PENGUKURAN PENERIMAAN APLIKASI DREAMSPARK PADA STIKOM SURABAYA MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL 3 (TAM) Versi 3
TUGAS AKHIR
Program Studi SI Sistem Informasi
Oleh:
BUDIYANTO PRASETYO 10410100255
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
STIKOM SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL 3 (TAM) Versi 3
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana
Oleh:
Nama : Budiyanto Prasetyo NIM : 10.41010.0255 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
Halaman
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ...x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xv
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ...5
2.1 Technology Acceptance Model 3 (TAM3)... 5
2.2 User Acceptance ... 12
2.3 Kuesioner ... 14
2.4 Structural Equation Model (SEM) ... 14
2.4.1 Komponen Utama SEM ... 15
2.6 Populasi dan Sampel ... 17
2.6.1 Populasi ... 17
2.6.2 Sampel... 17
2.7 Teknik Pengambilan Sampel ... 18
2.8 Skala Pengukuran ... 19
2.9 Analisis Deskriptif ... 20
2.10 Pengujian Alat Ukur ... 20
2.10.1 Uji Validitas ... 21
2.10.2 Uji Reliabilitas ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ...25
3.1 Tahap Awal ... 26
3.1.1 Studi Literatur ... 26
3.1.2 Wawancara dan Observasi ... 26
3.1.3 Mengidentifikasi dan Analisa Masalah ... 26
3.2 Tahap Analisa. ... 27
3.2.1 Variabel Penelitian ... 27
3.2.2 Pembuatan Kuesioner ... 30
3.2.3 Menyebarkan Kuesioner ... 31
3.2.4 Tabulasi Data ... 33
3.2.5 Menguji Tingkat Penerimaan ... 33
3.2.6 Analisa Faktor-Faktor Tingkat Penerimaan ... 35
3.3.1 Kesimpulan ... 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...43
4.1 Tabulasi Data ... 43
4.2 Pengujian Tingkat Penerimaan Dreamspark menggunakan metode TAM3……… ... 44
4.2.1 Uji Validasi ... 45
4.2.2 Uji Reliabilitas ... 48
4.2.3 Analisis Deskriptif ... 49
4.2.4 Analisis Metode Structural Equation Model (SEM) ... 51
4.2.5 Uji Kecocokan Fit (Model Fit) ... 55
4.3 Tahap Akhir ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...64
5.1 Kesimpulan ... 64
5.2 Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA ...65
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual TAM 3 ... 6
Gambar 3.1 Tahapan Dalam Metode Penelitian ... 25
Gambar 3.2 Variabel TAM ... 30
Gambar 3.3 Uji Hipotesis TAM 3 ... 37
Gambar 4.1 Grafik Sampel Setiap Prodi.. ... 43
Gambar 4.2 Gambar rtabel . ... 45
Gambar 4.3 Analisa SEM ... 53
Halaman
Tabel 2.1 Variabel dan Indikator ... 9
Tabel 3.1 Variabel Dependen ... 28
Tabel 3.2 Variabel Independen ... 28
Tabel 3.3 Variabel Moderat ... 29
Tabel 3.4 Jumlah Mahasiswa Stikom Setiap Prodi Tahun 2015 ... ……32
Tabel 3.5 Jumlah Sampel ... 33
Tabel 4.1 Uji Validitas ... 46
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ... 48
Tabel 4.3 Analisis Deskriptif ... 50
Tabel 4.4 Model Fit ... 55
Tabel 4.5 Regression Weight... 56
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pemetaan Keusioner ... 68
Lampiran 2. Keusioner ... 77
Lampiran 3. Data Responden ... 92
Lampiran 4. Uji Validasi ... 95
Lampiran 5. Uji Reliabilitas ... 104
Lampiran 6. Uji Deskriptif ... ……108
Lampiran 7. Model Fit Summary ... 113
1 1.1 Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan praktis, perpustakaan Stikom Surabaya bertujuan memberikan kemudahan mahasiswa dalam mengakses informasi. Digilib adalah sistem digitalisasi perpustakaan dilengkapi dengan sistem pencatatan dan database yang lengkap sehingga memudahkan pengunjung untuk mengakses baik secara online maupun offline. Dreamspark merupakan salah satu aplikasi dari Digilib yang mendukung kemudahan dan kecepatan dalam mengakses software legal.
Dreamspark merupakan hasil kerjasama Stikom Surabaya dengan
perusahaan multinasional Microsoft sejak tahun 2001. Dreamspark awalnya bernama Campus Agreement, dan pada tahun 2013 berubah nama menjadi
Dreamspark yang dapat diakses oleh mahasiswa aktif Stikom Surabaya.
Dreamspark menyediakan software legal milik Microsoft yang dapat diakses secara gratis.
Menurut data penggunaan Dreamspark pada tahun 2013-2016 jumlah pengunduh software legal Dreamspark sebesar 2,07%. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa Dreamspark belum digunakan secara maksimal.
menggunakannya dengan berbagai alasan. Sebuah teknologi informasi dikatakan berhasil jika dapat diterima oleh penggunanya. Perilaku pengguna juga mempengaruhi tingkat keberhasilan penerapan sebuah aplikasi.
Salah satu metode yang dapat mengukur perilaku pengguna teknologi informasi adalah Technology Acceptance Model (TAM) yang diperkenalkan oleh Davis (1989). (Schillewaert et al, 2000) , menjelaskan bahwa sebuah penerimaan teknologi komputer didasarkan pada dua keyakinan, yaitu: a).Perceived Usefulness (PU), yaitu tingkatan seseorang berfikir menggunakan suatu sistem akan meningkatkan kinerjanya; b). Perceived Ease of Use (PEOU), yaitu tingkatan seseorang mempercayai menggunakan teknologi hanya memerlukan sedikit usaha. Penelitian ini menggunakan metode Technology Acceptance Model 3 (TAM 3), TAM 3 membahas tentang hubungan timbal balik dari konstruk (nomological network) penentu mengapa individu mengadopsi dan menggunakan Tekhnologi Informasi (TI).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana tingkat pengukuran penerimaan mahasiswa Stikom terhadap aplikasi dreamspark Stikom Surabaya menggunakan metode Technology
Acceptance Model 3.
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Tujuan
Tujuan pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Mengetahui tingkat penerimaan mahasisiswa Stikom Surabaya terhadap aplikasi Dreamspark Stikom Surabaya.
b. Mengetahui faktor-faktor perilaku yang mempengaruhi mahasiswa Stikom Surabaya dalam menggunakan aplikasi Dreamspark.
1.5 Manfaat
Manfaat pihak perpustakaan Stikom Surabaya dapat mengetahui faktor-faktor perilaku yang berpengaruh dalam penggunaan aplikasi Dreamspark.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian yaitu: Bab I : Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah dan penjelasan permasalahan secara umum, perumusan masalah serta batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan Tugas Akhir dan sistematika penulisan buku ini.
Bab II : Landasan Teori
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini berisi penjelasan tentang tahap – tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian penelitian terhadap aplikasi dreamspark Stikom surabaya. Pada tahapan metode terdiri dari tiga tahapan utama yaitu, tahap pendahuluan, tahap analisis dan tahap akhir.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tahapan hasil dan pembahasan secara detail yang di dapat dari penelitian yang dilakukan. Hasil dan pembahasan terdiri dari 3 tahap utama, tahapan pertama adalah tahap awal berisi pembahasan studi literatur, wawancara dan observasi, identifikasi dan analisa masalah. Tahapan kedua adalah tahap analisa yang berisi pembahasan tentang variabel penelitian, pembuatan kuesioner, pengumumpulan data, penyebaran kuesioner, tabulasi data, menguji tingkat penerimaan, analisa faktor-faktor tingkat penerimaan dan iji hipotesa. Tahapan ketiga adalah tahap akhir yang berisi kesimpulan.
Bab V : Penutup
5 2.1 Technology Acceptance Model
TAM 3 merupakan model penelitian yang dapat digunakan untuk memprediksi adopsi teknologi informasi yang diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1989. TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance) pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis teoritis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan terhadap suatu teknologi dalam suatu organisasi. TAM menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi dan kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari pengguna/user suatu sistem informasi.
Salah satu metode yang dapat mengukur perilaku pengguna teknologi informasi adalah metode Technology Acceptance Model 3 (TAM 3). TAM 3 membahas tentang hubungan timbal balik dari konstruk (nomological network) penentu mengapa individu mengadopsi dan menggunakan Tekhnologi Informasi (TI). TAM 3 memiliki 17 variabel dan setiap variabel saling terhubung satu sama lainnya, pada Gambar 2.1 dapat dilihat kerangka konseptual dari TAM 3.
Penjelasan masing-masing konstruk dari Gambar 2.1:
a. Subjective Norm adalah suatu pemikiran manusia yang mengharuskan
Subjective Norm
Image
Experience Voluntariness
Job Relevance
Output Quality
Computer Self-efficacy
Perceptions of External Control
Computer Anxiety
Computer Playfulness Anchor
Perceived Enjoyment
Objective Usability Adjustment
Perceived Usefulness
Perceived Ease of Use
Behavioral Intention
Use Behavior Result of
Demonstrability
b. Experience merupakan variable yang menjadi tolak ukur penentuan ketika subjective norm akan menetukan persepsi kegunaan (perceived uselfulness)
sebuah sistem informasi atau teknologi yang secara langsung juga akan menentukan behavioural intention.
c. Voluntariness. Tingkat sukarela (voluntariness) juga mempengaruhi subjective
norm dalam menentukan behavioural intention.
d. Image. Tingkatan dimana penggunaan sebuah teknologi informasi
dipersepsikan untuk meningkatkan status seseorang di mata masyarakat. Image dapat secara langsung mempengaruhi persepsi kegunaan sebuah sistem informasi atau sebuah teknologi dan tingkatan nya dapat dipengaruhi oleh
subjective norm.
e. Job Relevance. Komponen ini berkaitan dengan persepsi manusia tentang
seberapa pentingnya sebuah sebuah informasi atau teknologi dalam membantu atau mempengaruhi pekerjaan mereka.
f. Output Quality. Komponen ini berkaitan dengan tingkatan kepercayaan
individu manusia bahwa sebuah sistem informasi atau teknologi yang mereka gunakan akan memberikan hasil yang baik untuk pekerjaan mereka.
g. Result of Demonstrability. Komponen ini berkaitan dengan hasil penggunaan
teknologi informasi yang dapat diukur .
h. Computer Self-Efficacy. Komponen ini menjelaskan tingkatan kepercayaan
i. Perception of External Control. Komponen ini menjelaskan tingkatan
kepercayaan atau persepsi individu manusia bahwa adanya infrastruktur atau hal lain yang ada untuk mendukung penggunaan sebuah sistem informasi .
j. Computer Anxiety berkaitan dengan psikologis manusia yang takut atau enggan
ketika berpikir bahwa dia kemunkginan akan menggunakan komputer.
k. Computer Playfulness. Komponen ini berkaitan dengan spontanitas manusia
untuk berinteraksi dengan komputer .
l. Perceived Enjoyment. Persepsi manusia dimana kegiatan menggunakan sebuah
sistem informasi dipersepsikan akan menyenangkan, terlepas dari kinerja yang dihasilkan dari penggunaan sistem informasi .
m. Objective Usability. Komponen ini mengungkapkan tentang perbandingan
tentang usaha yang dibutuhkan sebuah sistem informasi untuk menyelesaikan sebuah tugas tertentu. Komponen ini bukan merupakan sebuah persepsi manusia karena bersifat objektif.
n. Perceived Ease of Use didefinisikan sebagai persepsi manusia bahwa sebuah
sistem informasi yang dia lihat mudah digunakan .
o. Behavioural Intention berkaitan dengan tingkatan dimana seorang manusia
sudah memformulasikan rencana untuk melakukan atau tidak melakukan sebuah perilaku di masa depan .
p. Perceived of Usefulness. Komponen ini menunjukkan tingkatan seorang
q. Komponen terakhir adalah komponen yang dipengaruhi oleh komponen-komponen di atas, yaitu komponen-komponen use behaviour. Use behaviour adalah perilaku manusia sebenarnya ketika menggunakan sebuah sistem informasi.
Variabel dan indikator yang terdapat pada TAM 3 dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Variabel dan indikator
Variabel Pernyataan dari Teori TAM 3
Subject Norm (SN)
SN 1
Orang yang mempengaruhi perilaku saya, menyarankan untuk menggunakan sistem.
SN 2
Orang yang penting bagi saya menyarankan untuk menggunakan sistem.
SN 3 Manajemen Senior sangat membantu dalam penggunaan sistem.
SN 4 Civitas atau organisasi medukung secara keseluruhan penggunaan sistem.
Experience (EXP) EXP 1 Pengalaman dalam menggunakan sistem
yang sama.
Voluntariness (VOL)
VOL 1 Saya menggunakan sistem secara sukarela tanpa paksaan.
VOL 2 Atasan saya tidak mengharuskan saya untuk menggunakan sistem.
VOL 3
Meskipun sangat membantu, pekerjaan saya tidak mengharuskan saya untuk menggunakan sistem.
Image (IMG)
IMG 1
Orang yang menggunakan sistem memiliki kebanggaan saat menggunakan sistem dibandingkan yang tidak
menggunakan.
IMG 2 Orang yang menggunakan sistem memiliki profil tinggi.
Variabel Pernyataan dari Teori TAM 3
Job Relevance (REL)
REL 1 Penggunaan sistem sangat penting dalam pekerjaan saya.
REL 2 Penggunaan sistem sangat relevan dalam pekerjaan saya.
REL 3
Penggunaan sistem berkaitan dengan berbagai tugas yang berhubungan dengan pekerjaan saya.
Output Quality (OUT)
OUT 1 Output dari sistem yang saya gunakan berkualitas sangat tinggi.
OUT 2 Saya tidak bermasalah dengan output pada sistem.
OUT 3 Saya menilai hasil yang dikeluaran oleh sistem sangat baik.
Result of demonstrability (RES)
RES 1
Saya tidak merasa kesulitan untuk menceritakan hasil dari penggunaan sistem.
RES 2
Saya dapat menceritakan kepada orang lain konsekuensi atau akibat dalam menggunakan sistem.
RES 3 Menggunakan sistem memiliki hasil yang jelas.
RES 4
Saya kesulitan menjelaskan sistem yang saya gunakan bermanfaat atau tidak bermanfaat.
Computer Self-efficacy
(CSE)
Dengan menggunakan perangkat lunak dapat menyelesaikan pekerjaan saya. CSE 1 Tidak ada yang dapat memberitahu saya
apa yang akan saya lakuan. CSE 2 Saya mendapatkan saran yang
membantu.
CSE 3 Sesorang memberitahu saya apa yang terlebih dahulu dapat saya lakukan. CSE 4 Saya menggunakan paket yang sama
untuk melakukan pekerjaan sebelumnya.
Perception of external
control (PEC) PEC 1
Variabel Pernyataan dari Teori TAM 3
Perception of external control (PEC)
PEC 2 Saya memiliki sumber daya yang diperlukan dalam menggunakan sistem. PEC 3
Adanya sumber daya, peluang, kesempatan dan pengetahuan dapat mempermudah penggunaan sistem. PEC 4 Sistem tidak cocok dengan sistem lain
yang saya gunakan.
Computer anxiety
(CANX)
CANX 1 Saya tidak takut dalam menggunakan sistem.
CANX 2 Bekerja menggunakan sistem membuat saya gugup.
CANX 3 Komputer membuat saya merasa tidak nyaman.
CANX 4 Komputer membuat saya gelisah.
Computer playfulness
(CPLAY)
Pertanyaan yang menjelaskan, bagaimana saya berperilaku ketika menggunakan komputer.
CPLAY 1 Spontan. CPLAY 2 Kreatif.
CPLAY 3 Menyenangkan. CPLAY 4 Tidak asli.
Perceived enjoyment
(ENJ)
ENJ 1 Saya merasa senang ketika menggunakan sistem.
ENJ 2 Merasa nyaman ketika menggunakan sistem.
ENJ 3 Saya sangat senang ketika menggunakan sistem.
Objective usability
(OU) OU 1
Pengukuran waktu rasio yang digunakan oleh para ahli dan saya dalam
menggunakan sistem.
Perceived ease of use
(PEOU)
PEOU 1 Tindakan saya dengan sistem sudah jelas dan dapat dimengerti.
PEOU 2 Interaksi dengan sistem tidak memerlukan banyak tenaga.
Variabel Pernyataan dari Teori TAM 3
Perceived ease of use
(PEOU) PEOU 4
Saya mnemukan kemudahan dalam menjalankan sistem, sehingga dapat melakukan apa yang saya inginkan.
Behavioural intention
(BI)
BI 1 Saya memiliki akses sistem, saya ingin menggunakannya.
BI 2 Saya telah mengakses sistem, saya ingin menggunakannya.
BI 3 Kedepannya saya ingin menggunakan sistem.
Perceived of usefulness
(PU)
PU 1 Menggunakan sistem meningkat kinerja pekerjaan saya.
PU 2 Menggunakan sistem meningkatkan produktivitas saya.
PU 3 Menggunakan sistem meningkatkan efektivitas pekerjaan saya.
PU 4 Menggunakan sistem sangat berguna bagi pekerjaan saya.
Use behaviour (USE) USE 1 Berapa lama rata-rata penggunnaan
sistem dalam setiap hari. Sumber: Venkatesh, V. and H. Bala, 2008.
2.2 User Acceptance
Perilaku pengguna suatu sistem teknologi informasi memiliki peran penting terhadap keberhasilan implementasinya. Perkembangan perilaku teknologi perlu mendapatkan perhatian khusus dalam konteks penerapan teknologi informasi. Faktor-faktor teknis, perilaku, situasi dan oersonil pengguna teknologi perlu dipertimbangkan sebelum teknologi diimplementasikan.
mengatakan bahwa User acceptance didefinisikan sebagai “...as a user’s
willingness to employ technology for the tasks it is designed to support.”
Maksudnya bahwa penerimaan teknologi dapat didefinisikan sebagai kesediaan pengguna untuk menggunakan teknologi untuk mendukung tugas yang telah dirancang.
Menurut Wexler (2001) mengapa pengguna dapat menerima teknologi informasi didasarkan pada enam faktor dibawah ini :
a. Computer Self-Efficacy (Internal Control) yaitu kepercayaan diri pemakai
terhadap kemampuan mereka untuk belajar dan menggunakan sistem informasi teknologi secara umum.
b. Facilitating Conditions (External Control) yaitu lingkungan kerja TI yang
kondusif, misalnya jaringan yang cepat dan komputer yang baik.
c. Intrinsic Motivation (Computer Playfulnees) yaitu individu yang menggunalan
komputer untuk kesenangan atau tugas pribadi (tidak hanya untuk bekerja) akanmenunjukkan lebih siap menerima sebuah teknologi informasi.
d. Emoticon (Level of Computer Anxiety) yaitu Kekawatiran terhadap komputer
yang akan berdampak negatif pada kemudahan penggunaan persepsian.
e. Object Usability yaitu seberapa banyak sistem sesungguhnya memberikan
konstribusi pada kemempuan pengguna untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik.
f. Perceived Enjoyment yaitu derajad penggunaan untuk memproleh kepuasan
2.3 Kuesioner
Penyusunan kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variabel-variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang sesuai dengan kenyataan dalam pengisian datar pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang diminta.(Riduwan, 2005).
Langkah-langkah dalam pembuatan Kuesioner sebagai berikut : a. Menentukkan variabel pada metode TAM 3 yang akan diteliti.
b. Menyusun penyataan sesuai dengan indikator masing-masing variabel. c. Menyusun pertanyaan berdasarkan pernyataan yang sudah dibuat
Dalam penelitian ini penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan kuesioner online google form.
2.4 Structural Equation Model (SEM)
generasi pertama, Regression. Keunggulan nya adalah membantu peneliti menjawab suatu pertanyaan penelitian dengan memodelkan hubungan antara berbagai konstruk yang independen dan dependen secara bersamaan.
2.4.1 Komponen Utama SEM
SEM merupakan kombinasi dari analisa faktor dan analisa jalur sehingga komponen utama dalam SEM adalah measurement (pengukuran) dan structural model (model struktural). Berikut penjelasan tentang kedua komponen tersebut. a. Model pengukuran berisi tentang penjelasan hubungan antara variabel
konstruk yang diamati. Konstruk atau variabel konstruk tersebut dihipotesa untuk diukur.
b. Model struktural menjelaskan hubungan satu dengan yang lainnya di antara konstruk. Model ini akan dapat menunjukkan perbedaan antara variabel endogen dan eksogen.
2.4.2 Keunggulan SEM
Menurut Narimawati & Sarwono (2007: 3), keunggulan-keunggulan SEM dibanding dengan regresi berganda antara lain:
a. Memungkinkan adanya asumsi-asumsi yang lebih fleksibel.
b. Penggunaan analisis faktor penegasan (confirmatory factor analysis) untuk mengurangi kesalahan pengukuran dengan memiliki banyak indikator dalam satu variabel laten.
d. Kemungkinan adanya pengujian model secara keseluruhan dari pada koefisien-koefisien secara sendiri-sendiri.
e. Kemampuan untuk menguji model-model dengan menggunakan beberapa variabel terikat.
f. Kemampuan untuk membuat model terhadap variabel-variabel perantara. g. Kemampuan untuk membuat model gangguan kesalahan (error term).
h. Kemampuan untuk menguji koefisien-koefisien diluar antara beberapa kelompok subjek.
i. Kemampuan untuk mengatasi data yang sulit, seperti data time series dengan kesalahan autokorelasi, data yang tidak normal, dan data yang tidak lengkap.
2.5 Kecocokan Model (Model Fit)
Uji kecocokan model dilakukan untuk menguji apakah model yang dihipotesiskan merupakan model yang baik untuk merepresentasikan hasil penelitian. Menurut Hair dkk sebagaimana dikutip oleh Wijanto (2008: 49), evaluasi terhadap tingkat kecocokan data dengan model dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu
a. Kecocokan Keseluruhan Model (Overall Model Fit). b. Kecocokan Model Pengukuran (Measurement Model Fit). c. Kecocokan Model Struktural (Structural Model Fit).
Sebelum melangkah lebih dalam dalam penelitian, perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap variabel yang kan kita uji. Metode uji ini disebut sebagai Uji Kecocokan Model, atau lebih populer disebut sebagai Goodness
Tujuan dilakukannya uji Goodness of Fit Model tentu saja untuk mengetahui apakah suatu variabel bisa didekati menggunakan distribusi atau tidak. Distribusi yang dicobakan disini hanya distribusi normal. Bukan distribusi yang lain.
2.6 Populasi dan sampel 2.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2010: 117), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus Sabar (2007).
2.6.2 Sampel
Ada empat parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness sampel (sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu:
a. Variabilitas populasi
Variabilitas populasi merupakan hal yang sudah “given”, artinya peneiti harus
menerima sebagaimana adanya, dan tidak dapat mengatur atau memanipulasinya.
b. Besar sampel
Makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf
representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogen secara
sempurna, besarnya sampel tidak mempengaruhi representativeness sampel. c. Teknik penentuan sampel
Makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi pula tingkat representativeness sampel.
d. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
Makin lengkap ciri-ciri populasinya yang dimasukkan ke dalam sampel, akan makin tinggi tingkt representativeness sampel.
2.7 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel merupakan sejumlah elemen dari populasi. Sehingga mempelajari sampel suatu pemahaman karakteristik subjek sampel akan membuat peneliti mampu menggeneralisasi karakteristik elemen populasi. Sugiyono (2010: 118) mengatakan bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi”. Jika populasi yang diteliti sangat besar dan tidak mungkin
Teknik sampling adalah pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik sampling berstrata proposional. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata proposional. Margono (2004: 126) menyatakan bahwa stratified random sampling biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis.
Contoh jumlah mahasiswa pada perguruan tinggi sebanyak 500 mahasiswa (mahasiswa jurusan teknik = 100, Jurusan ekonomi = 150, Jurusan hukum = 50 dan Jurusan kedokteran = 150) Sampel yang diperlukan 100. Secara proporsional sampel dapat ditarik sebagai berikut:
Jurusan teknik = 100/500 x 100 = 20 Jurusan ekonomi = 150/500 x 100 = 30 Jurusan hukum = 100/500 x 100 = 20 Jurusan kedokteran = 150/500 x 100 = 30
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.5. Menurut Guritno Dkk (2011:166) Menentukan sampel dengan Structural
Equation Modelling memerlukan ukuran sampel antara 100-200 responden.
2.8 Skala pengukuran
penggunaannya. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti ini:
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Setuju
4. Sangat setuju
2.9 Analisis Deskriptif
Analisis Deskriptif adalah cara untuk merangkum data agar dapat mudah dibaca dan cepat memberikan inforamsi. Hasan (2001:7) menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan
data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Statistika deskriptif hanya
berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keteranganketerangan
mengenai suatu data atau keadaan. Dengan kata statistika deskriptif berfungsi
menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistika
deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada.
2.10 Pengujian Alat Ukur
dilanjutkan. Sebaliknya jika data tidak valid dan tidak reliable, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan, sebagai berikut:
a. Membuang item pertanyaan yang tidak valid. Tindakan ini bisa dilakukan apabila kriteria variabel masih bisa terpenuhi oleh item pertanyaan yang tersisa, misalkan variabel Y terdiri dari 10 pertanyaan, apabila dari 10 pertanyaan tadi terdapat 4 item pertanyaan yang tidak valid maka pertanyaan tersebut dapat dibuang dari kuesioner.
b. Apabila item pertanyaan yang harus dibuang sangat penting dan menurut anda krusial atau tidak akan dihapus karena menyangkut variabel yang penting solusinya adalah, memperbaiki atau membuat item pernyataan baru yang substansialnya sama, untuk kemudian diuji kembali validitasnya atau menambahkan sampel responden data baru sampai item pernyataan tadi menjadi valid sehingga untuk data yang lebih besar lebih mudah lolos uji validitas.
2.10.1 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukam fungsi ukurannya (Azwar 1986). Selain itu validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan bahwa variabel yang diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti (Cooper dan Schindler, dalam Zulganef, 2006).
pengukuran tersebut. Suatu tes atau instrumen yang memiliki validitas rendah bisa menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Pengertian lain dari validitas adalah aspek tentang kecermatan pengukuran. Suatu alat dapat dikatakan valid apabila mampu menjalankan fungsi ukurnya dengan tepat, selain valid suatu alat ukur harus memiliki kecermatan tinggi. Kecermatan dimana suatu alat ukur dapat mendeteksi adanya perbedaan-perbedaan kecil yang terdapat pada atribut ukurnya. Berikut rumus yang digunakan untuk analisis validitas
Dimana:
r = Koefisien validitas N = Banyaknya subjek X = Nilai pembanding
Y = Nilai dari instrumen yang akan dicari validitasnya Arikunto (2005:72)
2.10.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability. Pengertian dari reliability (reliabilitas) adalah keajegan pengukuran Walizer (1987). Sugiharto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya dilapangan. Ghozali (2009) menyatakan bahwa
reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel.
Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda. Adapun rumus untuk menentukan reliabilitas, yaitu:
Dimana:
k = Jumlah instrumen pertanyaan ∑sj2 = Jumlah varians tiap instrumen
sx2 = Varians dari kesuluruhan instrument
Menetukan frekuensi relatif dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
Fi = Frekuensi yang diperoleh n = Jumlah responden
Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah dimana hipotesa nol diterima atau tidak dilakukan dengan rumus dibawah ini :
Derajat bebas (df) dalam distribusi F : df = n – 2
Dimana:
df = degree of freedom/ derajad kebebasan n = Jumlah sampel
…… (2.3)
25
[image:33.595.100.529.263.715.2]Dalam bab ini menjelaskan tahap yang dilakukan mulai dari proses awal penelitian hingga proses akhir penelitian. Tahapan dari penelitian dapat dilihat dari Gambar 3.1 dibawah ini.
Tahap Pendahuluan
Studi Literatur
Wawancara dan Observasi
Identifikasi dan Analisa Masalah
Tahap Analisa
Variabel Penelitian
Pembuatan Kuesioner
Menyebarkan kuesioner
Tabulasi Data
Menguji Tingkat Penerimaan
Analisa Faktor-Faktor Tingkat Penerimaan
Uji Hipotesa
Tahap Akhir
Kesimpulan
3.1 Tahap Awal
Tahapan awal dari penelitian ini terdiri dari tiga tahap, studi literatur, wawancara dan observasi. Setelah itu penentuan masalah dari hasil wawancara dan observasi.
3.1.1 Studi Literatur
Studi Literatur adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Dalam tahapan ini dilakukan studi terhadap jurnal dan penelitian yang telah ada sebelumnya dan berkaitan dengan metode TAM 3.
3.1.2 Wawancara dan Observasi
Pada tahap ini dilakukan wawancara dan pengambilan data secara langsung kepada bagian perpustakaan Stikom Surabaya dan bagian PPTI Stikom Surabaya. Tahap wawancara dan obsevasi menghasilkan sejarah, pengertian dan manfaat dari dreamspark, serta data kunjungan, pemakai aplikasi sampai jumlah pengunduh software legal yang ada didalam Dreamspark.
Selanjutnya dapat dilakukan observasi bertujuan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Dreamspark. Observasi dilakukan pada aplikasi
Dreamspark dengan cara melakukan login berdasarkan nim dan pin yang sudah
dimiliki.
3.1.3 Mengidentifikasi dan Analisa Masalah
bertujuan untuk menemukan perbedaan atau kesenjangan antara data yang didapat dari studi literatur dan data yang diambil dari wawancara dan observasi. Setelah ditemukan perbedaan dari hasil identifikasi, langkah selanjutnya dilakukan analisa berdasarkan masalah yang ditemukan menggunakan metode TAM 3.
3.2 Tahap Analisa
Tahap Analisa dilakukan kegiatan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penerimaan mahasiswa Stikom Surabaya terhadap
dreamspark dengan menggunakan metode TAM 3. Kegiatan dari tahap analisa
terdiri dari, penentuan variabel penelitian, penentuan populasi dan sampel, pembuatan kuisoner, tabulasi data, menguji tingkat penerimaan, analisa faktor-faktor tingkat penerimaan dan uji hipotesa tingkat penerimaan mahasiswa terhadap
dreamspark menggunakan metode TAM 3.
3.2.1 Variabel Penelitian
Dalam tahap ini adalah penentuan variabel penelitian, variabel penelitian dapat ditentukan dengan cara mengelompokkan permasalahan yang sudah ditemukann pada tahap pengumpulan data diatas, permasalahan tersebut selanjutnya digolongkan berdasarkan variabel yang ada pada model TAM 3.
Tahap ini menghasilkan jumlah variabel yang digunakan untuk masalah yang telah ditemukan. Adapun cara penentuan dari variabel yang digunakan sebagai berikut:
b. Menetukan variabel independen (variabel bebas) c. Menentukan variabel dependen (variabel terikat)
d. Menentukan variabel moderat (variabel yang mempengaruhi)
Variabel penelitian yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1 sampai Tabel 3.3 dibawah.
Tabel 3.1 Variabel Dependen
No Variabel Data
1 Kegunaan persepsian (perceived
usefulness)
Data jumlah pemakai aplikasi
2
Kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of
use)
Data proses pemakaian system
3 Minat perilaku (behavioral
intention)
Data aplikasi yang telah diunduh digunakan untuk kegiatan mahasiswa 4 Perilaku pengguna (use
Behavior)
[image:36.595.102.515.247.729.2]Data aplikasi yang diunduh digunakan seberapa sering
Tabel 3.2 Variabel Independen
No Variabel Data
1 Norma subjektif (subjective
Norm)
Data kemudahan dalam mengunduh aplikasi
2 Relevansi pekerjaan (job
Relevance)
Data aplikasi yang diunduh digunakan dalam kegiatan belajar mahasiswa
3 Kualitas hasil (output quality) Data aplikasi yang diunduh bermanfaat bagi mahasiswa
4 Ketampakan hasil (result of
demonstrability)
No Variabel Data
5
Keyakinan diri terhadap komputer(computer
Self-efficacy)
Data jumlah pemakai sistem
6 Persepsian kontrol eksternal (perception of external control)
memahami aplikasi
7 Kegelisahan terhadap komputer (computer anxiety)
ketakutan dalam menggunakan aplikasi
8 Kepermainan komputer (computer playfulness)
penggambaran dalam penggunaan aplikasi
9 Kesukaan persepsian (perceived
enjoyment)
Data kenyamanan dalam penggunaan system
10 Tujuan kegunaan (objective
usability)
Data tujuan penggunaan sistem.
11 Pandangan (image) data kepemilikan lisensi original
[image:37.595.105.515.84.596.2]Data aplikasi yang di unduh berguna bagi kegiatan belajar mengajar
Tabel 3.3 Variabel Moderator
No Variabel Data
1 Pengalaman (experience) Data angkatan
2 Kesukarealaan (voluntariness) Tidak ada paksaan dalam penggunaan aplikasi
Subjective Norm Image Experience Voluntariness Job Relevance Output Quality Computer Self-efficacy Perceptions of External Control Computer Anxiety Computer Playfulness Anchor Perceived Enjoyment Objective Usability Adjustment Perceived Usefulness Perceived Ease of Use
[image:38.595.103.552.82.650.2]Behavioral Intention Use Behavior Result of Demonstrability
Gambar 3.2 Variabel TAM 3
3.2.2 Pembuatan Kuesioner
Setelah menentukan variabel penelitian dan menetukan populasi & sampel, tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan kuesioner. Dari tahap
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
X1.1 X1.2
pembuatan kuesioner dapat dihasilkan lembar kuesioner, ada pun langkah-langkah pembuatan kuesioner sebagai berikut:
a. Mentukan pernyataan dari variabel TAM 3
Setelah menentukan variabel langkah selanjutnya adalah menentukan pernyataan. Pernyataan dalam kuesioner didapatkan pada jurnal jurnal Venkatesh, V. and H. Bala 2008 dengan judul Technology Acceptance Model
3 and Research Agenda on Interventions halaman 313-314.
b. Menentukan Indikator terkait
Penentuan indikator didapatkan dari pernyataan TAM 3 yang sudah dibuat. c. Menentukan pertanyaan yang akan digunakan dalam kuesioner
Pertanyaan dibuat berdasarkan pernyataan yang dikaitkan dengan indikator dan disesuaikan dengan masalah yang ada.
d. Seleksi pertanyaan
Pada proses seleksi dapat dilakukan penghapusan pertanyaan yang memiliki arti atau makna yang sama.
Pemetaan dan pembuatan kuesioner berdasarkan keempat langkah diatas dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 dibawah.
3.2.3 Menyebarkan Kuesioner
Langkah dalam penyebaran kuesioner dengan cara mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan, sebagai berikut:
a. Menghitung jumlah populasi
mahasiswa aktif yang dapat mengakses aplikasi dreamspark. Pada Tabel 3.4 dibawah adalah jumlah mahasiswa aktif Stikom Surabaya berdasarkan jurusan.
Tabel 3.4 Jumlah Mahasiswa aktif STIKOM Setiap Prodi
Jurusan / Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Total
D3 Manajemen Informatika 0 0 2 1 3 13 26 36 81
D3 Komputerisasi Perkantoran & Kesekretariatan
0 0 1 8 6 15 11 15 56
D3 Komputer Grafis &
Cetak 0 0 0 0 0 0 0 0 0
S1 Sistem Informasi 15 69 105 128 145 154 136 172 924
S1 Akuntansi 0 0 0 0 0 0 0 13 13
S1 Sistem Komputer 1 8 24 30 31 54 49 68 265
S1 Desain Komunikasi
Visual 1 3 6 5 47 47 48 65 222
S1 Manajemen 0 0 0 0 0 0 0 21 21
S1 Desain Grafis 0 0 0 0 0 0 7 21 28
DIV Multimedia 5 3 4 24 27 24 40 127
S1 Komputer Akuntansi 0 6 20 17 24 13 14 0 94
Total Mahasiswa aktif Tahun 2015 Semester 151 1831 Sumber :PPTI Tahun 2016
b. Penentuan jumlah sampel.
Jumlah sampel yang digunakan merujuk pada metode structural equation
modelling (SEM) memerlukan ukuran sampel antara 100-200 responden.
c. Menentukan jumlah sampel yang digunakan dari masing-masing prodi.
Tabel 3.5 Jumlah Sampel
Jurusan Hitung Sampel Jumlah Sampel
D3 Manajemen Informatika 81/1831 x 200 9
D3 Komputerisasi Perkantoran & Kesekretariatan
56/1831 x 200 6
D3 Komputer Grafis & Cetak 0/1831 x 200 0
S1 Sistem Informasi 924/1831 x 200 101
S1 Akuntansi 13/1831 x 200 1
S1 Sistem Komputer 265/1831 x 200 29
S1 Desain Komunikasi Visual 222/1831 x 200 24
S1 Manajemen 21/1831 x 200 2
S1 Desain Grafis 28/1831 x 200 3
DIV Komputer Multimedia 127/1831 x 200 14
S1 Komputer Akuntansi 94/1831 x 200 10
Total 200
3.2.4 Tabulasi Data
Kuesioner yang telah diisi oleh responden selanjutnya akan melalui prosees tabulasi menggunakan perangkat lunak Microsoft excel 2010. Proses tabulasi dapat dilakukan dengan cara mengolah data berdasarkan prodi dari setiap angkatan. Setelah proses diatas, selanjutnya dilakukan pengolahan data dari hasil jawaban kuesiner tiap responden.
3.2.5 Menguji Tingkat Penerimaan
Dalam langkah menguji tingkat penerimaan adalah melakukan uji tingkat penerimaan dreamspark dengan model TAM 3 , yaitu dengan melakukan pengujian model pengukuran (measurement model) dan model strukturalnya (structural
a. Model Pengukuran (Measurement Model)
Dalam proses ini dilakukan pengujian model pengukuran dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas pada item-item pernyataan kuesioner. Kuesioner yang telah diisu akan ditabulasi menggunakan Microsoft exel 2010. Analisis reliabilitas dan validitas dengan menggunakan SPSS. Apabila data sudah valid dan reliable, maka penelitian dapat dilanjutkan. Rumus yang digunakan untuk analisa validitas dapat dilihat pada Bab 2.
[image:42.595.101.510.303.511.2]Ketentuan validitas instrumen apabila r hitung lebih besar dengan r tabel.Dasar pengambilan keputusan, r hitung > r tabel maka variabel dikatakan valid.r hitung < r table maka variabel tidak valid. Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan metode Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS 16.0.Cronbach’s
alpha digunakan untuk mengukur keandalan indikator-indikator yang digunakan
dalam kuesioner penelitian. Data dikatakan reliabel jika Nilai Cronbach’s Alpha diatas 0.5. Rumus yang digunakan untuk analisa validitas dapat dilihat pada Bab 2. b. Model Structural (Structural Model)
Model structural dilakukan dengan menganalisis uji deskriptif dan melakukan pengujian regresi dan korelasi antar variabel terikat pada model TAM 3 dengan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM).
1. Analisis Deskriptif
standart deviasi. Proses analisis deskriptif ini dilakukan pada masing-masing variabel dan menggunakan aplikasi SPSS.
2. Mengitung presentase terhadap nilai responden
Pada tahapan ini akan menghasilkan tingkat penerimaaan dari nilai responden pada masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian. Untuk mendapatkan presentase penerimaan pada tiap variabel maka langkah-langkah yang dilakukan adalah:
a. Menghitung nilai rata-rata responden pada masing-masing variabel berdasarkan kriteria dari kuesioner yang telah dibagikan.
b. Menghitung jumlah rata-rata yang sama pada masing-masing variabel
c. Menentukan frekuensi relatif dengan rumus yang dapat dilihat pada landasan teori bab 2 diatas.
3. Analisis Korelasi dan Regresi
koefisien untuk masing-masing variabel. Langkah ini berfungsi untuk menentukan H0 dan H1 pada suatu penelitian, dengan tujuan menguji karakteristik populasi berdasarkan informasi dari suatu sampel.
3.2.6 Analisa Faktor-faktor Tingkat Penerimaan
3.2.7 Uji Hipotesa
Pada tahap ini akan dilakukan tahap uji hipotesis, tujuan dari Uji Hipotesis adalah untuk menetapkan suatu dasar sehingga dapat mengumpulkan bukti yang berupa data-data dalam menentukan keputusan apakah menolak atau menerima kebenaran dari pernyataan atau asumsi yang telah dibuat. Uji Hipotesis penelitian dengan objek Dreamspark dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Penjelasan hipotesa Gambar 3.3: a. Hipotesa 1
H0 : Subjective Norm (SN) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU).
H1 : Subjective Norm (SN) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU).
b. Hipotesa 2
H0 : Image (IMG) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU).
H1 : Image (IMG) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness
(PU). c. Hipotesa 3
H0 : Job Relevance (REL) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU).
Subjective Norm Image Experience Voluntariness Job Relevance Output Quality Computer Self-efficacy Perceptions of External Control Computer Anxiety Computer Playfulness Anchor Perceived Enjoyment Objective Usability Adjustment Perceived Usefulness Perceived Ease of Use
[image:45.595.104.567.81.732.2]Behavioral Intention Use Behavior Result of Demonstrability
d. Hipotesa 4
H0 : Output Quality (OUT) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU).
H1 : Output Quality (OUT) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU).
e. Hipotesa 5
H0 : Result Demostrability (RES) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU).
H1 : Result Demostrability (RES) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU).
f. Hipotesa 6
H0 : Computer Self-Efficacy (CSE) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Ease of Use (PEOU).
H1 : Computer Self-Efficacy (CSE) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Ease of Use (PEOU).
g. Hipotesa 7
H0 : Perceptions of External Control (PEC) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Perceived Ease of Use (PEOU).
H1 : Perceptions of External Control (PEC) berpengaruh secara signifikan
terhadap Perceived Ease of Use (PEOU). h. Hipotesa 8
H1 : Computer Anxienty (CANX) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Ease of Use (PEOU).
i. Hipotesa 9
H0 : Computer Playfulness (CPLAY) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Perceived Ease of Use (PEOU).
H1 : Computer Playfulness (CPLAY) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Ease of Use (PEOU).
j. Hipotesa 10
H0 : Perceived Enjoyment (ENJ) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Ease of Use (PEOU).
H1 : Perceived Enjoyment (ENJ) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Ease of Use (PEOU).
k. Hipotesa 11
H0 : Objective Usability (OU) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Ease of Use (PEOU).
H1 : Objective Usability (OU) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Ease of Use (PEOU).
l. Hipotesa 12
H0 : Perceived Usefullness (PU) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Behavioral Intention (BI).
m.Hipotesa 13
H0 : Perceived Ease of Use (PEOU) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Behavioral Intention (BI).
H1 : Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh secara signifikan terhadap Behavioral Intention (BI).
n. Hipotesa 14
H0 : Perceived Ease of Use (PEOU) tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Perceived Usefullness (PU).
H1 : Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU).
o. Hipotesa 15
H0 : Behavioral Intention (BI) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Use Behavioral (USE).
H1 : Behavioral Intention (BI) berpengaruh secara signifikan terhadap Use Behavioral (USE).
p. Hipotesa 16
H0 : Subjective Norm (SN) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU) dimoderasi Experience (EXP).
H1 : Subjective Norm (SN) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Usefullness (PU) di moderasi Experience (EXP).
q. Hipotesa 17
H1 : Subjective Norm (SN) berpengaruh secara signifikan terhadap Behavioral Intention (BI) dimoderas Experience (EXP).
r. Hipotesa 18
H0 : Subjective Norm (SN) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Behavioral Intention (BI) dimoderasi Voluntariness (VOL).
H1 : Subjective Norm (SN) berpengaruh secara signifikan terhadap Behavioral Intention (BI) dimoderasi Voluntariness (VOL).
Ho diterima apabila r hitung < r tabel, artinya semua variabel bebas secara bersama-sama bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat.
Ho ditolak apabila rhitung > rtabel, artinya semua variabel bebas secara bersama-sama merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. Tingkat korelasi dinyatakan dalam angka atau koefisien. Koefisien korelasi berkisar antara – 1.00 sampai + 1.00 (Nasution,2012). Dimana r adalah korelasi, dan xy adalah variabel dependen dan independen. Analisis data menggunakan menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) perangkat lunak yang digunakan untuk analisis struktural adalah aplikasi AMOS.
3.3 Tahap Akhir 3.3.1 Kesimpulan
cara menganalisis nilai tertinggi dari hasil regresi dan korelasi pada masing-masing variabel yang ada dalam model TAM 3.
43 4.1 Tabulasi Data
[image:51.595.104.527.312.687.2]Subjek penelitian atau responden merupakan mahasiswa aktif Stikom Surabaya tahun 2008-2015. Aplikasi yang digunakan untuk melakukan tabulasi data adalah Microsoft Excel. Responden dibagi pada setiap prodi Stikom Surabaya sebagai berikut, D3 MI 9 responden, D3 KPK 6 responden, D3 KGC 0 responden, S1 SI 101 responden, S1 Akuntansi 1 responden, S1 SK 29 responden, S1 DKV 24 responden, S1 Manajemen 2 responden, S1 Desain Grafis 3 responden, DIV MM 14 responden dan S1 KA 10 responden. Selanjutnya dari jumlah responden masing-masing prodi dibuat grafik yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Grafik sampel setiap prodi 9 6
0
101
1
29
24
2 3
14
10
0 20 40 60 80 100 120 140
Keterangan grafik:
D3 MI = D3 Manajemen Informatika
D3 KPK = D3 Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan D3 KGC = D3 Komputer Grafis dan Cetak
S1 SI = S1 Sistem Informasi S1 Akuntansi = S1 Akuntansi
S1 SK = S1 Sistem Komputer
S1 DKV = S1 Desain Komunikasi Visual S1 Manajemen = S1 Manajemen
S1 Desain Grafis = S1 Desain Grafis
DIV MM = DIV Komputer Multimedia S1 KA = S1 Komputer Akuntansi
4.2 Pengujian Tingkat Penerimaan Aplikasi Dreamspark Menggunakan Metode TAM 3
Terdapat 2 cara dalam proses pengujian aplikasi Dreamspark menggunakan metode TAM 3, yaitu dengan model pengukuran (measurement
model) dan model struktural (structural model). Pengujian menggunakan model
pengukuran dapat dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian menggunakan model struktural dapat dilakukan dengan uji deskriptif. Pengukuran dilakukan terhadap setiap pertanyaan yang diberikan kepada responden, data dapat dikatakan valid apabila hasil analisis validitas dapat terpenuhi dan data dikatakan
reliable jika analisis reliabilitas terpenuhi.
Rtabel, Rtabel dapat dilihat pada Gambar 4.2 berdasarkan jumlah responden (N) contoh: N = 95, pada taraf nyata uji = 5% dapat ditemukan rtabel = 0,202.
Gambar 4.2 Tabel r
Setelah mendapatkan angka rtabel dapat dilakukan analisa validitas dan analisa reliabilitas, hasil dari pengujian analisis validitas dan analisis reliabilitas dapat dilihat dibawah ini.
4.2.1 Uji Validitas
Social Sciences (SPSS), yaitu Subjective Norm (X1), Image (X2), Job Relevance (X3), Output Quality (X4), Result of Demonstrability (X5), Computer Self-eficicacy (X6), Perceptions of External (X7), Computer Anxiety (X8), Computer Playfulnees (X9), Perceived Enjoyment (X10), Objective Usability (X11), Perceived Usefulness (Y1), Perceived Ease of Use (Y2), Behavioral Intention (Y3), Use Behaviour (Y4),
Experiece (X1.1), dan Voluntaries (X1.2).
Berdasarkan hasil dari output uji validitas Product Moment Pearson
Correlation, dapat dilakukan pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Apabila nilai rhitung lebih besar daripada rtabel, dapat dikatakan kuesioner Valid
b. Apabila nilai rhitung lebih kecil dari rtabel, dapat dikatakan kuesioner tidak Valid
Langkah selanjutnya mencari nilai rtabel dengan N=200 (N adalah jumlah responden) signifikansi 5% pada tabel r statistik untuk uji 2 sehingga r tabel adalah 0.1381, nilai rtabel dapat dilihat pada Gambar 4.2.
[image:54.595.101.512.300.504.2]Hasil dari perhitungan validitas menggunakan program SPSS dapat dilihat pada Lampiran 4. Tabel 4.1 adalah rangkuman output dari uji validitas:
Tabel 4.1 Uji Validitas
Variabel Item Rhitung Rtabel Keterangan
Perceived Usefulness
(Y1)
PU1 0,644 0.1381 Valid
PU2 0,846 0.1381 Valid
PU3 0,685 0.1381 Valid
PU4 0,545 0.1381 Valid
Perceived Ease of Use
(Y2)
PEOU1 0,557 0.1381 Valid
PEOU2 0,612 0.1381 Valid
PEOU3 0,713 0.1381 Valid
PEOU4 0,686 0.1381 Valid
Behavioral Intention
(Y3)
BI1 0,862 0.1381 Valid
BI2 0,862 0.1381 Valid
Variabel Item Rhitung Rtabel Keterangan
Use Behaviour (Y4) USE1 0,898 0.1381 Valid
Subjective Norm (X1)
SN1 0,768 0.1381 Valid
SN2 0,789 0.1381 Valid
SN3 0,680 0.1381 Valid
SN4 0,726 0.1381 Valid
Image (X2) IMG1 IMG2 0,900 0,905 0.1381 0.1381 Valid Valid
Job Relevance (X3)
REL1 0,800 0.1381 Valid
REL2 0,851 0.1381 Valid
REL3 0,890 0.1381 Valid
Output Quality (X4) OUT1 OUT2 0,509 0,515 0.1381 0.1381 Valid Valid
OUT3 0,768 0.1381 Valid
Result of
Demonstrability (X5)
RES1 0,590 0.1381 Valid
RES2 0,568 0.1381 Valid
RES3 0,562 0.1381 Valid
Computer
Self-eficicacy (X6)
CSE1 0,723 0.1381 Valid
CSE2 0,712 0.1381 Valid
CSE3 0,749 0.1381 Valid
CSE4 0,397 0.1381 Valid
Perceptions of
External (X7)
PEC1 0,789 0.1381 Valid
PEC2 0,790 0.1381 Valid
Computer Anxiety
(X8)
CANX1 0,141 0.1381 Valid
CANX2 0,635 0.1381 Valid
CANX3 0,655 0.1381 Valid
CANX4 0,619 0.1381 Valid
Computer Playfulnees
(X9)
CPLAY1 0,764 0.1381 Valid
CPLAY2 0,766 0.1381 Valid
CPLAY3 0,798 0.1381 Valid
CPLAY4 0,148 0.1381 Valid
Perceived Enjoyment
(X10)
ENJ1 0,828 0.1381 Valid
ENJ2 0,701 0.1381 Valid
ENJ3 0,393 0.1381 Valid
Objective Usability
(X11)
OU1 0,831 0.1381 Valid
Experiece (X1.1) EXP1 1.000 0.1381 Valid
Voluntaries (X1.2) VOL1 0,662 0.1381 Valid
VOL2 0,601 0.1381 Valid
Berdasarkan Tabel 4.1 uji validitas dapat disimpulkan semua pertanyaan yang di tujukan kepada responden dapat dikatakan valid karena jumlah rhitung > rtabel.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dapat dilakukan jika telah menyelesaikan uji validitas, pengujian reliabilitas bermaksud untuk melakukan pengukuran konsisten atau mengukur objek sama dapat menghasilkan hasil yang sama. Pengujian reliabilitas menggunakan program (SPSS) dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Cronbach’s Alpha merupakan sebuah ukuran keandalan yang memiliki nilai berkisar dari nol sampai satu (Hair et al., 2010: 92).
[image:56.595.100.512.320.742.2]Data dapat dikatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha / r hitung lebih besar (>) dari r tabel, untuk kesalahan 5% r tabel adalah 0.1381. R tabel dapat dilihat pada Gambar 4.2. Apabila r hitung > dari r tabel maka variabel dapat digunakan untuk penelitian. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 4.2 adalah rangkuman output dari uji reliabilitas:
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas
Variabel Rhitung Rtabel Keterangan
Perceived Usefulness (Y1) 0,626 0.1381 Reliable
Perceived Ease of Use (Y2) 0,416 0.1381 Reliable
Behavioral Intention (Y3) 0,866 0.1381 Reliable
Use Behaviour (Y4) 0,611 0.1381 Reliable
Subjective Norm (X1) 0,712 0.1381 Reliable
Image (X2) 0,772 0.1381 Reliable
Job Relevance (X3) 0,802 0.1381 Reliable
Output Quality (X4) 0,189 0.1381 Reliable
Result of Demonstrability
(X5)
0,200 0.1381 Reliable
Variabel Rhitung Rtabel Keterangan
Perceptions of External (X7) 0,396 0.1381 Reliable
Computer Anxiety (X8) 0,481 0.1381 Reliable
Computer Playfulnees (X9) 0,380 0.1381 Reliable
Perceived Enjoyment (X10) 0,345 0.1381 Reliable
Objective Usability (X11) 0,248 0.1381 Reliable
Experiece (X1.1) 0,230 0.1381 Reliable
Voluntaries (X1.2) 0,195 0.1381 Reliable
Berdasarkan hasil tabel uji reliabilitas semua pertanyaan yang diujikan kepada responden dapat dikatakan reliable karena rhitung > dari rtabel, sehingga penelitian dapat dilanjutkan. Setelah pertanyaan dinyatakan reliable langkah selanjutnya dilakukan pengujian struktural menggunakan uji deskriptif.
4.2.3 Uji Deskriptif
Langkah selanjutnya dilakukan uji deskriptif, dalam uji deskriptif dilakukan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap varibel-varibale metode TAM 3, yaitu Subjective Norm (X1), Image (X2), Job Relevance (X3),
Output Quality (X4), Result of Demonstrability (X5), Computer Self-eficicacy (X6),
Perceptions of External (X7), Computer Anxiety (X8), Computer Playfulnees (X9),
Perceived Enjoyment (X10), Objective Usability (X11), Perceived Usefulness (Y1),
Perceived Ease of Use (Y2), Behavioral Intention (Y3), Use Behaviour (Y4),
Experiece (X1.1), dan Voluntaries (X1.2).
Tabel 4.3 Uji Deskriptif
Variabel Item Mean Rata-rata Std. Deviation
Perceived Usefulness
(Y1)
PU1 3,04
3,035
0,210
PU2 3,05 0,240
PU3 3,03 0,184
PU4 3,02 0,172
Perceived Ease of Use
(Y2)
PEOU1 3,03
3,0925
0,198
PEOU2 3,02 0,223
PEOU3 3,32 0,480
PEOU4 3,00 0,187
Behavioral Intention
(Y3)
BI1 2,99
2,9867
0,187
BI2 2,98 0,187
BI3 2,99 0,173
Use Behaviour (Y4) USE1 2,59 2,59 0,703
Subjective Norm (X1)
SN1 3,38
3,2175
0,536
SN2 3,12 0,369
SN3 3,05 0,366
SN4 3,32 0,478
Image (X2)
IMG1 3,18
3,17 0,381
IMG2 3,16 0,390
Job Relevance (X3)
REL1 3,03
3,02
0,211
REL2 3,01 0,200
REL3 3,02 0,212
Output Quality (X4)
OUT1 3,05
2,8133
0,262
OUT2 3,03 0,184
OUT3 2,36 0,489
Result of Demonstrability (X5)
RES1 3,03
3,00
0,264
RES2 3,07 0,256
RES3 2,90 0,383
Computer Self-eficicacy (X6)
CSE1 3,10
2,9625
0,326
CSE2 3,09 0,344
CSE3 3,09 0,335
CSE4 2,57 0,516
Perceptions of External (X7)
PEC1 3,12
3,11 0,341
PEC2 3,10 0,341
Computer Anxiety
(X8)
CANX1 3,15
2,6725
0,372
CANX2 2,43 0,487
CANX3 2,40 0,494
CANX4 2,71 0,558
Computer Playfulnees
(X9)
CPLAY1 3,13
3,05
0,337
CPLAY2 3,08 0,272
CPLAY3 3,07 0,256
CPLAY4 2,92 0,344
Perceived Enjoyment
(X10)
ENJ1 3,00
3,0033
0,235
ENJ2 3,01 0,158
Variabel Item Mean Rata-rata Std. Deviation
Objective Usability
(X11)
OU1 2,73
2,73
0,520
Experiece (X1.1) EXP1 3,09 3,09 0,391
Voluntaries (X1.2) VOL1 VOL2 3,06 2,99 3,01 0,295 0,235
VOL3 2,98 0,172
Total 2,2852
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat di ketahui bahwa mean adalah ukuran pemusatan yang sangat sering digunakan, sedangkan standar deviation merupakan ukuran simpangan yang sering digunakan dalam analisa. Hasil total rata-rata dari semua variabel sebesar 2,2852 dapat dikatakan banyak responden yang memilih jawaban setuju.
4.2.4 Analisis Structural Equation Model (SEM)
Setelah selesai melakukan uji validitas, uji reliabilitas dan uji deskriptif, langkah selanjutnya melakukan analisa dengan SEM. SEM merupakan analisa
covarians, sehingga dapat menghasilkan matriks covarians yang lebih akurat. SEM
dapat digunakan untuk menyelesaikan model persamaan dengan variabel terikat lebih dari satu. Aplikasi yang digunakan untuk penyelesaian metode SEM adalah SPSS AMOS, hasil dari aplikasi dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini:
a. Subjective Norm (X1) atau SN
b. Image (X2) atau IMG
c. Job Relevance (X3) atau REL
d. Output Quality (X4) atau OUT
f. Computer Self-eficicacy (X6) atau CSE
g. Perceptions of External (X7) atau PEC
h. Computer Anxiety (X8) CANX
i. Computer Playfulnees (X9) CPLAY
j. Perceived Enjoyment (X10) atau ENJ
k. Objective Usability (X11) atau OU
l. Perceived Usefulness (Y1) atau PU
m. Perceived Ease of Use (Y2) atau PEOU
n. Behavioral Intention (Y3) atau BI
o. Use Behaviour (Y4) atau USE
p. Experiece (X1.1) atau EXP
Gambar 4.4 Hasil Analisa SEM 0,355
-0,012
-0,161
1,383
0,141
0,267
0,740 0,097
0,081 0,04
5 0,083 0,002
0,016
0,130
0,301
0,052
-0,001
4.2.5 Uji Kecocokan Fit (Model Fit)
Model fit terdiri dari pengujian seperti Goodness-of-Fit Index (GFI),
Adjust Goodness-of-Fit Index (AGFI), Tucker-Lewis Index (TLI), Root Mean
Square Error Approximation (RMSEA), The Minimum Sampel Discrepancy
Function (CMIN) dapat dianalisis sesuai kriteria yang diajukan dalam penelitian.
Pengujian dapat dilakukan menggunakan program Analisis Structural Equation Modeling (AMOS), hasil dari pengujian AMOS dapat dilihat model sudah sesuai dan dapat dilakukan pengujian selanjutnya.
Variabel untuk melakukan pengujian kecocokan Subjective Norm (X1 atau SN), Image (X2 atau IMG), Job Relevance (X3 atau REL), Output Quality (X4 atau OUT), Result of Demonstrability (X5 atau RES), Computer Self-eficicacy (X6 atau CSE), Perceptions of External (X7 atau PEC), Computer Anxiety (X8 atau CANX),
Computer Playfulnees (X9 atau CPLAX), Perceived Enjoyment (X10 atau ENJ),
Objective Usability (X11 atau OU), Perceived Usefulness (Y1 atau PU), Perceived
Ease of Use (Y2 atau PEOU), Behavioral Intention (Y3 atau BI), Use Behaviour
[image:63.595.137.489.582.711.2](Y4 atau USE), Experiece (X1.1 atau EXP), dan Voluntaries (X1.2 atau VOL). Hasil dari model kecocokan dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Model Fit
Indeks Nilai Acuan Hasil Evaluasi Model Chi square Sekecil Mungkin 3283.1 Sekecil Mungkin
Probability ≥ 0,05 0.000 Kurang fit
CMIN/DF ≤ 2,00 2.620 Kurang fit
RMSEA ≤ 0,08 0.079 fit
GFI Mendekati 1 - Kurang fit
AGFI Mendekati 1 - Kurang fit
TLI Mendekati 1 0.518 Kurang fit
Berdasarkan hasil diatas RMSEA dinyatakan fit, jika salah satu dari variabel dinyatakan fit maka model dapat dikatakan fit. Selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis menggunakan metode TAM 3.
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian hipotesa menggunakan analisa regresi menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) dan analisa regresi berganda multivariat. Pengujian dilakukan untuk menguji varibel dependen (terikat) dan independen (bebas), hasil dari pengujian dapat dilihat pada Lampiran 8.
[image:64.595.102.513.309.736.2]Hasil dari aplikasi AMOS yang menyatakan hipotesis diterima atau tidak dapat dilihat pada Tabel 4.5. Hipotesis dapat diterima apabila probabilitas (P) < 0.05.
Tabel 4.5 Regression Weight
Estimasi S.E C.R P Label
Y1 X1 ,045 .042 1.051 ,293 par_36
Y1 X2 ,078 ,089 ,879 ,382 par_37
Y1 X3 ,301 ,087 3,462 *** par_38
Y1 X4 ,052 ,407 ,126 ,900 par_39
Y1 X5 -,001 ,088 -,016 ,988 par_40
Y2 X6 ,015 ,066 ,233 ,816 par_41
Y2 X7 ,355 ,520 ,683 ,495 par_42
Y2 X8 -,012 ,078 -,152 ,879 par_43
Y2 X9 -,161 ,110 -1,465 ,143 par_44
Y2 X10 1,383 2,125 ,651 ,515 par_45
Y2 X11 ,141 ,066 2,137 ,033 par_46
Estimasi S.E C.R P Label
Y3 Y2 ,267 ,028 9,488 *** par_48
Y1 Y2 ,081 ,041 1,982 ,047 par_47
Y4 Y3 ,740 ,222 3,338 *** par_50
Y1 EXP ,016 ,009 1,680 ,093 par_54
Y3 EXP ,097 ,035 2,755 ,006 par_55
Y3 VOL ,130 ,197 ,661 ,509 par_51
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Subj