• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA SURAT KABAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA SURAT KABAR"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

0 JURNAL

KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA SURAT KABAR (Studi Analisis Wacana Berita DPRD VS Gubernur DKI Jakarta Terkait

Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 di Kompas Edisi Bulan Februari – Maret 2015)

Oleh :

Haryanti Rahmaningsih D1213035

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

(2)

commit to user

1

KONSTRUKSI REALITAS DALAM BERITA SURAT KABAR (Studi Analisis Wacana Berita DPRD VS Gubernur DKI Jakarta Terkait

Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 di Kompas Edisi Bulan Februari – Maret 2015)

Haryanti Rahmaningsih Mursito

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

The Government in Indonesia was never separated from the name conflict. One of them contained in the proclamation of the newspapers linked the conflict designation GRANT DKI Jakarta between Governor and DPRD. The conflict originated from the difference version of GRANT and continuing with findings stealth in GRANT funds DPRD version. But on the other hand DPRD accused the Governor of falsified GRANT.

This study was conducted to determine how the Kompas newspaper in constructing the budget-related news Jakarta GRANT 2015 edition in February-March, 2015.

Data collection techniques that researchers use is by clipping or collecting news texts and other information sources that discuss about the case of a GRANT Fund budget by 2015 Jakarta Edition February-March 2015.This research uses the model of discourse analysis techniques Teun A. Van Dijk which are qualitative with operates on the meaning of the text. Elements of the discourse of Van Dijk have three components, that is: macro-structure, superstructure, and micro-structure. Then the selected data will be analyzed textually through word choice, word placement, the use of language as well as the election or element contained in the element table discourse Van Dijk with based on the table so that the retrieved a conclusion.

The conclusion of how the Kompas newspapers in constructing related news budget funds GRANT Jakarta 2015 Edition February-March 2015 is Kompas delivered the news with a straightforward.

(3)

commit to user

2 Pendahuluan

Realitas di media yang menyebutkan bahwa pemerintahan di Indonesia tidak pernah lepas dari yang namanya konflik dalam menjalankan pemerintahan adalah faktual. Seperti pemberitaan tentang partai-partai politik di Indonesia yang berselisih paham dalam memperoleh dukungan dari masyarakat pada pemilu. Konflik dalam pemilu selalu terjadi bahkan Kepolisian Republik Indonesia memperkirakan pada Pemilihan Umum 2014, baik legislatif maupun presiden, rawan konflik sosial antar-massa pendukung partai. (Tempo, 5 Februari 2014). Pemberitaan lainnya mengenai berita konflik adalah terkait dengan TNI dan Polri. Kedua lembaga tinggi negara di Indonesia ini terlibat konflik yang berkepanjangan. Beberapa tahun terakhir terhitung dari tahun 2014 konflik TNI dan Polri semakin sering terjadi, bahkan sudah amat meresahkan masyarakat, Presiden Joko Widodo telah meninstruksikan para pejabat terkait segera mencari solusi bersifat menyeluruh dan permanen. Akar permasalahannya adalah sikap kebanggaan yang berlebihan sehingga merasa lebih hebat dan kecemburuan akibat jomplangnya kesejahteraan. Solusinya adalah perlu adanya kelompok kerja gabungan TNI dan Polri yang serius dan melibatkan sosiolog, psikolog dan ahli lainnya (Kompas, 6 Desember 2015, hal. 7).

Dari realitas diatas menunjukan bahwa media massa telah memberikan pandangan masyarakat dibidang politik dengan mengangkat topik berita terkait dengan fenomena yang mengandung konflik dikarenakan memiliki nilai berita atau news value. Pemberitaan mengenai konflik yang terjadi dalam kasus kasus tersebut berhubungan dengan kekuasaan dan anggaran. Untuk itu persaingan ketat dalam memperebutkan kekuasaan di Indonesia setiap tahunnya semakin menarik dimana minat masyarakat semakin besar dalam mendukung berjalannya roda pemerintahan. Konflik seolah sudah menjadi intisari dari pemberitaan media massa di Indonesia, yang terlihat dari beberapa pemberitaan diatas. Pemberitaan mengenai konflik lainnya terkait dengan anggaran negara yang juga memiliki news value karena menyangkut dengan uang rakyat.

(4)

commit to user

3

Pemberitaan mengenai konflik terjadi pula di DKI Jakarta kaitannya dengan anggaran daerah yaitu tentang DPRD DKI dan Gubernur DKI Jakarta bersitegang terkait APBD DKI tahun 2015. Kasus APBD DKI ini semakin disoroti oleh surat kabar karena terjadi di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dimana pusat pemerintahan dilaksanakan pada daerah tersebut dan juga Jakarta merupakan daerah ibu kota negara Indonesia. Ibukota Negara DKI Jakarta menjadi sorotan berbagai media massa baik cetak maupun elektronik dikarenakan anggaran APBD kasus yang bermula ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melaporkan indikasi dana siluman kepada Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi dan mendatangi istana negara untuk menemui mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pula pada Jumat 27 Februari 2015.

Media cetak surat kabar Kompas dipilih karena kemampuannya untuk memberikan informasi secara lebih jelas, logis dan lengkap. Kemampuannya untuk menginvestigasi kehidupan masyarakat dan persolan masyarakat melalui penyajian berita dan opini sekaligus, sehingga masyarakat memperoleh pengetahuan tentang persoalan secara lengkap. Aspek kajian penelitian ini dalam bidang ilmu komunikasi adalah berupa pesan yang disampaikan oleh media massa yaitu sebagai komunikator. Dalam komunikasi massa pesan diproduksi oleh berbagai surat kabar dengan melalui beberapa proses dan prosedur yang ada sesuai dengan kebijakan pers yang ada di negaranya dalam bentuk teks berita. Komunikasi memiliki dua mahzab yaitu dapat dipandang sebagai proses pemaknaan tanda yang berupa pesan (Fiske, 2010: 8-9).

Surat kabar yang dipilih dalam penelitian ini adalah surat kabar nasional Kompas mengkonstruksi realitas berita terkait DPRD VS Gubernur DKI Jakarta Terkait Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 edisi bulan Februari – Maret 2015. Periode tersebut dipilih karena pada edisi ini awal mulanya kasus dana siluman APBD DKI menghebohkan seluruh Indonesia.

Dengan menggunakan analisis wacana, teks dalam media surat kabar Harian Kompas terkait pemberitaan DPRD VS Gubernur DKI Jakarta Terkait Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015. Analisis wacana merupakan ilmu yang

(5)

commit to user

4

mempelajari mengenai konteks yang terdapat dapat dalam sebuah teks dan bahasa pada pemberitaan. Dalam teks berita, fungsi bahasa dalah sebagai penyampai peristiwa dengan terstruktur secara tekstual.

Perumusan Masalah

Penelitian ini akan berfokus pada bagaimana surat kabar Kompas dalam mengkonstruksi berita terkait anggaran dana APBD DKI Jakarta tahun 2015 edisi bulan Februari – Maret 2015?

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pandang wartawan dalam menulis teks berita anggaran dana APBD DKI Jakarta tahun 2015 di koran kompas edisi bulan Februari – Maret 2015.

Kajian Pustaka

1. Kriteria layak cetak berita

Berita adalah cerita tentang suatu peristiwa baik dalam bentuk teks maupun gambar maupun lain sebagainya. Berita merupakan informasi aktual tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian orang (Kusumaningrat, 2009: 40). Berita memiliki dua jenis yaitu berita feature dan berita lugas. Berita lugas mengutamakan penyampaian informasi yang cepat, lugas, langsung keinti dan ringkas.

Jurnalisme seringkali disebut sebagai literature in a hurry dikarenakan pekerjaan jurnalistik ada unsur ketergesa-gesaan (Kusumaningrat, 2009: 126). Sehingga teknik-teknik penulisan berita dalam surat kabar mengacu pada kecepatan yang bentuknya singkat, padat, dan ringkas. Fakta-fakta disusun secara sekuensial dari atas kebawah diurutkan mulai dari yang terpenting sampai yang kurang penting, struktur ini dinamakan piramida terbalik (Mursito, 2013: 160).

(6)

commit to user

5

Ada dua pendekatan dalam penulisan berita yaitu penulisan berita obyektif dan penulisan berita interpretatif (Mursito, 2013: 98). Pendekatan obyektif berpendapat bahwa berita harus sepenuhnya berasal dari fakta di lapangan. Sedangkan berita interpretatif adalah berita yang berasal dari lapangan tetapi dilengkapi dengan fakta-fakta lain, baik berupa data-data dari dokumentasi tertulis maupun peristiwa-peristiwa ditempat lain dan di masa lalu. Format berita interpretatif dikoran merupakan jawaban terhadap publik yang membutuhkan berita dengan kedalaman. Karena berita interpretatif merupakan berita yang dilengkapi dengan fakta atau data lain untuk menjelaskan berita bukan interpretasi subyektivitas wartawan dengan memasukan opininya.

Berita memiliki kriteria layak cetak yang berhubungan dengan etika, norma, kesusilaan, privasi, serta konflik sektarian (SARA). Layak cetak atau siar merupakan syarat berita karena berita yang tidak layak bisa menimbulkan dampak buruk terhadap publik atau publik tertentu. Apabila news value (nilai berita) adalah syarat kualitas berita maka fit to print (layak cetak) adalah syarat kualitas etis (Mursito, 2013: 96).

Media cetak dalam menyajikan konten berita harus memenuhi prinsip-prinsip serta elemen-elemen pemberitaan, supaya pembaca dapat mengerti dan menafsirkan maksud dari isi berita yang disajikan tersebut. Media cetak yang biasanya memuat berita adalah surat kabar, salah satunya seperti Harian Kompas yang menyajikan pemberitaan secara lengkap, padat dan bermakna.

2. Jurnalistik Media Cetak

Jurnalistik atau jurnalisme berasal dari kata journal yang berarti catatan harian atau juga berarti surat kabar. Jurnalistik merupakan suatu proses yang dilakukan dalam menghimpun berita yang akan diproduksi dan disebarluaskan kepada pembacanya. MacDougall menyebutkan bahwa jurnalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari berita, mencari fakta dan melaporkan peristiwa (Kusumaningrat, 2009: 15).

(7)

commit to user

6

Semua kegiatan jurnalistik terutama kegiatan yang berhubungan dengan

menghimpun berita oleh wartawan disebut dengan pers. Untuk itu pers memiliki

delapan fungsi pokok, diantaranya adalah sebagai berikut: (Kusmaningrat, 2009: 27-29)

a. Fungsi informatif, dimana pers berfungsi memberikan informasi atau berita kepada khalayak dengan cara yang terstruktur.

b. Fungsi kontrol, dimana pers mengawasi dan menyelidiki apa yang menyangkut mengenai pekerjaan pemerintah atau perusahaan.

c. Fungsi interpretatif dan direktif, dimana pers memberikan interprestasi dan petunjuk-petunjuk bagi masyarakat.

d. Fungsi menghibur, dimana pers selain menyajikan informasi juga berfungsi sebagai sarana hiburan bagi masyarakat.

e. Fungsi regenerati, dimana pers membantu menyampaikan informasi kepada generasi kegenerasi yang baru agar terjadi proses regenerasi dari angkatan yang sudah tua kepada yang lebih muda.

f. Fungsi pengawalan hak-hak warga Negara, dimana pers mengawal dan mengamankan hak-hak pribadi masyarakat.

g. Fungsi ekonomi, dimana pers melayani sistem ekonomi melalui iklan. h. Fungsi swadaya, dimana pers mempunyai kewajiban untuk memupuk

kemampuanya agar dapat membebaskan diri dari pengaruh-pengaruh serta tekanan-tekanan dalam bidang keuangan.

Dari fungsi pers diatas menunjukkan bahwa fakta dalam jurnalistik sangatlah penting. Fakta atau kenyataan dalam jurnalistik adalah fenomena yang keberadaaanya sama-sama bisa dilihat, dibuai, atau dirasakan oleh mereka yang hadir ditempat fenomena itu berada oleh wartawan (Mursito, 2012: 4). Untuk itu sebagai wartawan memiliki tanggung jawab yang besar dalam bidang jurnalistik ini. Profesi wartawan dipandang sebagai profesional jika dibandingkan dengan profesi buruh lainnya. Profesi wartawan memiliki fungsi vital dan dapat dikatakan sebagai ujung tombak dalam proses penyampaian informasi. Seperti kutipan berikut wartawan yang paling menentukan dan ujung tombak media karena berhadapan langsung dengan realitas empirik dimana wartawan harus memilih menyeleksi, mempersepsi, dan menginterpretasikan obyek berita (Mursito, 2012 : 32).

(8)

commit to user

7 3. Komunikasi Sebagai Pembangkitan Makna

Komunikasi terdapat dua cara pandang utama yaitu komunikasi sebagai transmisi pesan dan sebagai proses. Proses melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna. Berkenaan dengan pesan teks dalam kebudayaan yang menggunakan pertandaan (signification). Studi komunikasi adalah studi tentang teks dan kebudayaan. Metode studi yang utama adalah semiotik. Sebagai proses komunikasi cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial dan memusatkan pada tindakan komunikasi. Semiotik memandang interaksi sosial sebagai yang membentuk individu sebagai anggota dari suatu budaya atau masyarakat tertentu (Fiske, 2010: 8-9).

Pendekatan radikal dalam komunikasi menyebutan bahwa komunikasi bukan sebagai proses melainkan sebagai pembangkitan makna (the generation of meaning) (Fiske, 2010: 59). Komunikasi memusatkan perhatian pada apakah yang membuat tulisan diatas kerta atau suara diudara menjadi pesan. Berbicara tentang makna pesan komunikasi berarti membicarakan pula tentang tanda. Studi tentang tanda dan cara tanda-tanda bekerja dinamakan semiotika atau semiologi.

Dalam pandangan komunikasi sebagai wacana (communication as disource) semua bentuk desaource: surat, berita, feature, opini (beberapa ragam dari wacana teks) adalah hasil pekerjaan sadar para pembuat dalam memprodukasi realitas. Dalam perspektif teori ini tak ada faktor kebetulan dalam wacana. Semua aspek wacana: bahasa, fakta, penyiaran, te;ah diperhitungkan secara matang. Perspektif ini percaya bahwa pembuat wacana perbuatan yang disadari kalau tidak oleh kreatornya maka oleh khalayaknya (Hamad, 2010: 77).

4. Konstruksi Realitas Sosial

Dalam penjelasan ontologis paradigma konstruktivis, realitas merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh individu. Kebenaran realitas sosial bersifat relatif yang berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai sesuai oleh pelaku sosial (Hidayat dalam Bungin, 2006: 191).

(9)

commit to user

8

Realitas sosial itu ada dipandang dari subyektivitas dan dunia objektif disekeliling realitas sosial itu. Realitas sosial hasil ciptaan manusia yang kratif melalui kekuatan konstruksi sosial terhadap dunia sosial di sekelilingnya. Seperti pandangan Max Weber dalam Bungin (2006: 192) yang melihat realitas sosial sebagai perilaku sosial yang memiliki makna subjektif, karenanya perilaku memiliki tujuan dan motivasi.

Peter L.Berger dan Thomas Luckman mengenalkan istilah konstruksi sosial atas realitas (social constraction of reality) melalui buku “The Social Constraction of Reality, a Treatise in the Sociological of Knowledge” tahun 1966. Yang kemudian dikutip dalam Bungin (2006: 193) yaitu gambaran mengenai proses sosial melalui tindakan dan interaksinya dimana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. Asal mulanya konstruksi sosial ini dari filsafat konstruktivisme yang dimulai dari gagasan konstruktif kognitif. Konstruksi realitas sosial adalah fakta atau peristiwa yang terjadi dimasyarakat yang telah diceritakan kembali. Realitas sosial yang terjadi diceritakan kembali dengan sesuai dengan gaya bahasa yang digunakan oleh komunikator dengan tujuan tertentu disampaikan kepada komunikannya.

5. Konstruksi Realitas Media

Realitas dalam media baik cetak maupun elektronik memiliki peran sebagai bahan pemberitaan. Realitas media adalah realitas empiris yang di konstruksi media menjadi berita dan format-format informasi yang lain (feature, pojok, artikel, infotainment) (Mursito, 2012: 7). Realitas media dibangun berdasarkan kaidah-kaidah jurnalisme yang sifatnya etis, normaitf, dan teknis (Mursito, 2012: 9).

Fakta jurnalisme adalah realitas media. Fakta adalah hasil pengamatan, penjelasan teoritis, konseptualisasi, atau hasil suatu investigasi jurnalistik. (Mursito, 2012: 28) Adanya perbedaan antara realitas media dengan realitas

(10)

commit to user

9

empirik dipahami sebagai pembatasan diantaranya adalah (Mursito, 2012: 30 – 32) prinsip penulisan berita adalah news value; setiap bentuk wacana tulisan selalu memiliki format dengan urutan dari bagian yang terpenting; etika; dan Undang Undang.

a. Tercapai kebenaran dalam fakta yang akan disajikan dalam berita maka selanjutanya akan dikonstruksi oleh media massa. Adapun tahapan dari kontruksi sosial media masa adalah sebagai berikut: (Bungin, 2013 : 209-216)

b. Tahap menyiapkan materi kontruksi c. Tahap sebaran konstruksi

d. Pembentukan konstruksi realitas, dimana memiliki beberapa tahapan pembentukan lainnya yaitu kontruksi realitas pembenaran, kesediaan di konstruksi oleh media massa dan sebagai pilihan konsumtif.

e. Tahap konfirmasi 6. Wacana

Teori wacana mencoba menjelaskan terjadinya sebuah peristiwa seperti terbentuknya sebuah kalimat atau pernyataan (Sobur, 2012: 46). Sebuah kalimat dapat terungkap bukan hanya karena ada orang yang membentuknya dengan motivasi atau kepentingan subjektif tertentu (rasional atau irasional). Menurut Foucault, pandangan kita tentang suatu objek dibentuk dalam batas-batas yang telah ditentukan oleh struktur diskursif: wacana dicirikan oleh batasan bidang dari objek, definisi dari perspektif yang paling dipercaya dan dipandang benar (Eriyanto, 2012: 73).

Wacana adalah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi terdiri atas seperangkat kalimat yang memiliki hubungan pengertian satu sama lain dan dapat menggunakan bahasa lisan maupun tulisan (Sobur, 2012: 10). Sedangkan secara sederhana wacana merupakan cara objek atau ide diperbincangkan secara terbuka kepada publik sehingga menimbulkan pemahaman tertentu yang tersebar luas (Sobur, 2012: 11). Wacana adalah suatu upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari sang subjek yang mengemukakan suatu pernyataan.

(11)

commit to user

10 7. Analisis Wacana

Analisis wacana dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa (Eriyanto, 2012: 6). Dalam membongkar kuasa tersebut diperluka tiga hal sentral dalam pengertian wacana yaitu teks, konteks dan wacana (Eriyanto, 2012: 9). Teori wacana menjelaskan sebuah peristiwa terjadi seperti terbentuknya sebuah kalimat atau penyataan (Heryanto dalam Sobur, 2012: 12). Dalam pandangan Mills (dalam Sobur, 2012: 13) analisis wacana merupakan sebuah reaksi terhadap bentuk linguistik tradisional yang bersifat formal (linguistrik struktural). Seperti halnya teks dalam surat kabar dapat diteliti dengan menggunakan analisis wacana ini.

Analisis wacana dalam teks tertulis bertujuan untuk mengeksplisitkan norma dan aturan bahasa yang implisit serta bertujuan menemukan unit hierarkis yang membentuk struktur diskursif (Sobur, 2012: 13). Dalam sebuah teks terdapat bahasa penulisan didalamnya sehingga dapat dianlisis makna dari sebuah berita

surat kabar.Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana dikemukakan Syamsuddin

yang dikutip dalam Sobur (2012: 49-50) adalah sebagai berikut:

a. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam masyarakat (rule of use);

b. Analisis wacana merupakan usaha memahami ketika makna tuturan dalam konteks, teks dan situasi;

c. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui interpretasi semantik;

d. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak berbahasa (what is said from what is done);

e. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memakai bahasa secara fungsional (functional use of language).

8. Analisis Wacana Van Dijk

Salah satu model analisis wacana yang dapat digunakan dalam meneliti teks media cetak adalah dengan model Van Dijk. Teun A. Van Dijk merupakan pengajar di Universitas Amsterdam, Belanda dimana selain mengembangkan pendekatan kognisi social juga mengelaborsi elemen-elemen wacana sehingga

(12)

commit to user

11

mudah diaplikasikan (Sobur, 2012: 73). Menurut Van Dijk dalam Sobur (2012: 73) menyebutkan bahwa penelitian atas wacana tidak hanya didasarkan pada analisis teks saja namun juga hasil dari praktik produksinya juga diamati. Ia melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi/ pikiran dan kesadaran yang membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu.

Wacana terdiri atas berbagai struktur atau tingkatan yang saling mendukung, untuk itu Van Dijk dalam Sobur (2012: 73-73) membagi kedalam tiga tingkatan tersebut yaitu struktur makro, superstruktur dan struktur mikro.

Tabel 1.1

Elemen Teks Analisa Wacana Model Van Dijk Struktur makro

Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/tema yang diangkat oleh suatu teks

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan

Struktur mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dan dipilih kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks

Sumber: Eriyanto, Analisis Wacana, 2012, LKiS, Yogyakarta, hal 227

Struktur atau elemen wacana yang dikemukakan oleh Van Dijk digambarkan sebagai berikut:

Tabel 1.2

Elemen Wacana Van Dijk

Struktur Wacana Hal yang Diamati Elemen

Struktur makro TEMATIK

(apa yang dikatakan?)

Topik

Superstruktur SKEMATIK

(bagaimana pendapat disusun dan dirangkai?)

Skema

Struktur Mikro SEMANTIK

(makna yang ingin ditekankan dalam teks berita)

Latar, Detail, Maksud, Praanggapan,

(13)

commit to user

12

Struktur Mikro SINTAKSIS

(bagaimana pendapat

disampaikan?)

Bentuk Kalimat,

Koherensi, Kata Ganti

Struktur Mikro STILISTIK

(pilihan kata apa yang

dipakai?)

Leksikon

Struktur Mikro RETORIS

(bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan?)

Grafis, Metafora,

Ekspresi

Sumber: Sobur, Alex, Analisis Teks Media, PT. Remaja Rosdakarya, 2012, Bandung, hal 74

a. Tematik (Struktur Makro)

Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks, bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari suatu teks (Eriyanto, 2012: 229). Topik menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa.

b. Skematik (Superstruktur)

Berita umumnya mempunyai dua kategori skema besar yaitu summary yang umumnya ditandai dengan dua elemen yaitu judul dan lead, dan story yaitu isi berita secara keseluruhan. Isi berita memiliki dua subkategori yaitu proses atau jalannya peristiwa dan komentar yang ditampilkan dalam teks. Menurut Van Dijk arti penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu (Eriyanto, 2012: 234).

c. Semantik (Struktur Mikro)

Semantik dapat dilihat dari elemen latar, detail, maksud, praanggapan dan nominalisasi. Pertama latar, merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan (Eriyanto, 2012: 235). Latar yang dipilih menentukan pandangan khalayak hendak dibawa. Kedua detail, merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya

(14)

commit to user

13

dengan cara yang implisit (Eriyanto, 2012: 238). Ketiga Maksud, menunjukkan bagaimana secara implisit dan tersembunyi wartawan menggunakan praktik bahasa tertentu untuk menonjolkan basis kebenarannya dan secara implisit pula menyingkirkan versi kebenaran lain (Eriyanto, 2012: 241). Keempat Praanggapan, merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks (Sobur, 2012: 79). Praanggapan hadir dengan pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan kebenarannya.

d. Sintaksis (Struktur Mikro)

Sintaksis dalam analisis wacana menunjukan bagaimana kalimat itu dipilih, yang terdiri atas bentuk kalimat, koherensi dan kata ganti. Pertama Bentuk Kalimat, merupakan segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas (Sobur, 2012: 81). Kedua Koherensi, adalah elemen yang menggambarkan bagaimana peristiwa dihubungkan atau dipandang saling terpisah oleh wartawan (Eriyanto, 2012: 243). Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan sehingga tampak koheren. Ketiga Kata Ganti, merupakan alat yag dipakai oleh komunikator untuk menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana (Eriyanto, 2012: 253).

e. Stilistik (Struktur Mikro)

Pada dasarnya elemen leksikon (stilistik) menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia (Eriyanto, 2012: 255). Pilihan kata yang dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu.

f. Retoris (Struktur Mikro)

Retoris adalah strategi dalam penggunaan gaya atau style yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis (Sobur, 2012: 83). Elemen retoris dapat dilihat dari pertama Grafis, merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh

(15)

commit to user

14

seseorang yang dapat diamati dari teks (Eriyanto, 2012: 257). Elemen grafis selain dalam teks juga muncul dalam bentuk foto, gambar, atau tabel untuk mendukung gagasan atau bagian lain yang tidak ingin ditonjolkan. Kedua Metafora, elemen metafora dalam suatu wacana, seorang wartawan yang tidak hanya menyampaikan pesan pokok lewat teks, tetapi juga kiasan, ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagai ornament atau bumbu dari suatu berita (Eriyanto, 2012: 259).

Metodologi

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tujuan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta tentang Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 di surat kabar Kompas Edisi Bulan Februari – Maret 2015 dan teknik analisis datanya menggunakan model analisis wacana Van Dijk. Kelebihan yang dimiliki metode analisis wacana Van Dijk adalah dapat dengan sempurna membongkar pola bagaimana sebuah berita atau wacana yang ditulis wartawan, dibentuk karena memiliki suatu tujuan atau maksud tertentu, karena dalam analisa Van Dijk kita melihat berita dari sudut pandangan wartawan, bagaimana wartawan menulis seperti itu.

Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pemberitaan Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 yang tercetak pada halaman depan di surat kabar Kompas Edisi Bulan Februari – Maret 2015. Ada 22 berita mengenai Anggaran Dana APBD DKI Jakarta Tahun 2015 selama bulan Februari hingga Maret 2015 dan yang dapat diteliti sebanyak 8 berita dikarenakan berita yang lain tidak memiliki unsur analisis wacana model Van Dijk dan tercetak pada halaman pertama surat kabar. Berita yang disajikan pada halaman pertama memiliki informasi yang dianggap lebih penting.

(16)

commit to user

15 Sajian dan Analisis Data

Analisa data dalam terbitan berita langsung terkait perselisihan DPRD dan Gubernur DKI Jakarta terkait APBD DKI Jakarta tahun 2015 pada surat kabar Kompas periode Februari - Maret dilakukan dengan menganalisa teks berita yang menjadi objek penelitian terhadap wacana yang dimunculkan oleh wartawan surat kabar.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti, terdapat wacana yang dimunculkan dalam berita yang disajikan oleh Kompas terkait tema tersebut. Harian Kompas meliput isu ini dengan menerbitkan berita langsung yang dimuat pada beberapa edisi bulan Februari–Maret 2015. Penelitian ini mengambil waktu tersebut karena kasusnya masih hangat. Isu diangkat mulai dari pelaporan ke KPK atas temuan dana siluman, bekerjanya panitia hak angket, tersendatnya program kerja di DKI Jakarta, hingga upaya mediasi yang dilakukan Kemendagri. Berikut ini adalah wacana yang muncul dalam 8 sajian berita Kompas dan juga analisis yang dilakukan peneliti menggunakan analisis wacana Van Dijk.

1. Judul berita “KPK: Ada Indikasi Dana Siluman” sub judul “Panitia Hak Angket Mulai Bekerja” halaman 1 Kompas edisi 28 Februari 2015

Wacana yang muncul dalam teks ini yaitu pelaporan dugaan adanya anggaran siluman ke KPK. Dalam pemberitaan ini Kompas menyajikan informasi tentang pelaporan adanya dana siluman dalam APBD DKI 2015 oleh Gubernur DKI ke KPK, sebelumnya Gubernur telah melakukan negosiasi dengan Prsiden Joko Widodo. Menurut KPK memang benar ada indikasi dana siluman dalam APBD dan akan segera melakukan penyelidikan. Sedangkan pihak DPRD DKI menggunakan hak angket untuk menyelidiki kebenaran dari APBD yang dilaporkan Gubernur DKI ke KPK tersebut, karena DPRD merasa draf rancangan APBD tersebut bukan yang dibuat dan disepakati oleh DPRD.

(17)

commit to user

16

2. Judul berita “Basuki Tak Bisa Dimakzulkan Jika Benar”halaman 1 harian

Kompas edisi tanggal 01 Maret 2015.

Wacana yang muncul dalam teks berita ini yaitu pemakzulan Gubernur DKI Jakarta. Dalam pemberitaan ini Kompas menyajikan informasi tentang kelanjutan dari temuan adanya dana siluman dalam APBD DKI 2015. Gubernur DKI selaku pihak yang melaporkan adanya indikasi dana siluman ini tidak dapat dijatuhkan atau dimakzulkan oleh pihak lain yaitu DPRD DKI apabila terbukti kebenarannya. Kompas menampilkan pendapat dari berbagai pihak untuk meyakinkan argumen bahwa Gubernur DKI Jakarta tidak dapat dimakzulkan oleh siapapun jika terbukti benar adanya dana siluman. Argumen tersebut diperkuat dengan pendapat dapat anggota DPRD DKI yang menyatakan bahwa DPRD tidak ingin memakzulkan siapapun namun ingin mencari kebenaran terkait APBD DKI dan prosedur penyerahan draf rancangan APBD tersebut yang diajukan oleh pihak Gubernur DKI.

3. Judul berita dengan judul “Dugaan Anggaran Siluman Menguat” halaman

utama harian Kompas edisi tanggal 02 Maret 2015

Wacana yang muncul dalam teks berita ini yaitu dugaan adanya anggaran siluman yang semakin kuat. Dalam pemberitaan ini Kompas menyajikan informasi tentang kelanjutan dari temuan adanya dana siluman dalam APBD DKI yang semakin kuat, bukan hanya pada RAPBD 2015 namun pada APBD 2014 yang lalu juga terdapat indikasi dana siluman. Hal tersebut dikarenakan perusahaan pemenang tender UPS pada APBD 2014 kurang meyakinkan untuk memenangkan tender pengadaan UPS untuk sekolah di Jakarta ini. Selain itu terdapat temuan beberapa mata anggaran yang dinilai bukan prioritas namun disetujui dalam APBD DKI, yang semakin memperkuat adanya indikasi dana siluman.

(18)

commit to user

17

4. Judul berita “Anggaran Untuk Pemindai di Sekolah Rp 3 Miliar” halaman pertama Kompas edisi tanggal 03 Maret 2015

Wacana yang muncul dalam teks berita ini adalah temuan anggaran siluman yang semakin kuat. Pada pemberitaan selanjutnya Kompas juga mewacanakan semakin kuatnya dugaan anggaran siluman APBD DKI dengan mengutip keterangan-keterangan dari pihak yang terlibat dalam temuan dana siluman tersebut.

5. Judul berita “Evaluasi APBD DKI Sudah Tuntas” halaman pertama Kompas edisi tanggal 04 Maret 2015

Wacana yang muncul dalam teks berita ini adalah tindakan yang dilakukan Mendagri. Kompas menyoroti tindakan yang dilakukan Kemendagri selaku pihak yang berwenang menengahi perselisihan yang terjadi. Kompas menyajikan keterangan pihak ketiga yaitu Kemendagri dalam menanggapi kasus perselisihan yang terjadi antara Gubernur DKI dengan DPRD DKI terkait temuan anggaran siluman dalam APBD DKI Jakarta 2015.

6. Judul berita “Mendagri Segera Tetapkan APBD DKI” dan sub judul “Polisi Mulai Memeriksa Pejabat DKI Terkait Pengadaan UPS” halaman pertama Kompas edisi 05 Maret 2015

Wacana yang muncul dalam teks berita ini adalah keputusan yang diambil Mendagri dalam menyelesaikan kisruh APBD DKI 2015. Pada pemberitaan ini Kompas masih menyoroti tindakan yang dilakukan oleh Mendagri terkait kasus perselisihan antara Gubernur DKI dan DPRD DKI terkait penetapan APBD DKI 2015. Mendagri akhirnya memberikan batasan waktu untuk segera ditetapkan APBD DKI 2015 atau

(19)

commit to user

18

menggunakan APBD 2014 yang telah diperbaiki, yang akan berdampak pada program prioritas pada tahun 2015 tidak dapat dilaksanakan.

7. Judul berita “Program Tersendat, Persiapan Ujian Terusik” halaman

pertama Kompas edisi 07 Maret 2015

Wacana yang muncul dalam teks berita ini adalah akibat dari kekisruhan yang terjadi dalam penetapan APBD DKI Jakarta 2015. Dalam pemberitaan ini Kompas menyajikan berita mengenai akibat yang ditimbulkan dari kasus kisruhnya penetapan APBD DKI Jakarta 2015. Kompas menyajikan keterangan dari pihak-pihak selaku pengguna anggaran dana dalam APBD DKI untuk memperjelas mengenai adanya anggaran siluman yang ditemukan Gubernur DKI dalam RAPBD DKI 2015 versi DPRD DKI.

8. Judul berita “Kedepankan Kepentingan Rakyat Jakarta” halaman pertama

Kompas edisi 08 Maret 2015

Wacana yang muncul adalah kepentingan rakyat Jakarta harus diutamakan dalam penyelesaian kasus kisruh APBD DKI. Dalam pemberitaan ini Kompas membahas mengenai kepentingan rakyat Jakarta yang seharusnya diutamakan dan perselisihan antara eksekutif dan legislatif segera diselesaikan sehingga APBD dapat segera ditetapkan. Kepentingan rakyat Jakarta yang harus didahulukan karena akibat dari kekisruhan yang terjadi dalam penetapan APBD DKI 2015 masyarakat Jakarta menjadi dirugikan. Secara tidak langsung Kompas seolah ingin menyindir dengan halus tanpa bermaksud memperkeruh perselisihan yang terjadi agar rakyat tidak terus dirugikan.

Simpulan

Kompas dalam mengkonstruksi berita terkait perselisihan anggaran dana APBD DKI Jakarta tahun 2015 Gubernur VS DPRD DKI Jakarta adalah Kompas menyampaikan berita secara empiris. Kronologis peristiwa mulai dari pelaporan

(20)

commit to user

19

Gubernur DKI ke KPK hingga hasil evaluasi Mendagri terkait perbedaan versi APBD DKI 2015 disampaikan oleh Kompas. Data dan informasi yang ditampilkan cukup lengkap dengan menyertakan beberapa narasumber. Informasi mengenai temuan dana siluman dalam APBD DKI oleh Gubernur DKI yang telah dilaporkan ke KPK. Sementara itu panitia hak angket DPRD mulai melakukan penyelidikan terkait prosedur dan keabsahan dari RAPBD yang diberikan kepada Mendagri oleh Gubernur DKI Jakarta. Perbedaan pendapat yang terjadi menyebabkan terhambatnya sejumlah program dan kegiatan instansi terkait, untuk itu Kemendagri melakukan evaluasi RAPBD 2015 dan mediasi kedua belah pihak untuk menyelesaikannya. Meskipun tidak menghasilkan kesepatakan Kemendagri telah memutuskan untuk menyegerakan penetapan APBD DKI 2015 untuk kepentingan rakyat DKI Jakarta. Saran

1. Bagi peniliti

Untuk penelitian selanjutnya, penelitan ini dapat menjadi acuan skripsi tentang konstruksi realitas dengan pendekatan analisis wacana, dimana tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan pendekatan dan metode penelitian berbeda. Dengan penelitian ini dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas dalam menganalisis teks berita. Disamping itu dapat juga mengambil judul yang sama tapi dengan periode dan kasus yang berbeda, mengingat setelah periode yang digunakan penulis, pemberitaan perkembangan kasus kisruh APBD DKI Jakarta masih diberitakan di media cetak, sehingga penelitian dapat lebih berkembang lagi.

2. Bagi media massa

Bagi media khususnya media cetak diharapkan untuk dapat lebih berimbang dalam menyampaikan dan memberitakan informasi dari segala sudut pandang sehingga masyarakat yang menentukan yang paling benar. Mengingat saat ini publik sudah cerdas dan kritis dalam memahami apa yang disajikan media.

(21)

commit to user

20 3. Bagi masyarakat

Bagi masyarakat khususnya dapat digunakan sebagai acuan untuk memilih media cetak yang paling tepat dalam mendapatkan informasi disekitarnya, media cetak yang dapat dipercaya isi beritanya dan kedalaman dalam menyampaikan informasinya. Media yang berani menyuarakan aspirasi rakyat dan berani bersinggungan dengan pihak pemerintah yang melanggar hukum. Media yang cerdas dalam beritanya dan berkelas isinya.

Daftar Pustaka

Bungin, Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi (Teori, Paradigma, dan Discourse. Teknologi Komunikasi di Masyarakat). Jakarta: Kencana Prenada Group Eriyanto. (2012). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT.

LkiS Printing Cemerlang

Fiske, John. (2010). Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Yogyakarta: JALASUTRA

Hamad, Ibnu. (2010). Komunikasi Sebagai Wacana. Jakarta: Latofi Kompas. TNI dan POLRI. 6 Desember 2015, hal. 7

Kusumaningrat, Hikmat dan Kusumaningrat, Purnama. (2009). Jurnalistik: Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mursito BM. (2012). Realitas Media. Solo: Smart Media

Mursito BM. (2013). Jurnalisme Komprehensif: Konsep, Kaidah & Teknik Penulisan Berita, Feature, Artikel. Jakarta: Literate

Sobur, Alex. (2012). Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Toyudho, Eko Siswono. 5 februari 2014 jam 17.56. Pemillu 2014 Potensi Konflik Sosial. https://m.tempo.co/read/news/2014/02/05/078551385/pemilu-2014-potensi-konflik-sosial-tinggi 08/10/2015/20.00

Referensi

Dokumen terkait

Namun pandangan panwaslu mengenai formulir C1 yang dijelaskan di atas tidak sesuai dengan realita di lapangan, hal itu dapat di buktikan oleh penulis

Oleh sebab itu, diharapkan hasil para pekerja dapat dijadikan peluang utama bagi perkembangan perusahaan di masa depan (Robbins,1993).. Hubungan dengan rekan kerja juga

Sesuai dengan perjanjian kerja yang dibuat oleh PPTKIS dan telah disepakati oleh calon TKI/TKI dengan pengguna/ majikan (user) di luar negeri, maka di dalam

Dalam penelitian ini, penambahan lime dilakukan pada saat grinding dengan jumlah lime yang berbeda dan penambah lime sebelum flotasi dengan target pH sembilan,

Pada kerja praktik ini dilakukan simulasi jaringan VPLS dengan menggunakan software GNS3 sebelum selanjutnya dijadikan acuan untuk implementasi di lapangan

Note : Matakuliah yang dicetak miring, menandakan matakuliah gabungan/lintas

 b. $ada e'aluasi awal penderita trauma yang pertama kali harus dilakukan adalah : a.. $encegahan dan perluasan bencana merupakan penataan pertolongan pertama pada  bencana

☑ Menunjukkan contoh sederhana bahwa Allah memiliki sifat Ar Rohman, Ar Rohiim dan As Sami’ melalui hasil ciptaan-Nya. KKM