• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Sig Untuk Zonasi Daerah Rawan Tsunami Sebagai Upaya Mitigasi Bencana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aplikasi Sig Untuk Zonasi Daerah Rawan Tsunami Sebagai Upaya Mitigasi Bencana"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) UNTUK ZONASI DAERAH RAWAN TSUNAMI SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA

DI KECAMATAN PESANGGARAN KABUPATEN BANYUWANGI

BIDANG KEGIATAN: PKMP Diusulkan oleh: 100721407134 100721405492 100721403535 110721435161 110721407149

Abdullah Arif Kurnia Akvian Erie Prawira Arrizaqu El Savitri Moh. Taufiq Ismu A. Zulfa Qonita Reni W.

(2010) (2010) (2010) (2011) (2011)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk

Zonasi Daerah Rawan Tsunami sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi

2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-P ( ) PKM-K

( ) PKM-M ( ) PKM-KC ( ) PKM-T

3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap

b. NIM c. Jurusan d. Universitas

: Abdullah Arif Kurnia : 100721407134 : Geografi

: Universitas Negeri Malang

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Lamongrejo Gang Ababil no. 34 Lamongan/083848338287

f. Alamat E-mail : abdullaharifkurnia@yahoo.co.id 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 4 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIDN

: Purwanto S.Pd, M.Si :

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Untung Sudiro V/337 Cemorokandang,

Malang/081216099950 6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti

b. Sumber lain (sebutkan) 7. Jangka Waktu Pelaksanaan Menyetujui

Ketua Jurusan

Dr. Achmad Amirudin, M.Pd NIP. 195807071983031002

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Malang

Drs. H. Sucipto, M.S NIP. 196103251986011001 : Rp. 12.500.000,00 : - : 4 bulan Malang, 12 September 2012 Ketua Pelaksana Kegiatan Abdullah Arif Kurnia NIM. 100721407134 Dosen Pendamping

Purwanto, S.Pd, M.Si NIDN.

(3)

A. JUDUL

1

Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Zonasi Daerah Rawan Tsunami sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.

B. LATAR BELAKANG

Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki potensi besar dilanda bencana tsunami. Apabila dilihat dari sejarahnya, Kabupaten Banyuwangi sering dilanda gempa. Gempa yang terjadi banyak terletak pada kawasan laut selatan Kabupaten Banyuwangi. Gempa terbesar terjadi pada tahun1994 sampai mengakibatkan terjadinya tsunami berkekuatan 7,2 Ms. Lebih tepatnya Bencana Tsunami tersebut terjadi pada tanggal 3 juni 1994 pukul 02.00 di Kecamatan Pesanggaran yang menewaskan kurang lebih 250 jiwa, banyak warga luka-luka, dan kerugian mencapai jutaan rupiah (Jurnal Kebencanaan Indonesia hal. 23-27, 2007).

Secara geografis Kabupaten Banyuwangi terletak pada 7,430

– 8,460 LS dan 113,530

– 114,380

BT. Secara administratif Kabupaten Banyuwangi memiliki 24 kecamatan dimana 5 kecamatan di Banyuwangi berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia. 5 kecamatan tersebut yaitu: Kecamatan Pesanggaran, Siliragung, Bangorejo, Purwoharjo, dan Tegaldlimo (Wikipedia 2012). Dari kelima kecamatan tersebut, Kecamatan Pesanggaran memiliki jumlah penduduk paling sedikit, sebesar 45.811 jiwa (Banyuwangi Dalam Angka, 2009), namun sebagian besar lokasi pemukiman terkonsentrasi di daerah pantai. Sedangkan di kecamatan yang lain lokasi pemukiman jauh dari bibir pantai.

Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia yang mana terdapat subduksi lempeng. Subduksi lempeng tersebut sampai sekarang masih aktif bergerak. Bergeraknya lempeng tektonik dapat menyebabkan terjadinya gempa. Terbukti dalam minggu

pertama bulan September 2012 telah terjadi tujuh kali gempa tektonik di arah barat daya Kecamatan Pesanggaran dengan kekuatan yang berkisar 5,0 – 6,5 SR (www.bmkg.go.id).

Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi memiliki beberapa teluk, tiga teluk yang terbesar yaitu: Teluk Ijo, Rajegwesi, dan Pancer.

Keberadaan teluk tersebut akan menjadikan tenaga dari tsunami akan semakin besar (Dirjen Penataan Ruang dalam Oktaviandi, 2011). Selain itu kondisi elevasi di Kecamatan Pesanggaran relatif rendah sampai bibir pantai. Kondisi elevasi yang relatif rendah memudahkan masyarakat pesisir untuk membangun perumahan di sekitar wilayah pantai. Hal ini juga turut didukung oleh

pengembangan beberapa obyek wisata pantai di Kecamatan Pesanggaran. Dalam kaitannya dengan kerawanan tsunami di Banyuwangi tentunya perlu

(4)

adanya kewaspadaan bagi pemerintah ataupun masyarakat yang berada di sekitar pantai agar resiko tsunami tidak terlalu besar.

Potensi bencana tsunami di Kabupaten Banyuwangi belum terlalu diwaspadai oleh pemerintah maupun warga. Terbukti dengan masih belum adanya EWS (Early Warning System), kesiapan warga dalam menghadapi bahaya tsunami yang masih minim, dan penataan bangunan yang tidak teratur. Selain itu kondisi alam di Teluk Pancer dan Pantai Lampon juga masih kurang mendukung karena masih sedikitnya tumbuhan yang berguna sebagai

penghalang.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti mencoba untuk memetakan zona rawan di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi terhadap resiko tsunami. Pemetaan zona rawan ini dengan mengedepankan aspek-aspek keruangan, diantaranya: aspek sosial, kondisi lingkungan, dan ekosistem. Berdasarkan keterangan penduduk sekitar jarak antara perumahan warga sekitar dengan bibir pantai kurang lebih 500 m. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul ”Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk Zonasi Daerah Rawan Tsunami sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi”.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pembagian zona rawan dan aman tsunami di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi?

2. Bagaimana menentukan lokasi paling aman sebagai lokasi evakuasi terdekat dalam menghindari bahaya tsunami di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi?

3. Bagaimana menentukan jalur evakuasiyang relatif aman dan efektif dalam mengantisipasi terjadinya bencana tsunami di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi?

D. TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memetakan zona rawan dan aman tsunami di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.

2. Menentukan lokasi paling aman sebagai lokasi evakuasi terdekat dalam menghindari bahaya bencana tsunami di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.

3. Mengetahui jalur evakuasi yang relatif aman dan efektif dalam

mengantisipasi terjadinya bencana tsunami di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.

(5)

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Adapun luaran yang diharapkan adalah berupa peta analisis tentang pembagian zona rawan dan aman pada daerah potensi tsunami sebagai upaya mitigasi bencana di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.

F. KEGUNAAN

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi:

1. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pentingnya perencanaan penanggulangan bencana.

2. Bagi akademisi, diharapkan dapat sebagai wacana mengenai permasalahan bencana yang marak terjadi di Indonesia, serta menjadi bahan masukan untuk melakukan penelitian yang sejenis.

3. Bagi pemerintah, diharapkan dapat menjadi acuan untuk pembuatan

3

dokumen terkait strategi mitigasi bencana, terutama di daerah pantai selatan Pulau Jawa yang rawan tsunami.

4. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan sehingga masyarakat menjadi lebih tanggap terhadap tanda-tanda bencana tsunami.

G. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tsunami

Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut (Wikipedia 2012).

Tsunami dapat terjadi jika ada gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor, maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan

keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan

(6)

masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.

2. Daerah Rawan Bencana

Menurut UU No. 24 Tahun 2007 (dalam Oktaviandi, 2011) Tentang Penanggulangan Bencana, rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu.

Daerah rawan tsunami merupakan daerah sekitar pantai yang potensial terkena dampak dari hempasan gelombang tsunami.Kebanyakan kondisi pantai yang relatif landai berpotensi meneruskan gelombang masuk ke wilayah daratan.

Selain itu Dirjen Penataan Ruang (dalam Oktaviandi, 2011) menyebutkan bahwa dampak tsunami semakin intensif pada lingkungan dengan ciri-ciri berikut:

a. Pantai terletak di bagian teluk yang tertutup. b. Pantai tidak ditumbuhi pohon yang cukup lebat.

c. Pantai yang tidak memiliki tanggul atau penahan gelombang yang cukup tinggi.

d. Terletak di tepi atau di dekat muara sungai. e. Terletak pada daerah rawan banjir.

f. Bangunan terletak sangat dekat dengan pantai. g. Bangunan terbuat dari bahan berkualitas rendah. 3. Mitigasi Bencana

Sampai saat ini para ilmuwan tidak dapat meramalkan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Namun dengan melihat catatan sejarah para ilmuwan dapat mengetahui tempat-tempat yang rawan tsunami. Pengukuran tinggi gelombang dan batas landasan dari kejadian tsunami masa lalu akan berguna untuk memperkirakan dan mengurangi dampak tsunami di masa depan.

Beberapa cara untuk mengurangi damapak tsunami adalah sebagai berikut:

a. Batu-batu pemecah gelombang. Selain batu-batu buatan, kita bisa memanfaatkan hutan bakau.

b. Pembuatan bangunan tempat menyelamatkan diri.

c. Pembangunan dinding penahan laju tsunami. Diperlukan kerjasama dengan ahli sipil untuk mengukur kekuatannya. Efek sampingnya, jika

(7)

5

tidak kuat, dinding itu akan roboh terbawa arus dan lebih membahayakan masyarakat.

d. Pembangunan rumah dengan tiang-tiang kokoh diatas batas tinggi gelombang tsunami.

e. Selain batu-batu buatan, untuk mengurangi laju tsunami dapat diupayakan juga dengan memanfaatkan hutan bakau (Mangrove).

4. Jalur Evakuasi

Jalur evakuasi adalah suatu jaringan jalan yang digunakan untuk aktivitas pada saat darurat, yaitu untuk upaya penyelamatan yang mrnuntun penduduk untuk menyelamatkan diri dari bencana menuju ke lokasi yang lebih aman serta kegiatan penyelamatan dan pertolongan oleh pemerintah yang bersangkutan.Jalan ini juga memiliki peranan untuk mengevakuasi masyarakat dan menyediakan bahan makanan.

Pedoman Perencanaan Pengungsian Tsunami menyebutkan bahwa dalam penyusunan jalur evakuasi harus memperhatikan hal berikut. a. Standar lebar jalan 6 m sesuai dengan peraturan bangunan, tetapi jalan

yang lebih kecil juga diperbolehkan apabila situasi yang memerlukan dan kapasitas kecil (4 m).

b. Maksimum jarak jalur pelarian 1 km sebaiknya digunakan untuk memaksimalkan waktu pelarian.

c. Bila memungkinkan diusulkan pemisah lalulintas, percampuran sepesa motor, mobil, dan pejalan kaki akan mengarah pada kecelakaan dan mengurangi kapasitas jalan.

d. Rute pelarian yang mengarah daerah evakuasi lain harus dihindari. e. Rute pelarian tidak direncanakan pada daerah rawa atau banjir. f. Rute pelarian mengarah menjauhi garis pantai.

g. Rute pelarian hendaknya tidak melintasi jalan (sibuk) yang lain. h. Titik kemacetan sebaiknya dihindari.

i. Rute pelarian sebaiknya ditandai dengan jelas oleh petunjuk. j. Rute pelarian diusahakan menghindari rute parallel yang sejajar

gelombang.

5. Sistem Informasi Geografi

Sistem Informasi Geografi adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang memiliki fungsi untuk: a. akuisi dan verifikasi data

b. kompilasi data c. penyimpanan data

d. perubahan dan up-dating data e. manajemen dan pertukaran data

(8)

f. manipulasi data

g. pemanggilan dan presentasi data. (Bernhardsen, 1992 dalam Oktaviandi, 2011)

Identifikasi daerah potensial rawan bencana tsunami dengan

menggunakan SIG dapat dilakukan dengan cara menganalisis aspek historis kejadian gempa yang mempunyai pusat di bawah laut dengan kekuatan 6,5 SR dan kedalaman kurang dari 60 km di dasar laut.

Dalam melakukan analisis daerah potensial bencana tersebut akan dilakukan tiga tahapan yang akan dilakukan dengan bantuan program SIG, antara lain:

a. Data masukan : Pengumpulan data sekunder berupa peta geologi dan peta RBI

b. Tahap Prosessing : Konversi data ke dalam basis data SIG, seleksi peta, pembobotan dan penentuan skor peta, overlay peta dengan metode tumpang susun, pembuatan indeks kerentanan dan resiko tsunami, analisis dan interpretasi awal peta lokasi kerentanan dan resiko tsunami.

c. Tahap Keluaran : Peta indeks kerentanan dan rasio tsunami di pesisir kawasan rawan bencana beserta saran-saran bagi mitigasinya.

H. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif..Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-

hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.

2. Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa variabel penelitian, yaitu: variabel bebas, terikat, dan variabel pendukung.

a. Variabel bebas, karakteristik fisik dan kondisi demografis Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.

b. Variabel terikat, zona rawan dan aman bahaya tsunami dan penentuan rute jalur evakuasi.

c. Variabel pendukung, karakteristik vegetasi Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.

(9)

3. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu: 7

teknik survey primer dan survey sekunder. Survey primer dilakukan dengan cara observasi lapangan guna mengetahui kondisi fisik objek yang diteliti. Sedangkan survey sekunder dilakukan dengan cara pengumpulan data yang mendukung untuk malakukan penelitian. Pengumpulan data sekunder meliputi: data kependudukan, kegempaan, penggunaan lahan, karakteristik pantai, dan sistem jaringan jalan.

4. Analisis Data

Penelitian ini mengguanakan teknik analisis dasar yang meliputi: analisis kondisi geografis, analisis lokasi rawan dan aman bahaya tsunami, analisis penentuan lokasi evakuasi dan penungsian, dan analisis penentuan jalur evakuasi bencana tsunami.

I. JADWAL KEGIATAN

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke- URAIAN Minggu Minggu Minggu 4

Minggu Persiapan a. Pembelian alat-alat dan bahan b. Penyewaan alat Pelaksanaan a. Setting alat b. pengambilan data lapangan c. Pengambilan data sekunder d. Pembuatan peta

zona rawan dan aman e. pembuatan peta jalur evakuasi Penyusunan laporan kegiatan PKM a. Monitoring oleh Tim UM b. Penyusunan laporan akhir 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

(10)

c. Pengiriman laporan akhir J. RANCANGAN BIAYA KETERANGAN Pembuatan Proposal  Pembuatan Proposal  Revisi proposal  Penggandaan  Kertas 1 rim Jumlah

a. Persiapan data awal

HARGA SATUAN HARGA TOTAL

Rp 15.000,00 Rp 20.000,00 Rp 25.000,00 Rp 40.000,00 Rp 100.000,00

 Pembelian Peta Rupa Bumi Indonesia, Banyuwangi 3 sheet (soft file)

 Pembelian citra Kecamatan Pesanggaran  Data kegempaan Banyuwangi  Data penduduk Banyuwangi Jumlah

b. Transportasi dan Akomodasi

 Transportasi untuk 5 orang (PP Malang-Banyuwangi)  Konsumsi 5 orang x 5 hari  Penginapan 5 orang x 5 hari  Sunblock 3 buah

 Pembelian voucher pulsa HP

Jumlah c. Dokumentasi

 Sewa kamera 7 hari  Cuci cetak

Jumlah

d. Peralatan Pendukung  Penyewaan GPS 7 hari  Pembelian kompas geologi

DQL-8 Rp 375.000,00 Rp 200.000,00 Rp 45.000,00 Rp 120.000,00 Rp 65.000,00 RP 50.000,00 Rp 35.000,00 Rp 50.000,00 Rp 1.125.000,00 Rp 400.000,00 Rp 375.000,00 Rp 300.000,00 Rp 2.200.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 1.125.000,00 Rp 2.040.000,00 Rp 195.000,00 Rp 250.000,00 Rp 4.610.000,00 Rp 245.000,00 Rp 150.000,00 Rp 395.000,00 Rp 350.000,00 Rp 1.385.000,00

(11)

 Burning CD  ATK

 Flash disk 2 buah 16 GB Jumlah

e. Biaya Penelitian

 Biaya penelitian ke 5 lokasi  Biaya perijinan ke 5 lokasi

penelitian pada lembaga pengelola

 Pengambilan data ke kantor desa

 Penyewaan alat-alat geologi dan oceanografi

 Sewa tas carrier @2x7 hari  Makanan ringan

Jumlah

b. Pelaporan Kegiatan  Pencetakan peta hasil  Pengetikan dan penggandaan  Penjilidan Jumlah Jumlah Total K. DAFTAR PUSTAKA Rp 160.000,00 Rp 150.000,00 Rp 50.000,00 Rp 30.000,00 Rp 20.000,00 Rp 100.000,00 Rp 320.000,00 Rp 2.175.000,00 Rp 750.000,00 Rp 250.000,00 Rp 300.000,00 Rp 600.000,00 Rp 420.000,00 Rp 100.000,00 Rp 2.420.000,00 Rp 385.000,00 Rp 150.000,00 Rp 65.000,00 Rp 600.000,00 Rp 12.500.000,00 9

BMKG. 2012. Gempa Bumi Terkini, (online),

(http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Gempabumi_Terkini.bmk g, diakses 08 September 2012)

Buranda, JP. 2011. Diktat Geologi Indonesia. Malang: Laboratorium Geografi UM

Kementerian ESDM. 2008. Pengenalan Tsunami, (online),

(http://merapi.vsi.esdm.go.id/mod/vsi/static/tsunami, diakses 11 Agustus 2012)

Mardiatno, Djati. 2007. Risiko Tsunami di Pantai Selatan Jawa (Belajar dari Kejadian Tsunami di Banyuwangi pada Tahun 1994 dab di

Pangandaran pada Tahun 2006). Jurnal Kebencanaan Indonesia, 2009: 23-27

Oktavianda, Ahdiat. 2011. Strategi Mitigasi Bencana Pada Kawasan Rawan

Tsunami (Studi Kasus Kecamatan Puger Kabupaten Jember). Skripsi

tidak dipublikasikan. Malang: Universitas Brawijaya

(12)

Wikipedia. 2012. Penelitian Kualitatif, (online),

(http://id.wikipedia.org/wiki/penelitian-kualitatif, diakses 10 September 2012)

Wikipedia. 2012. Penelitian Kuantitatif, (online),

(http://id.wikipedia.org/wiki/penelitian-kuantitatif, diakses 10 September 2012)

Wikipedia. 2012. Tsunami, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/tsunami, diakses 11 Agustus 2012)

L. LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana 1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama : Abdullah Arif Kurnia

b. NIM : 100721407134

c. Tempat dan Tanggal lahir : Lamongan, 07 agustus 1991 d. Alamat rumah : Jl. Lamongrejo Gang Ababil no. 34

Lamongan e. Alamat di Malang

f. Fakultas / Jurusan g. Perguruan Tinggi

: PP Miftahul Huda, Klampok Kasri, Malang : Ilmu Sosial / Geografi

: Universitas Negeri Malang h. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu

i. Pengalaman organisasi :

- Anggota Bidang Bakat Minat HMJ Geografi 2011 - Wakil Ketua Umum HMJ Geografi 2012

j. Riwayat Pendidikan :

- TK Al-Falahiyah Lamongan, 1995-1997 - SDN Jetis 6 Lamongan, 1997-2003 - SMP Negeri 1 Lamongan, 2003-2006 - SMA Negeri 1 Lamongan, 2006-2009 - Universitas Negeri Malang, 2010-Sekarang

Malang, 12 September 2012

Abdullah Arif Kurnia NIM. 100721407134

(13)

Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana I 1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama : Akvian Erie Prawira

b. NIM : 100721407134

c. Tempat dan Tanggal lahir : Sampang, 29 Oktober 1990

d. Alamat rumah : Krajan, RT. 03 RW. 01, Dasri Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi

e. Alamat di Malang : Jl. Pekalongan Dalam no. 58 Malang f. Fakultas / Jurusan : Ilmu Sosial / Geografi

g. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang h. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu

i. Riwayat Pendidikan :

- TK Aisyiyah Bustanul Athfal 2 Genteng, 1995-1997 - SD Muhammadiyah 06 Genteng, 1997-2003

- SMP Negeri 1 Genteng, 2003-2006 - SMA Negeri 2 Genteng, 2006-2009

- Universitas Negeri Malang, 2010-Sekarang

11

Malang, 12 September 2012 Akvian Erie Prawira

NIM. 100721405492 Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana II

1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama

b. NIM

: Arrizaqu El Savitri : 100721403535

c. Tempat dan Tanggal lahir : Gresik, 24 Februari 1992 d. Alamat rumah

e. Alamat di Malang f. Fakultas / Jurusan g. Perguruan Tinggi

: Sedayu Gresik

: Sumbersari Gang V Malang : Ilmu Sosial / Geografi : Universitas Negeri Malang h. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu

i. Riwayat Pendidikan :

- TK Muslimat 043 Sidayu Gresik, 1996-1998 - MI Mamba’udda’wah Sidayu Gresik, 1998-2004 - MTs Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik, 2004-2007 - MA Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik, 2007-2010 - Universitas Negeri Malang, 2010-Sekarang

Malang, 12 September 2012 Arrizaqu El Savitri

(14)

Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana III 1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama : Moh. Taufiq Ismu Abadi

b. NIM : 110721435161

c. Tempat dan Tanggal lahir : Banyuwangi, 24 Mei 1993

d. Alamat rumah : Perum Klabang Permai C6, Bondowoso e. Alamat di Malang : Klampok Kasri 22 A Malang

f. Fakultas / Jurusan : Ilmu Sosial / Geografi g. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang h. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu

i. Riwayat Pendidikan : - SD Negeri Tapen 01, 1999-2005 - SMP Negeri 1 Bondowoso, 2005-2008 - SMA Negeri 2 Bondowoso, 2008-2011 - Universitas Negeri Malang, 2011-Sekarang

Malang, 12 September 2012 Moh. Taufiq Ismu Abadi NIM. 110721435161 Daftar Riwayat Hidup Anggota Pelaksana IV

1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama

b. NIM : Zulfa Qonita Reni W. : 110721407149 c. Tempat dan Tanggal lahir : Banyuwangi,

d. Alamat rumah e. Alamat di Malang f. Fakultas / Jurusan g. Perguruan Tinggi

: Lidah RT 01 RW 07 Gambiran, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi

: Jl. Jombang 3 no. 11B Malang : Ilmu Sosial / Geografi

: Universitas Negeri Malang h. Waktu untuk kegiatan PKM : 5 jam/minggu

i. Riwayat Pendidikan :

- TK PGRI 3 Gambiran, 1997-1999 - SD Negeri Gambiran 04, 1999-2005 - SMP Negeri 1 Genteng, 2005-2008 - SMA Negeri 1 Genteng, 2008-2011

- Universitas Negeri Malang, 2011-sekarang

Malang, 12 September 2012 Zulfa Qonita Reni W. NIM. 110721407149

(15)

a. Nama b. NIDN

Daftar Riwayat Hidup Dosen Pendamping

: Purwanto, S.Pd., M.Si :

13

c. Tempat tgl lahir : Banpres (Musi Rawas), 01 Juli 1978

d. Agama : Islam

e. Kedudukan/Jabatan : Dosen Geografi f. Pangkat/Golongan : Asisten Ahli / IIIb g. Jabatan h. Alamat Kantor i. Alamat Rumah : - : Jurusan Geografi-FIS-UM 1. Jl. Semarang 5 Malang 2. Telp. 0341-551312 dan 0341-587955

: Jl. Untung Sudiro V/337 Cemorokandang, Malang RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Pendidikan Dasar dan Menengah

Tahun 1992 : tamat SD Negeri 1 Banpres Muara Kelingi Musi Rawas Tahun 1995 : tamat SMP Negeri 2 Bandung Tulungagung

Tahun 1998 : tamat SMA Negeri 1 Pakel Tulungagung 2. Pendidikan Tinggi

Tahun 2002 : lulus Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi (S1) Universitas Malang

Tahun 2007 : lulus Magister Sains (S2) Penginderan Jauh Universitas Gadjah Mada (UGM)

Malang, 12 September 2012

Purwanto, S.Pd., M.Si NIDN.

(16)

DIAGRAM ALIR PENGUMPULAN DATA SURVEY SEKUNDER SURVEY PRIMER 1. Ketinggian 2. Kondisi alam 3. Vegetasi 4. Kondisi jalan 5. Kondisi gelombang 1. Data penduduk 2. Data kegempaan 3. Data kondisi wilayah

PETA ZONA RAWAN DAN AMAN BENCANA TSUNAMI

KARAKTERISTIK LOKASI Analisis deskriptif

wilayah

PENENTUAN LOKASI EVAKUASI

KARAKTERISTIK JALAN

STANDAR JALUR

PETA JALUR EVAKUASI EVAKUASI

Gambar

DIAGRAM ALIR    PENGUMPULAN DATA    SURVEY SEKUNDER    SURVEY PRIMER    1.  Ketinggian    2

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta (2015), hotel merupakan suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara

Jacolintex yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan survei pada perusahaan dan atas bantuannya selama proses penulisan skripsi ini.. Thank you very much for your

Selain itu hubungan interpersonal yang tidak terjalin dengan baik antar karyawan, tuntutan pekerjaan yang sangat tinggi dan keadaan persaingan antar perusahaan bus

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji faktor-faktor penyebab anak putus sekolah pada tingkat SMA, dengan titik kajiannya pada pendapatan

Menurut Moeljatno hukum pidana merupakan bagian dari hukum yang mengadakan dasar dan aturan untuk menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan, yang

Mulai dari dua orang (misalnya, dalam hubungan suami istri), beberapa orang (misalnya, dalam keluarga), banyak orang (misalnya, dalam suatu sekolah atau

Daerah endemis malaria, kepadatan parasit yang tinggi sering ditemukan pada individu yang asimptomatik, sebaliknya terdapat kasus kematian akibat malaria dengan

Buku cerita bergambar interaktif yang akan dirancang ini bertujuan untuk dapat mengajarkan mengenai bentuk etika berkomunikasi yang baik dan sopan kepada orang tua dan