• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI

AKUNTANSI

AKUNTANSI

AKUNTANSI

AKUNTANSI

AKUNTANSI

AKUNTANSI

AKUNTANSI

BIAYA OVERHEAD

BIAYA OVERHEAD

BIAYA OVERHEAD

BIAYA OVERHEAD

BIAYA OVERHEAD

BIAYA OVERHEAD

BIAYA OVERHEAD

BIAYA OVERHEAD

PABRIK

PABRIK

PABRIK

PABRIK

PABRIK

(2)

Pengertian Biaya overhead pabrik

Pengertian Biaya overhead pabrik

Pengertian Biaya overhead pabrik

Pengertian Biaya overhead pabrik

Pengertian Biaya overhead pabrik

Pengertian Biaya overhead pabrik

Pengertian Biaya overhead pabrik

Pengertian Biaya overhead pabrik

Biaya operhead pabrik (BOP) adalah

Biaya operhead pabrik (BOP) adalah

seluruh biaya produksi yang tidak dapat

seluruh biaya produksi yang tidak dapat

diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku

diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku

langsung dan tenaga kerja langsung.

langsung dan tenaga kerja langsung.

Perbedaan langsung dengan tidak

Perbedaan langsung dengan tidak

langsung kemungkinan akan sulit

langsung kemungkinan akan sulit

ditentukan, untuk itu ditetapkan metode

ditentukan, untuk itu ditetapkan metode

yang cocok untuk menentukan perbedaan

yang cocok untuk menentukan perbedaan

tersebut.

(3)

Biaya operhead pabrik sesungguhnya.

Biaya operhead pabrik sesungguhnya.

Biaya overhead (ssg) xxx

Biaya overhead (ssg) xxx

Persediaan bahan baku

Persediaan bahan baku

xxx

xxx

Persediaan supplies

Persediaan supplies

xxx

xxx

Biaya penyusutan

Biaya penyusutan

xxx

xxx

Macam-macam biaya

Macam-macam biaya

xxx

xxx

pencatatan pada buku pembantu.

pencatatan pada buku pembantu.

BOP Sesungguhnya (FOH Control) vs

BOP dibebankan (FOH Applied)

(4)

Biaya operhead pabrik dibebankan.

Biaya operhead pabrik dibebankan.

Dr. Barang Dlm Proses

Dr. Barang Dlm Proses

xxx

xxx

Cr.

Cr.

Biaya overhead (dibebankan)

Biaya overhead (dibebankan)

xxx

xxx

BOP Sesungguhnya (FOH Control) vs

BOP dibebankan (FOH Applied)

Penyesuaian:

Dr. BOP dibebankan

XXX

BOP kurang dibebankan

XXX

Cr.

BOP sesungguhnya

XXX

(5)

Penentuan BOP dibebankan diperoleh dari

Penentuan BOP dibebankan diperoleh dari

perkalian suatu

perkalian suatu

tarif

tarif

dgn suatu ukuran

dgn suatu ukuran

aktivitas

aktivitas

Tarif BOP dapat didasarkan pada estimasi biaya

Tarif BOP dapat didasarkan pada estimasi biaya

yang akan terjadi atau sudah terjadi.

yang akan terjadi atau sudah terjadi.

Tarif yang didasarkan pada estimasi =

Tarif yang didasarkan pada estimasi =

Tarif

Tarif

ditentukan dimuka

ditentukan dimuka

, didasarkan pada BOP

, didasarkan pada BOP

sesungguhnya =

sesungguhnya =

Tarif sesungguhnya

Tarif sesungguhnya

.

.

Pencatatan dapat dilakukan dengan satu

Pencatatan dapat dilakukan dengan satu

rekening saja yaitu biaya operhead pabrik,

rekening saja yaitu biaya operhead pabrik,

atau BOP dibebankan dan BOP sesungguhnya.

atau BOP dibebankan dan BOP sesungguhnya.

PENENTUAN JUMLAH BOP YANG

PENENTUAN JUMLAH BOP YANG

PENENTUAN JUMLAH BOP YANG

PENENTUAN JUMLAH BOP YANG

PENENTUAN JUMLAH BOP YANG

PENENTUAN JUMLAH BOP YANG

PENENTUAN JUMLAH BOP YANG

PENENTUAN JUMLAH BOP YANG

DIBEBANKAN

DIBEBANKAN

DIBEBANKAN

DIBEBANKAN

DIBEBANKAN

DIBEBANKAN

DIBEBANKAN

DIBEBANKAN

(6)

Paling tidak ada 5 faktor yg mempengaruhi

Paling tidak ada 5 faktor yg mempengaruhi

pemilihan tarif BOP:

pemilihan tarif BOP:

1.

1.

Dasar tarif yg harus digunakan;

Dasar tarif yg harus digunakan;

2.

2.

Pemilihan tingkat kegiatan

Pemilihan tingkat kegiatan

3.

3.

Dengan atau tanpa overhead tetap

Dengan atau tanpa overhead tetap

4.

4.

Penggunaan satuan atau beberapa

Penggunaan satuan atau beberapa

tarif

tarif

5.

5.

Pemakaian tarif tersendiri bagi

Pemakaian tarif tersendiri bagi

kegiatan jasa/pelayanan

(7)

Dasar tarif yg digunakan

Dasar tarif yg digunakan

Tujuan utama a/ utk memastikan bahwa

Tujuan utama a/ utk memastikan bahwa

dlm kaitan manfaat atau hub kausal,

dlm kaitan manfaat atau hub kausal,

pembebanan OP sebandng dgn

pembebanan OP sebandng dgn

pekerjaan atau produk

pekerjaan atau produk

1.

1.

Keluran dalam bentuk fisik

Keluran dalam bentuk fisik

2.

2.

Biaya bahan langsung

Biaya bahan langsung

3.

3.

Biaya pekerja langsung

Biaya pekerja langsung

4.

4.

Jam kerja langsung

Jam kerja langsung

5.

(8)

Dasar tarif yg digunakan

Dasar tarif yg digunakan

1.

1.

Keluran dalam bentuk fisik

Keluran dalam bentuk fisik

2.

2.

Biaya bahan langsung

Biaya bahan langsung

3.

3.

Biaya pekerja langsung

Biaya pekerja langsung

s

ja

pe

by

per

Overhead

x

s

ja

pe

by

Estimasi

Pabrik

Overhead

Estimasi

lg

ker

%

%

100

lg

ker

=

s

bhn

by

per

Overhead

x

s

Bhn

By

Estimasi

Pabrik

Overhead

Estimasi

lg

%

%

100

lg

=

unit

per

pabrik

Overhead

produksi

unit

Estimasi

Pabrik

Overhead

Estimasi

=

(9)

Dasar tarif yg digunakan

Dasar tarif yg digunakan

4.

4.

Jam kerja langsung

Jam kerja langsung

5.

5.

Jam pemakaian mesin

Jam pemakaian mesin

s

ja

jam

per

Overhead

s

ja

jam

Estimasi

Pabrik

Overhead

Estimasi

lg

ker

lg

ker

=

sin

sin

Overhead

per

jam

pemakaian

me

me

pemakaian

jam

Estimasi

Pabrik

Overhead

Estimasi

=

(10)

Pemilihan tingkat kegiatan

Pemilihan tingkat kegiatan

Pemilihan tingkat kegiatan

Pemilihan tingkat kegiatan

Pemilihan tingkat kegiatan

Pemilihan tingkat kegiatan

Pemilihan tingkat kegiatan

Pemilihan tingkat kegiatan

1.

1.

Kapasitas teoritis

Kapasitas teoritis

2.

2.

Kapasitas praktis

Kapasitas praktis

3.

3.

Kapasitas normal

Kapasitas normal

4.

4.

Kapasitas aktual yg diharapkan

Kapasitas aktual yg diharapkan

Pengaruh kapasitas terhadap tarif BOP

Pengaruh kapasitas terhadap tarif BOP

Kapasitas menganggur vs kapasitas

Kapasitas menganggur vs kapasitas

lebih

(11)

1.

1.

Kalkulasi biaya absorpsi; BOP tetap+Variabel

Kalkulasi biaya absorpsi; BOP tetap+Variabel

2.

2.

Kalkulasi biaya langsung; BOP variabel

Kalkulasi biaya langsung; BOP variabel

Dgn atau tanpa overhead tetap

Dgn atau tanpa overhead tetap

Penggunaan satuan atau beberapa tarif

Penggunaan satuan atau beberapa tarif

1.

1.

Tarif menyeluruh atau tarif bulat

Tarif menyeluruh atau tarif bulat

2.

2.

Tarif departemen

Tarif departemen

3.

(12)

Penentuan BOP yang dibebankan

Penentuan BOP yang dibebankan

dilakukan dengan langkah sbb:

dilakukan dengan langkah sbb:

1.

1.

Pendistribusian BOP ke departemen2

Pendistribusian BOP ke departemen2

(produksi dan jasa)

(produksi dan jasa)

2.

2.

Pengalokasian dari departemen jasa ke

Pengalokasian dari departemen jasa ke

departemen produksi

departemen produksi

3.

3.

Membagi BOP ke departemen produksi

Membagi BOP ke departemen produksi

atas dasar ukuran aktivitas yang setepat

atas dasar ukuran aktivitas yang setepat

mungkin.

(13)

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

PT ABC memperkirakan bahwa BOP untuk periode

PT ABC memperkirakan bahwa BOP untuk periode

yg akan datang adalah sebesar Rp 5.000.000;

yg akan datang adalah sebesar Rp 5.000.000;

Perusahaan ini menggunakan ukuran aktivitas yg

Perusahaan ini menggunakan ukuran aktivitas yg

didasarkan pd kapasitas ygdiharapkan. Untuk periode

didasarkan pd kapasitas ygdiharapkan. Untuk periode

yg akan datang kapasitas yg diharapkan adalah:

yg akan datang kapasitas yg diharapkan adalah:

Unit produksi

Unit produksi

: 1.000 unit

: 1.000 unit

Perk biaya bahan lgs

Perk biaya bahan lgs

: Rp 10.000.000

: Rp 10.000.000

Perk by tenaga kerja lgs

Perk by tenaga kerja lgs

: Rp 8.000.000

: Rp 8.000.000

Jam kerja langsung

Jam kerja langsung

: 4.000 jam

: 4.000 jam

Jam mesin

Jam mesin

: 2.500 jam

: 2.500 jam

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Hitunglah tarif BOP u/ PT ABC dengan menggunakan dasar

Hitunglah tarif BOP u/ PT ABC dengan menggunakan dasar

tarif yang telah ditentukan di atas

(14)

Penyelesaian:

Penyelesaian:

Penyelesaian:

Penyelesaian:

Penyelesaian:

Penyelesaian:

Penyelesaian:

Penyelesaian:

1.

1.

Per unit produksi

Per unit produksi

2.

2.

Biaya bahan langsung

Biaya bahan langsung

3.

3.

Biaya pekerja langsung

Biaya pekerja langsung

s

ja

pe

by

per

x

Rp

Rp

lg

ker

%

5

.

62

%

100

000

.

000

.

8

000

.

000

.

5

=

s

bhn

by

per

x

Rp

Rp

lg

%

50

%

100

000

.

000

.

10

000

.

000

.

5

=

unit

per

Rp

unit

Rp

000

.

5

000

.

1

000

.

000

.

5

=

(15)

Dasar tarif yg digunakan

Dasar tarif yg digunakan

4.

4.

Jam kerja langsung

Jam kerja langsung

5.

5.

Jam pemakaian mesin

Jam pemakaian mesin

s

ja

jam

per

Rp

jam

Rp

lg

ker

250

.

1

000

.

4

000

.

000

.

5

=

sin

000

.

2

500

,

2

000

.

000

.

5

me

pemakaian

jam

per

Rp

jam

Rp

=

(16)

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Sonata Corp. dapat menghasilkan produk sebanyak 20 unit setiap

Sonata Corp. dapat menghasilkan produk sebanyak 20 unit setiap

jamnya. Mesin Pabrik biasanya beroperasi selama 6 hari per minggu

jamnya. Mesin Pabrik biasanya beroperasi selama 6 hari per minggu

dengan jam kerja 8 jam per hari. Setiap tahun biasanya pabrik

dengan jam kerja 8 jam per hari. Setiap tahun biasanya pabrik

memperhitungkan kurang lebih 12 hari kerja untuk hari libur. Selama

memperhitungkan kurang lebih 12 hari kerja untuk hari libur. Selama

508 jam digunakan untuk membersihkan dan perbaikan peralatan

508 jam digunakan untuk membersihkan dan perbaikan peralatan

pabrik. Permintaan penjualan normalnya rata-rata sebanyak 37.000 unit

pabrik. Permintaan penjualan normalnya rata-rata sebanyak 37.000 unit

per tahun selama 5 tahun terakhir. Volume penjualan diperkirakan

per tahun selama 5 tahun terakhir. Volume penjualan diperkirakan

35.000 unit per tahun. Biaya Overhead Pabrik Tetap dianggarkan

35.000 unit per tahun. Biaya Overhead Pabrik Tetap dianggarkan

sebesar Rp 185.000.000,- per tahun.

sebesar Rp 185.000.000,- per tahun.

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

1. Tentukan kapasitas dasar (dalam jam kerja tenaga kerja) untuk

1. Tentukan kapasitas dasar (dalam jam kerja tenaga kerja) untuk

setiap: a. Kapasitas Maksimum c. Kapasitas Normal b. Kapasitas

setiap: a. Kapasitas Maksimum c. Kapasitas Normal b. Kapasitas

Praktis d. Kapasitas Aktual yang diperkirakan

Praktis d. Kapasitas Aktual yang diperkirakan

2. Hitung biaya tetap per jam berdasarkan ke empat kapasitas di atas.

2. Hitung biaya tetap per jam berdasarkan ke empat kapasitas di atas.

3. Hitung biaya tetap per unit berdasarkan ke empat kapasitas di atas.

3. Hitung biaya tetap per unit berdasarkan ke empat kapasitas di atas.

4. Hitung biaya kapasitas menganggur berdasarkan ke empat

4. Hitung biaya kapasitas menganggur berdasarkan ke empat

k

k

apasitas

apasitas

tersebut jika pabrik beroperasi selama 1.700 jam.

(17)

Jawab:

Jawab:

Jawab:

Jawab:

Jawab:

Jawab:

Jawab:

Jawab:

1.

1.

1.

1.

1.

1.

1.

1.

Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)

Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)

Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)

Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)

Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)

Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)

Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)

Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

365 days x 8 jam

365 days x 8 jam

/

/

hari

hari

2.920

2.920

2.920

2.920

2.920

2.920

2.920

2.920

jam

jam

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas maksimum

Kapasitas maksimum

2.920

2.920

(-) Kapaitas menganggur:

(-) Kapaitas menganggur:

Minggu: 52 x 8 jam

Minggu: 52 x 8 jam

416 jam

416 jam

Libur: 12 x 8 jam

Libur: 12 x 8 jam

96

96

membersih

membersih

x&

x&

perbai

perbai

x

x

per

per

l

l

pabrik

pabrik

508

508

1.020

1.020

1.900

1.900

1.900

1.900

1.900

1.900

1.900

1.900

jam

jam

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

37.000 unit

37.000 unit

:

:

20 unit

20 unit

/

/

jam

jam

1.850

1.850

1.850

1.850

1.850

1.850

1.850

1.850

jam

jam

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

35.000 unit / 20 unit per jam

(18)

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

2. Biaya Tetap per jam

2. Biaya Tetap per jam

2. Biaya Tetap per jam

2. Biaya Tetap per jam

2. Biaya Tetap per jam

2. Biaya Tetap per jam

2. Biaya Tetap per jam

2. Biaya Tetap per jam

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Rp 185.000.000,- / 2.920 jam

Rp 185.000.000,- / 2.920 jam

= 63.356

=

63.356

/

/

jam

jam

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Rp 185.000.000,- / 1.900 jam

Rp 185.000.000,- / 1.900 jam

= 97.368

=

97.368

/

/

jam

jam

K

K

K

K

K

K

K

K

apasitas Normal:

apasitas Normal:

apasitas Normal:

apasitas Normal:

apasitas Normal:

apasitas Normal:

apasitas Normal:

apasitas Normal:

Rp 185.000.000,-/1.850 jam

Rp 185.000.000,-/1.850 jam

= 100.000

=

100.000

/

/

jam

jam

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Rp 185.000.000,-/1.750 jam

(19)

3. Biaya Tetap per unit

3. Biaya Tetap per unit

3. Biaya Tetap per unit

3. Biaya Tetap per unit

3. Biaya Tetap per unit

3. Biaya Tetap per unit

3. Biaya Tetap per unit

3. Biaya Tetap per unit

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Kapasitas Maksimum:

Rp 63.356 / 20 unit =

Rp 63.356 / 20 unit = 3.168 per unit

3.168 per unit

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Kapasitas Praktis:

Rp 97.368- / 20 unit =

Rp 97.368- / 20 unit = 4.868 per unit

4.868 per unit

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Kapasitas Normal:

Rp 100.000,-/20 unit =

Rp 100.000,-/20 unit = 5.000 per unit

5.000 per unit

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:

Rp 105.714,-/20 unit =

Rp 105.714,-/20 unit = 5.286 per unit

5.286 per unit

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

(20)

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

Samb.. jawab

4. Biaya Kapasitas menganggur

Dasar kapasitas

Dasar

kapasitas

(jam)

(1)

Kapasitas

terpakai

(jam)

(2)

Kapasitas

Menganggur

(jam)

(3)=(1)-(2)

Biaya

tetap

per jam

(4)

Biaya

Kapasitas

Menganggur

(5) = (3)*(4)

Kapasitas Maksimum:

2.920

1.700

1.220

63.356 77.294.320

Kapasitas Praktis:

1.900

1.700

200

97.368 19.473.600

Kapasitas Normal:

1.850

1.700

150

100.000 15.000.000

Kapasitas Aktual yg

diperkirakan:

1.750

1.700

50

105.714 5.285.700

(21)

Perlakuan terhadap BOP yang lebih

Perlakuan terhadap BOP yang lebih

atau kurang dibebankan:

atau kurang dibebankan:

a. Dimasukkan ke dalam Laba - Rugi

a. Dimasukkan ke dalam Laba - Rugi

b. Dimasukkan ke dalam Harga Pokok

b. Dimasukkan ke dalam Harga Pokok

Penjualan

Penjualan

c. Dimasukkan ke dalam Persediaan

c. Dimasukkan ke dalam Persediaan

akhir perusahaan

(22)

Contoh:

Contoh:

1.

1.

FOH Control = Rp 405.000 dan FOH Applied

FOH Control = Rp 405.000 dan FOH Applied

Rp 450.000

Rp 450.000

2.

2.

FOH Control = Rp 455.000 dan FOH Applied

FOH Control = Rp 455.000 dan FOH Applied

Rp 425.000

Rp 425.000

1.

1.

FOH Control < FOH Applied

FOH Control < FOH Applied

2.

2.

FOH Control > FOH Applied

FOH Control > FOH Applied

Solution:

Solution:

Over Applied

(23)

Closing entries

Closing entries

Closing entries

Closing entries

Closing entries

Closing entries

Closing entries

Closing entries

1.

1.

Kelebihan dibebankan/over applied

Kelebihan dibebankan/over applied

Dr. BOP dibebankan

Dr. BOP dibebankan

Rp 450.000

Rp 450.000

Cr.

Cr.

BOP sesungguhnya

BOP sesungguhnya

Rp 405.000

Rp 405.000

BOP lebih dibebankan

BOP lebih dibebankan

45.000

45.000

Dr. BOP lebih dibebankan

Dr. BOP lebih dibebankan

Rp 45.000

Rp 45.000

Cr.

Cr.

Laba rugi

Laba rugi

Rp 45.000

Rp 45.000

2.

2.

Kekurangan dibebankan/under applied

Kekurangan dibebankan/under applied

Dr. BOP dibebankan

Dr. BOP dibebankan

Rp 425.000

Rp 425.000

BOP kurang dibebankan

BOP kurang dibebankan

30.000

30.000

Cr.

Cr.

BOP sesungguhnya

BOP sesungguhnya

Rp 455.000

Rp 455.000

Dr. Laba rugi

Dr. Laba rugi

Rp 30.000

Rp 30.000

Cr.

(24)

Atau ditutup ke perkiraan

Atau ditutup ke perkiraan

Harga Pokok

Harga Pokok

Penjualan

Penjualan

Dr. BOP lebih dibebankan

Dr. BOP lebih dibebankan

xxx

xxx

Cr.

Cr.

Hrg pokok penjualan

Hrg pokok penjualan

xxx

xxx

Persediaan

Persediaan

xxx

xxx

Atau:

Atau:

Dr.

Dr.

Hrg pokok penjualan

Hrg pokok penjualan

xxx

xxx

Persediaan

Persediaan

xxx

xxx

Cr.

Cr.

BOP Kurang dibebankan

BOP Kurang dibebankan

xxx

xxx

Closing entries

Closing entries

Closing entries

Closing entries

Closing entries

Closing entries

Closing entries

Closing entries

(25)

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Dlm suatu periode terjadi BOP sesungguhnya Rp 468.000 dan

Dlm suatu periode terjadi BOP sesungguhnya Rp 468.000 dan

BOP yang dibebankan Rp 425.000. Data lainnya adalah bahwa

BOP yang dibebankan Rp 425.000. Data lainnya adalah bahwa

upah tenaga kerja langsung yg diserap pd persediaan barang

upah tenaga kerja langsung yg diserap pd persediaan barang

dalam proses adalah Rp 100.000; persediaan produk selesai Rp

dalam proses adalah Rp 100.000; persediaan produk selesai Rp

300.000 dan harga pokok barang yg dijual Rp 2.600.000.

300.000 dan harga pokok barang yg dijual Rp 2.600.000.

Penyelesaian:

Penyelesaian:

Dengan data tersebut maka pembagian BOP kurang dibebankan

Dengan data tersebut maka pembagian BOP kurang dibebankan

Rp 43.000 (Rp 468.000-Rp 425.000) adalah:

Rp 43.000 (Rp 468.000-Rp 425.000) adalah:

Rekening

Rekening

Upah tenaga

Upah tenaga

kerja lgs

kerja lgs

%

%

Beban atas

Beban atas

kekurangan/kelebihan

kekurangan/kelebihan

BOP

BOP

Barang dalam proses

Barang dalam proses

Produk selesai

Produk selesai

Hrg Pokok Penjualan

Hrg Pokok Penjualan

100.000

100.000

300.000

300.000

2.600.000

2.600.000

10/3

10/3

10

10

260/3

260/3

1.433

1.433

4.300

4.300

37.267

37.267

3.000.000

3.000.000

100

100

43.000

43.000

(26)

Jurnalnya:

Jurnalnya:

Jurnalnya:

Jurnalnya:

Jurnalnya:

Jurnalnya:

Jurnalnya:

Jurnalnya:

Dr. BOP dibebankan

Dr. BOP dibebankan

Rp 425.000

Rp 425.000

BOP kurang dibebankan

BOP kurang dibebankan

43.000

43.000

Cr.

Cr.

BOP sesungguhnya

BOP sesungguhnya

Rp 468.000

Rp 468.000

Dr. Pers Brg Dlm Proses

Dr. Pers Brg Dlm Proses

Rp 1.433

Rp 1.433

Persediaan produk selesai

Persediaan produk selesai

4.300

4.300

Hrg Pokok Penjualan

Hrg Pokok Penjualan

37.267

37.267

Cr.

(27)

Contoh :

Contoh :

Contoh :

Contoh :

Contoh :

Contoh :

Contoh :

Contoh :

Berikut ini data anggaran dari Departemen Perakitan PT Toledo untuk tahun berjalan:

Biaya Overhead Pabrik

Rp

750.000.000,-Jumlah Produksi

375.000 unit

Biaya Bahan Langsung

Rp

3.000.000.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung

Rp

625.000.000,-Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung

120.000 jam

Jam Mesin

62.500 jam

Diminta:

Diminta:

Diminta:

Diminta:

1. Hitung tarif biaya overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan: (bulatkan dua desimal

dibelakang koma)

a. Unit yang diproduksi

d. Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung

b. Biaya Bahan langsung

e. Biaya Tenaga Kerja Langsung

c. Jam Mesin

2. Buat tabel yang memperlihatkan total biaya dan jumlah biaya overheap pabrik yang akan

dibebankan ke Pesanan #86 berdasarkan ke lima tarif di atas. Berikut ini asumsi data

berhubungan dengan Pesanan #86:

Biaya Bahan Langsung

Rp

23.480.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung

Rp

5.210.000,-Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung

964 jam

Jumlah yang diproduksi

3.210 unit

(28)

Penyelesaian:

1. Tarif biaya overheap pabrik

Basis

Basis

Basis

Basis

Tarif BOP

Tarif BOP

Tarif BOP

Tarif BOP

a. Jumlah Produksi

2,000

b. Biaya Bahan Langsung

25%

c. Jam Mesin

12,000

d. Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung

6,250

e. Biaya Tenaga Kerja Langsung

120%

2.

Elemen biaya

Elemen biaya

Elemen biaya

Elemen biaya

Unit produksi

Unit produksi

Unit produksi

Unit produksi By. Bhn. Lgs

By. Bhn. Lgs Jam Mesin

By. Bhn. Lgs

By. Bhn. Lgs

Jam Mesin

Jam Mesin

Jam Mesin Jam TK Lgs

Jam TK Lgs

Jam TK Lgs

Jam TK Lgs By. TK Lgs

By. TK Lgs

By. TK Lgs

By. TK Lgs

Biaya Bahan Langsung

23,480,000

23,480,000

23,480,000

23,480,000

23,480,000

Biaya Tenaga Kerja Langsung

5,210,000

5,210,000

5,210,000

5,210,000

5,210,000

**** Biaya Overhead Pabrik Dibebankan

6,420,000

5,870,000

5,940,000

6,025,000

6,252,000

Total Biaya

35,110,000

34,560,000

34,630,000

34,715,000

34,942,000

*Perhitungan biaya overheap pabrik dibebankan:

*Perhitungan biaya overheap pabrik dibebankan:

*Perhitungan biaya overheap pabrik dibebankan:

*Perhitungan biaya overheap pabrik dibebankan:

a. Jumlah Produksi

: 3.210 unit X Rp 2.000,- = Rp

6.420.000,-b. Biaya Bahan Langsung

: Rp 23.480.000,- X 25% = Rp

5.870.000,-c. Jam Mesin

: 495 jam X Rp 12.000,- = Rp

5.940.000,-d. Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung

: 964 jam X Rp 6.250,- = Rp

6.025.000,-e. Biaya Tenaga Kerja Langsung

: Rp 5.210.000,- X 120% = Rp

6.252.000,-Perhitungan

Perhitungan

Perhitungan

Perhitungan

Rp 750.000.000 / 375.000 unit

Rp 750.000.000 / Rp

3.000.000.000,-Rp 750.000.000 / 62.500 jam

Rp 750.000.000 / 120.000 jam

Rp 750.000.000 / Rp 625.000.000

(29)

Departementalisasi BOP

Departementalisasi BOP

Departementalisasi BOP

Departementalisasi BOP

Departementalisasi BOP

Departementalisasi BOP

Departementalisasi BOP

Departementalisasi BOP

Ada tiga cara yang umum untuk

Ada tiga cara yang umum untuk

mengalokasikan BOP dari departemen

mengalokasikan BOP dari departemen

jasa ke departemen produksi.

jasa ke departemen produksi.

1.

1.

Metode langsung

Metode langsung

2.

2.

Metode alokasi bertahap

Metode alokasi bertahap

3.

(30)

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Contoh:

Departemen

Departemen

Departemen

Departemen

BOP sebelum

BOP sebelum

BOP sebelum

BOP sebelum

distribusi

distribusi

distribusi

distribusi

Pelayanan yang diberikan

Pelayanan yang diberikan

Pelayanan yang diberikan

Pelayanan yang diberikan

Dep. Y

Dept.Z

Produksi-A

Produksi-B

Jasa-Y

Jasa-Z

$ 60,000

80,000

36,300

20,000

40%

40%

-20%

20%

50%

30%

-Total BOP

100%

100%

Metode Langsung

Metode Langsung

Metode Langsung

Metode Langsung

Pelayanan yang diberikan departemen jasa ke

departemen jasa lainnya diabaikan krn metode ini

mengalokasikan BOP departemen jasa hanya ke

departemen produksi saja.

(31)

Metode Langsung

Metode Langsung

Metode Langsung

Metode Langsung

Metode Langsung

Metode Langsung

Metode Langsung

Metode Langsung

Departemen

Departemen

Departemen

Departemen

Total

Total

Total

Total

Departemen

Departemen

Departemen

Departemen

Produksi

Produksi

Produksi

Produksi

Departemen Jasa

Departemen Jasa

Departemen Jasa

Departemen Jasa

Dep. A

Dept.B

Dep. Y

Dept.Z

BOP sblum

distribusi

$ 196,300

$ 60,000

$ 80,000

$ 36,300 $ 20,000

Distribusi:

Depart Y

Depart Z

18,150

5,714

18,150

14,286

($ 36,300)

(20,000)

Total BOP

$ 196,300

$ 83,864

$ 112,436

-

-*40/80 ke A, 40/80 ke B

*20/70 ke A, 50/70 ke B

(32)

Metode Alokasi Bertahap

Metode Alokasi Bertahap

Metode Alokasi Bertahap

Metode Alokasi Bertahap

Metode Alokasi Bertahap

Metode Alokasi Bertahap

Metode Alokasi Bertahap

Metode Alokasi Bertahap

Departemen

Departemen

Departemen

Departemen

Total

Total

Total

Total

Departemen

Departemen

Departemen

Departemen

Produksi

Produksi

Produksi

Produksi

Departemen Jasa

Departemen Jasa

Departemen Jasa

Departemen Jasa

Dep. A

Dept.B

Dep. Y

Dept.Z

BOP sblum

distribusi

$ 196,300

$ 60,000

$ 80,000

$ 36,300 $ 20,000

Distribusi:

Depart Y

Depart Z

14,520

7,789

14,520

19,471

($ 36,300)

7,260

(27,260)

Total BOP

$ 196,300

$ 82,309

$ 113,991

-

-Dlm metode bertahap, BOP yang pertama dialokasikan adalah BOP

jasa yg paling besar, dlm contoh ini adalah Dept Y yang dialokasikan

sbb:

Dept z = 20% x $ 36,300 = $ 7,260

Dep A = 40% x $ 36,300 = $ 14,520

Dep B = 40% x $ 36,300 = $ 14,520

(33)

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

1.

1.

Notasikan BOP jasa dlm

Notasikan BOP jasa dlm

Y

Y

dan

dan

Z

Z

mis: y = depart Y, z = depart Z

mis: y = depart Y, z = depart Z

2.

2.

Buat persamaannya

Buat persamaannya

y = 36,300 + 0.3z

y = 36,300 + 0.3z

z = 20,000 + 0.2y

z = 20,000 + 0.2y

3.

3.

Menggunakan persamaan 1, subsitusikan Y

Menggunakan persamaan 1, subsitusikan Y

untuk menyesaikan z

untuk menyesaikan z

y = 36,300 + 0,3(20,000 + 0,2y)

y = 36,300 + 0,3(20,000 + 0,2y)

y = 36,300 + 6,000 + 0.06y

y = 36,300 + 6,000 + 0.06y

0,94y = 42,300

0,94y = 42,300

y = 45.000

y = 45.000

(34)

4.

4.

Gunakan persamaan 2, utk hit Y

Gunakan persamaan 2, utk hit Y

z = 20,000 + 0.2X

z = 20,000 + 0.2X

Y = 20,000 + 0.2 (45.000)

Y = 20,000 + 0.2 (45.000)

Y = 29.000

Y = 29.000

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Metode Aljabar

Departemen

Departemen

Departemen

Departemen

Total

Total

Total

Total

Departemen

Departemen

Departemen

Departemen

Produksi

Produksi

Produksi

Produksi

Departemen Jasa

Departemen Jasa

Departemen Jasa

Departemen Jasa

Dep. A

Dept.B

Dep. Y

Dept.Z

BOP sblum

distribusi

$ 196,300

$ 60,000

$ 80,000

$ 36,300 $ 20,000

Distribusi:

Depart Y

Depart Z

18.000

5.800

18.000

14.500

($ 45.000)

8.700

9.000

(29.000)

Total BOP

$ 196,300

$ 83.800

$ 112.500

-

(35)

P a d a a w a l ta h u n p e rio d e b e rja la n , s e b u a h s u rve i p a b rik d a ri D e l P a n C o rp o ra tio n d ip e rs ia p k a n d a n m e m p e rlih a tk a n d a ta b e rik u t in i:

H a rg a P e ro le h a n H a rg a P e ro le h a n H a rg a P e ro le h a n

H a rg a P e ro le h a n L u a sL u a sL u a sL u a s U p a h (R p )U p a h (R p )U p a h (R p )U p a h (R p ) J u m la h (o rg )J u m la h (o rg )J u m la h (o rg )J u m la h (o rg ) J a m K e rjaJ a m K e rjaJ a m K e rjaJ a m K e rja k ilo w a tt-k ilo w a tt-k ilo w a tt-k ilo w a tt-P e ra la ta n

P e ra la ta nP e ra la ta nP e ra la ta n A re a (m ^ 2 )A re a (m ^ 2 )A re a (m ^ 2 )A re a (m ^ 2 ) T e n a g a k e rjaT e n a g a k e rjaT e n a g a k e rjaT e n a g a k e rja T e n a g a K e rjaT e n a g a K e rjaT e n a g a K e rjaT e n a g a K e rja T e n a g a k e rjaT e n a g a k e rjaT e n a g a k e rjaT e n a g a k e rja ja mja mja mja m

P ro d u k s i: D e p a rte m e n I 2 ,4 0 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 0 3 0 0 ,0 0 0 .0 0 3 0 1 2 ,0 0 0 3 2 ,0 0 0 D e p a rte m e n II 2 ,4 0 0 ,0 0 0 .0 0 1 2 0 2 5 0 ,0 0 0 .0 0 2 0 2 0 ,0 0 0 2 4 ,0 0 0 D e p a rte m e n III 1 ,2 0 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 0 1 5 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 8 ,0 0 0 2 4 ,0 0 0 J a s a D e p a rte m e n A 6 0 4 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 D e p a rte m e n B 6 0 1 2 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 D e p a rte m e n C 6 0 1 4 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 P a d a ta n g g a l ya n g s a m a , d a fta r p e rk ira a n b ia ya o ve h e a d u n tu k s e lu ru h p a b rik d a n d a s a r a lo k a s i ya n g d is e tu ju i d ik u m p u lk a n s e b a g a i b e rik u t:

J u m la h (R p ) J u m la h (R p ) J u m la h (R p )

J u m la h (R p ) D a s a r A lo k a s iD a s a r A lo k a s iD a s a r A lo k a s iD a s a r A lo k a s i

T e n a g a k e rja tid a k la n g s u n g 2 5 0 ,0 0 0 .0 0 U p a h te n a g a k e rja P e n g a w a s 8 0 ,0 0 0 .0 0 J u m la h te n a g a k e rja B ia ya s e w a p a b rik 1 5 0 ,0 0 0 .0 0 L u a s a re a

L is trik d a n A ir 5 6 ,0 0 0 .0 0 K ilo w a tt-ja m

B ia ya p e rle n g k a p a n p a b rik 1 2 ,0 0 0 .0 0 J a m k e rja te n a g a k e rja A s u ra n s i k e s e h a ta n -p a b rik 2 5 ,0 0 0 .0 0 U p a h te n a g a k e rja P e rb a ik a n d a n p e ra w a n a n m e s in p a b rik 4 2 ,0 0 0 .0 0 H rg P e ro le h a n P e ra la ta n B ia ya a s u ra n s i p a b rik 1 8 ,0 0 0 .0 0 H rg P e ro le h a n P e ra la ta n B ia ya p e n yu s u ta n m e s in p a b rik 3 0 0 ,0 0 0 .0 0 H rg P e ro le h a n P e ra la ta n B ia ya p a b rik la in -la in 1 6 ,0 0 0 .0 0 ja m k e rja te n a g a k e rja A lo k a s i u n tu k d e p a rte m e n ja s a :

D e p a rte m e n A H rg P e ro le h a n P e ra la ta n D e p a rte m e n B J a m k e rja te n a g a k e rja D e p a rte m e n C K ilo w a tt-ja m

D im in ta : D im in ta :D im in ta :D im in ta :

a . S ia p k a n k e rta s k e rja d is trib u s i b ia ya o ve rh e a d p a b rik u n tu k m e n e n tu k a n ta rif p e r ja m k e rja te n a g a k e rja u n tu k s e tia p d e p a rte m e n p ro d u k s i p a d a a w a l ta h u n b e rja la n . (b u la tk a n s a m p a i d u a d e s im a l d ib e la k a n g k o m a ) b . J u rn a l ya n g d ip e rlu k a n u n tu k m e n c a ta t to ta l b ia ya o ve rh e a d p a b rik ya n g d ib e b a n k a n s e la m a ta h u n b e rja la n jik a p a d a a k h ir ta h u n b e rja la n rin g k a s a n d a ta ja m k e rja te n a g a k e rja ya n g te rja d i a d a la h :

D e p rt.I D e p rt.I

D e p rt.ID e p rt.I D e p a rt. IID e p a rt. IID e p a rt. IID e p a rt. II D e p a rt. IIID e p a rt. IIID e p a rt. IIID e p a rt. III

J a m k e rja u n tu k m e n ye le s a ik a n p e s a n a n (ja m ) 1 2 ,0 5 0 1 8 ,6 0 0 7 ,8 5 0 ja m k e rja u n tu k p e k e rja a n ya n g m a s ih d a la m p ro s e s 1 0 0 3 0 0 4 0 0

D e p a rte m e n D e p a rte m e nD e p a rte m e nD e p a rte m e n

(36)

a. Kertas kerja alokasi biaya overhead pabrik

Departemen Departemen Departemen

Departemen Jumlah (org)Jumlah (org)Jumlah (org)Jumlah (org) LuasLuasLuasLuas Upah (Rp)Upah (Rp)Upah (Rp)Upah (Rp) Hrg PerolehanHrg PerolehanHrg PerolehanHrg Perolehan Jam KerjaJam KerjaJam KerjaJam Kerja kilowatt-kilowatt-kilowatt- kilowatt-Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Area (m^2)Area (m^2)Area (m^2)Area (m^2) Tenaga kerjaTenaga kerjaTenaga kerjaTenaga kerja PeralatanPeralatanPeralatanPeralatan Tenaga kerjaTenaga kerjaTenaga kerjaTenaga kerja jamjamjamjam

Produksi: Departemen I 30 100 300,000.00 2,400,000.00 12,000 32,000 Departemen II 20 120 250,000.00 2,400,000.00 20,000 24,000 Departemen III 10 100 150,000.00 1,200,000.00 8,000 24,000 60 320 700,000.00 6,000,000.00 40,000 80,000 Jasa Departemen A 10 60 40,000.00 Departemen B 10 60 120,000.00 Departemen C 20 60 140,000.00 40 180 300,000.00

Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik Dasar alokasiDasar alokasiDasar alokasiDasar alokasi JumlahJumlahJumlahJumlah Dept. IDept. IDept. IDept. I Dept. IIDept. IIDept. IIDept. II Dept. IIIDept. IIIDept. IIIDept. III Dept. ADept. ADept. ADept. A Dept. BDept. BDept. BDept. B Depart. CDepart. CDepart. CDepart. C

Tenaga kerja tidak langsung Upah tenaga kerja 250,000.00 75,000.00 62,500.00 37,500.00 10,000.00 30,000.00 35,000.00 Pengawas Jumlah tenaga kerja 80,000.00 24,000.00 16,000.00 8,000.00 8,000.00 8,000.00 16,000.00 Biaya sewa pabrik Luas area 150,000.00 30,000.00 36,000.00 30,000.00 18,000.00 18,000.00 18,000.00 Listrik dan Air Kilowatt-jam 56,000.00 22,400.00 16,800.00 16,800.00

Biaya perlengkapan pabrik Jam kerja tenaga kerja 12,000.00 3,600.00 6,000.00 2,400.00

Asuransi kesehatan-pabrik Upah tenaga kerja 25,000.00 7,500.00 6,250.00 3,750.00 1,000.00 3,000.00 3,500.00 Perbaikan&perawanan mesin pabrik Hrg Perolehan Peralatan 42,000.00 16,800.00 16,800.00 8,400.00

Biaya asuransi pabrik Hrg Perolehan Peralatan 18,000.00 7,200.00 7,200.00 3,600.00 Biaya penyusutan mesin pabrik Hrg Perolehan Peralatan 300,000.00 120,000.00 120,000.00 60,000.00 Biaya pabrik lain-lain Jam kerja tenaga kerja 16,000.00 4,800.00 8,000.00 3,200.00

Total Alokasi 949,000.00 311,300.00 295,550.00 173,650.00 37,000.00 59,000.00 72,500.00 Pengalokasian:

Departemen A Hrg Perolehan Peralatan 14,800.00 14,800.00 7,400.00 (37,000.00)

Departemen B Jam kerja tenaga kerja 17,700.00 29,500.00 11,800.00 (59,000.00)

Departemen C Kilowatt-jam 29,000.00 21,750.00 21,750.00 (72,500.00)

Total Total Total

Total 372,800.00 361,600.00 214,600.00 - - -Jumlah jam kerja (estimasi) 12,000 20,000 8,000

Tarif biaya overhead pabrik per jam 31.0731.0731.0731.07 18.0818.0818.0818.08 26.8326.8326.8326.83 Departmen Produksi

Departmen ProduksiDepartmen ProduksiDepartmen Produksi Departemen JasaDepartemen JasaDepartemen JasaDepartemen Jasa Del Pan Corporation

Del Pan CorporationDel Pan CorporationDel Pan Corporation

Kertas Kerja Distribusi Biaya Overhead Pabrik Kertas Kerja Distribusi Biaya Overhead PabrikKertas Kerja Distribusi Biaya Overhead PabrikKertas Kerja Distribusi Biaya Overhead Pabrik

(37)

b . J u r n a l u m u m

T g l

T g l

T g l

T g l

D e b i t

D e b i t

D e b i t

D e b i t

K r e d i t

K r e d i t

K r e d i t

K r e d i t

B a r a n g D a l a m P r o s e - B O P

9 4 0 , 4 7 8

B O P D i b e b a n k a n - D e p a r t . I

3 7 7 , 4 6 0

B O P D i b e b a n k a n - D e p a r t . I I

3 4 1 , 7 1 2

B O P D i b e b a n k a n - D e p a r t . I I I

2 2 1 , 3 0 6

P e r h i t u n g a n :

P e r h i t u n g a n :

P e r h i t u n g a n :

P e r h i t u n g a n :

B O P D i b e b a n k a n - D e p a r t e m e n I :

P r o d u k s e l e s a i

1 2 , 0 5 0

j a m k e r j a t e n a g a k e r j a

M a s i h d a l a m p r o s e s

1 0 0

j a m k e r j a t e n a g a k e r j a

T o t a l

1 2 , 1 5 0

j a m k e r j a t e n a g a k e r j a

T a r i f B O P

3 1 . 0 7

J u m l a h

3 7 7 , 4 6 0

B O P D i b e b a n k a n - D e p a r t e m e n I I :

P r o d u k s e l e s a i

1 8 , 6 0 0

j a m k e r j a t e n a g a k e r j a

M a s i h d a l a m p r o s e s

3 0 0

j a m k e r j a t e n a g a k e r j a

T o t a l

1 8 , 9 0 0

j a m k e r j a t e n a g a k e r j a

T a r i f B O P

1 8 . 0 8

J u m l a h

3 4 1 , 7 1 2

B O P D i b e b a n k a n - D e p a r t e m e n I I I :

P r o d u k s e l e s a i

7 , 8 5 0

j a m k e r j a t e n a g a k e r j a

M a s i h d a l a m p r o s e s

4 0 0

j a m k e r j a t e n a g a k e r j a

T o t a l

8 , 2 5 0

j a m k e r j a t e n a g a k e r j a

T a r i f B O P

2 6 . 8 3

J u m l a h

2 2 1 , 3 0 6

A k u n

A k u n

A k u n

A k u n

Referensi

Dokumen terkait

Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan kepada kepada produk berdasarkan biaya sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas

Besarnya biaya overhead pabrik dapat ditentukan dengan tarif ditentukan dimuka atau dengan tarif sesungguhnya. Tarif sesungguhnya adalah pembebanan biaya overhead

Macanan Jaya Cemerlang dengan prosedur: (a) mengklasifikasikan berbagai aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan biaya overhead pabrik ke dalam cost driver, (b) menentukan

penaksiran biaya overhead pabrik langsung departemen atas dasar kapasitas yang direncanakan untuk tahun anggaran.. penaksiran biaya overhead tak

Karena biaya diakumulasi setiap batch atau loy dalam sistem biaya pesanan menunjukkan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta biaya overhead pabrik yang dibebankan

Dalam mengalokasikan biaya overhead pabrik, CV Usaha Musi Palembang menggunakan tarif biaya overhead pabrik yang telah ditentukan oleh perusahaan yaitu dengan menggunakan

Selisih kapasitas yaitu perbedaan antara biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan pada produk di kapasitas

Biaya tenaga kerja Apabila sebagian besar elemen blaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah tenaga kerja langsung, maka dasar yang dipakai untuk membebankan