Modul ke: Fakultas Program Studi Ekonomi dan Bisnis Akuntansi
Rista Bintara, SE., M.Ak
Akuntansi Biaya
Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan
Pembebanan
(Factory Overhead :
Planned, Actual and Applied)
Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual
dan Pembebanan
(Factory Overhead :
Planned, Actual and Applied)
Karakteristik Overhead Pabrik
Overhead
pabrik
didefinisikan
sebagai
bahan baku tidak langsung, tenaga kerja
tidak langsung, dan semua biaya pabrik
lainnya yang tidak dapat dengan mudah
dibebankan langsung ke pesanan, produk
atau objek biaya lain tertentu.
Karakteristik Overhead Pabrik
Overhead pabrik memiliki dua karakteristik:
1. Karakteristik yang berkaitan dengan hubungan antara overhead pabrik dengan produk atau volume produksi. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, overhead merupakan bagian yang tidak
terlihat dari produk jadi. Tidak ada bukti permintaan bahan baku atau kartu jam kerja karyawan yang mengindikasikan jumlah overhead yang digunakan untuk suatu pesanan produk.
2. Karakteristik kedua yang berkaitan dengan bagaimana item-item yang berbeda dalam overhead berubah terhadap perubahan dalam volume produksi. Dengan kata lain, biaya overhead tetap per unit output
bervariasi secara terbalik dengan volume produksi. Biaya overhead variabel per unit output adalah konstan. Biaya overhead semivariabel tidak seluruhnya tetap maupun variabel. Jumlahnya berubah tetapi tidaksecara proporsional terhadap perubahan dalam volume produksi.
Dasar untuk Membebankan Overhead Pabrik
• Faktor yang diukur sebagai penyebut dari tarif overhead disebut sebagai dasar tarif overhead, dasar alokasi overhead atau dasar.
• Tujuan dalam pemilihan dasar adalah :
1. Untuk memastikan pembebanan overhead dalam proporsi yang wajar terhadap sumber daya pabrik tidak langsung yang digunakan oleh
pesanan, produk, atau pekerjaan yang dilakukan. Misal, Apabila overhead sebagian besar berorientasi pada bahan baku, dan didominasi oleh biaya pembelian dan penanganan bahan baku, maka biaya bahan baku sesuai untuk digunakan sebagai dasar pembebanan.
2. Untuk meminimalkan biaya dan usaha klerikal. Ketika dua atau lebih dasar pembebanan menghasilkan jumlah overhead pabrik yang hampir sama untuk setiap pesanan atau produk, maka dasar pembebanan yang paling sederhana dan paling mudah diukurlah yang sebaiknya digunakan.
Dasar untuk Membebankan Overhead Pabrik
1. OUTPUT FISIK atau Unit Produksi
Adalah dasar yang paling sederhana untuk membebankan overhead pabrik. Penggunaannya diilustrasikan sebagai berikut :
Estimasi Overhead Pabrik Overhead Pabrik
--- = Per unit Estimasi Unit Produksi
Jika overhead pabrik yang diestimasikan sebesar $300.000 dan perusahaan bermaksud untuk memproduksi 250.000 unit selama periode mendatang, setiap unit yang sudah selesai akan dibebankan overhead sebesar $300.000 : 250.000 unit = $1,2. Suatu pesanan dengan 1.000 unit yang selesai diproses akan dibebankan biaya overhead sebesar 1.000 x $1,2 = $1.200.
Dasar untuk Membebankan Overhead Pabrik
2. Dasar Biaya Bahan Baku Langsung
Dihitung dengan cara membagi estimasi total overhead dengan estimasi total biaya bahan baku langsung.
Estimasi Overhead Pabrik Overhead Pabrik sebagai
--- x 100 = Presentase dari Biaya Estimasi Biaya Bahan Baku Bahan Baku Langsung
Jika estimasi overhead pabrik totalnya sebesar $300.000 dan estimasi biaya bahan baku totalnya $250.000, maka setiap pesanan atau produk dibebankan overhead pabrik yang setara dengan $300.000 : $250.000 = 1,2 atau 120% dari bahan baku langsungnya.
Misalnya jika bahan baku untuk suatu pesanan adalah $5.000, maka pesanan tersebut menerima tambahan biaya sebesar $5.000 x 120% = $ 6.000 untuk overhead pabrik.
Dasar untuk Membebankan Overhead Pabrik
3. Dasar Biaya Tenaga Kerja Langsung
Menggunakan dasar biaya tenaga kerja langsung untuk membebankan
overhead pabrik ke pesanan atau produk mengharuskan estimasi overhead dibagi dengan estimasi biaya tenaga kerja langsung untuk menghitung suatu presentase.
Estimasi Overhead Pabrik x 100 = Overhead pabrik sebagai presentase dari
Estimasi biaya tenaga kerja langsung biaya tenaga kerja langsung
Jika estimasi biaya overhead pabrik adalah $300.000 dan total biaya tenaga kerja langsung untuk periode mendatang diestimasikan sebesar $500.000, maka tarif overhead pabrik adalah sebesar $300.000 : $500.000 = 0,6 atau 60%. Suatu pesanan atau produk dengan biaya tenaga kerja langsung sebesar $12.000 akan dibebankan biaya overhead sebesar $12.000 x 60% = $7.200.
Dasar untuk Membebankan Overhead Pabrik
4. Dasar Jam Tenaga Kerja Langsung
Dasar jam tenaga kerja langsung didesain untuk mengatasi kelemahan kedua dari penggunaan dasar biaya tenaga kerja langsung. Tarif overhead pabrik yang didasarkan pada jam tenaga kerja langsung dihitung sebagai berikut :
Estimasi overhead pabrik = Overhead pabrik per jam
Estimasi jam tenaga kerja langsung tenaga kerja langsung
Jika estimasi total overhead pabrik adalah sebesar $300.000 dan total jam tenaga kerja langsung diestimasikan sebesar 60.000, maka tarif overhead pabrik adalah sebesar $300.000 : 60.000 = $5 per jam tenaga kerja langsung. Suatu pesanan atau produk yang memerlukan 800 jam tenaga kerja langsung akan dibebankan overhead pabrik sebesar 800 x $5 = $4.000.
Dasar untuk Membebankan Overhead Pabrik
5. Dasar Jam Mesin
Ketika mesin digunakan secara ekstensif, maka jam mesin mungkin merupakan dasar yang paling sesuai untuk pembebanan overhead.
Estimasi overhead pabrik = overhead pabrik per jam mesin
Estimasi jam mesin
Jika total overhead pabrik diestimasikan $300.000 dan total jam mesin
diestimasikan sebesar 20.000, maka tarif overhead pabrik adalah $300.000 : 20.000 = $15 per jam mesin suatu pesanan atau produk yang menggunakan 120 jam mesin dibebankan overhead pabrik sebesar 120 x $15 = $1.800.
Dasar untuk Membebankan Overhead Pabrik
6. Dasar Transaksi
Pendekatan berdasarkan transaksi terhadap alokasi overhead lebih dikenal sebagai perhitungan biaya berdasarkan aktifitas (activity base costing-ABC). ABC mengakui bahwa biaya overhead yang signifikan bisa saja tidak
disebabkan oleh volume atau output. ABC akan dibahas lebih rinci pada bab selanjutnya.
Perhitungan Tarif Biaya Overhead Pabrik
• Langkah pertama dalam menghitung tarif overhead adalah menentukan tingkat aktivitas yang akan digunakan untuk dasar yang dipilih. Kemudian setiap item biaya overhead diestimasikan atau dianggarkan pada tingkat aktivitas tersebut, sehingga menghasilkan estimasi total overhead pabrik.
• Misalnya, asumsikan bahwa DeWitt Product memiliki tingkat kapasitas yang diperkirakan sebesar 20.000 jam mesin. Pada tingkat aktivitas
tersebut, overhead pabrik totalnya diestimasikan sebesar $300.000. Jumlah overhead ini diklasifikasikan menjadi kategori tetap dan variabel,
Perhitungan Tarif Biaya Overhead Pabrik
• Setelah tingkat aktivitas dan biaya overhead telah diestimasikan, tarif overhead dapat dihitung. Dengan asumsi bahwa dasar jam mesin
digunakan dan jam mesin untuk tahun depan diperkirakan adalah sebesar 20.000 untuk Dewitt Product, tarif overhead pabrik pada tingkat aktivitas yang dipilih adalah :
Estimasi Overhead Pabrik $300.000
Tarif overhead pabrik = --- = --- = $ 15 per jam mesin Estimasi Jam Mesin 20.000
Perhitungan Tarif Biaya Overhead Pabrik
Tarif overhead dapat dibagi menjadi komponen tetap dan variabel sebagai berikut :
$125.000 estimasi overhead pabrik tetap
--- = $ 6,25 porsi tetap dari tarif overhead pabrik 20.000 estimasi jam mesin
$175.000 estimasi overhead pabrik variabel
--- = $ 8,75 porsi variabel dari tarif overhead 20.000 estimasi jam mesin