

H. Penatalaksanaan Medis 1. Fase akut

(12)

a. Colchicine (0,6 mg)

Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati serangan gout akut, dan untuk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat ini juga dapat digunakan sebagai sarana diagnosis. Pengobatan serangan akut biasanya diberikan tablet 0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan akut dapat  berkurang. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang hebat, muntah-muntah dan diare, dan pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.

 b. Fenilbutazon.

Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan untuk mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan selain itu ndometasin juga cukup efektif dalam  pengobatan.

c. Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)

Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah komplikasi

1) Golongan urikosurik

a) Probenesid adalah jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat dalam serum.

 b) Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari.

c) Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg. d) Benzbromaron.

2) Inhibitor xantin (alopurinol).

Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin menjadi xantin dan konversi xantin menjadi asam urat.

(13)

2. Dilakukan pembedahan

Jika ada tofi yang sudah mengganggu gerakan sendi karena tofi tersebut sudah terlalu besar sehingga perlu dilakukan pembedahan. 3. Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan

seperti:

Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan demikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan efektivitas suatu terapi.

I. Penatalaksanaan Keperawatan 1. Diet rendah purin.

Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing) serta banyak minum.

2. Tirah baring

Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.

J. Komplikasi

1. Radang sendi akibat asam urat ( gouty arthritis)

Komplikasi hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang sendi (gout). Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat kimia asam urat cenderung berkumpul di cairan sendi ataupun jaringan ikat longgar. Meskipun hiperurisemia merupakan faktor resiko timbulnya gout, namun hubungan secara ilmiah antara hiperurisemia dengan serangan gout akut masih belum jelas. Atritis gout akut dapat terjadi pada keadaan konsentrasi asam urat serum yang normal. Akan tetapi,  banyak pasien dengan hiperurisemia tidak mengalami serangan atritis

(14)

2. Komplikasi Hiperurisemia pada Ginjal

Tiga komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien dengan gout primer. Kelarutan kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa. Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat akan mengendap dan terbentuk batu. Gout dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat akan  bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan dari sel ganas saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.

(15)

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Tanyakan keluhan nyeri yang terjadi, biasanya pada ibu jari kaki atau  pada sendi-sendi lain. Bagaimana gejala awalnya dan bagaimana klien

menanggulanginya, adakah riwayat gout dalam keluarga. Obat-obatan yang diperoleh.

2. Tentukan apakah ada nyeri saat digerakkan, bengkak, dan kemerahan, demam subfebris, periksa adanya nodul diatas sendi.

3. Kaji adanya kecemasan dan ketakutan dalam melakukan aktivitas dan masalah-masalah yang terkait dengan psikososialnya.

4. Pemeriksaan diagnostik

a. Asam urat meningkat

 b. Sel darah putih dan sedimentasi eritrosit meningkat (selama fase akut)

c. Pada aspirasi sendi ditemukan asam urat

d. Pemeriksaan urin

e. Rontgen

B. Diagnosa Keperawatan

1.  Nyeri berhubungan dengan kerusakan integritas jaringan sekunder terhadap gout.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian. 3. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah.

C. Perencanaan Keperawatan

1.  Nyeri berhubungan dengan kerusakan integritas jaringan sekunder terhadap gout

(16)

Intervensi:

a. Kaji keluhan nyeri, catat lokasi dan intensitas (skala 0-10). Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa sakit yang nonverbal.

Rasional: Membantu dalam mengendalikan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program.

 b. Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan diberikan bantalan.

Rasional: Istirahat dapat menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi pergerakan pada sendi yang sakit.Bantalan yang empuk/lembut akan mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat dan menempatkan stress pada sendi yang sakit.

c. Berikan kompres hangat atau dingin.

Rasional: Pemberian kompres dapat memberikan efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek vasodilatasi dan keduanya mempunyai efek membantu pengeluaran endortin dan dingin dapat menghambat impuls-impuls nyeri.

d. Cegah agar tidak terjadi iritasi pada tofi, misal menghindari  penggunaan sepatu yang sempit, terantuk benda yang keras.

Rasional: Bila terjadi iriitasi maka akan semakin nyeri. Bila terjadi luka akibat tofi yang pecah maka rawatlah sucara steril dan juga  perawatan drain yang dipasang pada luka.

e. Berikan masase lembut.

Rasional: Meningkatkan relaksasi atau mengurangi tegangan otot. f. Ajarkan klien untuk sering mengubah posisi tidur.

Rasional: Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi.Menstabilkan sendi, mengurangi gerakan atau rasa sakit pada sendi.

g. Ajarkan penggunaan tehnik manajemen nyeri/stress, misalnya relaksasi progresif, sentuhan terapeutik, dan pengendalian nafas. Rasional: Meningkatkan relaksasi, memberikan kontrol dan mungkin meningkatkan kemampuan koping.

(17)

h. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat-obatan colchille, Allopurinol (Zyloprin)

Rasional : menurunkan kristal asam urat yang mempunyai efek samping, nausea, vomitus, diare, oliguri, hematuri.Allopurinol menghambat asam urat.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian Tujuan: pasien dapat meningkatkan aktivitas sesuai kemampuan

a. Kaji tingkat inflamasi atau rasa sakit pada sendi.

Rasional: Tingkat aktifitas / latihan tergantung dari perkembangan atau resolusi dan proses inflamasi.

 b. Ajarkan pada klien untuk latihan ROM pada sendi yang terkena gout jika memungkinkan.

Rasional: Meningkatkan atau mempertahankan fungsi sendi, kekuatan otot dan stamina umum. Latihan yang tidak adekuat dapat menimbulkan kakakuan sendi dan aktifitas yang berlebihan dapat merusak sendi.

c. Pertahankan istirahat tirah baring/duduk jika diperlukan. Jadwal aktifitas untuk memberikan periode istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari yang tidak terganggu.

Rasional: Istirahat yang sistemik selama eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit yang penting untuk mencegah kelelahan, mempertahankan kekuatan.

d. Lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan tongkat dan berikan lingkungan yang aman misalnya menggunakan  pegangan tangga pada bak atau pancuran dan toilet.

Rasional: Menghindari cedera akibat kecelakaan atau jatuh.

e. Kolaborasi: Konsul dengan ahli terapi fisik/okupasi dan spesialis vokasional.

Rasional: Berguna dalam memformulasikan program latihan/aktifitas yang berdasarkan pada kebutuhan individual dan dalam mengidentifikasi mobilisasi.

(18)

3. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah

Tujuan: Pasien dan keluarga dapat memahami penggunaan obat dan  perawatan dirumah.

Intervensi :

a. Kaji kemampuan pasien dalam mengungkapkan instruksi yang diberikan oleh dokter atau perawat.

Rasional : mengetahui respon dan kemampuan kognnitif klien dalam menerima informasi.

 b. Berikan Jadwal obat yang harus di gunakan meliputi nama obat, dosis, tujuan dan efek samping

Rasional: Penjelasan ini dapat meningkatkan koordinasi dan kesadaran pasien terhadap pengobatan yang teratur.

c. Bantu pasien dalam merencanakan program latihan dan istirahat yang teratur.

Rasional: Memberikan struktur dan mengurangi kecemasan pada waktu menangani proses penyakit yang kronis kompleks.

d. Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmako terapeutik. Rasional: Keuntungan dari terapi obat-obatan tergantung pada ketepatan dosis.

e. Berikan informasi mengenai alat-alat bantu yang mungkin dibutuhkan.

Rasional : Mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan memungkinkan individu untuk ikut serta secara lebih nyaman dalam aktifitas yang dibutuhkan atau diinginkan.

f. Jelaskan pada pasien tentang asal mula penyakit

Rasional: Memberikan pengetahuan pasien sehingga pasien dapat menghindari terjadinya serangan berulang.

g. Kolaborasi dengan sumber- sumber komunitas arthritis.

Rasional: Bantuan dan dukungan dari orang lain untuk meningkatkan  pemulihan maksimal.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T. Heather. 2012.  Nursing Diagnosis : Definition and Classification 2012-2014. Jakartan : EGC.

Price, Sylvia Anderson. 2006.  Patologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC.

Smeltzer, Suzanne C. 2002.  Buku Ajar Bedah Medikal Bedah. Vol 3.  Jakarta : EGC.

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini kelompok ibu yang pernah mengikuti kelas ibu hamil mendapatkan materi tentang pemeriksaan dan perawatan kehamilan dari tenaga kesehatan dari Puskesmas

Untuk mengetahui peran serta komite sekolah dalam program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SDN Lamper Tengah 01 Semarang.. 1.4

Berdasarkan pengamatan di lapangan dan studi diatas hasil analisa jarak lintasan trajectory batu bara yang paling mendekati adalah dengan menggunakan perhitungan

dan Pengembangan Peternakan Tropik Tahun 2016. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Officinale) Powder on Fedd Consumption, Milk Production

Hasil yang diperoleh dari analisa ekonomi, EIRR yaitu 12,08% dan BCR sebesar 1,01 menyimpulkan bahwa proyek layak untuk dilaksanakan. Ditambah lagi dengan pertimbangan, bahwa

Untuk pencegahan radang gusi itu sebenarnya sangat mudah, cukup dengan menjaga kebersihan mulut kita. Karena penyebab utama radang gusi adalah plak, maka terapi

Setelah didinginkan dalam Argon Heat Exchanger, Argon murni masuk pada bagian tengah Pure Argon Column dan dipisahkan menjadi produk argon liquid. Gas yang tidak

Bait al-Ḥikmah memiliki daya dorong, baik langsung maupun tidak langsung, yang cukup besar dan luas terhadap kemajuan kebudayaan dan peradaban pada masa Abbasiyah