AKUNTANSI
AKUNTANSI
AKUNTANSI
AKUNTANSI
AKUNTANSI
AKUNTANSI
AKUNTANSI
AKUNTANSI
BIAYA OVERHEAD
BIAYA OVERHEAD
BIAYA OVERHEAD
BIAYA OVERHEAD
BIAYA OVERHEAD
BIAYA OVERHEAD
BIAYA OVERHEAD
BIAYA OVERHEAD
PABRIK
PABRIK
PABRIK
PABRIK
PABRIK
Pengertian Biaya overhead pabrik
Pengertian Biaya overhead pabrik
Pengertian Biaya overhead pabrik
Pengertian Biaya overhead pabrik
Pengertian Biaya overhead pabrik
Pengertian Biaya overhead pabrik
Pengertian Biaya overhead pabrik
Pengertian Biaya overhead pabrik
�
�
Biaya operhead pabrik (BOP) adalah
Biaya operhead pabrik (BOP) adalah
seluruh biaya produksi yang tidak dapat
seluruh biaya produksi yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku
diklasifikasikan sebagai biaya bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung.
langsung dan tenaga kerja langsung.
�
�
Perbedaan langsung dengan tidak
Perbedaan langsung dengan tidak
langsung kemungkinan akan sulit
langsung kemungkinan akan sulit
ditentukan, untuk itu ditetapkan metode
ditentukan, untuk itu ditetapkan metode
yang cocok untuk menentukan perbedaan
yang cocok untuk menentukan perbedaan
tersebut.
�
�
Biaya operhead pabrik sesungguhnya.
Biaya operhead pabrik sesungguhnya.
Biaya overhead (ssg) xxx
Biaya overhead (ssg) xxx
Persediaan bahan baku
Persediaan bahan baku
xxx
xxx
Persediaan supplies
Persediaan supplies
xxx
xxx
Biaya penyusutan
Biaya penyusutan
xxx
xxx
Macam-macam biaya
Macam-macam biaya
xxx
xxx
�
�
pencatatan pada buku pembantu.
pencatatan pada buku pembantu.
BOP Sesungguhnya (FOH Control) vs
BOP dibebankan (FOH Applied)
�
�
Biaya operhead pabrik dibebankan.
Biaya operhead pabrik dibebankan.
Dr. Barang Dlm Proses
Dr. Barang Dlm Proses
xxx
xxx
Cr.
Cr.
Biaya overhead (dibebankan)
Biaya overhead (dibebankan)
xxx
xxx
BOP Sesungguhnya (FOH Control) vs
BOP dibebankan (FOH Applied)
Penyesuaian:
Dr. BOP dibebankan
XXX
BOP kurang dibebankan
XXX
Cr.
BOP sesungguhnya
XXX
�
�
Penentuan BOP dibebankan diperoleh dari
Penentuan BOP dibebankan diperoleh dari
perkalian suatu
perkalian suatu
“
“
tarif
tarif
”
”
dgn suatu ukuran
dgn suatu ukuran
aktivitas
aktivitas
�
�
Tarif BOP dapat didasarkan pada estimasi biaya
Tarif BOP dapat didasarkan pada estimasi biaya
yang akan terjadi atau sudah terjadi.
yang akan terjadi atau sudah terjadi.
�
�
Tarif yang didasarkan pada estimasi =
Tarif yang didasarkan pada estimasi =
‘
‘
Tarif
Tarif
ditentukan dimuka
ditentukan dimuka
’
’
, didasarkan pada BOP
, didasarkan pada BOP
sesungguhnya =
sesungguhnya =
‘
‘
Tarif sesungguhnya
Tarif sesungguhnya
’
’
.
.
�
�
Pencatatan dapat dilakukan dengan satu
Pencatatan dapat dilakukan dengan satu
rekening saja yaitu biaya operhead pabrik,
rekening saja yaitu biaya operhead pabrik,
atau BOP dibebankan dan BOP sesungguhnya.
atau BOP dibebankan dan BOP sesungguhnya.
PENENTUAN JUMLAH BOP YANG
PENENTUAN JUMLAH BOP YANG
PENENTUAN JUMLAH BOP YANG
PENENTUAN JUMLAH BOP YANG
PENENTUAN JUMLAH BOP YANG
PENENTUAN JUMLAH BOP YANG
PENENTUAN JUMLAH BOP YANG
PENENTUAN JUMLAH BOP YANG
DIBEBANKAN
DIBEBANKAN
DIBEBANKAN
DIBEBANKAN
DIBEBANKAN
DIBEBANKAN
DIBEBANKAN
DIBEBANKAN
Paling tidak ada 5 faktor yg mempengaruhi
Paling tidak ada 5 faktor yg mempengaruhi
pemilihan tarif BOP:
pemilihan tarif BOP:
1.
1.
Dasar tarif yg harus digunakan;
Dasar tarif yg harus digunakan;
2.
2.
Pemilihan tingkat kegiatan
Pemilihan tingkat kegiatan
3.
3.
Dengan atau tanpa overhead tetap
Dengan atau tanpa overhead tetap
4.
4.
Penggunaan satuan atau beberapa
Penggunaan satuan atau beberapa
tarif
tarif
5.
5.
Pemakaian tarif tersendiri bagi
Pemakaian tarif tersendiri bagi
kegiatan jasa/pelayanan
Dasar tarif yg digunakan
Dasar tarif yg digunakan
�
�
Tujuan utama a/ utk memastikan bahwa
Tujuan utama a/ utk memastikan bahwa
dlm kaitan manfaat atau hub kausal,
dlm kaitan manfaat atau hub kausal,
pembebanan OP sebandng dgn
pembebanan OP sebandng dgn
pekerjaan atau produk
pekerjaan atau produk
1.
1.
Keluran dalam bentuk fisik
Keluran dalam bentuk fisik
2.
2.
Biaya bahan langsung
Biaya bahan langsung
3.
3.
Biaya pekerja langsung
Biaya pekerja langsung
4.
4.
Jam kerja langsung
Jam kerja langsung
5.
Dasar tarif yg digunakan
Dasar tarif yg digunakan
1.
1.
Keluran dalam bentuk fisik
Keluran dalam bentuk fisik
2.
2.
Biaya bahan langsung
Biaya bahan langsung
3.
3.
Biaya pekerja langsung
Biaya pekerja langsung
s
ja
pe
by
per
Overhead
x
s
ja
pe
by
Estimasi
Pabrik
Overhead
Estimasi
lg
ker
%
%
100
lg
ker
=
s
bhn
by
per
Overhead
x
s
Bhn
By
Estimasi
Pabrik
Overhead
Estimasi
lg
%
%
100
lg
=
unit
per
pabrik
Overhead
produksi
unit
Estimasi
Pabrik
Overhead
Estimasi
=
Dasar tarif yg digunakan
Dasar tarif yg digunakan
4.
4.
Jam kerja langsung
Jam kerja langsung
5.
5.
Jam pemakaian mesin
Jam pemakaian mesin
s
ja
jam
per
Overhead
s
ja
jam
Estimasi
Pabrik
Overhead
Estimasi
lg
ker
lg
ker
=
sin
sin
Overhead
per
jam
pemakaian
me
me
pemakaian
jam
Estimasi
Pabrik
Overhead
Estimasi
=
Pemilihan tingkat kegiatan
Pemilihan tingkat kegiatan
Pemilihan tingkat kegiatan
Pemilihan tingkat kegiatan
Pemilihan tingkat kegiatan
Pemilihan tingkat kegiatan
Pemilihan tingkat kegiatan
Pemilihan tingkat kegiatan
1.
1.
Kapasitas teoritis
Kapasitas teoritis
2.
2.
Kapasitas praktis
Kapasitas praktis
3.
3.
Kapasitas normal
Kapasitas normal
4.
4.
Kapasitas aktual yg diharapkan
Kapasitas aktual yg diharapkan
�
�
Pengaruh kapasitas terhadap tarif BOP
Pengaruh kapasitas terhadap tarif BOP
�
�
Kapasitas menganggur vs kapasitas
Kapasitas menganggur vs kapasitas
lebih
1.
1.
Kalkulasi biaya absorpsi; BOP tetap+Variabel
Kalkulasi biaya absorpsi; BOP tetap+Variabel
2.
2.
Kalkulasi biaya langsung; BOP variabel
Kalkulasi biaya langsung; BOP variabel
Dgn atau tanpa overhead tetap
Dgn atau tanpa overhead tetap
Penggunaan satuan atau beberapa tarif
Penggunaan satuan atau beberapa tarif
1.
1.
Tarif menyeluruh atau tarif bulat
Tarif menyeluruh atau tarif bulat
2.
2.
Tarif departemen
Tarif departemen
3.
�
�
Penentuan BOP yang dibebankan
Penentuan BOP yang dibebankan
dilakukan dengan langkah sbb:
dilakukan dengan langkah sbb:
1.
1.
Pendistribusian BOP ke departemen2
Pendistribusian BOP ke departemen2
(produksi dan jasa)
(produksi dan jasa)
2.
2.
Pengalokasian dari departemen jasa ke
Pengalokasian dari departemen jasa ke
departemen produksi
departemen produksi
3.
3.
Membagi BOP ke departemen produksi
Membagi BOP ke departemen produksi
atas dasar ukuran aktivitas yang setepat
atas dasar ukuran aktivitas yang setepat
mungkin.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
�
�
PT ABC memperkirakan bahwa BOP untuk periode
PT ABC memperkirakan bahwa BOP untuk periode
yg akan datang adalah sebesar Rp 5.000.000;
yg akan datang adalah sebesar Rp 5.000.000;
Perusahaan ini menggunakan ukuran aktivitas yg
Perusahaan ini menggunakan ukuran aktivitas yg
didasarkan pd kapasitas ygdiharapkan. Untuk periode
didasarkan pd kapasitas ygdiharapkan. Untuk periode
yg akan datang kapasitas yg diharapkan adalah:
yg akan datang kapasitas yg diharapkan adalah:
�
�
Unit produksi
Unit produksi
: 1.000 unit
: 1.000 unit
�
�
Perk biaya bahan lgs
Perk biaya bahan lgs
: Rp 10.000.000
: Rp 10.000.000
�
�
Perk by tenaga kerja lgs
Perk by tenaga kerja lgs
: Rp 8.000.000
: Rp 8.000.000
�
�
Jam kerja langsung
Jam kerja langsung
: 4.000 jam
: 4.000 jam
�
�
Jam mesin
Jam mesin
: 2.500 jam
: 2.500 jam
�
�
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Hitunglah tarif BOP u/ PT ABC dengan menggunakan dasar
Hitunglah tarif BOP u/ PT ABC dengan menggunakan dasar
tarif yang telah ditentukan di atas
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Penyelesaian:
1.
1.
Per unit produksi
Per unit produksi
2.
2.
Biaya bahan langsung
Biaya bahan langsung
3.
3.
Biaya pekerja langsung
Biaya pekerja langsung
s
ja
pe
by
per
x
Rp
Rp
lg
ker
%
5
.
62
%
100
000
.
000
.
8
000
.
000
.
5
=
s
bhn
by
per
x
Rp
Rp
lg
%
50
%
100
000
.
000
.
10
000
.
000
.
5
=
unit
per
Rp
unit
Rp
000
.
5
000
.
1
000
.
000
.
5
=
Dasar tarif yg digunakan
Dasar tarif yg digunakan
4.
4.
Jam kerja langsung
Jam kerja langsung
5.
5.
Jam pemakaian mesin
Jam pemakaian mesin
s
ja
jam
per
Rp
jam
Rp
lg
ker
250
.
1
000
.
4
000
.
000
.
5
=
sin
000
.
2
500
,
2
000
.
000
.
5
me
pemakaian
jam
per
Rp
jam
Rp
=
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
�
�
Sonata Corp. dapat menghasilkan produk sebanyak 20 unit setiap
Sonata Corp. dapat menghasilkan produk sebanyak 20 unit setiap
jamnya. Mesin Pabrik biasanya beroperasi selama 6 hari per minggu
jamnya. Mesin Pabrik biasanya beroperasi selama 6 hari per minggu
dengan jam kerja 8 jam per hari. Setiap tahun biasanya pabrik
dengan jam kerja 8 jam per hari. Setiap tahun biasanya pabrik
memperhitungkan kurang lebih 12 hari kerja untuk hari libur. Selama
memperhitungkan kurang lebih 12 hari kerja untuk hari libur. Selama
508 jam digunakan untuk membersihkan dan perbaikan peralatan
508 jam digunakan untuk membersihkan dan perbaikan peralatan
pabrik. Permintaan penjualan normalnya rata-rata sebanyak 37.000 unit
pabrik. Permintaan penjualan normalnya rata-rata sebanyak 37.000 unit
per tahun selama 5 tahun terakhir. Volume penjualan diperkirakan
per tahun selama 5 tahun terakhir. Volume penjualan diperkirakan
35.000 unit per tahun. Biaya Overhead Pabrik Tetap dianggarkan
35.000 unit per tahun. Biaya Overhead Pabrik Tetap dianggarkan
sebesar Rp 185.000.000,- per tahun.
sebesar Rp 185.000.000,- per tahun.
�
�
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
1. Tentukan kapasitas dasar (dalam jam kerja tenaga kerja) untuk
1. Tentukan kapasitas dasar (dalam jam kerja tenaga kerja) untuk
setiap: a. Kapasitas Maksimum c. Kapasitas Normal b. Kapasitas
setiap: a. Kapasitas Maksimum c. Kapasitas Normal b. Kapasitas
Praktis d. Kapasitas Aktual yang diperkirakan
Praktis d. Kapasitas Aktual yang diperkirakan
2. Hitung biaya tetap per jam berdasarkan ke empat kapasitas di atas.
2. Hitung biaya tetap per jam berdasarkan ke empat kapasitas di atas.
3. Hitung biaya tetap per unit berdasarkan ke empat kapasitas di atas.
3. Hitung biaya tetap per unit berdasarkan ke empat kapasitas di atas.
4. Hitung biaya kapasitas menganggur berdasarkan ke empat
4. Hitung biaya kapasitas menganggur berdasarkan ke empat
k
k
apasitas
apasitas
tersebut jika pabrik beroperasi selama 1.700 jam.
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Jawab:
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)
Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)
Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)
Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)
Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)
Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)
Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)
Kapasitas Dasar ( dalam jam kerja tenaga kerja)
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
365 days x 8 jam
365 days x 8 jam
/
/
hari
hari
2.920
2.920
2.920
2.920
2.920
2.920
2.920
2.920
jam
jam
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas maksimum
Kapasitas maksimum
2.920
2.920
(-) Kapaitas menganggur:
(-) Kapaitas menganggur:
Minggu: 52 x 8 jam
Minggu: 52 x 8 jam
416 jam
416 jam
Libur: 12 x 8 jam
Libur: 12 x 8 jam
96
96
membersih
membersih
x&
x&
perbai
perbai
x
x
per
per
l
l
pabrik
pabrik
508
508
1.020
1.020
1.900
1.900
1.900
1.900
1.900
1.900
1.900
1.900
jam
jam
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
37.000 unit
37.000 unit
:
:
20 unit
20 unit
/
/
jam
jam
1.850
1.850
1.850
1.850
1.850
1.850
1.850
1.850
jam
jam
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
35.000 unit / 20 unit per jam
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
2. Biaya Tetap per jam
2. Biaya Tetap per jam
2. Biaya Tetap per jam
2. Biaya Tetap per jam
2. Biaya Tetap per jam
2. Biaya Tetap per jam
2. Biaya Tetap per jam
2. Biaya Tetap per jam
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Rp 185.000.000,- / 2.920 jam
Rp 185.000.000,- / 2.920 jam
= 63.356
=
63.356
/
/
jam
jam
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Rp 185.000.000,- / 1.900 jam
Rp 185.000.000,- / 1.900 jam
= 97.368
=
97.368
/
/
jam
jam
K
K
K
K
K
K
K
K
apasitas Normal:
apasitas Normal:
apasitas Normal:
apasitas Normal:
apasitas Normal:
apasitas Normal:
apasitas Normal:
apasitas Normal:
Rp 185.000.000,-/1.850 jam
Rp 185.000.000,-/1.850 jam
= 100.000
=
100.000
/
/
jam
jam
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Rp 185.000.000,-/1.750 jam
3. Biaya Tetap per unit
3. Biaya Tetap per unit
3. Biaya Tetap per unit
3. Biaya Tetap per unit
3. Biaya Tetap per unit
3. Biaya Tetap per unit
3. Biaya Tetap per unit
3. Biaya Tetap per unit
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Kapasitas Maksimum:
Rp 63.356 / 20 unit =
Rp 63.356 / 20 unit = 3.168 per unit
3.168 per unit
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Kapasitas Praktis:
Rp 97.368- / 20 unit =
Rp 97.368- / 20 unit = 4.868 per unit
4.868 per unit
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Kapasitas Normal:
Rp 100.000,-/20 unit =
Rp 100.000,-/20 unit = 5.000 per unit
5.000 per unit
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Kapasitas Aktual yang Diperkirakan:
Rp 105.714,-/20 unit =
Rp 105.714,-/20 unit = 5.286 per unit
5.286 per unit
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
Samb.. jawab
4. Biaya Kapasitas menganggur
Dasar kapasitas
Dasar
kapasitas
(jam)
(1)
Kapasitas
terpakai
(jam)
(2)
Kapasitas
Menganggur
(jam)
(3)=(1)-(2)
Biaya
tetap
per jam
(4)
Biaya
Kapasitas
Menganggur
(5) = (3)*(4)
Kapasitas Maksimum:
2.920
1.700
1.220
63.356 77.294.320
Kapasitas Praktis:
1.900
1.700
200
97.368 19.473.600
Kapasitas Normal:
1.850
1.700
150
100.000 15.000.000
Kapasitas Aktual yg
diperkirakan:
1.750
1.700
50
105.714 5.285.700
�
�
Perlakuan terhadap BOP yang lebih
Perlakuan terhadap BOP yang lebih
atau kurang dibebankan:
atau kurang dibebankan:
a. Dimasukkan ke dalam Laba - Rugi
a. Dimasukkan ke dalam Laba - Rugi
b. Dimasukkan ke dalam Harga Pokok
b. Dimasukkan ke dalam Harga Pokok
Penjualan
Penjualan
c. Dimasukkan ke dalam Persediaan
c. Dimasukkan ke dalam Persediaan
akhir perusahaan
Contoh:
Contoh:
1.
1.
FOH Control = Rp 405.000 dan FOH Applied
FOH Control = Rp 405.000 dan FOH Applied
Rp 450.000
Rp 450.000
2.
2.
FOH Control = Rp 455.000 dan FOH Applied
FOH Control = Rp 455.000 dan FOH Applied
Rp 425.000
Rp 425.000
1.
1.
FOH Control < FOH Applied
FOH Control < FOH Applied
2.
2.
FOH Control > FOH Applied
FOH Control > FOH Applied
Solution:
Solution:
Over Applied
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Closing entries
1.
1.
Kelebihan dibebankan/over applied
Kelebihan dibebankan/over applied
Dr. BOP dibebankan
Dr. BOP dibebankan
Rp 450.000
Rp 450.000
Cr.
Cr.
BOP sesungguhnya
BOP sesungguhnya
Rp 405.000
Rp 405.000
BOP lebih dibebankan
BOP lebih dibebankan
45.000
45.000
Dr. BOP lebih dibebankan
Dr. BOP lebih dibebankan
Rp 45.000
Rp 45.000
Cr.
Cr.
Laba rugi
Laba rugi
Rp 45.000
Rp 45.000
2.
2.
Kekurangan dibebankan/under applied
Kekurangan dibebankan/under applied
Dr. BOP dibebankan
Dr. BOP dibebankan
Rp 425.000
Rp 425.000
BOP kurang dibebankan
BOP kurang dibebankan
30.000
30.000
Cr.
Cr.
BOP sesungguhnya
BOP sesungguhnya
Rp 455.000
Rp 455.000
Dr. Laba rugi
Dr. Laba rugi
Rp 30.000
Rp 30.000
Cr.
�
�
Atau ditutup ke perkiraan
Atau ditutup ke perkiraan
“
“
Harga Pokok
Harga Pokok
Penjualan
Penjualan
”
”
Dr. BOP lebih dibebankan
Dr. BOP lebih dibebankan
xxx
xxx
Cr.
Cr.
Hrg pokok penjualan
Hrg pokok penjualan
xxx
xxx
Persediaan
Persediaan
xxx
xxx
Atau:
Atau:
Dr.
Dr.
Hrg pokok penjualan
Hrg pokok penjualan
xxx
xxx
Persediaan
Persediaan
xxx
xxx
Cr.
Cr.
BOP Kurang dibebankan
BOP Kurang dibebankan
xxx
xxx
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Closing entries
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
�
�
Dlm suatu periode terjadi BOP sesungguhnya Rp 468.000 dan
Dlm suatu periode terjadi BOP sesungguhnya Rp 468.000 dan
BOP yang dibebankan Rp 425.000. Data lainnya adalah bahwa
BOP yang dibebankan Rp 425.000. Data lainnya adalah bahwa
upah tenaga kerja langsung yg diserap pd persediaan barang
upah tenaga kerja langsung yg diserap pd persediaan barang
dalam proses adalah Rp 100.000; persediaan produk selesai Rp
dalam proses adalah Rp 100.000; persediaan produk selesai Rp
300.000 dan harga pokok barang yg dijual Rp 2.600.000.
300.000 dan harga pokok barang yg dijual Rp 2.600.000.
Penyelesaian:
Penyelesaian:
�
�
Dengan data tersebut maka pembagian BOP kurang dibebankan
Dengan data tersebut maka pembagian BOP kurang dibebankan
Rp 43.000 (Rp 468.000-Rp 425.000) adalah:
Rp 43.000 (Rp 468.000-Rp 425.000) adalah:
Rekening
Rekening
Upah tenaga
Upah tenaga
kerja lgs
kerja lgs
%
%
Beban atas
Beban atas
kekurangan/kelebihan
kekurangan/kelebihan
BOP
BOP
Barang dalam proses
Barang dalam proses
Produk selesai
Produk selesai
Hrg Pokok Penjualan
Hrg Pokok Penjualan
100.000
100.000
300.000
300.000
2.600.000
2.600.000
10/3
10/3
10
10
260/3
260/3
1.433
1.433
4.300
4.300
37.267
37.267
3.000.000
3.000.000
100
100
43.000
43.000
Jurnalnya:
Jurnalnya:
Jurnalnya:
Jurnalnya:
Jurnalnya:
Jurnalnya:
Jurnalnya:
Jurnalnya:
Dr. BOP dibebankan
Dr. BOP dibebankan
Rp 425.000
Rp 425.000
BOP kurang dibebankan
BOP kurang dibebankan
43.000
43.000
Cr.
Cr.
BOP sesungguhnya
BOP sesungguhnya
Rp 468.000
Rp 468.000
Dr. Pers Brg Dlm Proses
Dr. Pers Brg Dlm Proses
Rp 1.433
Rp 1.433
Persediaan produk selesai
Persediaan produk selesai
4.300
4.300
Hrg Pokok Penjualan
Hrg Pokok Penjualan
37.267
37.267
Cr.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Berikut ini data anggaran dari Departemen Perakitan PT Toledo untuk tahun berjalan:
Biaya Overhead Pabrik
Rp
750.000.000,-Jumlah Produksi
375.000 unit
Biaya Bahan Langsung
Rp
3.000.000.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp
625.000.000,-Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung
120.000 jam
Jam Mesin
62.500 jam
Diminta:
Diminta:
Diminta:
Diminta:
1. Hitung tarif biaya overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan: (bulatkan dua desimal
dibelakang koma)
a. Unit yang diproduksi
d. Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung
b. Biaya Bahan langsung
e. Biaya Tenaga Kerja Langsung
c. Jam Mesin
2. Buat tabel yang memperlihatkan total biaya dan jumlah biaya overheap pabrik yang akan
dibebankan ke Pesanan #86 berdasarkan ke lima tarif di atas. Berikut ini asumsi data
berhubungan dengan Pesanan #86:
Biaya Bahan Langsung
Rp
23.480.000,-Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp
5.210.000,-Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung
964 jam
Jumlah yang diproduksi
3.210 unit
Penyelesaian:
1. Tarif biaya overheap pabrik
Basis
Basis
Basis
Basis
Tarif BOP
Tarif BOP
Tarif BOP
Tarif BOP
a. Jumlah Produksi
2,000
b. Biaya Bahan Langsung
25%
c. Jam Mesin
12,000
d. Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung
6,250
e. Biaya Tenaga Kerja Langsung
120%
2.
Elemen biaya
Elemen biaya
Elemen biaya
Elemen biaya
Unit produksi
Unit produksi
Unit produksi
Unit produksi By. Bhn. Lgs
By. Bhn. Lgs Jam Mesin
By. Bhn. Lgs
By. Bhn. Lgs
Jam Mesin
Jam Mesin
Jam Mesin Jam TK Lgs
Jam TK Lgs
Jam TK Lgs
Jam TK Lgs By. TK Lgs
By. TK Lgs
By. TK Lgs
By. TK Lgs
Biaya Bahan Langsung
23,480,000
23,480,000
23,480,000
23,480,000
23,480,000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
5,210,000
5,210,000
5,210,000
5,210,000
5,210,000
**** Biaya Overhead Pabrik Dibebankan
6,420,000
5,870,000
5,940,000
6,025,000
6,252,000
Total Biaya
35,110,000
34,560,000
34,630,000
34,715,000
34,942,000
*Perhitungan biaya overheap pabrik dibebankan:
*Perhitungan biaya overheap pabrik dibebankan:
*Perhitungan biaya overheap pabrik dibebankan:
*Perhitungan biaya overheap pabrik dibebankan:
a. Jumlah Produksi
: 3.210 unit X Rp 2.000,- = Rp
6.420.000,-b. Biaya Bahan Langsung
: Rp 23.480.000,- X 25% = Rp
5.870.000,-c. Jam Mesin
: 495 jam X Rp 12.000,- = Rp
5.940.000,-d. Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung
: 964 jam X Rp 6.250,- = Rp
6.025.000,-e. Biaya Tenaga Kerja Langsung
: Rp 5.210.000,- X 120% = Rp
6.252.000,-Perhitungan
Perhitungan
Perhitungan
Perhitungan
Rp 750.000.000 / 375.000 unit
Rp 750.000.000 / Rp
3.000.000.000,-Rp 750.000.000 / 62.500 jam
Rp 750.000.000 / 120.000 jam
Rp 750.000.000 / Rp 625.000.000
Departementalisasi BOP
Departementalisasi BOP
Departementalisasi BOP
Departementalisasi BOP
Departementalisasi BOP
Departementalisasi BOP
Departementalisasi BOP
Departementalisasi BOP
�
�
Ada tiga cara yang umum untuk
Ada tiga cara yang umum untuk
mengalokasikan BOP dari departemen
mengalokasikan BOP dari departemen
jasa ke departemen produksi.
jasa ke departemen produksi.
1.
1.
Metode langsung
Metode langsung
2.
2.
Metode alokasi bertahap
Metode alokasi bertahap
3.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Departemen
Departemen
Departemen
Departemen
BOP sebelum
BOP sebelum
BOP sebelum
BOP sebelum
distribusi
distribusi
distribusi
distribusi
Pelayanan yang diberikan
Pelayanan yang diberikan
Pelayanan yang diberikan
Pelayanan yang diberikan
Dep. Y
Dept.Z
Produksi-A
Produksi-B
Jasa-Y
Jasa-Z
$ 60,000
80,000
36,300
20,000
40%
40%
-20%
20%
50%
30%
-Total BOP
100%
100%
Metode Langsung
Metode Langsung
Metode Langsung
Metode Langsung
Pelayanan yang diberikan departemen jasa ke
departemen jasa lainnya diabaikan krn metode ini
mengalokasikan BOP departemen jasa hanya ke
departemen produksi saja.
Metode Langsung
Metode Langsung
Metode Langsung
Metode Langsung
Metode Langsung
Metode Langsung
Metode Langsung
Metode Langsung
Departemen
Departemen
Departemen
Departemen
Total
Total
Total
Total
Departemen
Departemen
Departemen
Departemen
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Departemen Jasa
Departemen Jasa
Departemen Jasa
Departemen Jasa
Dep. A
Dept.B
Dep. Y
Dept.Z
BOP sblum
distribusi
$ 196,300
$ 60,000
$ 80,000
$ 36,300 $ 20,000
Distribusi:
Depart Y
Depart Z
18,150
5,714
18,150
14,286
($ 36,300)
(20,000)
Total BOP
$ 196,300
$ 83,864
$ 112,436
-
-*40/80 ke A, 40/80 ke B
*20/70 ke A, 50/70 ke B
Metode Alokasi Bertahap
Metode Alokasi Bertahap
Metode Alokasi Bertahap
Metode Alokasi Bertahap
Metode Alokasi Bertahap
Metode Alokasi Bertahap
Metode Alokasi Bertahap
Metode Alokasi Bertahap
Departemen
Departemen
Departemen
Departemen
Total
Total
Total
Total
Departemen
Departemen
Departemen
Departemen
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Departemen Jasa
Departemen Jasa
Departemen Jasa
Departemen Jasa
Dep. A
Dept.B
Dep. Y
Dept.Z
BOP sblum
distribusi
$ 196,300
$ 60,000
$ 80,000
$ 36,300 $ 20,000
Distribusi:
Depart Y
Depart Z
14,520
7,789
14,520
19,471
($ 36,300)
7,260
(27,260)
Total BOP
$ 196,300
$ 82,309
$ 113,991
-
-Dlm metode bertahap, BOP yang pertama dialokasikan adalah BOP
jasa yg paling besar, dlm contoh ini adalah Dept Y yang dialokasikan
sbb:
Dept z = 20% x $ 36,300 = $ 7,260
Dep A = 40% x $ 36,300 = $ 14,520
Dep B = 40% x $ 36,300 = $ 14,520
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
1.
1.
Notasikan BOP jasa dlm
Notasikan BOP jasa dlm
“
“
Y
Y
”
”
dan
dan
“
“
Z
Z
”
”
mis: y = depart Y, z = depart Z
mis: y = depart Y, z = depart Z
2.
2.
Buat persamaannya
Buat persamaannya
y = 36,300 + 0.3z
y = 36,300 + 0.3z
z = 20,000 + 0.2y
z = 20,000 + 0.2y
3.
3.
Menggunakan persamaan 1, subsitusikan Y
Menggunakan persamaan 1, subsitusikan Y
untuk menyesaikan z
untuk menyesaikan z
y = 36,300 + 0,3(20,000 + 0,2y)
y = 36,300 + 0,3(20,000 + 0,2y)
y = 36,300 + 6,000 + 0.06y
y = 36,300 + 6,000 + 0.06y
0,94y = 42,300
0,94y = 42,300
→
→
y = 45.000
y = 45.000
4.
4.
Gunakan persamaan 2, utk hit Y
Gunakan persamaan 2, utk hit Y
z = 20,000 + 0.2X
z = 20,000 + 0.2X
Y = 20,000 + 0.2 (45.000)
Y = 20,000 + 0.2 (45.000)
Y = 29.000
Y = 29.000
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Metode Aljabar
Departemen
Departemen
Departemen
Departemen
Total
Total
Total
Total
Departemen
Departemen
Departemen
Departemen
Produksi
Produksi
Produksi
Produksi
Departemen Jasa
Departemen Jasa
Departemen Jasa
Departemen Jasa
Dep. A
Dept.B
Dep. Y
Dept.Z
BOP sblum
distribusi
$ 196,300
$ 60,000
$ 80,000
$ 36,300 $ 20,000
Distribusi:
Depart Y
Depart Z
18.000
5.800
18.000
14.500
($ 45.000)
8.700
9.000
(29.000)
Total BOP
$ 196,300
$ 83.800
$ 112.500
-
P a d a a w a l ta h u n p e rio d e b e rja la n , s e b u a h s u rve i p a b rik d a ri D e l P a n C o rp o ra tio n d ip e rs ia p k a n d a n m e m p e rlih a tk a n d a ta b e rik u t in i:
H a rg a P e ro le h a n H a rg a P e ro le h a n H a rg a P e ro le h a n
H a rg a P e ro le h a n L u a sL u a sL u a sL u a s U p a h (R p )U p a h (R p )U p a h (R p )U p a h (R p ) J u m la h (o rg )J u m la h (o rg )J u m la h (o rg )J u m la h (o rg ) J a m K e rjaJ a m K e rjaJ a m K e rjaJ a m K e rja k ilo w a tt-k ilo w a tt-k ilo w a tt-k ilo w a tt-P e ra la ta n
P e ra la ta nP e ra la ta nP e ra la ta n A re a (m ^ 2 )A re a (m ^ 2 )A re a (m ^ 2 )A re a (m ^ 2 ) T e n a g a k e rjaT e n a g a k e rjaT e n a g a k e rjaT e n a g a k e rja T e n a g a K e rjaT e n a g a K e rjaT e n a g a K e rjaT e n a g a K e rja T e n a g a k e rjaT e n a g a k e rjaT e n a g a k e rjaT e n a g a k e rja ja mja mja mja m
P ro d u k s i: D e p a rte m e n I 2 ,4 0 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 0 3 0 0 ,0 0 0 .0 0 3 0 1 2 ,0 0 0 3 2 ,0 0 0 D e p a rte m e n II 2 ,4 0 0 ,0 0 0 .0 0 1 2 0 2 5 0 ,0 0 0 .0 0 2 0 2 0 ,0 0 0 2 4 ,0 0 0 D e p a rte m e n III 1 ,2 0 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 0 1 5 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 8 ,0 0 0 2 4 ,0 0 0 J a s a D e p a rte m e n A 6 0 4 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 D e p a rte m e n B 6 0 1 2 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 D e p a rte m e n C 6 0 1 4 0 ,0 0 0 .0 0 1 0 P a d a ta n g g a l ya n g s a m a , d a fta r p e rk ira a n b ia ya o ve h e a d u n tu k s e lu ru h p a b rik d a n d a s a r a lo k a s i ya n g d is e tu ju i d ik u m p u lk a n s e b a g a i b e rik u t:
J u m la h (R p ) J u m la h (R p ) J u m la h (R p )
J u m la h (R p ) D a s a r A lo k a s iD a s a r A lo k a s iD a s a r A lo k a s iD a s a r A lo k a s i
T e n a g a k e rja tid a k la n g s u n g 2 5 0 ,0 0 0 .0 0 U p a h te n a g a k e rja P e n g a w a s 8 0 ,0 0 0 .0 0 J u m la h te n a g a k e rja B ia ya s e w a p a b rik 1 5 0 ,0 0 0 .0 0 L u a s a re a
L is trik d a n A ir 5 6 ,0 0 0 .0 0 K ilo w a tt-ja m
B ia ya p e rle n g k a p a n p a b rik 1 2 ,0 0 0 .0 0 J a m k e rja te n a g a k e rja A s u ra n s i k e s e h a ta n -p a b rik 2 5 ,0 0 0 .0 0 U p a h te n a g a k e rja P e rb a ik a n d a n p e ra w a n a n m e s in p a b rik 4 2 ,0 0 0 .0 0 H rg P e ro le h a n P e ra la ta n B ia ya a s u ra n s i p a b rik 1 8 ,0 0 0 .0 0 H rg P e ro le h a n P e ra la ta n B ia ya p e n yu s u ta n m e s in p a b rik 3 0 0 ,0 0 0 .0 0 H rg P e ro le h a n P e ra la ta n B ia ya p a b rik la in -la in 1 6 ,0 0 0 .0 0 ja m k e rja te n a g a k e rja A lo k a s i u n tu k d e p a rte m e n ja s a :
D e p a rte m e n A H rg P e ro le h a n P e ra la ta n D e p a rte m e n B J a m k e rja te n a g a k e rja D e p a rte m e n C K ilo w a tt-ja m
D im in ta : D im in ta :D im in ta :D im in ta :
a . S ia p k a n k e rta s k e rja d is trib u s i b ia ya o ve rh e a d p a b rik u n tu k m e n e n tu k a n ta rif p e r ja m k e rja te n a g a k e rja u n tu k s e tia p d e p a rte m e n p ro d u k s i p a d a a w a l ta h u n b e rja la n . (b u la tk a n s a m p a i d u a d e s im a l d ib e la k a n g k o m a ) b . J u rn a l ya n g d ip e rlu k a n u n tu k m e n c a ta t to ta l b ia ya o ve rh e a d p a b rik ya n g d ib e b a n k a n s e la m a ta h u n b e rja la n jik a p a d a a k h ir ta h u n b e rja la n rin g k a s a n d a ta ja m k e rja te n a g a k e rja ya n g te rja d i a d a la h :
D e p rt.I D e p rt.I
D e p rt.ID e p rt.I D e p a rt. IID e p a rt. IID e p a rt. IID e p a rt. II D e p a rt. IIID e p a rt. IIID e p a rt. IIID e p a rt. III
J a m k e rja u n tu k m e n ye le s a ik a n p e s a n a n (ja m ) 1 2 ,0 5 0 1 8 ,6 0 0 7 ,8 5 0 ja m k e rja u n tu k p e k e rja a n ya n g m a s ih d a la m p ro s e s 1 0 0 3 0 0 4 0 0
D e p a rte m e n D e p a rte m e nD e p a rte m e nD e p a rte m e n
a. Kertas kerja alokasi biaya overhead pabrik
Departemen Departemen Departemen
Departemen Jumlah (org)Jumlah (org)Jumlah (org)Jumlah (org) LuasLuasLuasLuas Upah (Rp)Upah (Rp)Upah (Rp)Upah (Rp) Hrg PerolehanHrg PerolehanHrg PerolehanHrg Perolehan Jam KerjaJam KerjaJam KerjaJam Kerja kilowatt-kilowatt-kilowatt- kilowatt-Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Area (m^2)Area (m^2)Area (m^2)Area (m^2) Tenaga kerjaTenaga kerjaTenaga kerjaTenaga kerja PeralatanPeralatanPeralatanPeralatan Tenaga kerjaTenaga kerjaTenaga kerjaTenaga kerja jamjamjamjam
Produksi: Departemen I 30 100 300,000.00 2,400,000.00 12,000 32,000 Departemen II 20 120 250,000.00 2,400,000.00 20,000 24,000 Departemen III 10 100 150,000.00 1,200,000.00 8,000 24,000 60 320 700,000.00 6,000,000.00 40,000 80,000 Jasa Departemen A 10 60 40,000.00 Departemen B 10 60 120,000.00 Departemen C 20 60 140,000.00 40 180 300,000.00
Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik Dasar alokasiDasar alokasiDasar alokasiDasar alokasi JumlahJumlahJumlahJumlah Dept. IDept. IDept. IDept. I Dept. IIDept. IIDept. IIDept. II Dept. IIIDept. IIIDept. IIIDept. III Dept. ADept. ADept. ADept. A Dept. BDept. BDept. BDept. B Depart. CDepart. CDepart. CDepart. C
Tenaga kerja tidak langsung Upah tenaga kerja 250,000.00 75,000.00 62,500.00 37,500.00 10,000.00 30,000.00 35,000.00 Pengawas Jumlah tenaga kerja 80,000.00 24,000.00 16,000.00 8,000.00 8,000.00 8,000.00 16,000.00 Biaya sewa pabrik Luas area 150,000.00 30,000.00 36,000.00 30,000.00 18,000.00 18,000.00 18,000.00 Listrik dan Air Kilowatt-jam 56,000.00 22,400.00 16,800.00 16,800.00
Biaya perlengkapan pabrik Jam kerja tenaga kerja 12,000.00 3,600.00 6,000.00 2,400.00
Asuransi kesehatan-pabrik Upah tenaga kerja 25,000.00 7,500.00 6,250.00 3,750.00 1,000.00 3,000.00 3,500.00 Perbaikan&perawanan mesin pabrik Hrg Perolehan Peralatan 42,000.00 16,800.00 16,800.00 8,400.00
Biaya asuransi pabrik Hrg Perolehan Peralatan 18,000.00 7,200.00 7,200.00 3,600.00 Biaya penyusutan mesin pabrik Hrg Perolehan Peralatan 300,000.00 120,000.00 120,000.00 60,000.00 Biaya pabrik lain-lain Jam kerja tenaga kerja 16,000.00 4,800.00 8,000.00 3,200.00
Total Alokasi 949,000.00 311,300.00 295,550.00 173,650.00 37,000.00 59,000.00 72,500.00 Pengalokasian:
Departemen A Hrg Perolehan Peralatan 14,800.00 14,800.00 7,400.00 (37,000.00)
Departemen B Jam kerja tenaga kerja 17,700.00 29,500.00 11,800.00 (59,000.00)
Departemen C Kilowatt-jam 29,000.00 21,750.00 21,750.00 (72,500.00)
Total Total Total
Total 372,800.00 361,600.00 214,600.00 - - -Jumlah jam kerja (estimasi) 12,000 20,000 8,000
Tarif biaya overhead pabrik per jam 31.0731.0731.0731.07 18.0818.0818.0818.08 26.8326.8326.8326.83 Departmen Produksi
Departmen ProduksiDepartmen ProduksiDepartmen Produksi Departemen JasaDepartemen JasaDepartemen JasaDepartemen Jasa Del Pan Corporation
Del Pan CorporationDel Pan CorporationDel Pan Corporation
Kertas Kerja Distribusi Biaya Overhead Pabrik Kertas Kerja Distribusi Biaya Overhead PabrikKertas Kerja Distribusi Biaya Overhead PabrikKertas Kerja Distribusi Biaya Overhead Pabrik