1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan Pelayaran NVOCC adalah sebuah perusahaan pelayaran yang
tidak mempunyai kapal sendiri. NVOCC merupakan Non Vessel Operating
Common Carrier yang mana pelayaran tersebut melakukan Joint Slot Palka Kapal dengan Pelayaran yang mengoperasikan kapal milik sendiri.
Dewasa ini banyak sekali Perusahaan Pelayaran dalam bentuk Non Vessel
Operating Common Carrier disebabkan harga Kapal Petikemas yang masih terlalu mahal bagi Perusahaan di Indonesia ini. PT. Optima Lautan Bersama adalah
merupakan salah satu contoh perusahaan pelayaran yang bergerak dalam
pengiriman atau penerimaan Petikemas Ekspor-Impor Luar Negeri.
Demi menjawab permintaan pelanggan yang semakin tahun semakin
meningkat volume ekspor-impor, maka PT. Optima Lautan Bersama
mengembangkan sayap dengan mendirikan Perusahaan Pelayaran NVOCC yang
berdiri sendiri tanpa bantuan Agen lokal. PT. Optima Lautan Bersama saat ini
mengageni tiga Principal yaitu Transliner PTE LTD, Vasco Maritime PTE LTD,
Goodrich Maritime LLC. Principal tersebut menguasai area atau wilayah yang
3. Goodrich Maritime LLC menguasai wilayah India & Timur tengah.
Menurut BPS dari tahun 2008 – 2012 mengalami penurunan jumlah
kunjungan kapal ke 25 pelabuhan strategis di Indonesia, sehingga mempengaruhi
volume ekspor ke berbagai mancanegara karena dalam menjalankan perputaran bisnis ekspor impor memerlukan sarana Transportasi Laut dengan moda Kapal Laut
dan menggunakan sarana Petikemas sebagai benda yang dapat dipindahkan secara
berulang.
Jumlah Kunjungan Kapal di Pelabuhan Yang Diusahakan dan Tidak Diusahakan Tahun 2008 - 2012
Tahun 25 Pelabuhan Strategis Unit GT (000) 2008 352043 448934 2009 239276 472808 2010 245447 519840 2011 252496 565491 2012 268390 675187
Sumber : Kantor Administrasi Pelabuhan
Melihat hal tersebut di atas, bisa dilihat bahwa Petikemas sangat dibutuhkan
dalam ekspor impor dengan volume yang banyak, terlindungi dan mudah dalam
proses bongkar muat barang atau komoditi oleh pengirim barang dan penerima
barang yang dilakukan secara kontinu. Dengan demikian bisa terlihat di bawah ini
pergerakan Petikemas ukuran 20’ yang dimiliki PT. Optima Lautan Bersama selaku agen Transliner PTE LTD.
Sumber : Transliner Performance Report 2008 – 2012
Gambar 1.1 Data penjualan ekspor Transliner
Dari data tersebut penurunan hanya terjadi di tahun 2009 dimana disaat
itulah banyak klaim dari pengirim barang akan kerusakan petikemas yang terjadi di
pelabuhan tujuan sehingga biaya kerusakan petikemas dibebankan kepada
penerima barang, oleh karenanya penerima barang menginformasikan biaya
kerusakan petikemas tersebut kembali ke pengirim barang, selanjutnya pengirim
barang mengajukan klaim atau keluhan kepada PT. Optima Lautan Bersama selaku
agen Transliner. $0 $500 $1.000 $1.500 $2.000 $2.500 $3.000 $3.500 1 2 3 4 5
Penjualan
PenjualanSumber : Internal Divisi container equipment PT. OLB
Gambar 1.2 Data Klaim Kerusakan Petikemas
Apabila dilihat dari kerusakan yang terjadi pada petikemas, kerusakan
tersebut terjadi karena proses bongkar muat oleh pengirim barang atau penerima
barang. Hanya saja pengirim barang di Indonesia tidak mau dibebankan kerusakan
petikemas kepada penerima barang yang merupakan pelanggan tetap sipengirim
barang, sehingga pengirim barang berupaya menjaga relasi bisnis dengan cara
mengajukan klaim untuk mendapatkan pembebasan biaya perbaikan petikemas.
Beberapa Perusahaan Pelayaran lainnya yang ada di Indonesia banyak yang
membantu pengirim barang dengan cara membebaskan biaya perbaikan petikemas
yang terjadi saat pengembalian petikemas di depo petikemas Negara tujuan. Dari
hasil wawancara/pretest yang telah dilakukan maka ada beberapa hal yang menurut
Pelanggan PT. Optima Lautan Bersama seperti diagram di bawah ini :
jumlah claim perunit 0 1000 2000 3000 4000 1 2 3 4 5
jumlah claim perunit Total keseluruhan ekspor perunit
Sumber : Hasil wawancara
Gambar 1.3 Pretest
Dari diagram di atas akan wawancara kepada pelanggan PT. Optima Lautan
Bersama yang penulis random sebanyak 18 responden, maka bisa dilihat bahwa
yang paling besar 24% adalah PT. Optima Lautan Bersama dapat menerbitkan
Delivery Order dengan cepat dibanding kompetitor, sedangkan 17% staff perusahaan dapat dihubungi, selanjutnya 15% para Marketing perusahaan cepat
tanggap serta perusahaan mempunyai depo petikemas yang beroperasi 24 jam hari
kerja, selanjutnya tidak ada biaya Telex Release saat ambil Bill of Lading sebesar
13%, pelanggan yang mengenal dekat dengan para marketing perusahaan sebesar 8
%, 6% menyatakan rate/harga ekspor perusahaan sangat kompetitif atau mengikuti
harga pasar, 6% menyatakan pelaku ekspor-Impor mengetahui nama besar
Transliner PTE LTD sebagai NVOCC
pretest
24% 17% 15% 13% 8% 2% 6% 15%D/O cepat cetak staff mudah dihubungi marketing cepat tanggap/respon tidak ada biaya telex release
kenal dekat dengan marketing
NVOCC Transliner dikenal oleh pelaku exim
rate ekspor kompetitif depo petikemas 24 jam
sehingga diketahui selisih dari biaya tersebut.
No. Kompetitor PT. OLB selisih biaya responden
1 PT. Macoline $5.00 5 2 PT. Collyer Indonesia $5.00 2 3 PT. Infinity Logistindo $10.00 3 4 PT. Star Logistic $5.00 1 5 PT. SBA Trans $5.00 1 6 PT. Jameson Freight $10.00 2 7 PT. Jardine Shipping $15.00 10 8 PT. Samudera Indonesia $15.00 14 9 PT. MSC Indonesia $15.00 15 10 PT. TACL Indonesia $10.00 1 11 Benline Agencies $10.00 5 12 PT. Tresnamuda Sejati $10.00 10
13 PT. Pelayaran Samudera Selatan $10.00 10
14 PT. Caraka Tirta Perkasa $10.00 10 sumber : hasil wawancara Pelanggan PT. OLB
Melihat hal tersebut di atas maka telah terjadi sebuah fenomena terhadap
jasa petikemas yang diberikan oleh PT. Optima Lautan Bersama yaitu walaupun
klaim banyak dilakukan oleh pengirim barang tapi mereka semua tetap
menggunakan Jasa PT. Optima Lautan Bersama selaku agen Transliner PTE LTD
dalam pengirim komoditi mereka menggunakan Petikemas Transliner PTE LTD
dengan situasi tidak diberikannya pembebasan atau pengurangan biaya perbaikan
petikemas. Dari hal-hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan analisa
pemasaran relasional dengan pelanggan, biaya yang dikeluarkan dibandingkan
dengan perusahaan pelayaran lainnya serta reputasi Transliner PTE LTD yang
melalui karya akhir yang berjudul “Pengaruh Pemasaran Relasional, switching
costs, Citra Merek terhadap Nilai Pelanggan PT. Optima Lautan Bersama”.
1.2 Identifikasi Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Melihat kondisi yang terjadi pada latar belakang, dalam rangka menaikkan
kembali penjualan serta hasil telaah latar belakang dan wawancara maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Keluhan biaya kerusakan petikemas kepada para Marketing
2. Adanya biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh pihak penerima
barang.
3. Fasilitas operasional petikemas belum maksimal pada gudang pelanggan.
4. Keluhan terhadap waktu yang terbuang, dikarenakan penuntasan masalah
lamban.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah serta diskusi kelompok
dengan direksi maka perumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut :
1. Apakah Pemasaran Relasional berpengaruh terhadap Nilai pelanggan ?
2. Apakah Switching Costs berpengaruh terhadap Nilai Pelanggan?
3. Apakah Citra Merek berpengaruh terhadap Nilai Pelanggan ?
4. Apakah pemasaran relasional, switching costs, citra merek berpengaruh
Tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut:
1. Menganalisis pengaruh Pemasaran Relasional terhadap Nilai Pelanggan .
2. Menganalisis pengaruh switching costs terhadap Nilai Pelanggan .
3. Menganalisis pengaruh Citra Merek terhadap Nilai Pelanggan .
4. Menganalisis pengaruh pemasaran relasional, switching costs, citra merek
terhadap nilai pelanggan secara simultan
1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian Karya Akhir ini diharapkan memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam perusahaan
menetapkan pelayanan jasa ekspor impor menggunakan moda Transportasi
laut dengan menggunakan petikemas dengan tujuan meningkatkan
penjualan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya.
Secara teoritis hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam pengembangan
teori, khususnya mengenai Pemasaran Relasional, switching costs, citra
merek yang dikaitkan dengan pelayanan yang diberikan PT. Optima Lautan
Bersama, dengan melihat signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi