PENINGKATAN MUTU BERAS
Fahroji
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Penanganan pasca panen padi merupakan
upaya strategis dalam rangka mendukung
peningkatan produksi padi
2
Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Penanganan pasca panen padi yang tepat
akan mengurangi tingkat kehilangan hasil
dan menjaga mutu gabah/beras
LUAS
AREAL
PANEN
PRODUKTIVITAS
VUB
(BENIH)+BUDIDAYA+
PASCA PANEN
PENINGKATAN PRODUKSI
SINKRONISASI DAN KOORDINASI
PUSAT-DAERAH
Upaya Peningkatan Produksi
TARGET SURPLUS
PRODUKSI BERAS
(SWASEMBADA
BERKELANJUTAN
4
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Penentuan saat panen
• 90 – 95 % gabah dari malai tampak
kuning.
• Malai berumur 30 – 35 hari setelah
berbunga merata
• Kadar air gabah 22 – 26 % yang
diukur dengan moisture tester.
II.
8
Alat dan Mesin Panen Padi
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
A. Ani – ani
•Ani-ani merupakan alat panen padi yang terbuat
dari bambu diameter 10 – 20 mm, panjang ± 10
cm dan pisau baja tebal 1,5 – 3 mm
•Ani-ani dianjurkan digunakan untuk memotong
padi varietas lokal yang berpostur tinggi
10
Alat dan Mesin Panen Padi
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
B. Sabit Bergerigi
•Gagang terbuat dari kayu
bulat diameter ± 2 cm dan
panjang 15 cm.
•Mata pisau terbuat dari baja
keras yang satu sisinya
bergerigi antara 12 – 16 gerigi
sepanjang 1 inci
Alat dan Mesin Panen Padi
C. Reaper
•Mesin pemanen untuk
memotong padi
•Prinsip kerja mirip cara
panen menggunakan sabit
•Penggunaan reaper dapat
mengurangi kehilangan
hasil sebesar 6,1 %
Cara penggunaan reaper
• Pemotongan dilakukan
sekaligus untuk 2 atau 4
baris tanaman dan akan
terlempar tertumpuk di
sebelah kanan mesin
tersebut.
• Pemanenan dilakukan
dengan cara berkeliling dan
selesai di tengah petakan
12
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Alat dan Mesin Panen Padi
D. Reaper Binder
Mesin pemanen untuk
memotong padi dengan
cepat dan mengikat
tanaman yang terpotong
menjadi seperti berbentuk
sapu lidi ukuran besar
Cara penggunaan reaper binder
• Pemotongan dilakukan
sekaligus untuk 1 atau 2
baris tanaman sekaligus
dan akan terlempar ke sisi
kanan alat, sebelum
terlempar, batang jerami
yang sudah terpotong
diikat dengan tali pengikat
14
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Combine Harvester
• Combine Harvester merupakan mesin pemanen.
• kombinasi dari tiga operasi yang berbeda, yaitu menuai,
merontokkan, dan menampi, dijadikan satu rangkaian operasi.
• fungsi operasional dasar combine harvester adalah:
1. Memotong tanaman yang masih berdiri
2. Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder
3. Merontokkan gabah dari tangkai atau batang
4. Memisahkan gabah dari jerami
5. Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah
kosong dan benda asing.
Alat dan Mesin Perontok Padi
A. Gebotan
•Gebotan merupakan alat
perontok padi tradisionil
yang masih banyak
18
Alat dan Mesin Perontok Padi
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2012
B. Pedal Thresher
•Pedal thresher merupakan
alat perontok padi dengan
konstruksi sederhana dan
digerakkan menggunakan
tenaga manusia
•Mudah dioperasikan dan
lebih hemat tenaga serta
waktu
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Alat dan Mesin Perontok Padi
C. Power Threser
•Power thresher mesin
perontok yang
menggunakan sumber
tenaga berpenggerak
mesin
PROSES PENGERINGAN DENGAN LANTAI JEMUR
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
LANTAI JEMUR
• Membutuhkan tempat yang luas
• Pengeringnya menggunakan sinar matahari, panasnya tidak
terukur
• Kekeringannya tidak merata, kadar air tidak sama
• Banyak mengakibatkan butir patah (broken)
• Tergantung dengan cuaca
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
MESIN BOX DRYER
• Tidak membutuhkan tempat yang luas
• Pengeringnya berbentuk box dengan ukuran tertentu
• Pemanasnya sudah menggunakan Burner, yaitu panasnya dari
pembakaran solar/gas /sekam
• Keringnya tidak merata, karena tumpukan gabahnya sangat
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
MESIN DRYER SIRKULASI
• Tidak membutuhkan tempat
yang luas
• Gabah dikeringkan dengan
cara sirkulasi dengan suhu
panas yang bisa diatur
• Keringnya sama dan merata
• Tidak bergantung pada cuaca,
setiap saat dapat
mengeringkan gabah
• Proses mengeringkan
seluruhnya dilakukan secara
mekanis
• Pengangkatan dan
pembongkaran gabah dari
mesin pengering menggunakan
bucket elevator
Tempering
bin
Drying bin
Hot air passage
Exhausted air passage
Spreader
SIRKULASI GABAH
PADA PROSES PENGERINGAN
DRYER MEKANIS VERTIKAL
26
80% moisture
PERGERAKAN KADAR AIR
Embryo
Sekam KA
20%
Testa
KA. 80 % KELUAR MELALUI
EMBRYO
Beras dilapisi dedak dan bekatul
yang memblok KA keluar
KONFIGURASI PENGGILINGAN PADI
• Komposisi Komponen Mesin Penggilingan Padi
• Konfigurasi Mesin Penggilingan Padi Kecil (PPK)
pada umumnya :
– HUSKER (H) – POLISHER (P)
– HUSKER (H) – POLISHER (P) – GRADER (G)
KONFIGURASI OPTIMAL
DRYER (D) – CLEANER (C) – HUSKER (H) –
SEPARATOR (S) - POLISHER (P) – GRADER
(G)/SHIFTER
disingkat
D – C – H – S – P - G
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Berdasarkan Konfigurasi Mesinnya
• Penggilingan Padi “One Pass”
Adalah penggilingan padi yang konfigurasinya terdiri dari 2 unit
mesin yaitu mesin pecah kulit (husker) dan mesin penyosoh
(polisher) yang menyatu/tidak terpisahkan sehingga proses dari
gabah langsung keluar menjadi beras putih/sosoh.
• Penggilingan Padi “Two Pass”
Adalah penggilingan padi yang konfigurasinya terdiri dari 2 unit
mesin atau lebih yaitu mesin pecah kulit (husker) dan mesin
penyosoh (polisher) atau alat mesin lainnya yang tidak menyatu/
terpisahkan sehingga proses dari gabah tidak langsung keluar
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Penggilingan Padi “Two Pass”
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Penggilingan Padi “Two Pass”
Cara kerja Penggilingan
Padi Optimum
GKG bersih ka 14%
GKG (40%)
PK (60%)
Cleaning
GKG
PK
Beras kls 3 Beras kls 2 Beras kls 1 KRISTALPengabut
Gabah yg baik menghasilkan 80 % PKHuskering
Separating
Polishing
Grading
CARA PENENTUAN
RENDEMEN BERAS GILING
(BG)
• Adalah perolehan banyaknya beras giling yang dihasilkan dari
proses penggilingan gabah.
• Dilakukan pengukuran mutu gabah yang akan digiling
• Penentuan rendemen BG dilakukan secara manual
(penimbangan), yaitu perbandingan antara berat BG yg diperoleh
dgn berat gabah yang digiling
• Rendemen Beras Giling (%)
Berat Beras Hasil Giling
= ---x 100 %
Berat Contoh Gabah Awal (GKG)
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Faktor Penentu Rendemen:
1.
Varietas
2.
Cekaman lingkungan
3.
Agroekosistem
4.
Teknik budidaya
5.
Iklim
6.
Penanganan pascapanen
7.
Konfigurasi penggilingan
8.
Proses penggilingan
Mutu gabah :
% hampa
% kotoran
% sekam
% kadar air
Pengisian biji RENDEMEN BERAS GILING (Faktor konversi)Mutu beras :
Derajat sosoh
Broken
(1,2,4,5,6) (1,2,4,5) (7,8) (7,8)• Gabah
– Kadar air 14 %
– Pengeringan dengan dryer mekanis
– Tidak terlambat dikeringkan (kurang dari 10 jam)
• Beras
– Kadar air 14 %
– Tidak tercemar mikroba
– Tidak ada perlakuan BTP
PENYIAPAN BAHAN BAKU
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
MANAJEMEN SARANA
PENGOLAHAN
• Tempat usaha
• Ruang kerja
• Tata letak alat dan mesin
• Sarana K3
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
• Lokasi dan lingkungan bebas dari pencemaran
• Sarana jalan bebas dari debu dan becek
• Ruangan luas dan terang
• Tata letak sesuai urutan proses dan hindari
kontaminasi ulang
• Fasilitas sanitasi baik (sumber air/bersih,
ventilasi, jalan lingkungan, pembuangan limbah,
tempat sampah, toilet, sarana cuci tangan,
sarana pencegahan pencemaran)
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
LINGKUNGAN YANG BERSIH
TEMPAT KERJA YANG NYAMAN
BERSIH
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Tempat kerja
“bersih”
akan
membuat
produkstivitas kerja
meningkat
Pembersihan alat dan tempat
kerja harus dilakukan setiap
kali selesai kerja dan jadikan
prosedur kerja tetap dan
Penggilingan Padi Kecil
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
• Pengendalian Penyakit
• Fasilitas kebersihan
– Baju kerja
– sarung tangan
– tutup kepala
– masker
• Kebiasaan kurang baik
– Meludah
– Merokok
– Bersin
Penggunaan baju kerja dan masker merupakan salah satu SOP
kerja di penggilingan
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
MANAJEMEN BARANG
• Pengangkutan (transportasi)
• Penyimpanan
• Pengemasan dan pelabelan
• Pencatatan/pembukuan barang
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
• Tidak mencemari makanan
• Mudah dibersihkan
• Dipisahkan makanan dan bukan makanan
• Melindungi makanan dari kontaminasi
• Mempertahankan t dan RH
• Memudahkan pengecekan
Pengangkutan Gabah
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
• Tempat penyimpanan
– Dibersihkan secara periodik
– Bebas dari hewan dan serangga
– Ventilasi/sirkulasi udara baik
• Disimpan pada kondisi yang sesuai t dan RH
• Dalam ruangan yang bersih
• Pisah dengan bahan yang lain
• Pisah dari bahan yang beracun
Manajemen stok yang rapi
dan administrasi serta
pencatatan yang baik dan
rapi akan
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
Moisture Content of Paddy
(%)
Safe Preservation time
13
2 years
14
1 year
15
6 months
16
3 months
17
45 days
18
25~30 days
19
15~20 days
20
15 days
21
10 days
22
3~5 days
23
1 day
Preservation Limit of Paddy at Normal Temperature
When moisture content of paddy is over 24%, paddy has to be
dried in 10 hours, otherwise it would turn yellowish and become poor
quality.
Preservation Limit of Rice
(Batas Waktu Penyimpanan Beras)
Kadar Air Beras
Temperatur Gudang
Batas Waktu
15%
0~10
℃
3
Tahun
15
℃
2
Tahun
20
℃
1.5 Tahun
25
℃
1 Tahun
16%
0~10
℃
3 Tahun
10
℃
2.5 Tahun
15
℃
1.5 Tahun
20
℃
1 Tahun
25
℃
0.5 Tahun
18%
0~5
℃
1 Tahun
10
℃
0.5 Tahun
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019
• Sistem Pengawasan
– Pencatatan (recording) seluruh aktifitas
– Pengawasan internal thd penyimpangan
– Dokumentasi hasil pengawasan
– Pengawasan oleh instansi yang berwenang
• Penelusuran Balik
– Sistem penelusuran
– Alat penelusuran
Pengawasan, Pencatatan dan
Penelusuran Balik
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau 2019