• Tidak ada hasil yang ditemukan

Trend of Alternative Food Processing Technologies (based on IFT s Report)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Trend of Alternative Food Processing Technologies (based on IFT s Report)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Trend of

Alternative Food

P

i

T

h

l

i

Processing Technologies

(based on IFT’s Report)

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Purwiyatno Hariyadi

(2)

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Alternative Food Processing Technologies :

Microwave and Radio Frequency

Ohmic and Inductive Heating

High Pressure Processing

P l d El t i Fi ld

Pulsed Electric Field

High Voltage Arc Discharge

Pulsed Light

Oscillating Magnetic Fields

Ultraviolet Light

Ultrasound

(3)
(4)

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Berpeluang

mengganggu

Gelombang mikro

Berdekatan dan

Tumpang tindih

Penggunaan MW

perlu diatur

PENGGUNAAN GEL MIKRO (MICROWAVE/MW)

UNTUK KEPERLUAN INDUSTRI :

proses

komunikasi

Tumpang tindih

Dengan kisaran

Gelombang radio

oleh badan

yang berwenang,

Mis.

Di AS : Federal Communication Commission memperbolehkan pemakaian 4 frekuensi MW : 22150, 5800, 2450 dan 915 MHz

22150, 5800, 2450 dan 915 MHz Paling banyak : 915 dan 2450 MHz Inggris : 915 dan 2450 MHz

Jerman : 27,12; 433,92 dan 2450 MHz Eropa Timur: 2375 MHz

(5)

dipantulkan oleh metal

diserap (diubah menjadi panas) oleh dielektrik : internal heating (Molecular friction).

PEMANASAN DIELEKTRIK (& GEL MIKRO)

δ

Generator (Oscilator)

+/-Bahan pangan

H

H

H

H

O

O

δ-δ+

δ+

δ+

δ+

δ-“Perub. Orientasi polarisasi” Purwiyatno Hariyadi/ITP530

+/-+

+

Ionic displacement

Listrik Konversi Energi Panas

P = 2π(ε

(

oo

)(

)( )

ε’) tan δE2

f

P = 5.56x10

-13 (ε’) tan δE2

f

P = jumlah panas yang diproduksi per satuan volume [=] W/m3

εo= permitivity of free space

ε’ = konstanta dielektrik

(sifat fisik bahan yang berhubungan dengan polaritas atau Σdipole)

δ= loss angle

E = kekuatan medan listrik [=] volts/m f = frekuensi (hz, s-1)

(6)

LOSS FACTOR

∈ε” = f (SUHU, FREKUENSI)

35 Mashed Potatoes 5 10 15 20 25 30 35 20 40 60 80 100 120 140 160 450 MHz 900 MHz 2700 MH Cooked carrots H2O Purwiyatno Hariyadi/ITP530 -20 0 20 40 60 0 5 -20 20 40 60 0 20 2700 MHz SUHU (oC) 2 SUHU (oC)

DAYA PENETRASI GEL MIKRO = d

tan

δ

ε

'

2

π

λ

d

=

o λo= panjang gelombang Kedalaman penetrasi, d[=] cm Kadar air ε 915 MHz 2450 MHz tinggi 15 8,4 3,1 sedang 4 11,7 4,4 rendah 1,5 22,1 8,2

(7)

PENINGKATAN SUHU DALAM PRODUK Jumlah panas yang diperlukan

untuk meningkatkan suhu produk sebesar ΔT Q = mc ΔT

Q = ρVcΔT atau

ΔT= Q/ρVc

dimana V = volume

Jumlah panas yang diproduksi oleh pemanasan gel mikro : Q = PVΔt Q = (5.56 x 10-13 ε” E2f)VΔt Jadi, ΔT = 5.56 x 10-13 ε c E 2f Δt Purwiyatno Hariyadi/ITP530

untuk pemanasan gel mikro yang sama,

ρc

ΔT = ≈ ε

ρc = f (Komponen bahan pangan)

homogenitas pemanasan = homogenitas bahan pangan

Konfigurasi sistem sterilisasi/pasteurisasi dgn pemanasan

dielektrik dan gelombang mikro

MW Generator Waveguide Treatment Chamber Conveyor belt

MW generator (magnetron) : merubah energi listrik menjadi gel. Mikro Waveguide : memfocuskan pancaran m.w (terowongan dari tabung Al) Treatment chamber: ruang tertutup/terlindung oleh logam

(8)

KARAKTERISTIK PEMANASAN GEL MIKRO

Memanaskan daerah yang mengandung air

Pemanasan berlangsung cepat

Tidak menyebabkan “gosong”pada permukaan

Mudah/Praktis

APLIKASI SPESIFIK PEMANASAN GEL. MIKRO :

Cocok untuk mengeringkan bahan setengah kering

Contoh : Pasta

- waktu pengeringan turun dari 8 jam menjadi 90 menit - jumlah bakteri 15 kali lebih kecil

- tidak mengalami case hardening

Purwiyatno Hariyadi/ITP530 - tidak mengalami case hardening

Biji-bijian : terutama untuk Benih - meningkatkan laju germinasi

Mengeringkan bagian dalam (tanpa overcooked dipermukaan)

APLIKASI PEMANASAN GEL. MIKRO (UMUM):

Rumah tangga : microwave oven

Komersial

4

Pemanasan tanpa merubah sifat-sifat dasar produk :

th i & d f i (t i )

thawing & defrosing (tempering)

4

Pemanasan dengan merubah sifat-sifat dasar produk : Pengembangan adonan & pemanggangan

Pemblansiran buah/sayuran : inativasi enzim Pemasakan (cooking)

Roasting (untuk kacang-kacangan)

4

Pengeringan : Dehidrasi pada tekanan normal

4

Pengeringan : Dehidrasi pada tekanan normal Dehidrasi pada tekanan vakum

4

Inaktivasi Mikroba :

Sterilisasi & Pasteurisasi (kurang sukses ! : masih dalam penelitian!)

(9)

APLIKASI PEMANASAN GEL. MIKRO PADA PROSES

PEMANGGANGAN

Utama : ~ membantu proses pengeringan lanjut

Proses pemanggangan dimulai dengan oven tradisional (mengg. udara panas) :

Efektif untuk produk dengan kadar air tinggi

Dengan semakin menurunnya kadar air : efektifitas oven menurun

case hardening?!

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

case hardening?!

Pengeringan/pemanggangan selanjutnya : oven gel. Mikro

mengeringkan bag dalam (tanpa “overcooked” di permukaan)

APLIKASI PEMANASAN GEL. MIKRO PADA PROSES

THAWING :

Konduktivitas panas air < konduktivitas panas es

Proses pencairan : menurunkan proses pindah panas

Loss factor air > loss factor es

Proses pencairan : menaikan kadar air dan loss factor >>mempercepat proses pemanasanp p p p

Problem : Pada bahan baku yang ukuran besar - proses pencairan tidak seragam

(10)

APLIKASI PEMANASAN GEL. MIKRO PADA PROSES

DEFROSTING :

Menaikan suhu produk beku: -20oC menjadi -3oC

Untuk daging dan mentega mempermudah penanganan (slicing) Minimum overcooked

Cepat : ...> daging dapat didefrost selama 10 menit

(tradisional: beberapa hari pada cold room) Minimum perubahan phase

Minimum drip loss (kehilangan karena penetesan)

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Mutu meningkat: lebih higienik, lebih cepat, dapat dilakukan di dalam box (pengemas)

Ruang yang diperlukan sedikit Ekonomis

APLIKASI PEMANASAN GEL. MIKRO PADA PROSES

DEHIDRASI :

VS. PEMANASAN TRADISIONAL/UDARA PANAS : Pindah panas turun :

thermal conductivity turun pada bahan pangan kering

Semakin lama waktu pengeringan mutu sensori dan mutu gizi turun

Oksidasi tinggi : mengakibatkan warna dan vitamin menurun. Untuk produk dengan kadar pufa tinggi, terjadi ketengikan

Case hardening : perubahan karakteristik permukaan

>> keras, susah ditembus oleh panas/uap air (kualitas produk menurun)

(11)

APLIKASI PEMANASAN GEL. MIKRO PADA PROSES

DEHIDRASI :

VS. PEMANASAN GELOMBANG MIKRO : Memanaskan bahan dari dalam :

Tidak ada masalah ttg konduktivitas panas

Tidak memanaskan udara : mrengurangi ksidasi rendah Tidak terjadi case hardening

(pindah massa/uap air ...> lancar)

Umumnya dipakai untuk mengeringkan semi/partly dried foods

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Umumnya dipakai untuk mengeringkan semi/partly dried foods, dimana gel. Mikro akan tetap memanaskan daerah yang masih basah, tanpa mempengaruhi daerah/bagian yang sudah kering. Mahal

APLIKASI PEMANASAN GEL. MIKRO : LAIN-LAIN

Masih dalam taraf penelitian:

Blansir, Pasteurisasi, Sterilisasi

PENGARUH GELOMBANG MIKRO TERHADAP BAHAN PANGAN : tidak ada pengaruh langsung pada mikroorganisme

waktu proses menurun waktu proses menurun

(12)

PEMANASAN OHMIC

PEMANASAN OHMIC

S

S

PowerPower Supply Supply BAHAN BAHAN elektroda elektroda

S

S

SupplySupply P : laju jumlah panas yang diproduksi P : laju jumlah panas yang diproduksi

per satuan volume (W.m per satuan volume (W.m--33))

E : kekuatan medan listrik (Volt cm E : kekuatan medan listrik (Volt cm--11))

k

kee: konduktivitas listrik (ohm: konduktivitas listrik (ohm--11/m/m, , S/m)S/m)

I : densitas arus listrik (amps/m I : densitas arus listrik (amps/m22))

P = I P = I22R R P = I P = I22kk e e--11 I = k I = keeELEL--11 Purwiyatno Hariyadi/ITP530 R : tahanan listrik (ohm

R : tahanan listrik (ohm--11))

-- kecepatan pemanasan tergantung pada nilai kkecepatan pemanasan tergantung pada nilai keebahan panganbahan pangan -- kkeebahan pangan =f(kadar air, garam ionik dan asam)bahan pangan =f(kadar air, garam ionik dan asam)

-- kkeebahan pangan cair >> kbahan pangan cair >> keebahan padatbahan padat

-- minyak dan lemak mempunyai nilai kminyak dan lemak mempunyai nilai keesangat rendahsangat rendah

PERBANDINGAN ANTARA PEMANASAN GEL MIKRO DAN OHMIC PERBANDINGAN ANTARA PEMANASAN GEL MIKRO DAN OHMIC

Kriteria

Kriteria PemanasanPemanasan PemanasanPemanasan Gel Mikro

Gel Mikro OhmicOhmic Konduktivitas listrik

Konduktivitas listrik 0.250.25--44 0.0050.005--1.21.2 (siemen/m)

(siemen/m)

Generasi Panas untuk Generasi Panas untuk medan listrik 20 V/m medan listrik 20 V/m 11--1616 0.020.02--55 (W/cm (W/cm33)) Kenaikan suhu Kenaikan suhu 0.250.25--4*4* 0.0040.004--1.2*1.2* ((ooC/sec)C/sec)

* kenaikan suhu di permukaan kaleng pada proses pemanasan * kenaikan suhu di permukaan kaleng pada proses pemanasan

retort adalah sekitar 0.2 retort adalah sekitar 0.2ooC/secC/sec

(13)

Arah perambatan panas, Q Arah perambatan panas, Q

⎤⎤ ⎡⎡ ⎛⎛ ⎞⎞22 2 2 P P == 2 2 Pr Pr Q(r) Q(r) rr ⎥⎥ ⎥⎥ ⎦⎦ ⎤⎤ ⎢⎢ ⎢⎢ ⎣⎣ ⎡⎡ ⎟⎟ ⎠⎠ ⎞⎞ ⎜⎜ ⎝⎝ ⎛⎛ −− == −− 00 22 R R rr 1 1 4k 4k Pr Pr T T T T

Kenaikan suhu maksimum Kenaikan suhu maksimum

4k

4k

PR

PR

T

T

T

T

2 2 o o max max

−−

==

k = konduktivitas panas k = konduktivitas panas Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Kenaikan suhu rata Kenaikan suhu rata--ratarata

4k

4k

8k

8k

PR

PR

T

T

T

T

2 2 0 0

==

−−

Contoh : Contoh :

Sebuah bahan berbentuk silinder dengan diameter 2R dan panjang Sebuah bahan berbentuk silinder dengan diameter 2R dan panjang L. Berapa

L. Berapa Δ Δ voltase (E) yang perlu diberikan supaya terjadi voltase (E) yang perlu diberikan supaya terjadi peningkatan suhu di pusat bahan sebesar (T

peningkatan suhu di pusat bahan sebesar (Tmaxmax--TT00))ooC, dimana suhu C, dimana suhu

awal = T awal = T00.. J b J b

T

T

T

T

PR

PR

2 2

==

Jawab : Jawab : Gunakan Gunakan persamaan persamaan peningkatan suhu peningkatan suhu

k

k

R

R

E

E

R

R

L

L

E

E

k

k

T

T

T

T

ee 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 e e 0 0 max max

⎟⎟

⎠⎠

⎞⎞

⎜⎜

⎝⎝

⎛⎛

⎟⎟⎟⎟

⎠⎠

⎞⎞

⎜⎜⎜⎜

⎝⎝

⎛⎛

==

⎟⎟

⎠⎠

⎞⎞

⎜⎜

⎝⎝

⎛⎛

==

−−

L

L

E

E

k

k

II

,,

k

k

4k

4k

R

R

II

T

T

T

T

ee e e 2 2 2 2 0 0 max max

−−

==

==

4k

4k

T

T

T

T

maxmax

−−

00

==

))

T

T

(T

(T

T

T

T

T

k

k

k

k

R

R

L

L

2

2

E

E

Jadi,

Jadi,

0 0 max max 0 0 0 0 e e

−−

⎟⎟

⎠⎠

⎞⎞

⎜⎜

⎝⎝

⎛⎛

==

k

k

4L

4L

k

k

4k

4k

ee 22 0 0 max max

⎟⎟

⎜⎜

⎝⎝

⎟⎟

⎠⎠

⎠⎠

⎜⎜

⎝⎝

(14)

Vs PEMANASAN OHMIC & GELOMBANG MIKRO Vs PEMANASAN OHMIC & GELOMBANG MIKRO

Mirip dengan pemanasan gel. Mikro : Mirip dengan pemanasan gel. Mikro : Mirip dengan pemanasan gel. Mikro : Mirip dengan pemanasan gel. Mikro :

Konversi enegi listrik menjadi energi panas Konversi enegi listrik menjadi energi panas Penetrasi panas/daya penetrasi : tidak terbatas Penetrasi panas/daya penetrasi : tidak terbatas Suhu dalam bahan pangan merata (

Suhu dalam bahan pangan merata (∇∇T T ≈≈0)0) Tidak perlu “pengadukan”

Tidak perlu “pengadukan”

Cocok untuk memanaskan bahan pangan cair dgn partikulat : Cocok untuk memanaskan bahan pangan cair dgn partikulat :

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

sop dll. sop dll.

(15)

Bahan

Bahan nilai knilai kee(s/m)(s/m)

Air murni (25

Air murni (25ooC)C) 5,7x105,7x10--66

Nilai konduktivitas listrik beberapa bahan

Nilai konduktivitas listrik beberapa bahan

Air murni (25 Air murni (25 C)C) 5,7x105,7x10 Asam sulfat (25 Asam sulfat (25ooC) C) 1 1 kentang(19 kentang(19ooC)C) 0.0370.037 wortel (19 wortel (19ooC)C) 0,0410,041 kacang kapri (19 kacang kapri (19ooC)C) 0.170.17 daging sapi (19 daging sapi (19ooC)C) 0,420,42 Larutan pati (5 5% 19 Larutan pati (5 5% 19ooC)C) Purwiyatno Hariyadi/ITP530 Larutan pati (5,5%, 19 Larutan pati (5,5%, 19 C)C) + garam 0.2% + garam 0.2% 0,340,34 + garam 0,55% + garam 0,55% 1,31,3 + garam 2% + garam 2% 4,34,3

(16)

Elektroda 4

KONFIGURASI SISTEM PEMANAS OHMIC

Elektroda 3

Elektroda 1 Elektroda 2

Purwiyatno Hariyadi/ITP530 Elektroda 2

(17)

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

(ULTRA) HIGH

PRESSURE

PROCESSING

~

HIGH

HYDROSTATIC

HYDROSTATIC

PRESSURE

(18)

Historical Timeline

1895 H. Royer uses high pressure to kill bacteria.

1899 Bert H. Hite at the West Virginia Agricultural

Experimental Station examined pressure effects on milk,

t f it

d

t bl

meat, fruits and vegetables.

1914 P. W. Bridgman coagulated egg albumen under high

pressure.

1990 First commercial products like fruit juices, jams, fruit

toppings and tenderized meats introduced in Japan.

1995 Orange juice commercialized in France.

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

1997 Market introduction of guacamole in the US and sliced

cooked ham in Spain.

1999 Oysters introduced in the US.

2000 Range of salsas launched in the US market.

High hydrostatic pressure

• Foods "pasteurized" by HHP undergo pressures of

Foods pasteurized by HHP undergo pressures of

up to 80,000 psi at or near ambient temperatures

(under 45°C).

• Under these conditions, HHP is effective in

inactivating most vegetative pathogens commonly

found in the foods.

• Commercially available HHP-processed products in

E

d A i i

l d j i

j

j lli

t

Europe and Asia include juices, jams, jellies, meat

and yogurts.

• Consumers in this country can buy HPP-processed

guacamole and oysters.

(19)

High hydrostatic pressure

• There is significant commercial interest in

development of other products.

• Food processed by HHP reportedly has better

retention of flavor, texture, color, and nutrients.

• The processing cost is slightly higher (two to three

cents per pound) than for conventional processes

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

cents per pound) than for conventional processes.

How High ??

Two elephants balanced on a piston with a cross section of a dime will create a pressure of 400 Mega Pascal (Mpa). This is approximately 60,000 pounds per square inch.

(20)

HHP processing

• High Pressure can kill microorganisms by

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

High Pressure can kill microorganisms by

interrupting with their cellular function

without the use of heat that can damage the

taste, texture, and nutritional value of the

food.

HHP processing

• The "mechanism" of high-pressure based bacteria kill is low

d d

t

t th f

ti

f

h

i

l

energy and does not promote the formation of new chemical

compounds, "radiolytic" by-products, or free-radicals.

• Vitamins, texture and flavor are basically unchanged.

• For example, enzymes can remain active in high pressure

(21)

HHP system

• This 35-liter high-pressure

b t h

it f

Fl

batch unit from Flow

International can process up to

700 lbs. an hour and is

designed for prepackaged

products such as bottled

juices.

• Units with capacities up to 300

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

p

p

liters are available.

• Food scientists are optimistic

about hydrostatic pressure's

ability to extend shelf life and

produce safe food

.

(22)

Industrial High Pressure Food Processors

Complete systems are offered for bulk and in container

processes.

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

P

ti

Applications for High Pressure Processing are

found in the areas of...

Preservation

Elimination or substantial reduction of spoilage

microorganisms and enzymes for

shelf life

extension

of refrigerated food products with

superior

sensory quality,

e.g. juices, jams, guacamole, salsa,

meat & dairy products, seafood

(commercialized)

Acidified and low-acid shelf-stable products (under

development)

(23)

Food safety

Applications for High Pressure Processing are

found in the areas of...

Elimination of pathogens

: e.g.

Listeria

in meat products,

Salmonella

in eggs and poultry,

Vibrio

in oysters

Hypotheses for vegetative cell inactivation...

- denaturation of proteins and enzymes

- damage of DNA replication & transcription

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

- solidification of membrane (phospho)lipids

- breakage of bio-membranes (cell leakage)

Spores

are very resistant to pressure, but can be destroyed

by combining pressure with elevated temperatures

• Juice tests have shown that food

Fruit Juice treated with HHP

Applications for High Pressure Processing are

found in the areas of...

Juice tests have shown that food

pathogens such as

salmonella

and

E.coli

0157:H7 can be effectively

destroyed without changing the

fruit juice's fresh, natural

characteristics.

• A pressure exposure of 80,000 psi

A pressure exposure of 80,000 psi

for 30 seconds can achieve a 3-5

log reduction of all of the

(24)

• Another example of food safety is the

Oyster treated by HHP

Applications for High Pressure Processing are

found in the areas of...

p y

destruction of Vibriobacteria in raw oysters without destroying the raw feel and taste of the oyster.

• A pressure of 200 to 300 MPa for 5 to 15 minutes at 25C inactivated :

· Vibrio parahaemolyticusATCC 17803, ·Vibrio vulnificusATCC 27562,

· Vibrio choleareATCC 14035,

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

· Vibrio cholearenon-O:1 ATCC 14547, · Vibrio hollisaeATCC 33564

· Vibrio mimicusATCC 33653

(from: "D. Berlin, D. Herson, D. Hicks, and D. Hoover; Applied and Environmental Microbiology, June 1999“)

Oyster treated by HHP

Applications for High Pressure Processing are

found in the areas of...

Pressure shucked raw clams. Pressure not only destroys the vibrio family of bacteria that can be found in shellfish, but also detaches the meat from the shell, saving labor and increasing production g p efficiency.

(25)

Applications for High Pressure Processing are

found in the areas of...

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Styrofoam cup subjected to 40,000 psi, fruit pack (with juice) and sliced ham subjected to 80,000 psi.

Commercial High-Pressure Processed products

marketed in Japan, Europe and the United States

Guacamole & Salsas Avomex (Keller, TX)

(26)

Commercial High-Pressure Processed products

marketed in Japan, Europe and the United States

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Commercial High-Pressure Processed products

marketed in Japan, Europe and the United States

Jams & Fruit Toppings

(27)

Examples of products commercialised in Europe and treated on HYPERBAR installations supplied by ACB

ULTI / PAMPRYL (Groupe PERNOD-RICARD) - France freshey squeezed fruit juice Fresh pressed

ESPUNA - Spain – sliced cooked ham

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Texturization

Applications for High Pressure Processing are

found in the areas of...

As an alternative to heat processing texturization can

be accomplished by exposing

protein

(e.g. egg, whey,

soy) and

hydrocolloid

(e.g. pectin, starch) solutions

to hydrostatic pressure. The resulting gels are

characterized by uniquely different textures.

(28)

H

t

iti

d

Applications for High Pressure Processing are

found in the areas of...

Heat-sensitive compounds

HPP offers the unique potential to stabilize products

with

heat-sensitive components

(e.g. flavors,

nutrients, biologically active compounds).

Biotechnology

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Specific

enzymes

can be activated under pressure

leading to enhanced reaction rates and shorter

process times.

Thermally-assisted high-pressure lifts quality of shelf-stable

foods

Process Variables for Optimum Quality

Tempera-t Pressure Products ture

90°C 700 MPa Main meal entrees, meats, pasta dishes, most vegetables, sauces, cheese, soups, stews, flavored milk drinks

80°C 830 MPa Whole potatoes, most vegetables

70°C 1,000 MPa All potato products, all vegetables, seafood

60°C 1,240 MPa Eggs, milk

(29)

Effect of pressure is very similar to the effect

of temperature in thermal processes

Purwiyatno Hariyadi/ITP530 Figure. Change in inactivation of Zygosaccharomyces bailiiwith pressure. Note that 345 MPa = 50,000 psi. (Enrique Palou, GRA, BSysE Dept., WSU)

Two things must be done.

Thermally-assisted high-pressure lifts quality of shelf-stable foods

What's needed to commercialize UHP for sterilizing shelf-stable

products?

First, develop the kinetic information necessary to file a petition with the FDA and USDA. To do that, we have to select the most heat and pressure-resistant strain of Clostridium botulinum. That work is underway with the Dual Use Science & Technology (DUST) Program 2000 headed by Dr. Patrick Dunne at the U. S. Army Natick Soldier Center in Natick, Mass. Dual use refers to developing the technology for both military and industrial applications.

Second, we need commercial-size, inexpensive high-pressure vessels. Flow International Corp. (Kent, Wash.) is nearest to delivering that right now. They have a 215-liter vessel which is very close to all the critical parameters for delivering a sterile product. They're leading with the technology, and just need to build a vessel to order.

(30)

•• Dikendalikan oleh “the International Commission on Dikendalikan oleh “the International Commission on Radiological Units”

Radiological Units” RadRad

•• 1 Rad = jumlah irradiasi yang menyebabkan 1 g bahan yang1 Rad = jumlah irradiasi yang menyebabkan 1 g bahan yang

Dosis Irradiasi

Dosis Irradiasi

1 Rad jumlah irradiasi yang menyebabkan 1 g bahan yang 1 Rad jumlah irradiasi yang menyebabkan 1 g bahan yang diirradiasi akan menyerap energi sebesar 100 erg (1 Rad = 100 diirradiasi akan menyerap energi sebesar 100 erg (1 Rad = 100 erg/g)

erg/g)

•• Satuan umum Satuan umum “Grey“ “Grey“

•• 1 Grey = jumlah irradiasi yang menyebabkan 1 kg bahan yang 1 Grey = jumlah irradiasi yang menyebabkan 1 kg bahan yang diirradiasi akan menyerap energi sebesar 1 joule;

diirradiasi akan menyerap energi sebesar 1 joule;

•• 1,000 Grey = 1 kGy.1,000 Grey = 1 kGy.

Purwiyatno Hariyadi/ITP530 , y y , y y •• 100 Rad = 1 Gy 100 Rad = 1 Gy

Dosis Irradiasi

Dosis Irradiasi

(31)

PENGARUH IRRADIASI PADA MIKROBA

D10: dosis irradiasi

yang menyebabkan pengurangan jumlah mikroba dengan faktor 10

D10dose

D10,veg bacterium

D10,yeast

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

PENGARUH IRRADIASI PADA

MIKROBA

Organism

Organism D

D

value

(32)

_______________________________________________________ organisme medium in D10(Rad)

which irradiated

_______________________________________________________ Bacterial spore

PENGARUH IRRADIASI PADA MIKROBA

Bacterial spore

C botulinum A36 buffer 0.33 106

B53 buffer 0.33 106

B57 canned chicken 0.37 106

C. sprogenes 367 water 0.22 106

Veg bacteria

Sal typhimrium buffer 2.0 104

egg yolk 8.0 104

E li b ff 9 0 103

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

E coli buffer 9.0 103

Yeast

Sacc cerevisiae saline 5.0 104

Mold

Asp niger saline 4.7 104

Model inaktivasi mikroba oleh irradiasi bisa juga dinyatakan sbb : Model inaktivasi mikroba oleh irradiasi bisa juga dinyatakan sbb :

D D

PENGARUH IRRADIASI PADA MIKROBA

n n D D D D

e

e

N

N

00

N

N

−−

==

dimana dimana, , N

N = = jumlahjumlah mo mo setelahsetelah iradiasiiradiasi, , N

N00 = = jumlahjumlah mo mo awalawal ((sebelumsebelum iradiasiiradiasi), ),

D

D = = DosisDosis radiasiradiasi yang yang diterimaditerima, , dandan D

D kk tt tt t tt t jj ii dd kk di idi i lili kk D

Dnn = = konstantakonstanta; ; tgttgt jenisjenis mo mo dandan kondisikondisi lingkunganlingkungan

Konstanta

Konstanta DDnn= = dosisdosis radiasiradiasi yang yang menyebabkanmenyebabkan kematiankematian mikrobamikroba

sebanyak

(33)

Menghambat perkecambahan Irradiasi dosis rendah

(sampai 1 kGy)

APLIKASI TEKNOLOGI IRRADIASI

PADA BAHAN PANGAN

Mengurangi risiko patogen dan

meningkatkan masa simpan (keawetan) Dosis medium (1-10 kGy)

Menunda pematangan buah

(1 Gy = 1 Joule/Kg)

Purwiyatno Hariyadi/ITP530

Strilisasi Dosis tinggi ( > 10 kGy)

simpan (keawetan)

APLIKASI TEKNOLOGI IRRADIASI

PADA BAHAN PANGAN

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,