• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 20 April 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 20 April 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

IHSG telah memposisikan di bawah dari garis lagging indikator jangka pendeknya, yakni MA5 dan MA20 sebagai sinyal negatif. Demikian sinyal dari leading indicator baik indikator MACD dan Stochastic, terkonfirmasi negatif bagi IHSG. Support level di 4776 dan resistance level di 4900.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4881.93 +16.396 5,737.63 6,016.38

LQ-45 847.64 +2.734 2,146.00 4,423.75

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG berhasil ditutup menguat sebanyak 0,3% ke level 4.879,93 pada hari Selasa (19/04). Dari domestik, pemerintah meyakini upaya memperbaiki pendapatan masyarakat telah berjalan sehingga indeks rasio gini Indonesia menurun 0,01 poin menjadi 0,40 pada September 2015. Berdasarkan data Pusat Statistik (BPS), tingkat kesenjangan pengeluatan penduduk atau indeks rasio gini Indonesia pada September 2015 tercatat 0,40 atau menyusut 0,01 poin dibandingkan periode Maret 2015 yang sebesar 0,41. Ke depan, pemerintah akan terus membantu ekonomi rakyat kecil dengan mendorong kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kesehatan, serta pendidikan. Ketiga sektor itu dianggap efektif mengurangi ketimpangan ekonomi. Penurunan tingkat bunga bank yang gencar diupayakan pemerintah selama ini juga menjadi salah satu solusi membantu mengurangi beban pengeluaran masyarakat. Secara umum, BPS mencatat penurunan rasio gini kali ini dipengaruhi enam faktor, yakni pertama, kenaikan upah buruh pertanian, dari bulan ke bulan, yaitu dari Rp 46.180 pada Maret 2015, naik menjadi Rp 46.739 pada September 2015. Kedua, kenaikan upah buruh bangunan menjadi Rp 80.494 pada September 2015 dari Maret 2015 Rp 79.657. Ketiga, peningkatan jumlah pekerja bebas. Berdasarkan sakernas (survei angkatan kerja nasional) terjadi peningkatan jumlah pekerja bebas yang naik dari 11,9 juta pada Februari 2015 menjadi 12,5 juta orang pada Agustus 2015. Keempat,kenaikan pengeluaran kelompok penduduk bawah yang lebih cepat. Kelima, kenaikan pengeluaran yang merefleksikan peningkatan pendapatan kelompok penduduk bawah yang tidak lepas dari upaya pembangunan infrastruktur padat karya, bantuan sosial, serta perbaikan pendapatan. Keenam, kenaikan persentase penduduk perkotaan. Dari regional, bursa Jepang ditutup menguat signifikan pada perdagangan Selasa (19/04), seiring spekulasi investor bahwa bank sentral akan memacu stimulus setelah bencana gempa dan penguatan harga minyak. Nikkei hari ini berakhir melejit 3,68% ke angka 16.874,44,. Kondisi Kumamoto –wilayah yang baru dilanda gempa—memang tidak tampak baik dalam jangka pendek, namun akan ada bantuan dan stimulus untuk memperbaiki situasi. Adapun, Shanghai Composite dan Hang Seng masing-masing menguat 0,30% dan 1,30%. Dari Eropa, bursa Eropa dibuka tentative menguat, mengikuti pergerakan bursa Asia.

Aksi mogok pekerja perminyakan Kuwait telah memasuki hari ketiga kondisi telah mengeliminir kekecewaan pasar terkait kegagalan pertemuan pembekuan output yang dilakukan negara OPEC dan non OPEC di Doha. Sebelumnya, kekhawatiran mengenai kelebihan pasokan minyak global bakal berjalan cukup lama, akibatnya kecemasan ini harga minyak turun tajam pada awal pekan ini. Namun, pelemahan tersebut sedikit tertahan oleh berita ribuan pekerja di sektor perminyakan Kuwait memulai aksi mogok memprotes kebijakan pemangkasan upah. Kuwait merupakan produsen terbesar keempat dalam kartel OPEC. Diperkirakan aksi mogok pekerja minyak Kuwit, dapat diselesaikan dengan cepat. Fokus akan bergeser pada pertemuan OPEC, yang gelar Juni. Namun, ketegangan antara Saudi Arabia dan Iran akan menghalangi konsensus politik untuk dicapai, meski sebagian besar negara OPEC terus berupaya mempertahankan pangsa pasar untuk mendukung harga. Iran menegaskan tidak akan mendukung langkah pembatasan karena baru saja kembali ke pasar ekspor setelah bertahun-tahun mendapatkan sanksi Barat terkait nuklir. Pertemuan negara OPEC dan non OPEC pada Juni, jika perseteruan perbedaan pendapat antara Saudi dan Iran juga belum ada titik temu, maka kesepakatan dalam pertemuan tersebut bisa kembali terjadi. Sementara itu, sentimen harga minyak hari ini akan dipengaruhi oleh data persediaan minyak mentah untuk industri di AS per 15 April 2016 pada hari ini. Sentimen lain, berkenaan dengan aturan kepemilikan properti perumahan bagi pihak asing dinilai merupakan sesuatu hal yang positif karena dapat mendorong iklim investasi bagi sektor properti. Selain itu, dapat memperluas pangsa pasar untuk produk properti yang di pasar baik untuk masyarakat domestik dan juga asing. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional telah mengeluarkan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 13 Tahun 2016 tentang tata cara pemberian, pelepasan atau pengalihan hak atas pemilikan rumah tempat tinggal atau hunian oleh orang asing yang berkedudukan di RI. Sentimen diatas yang akan menjadi penantian pelaku pasar adalah data persediaan minyak mentah untuk industri di AS per 15 April 2016 yang rilis hari ini. Ditambah dengan kondisi dari pasar Eropa dan Amerika yang melanjutkan kenaikan pada Selasa, dan berlanjut pada pasar Asia yang dibuka positif, membuka peluang kembali bagi IHSG untuk melaju ke zona hijau pada hari ini..

DAILY REPORT

20 April 2016

• ADRO klaim telah sepakati 6 isu dalam renegosiasi kontrak • CNKO bukukan rugi Rp505,96 miliar di 2015

• PGAS perluas jaringan di Batam

• ACST bidik Rp 600 miliar dari rights issue

• ACST peroleh kontrak baru Rp 2,4 triliun pada kuartal I-2016 • ACST bagikan dividen Rp 33,5 per saham

• BBRI kucurkan kredit modal kerja Rp 500 miliar ke PNM • BBKP peroleh peringkat A+

• Kredit BTPN tumbuh 11% YoY pada kuartal I-2016 • PNBS rights issue Rp1 triliun

• BFIN targetkan pembiayaan baru tahun 2016 tumbuh 11% • SUPR akan rights issue max 10% di harga minimal Rp8.352 • GIAA optimis target 20% penerimaan sektor kargo tercapai • GIAA targetkan Rp250 miliar dari Garuda Indonesia Travel Fair • Laba LTLS di 2015 turun 29,12% YoY, pendapatan naik 9,86% • ESSA menandatangani credit agreement

• Penjualan ISSP 1Q16 meningkat 23,88% • ISSP akan emisi obligasi Rp 500 miliar

• CKRA catat rugi bersih Rp 42,05 miliar di 2015 • TRIS lanjutkan rencana akuisisi brand baru • SDPC tingkatkan porsi pendapatan dari JKN

Support Level 4869/4856/4847

Resistance Level 4891/4899/4912

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

20 April 2016

20 April 2016

Adaro Energi (ADRO) mengklaim sudah menyepakati 6 isu yang menjadi tolok ukur dari renegosiasi kontrak tersebut, yakni luas wilayah kerja, kelanjutan operasi pertambangan, penerimaan negara, kewajiban pengolahan dan pemurnian, kewajiban divestasi, dan kewajiban penggunaan tenaga kerja serta barang dan jasa dalam negeri. Disebutkan bahwa perusahaan tambang yang melakukan studi penggunaan lahan dan disetujui pemerintah tidak ada pengurangan wilayah. Namun perseroan akan mengembalikan wilayah meski tidak besar.

Exploitasi Energi Indonesia (CNKO) mengalami kenaikan rugi yang dapat diatribusikan ke entitas induk hingga 298,45% menjadi Rp 505,96 miliar pada tahun 2015 dari tahun 2014 yang sekitar Rp 126,98 miliar. Sedang penjualan naik sekitar 11,99% menjadi Rp 1,11 triliun pada 2015 dari Rp 993,41 miliar pada 2014.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) saat ini sedang menyelesaikan proyek pipa gas bumi di kawasan bisnis Nagoya, Batam, Kepulauan Riau sepanjang 18,3 km. Targetnya, pusat belanja, hotel hingga industri di kawasan ini segera memanfaatkan gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan.

Acset Indonusa (ACST) menargetkan perolehan dana sekitar Rp 600 miliar dari rights issue. Perseroan berencana menerbitkan 300 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sebanyak 20% dana hasil rights issue akan digunakan untuk belanja modal perseroan selama dua tahun. Sisanya 80% akan digunakan untuk operational expenditure dalam mendukung proyek konstruksi yang akan digarap.

Hingga kuartal I-2016, Acset Indonusa (ACST) memperoleh kontrak baru sebanyak Rp 2,4 triliun atau 68,57% dari total target tahun ini yang ditetapkan Rp 3,5 triliun. Sebagian besar kontribusi kontrak baru berasal dari kontrak pengerjaan Gedung Indonesia I di Jakarta Pusat senilai Rp 1,8 triliun. Adapun nilai proyek Gedung Indonesia I mencapai Rp 4 triliun dengan masa konstruksi tiga tahun. Perseroan memiliki bagian pengerjaan 45% konstruksi dan fondasi.

Acset Indonusa (ACST) sepakat membagikan dividen tunai tahun buku 2015 sebesar Rp 33,5 per saham. Nilai tersebut setara 40% dari laba bersih perseroan tahun lalu yang sebesar Rp 41,9 miliar. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sepakat untuk mengucurkan kredit modal kerja kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sebesar Rp 500 miliar dengan tenor selama 2 tahun dan bunga sekitar 10,5%. Kucuran kredit modal kerja kepada PNM merupakan bentuk sinergi antara BUMN untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat. PNM merupakan salah satu BUMN yang memfasilitasi pengusaha yang tidak bankable.

Bank Bukopin (BBKP) mendapatkan peringkat perusahaan pada level A+ dari Pefindo. Prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil. Hal ini mencerminkan posisi bank yang kuat di industri perbankan, kemitraan bisnis strategis dengan sektor BUMN, serta permodalan yang kuat.

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) membukukan kredit Rp 59,3 triliun pada kuartal I-2016, tumbuh 11% YoY. Pertumbuhan kredit didorong oleh penyaluran dana ke segmen UMKM dan masyarakat prasejahtera produktif. Kredit ke pelaku UMKM tumbuh 15% YoY menjadi Rp 15,8 triliun, sedangkan pembiayaan ke segmen prasejahtera produktif yang disalurkan BTPN Syariah meningkat 47% YoY menjadi Rp 3,9 triliun. NPL

tercatat sebesar 0,7%. Per 31 Maret 2016, LDR mencapai 96%. Pada kuartal I-2016, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 429 miliar, lebih rendah 11% YoY.

Bank Panin Syariah (PNBS) berencana melakukan penambahan modal dengan melakukan rghts issue sebesar 10 miliar unit saham dengan harga per lembar saham Rp100. Dengan adanya rights issue tersebut, modal perseroan yang saat ini sebesar Rp1,15 triliun akan bertambah sekitar Rp1 triliun.

BFI Finance Indonesia (BFIN) menargetkan pembiayaan baru tahun 2016 tumbuh sekitar 11% menjadi Rp 11,2 triliun dari Rp 10,05 triliun di tahun 2014. Target pertumbuhan tahun 2016 lebih tinggi dari pencapaian pertumbuhan tahun 2015 yang sebesar 8,2%. Sementara target piutang yang dikelola sekitar 9% menjadi Rp 13,41 triliun dari Rp 12,22 triliun pada tahun 2015. Target pertumbuhan tahun 2016 sama dengan pencapaian pertumbuhan tahun 2015, yakni 9%. Pertumbuhan piutang yang dikelola tahun 2015 didorong oleh sektor mobil bekas. Selain itu perseroan menargetkan jumlah jaringan tahun 2016 bisa mencapai 280 jaringan (outlet) atau tumbuh 4,9% dari jumlah tahun 2015 yang sudah mencapai 267 jaringan.

Solusi Tunas Pratama (SUPR) akan melakukan private placement atau penambahan modal tanpa HMETD sebanyak-banyaknya 113.757.970 saham atau maksimal 10%. Rencana tersebut akan dimintakan persetujuannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada 27 Mei 2016. Harga penawaran saham baru tersebut minimal sebesar Rp 8.352 per saham, sehingga dana yang bisa diraih sebesar Rp 950.106.563.770. Dana hasil private placement itu rencananya akan digunakan untuk pengembangan anak usaha dan tambahan modal kerja serta pelunasan lebih awal utang perseroan.

Garuda Indonesia (GIAA) optimis target 20% penerimaan dari sektor kargo bisa sampai tahun 2016. Pangsa pasar kargo di Indonesia meliputi semua tujuan penerbangan Garuda Indonesia. Sementara di luar negeri, beberapa wilayah pasar kargo utama, seperti Timur Tengah, Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan. Garuda Indonesia mengharapkan pendapatan dari kargo dapat mencapai USD 1 miliar dari saat ini baru USD 250-300 juta. Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan total transaksi mencapai senilai Rp 250 miliar selama pelaksanaan Garuda Indonesia Travel Fair pada 29 April-1 Mei 2016. Perseroan mengharapkan ada peningkatan sekitar 15%-20% dari pelaksanaan GATF 2015 yang total penjualan mencapai Rp 238 miliar. Perseroan memproyeksikan GATF akan dihadiri oleh 150.000 pengunjung, meningkat dari 117.000 pengunjung dari tahun sebelumnya. Bank Negara Indonesia (BBNI) menjadi mitra Garuda Indonesia dalam GATF ini.

Lautan Luas (LTLS) membukukan pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 6,46 triliun atau tumbuh 9,86% YoY. Total laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 128 miliar atau turun 29,12% dari sebelumnya senilai Rp 180,75 miliar.

Surya Esa Perkasa (ESSA) menandatangani credit agreement dengan Trinugraha Akraya Sejahtera, Standard Chartered Singapore Branch dan Standard Chartered Jakarta Branch pada tanggal 31 Maret 2016. Pinjaman ini akan digunakan untuk rencana pembangunan pabrik amoniak dengan kapasitas sebesar 2.000 MPTD di Sulawesi Indonesia oleh PT Panca Amara Utama, entitas anak perusahaan. Perusahaan menandatangani

(3)

     

           

 

 

20 April 2016

20 April 2016

letter of credit

sebesar US$49,4 juta mewakili 38,89% dari ekuitas

perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2015.

Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I/2016 dengan pertumbuhan kuantitas penjualan sebesar 23,88% dan penaikan pendapatan sebesar 2,55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan menjual 92.941 ton pipa baja senilai Rp767,88 miliar, sedangkan pada kuartal pertama tahun lalu perseroan hanya menjual 75.025 ton pipa baja dengan nilai Rp748,82 miliar. Perseroan optimis target pertumbuhan yang dibidik tahun ini akan tercapai, dimana volume penjualan ditargetkan meningkat 20% dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 100%.

Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 300-500 miliar tahun ini. Dana hasil emisi surat utang ini akan digunakan untuk membiayai belanja modal dan modal kerja tahun ini. Belanja modal perseroan akan dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan gudang, peningkatan kapasitas mesin diameter kecil, serta pengembangan lahan perseroan di Gresik, Jawa Timur.

Cakra Mineral (CKRA) meraih penjualan neto per Desember 2015 sebesar Rp 22,10 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 30,59 miliar. Rugi bersih tercatat Rp 42,05 miliar turun dari rugi bersih tahun 2014 yang sebesar Rp 304,46 miliar.

Trisula International (TRIS) mengkaji rencana akuisisi dua brand baru pada tahun ini. Selain itu, pada tahun ini, perseroan berencana meningkatkan produktivitas per m2 menjadi Rp 2,98 juta per bulan dan lebih fokus penjualan 3 merek utama, yaitu JOBB, Jack Nicklaus dan G200. Untuk melakukan penghematan biaya impor, perseroan akan menekan volume impor dengan beralih kepada produksi lokal. TRIS juga akan meningkatkan penjualan melalui beberapa online store atas brand unggulannya. Millenium Pharmacon International (SDPC) pada tahun ini menargetkan kontribusi pendapatan bersih dari program jaminan kesehatan nasional (JKN) sebesar 3% terhadap total pendapatan yang diproyeksikan tumbuh hingga 20%. Tahun lalu, kontribusi pendapatan dari JKN hanya sebesar 2%. Pada tahun 2015, penjualan bersih perseroan mencapai Rp1,71 triliun. Jika target pertumbuhan penjualan perseroan tercapai, maka pendapatan pada 2016 diperkirakan mencapai Rp2,04 triliun. Dengan demikian, pendapatan dari JKN ditargetkan mencapai Rp61,47 miliar.

(4)

      

 

 

 

 

 

20 April 2016

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 40.42 -0.66 TLKM (US) 56 18,367 818

Natural Gas (US$)/mmBtu 2.08 -0.01 ANTM (GR) 0.04 582 75

Gold (US$)/Ounce 1249.75 -0.43

Nickel (US$)/MT 9270.00 130.00

Tin (US$)/MT 17150.00 85.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.60 -11.80

Coal (RB) (US$)/MT* 53.75 -9.61

CPO (ROTH) (US$)/MT 727.50 7.50

CPO (MYR)/MT 2620.00 8.50

Rubber (MYR/Kg) 719.50 -5.00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 708.26 -0.78

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn)

USA DOW JONES INDUS. 18053.60 0.27 3.61 16.75 14.88 3.09 2.94 5,420.2

USA NASDAQ COMPOSITE 4940.33 -0.40 -1.34 20.98 17.75 3.40 3.09 7,757.1

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6405.35 0.82 2.61 17.21 14.54 1.77 1.71 1,581.3

CHINA SHANGHAI SE A SH 3184.38 0.30 -14.04 13.32 11.82 1.43 1.31 3,976.8

CHINA SHENZHEN SE A SH 2048.39 0.30 -15.20 27.00 21.78 3.23 2.88 3,193.3

HONG KONG HANG SENG INDEX 21436.21 1.30 -2.18 11.43 10.34 1.08 1.02 1,743.8

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4881.93 0.34 6.29 15.26 13.21 2.28 2.06 394.8

JAPAN NIKKEI 225 16874.44 3.68 -11.34 15.84 14.57 1.38 1.30 2,789.2

MALAYSIA KLCI 1711.15 -0.38 1.10 16.44 15.23 1.73 1.63 260.3

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2951.81 1.17 2.40 13.37 12.69 1.13 1.08 307.2

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,135.50 -34.50 1000 IDR/ USD 0.08 0.0002

EUR/IDR 14,919.43 34.62 EUR / USD 1.14 0.0000

JPY/IDR 120.23 0.07 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,811.84 47.73 SGD / USD 0.75 -0.0008

AUD/IDR 10,241.03 33.26 AUD / USD 0.78 -0.0017

GBP/IDR 18,899.62 88.71 GBP / USD 1.44 -0.0010

CNY/IDR 2,033.36 3.62 CNY / USD 0.15 0.0004

MYR/IDR 3,380.21 28.64 MYR / USD 0.26 0.0028

KRW/IDR 11.56 0.11 100 KRW / USD 0.09 0.0011

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.04

BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.05

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.05

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.80

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description March-16 February-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 6.60

Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 6.60

Inflation MOM % 0.19 -0.09 SBI (12M) 6.75

Foreign Reserve (USD) 107.50 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 6.75

(5)

      

 

 

 

 

 

20 April 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

20 Apr US Existing Home Sales Naik menjadi 5.29 juta dari 5.08 juta

20 Apr US Existing Home Sales MoM Naik menjadi 4.1% dari -7.1%

21 Apr Indonesia BI Reference Rate Tetap 6.75%

21 Apr Indonesia BI Deposit Facility Rate Tetap 4.75%

21 Apr Indonesia BI Lending Facility Rate Tetap 7.25%

21 Apr US Initial Jobless Claims Naik menjadi 265 ribu dari 253 ribu

21 Apr US Continuing Claims Tetap 2171 ribu

21 Apr US Leading Index Naik menjadi 0.4% dari 0.1%

25 Apr US New Home Sales Naik menjadi 522 ribu dari 512 ribu

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

UNVR IJ 45475 2.42 7.75 BBNI IJ 4915 -2.19 -1.92 ASII IJ 7600 1.00 2.87 EMTK IJ 9175 -3.42 -1.73 TLKM IJ 3650 0.83 2.86 BMRI IJ 9625 -0.77 -1.64 BSDE IJ 1930 4.61 1.55 BBRI IJ 10150 -0.49 -1.15 SMRA IJ 1635 4.81 1.02 BBCA IJ 13025 -0.38 -1.15 PWON IJ 535 3.88 0.91 SMGR IJ 10325 -1.43 -0.84 MLBI IJ 8375 4.69 0.75 JSMR IJ 5300 -1.85 -0.64 ANTM IJ 725 4.32 0.68 MIKA IJ 2465 -1.40 -0.48 IIKP IJ 3100 6.71 0.62 CPIN IJ 3695 -0.81 -0.47 CTRA IJ 1340 3.08 0.58 BDMN IJ 3615 -1.23 -0.40

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Bank Ganesha Banking &

Finance

102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities

PT Buyung Poetra Sembada

(6)

      

 

 

 

 

 

 

20 April 2016

20 April 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

PGAS 91.32 Cash Dividend 15 Apr-16 18 Apr-16 20 Apr-16 12 May-16

ADHI 26.22 Cash Dividend 15 Apr-16 18 Apr-16 20 Apr-16 12 May-16

SMBR 9.00 Cash Dividend 18 Apr-16 19 Apr-16 21 Apr-16 13 May-16

BBTN 34.95 Cash Dividend 19 Apr-16 20 Apr-16 22 Apr-16 12 May-16

MPPA 26.00 Cash Dividend 20 Apr-16 21 Apr-16 25 Apr-16 13 May-16

PTBA 289.73 Cash Dividend 21 Apr-16 22 Apr-16 26 Apr-16 18 May-16

TGKA 106.50 Cash Dividend 21 Apr-16 22 Apr-16 26 Apr-16 18 May-16

LINK 42.00 Cash Dividend 22 Apr-16 25 Apr-16 27 Apr-16 19 May-16

MEGA 75.58 Cash Dividend 22 Apr-16 25 Apr-16 27 Apr-16 19 May-16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA

RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 09 May’16

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr’16 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16

BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16

BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May’16 13 May’16 17 May – 23 May’16

EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May’16 16 May’16 20 May – 26 May’16

BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May’16 18 May’16 24 May – 30 May’16

ACST Rights Issue TBA TBA TBA TBA 15 Jun – 21 Jun’16

BINA Rights Issue TBA TBA 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

AGRO RUPST 20-Apr-16

ASGR RUPST 20-Apr-16

PTRO RUPST/LB 20-Apr-16

TCID RUPST 21-Apr-16

AUTO RUPST 21-Apr-16

BTEK RUPST/LB 21-Apr-16

TURI RUPST/LB 21-Apr-16

TLKM RUPST 22-Apr-16

BNII RUPST 22-Apr-16

WOMF RUPST/LB 22-Apr-16

LPGI RUPST 25-Apr-16

LPLI RUPST 25-Apr-16

UNTR RUPST 25-Apr-16

LPPS RUPST 25-Apr-16

BFIN RUPST/LB 25-Apr-16

ARNA RUPST 27-Apr-16

HMSP RUPST/LB 27-Apr-16

DSSA RUPST 27-Apr-16

ASII RUPST 27-Apr-16

TMAS RUPST/LB 27-Apr-16

BDMN RUPST 28-Apr-16

AKRA RUPST 28-Apr-16

INDY RUPST/LB 28-Apr-16

ELSA RUPST 28-Apr-16

WIKA RUPST 28-Apr-16

BBKP RUPST/LB 28-Apr-16

IATA RUPST/LB 28-Apr-16

BTEL RUPSLB 28-Apr-16

BTPN RUPST/LB 28-Apr-16

DEWA RUPST/LB 29-Apr-16

(7)

      

 

 

 

 

 

20 April 2016

20 April 2016

PTPP

TRADING BUY

S1 3765 R1 3840 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 3690 R2 3915

Closing

Price 3815

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 3765-Rp 3915 • Entry Rp 3815, take Profit Rp 3915

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 24.13 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) -11.19 Positif

Bollinger Band (Mid) 3822 Negatif

MA5 3775 Positif 3,000 3,200 3,400 3,600 3,800 4,000

October November December 2016 February March April PTPP Downward Sloping Channel

3,815 3,815 3,783.75 3,775 3,705 3,343.61 3,343.61 3,815 3,821.75 3,850 3,951.09 3,951.09 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PTPP - Stochastic %D(6,3,3) = 32.64, Stochastic %K = 43.68, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

32.6437 32.6437 20 43.6782 43.6782 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 PTPP - MACD (5,3) = -3.43, Signal() = 2.76 -3.42628 2.75669 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTPP - TSI(3,5,3) = -11.19, Volume() = 6,068,100.00 -11.1913 -22.2372 0.00000 6,068,100 PTPP - William's % R(14) = -42.11, Volume() = 6,068,100.00 -42.1053 6,068,100 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

WIKA

TRADING BUY

S1 2610 R1 2690 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 2530 R2 2770

Closing

Price 2660

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 2610-Rp 2690 • Entry Rp 2660, take Profit Rp 2690

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 40.69 Positif

MACD -0.50 Positif

True Strength Index (TSI) -3.53 Positif

Bollinger Band (Mid) 2628 Positif

MA5 2615 Positif 2,200 2,300 2,400 2,500 2,600 2,700 2,800 2,900 3,000 3,100

October November December 2016 February March April

WIKA Wedge 2,660 2,660 2,660 2,628 2,626.88 2,615 2,520 2,695 2,701.36 2,701.36 2,701.36 2,722.1 2,735 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WIKA - Stochastic %D(6,3,3) = 30.64, Stochastic %K = 48.57, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

30.6443 30.6443 20 48.5714 48.5714 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 WIKA - MACD (5,3) = -5.47, Signal() = 1.32

-5.47393 1.31685 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WIKA - TSI(3,5,3) = -3.53, Volume() = 12,122,900.00

-3.5319 -13.3014 0.00000

12,122,90

WIKA - William's % R(14) = -20.00, Volume() = 12,122,900.00 -20

12,122,90

(8)

      

 

 

 

 

 

20 April 2016

20 April 2016

KRAS

TRADING BUY

S1 600 R1 650 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 565 R2 685

Closing

Price 625

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 600-Rp 650

• Entry Rp 625, take Profit Rp 650

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 72.33 Positif

MACD 14.13 Negatif

True Strength Index (TSI) 25.81 Positif

Bollinger Band (Mid) 533 Positif

MA5 618 Positif 300.0 360.0 420.0 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0

October November December 2016 February March April KRAS Upward Sloping Channel

618 606.25 575.429 575.429 560 533 408.659 625 625 625 685 731.667 731.667 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 56.94, Stochastic %K = 51.20, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

51.1966 51.1966 20 56.9415 56.9415 80 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 0.0 KRAS - MACD (5,3) = -6.07, Signal() = -7.26

-7.25813 -6.07203 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KRAS - TSI(3,5,3) = 25.81, Volume() = 40,251,800.00

25.8091 0.00000 35.2812 40,251,80

KRAS - William's % R(14) = -27.65, Volume() = 40,251,800.00 -27.6498 40,251,80 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PNLF

TRADING BUY

S1 180 R1 200 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 162 R2 218

Closing

Price 191

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 180-Rp 200 • Entry Rp 191, take Profit Rp 200

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 53.24 Positif

MACD 0.51 Positif

True Strength Index (TSI) -2.19 Positif

Bollinger Band (Mid) 181 Positif

MA5 183.8 Positif 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0 260.0 280.0

October November December 2016 February March April PNLF Upward Sloping Channel

185.625 183.8 181.3 174.818 174.818 165 155.214 191 191 191 200 204.267 204.267 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PNLF - Stochastic %D(6,3,3) = 21.29, Stochastic %K = 35.09, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

21.2852 21.2852 20 35.0877 35.0877 80 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 0.0 PNLF - MACD (5,3) = -0.77, Signal() = 0.10 -0.771039 0.10058 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PNLF - TSI(3,5,3) = -2.19, Volume() = 124,674,000.00 -2.18563 -5.82491 0.00000 124,674,00 PNLF - William's % R(14) = -25.71, Volume() = 124,674,000.00 -25.7143 124,674,00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(9)

      

 

 

 

 

 

20 April 2016

20 April 2016

BSDE

TRADING BUY

S1 1870 R1 1965 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1775 R2 2060

Closing

Price 1930

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1870-Rp 1965 • Entry Rp 1930, take Profit Rp 1965

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 45.91 Positif

MACD 8.87 Positif

True Strength Index (TSI) 44.48 Positif

Bollinger Band (Mid) 1840 Positif

MA5 1849 Positif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200

October November December 2016 February March April BSDE Upward Sloping Channel

1,896.82 1,865 1,849 1,846.25 1,839.75 1,810 1,765.15 1,896.82 1,930 1,930 1,930 2,328.89 2,328.89 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 43.21, Stochastic %K = 62.96, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

43.2099 43.2099 20 62.963 62.963 80 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 BSDE - MACD (5,3) = -17.03, Signal() = -8.77

-17.0305 -8.76768 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BSDE - TSI(3,5,3) = 44.48, Volume() = 102,719,600.00

21.7431 0.00000 44.4755 102,719,60

BSDE - William's % R(14) = -10.34, Volume() = 102,719,600.00 -10.3448 102,719,60 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

SMRA

TRADING BUY

S1 1585 R1 1695 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1520 R2 1760

Closing

Price 1635

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 1585-Rp 1695 • Entry Rp 1635, take Profit Rp 1695

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 17.51 Positif

MACD 0.12 Positif

True Strength Index (TSI) 20.63 Positif

Bollinger Band (Mid) 1602 Positif

MA5 1534 Positif 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800

October November December 2016 February March April SMRA Broadening Wedge

1,635 1,601.5 1,534 1,533.75 1,470 1,466.94 1,466.94 1,635 1,635 1,729.59 1,760 1,818.7 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 38.49, Stochastic %K = 63.42, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

38.4853 38.4853 20 63.4203 63.4203 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 SMRA - MACD (5,3) = -19.91, Signal() = -6.95

-19.9108 -6.94913 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMRA - TSI(3,5,3) = 20.63, Volume() = 44,809,900.00

0.00000 -10.414 20.6326 44,809,90

SMRA - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 44,809,900.00 0.00000 44,809,90 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(10)

      

 

 

 

 

 

 

20 April 2016

20 April 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

19-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 16300 16300 16125 15700 16125 16550 16975 Negatif Negatif Negatif 18300 14925

LSIP Trading Buy 1705 1705 1725 1625 1675 1725 1775 Positif Positif Positif 1840 1445

SGRO Trading Buy 2005 2005 2020 1990 2000 2010 2020 Positif Positif Positif 2025 1820

Mining

PTBA Trading Buy 7325 7325 7375 7125 7250 7375 7500 Positif Positif Positif 7725 5750

ADRO Trading Sell 700 700 690 675 690 705 720 Negatif Negatif Negatif 800 640

MEDC Trading Buy 1380 1380 1495 1270 1345 1420 1495 Positif Positif Negatif 1860 905

INCO Trading Buy 1880 1880 1965 1815 1865 1915 1965 Positif Positif Positif 2045 1695

ANTM Trading Buy 725 725 740 680 710 740 770 Positif Positif Positif 715 389

TINS Trading Buy 855 855 865 825 845 865 885 Positif Positif Positif 945 605

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 985 985 1000 950 975 1000 1025 Positif Positif Positif 1040 930

SMGR Trading Sell 10325 10325 10275 10100 10275 10450 10625 Negatif Negatif Negatif 10800 10000

INTP Trading Sell 20050 20050 19900 19625 19900 20175 20450 Negatif Negatif Negatif 20850 19250

SMCB Trading Sell 1130 1130 1110 1055 1110 1165 1220 Negatif Negatif Negatif 1295 955

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7600 7600 7775 7400 7525 7650 7775 Positif Positif Positif 7850 6575

GJTL Trading Sell 725 725 710 680 710 740 770 Negatif Negatif Negatif 820 540

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7175 7175 7275 7050 7125 7200 7275 Positif Positif Positif 7525 6800

GGRM Trading Sell 66925 66925 66550 65800 66550 67300 68050 Negatif Negatif Positif 68600 58750

UNVR Trading Sell 45475 45475 44925 44075 44925 45775 46625 Negatif Negatif Positif 47500 41975

KLBF Trading Buy 1415 1415 1435 1390 1405 1420 1435 Positif Positif Positif 1470 1270

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1930 1930 1965 1775 1870 1965 2060 Positif Positif Positif 1940 1675

PTPP Trading Buy 3815 3815 3915 3690 3765 3840 3915 Positif Positif Positif 3985 3675

WIKA Trading Buy 2660 2660 2690 2530 2610 2690 2770 Positif Positif Positif 2730 2425

ADHI Trading Buy 2800 2800 2885 2705 2765 2825 2885 Positif Positif Positif 2840 2595

WSKT Trading Buy 2230 2230 2265 2125 2195 2265 2335 Positif Positif Positif 2235 1880

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2590 2590 2680 2515 2570 2625 2680 Positif Positif Negatif 2860 2575

JSMR Trading Sell 5300 5300 5125 5125 5250 5375 5500 Negatif Negatif Negatif 5700 5200

ISAT Trading Sell 6225 6225 6050 6050 6175 6300 6425 Negatif Negatif Negatif 6450 5325

TLKM Trading Sell 3650 3650 3605 3505 3605 3705 3805 Negatif Negatif Positif 3625 3265

Finance

BMRI Trading Buy 9625 9625 9725 9275 9500 9725 9950 Positif Positif Positif 10450 9200

BBRI Trading Buy 10150 10150 10325 9625 9975 10325 10675 Positif Positif Negatif 11500 9800

BBNI Trading Buy 4915 4915 5025 4675 4845 5025 5175 Positif Positif Negatif 5450 4800

BBCA Trading Sell 13025 13025 12950 12800 12950 13100 13250 Negatif Negatif Negatif 13925 12875

BBTN Trading Buy 1720 1720 1740 1695 1710 1725 1740 Positif Positif Positif 1865 1625

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 16600 16600 16325 15900 16325 16750 17175 Negatif Negatif Positif 16725 14825

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan penelitian tentang perbandingan aktivitas harian dua kelompok monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra) di Cagar Alam Tangkoko-Batuangus, Sulawesi Utara

SESUNGGUHNYA AL MASIH, ISA PUTERA MARYAM ITU, ADALAH UTUSAN ALLAH DAN (YANG DICIPTAKAN DENGAN) KALIMAT-NYA[384] YANG DISAMPAIKAN-NYA KEPADA MARYAM, DAN (DENGAN TIUPAN) ROH

SITI CHOMSATUN (vide bukti T-4) dengan dikaitkan dengan Pasal 22 ayat (5) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi perusahaan penyedia layanan cloud computing untuk proses bisnis yang sudah berjalan dan yang sedang dalam

alternatif pencarian informasi bagi mahasiswa selain perpustakaan karena internet sebagai pusat informasi bebas hambatan, 2) Faktor pendukung dalam pemanfaatan internet adalah

Tidak hanya dijual dalam ukuran kecil, kedua tipe semen tersebut juga dipasarkan dalam bentuk curah dengan berat 1 ton dan 1,5 ton.. “Kemudahan konsumen dalam memiliki produk

Beberapa studi memberikan hasil bahwa formula Hoffer Q merupakan formula yang paling akurat untuk mata dengan panjang aksial yang kurang dari 24.5 mm.. Pada studi ini pun

018.12.15 Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati 1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan