• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah migrasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah migrasi"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

³MIGRASI´

³MIGRASI´

TUGAS MATA KULIAH :

TUGAS MATA KULIAH : PSIKOLOGI KEPENDUDUKA

PSIKOLOGI KEPENDUDUKAN

N

Oleh :

Oleh :

EVA

EVA MARTHINU

MARTHINU

(

( NO.REG.7416100263)

NO.REG.7416100263)

MULSIANI ISKANDAR ( NO. REG.7416100272)

MULSIANI ISKANDAR ( NO. REG.7416100272)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN

LINGKUNGAN HIDUP

LINGKUNGAN HIDUP

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2011

2011

(2)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya, saya dapat Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Psikologi Kependudukan yang berjudul ³MIGRASI´. menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Psikologi Kependudukan yang berjudul ³MIGRASI´. Tugas ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada para pembaca. Dengan rasa Tugas ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada para pembaca. Dengan rasa hormat, saya mengucapkan terima kasih kepada :

hormat, saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Achmad Husen, M.Pd, sebagai dosen pengampu mata Psikologi Kependudukan 1. Bapak Dr. Achmad Husen, M.Pd, sebagai dosen pengampu mata Psikologi Kependudukan 2. Teman ± t

2. Teman ± teman program studi PKLH Pasca Sarjana UNJ.eman program studi PKLH Pasca Sarjana UNJ.

Dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan oleh penyusun satu persatu, yang telah Dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan oleh penyusun satu persatu, yang telah membantu dan mendukung saya dalam melaksanakan pembuatan tugas ini.

membantu dan mendukung saya dalam melaksanakan pembuatan tugas ini.

Tugas ini tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak dalam Tugas ini tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak dalam keterkaitannya dengan perbaikan dari isi tugas ini sangat saya harapkan dan diucapkan terima keterkaitannya dengan perbaikan dari isi tugas ini sangat saya harapkan dan diucapkan terima kasih.

kasih.

Jakarta,

Jakarta, Maret Maret 2011.2011.

Penyusun Penyusun

(3)

B

B

A

A

BB

II

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Indonesia

Indonesia adalah negaraadalah negara berkembang yang memiliki jumlah dan pertumbuhanberkembang yang memiliki jumlah dan pertumbuhan penduduk yang tinggi,penduduk yang tinggi, dimana sesuai hasil sensus penduduk Indonesia 2010 ( SP 2010) yang dilakukan BPS pada tanggal 1 Mei ± 15 Juni dimana sesuai hasil sensus penduduk Indonesia 2010 ( SP 2010) yang dilakukan BPS pada tanggal 1 Mei ± 15 Juni 2010, dan diumumkan oleh presiden SBY pada pidato kenegaraan presiden RI tanggal 16 Agustus 2010 disidang 2010, dan diumumkan oleh presiden SBY pada pidato kenegaraan presiden RI tanggal 16 Agustus 2010 disidang paripurna DPR, penduduk Indonesia berjumlah 237.556.363 orang yang terdiri dari 119.507.580 laki ± laki dan paripurna DPR, penduduk Indonesia berjumlah 237.556.363 orang yang terdiri dari 119.507.580 laki ± laki dan 118.048.783

118.048.783 orang orang perempuan, perempuan, dengan dengan laju laju pertumbuhan pertumbuhan penduduk penduduk 1,49% 1,49% per per tahun. tahun. Jumlah Jumlah penduduk penduduk yangyang besar i

besar ini ni menempati menempati wilayah wilayah daratan daratan dengan dengan luas luas 1.8 1.8 juta juta km² km² yang yang merupakan merupakan wilayah wilayah kepulauan kepulauan dengandengan perbedaan sentra ± sentra ekonomi antara satu pulau dengan pulau yang lainnya agak mencolok. Hal inilah yang perbedaan sentra ± sentra ekonomi antara satu pulau dengan pulau yang lainnya agak mencolok. Hal inilah yang menyebabkan

menyebabkan penyebaran penduduknya tidak penyebaran penduduknya tidak merata, ada pulau merata, ada pulau yang sangat padat penduduknya, yang sangat padat penduduknya, namun dilainnamun dilain pihak ada pulau yang sangat jarang penduduknya dengan

pihak ada pulau yang sangat jarang penduduknya dengan persentase penyebaran ditiap wilayah yaitu . p.Jawa 58persentase penyebaran ditiap wilayah yaitu . p.Jawa 58 %, P. Sumatera 20%, P. Sulawesi 7%, P. Kalimantan 6%, P. Bali dan Nusa Tenggara 6%, Papua dan Maluku 3%. %, P. Sumatera 20%, P. Sulawesi 7%, P. Kalimantan 6%, P. Bali dan Nusa Tenggara 6%, Papua dan Maluku 3%.

Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan teratas yang Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah tiga provinsi dengan urutan teratas yang   berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah 43.021.826 orang, 37.476.011 orang,   berpenduduk terbanyak, yaitu masing-masing berjumlah 43.021.826 orang, 37.476.011 orang, dan 32.380.687 orang. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang terbanyak  dan 32.380.687 orang. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang terbanyak   penduduknya di luar Pulau Jawa, yaitu sebanyak 12.985.075 orang. Rata-rata tingkat kepadatan  penduduknya di luar Pulau Jawa, yaitu sebanyak 12.985.075 orang. Rata-rata tingkat kepadatan   penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km². Provinsi yang paling tinggi kepadatan   penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per km². Provinsi yang paling tinggi kepadatan   penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 14.440 orang per km². Provinsi yang   penduduknya adalah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar 14.440 orang per km². Provinsi yang  paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang  paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat, yaitu sebesar 8 orang  per km².

 per km².

Hal inilah yang menyebabkan masalah bagi bangsa Indonesia dalam mengembangkan pembangunan dari Hal inilah yang menyebabkan masalah bagi bangsa Indonesia dalam mengembangkan pembangunan dari berbagai aspek. Tidak meratanya penyebaran penduduk ini dipengaruhi oleh aspek ± aspek kependudukan seperti berbagai aspek. Tidak meratanya penyebaran penduduk ini dipengaruhi oleh aspek ± aspek kependudukan seperti kelahiran

kelahiran (fertilitas), kem(fertilitas), kematian (mortalitas) dan atian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi).perpindahan penduduk (migrasi).

Migrasi adalah salah satu aspek kependudukan yang dapat meningkatkan jumlah penduduk, apabila jumlah Migrasi adalah salah satu aspek kependudukan yang dapat meningkatkan jumlah penduduk, apabila jumlah penduduk yang masuk ke suatu daerah lebih banyak daripada jumlah penduduk yang meninggalkan wilayah penduduk yang masuk ke suatu daerah lebih banyak daripada jumlah penduduk yang meninggalkan wilayah tersebut. perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas tersebut. perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/Negara ataupun batas administratif/batas bagian dalam suatu Negara.

politik/Negara ataupun batas administratif/batas bagian dalam suatu Negara.

Tjiptoherijanto (2000) menyatakan bahwa migrasi penduduk merupakan kejadian yang mudah dijelaskan dan Tjiptoherijanto (2000) menyatakan bahwa migrasi penduduk merupakan kejadian yang mudah dijelaskan dan tampak nyata dalam kehidupan sehari-hari, namun pada prakteknya sangat sulit untuk mengukur dan menentukan ukuran tampak nyata dalam kehidupan sehari-hari, namun pada prakteknya sangat sulit untuk mengukur dan menentukan ukuran bagi migrasi itu sendiri.

(4)

suatu negara/daerah saling mengkait. Umumnya migrasi penduduk mengarah pada wilayah yang ³subur´ pembangunan suatu negara/daerah saling mengkait. Umumnya migrasi penduduk mengarah pada wilayah yang ³subur´ pembangunan ekonominya, karena faktor ekonomi sangat kental mempengar

ekonominya, karena faktor ekonomi sangat kental mempengaruhi orang untuk pindah. Hal uhi orang untuk pindah. Hal ini dipertegas lagi oleh ini dipertegas lagi oleh TommyTommy Firman (1994), bahwa migrasi sebenarnya merupakan suatu reaksi atas kesempatan ekonomi pada suatu wilayah. Pola Firman (1994), bahwa migrasi sebenarnya merupakan suatu reaksi atas kesempatan ekonomi pada suatu wilayah. Pola migrasi di negara-negara yang telah berkembang biasanya sangat rumit (kompleks) menggambarkan kesempatan migrasi di negara-negara yang telah berkembang biasanya sangat rumit (kompleks) menggambarkan kesempatan ekonomi yang lebih seimbang dan saling ketergantungan antar wilayah di dalamnya. Sebaliknya di negara-negara ekonomi yang lebih seimbang dan saling ketergantungan antar wilayah di dalamnya. Sebaliknya di negara-negara berkembang biasanya pola migrasi menunjukkan suatu polarisasi, yaitu pemusatan arus migrasi ke daerah-daerah berkembang biasanya pola migrasi menunjukkan suatu polarisasi, yaitu pemusatan arus migrasi ke daerah-daerah tertentu saja, khususnya kota-kota besar. Migrasi ini juga merefleksikan keseimbangan penyebaran sumber daya manusia tertentu saja, khususnya kota-kota besar. Migrasi ini juga merefleksikan keseimbangan penyebaran sumber daya manusia dari suatu wilayah ke

dari suatu wilayah ke wilayah lainnya.wilayah lainnya.

Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi Tinjauan migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi penduduk untuk melakukan migrasi, penduduk yang tidak merata, adanya faktor-faktor pendorong dan penarik bagi penduduk untuk melakukan migrasi, kelancaran sarana transportasi antar wilayah, dan pembangunan wilayah dalam kaitannya dengan desentralisasi kelancaran sarana transportasi antar wilayah, dan pembangunan wilayah dalam kaitannya dengan desentralisasi pembangunan.

pembangunan.Menurut sensus penduduk tahun 1990, ternyata dari Menurut sensus penduduk tahun 1990, ternyata dari seluruh propinsi di Indonesia, tidak satupun yangseluruh propinsi di Indonesia, tidak satupun yang tidak mengalami migrasi penduduk, baik migrasi masuk maupun

tidak mengalami migrasi penduduk, baik migrasi masuk maupun migrasi keluar.migrasi keluar.

Di Indonesia dengan alasan pemerataan penyebaran penduduk dan peningkatan pembangunan daerah serta Di Indonesia dengan alasan pemerataan penyebaran penduduk dan peningkatan pembangunan daerah serta peningkatan kualitas hidup penduduk maka

peningkatan kualitas hidup penduduk maka migrasi ini disusun dalam suatu kegiatan yang terprogram danmigrasi ini disusun dalam suatu kegiatan yang terprogram dan terencana yang dinamakan transmigrasi.

terencana yang dinamakan transmigrasi.

Jabbar dan Rofiq Ahmad (1993) menguraikan tentang transmigrasi sejak dari zaman kolonisasi sampai dengan Jabbar dan Rofiq Ahmad (1993) menguraikan tentang transmigrasi sejak dari zaman kolonisasi sampai dengan transmigrasi yang berorientasi ekonomi. Pada zaman penjajahan Belanda, daerah pengalihan penduduk dari Jawa ialah di transmigrasi yang berorientasi ekonomi. Pada zaman penjajahan Belanda, daerah pengalihan penduduk dari Jawa ialah di Pulau Sumatera. Tempat yang pertama kali

Pulau Sumatera. Tempat yang pertama kali menjadi daerah tujuan transmigrasi yaitu di menjadi daerah tujuan transmigrasi yaitu di sekitar Metro, Lampung. Setelahsekitar Metro, Lampung. Setelah mengalami perkembangan, saat ini terus diseimbangkan kepadatan penduduk Indonesia di setiap pulau. Oleh karena itu mengalami perkembangan, saat ini terus diseimbangkan kepadatan penduduk Indonesia di setiap pulau. Oleh karena itu disamping Pulau Sumatera, Pulau lain seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua juga diprogramkan untuk menerima disamping Pulau Sumatera, Pulau lain seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua juga diprogramkan untuk menerima transmigran dari Pulau Jawa. Diluar program transmigrasi, kepadatan penduduk yang memusat di Pulau Jawa transmigran dari Pulau Jawa. Diluar program transmigrasi, kepadatan penduduk yang memusat di Pulau Jawa dikarenakan oleh migrasi penduduk yang tidak terkendali dan menuju ke Pulau Jawa. Dapat dimaklumi mengapa Pulau dikarenakan oleh migrasi penduduk yang tidak terkendali dan menuju ke Pulau Jawa. Dapat dimaklumi mengapa Pulau Jawa sebagai pulau yang menjadi daerah tujuan utama migran dari pulau-pulau yang lain karena pulau ini merupakan Jawa sebagai pulau yang menjadi daerah tujuan utama migran dari pulau-pulau yang lain karena pulau ini merupakan tempat pusat perekonomian, pusat pemerintahan, pusat pendidikan dan pusat kegiatan-kegiatan sosial ekonomi lainnya, tempat pusat perekonomian, pusat pemerintahan, pusat pendidikan dan pusat kegiatan-kegiatan sosial ekonomi lainnya, sehingga penduduk dari pulau-pulau diluar Jawa ingin menetap (tinggal) di Pulau Jawa.

sehingga penduduk dari pulau-pulau diluar Jawa ingin menetap (tinggal) di Pulau Jawa.

Mencermati berbagai kajian dan penelitian tentang migrasi, termasuk migrasi internasional, salah satu kesan yang Mencermati berbagai kajian dan penelitian tentang migrasi, termasuk migrasi internasional, salah satu kesan yang menonjol adalah kentalnya fokus pada event yang teramati dan terukur. Maksudnya, kajian migrasi terlalu banyak menonjol adalah kentalnya fokus pada event yang teramati dan terukur. Maksudnya, kajian migrasi terlalu banyak mengaitkan variabel yang teramati (

mengaitkan variabel yang teramati (observableobservable), khususnya variabel-variabel sosial ekonomi, untuk menjelaskan), khususnya variabel-variabel sosial ekonomi, untuk menjelaskan berbagai hal yang terkait dengan migrasi, yang memang diyakini memiliki dimensi yang kompleks. Akhir-akhir ini ada berbagai hal yang terkait dengan migrasi, yang memang diyakini memiliki dimensi yang kompleks. Akhir-akhir ini ada kekhawatiran bahwa kecenderungan ini akan menyebabkan pendangkalan sekaligus penciutan kajian migrasi meskipun kekhawatiran bahwa kecenderungan ini akan menyebabkan pendangkalan sekaligus penciutan kajian migrasi meskipun diupayakan untuk melebarkan konteksnya. Dalam kajian migrasi internasional, misalnya, permasalahan sering hanya diupayakan untuk melebarkan konteksnya. Dalam kajian migrasi internasional, misalnya, permasalahan sering hanya terfokus pada kaitan antara besarnya ketersediaan tenaga kerja dan peluang kerja di luar negeri. Atau, besarnya daya terfokus pada kaitan antara besarnya ketersediaan tenaga kerja dan peluang kerja di luar negeri. Atau, besarnya daya dorong dan daya tarik sebagai penyebab arus migrasi merupakan penjelas paling tepat dalam menganalisis proses dorong dan daya tarik sebagai penyebab arus migrasi merupakan penjelas paling tepat dalam menganalisis proses migrasi. Dengan kata lain, orang pergi migrasi ke luar negeri terbatas sebagai respons terhadap stimulus yang ada. migrasi. Dengan kata lain, orang pergi migrasi ke luar negeri terbatas sebagai respons terhadap stimulus yang ada.

(5)

Pandangan ini tidak keliru, tetapi dapat menjebaknya ke dalam

Pandangan ini tidak keliru, tetapi dapat menjebaknya ke dalam cognitive dronescognitive drones, hal ini disebabkan karena, hal ini disebabkan karena manusia tidak dipandang sebagai makhluk yang memiliki latar belakang sosial dan budaya dan tidak hidup dalam konteks manusia tidak dipandang sebagai makhluk yang memiliki latar belakang sosial dan budaya dan tidak hidup dalam konteks waktu dan tempat tertentu. Migran kurang diperhatikan sebagai individu dan anggota kelompok social, akibatnya m waktu dan tempat tertentu. Migran kurang diperhatikan sebagai individu dan anggota kelompok social, akibatnya migranigran sering harus menanggung beban dan menjadi korban atas proses itu, meskipun mereka juga sering harus menanggung beban dan menjadi korban atas proses itu, meskipun mereka juga menikmati hasilnya.

menikmati hasilnya.

Gejala diatas juga diyakini menyebabkan terpisahnya penelitian migrasi dengan perkembangan teori-teori sosial, Gejala diatas juga diyakini menyebabkan terpisahnya penelitian migrasi dengan perkembangan teori-teori sosial, padahal migrasi sebagai salah satu gejala

padahal migrasi sebagai salah satu gejala sosial yang sangat tua tidak sosial yang sangat tua tidak mungkin terlepas dari perkembangan sosial, politik,mungkin terlepas dari perkembangan sosial, politik, dan ekonomi pada umumnya (lihat Robinson & Carey, 2000).

dan ekonomi pada umumnya (lihat Robinson & Carey, 2000).

Permasalahan ini bukan hanya permasalahan konseptual, tetapi juga permasalahan pendekatan. Barangkali Permasalahan ini bukan hanya permasalahan konseptual, tetapi juga permasalahan pendekatan. Barangkali kajian-kajian yang ada terlalu banyak mengandalkan pada, seperti yang dikemukakan Giddens (dalam Goss &Linquist, kajian-kajian yang ada terlalu banyak mengandalkan pada, seperti yang dikemukakan Giddens (dalam Goss &Linquist, 1995), diskursif yaitu segala sesuatu yang dikatakan, yaitu data-data yang dikumpulkan dari para migran seperti pada 1995), diskursif yaitu segala sesuatu yang dikatakan, yaitu data-data yang dikumpulkan dari para migran seperti pada penelitian survei. Sebaliknya, pendekatan praktikal, tepatnya disebut Giddens sebagai

penelitian survei. Sebaliknya, pendekatan praktikal, tepatnya disebut Giddens sebagai kesadaran praktikal, yaitu sesuatukesadaran praktikal, yaitu sesuatu yang tidak dapat dikatakan atau diartikulasikan secara verbal, tetapi menjadi bagian penting dari pemikiran orang yang yang tidak dapat dikatakan atau diartikulasikan secara verbal, tetapi menjadi bagian penting dari pemikiran orang yang bersangkutan, kurang diperhatikan. Hal ini terkait dengan pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian bersangkutan, kurang diperhatikan. Hal ini terkait dengan pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian migrasi. Sejauh ini perspektif yang digunakan untuk mengkaji migrasi cenderung berangkat dari salah satu atau kedua migrasi. Sejauh ini perspektif yang digunakan untuk mengkaji migrasi cenderung berangkat dari salah satu atau kedua perspektif besar yang sudah mapan, yaitu strukturalis dan fungsionalis. Giddens mengusulkan alternatif lain yang perspektif besar yang sudah mapan, yaitu strukturalis dan fungsionalis. Giddens mengusulkan alternatif lain yang disebutnya sebagai perspektif strukturasionis. Dalam perspektif ini

disebutnya sebagai perspektif strukturasionis. Dalam perspektif iniduality of duality of structure menjadi bagian penting,structure menjadi bagian penting, agen dan struktur berinteraksi timbal balik, yang

agen dan struktur berinteraksi timbal balik, yang struktur itu direproduksi oleh agen dan agenstruktur itu direproduksi oleh agen dan agen dipengaruhi oleh norma dan harapan masyarakat.

dipengaruhi oleh norma dan harapan masyarakat.

Bertolak dari permasalahan diatas, maka sangat penting pengkajian tentang migrasi dan Bertolak dari permasalahan diatas, maka sangat penting pengkajian tentang migrasi dan dampaknya

dampaknya bagi pengembangan bagi pengembangan pembangunan pembangunan di di Indonesia Indonesia serta alternative serta alternative pemecahannyapemecahannya sebagaimana yang akan diuraikan pada pembahasan selanjutnya.

(6)

B

B

A

A

B.B.

II

II

PEM

PEM

BB

AHASAN

AHASAN

2

2

.1..1.

Definisi Migrasi

Definisi Migrasi

Istilah umum bagi gerak penduduk dalam demografi adalah population mobility atau secara lebih Istilah umum bagi gerak penduduk dalam demografi adalah population mobility atau secara lebih Khusus territorial mobility yang biasanya mengandung makna gerak

Khusus territorial mobility yang biasanya mengandung makna gerak spasial, fisik dan spasial, fisik dan geografisgeografis (Shryllock dan Siegel, 1973 dalam Rusli,1996: 136). Kedalamnya termasuk baik dimensi gerak

(Shryllock dan Siegel, 1973 dalam Rusli,1996: 136). Kedalamnya termasuk baik dimensi gerak penduduk permanen maupun dimensi non- permanen. Migrasi merupakan dimensi gerak penduduk penduduk permanen maupun dimensi non- permanen. Migrasi merupakan dimensi gerak penduduk permanen, sedangkan dimensi gerak penduduk non-permanen terdiri dari sirkulasi dan komunikasi permanen, sedangkan dimensi gerak penduduk non-permanen terdiri dari sirkulasi dan komunikasi

(Rusli,1996: 136). (Rusli,1996: 136).

Definisi lain, migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain Definisi lain, migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian dalam suatu negara (Munir, 2000: 116). Dengan melampaui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian dalam suatu negara (Munir, 2000: 116). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain.

(7)

Migrasi sukar diukur karena migrasi dapat didefenisikan dengan berbagai cara dan merupakan suatu peristiwa Migrasi sukar diukur karena migrasi dapat didefenisikan dengan berbagai cara dan merupakan suatu peristiwa yang mungkin berulang beberapa kali sepanjang hidupnya. Hampir semua definisi menggunakan kriteria waktu dan ruang, yang mungkin berulang beberapa kali sepanjang hidupnya. Hampir semua definisi menggunakan kriteria waktu dan ruang, sehingga perpindahan yang termasuk dalam proses migrasi setidak-tidaknya dianggap semi permanen dan melintasi sehingga perpindahan yang termasuk dalam proses migrasi setidak-tidaknya dianggap semi permanen dan melintasi batas-batas geografis tertentu. (Young,1984: 94).

batas-batas geografis tertentu. (Young,1984: 94).

Untuk Indonesia sendiri, analis migrasi hanya dapat

Untuk Indonesia sendiri, analis migrasi hanya dapat menggunakmenggunakan data hasil an data hasil sensus penduduk yang dilakukan 10sensus penduduk yang dilakukan 10 tahun sekali dan data sampel hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), yang dilakukan di tengah-tengah antar dua tahun sekali dan data sampel hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), yang dilakukan di tengah-tengah antar dua sensus. Oleh karena itu, analisis migrasi masih sangat kurang dilakukan orang, mengingat data pendukung analisis ini sensus. Oleh karena itu, analisis migrasi masih sangat kurang dilakukan orang, mengingat data pendukung analisis ini sangat kurang sekali, kecuali jika program pendataan model registrasi penduduk telah dilakukan oleh suatu negara sangat kurang sekali, kecuali jika program pendataan model registrasi penduduk telah dilakukan oleh suatu negara dengan baik.

dengan baik.

Menurut Rozy Munir dalam buku Dasar-Dasar Demografi, migrasi adalah perpindahan Menurut Rozy Munir dalam buku Dasar-Dasar Demografi, migrasi adalah perpindahan  penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke temapat lain melampaui batas politik atau  penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke temapat lain melampaui batas politik atau

negara atau batas ad

negara atau batas ad minisministrative atau batas trative atau batas bagian dalam suatu negara. Migrasi sering diartikanbagian dalam suatu negara. Migrasi sering diartikan sebagai ke daerah lain.

sebagai ke daerah lain. Ada 2 dimensi penting yang Ada 2 dimensi penting yang perlu ditinjau dalam penelaahan migrasi,perlu ditinjau dalam penelaahan migrasi, yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah.

yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah. Untuk dimensi waktu, ukuran yang pasti tUntuk dimensi waktu, ukuran yang pasti t idak adaidak ada karena sulit untuk menentukan berapa lama seseorang pindah tempat tinggal untuk dapat karena sulit untuk menentukan berapa lama seseorang pindah tempat tinggal untuk dapat dianggap sebagai seorang migran, tetapi biasanya digunakan definisi yang ditentukan dalam dianggap sebagai seorang migran, tetapi biasanya digunakan definisi yang ditentukan dalam sensus penduduk. Untuk dimensi daerah secara garis besarnya dibedakan perpindahan antar  sensus penduduk. Untuk dimensi daerah secara garis besarnya dibedakan perpindahan antar  negara yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang disebut migrasi negara yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang disebut migrasi internasional dan perpindahan penduduk

internasional dan perpindahan penduduk yang terjadi dalam satu negara yang terjadi dalam satu negara misalmisalnya antar nya antar propinsi,propinsi, kota atau kesatuan ad

kota atau kesatuan ad ministratif lministratif lainnya yang dainnya yang dikenal dengan migrasi intern. Perpindahanikenal dengan migrasi intern. Perpindahan lokal yaitu perpindahan dari satu

lokal yaitu perpindahan dari satu alamt ke alamat lain atau alamt ke alamat lain atau dari satu kota ke kota lain tapdari satu kota ke kota lain tap i masihi masih dalam batas bagian dalam suatu

dalam batas bagian dalam suatu negara misalnya dalam satu propinsi.negara misalnya dalam satu propinsi. Dalam arti luas, definisi tentang migrasi adalah tempat tinggal mo

Dalam arti luas, definisi tentang migrasi adalah tempat tinggal mo bilibilitas penduduk tas penduduk  secara geografis yang meliputi semua gerakan (

secara geografis yang meliputi semua gerakan (movement movement )) penduduk yang melintasi bataspenduduk yang melintasi batas wilayah tertentu dalam periode tertentu pula (Mantra, 1980: 20

wilayah tertentu dalam periode tertentu pula (Mantra, 1980: 20)).Definisi migran menurut.Definisi migran menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa :

Perserikatan Bangsa-Bangsa : ´a migrant is a person who changes his place ´a migrant is a person who changes his place of residence fromof residence from one political or aadministrative area to

one political or aadministrative area to another.´another.´ pengertian ini dikaitkan dengan pindah pengertian ini dikaitkan dengan pindah tempat tinggal secara permanen sebab se

tempat tinggal secara permanen sebab selain itu dikenal pulalain itu dikenal pula ´mover´´mover´yaitu orang yang pindahyaitu orang yang pindah dari satu alamat ke alamat lain dan dari satu rumah ke rumah lain dalam batas satu daerah dari satu alamat ke alamat lain dan dari satu rumah ke rumah lain dalam batas satu daerah kesatuan politik atau administratif, misalnya pindah dalam satu

kesatuan politik atau administratif, misalnya pindah dalam satu PropinsiPropinsi..

2

(8)

Jenis migrasi adalah pengelompokan migrasi berdasarkan dua dimensi penting dalam analisis migrasi, yaitu Jenis migrasi adalah pengelompokan migrasi berdasarkan dua dimensi penting dalam analisis migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu. Dalam konteks ruang terdapat dua jenis migrasi yaitu migrasi dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu. Dalam konteks ruang terdapat dua jenis migrasi yaitu migrasi internasional dan mograsi internal. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke

internasional dan mograsi internal. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain.negara lain. Migrasi internasional merupakan jenis migrasi yang

Migrasi internasional merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi ruang. Migrasi internal adalah memuat dimensi ruang. Migrasi internal adalah perpindaperpindahan pendudukhan penduduk yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antarkota/kabupaten, migrasi dari wilayah perdesaan ke wilayah yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antarkota/kabupaten, migrasi dari wilayah perdesaan ke wilayah perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten/kota, seperti kecamatan dan perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten/kota, seperti kecamatan dan kelurahan/desa. Migrasi internal merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi ruang.

kelurahan/desa. Migrasi internal merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi ruang.

Selain itu migrasi dapat dibedakan berdasarkan dimensi waktunya. Migran menurut dimensi waktu adalah orang Selain itu migrasi dapat dibedakan berdasarkan dimensi waktunya. Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu enam bulan atau lebih.

yang berpindah ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu enam bulan atau lebih. Sementara ituSementara itu menurut versi BPS, ada tiga kriteria migran: seumur hidup, risen, dan total

menurut versi BPS, ada tiga kriteria migran: seumur hidup, risen, dan total (dikutip dari http://demografi.bps.go.id/versi1). Migran seumur hidup (life time

(dikutip dari http://demografi.bps.go.id/versi1). Migran seumur hidup (life time migrant) adalah orangmigrant) adalah orang yang tempat tinggalnya pada saat pengumpulan data

yang tempat tinggalnya pada saat pengumpulan data berbedaberbeda recent migranttotal migrant Kriteriarecent migranttotal migrant Kriteria migrasi yang digunakan dalam makalah ini adala migrasi risen (recent

migrasi yang digunakan dalam makalah ini adala migrasi risen (recent migration), karena lebihmigration), karena lebih mencerminkan dinamika spasial penduduk antardaerah

mencerminkan dinamika spasial penduduk antardaerah life time migrationreturn migrationSelain darilife time migrationreturn migrationSelain dari  jenis-jenis migrasi terse

 jenis-jenis migrasi tersebut di atas, terdapat bebebut di atas, terdapat beberapa istilah lain untuk rapa istilah lain untuk jenis migrasi, yaitu:jenis migrasi, yaitu:

1.

1. Migrasi masuk Migrasi masuk (In M(In Migration): Masuknya igration): Masuknya penduduk penduduk ke suatu ke suatu daerah daerah tempat tujuan tempat tujuan (area of (area of  destination)

destination) 2.

2. Migrasi Keluar (Out Migrasi Keluar (Out Migration): Perpindahan penduduk Migration): Perpindahan penduduk keluar dari suatu keluar dari suatu daerah asal daerah asal (area of (area of  origin)

origin) 3.

3. Migrasi Neto Migrasi Neto (Net Migration): Meru(Net Migration): Merupakan selisih apakan selisih antara jumlah ntara jumlah migrasi masuk dan migrasi masuk dan migrasimigrasi keluar

keluar Apabila migrasi yang masuk lebih Apabila migrasi yang masuk lebih besar dari pada besar dari pada migrasi keluar maka disebutmigrasi keluar maka disebut migrasi neto positif sedangkan jika migrasi keluar lebih besar dari pada migrasi masuk migrasi neto positif sedangkan jika migrasi keluar lebih besar dari pada migrasi masuk disebut migrasi neto negatif.

disebut migrasi neto negatif.

44 Migrasi bruto (gross migrationMigrasi bruto (gross migration)) adalah jumlah migrasi masuk dan keadalah jumlah migrasi masuk dan keluar.luar. 5

5 .Risen .Risen (recent (recent migrationmigration)) adalah migrasi yadalah migrasi yang melewati bang melewati batas propinsi atas propinsi dalam dalam kurunkurun waktu tertentu sebelum pencacahan,

waktu tertentu sebelum pencacahan, misalnya 5 tahun sebelum sensus atau misalnya 5 tahun sebelum sensus atau survey.survey. Jumlah migrasi masuk risen ke suatu propinsi adalah banyakn

Jumlah migrasi masuk risen ke suatu propinsi adalah banyakn ya penduduk suatu ya penduduk suatu propinsipropinsi yang lima tahun sebelumnya berte

yang lima tahun sebelumnya berte mpat tinggal di luar propinsi tersebut.Jumlah migranmpat tinggal di luar propinsi tersebut.Jumlah migran keluar risen dari suatu propinsi adalah jumlah penduduk yang saat pencacahan tinggal di keluar risen dari suatu propinsi adalah jumlah penduduk yang saat pencacahan tinggal di  propinsi lain dan lima tahun sebelumnya t

 propinsi lain dan lima tahun sebelumnya tinggal di propinsi tersebut. Atau dengan katainggal di propinsi tersebut. Atau dengan kata lain bila tempat tinggal waktu survei berbeda de

lain bila tempat tinggal waktu survei berbeda de ngan tempat tinggal lima tahun sebelumngan tempat tinggal lima tahun sebelum survei.

(9)

6.

6. Migrasi Migrasi total total (total (total migrationmigration)) adalah migrasi antar propinsi tanpa memperhatikan kapanadalah migrasi antar propinsi tanpa memperhatikan kapan  perpindahannya, sehingga propinsi tempat tinggal sebelumnya berbeda dengan propinsi  perpindahannya, sehingga propinsi tempat tinggal sebelumnya berbeda dengan propinsi

tempat tinggal saat pencacahan. Ada

tempat tinggal saat pencacahan. Ada 2 jenis migrasi total : migrasi semasa hidup (life2 jenis migrasi total : migrasi semasa hidup (life time migration

time migration)) dan migrasi pulang (return migrationdan migrasi pulang (return migration)).. 7.

7. Migrasi Migrasi InternasionalInternasional (I (I nternational Migration), mnternational Migration), merupakan perpindahan penduduk darierupakan perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi yang merupakan masuknya penduduk ke suatu suatu negara ke negara lain. Migrasi yang merupakan masuknya penduduk ke suatu negara disebut imigrasi

negara disebut imigrasi ( ( immigration)immigration) sedangkan sebaliknya jika migrasi itu merupakansedangkan sebaliknya jika migrasi itu merupakan keluarnya penduduk dari suatu negara disebut emigrasi

keluarnya penduduk dari suatu negara disebut emigrasi ( ( emigration)emigration) 8.

8. Migrasi Migrasi InternalInternal (I (I ntern Migration), yntern Migration), yaitu perpindahan yang terjadi dalam satu negara,aitu perpindahan yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antar kota/kabupaten, migrasi perdesaan keperkotaan atau satuan misalnya antarpropinsi, antar kota/kabupaten, migrasi perdesaan keperkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada t

administratif lainnya yang lebih rendah daripada t ingkat kabupaten, seperti kecamatan,ingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya. Jenis migrasi yang terjad

kelurahan dan seterusnya. Jenis migrasi yang terjad i antar unit administratifseli antar unit administratifselama masihama masih dalam satu negara. (migrasi sirkuler dan migrasi co

dalam satu negara. (migrasi sirkuler dan migrasi co mmuter mmuter )).. 9.

9. Migrasi Migrasi sirkuler ( Sisirkuler ( Sirkuler Migratirkuler Migrationon)), yaitu migrasi yang terjadi jika seseorang, yaitu migrasi yang terjadi jika seseorang  berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan, mungkin hanya  berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan, mungkin hanya

mendekati tempat pekerjaan. Mo

mendekati tempat pekerjaan. Mobilibilitas penduduk tas penduduk sirkuler dapat didefinisikan sebagaisirkuler dapat didefinisikan sebagai gerak penduduk

gerak penduduk yang melintas batas administrasi suatu daerah menuju ke daerah yang melintas batas administrasi suatu daerah menuju ke daerah lainlain dalam jangka waktu kurang enam bulan.

dalam jangka waktu kurang enam bulan. 10.

10. Migrasi Migrasi Ulang-Alik Ulang-Alik (C (C ommuter), yommuter), yaitu orang yang setiap hari meninggalkaaitu orang yang setiap hari meninggalkan tempatn tempat tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi  pulang pada sore harinya.

 pulang pada sore harinya. 11.

11. Migrasi Migrasi semasa hidup (lifsemasa hidup (life time migratione time migration)), yaitu migrasi yang bedasarkan tempat, yaitu migrasi yang bedasarkan tempat kelahiran. Migrasi semasa hidup adalah mereka yang pada waktu pencacahan sensus kelahiran. Migrasi semasa hidup adalah mereka yang pada waktu pencacahan sensus  bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan tempat kelahirannya.

 bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan tempat kelahirannya. 12.

12. Migrasi Migrasi parsial (partiparsial (partial mial migrationgration)), yaitu jumlah migrasi ke suatu , yaitu jumlah migrasi ke suatu daerah dari satudaerah dari satu daerah asal, atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan. Migrasi itu merupakan ukuran daerah asal, atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan. Migrasi itu merupakan ukuran dari arus migrasi antara dua

dari arus migrasi antara dua daerah asal dan tujuan.daerah asal dan tujuan. 13. Urbanisasi

13. Urbanisasi (U (U rbanization), yrbanization), yaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam diaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan atau daerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan daerah kota

(10)

14.

14. Transmigrasi Transmigrasi ( ( transmigrationtransmigration)), yaitu pemidahan dan kepindahan penduduk dari suatu, yaitu pemidahan dan kepindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah Republik  daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah Republik  Indonesia guna kepentingan pembangunan Negara atau karena alasan yang dipandang Indonesia guna kepentingan pembangunan Negara atau karena alasan yang dipandang  perlu oleh Pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang ± undang .  perlu oleh Pemerintah berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang ± undang .

Transmigrasi diatur dengan Undang ± Undang No. 3 Tahun 1972. Transmigrasi yang Transmigrasi diatur dengan Undang ± Undang No. 3 Tahun 1972. Transmigrasi yang diselenggarakan dan diatur oleh pemerintah disebut transmigrasi umum, sedangkan diselenggarakan dan diatur oleh pemerintah disebut transmigrasi umum, sedangkan transmigrasi yang biaya perjalanannya dibiayai sendiri tetapi ditampung dan diatur  transmigrasi yang biaya perjalanannya dibiayai sendiri tetapi ditampung dan diatur  oleh pemerintah disebut transmigrasi spontan dan transmigrasi Swakarsa.

oleh pemerintah disebut transmigrasi spontan dan transmigrasi Swakarsa. Mengingat bahwa skala penelitian itu bervariasi antara

Mengingat bahwa skala penelitian itu bervariasi antara penelipeneliti yang ti yang satu dengansatu dengan  peneliti yang lain, sulit bagi peneliti mobilitas penduduk untuk menggunakan batas wilayah dan  peneliti yang lain, sulit bagi peneliti mobilitas penduduk untuk menggunakan batas wilayah dan

waktu yang baik (

waktu yang baik ( standart  standart )). Kalau dilihat dari ada atau tidaknya niatan untuk menetap di daerah. Kalau dilihat dari ada atau tidaknya niatan untuk menetap di daerah tujuan, mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas penduduk permanen tujuan, mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas penduduk permanen dan mobilitas penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah gerak penduduk yang melintasi dan mobilitas penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah gerak penduduk yang melintasi  batas wilayah menuju ke wilayah lain dengan ada niatan untuk menetap di daerah tujuan.  batas wilayah menuju ke wilayah lain dengan ada niatan untuk menetap di daerah tujuan. Sebaliknya mobilitas penduduk non permanen ialah gerak penduduk dari satu wilayah ke Sebaliknya mobilitas penduduk non permanen ialah gerak penduduk dari satu wilayah ke

wilayah lain dengan tidak ada niatan untuk menetap di daerah tujuan.Apabila seseorang menuju wilayah lain dengan tidak ada niatan untuk menetap di daerah tujuan.Apabila seseorang menuju ke daerah lain dan sejak semula sudah bermaksud tidak menetap di daerah tujuan, orang tersebut ke daerah lain dan sejak semula sudah bermaksud tidak menetap di daerah tujuan, orang tersebut digolongkan sebagai pelaku mobilitas non permanen walaupun bertempat tinggal didaerah tujuan digolongkan sebagai pelaku mobilitas non permanen walaupun bertempat tinggal didaerah tujuan dalam jangka waktu cukup lama (Steele, 1983 dalam Dina,2008

dalam jangka waktu cukup lama (Steele, 1983 dalam Dina,2008)).. Gerak penduduk non per

Gerak penduduk non permanen (sirkulasi :manen (sirkulasi : circulationcirculation)) ini dapat pula dibagi menjadi dua ini dapat pula dibagi menjadi dua yaiyaitutu ulang alik (

ulang alik (nglaju/commuting nglaju/commuting )) dan dapatdan dapat menginap/mondok menginap/mondok di daerah tujuan. Ulang alik adalahdi daerah tujuan. Ulang alik adalah gerak penduduk dari daerah asal menuju ke daerah tujuan dalam batas waktu tertentu kembali ke gerak penduduk dari daerah asal menuju ke daerah tujuan dalam batas waktu tertentu kembali ke daerah asal pada hari itu juga. Pada umumnya penduduk yang melakukan mobilitas ingin

daerah asal pada hari itu juga. Pada umumnya penduduk yang melakukan mobilitas ingin

kembali ke daerah secepatnya sehingga kalau dibandingkan frekuensi penduduk yang melakukan kembali ke daerah secepatnya sehingga kalau dibandingkan frekuensi penduduk yang melakukan mobilitas ulang alik, menginap/mondok,

mobilitas ulang alik, menginap/mondok, dan migrasi frekuensi mdan migrasi frekuensi mobilitas penduduk obilitas penduduk yang ulangyang ulang alik terbesar disusul oleh menginap/mondok,

alik terbesar disusul oleh menginap/mondok, dan migrasidan migrasi. Secara o. Secara operasional, macam-macamperasional, macam-macam  bentuk mobilitas penduduk tersebut diukur

 bentuk mobilitas penduduk tersebut diukur berdasarkan konsep ruang dan waktu. berdasarkan konsep ruang dan waktu. MisalnyMisalnyaa mobilitas ulang alik,konsep waktunya diukur dengan enam jam atau lebih meninggalkan mobilitas ulang alik,konsep waktunya diukur dengan enam jam atau lebih meninggalkan daerah asal dan kembali pada hari yang sama, menginap/mondok diukur dari meninggalkan daerah asal dan kembali pada hari yang sama, menginap/mondok diukur dari meninggalkan daerah asal lebih dari satu hari tetapi kurang dari enam bulan, sedangkan mobilitas permanen daerah asal lebih dari satu hari tetapi kurang dari enam bulan, sedangkan mobilitas permanen

(11)

diukur dari lamanya meninggalkan daerah asal enam bulan atau lebih kecuali orang yang sejak  diukur dari lamanya meninggalkan daerah asal enam bulan atau lebih kecuali orang yang sejak  semula berniat menetap di daerah t

semula berniat menetap di daerah t ujuan, seperti seorang istri yang mengikuti suaminya.ujuan, seperti seorang istri yang mengikuti suaminya. Sifat dan perilaku migran sirkuler di daerah tujuan yang bekerja tidak mengenal waktu karena Sifat dan perilaku migran sirkuler di daerah tujuan yang bekerja tidak mengenal waktu karena mereka berusaha mempergunakan waktu untuk bekerja sebanyak mungkin agar mendapatkan mereka berusaha mempergunakan waktu untuk bekerja sebanyak mungkin agar mendapatkan upah sebanyak mungkin untuk dikirim ke daerah asal. Di daerah tujuan mereka tidak dikenai upah sebanyak mungkin untuk dikirim ke daerah asal. Di daerah tujuan mereka tidak dikenai kewajiban untuk kerja bakti, ronda malam dan bergotong royong memperbaiki prasarana jalan kewajiban untuk kerja bakti, ronda malam dan bergotong royong memperbaiki prasarana jalan atau saluran irigasi. Jadi, di daerah tujuan mereka mempunyai kesempatan berusaha keras untuk  atau saluran irigasi. Jadi, di daerah tujuan mereka mempunyai kesempatan berusaha keras untuk  mendapatkan upah sebanyak-banyaknya.Pada umumnya, para migran sirkuler menuju ke kota mendapatkan upah sebanyak-banyaknya.Pada umumnya, para migran sirkuler menuju ke kota terdorong oleh adanya tekanan kondisi ekonomi pedesaan, dimana semakin sulit mencukupi terdorong oleh adanya tekanan kondisi ekonomi pedesaan, dimana semakin sulit mencukupi nafkah keluarga. Dorongan ekonomi tersebut ternyata terutama ditimbulkan oleh permasalahan nafkah keluarga. Dorongan ekonomi tersebut ternyata terutama ditimbulkan oleh permasalahan sempitnya lahan pertanian di desa dan hambatan dalam mengelolanya. Kondisi ekonomi

sempitnya lahan pertanian di desa dan hambatan dalam mengelolanya. Kondisi ekonomi  penduduk pedesaan yang kembang kempis tersebut jelas perlu adanya perbaikan. Oleh karena  penduduk pedesaan yang kembang kempis tersebut jelas perlu adanya perbaikan. Oleh karena itu, pelaksanaan mobilitas dengan tujuan ekonomis sebagai salah satu upaya untuk mengubah itu, pelaksanaan mobilitas dengan tujuan ekonomis sebagai salah satu upaya untuk mengubah kondisi ketertekanan ekono

kondisi ketertekanan ekonomi diatas.mi diatas.

2.3.Pola, arus dan Faktor ± faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi di

2.3.Pola, arus dan Faktor ± faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi di

Indonesia.

Indonesia.

2.3.1. Pola dan arus migrasi di Indonesia. 2.3.1. Pola dan arus migrasi di Indonesia.

Berikut adalah gambaran pola dan arus

Berikut adalah gambaran pola dan arus migrasi di Indonesia dari tahun 2000 denganmigrasi di Indonesia dari tahun 2000 dengan menggunakan data ± data migrasi melalui data survey penduduk antar sensus ( SUPAS

menggunakan data ± data migrasi melalui data survey penduduk antar sensus ( SUPAS)) 20052005 dan sensus penduduk (SP

dan sensus penduduk (SP)) 2000. Ada dua pola migrasi yang akan dibahas yaitu pola migrasi2000. Ada dua pola migrasi yang akan dibahas yaitu pola migrasi semasa hidup antar pu

semasa hidup antar pulau dan pola migrasi semasa hidup antar lau dan pola migrasi semasa hidup antar propinsipropinsi.. a.

a. Migrasi semasa hidup antar pulauMigrasi semasa hidup antar pulau

Migrasi keluar selama 24 tahun terakhir secara abso

Migrasi keluar selama 24 tahun terakhir secara abso lute pulau Jawa adalah yang palute pulau Jawa adalah yang pa lingling

 banyak mengeluarkan migrant yaitu: pada tahun 1971 sebanyak 1.935.000 orang, tahun 1980  banyak mengeluarkan migrant yaitu: pada tahun 1971 sebanyak 1.935.000 orang, tahun 1980

sebanyak 3.584.900 orang, tahun 1990 sebanyak 3. 053.200 orang, yang kemudian pada sebanyak 3.584.900 orang, tahun 1990 sebanyak 3. 053.200 orang, yang kemudian pada tahun 1995 menjadi 5. 533.200 orang. Dari sebanyak migran keluar tersebut sampai tahun tahun 1995 menjadi 5. 533.200 orang. Dari sebanyak migran keluar tersebut sampai tahun 1980 sebagian besar menuju pulau Sumatera, yaitu sebesar 89,66% pada tahun 1971, dan 1980 sebagian besar menuju pulau Sumatera, yaitu sebesar 89,66% pada tahun 1971, dan 81,06%

(12)

dari p.Jawa

dari p.Jawa ke P. Sumatera ke P. Sumatera yaitu myaitu menjadi enjadi 69,73%, dan tahun 69,73%, dan tahun 1995 persentasenya m1995 persentasenya menurunenurun lagi menjadi 68,28%. Kondisi ini memperlihatkan bahwa mulai dekade 1980 ± 1990

lagi menjadi 68,28%. Kondisi ini memperlihatkan bahwa mulai dekade 1980 ± 1990

 perpindahan penduduk dari P. Jawa sudah sudah mulai menyebar ke pulau ± pulau lain, tidak   perpindahan penduduk dari P. Jawa sudah sudah mulai menyebar ke pulau ± pulau lain, tidak 

hanya terpusat di P.

hanya terpusat di P. Sumatera saja.Sumatera saja.

Berikutnya p. Sumatera yang menduduki urutan kedua dalam besarnya migrasi keluar, Berikutnya p. Sumatera yang menduduki urutan kedua dalam besarnya migrasi keluar,  pada tahun 1971 mempunyai migran keluar sebesar 369.000 orang, kemudian pada tahun  pada tahun 1971 mempunyai migran keluar sebesar 369.000 orang, kemudian pada tahun

1980 naik menjadi 786.400 orang keluar dan naik lagi menjadi 1.175.700 orang pada tahun 1980 naik menjadi 786.400 orang keluar dan naik lagi menjadi 1.175.700 orang pada tahun 1990.Selanjutnya tahun 1995 naik lagi menjadi sekitar 1.534.000 orang.

1990.Selanjutnya tahun 1995 naik lagi menjadi sekitar 1.534.000 orang.

Sebagian besar migrant keluar dari p. Sumatera menuju p. Jawa yaitu 94,31% pada tahun Sebagian besar migrant keluar dari p. Sumatera menuju p. Jawa yaitu 94,31% pada tahun 1971, 91,35% pada tahun 1980, 90,94% pada tahun 1990 dan 1991, 94% pada tahun 1995. 1971, 91,35% pada tahun 1980, 90,94% pada tahun 1990 dan 1991, 94% pada tahun 1995. Dari data tersebut terlihat arus migrasi dari p. Sumatera

Dari data tersebut terlihat arus migrasi dari p. Sumatera ke p. Jawa dapat dikatakan hampir ke p. Jawa dapat dikatakan hampir  tidak ada perubahan. Kecenderungan orang Sumatera pindah ke p. Jawa masih tetap

tidak ada perubahan. Kecenderungan orang Sumatera pindah ke p. Jawa masih tetap merupakan prioritas utama.

merupakan prioritas utama.

Seperti halnya p. Sumatera, P. Kalimantan dan pulau ± pulau lainnya juga merupakan Seperti halnya p. Sumatera, P. Kalimantan dan pulau ± pulau lainnya juga merupakan daerah yang migrant keluarnya kebanyakan menuju P. Jawa dan ini tidak berubah sejak  daerah yang migrant keluarnya kebanyakan menuju P. Jawa dan ini tidak berubah sejak  tahun 1971 sampai tahun 1995

tahun 1971 sampai tahun 1995 atau penurunan persentase atau penurunan persentase yang terjadi relative kecil.yang terjadi relative kecil. Berbeda dengan p. S

Berbeda dengan p. Sulawesi, arus migran yang keluar dari puulawesi, arus migran yang keluar dari pulau ini hampir tersebar secaralau ini hampir tersebar secara merata ke pulau ± pulau lain dan kecenderungan ini berjalan sejak tahun 1971 yang

merata ke pulau ± pulau lain dan kecenderungan ini berjalan sejak tahun 1971 yang  berlangsung secara terus menerus sampai tahun 1995.

 berlangsung secara terus menerus sampai tahun 1995. Untuk migrasi masuk, P. Sumatera adalah pu

Untuk migrasi masuk, P. Sumatera adalah pulau yang banyak lau yang banyak menerima migran, baik menerima migran, baik   pada tahun 1970, 1980, 1990 maupun pada tahun 1995. Dari jumlah tersebut, lebih dari 90  pada tahun 1970, 1980, 1990 maupun pada tahun 1995. Dari jumlah tersebut, lebih dari 90  persen sejak tahun 1971 sampai dengan tahun 1995 adalah migrant yang berasal dari p.  persen sejak tahun 1971 sampai dengan tahun 1995 adalah migrant yang berasal dari p. Jawa. Demikian juga p. Kalimanatan, Sulawesi, dan pulau ± pulau lainnya, migran yang Jawa. Demikian juga p. Kalimanatan, Sulawesi, dan pulau ± pulau lainnya, migran yang masuk sebagian besar berasal dari p. Jawa. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa P. Jawa masuk sebagian besar berasal dari p. Jawa. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa P. Jawa yang memang mempunyai penduduk terbesar di Indonesia merupakan pulau pengirim yang memang mempunyai penduduk terbesar di Indonesia merupakan pulau pengirim migrant terbesar dari pulau ± pulau

migrant terbesar dari pulau ± pulau lainnya di Indonesia. Sebaliknya migrasi masuk kelainnya di Indonesia. Sebaliknya migrasi masuk ke  p.Jawa sendiri dari tahun 1971 sampai dengan tahun 1995 kebanyakan berasal dari  p.Jawa sendiri dari tahun 1971 sampai dengan tahun 1995 kebanyakan berasal dari  p.Sumatera ( 60%

 p.Sumatera ( 60%)). Hal ini dapat dimaklumi karena . Hal ini dapat dimaklumi karena secara geografis p. Sumatera berdekatansecara geografis p. Sumatera berdekatan dengan p. Jawa disbanding dengan pulau ± pulau lainnya dan juga karena system

dengan p. Jawa disbanding dengan pulau ± pulau lainnya dan juga karena system

transportasi yang menghubungkan kedua pulau ini lebih baik dan lancar dari frekwensi transportasi yang menghubungkan kedua pulau ini lebih baik dan lancar dari frekwensi

(13)

maupun jenis angkutannya dibandingkan dengan system transportasi yang menghubungkan maupun jenis angkutannya dibandingkan dengan system transportasi yang menghubungkan  p. Jawa dengan pulau ± pulau yang lain di Indonesia.

 p. Jawa dengan pulau ± pulau yang lain di Indonesia.

b. Migrasi semasa hidup antar propinsi. b. Migrasi semasa hidup antar propinsi.

Pola dan arus migrasi seumur hidup per pro

Pola dan arus migrasi seumur hidup per pro pinsi di Indonesia sangat bervariasi danpinsi di Indonesia sangat bervariasi dan  besarnya tidak selalu sama antara sat

 besarnya tidak selalu sama antara satu propinsi dengan propinsi yang lain.Secara uu propinsi dengan propinsi yang lain.Secara u mum propinsimum propinsi  ± propinsi di pulau Jawa dan Nusa

 ± propinsi di pulau Jawa dan Nusa Tenggara merupakan propinsi ± proTenggara merupakan propinsi ± propinsi pengirim migrant,pinsi pengirim migrant,  baik pada tahun 1971, 1980, 1990 maupun pada tahun 1995 kecuali DKI Jakarta, Jawa Barat,  baik pada tahun 1971, 1980, 1990 maupun pada tahun 1995 kecuali DKI Jakarta, Jawa Barat,  Nusa Tenggara Barat. DKI Jakarta sejak tahun 1971 hingga tahun 1995 merupakan propinsi  Nusa Tenggara Barat. DKI Jakarta sejak tahun 1971 hingga tahun 1995 merupakan propinsi  penerima migran.Jawa barat pada tahun 1971 dan 1980 merupakan propinsi pengirim migran,  penerima migran.Jawa barat pada tahun 1971 dan 1980 merupakan propinsi pengirim migran,

tetapi pada tahun 1990 dan 1995 menjadi propinsi penerima migran. tetapi pada tahun 1990 dan 1995 menjadi propinsi penerima migran.

Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian sejak tahun 1971 hingga tahun 1990, DKI Sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian sejak tahun 1971 hingga tahun 1990, DKI Jakarta adalah propinsi yang paling banyak didatangi oleh migran, dengan jumlahnya yang Jakarta adalah propinsi yang paling banyak didatangi oleh migran, dengan jumlahnya yang semakin membesar dari tahun ke t

semakin membesar dari tahun ke tahun. Pada tahun 1971 ahun. Pada tahun 1971 DKI Jakarta menerima sekitar 1,8 jutaDKI Jakarta menerima sekitar 1,8 juta migran, tahun 1980 menerima sekitar 2,6 juta migrant, tahun 1990 menerima 3,1 juta migrant migran, tahun 1980 menerima sekitar 2,6 juta migrant, tahun 1990 menerima 3,1 juta migrant dan pada tahun 1995 menerima 3,4 juta migran. Jika dilihat asal migran yang ke DKI Jakarta, dan pada tahun 1995 menerima 3,4 juta migran. Jika dilihat asal migran yang ke DKI Jakarta, yang paling banyak adalah migran yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, pada tahun yang paling banyak adalah migran yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat, pada tahun 1990 dan 1995,

1990 dan 1995, sisanya berasal dari 24 propinsi lainnya yang persentasenya sisanya berasal dari 24 propinsi lainnya yang persentasenya relative kecil.relative kecil. Propinsi kedua terbesar yang didatangi migrant pada tahun 1990 adalah Jawa Barat, dengan Propinsi kedua terbesar yang didatangi migrant pada tahun 1990 adalah Jawa Barat, dengan  jumlah migran sebesar 2,4 juta orang. Selanjutnya hasil SUPAS 95 ssmenunjukkan bahwa  jumlah migran sebesar 2,4 juta orang. Selanjutnya hasil SUPAS 95 ssmenunjukkan bahwa

dengan jumlah migran masuk sebesar 3,

dengan jumlah migran masuk sebesar 3,6 juta orang. Propinsi Jawa Barat telah 6 juta orang. Propinsi Jawa Barat telah menggeser menggeser  kedudukan DKI Jakarta sebagai pe

kedudukan DKI Jakarta sebagai penerima migrant terbesar. Migran yang masuk ke Jawa Baratnerima migrant terbesar. Migran yang masuk ke Jawa Barat ini sebagian besar berasal dari propinsi tetangganya yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta, dengan ini sebagian besar berasal dari propinsi tetangganya yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta, dengan  persentase masing ± masing sebesar 30,25% dan 35, 09% pada tahun 1995. Dan ada pula masuk   persentase masing ± masing sebesar 30,25% dan 35, 09% pada tahun 1995. Dan ada pula masuk 

ke Lampung yaitu tiga propinsi yakni : Jawa Tengah (33,50%

ke Lampung yaitu tiga propinsi yakni : Jawa Tengah (33,50%)), Jawa Timur(28,20%, Jawa Timur(28,20%)), dan Jawa, dan Jawa Barat (13,35%

Barat (13,35%))..

2.3.2. Faktor ± Faktor Penyebab Terjadinya Migrasi 2.3.2. Faktor ± Faktor Penyebab Terjadinya Migrasi

Pada dasarnya factor ± factor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi dapat Pada dasarnya factor ± factor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi dapat dikelompokkan menjadi dua

(14)

a. Faktor ± faktor pendorong (push factor 

a. Faktor ± faktor pendorong (push factor )) dapat berupa hal ± hal sepertdapat berupa hal ± hal seperti berikut ini :i berikut ini :

y

y Makin berkurangnya sumber ± sumber kehidupan, seperti menurunnya daya dukungMakin berkurangnya sumber ± sumber kehidupan, seperti menurunnya daya dukung lingkungan dan menurunnya permintaan atas barang ± barang tertentu yang bahan lingkungan dan menurunnya permintaan atas barang ± barang tertentu yang bahan  bakunya makin susah diperoleh, seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian.  bakunya makin susah diperoleh, seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian. y

y Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal ( misalnya lahan pertanianMenyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal ( misalnya lahan pertanian)), seiring, seiring dengan pertambahan penduduk.

dengan pertambahan penduduk. y

y Adanya tekanan ± tekanan politik, agama, dan suku sehingga mengganggu hak asasiAdanya tekanan ± tekanan politik, agama, dan suku sehingga mengganggu hak asasi  penduduk di daerah asal.

 penduduk di daerah asal. y

y Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan. y

y Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kemarau panjang, atauBencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kemarau panjang, atau adanya wabah penyakit.

adanya wabah penyakit.

 b. Faktor ± faktor penarik (pull factor 

 b. Faktor ± faktor penarik (pull factor )) antara lain sebagai berikut :antara lain sebagai berikut :

y

y Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kehidupan.Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki kehidupan. y

y Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. y

y Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, seperti iklim, perumahan,Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, seperti iklim, perumahan, sekolah, layanan kesehatan

sekolah, layanan kesehatan yang lebih baik, dan yang lebih baik, dan fasilifasilitas ± tas ± fasilifasilitas publik lainnya tas publik lainnya yangyang lebih baik.

lebih baik. y

y Adanya tempaat ± tempat hiburan, pusat kebudayaan, dll masih banyak lagi berbagaiAdanya tempaat ± tempat hiburan, pusat kebudayaan, dll masih banyak lagi berbagai fasilitas yang menjadi daya tarik bagi o

fasilitas yang menjadi daya tarik bagi orang ± orang daerah bermukim di kotrang ± orang daerah bermukim di kota besar.a besar. Menurut Lee (1996

Menurut Lee (1996)), ada em, ada empat faktor yang mpat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan enyebabkan orang mengambil keputusan untuk untuk  melakukan migrasi :

melakukan migrasi :

 Faktor ± faktor yang terdapat di daerah asalFaktor ± faktor yang terdapat di daerah asal

 Faktor ± faktor yang terdapat didaerah tujuanFaktor ± faktor yang terdapat didaerah tujuan

 Rintangan ± rintangan yang menhambatRintangan ± rintangan yang menhambat

 Faktor ± Faktor ± faktor pribadi.faktor pribadi.

Disetiap tempat asal ataupun tujuan, ada se

Disetiap tempat asal ataupun tujuan, ada sejumlah factor positif yang menahan orang untuk jumlah factor positif yang menahan orang untuk  tetap tinggal didaerah itu dan bahkan menarik orang luar untuk pindah ke tempat tersebut.

(15)

Sebalikya ada sejumlah faktor negatif yang mendorong orang untuk pindah dari tempat asalnya Sebalikya ada sejumlah faktor negatif yang mendorong orang untuk pindah dari tempat asalnya menuju ke tempat tujuan yang baru. Selalu terdapat sejumlah rintangan yang dalam keadaan menuju ke tempat tujuan yang baru. Selalu terdapat sejumlah rintangan yang dalam keadaan tertentu tidak seberapa beratnya, tapi dalam keadaan lain tidak dapat diatasi. Rintangan ±  tertentu tidak seberapa beratnya, tapi dalam keadaan lain tidak dapat diatasi. Rintangan ±  rintangan itu antara lain berupa

rintangan itu antara lain berupa jarak antara daerah asal dan daerah tjarak antara daerah asal dan daerah tujuan. Hal yang palingujuan. Hal yang paling  banyak dipelajari tentang sebab ± sebab migrasi selama ini adalah masalah jarak, yang mungkin  banyak dipelajari tentang sebab ± sebab migrasi selama ini adalah masalah jarak, yang mungkin menyangkut transportasi dan informasi tempat tujuan. Contoh ± contoh penghalang lain adalah menyangkut transportasi dan informasi tempat tujuan. Contoh ± contoh penghalang lain adalah UU migrasi dan biaya ransportasi. Berat ringannya

UU migrasi dan biaya ransportasi. Berat ringannya rintangan bermigrasi bagi setiap orangrintangan bermigrasi bagi setiap orang  berbeda ± beda. Ada sebagian orang memandang rintangan tersebut mudah diatasi, tetapi ada  berbeda ± beda. Ada sebagian orang memandang rintangan tersebut mudah diatasi, tetapi ada  juga yang memandang sebagai hal yang menjadi kendala untuk pindah tempat.

 juga yang memandang sebagai hal yang menjadi kendala untuk pindah tempat.

Faktor pribadi juga banyak mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan Faktor pribadi juga banyak mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan migrasi.Kepekaan pribadi, kecerdasan serta

migrasi.Kepekaan pribadi, kecerdasan serta kesadaran tentang kondisi di tempat lain dapatkesadaran tentang kondisi di tempat lain dapat mempengaruhi evaluasi seseorang tentang keadaan di tempat asal. Pengetahuan tentang tempat mempengaruhi evaluasi seseorang tentang keadaan di tempat asal. Pengetahuan tentang tempat tujuan bergantung pada hubungan ± h

tujuan bergantung pada hubungan ± hubungan seseorang atau ubungan seseorang atau berbagai sberbagai sumber informasi yumber informasi yangang tidak tersedia

tidak tersedia secara umum. Dari hsecara umum. Dari hasil asil evaluasi tempat tujevaluasi tempat tujuan inilah yang menyebabkanuan inilah yang menyebabkan  pertimbangan tersendiri pada setiap individu untuk

 pertimbangan tersendiri pada setiap individu untuk mengambil keputusan melakukan migrasi,mengambil keputusan melakukan migrasi, sehingga ada sebagian orang memutuskan bermigrasi jika benar ± benar ada alasan yang sangat sehingga ada sebagian orang memutuskan bermigrasi jika benar ± benar ada alasan yang sangat urgen, tetapi ada juga sebagian orang dengan sedikit dorongan saja sudah dijadikan

urgen, tetapi ada juga sebagian orang dengan sedikit dorongan saja sudah dijadikan  pertimbangan untuk pindah ( Lee, 1966

 pertimbangan untuk pindah ( Lee, 1966))

Adanya faktor ± faktor sebagai daya tarik ataupun pendorong merupakan perkembangan Adanya faktor ± faktor sebagai daya tarik ataupun pendorong merupakan perkembangan dari ketujuh hukum ± hukum migrasi yang dikembangkan oleh E.G. Ravenstein (1885

dari ketujuh hukum ± hukum migrasi yang dikembangkan oleh E.G. Ravenstein (1885)), seperti, seperti dikutip oleh Bogue ( 1969

dikutip oleh Bogue ( 1969)), sbb :, sbb : 1.

1. Migrasi dan jarak Migrasi dan jarak 

Banyak migran bermigrasi dalam jarak yang pendek. Jika jarak dengan suatu tempat Banyak migran bermigrasi dalam jarak yang pendek. Jika jarak dengan suatu tempat makin jauh, maka semakin sedikit migrant yang pergi dari tempat tersebut.

makin jauh, maka semakin sedikit migrant yang pergi dari tempat tersebut. 2.

2. Migrasi bertahapMigrasi bertahap

Seseorang yang tinggal dekat dengan kota besar akan bermigrasi jika perekonomian kota Seseorang yang tinggal dekat dengan kota besar akan bermigrasi jika perekonomian kota tersebut berkembang.Kesempatan kerja yang ditinggalkan oleh orang ± orang ini akan tersebut berkembang.Kesempatan kerja yang ditinggalkan oleh orang ± orang ini akan diisi oleh migran dari daerah terpencil. Kot

(16)

 bertahap mencapai daerah pedalaman. Dengan kata lain, seseorang akan bermigrasi  bertahap mencapai daerah pedalaman. Dengan kata lain, seseorang akan bermigrasi

secara bertahap dari desa ke kota kecil kemudian ke kota besar. secara bertahap dari desa ke kota kecil kemudian ke kota besar. 3.

3. Arus dan arus balik Arus dan arus balik 

Setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik pengga

Setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik pengga ntiannya.ntiannya. 4.

4. Perbedaan antara desa dan kota dalam kecenderungan bermigrasi.Perbedaan antara desa dan kota dalam kecenderungan bermigrasi.

Penduduk perkotaan cenderung tidak bermigrasi dibandingkan dengan penduduk  Penduduk perkotaan cenderung tidak bermigrasi dibandingkan dengan penduduk   pedesaan.

 pedesaan. 5.

5. Perempuan lebih dominan melakukan migrasi jarak pendek.Perempuan lebih dominan melakukan migrasi jarak pendek.

Dibandingkan dengan laki ± laki, perempuan lebih banyak bermigrasi pada jarak pendek. Dibandingkan dengan laki ± laki, perempuan lebih banyak bermigrasi pada jarak pendek. 6.

6. Teknologi dan migrasiTeknologi dan migrasi

Perkembangan teknologi cenderung meningkatkan angka migrasi. Perkembangan teknologi cenderung meningkatkan angka migrasi. 7.

7. Motif ekonomi lebih dominanMotif ekonomi lebih dominan

Walaupun berbagai factor pendorong dapat menyebabkan terjadinya migrasi, keinginan Walaupun berbagai factor pendorong dapat menyebabkan terjadinya migrasi, keinginan untuk memperbaiki kondisi ekonomi merupakan factor pendorong yang dominan.

untuk memperbaiki kondisi ekonomi merupakan factor pendorong yang dominan.

Migrasi Seumur Hidup (Life Time Migration) Tahun 1971, 1980, 1985, 1990,1995, 2000 dan 2005 Migrasi Seumur Hidup (Life Time Migration) Tahun 1971, 1980, 1985, 1990,1995, 2000 dan 2005

P

Provinsi rovinsi 1971 1971 1980 1980 1985 1985 1990 1990 1995 1995 2000 2000 20052005

Migrasi Masuk : Migrasi Masuk : 1

1 Nanggroe AcehNanggroe Aceh Darussalam

Darussalam 61,906 61,906 146,307 146,307 159,495 194,709 159,495 194,709 228,641 228,641 100,166100,166

1) 1)

2

2 Sumatera Sumatera Utara Utara 547,405 547,405 570,863 570,863 485,155 485,155 459,652 459,652 552,450 552,450 447,897 447,897 447,332447,332 3

3 Sumatera Sumatera Barat Barat 88,832 134,712 88,832 134,712 138,294 217,796 138,294 217,796 260,845 260,845 245,000 245,000 300,322300,322 4

(17)

9

9 33

5

5 Jambi Jambi 160,041 160,041 298,366 298,366 344,905 473,434 344,905 473,434 482,795 482,795 566,153 566,153 551,469551,469 6

6 Sumatera Sumatera Selatan Selatan 333,875 333,875 617,745 617,745 576,482 936,817 576,482 936,817 1,038,898 1,038,898 987,157 987,157 902,044902,044 7 7 Bengkulu Bengkulu 36,380 122,785 36,380 122,785 120,106 251,621 120,106 251,621 332,080 332,080 355,048 355,048 311,326311,326 8 8 Lampung Lampung 1,003,550 1,003,550 1,793,053 1,793,053 1,861,253 1,861,253 1,730,903 1,730,903 1,923,9281,923,928 1,485,211,485,21 8 8 1,596,54 1,596,54 5 5 9 Bangka Belitung 9 Bangka Belitung 2)2) 2)2) 2)2) 2)2) 2)2) 94,334 95,12994,334 95,129 1 1 0

0 Kepulauan RiauKepulauan Riau

3)

3) 3)3) 3)3) 3)3) 3)3) 3)3) 542,811542,811

1 1 1

1 DKI DKI Jakarta Jakarta 1,821,833 1,821,833 2,599,367 2,599,367 3,079,693 3,079,693 3,170,215 3,170,215 3,371,3843,371,384

3,541,97 3,541,97 2 2 3,337,16 3,337,16 1 1 1 1 2

2 Jawa Jawa Barat Barat 383,560 383,560 1,003,758 1,003,758 1,367,377 1,367,377 2,408,626 2,408,626 3,615,0993,615,099

3,271,88 3,271,88 2 2 3,764,88 3,764,88 9 9 1 1 3

3 Jawa Jawa Tengah Tengah 260,308 350,724 260,308 350,724 530,385 530,385 516,315 516,315 672,978 672,978 708,308 708,308 741,588741,588 1

1 4

4 DI DI YogyakYogyakarta arta 101,204 101,204 180,367 180,367 229,229,125 125 266,500 266,500 347,245 347,245 385,117 385,117 466,941466,941 1

1 5

5 Jawa Jawa Timur Timur 297,948 297,948 465,949 465,949 567,143 575,541 567,143 575,541 808,995 808,995 781,590 781,590 660,663660,663 1 1 6 6 BantenBanten 4) 4) 4)4) 4)4) 4)4) 4)4) 1,758,401,758,40 8 8 1,731,08 1,731,08 1 1 1 1 7 7 B B a a l l i i 22,758 22,758 65,271 65,271 53,897 53,897 124,919 124,919 157,902 157,902 221,722 221,722 249,951249,951 1 1 8

8 Nusa Nusa Tenggara Tenggara Barat Barat 34,117 34,117 56,081 56,081 61,539 61,539 69,466 69,466 75,227 75,227 107,605 107,605 100,811100,811 1

1 9

9 Nusa Nusa Tenggara Tenggara Timur Timur 13,039 13,039 42,614 42,614 42,469 42,469 48,159 48,159 57,915 57,915 106,053 106,053 102,222102,222 2

2 0

0 KalimantaKalimantan n Barat Barat 24,342 112,244 24,342 112,244 85,164 85,164 199,829 199,829 250,617 250,617 269,722 269,722 263,080263,080 2

2 1

1 KalimantaKalimantan n Tengah Tengah 50,235 50,235 142,257 142,257 137,971 241,192 137,971 241,192 325,028 325,028 423,014 423,014 393,828393,828 2

2 2

2 KalimantaKalimantan n Selatan Selatan 67,285 145,417 67,285 145,417 182,663 274,745 182,663 274,745 321,955 321,955 360,324 360,324 400,562400,562 2

2 3

3 KalimantaKalimantan n Timur Timur 40,857 296,963 40,857 296,963 384,418 384,418 604,549 604,549 741,109 741,109 856,251 856,251 990,736990,736 2

2 4

4 Sulawesi Sulawesi Utara Utara 50,356 50,356 91,460 91,460 74,819 74,819 89,096 89,096 76,084 76,084 147,091 147,091 165,689165,689 2

2 5

5 Sulawesi Sulawesi Tengah Tengah 51,320 187,024 1751,320 187,024 170,323 0,323 287,447 287,447 351,609 351,609 369,634 369,634 358,601358,601 2

2 6

6 Sulawesi Sulawesi Selatan Selatan 71,411 118,984 132,71,411 118,984 132,060 060 225,279 225,279 304,296 304,296 273,875 273,875 341,770341,770 2

2 7

7 Sulawesi Sulawesi Tenggara Tenggara 26,024 1026,024 106,027 6,027 160,035 160,035 237,602 237,602 260,141 260,141 366,817 366,817 341,057341,057 2 2 8 8 GorontaloGorontalo 5) 5) 5)5) 5)5) 5)5) 5)5) 26,888 39,48726,888 39,487 2 2 9

9 Sulawesi Barat Sulawesi Barat 

6)

6) 6)6) 6)6) 6)6) 6)6) 6)6) 6)6)

3

(18)

0 0 3 3 1

1 Maluku UtaraMaluku Utara

7) 7) 7)7) 7)7) 7)7) 7)7) 60,834 63,38460,834 63,384 3 3 2 2 Papua Papua 33,923 33,923 96,079 96,079 156,756 156,756 262,873 262,873 274,276 274,276 332,015 332,015 430,167430,167 3 3 3

3 Papua Barat Papua Barat 

8)

8) 8)8) 8)8) 8)8) 8)8) 8)8) 8)8)

Migrasi Keluar : Migrasi Keluar : 1

1 Nanggroe AcehNanggroe Aceh Darussalam

Darussalam 65,835 65,835 116,010 116,010 119,178 119,178 125,563 125,563 181,574181,574 244,314244,314

1) 1)

2

2 Sumatera Sumatera Utara Utara 188,326 41188,326 417,659 7,659 562,885 562,885 770,093 770,093 1,025,4511,025,451 1,336,771,336,77

2 2 1,314,11 1,314,11 7 7 3

3 Sumatera Sumatera Barat Barat 324,897 324,897 558,804 558,804 559,636 559,636 642,908 642,908 837,493837,493 937,799 921,180937,799 921,180

4

4 Riau Riau 41,636 41,636 86,540 86,540 93,745 93,745 127,672 127,672 169,941169,941 164,358 208,049164,358 208,049

5

5 Jambi Jambi 27,487 27,487 47,151 47,151 50,138 50,138 77,299 77,299 112,204112,204 149,376 134,793149,376 134,793

6

6 Sumatera Sumatera Selatan Selatan 199,060 33199,060 333,024 3,024 368,622 368,622 443,384 443,384 580,077580,077 525,954 573,865525,954 573,865

7 7 Bengkulu Bengkulu 24,753 24,753 39,019 39,019 39,664 39,664 46,720 46,720 66,76266,762 73,390 82,70373,390 82,703 8 8 Lampung Lampung 29,728 29,728 57,664 57,664 112,144 112,144 167,565 167,565 273,061273,061 385,748 447,476385,748 447,476 9 Bangka Belitung 9 Bangka Belitung 2)2) 2)2) 2)2) 2)2) 2)2) 120,027 99,223120,027 99,223 1 1 0

0 Kepulauan RiauKepulauan Riau

3)

3) 3)3) 3)3) 3)3) 3)3) 3)3) 9,6129,612

1 1 1

1 DKI DKI Jakarta Jakarta 132,215 132,215 400,767 400,767 593,936 1,052,234 593,936 1,052,234 1,589,2851,589,285

1,836,66 1,836,66 4 4 2,045,63 2,045,63 0 0 1 1 2

2 Jawa Jawa Barat Barat 1,192,987 1,192,987 1,487,935 1,487,935 1,660,517 1,660,517 1,751,879 1,751,879 1,891,6151,891,615

2,046,27 2,046,27 9 9 1,984,62 1,984,62 0 0 1 1 3

3 Jawa Jawa Tengah Tengah 1,798,001 1,798,001 3,227,892 3,227,892 3,305,362 3,305,362 4,524,988 4,524,988 5,014,8225,014,822

5,354,45 5,354,45 9 9 5,538,95 5,538,95 2 2 1 1 4

4 DI DI YogyakYogyakarta arta 266,933 266,933 253,447 253,447 656,190 656,190 508,215 508,215 861,679861,679 784,154 814,289784,154 814,289 1

1 5

5 Jawa Jawa Timur Timur 749,848 749,848 1,597,851 1,597,851 1,822,761 1,822,761 2,479,487 2,479,487 2,879,3892,879,389

3,063,29 3,063,29 7 7 3,220,15 3,220,15 8 8 1 1 6 6 BantenBanten 4) 4) 4)4) 4)4) 4)4) 4)4) 475,440 444,503475,440 444,503 1 1 7 7 B B a a l l i i 57,072 57,072 117,828 117,828 159,011 159,011 221,599 221,599 230,149230,149 250,724 248,007250,724 248,007 1 1 8

8 Nusa Nusa Tenggara Tenggara Barat Barat 12,764 12,764 44,487 44,487 42,163 42,163 96,774 96,774 107,261107,261 145,546 143,435145,546 143,435 1 1 9 9 Nusa Tenggara Nusa Tenggara Timur Timur 26,222 26,222 47,534 47,534 58,460 58,460 99,442 99,442 118,625118,625 156,602 173,884156,602 173,884 2 2 0

0 KalimantaKalimantan n Barat Barat 35,109 35,109 72,358 72,358 72,646 72,646 116,735 116,735 126,834126,834 154,620 156,631154,620 156,631 2

2 1

1 KalimantaKalimantan n Tengah Tengah 11,514 11,514 25,086 25,086 35,590 35,590 47,700 47,700 57,44857,448 53,291 87,71253,291 87,712 2

Referensi

Dokumen terkait

Setelah tahap perancangan pemanas selesai langkah berikutnya adalah kalibrasi hardware dilakukan dengan cara mengukur data tegangan output dari sensor suhu yang

 Ayat 2: Upaya membangun dan mewujudkan budaya Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:.. 

Mengesahkan Persetujuan Dasar Kerjasama Ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Teknik antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Jamaica yang telah ditandatangani

menunjukkan gambaran abnormal (58,1%) dibandingkan gambaran normal (41,9%), pada gambaran abnormal terdapat 64 penderita dengan hasil CT Scan gambaran stroke hemoragik

Yang dimaksud dengan Bank Campuran dalam ketentuan ini adalah Bank yang didirikan dan dimiliki oleh bank yang berkedudukan di luar negeri dan Bank di Indonesia, yang telah

Dibanding metode pohon klasifikasi tunggal (CART), penerapan metode Bagging pada pohon klasifikasi CART mampu meningkatkan ketepatan klasifikasi total (akurasi)

Berdasarkan kepada Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, bahwa setiap perguruan tinggi wajib memenuhi Standar

Perusahaan mengharapkan adanya kekuatan atau semangat yang timbul dalam diri penerima insentif yang mendorong mereka untuk bekerja dengan lebih baik dalam arti lebih produktif