• Tidak ada hasil yang ditemukan

"Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa." (Hosea 12:6)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ""Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa." (Hosea 12:6)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Carilah Tuhan dan Hiduplah

Pelajaran-pelajaran Besar dari Para Nabi Kecil

Pelajaran

Kedua

Kwartal 2

,

Kasih dan Penghakiman – Dilema Allah

(Hosea)

6—12 April 2013

Diterjemahkan Oleh: Ludwig Beethoven Jones Noya

Editor: Daniel Saputra dan Yonata Bastian Sirkulasi: Janette Sepang

"Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa." (Hosea

(2)

Sabat

6 APRIL

Pendahuluan

Panggilan Penting

Faktor – faktor apa yang membuatmu menentukan siapa yang akan kamu nikahi? Karakteristik seperti apa yang menurutmu penting untuk diperhatikan? Apakah ada sifat-sifat yang ingin kamu hindari dalam memilih pasangan spesialmu itu? Kecenderungan manusia adalah menilai dulu, baru mengasihi. Dalam banyak hal, kecenderungan ini menjaga kita tetap aman dalam mengarungi dunia pergaulan. Namun bagaimanapun juga, saat kita telah menikah, penting sekali memutar konsep tersebut. Mengasihi dulu, baru menilai. Inilah model ilahi yang Allah ungkapkan kepada kita melalui bagaimana Dia berhubungan dengan bangsa Israel.

―Walaupun dunia ini penuh kerumitan, Allah telah

memanggil kita.‖

Hosea 12:6 menyatakan: ―"Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa." Bagian mana dari ayat ini yang paling berarti untukmu? Apakah ayat ini menantangmu? Menantikan apa? Ini adalah konsep yang secara khusu menantang kita, saat kita menghadapi pencobaan dalam hidup. Dunia zaman sekarang tidak terbayangkan lagi rumitnya. Situasi yang tidak adil dan kekejaman menjadi hal yang biasa. Hal-hal yang pantas, dan dapat diterima, sewaktu-waktu dapat berubah dan seringkali kita tersesat oleh dunia yang kerap kali berubah-ubah. Hasilnya, kemarahan dan frustrasi timbul sebagai reaksi alami terhadap dunia yang penuh keanehan. Namun, Allah masih berkata, tunggu.

Walaupun dunia ini penuh kerumitan, Allah telah memanggil kita. Ini bukanlah panggilan yang pasif. Ini adalah panggilan penting. Dunia ini semakin sulit untuk mengasihi. Dan dunia ini sangat membutuhkan kasih seperti Kristus. Oleh karena itu, Dia memanggil kita untuk menembus kekacauan dengan kasih yang tidak bersyarat. Hosea pasti sangat bingung, saat melihat ketidaksetiaan istrinya, Allah memanggilnya untuk tetap setia dalam kasihnya untuk istrinya. Ia harus menepikan kemarahan dan rasa frustrasinya kemudian kembali kepada kasih. Hal ini melambangkan hubungan Allah dengan Israel. Walaupun bangsa Israel penuh kekurangan, Allah mengasihi mereka. Saat mereka lari dari Dia, dan berhubungan dengan percabulan yang menyebabkan sedih dan patah hati. Namun pada akhirnya, kasih Allah yang tidak bersyarat untuk mereka memberikan pengampunan dan pemulihan.

Dunia ini sangat buruk. Dunia ini semakin sulit untuk mengasihi. Orang-orang di dunia ini frustrasi, bingung, dan tidak adil. Mempraktekkan kasih dalam dunia ini akan membawa kita pada kesedihan dan kekecewaan. Hubungan Allah dengan Israel dalam kitab Hosea menunjukkan kepada kita bahwa, meskipun Dia tidak kebal dari rasa sakit yang kasih tak bersyarat dapat timbulkan, namun Dia tetap mengasihi, dan Dia menyediakan kesempatan untuk mengampuni.

Lizzette Harper Mattson, Broken Arrow, Oklahoma, U.S.A.

.

(3)

Minggu

7 APRIL

Bukti

Kemakmuran: Kisah yang

Mengandung Nasihat

Kitab Hosea adalah kitab pertama yang ditentukan sebagai kitab Nabi-Nabi Kecil. Para peneliti menempatkan tulisan Hosea ke dalam masa antara 750 dan 725 SM. Hal ini menempatkan Hosea dalam salah satu periode yang paling bergolak dalam sejarah Israel. ―Kelihatannya, Israel dalam pemerintahan Yerobeam II sangat makmur dan sukses, lebih dari masa kepemimpinan Daud dan Salomo....Perbatasan utara hampir seluas perbatasan dibawah

kepemimpinan raja-raja pendahulu ini. (lihat 2 Raja-Raja 14:25, 28)‖1 Walaupun kelihatannya

sangat makmur, namun Israel mengalami kemerosotan moral dan kerohanian. Mereka menyembah ilah lain, percabulan, bermabuk-mabukan, dan pengorbanan anak untuk dewa. Allah Abraham, Ishak, dan Yakub telah digantikan oleh hawa nafsu, kejahatan, dan ketamakan.

―Hosea menuliskan tentang kasih Allah yang

kekal kepada umat-Nya.‖

Keadaan sosial Israel yang tidak tenteram mengakibatkan ketidakstabilan politik karena selama Raja Yerobeam II bertahta, terjadi serangkaian pembunuhan. Dimulai dari Raja Zakharia pada tahun 747 SM, Lima raja Israel memperoleh kekuatan melalui membunuh raja yang bertahta, hingga membuka pintu untuk invasi dari bangsa Asyur. Tentara bangsa Asyur menyerang kerajaan Israel bagian utara. Dan sebagai akibat kebusukan etika di dalam pemerintahan, dan pelarian mereka dari Allah, kerajaan besar Israel jatuh, dan memulai periode yang dikenal dengan penawanan Bangsa Asyur.

Adalah hal yang mengerikan saat kita merenungkan bahwa meskipun Israel telah mengalami banyak hal dengan Allah, mereka tetap lari menjauh dari Dia. Tidak boleh kita abaikan bahwa selama periode kemakmuran sosial dan ekonomi, dosa-dosa bangsa itu sampai pada puncaknya. Betapa miripnya dengan dunia zaman sekarang? Apakah kemewahan dan kenyamanan modern yang kita miliki mengubah hubungan kita dengan Allah?

Sebuah sejarah yang ironis, saat peradaban memasuki masa kemakmuran, orang-orang mulai menjauh dari Allah dan mengarah kepada manusia. Saat hal ini terjadi, moral diabaikan dan masyarakat bergerak dari kemakmuran kepada perubahan besar, dan akhirnya kekacauan. Sama seperti yang nubuatan Hosea ramalkan, ketidakpatuhan bangsa Israel memberikan jalan kepada bangsa lain untuk mengalahkan mereka. Namun Hosea masih tetap menuliskan tentang kasih Allah yang kekal kepada umat-Nya.

REAKSI

1. Aspek apa dalam kehidupan modern yang merampok waktumu dengan Tuhan?

2. Sarana modern apa yang engkau rela lepaskan untuk hubungan yang lebih dalam dengan Kristus?

1. The SDA Bible Commentary, vol. 4, 2nd ed., p. 88

Craig Mattson, Broken Arrow, Oklahoma, U.S.A

1 Raj. 15:19; Rom. 5:8

(4)

Senin

8 APRIL

Logos

Berbicara Dengan Sederhana

Sejak awalnya, Allah memiliki kerinduan untuk berkomunikasi dengan anak-anakNya. Bahkan sejak kejatuhan manusia, Dia menyediakan berbagai metode komunikasi untuk membuat kita mengetahui maksud-Nya. Dia menggunakan bahasa dan istilah yang menembus kapasitas kita yang terbatas untuk mengerti hal-hal kerohanian dan yang menembus hati yang bebal.

―Betapa luar biasanya hal itu, di tengah

pemberontakan kita, Allah tidak

meninggalkan kita.‖

Dalam kitab Hosea, Allah menggunakan berbagai kiasan untuk menolong bangsa Israel mengerti kondisi kerohanian mereka. Bahkan hingga hari ini, kiasan-kiasan, analogi, dan perumpamaan ini menghubungkan pembaca atau pendengar kepada kebenaran rohani yang mendasar. Sebagai tambahan dari kiasan suami-istri di minggu lalu, Allah bermaksud membuka mata umat-Nya melalui gambaran ini.

Merpati yang tidak berakal (Hos. 7:11, 12; Prov. 1:4)

Dalam Hosea 7, Allah merujuk kepada merpati yang berpikiran sempit untuk menggambarkan kesembronoan umat-Nya. Ini adalah seekor burung yang merasa memiliki sedikit akal sehat. ―Kepolosan yang sama sekali sederhana dari burung merpati yang terbang tepat ke arah jaring si penangkap burung, tanpa menduga atau mengamati (Ams. 1:4), digunakan

sebagai perumpamaan dari kebodohan Efraim.‖1

Israel telah meminta pertolongan kepada orang-orang kafir, gantinya meminta kepada Allah. Perlahan mereka menyadari bahwa dengan menolak Allah, mereka menempatkan diri mereka di tempat yang menuntun mereka pada kehancuran.

Kita tidak boleh mengulangi sejarah Israel. Jadilah bijak, bukan dungu, karena dengan cara yang dungu kita menjadi tak berakal dan mudah terjerat. Dengan menjadi bijak melalui takut akan Tuhan, pemikiran dan tindakan kita akan menggenapi ―yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah| (Roma 12:2)

Anak Lembu Yang Terlatih (Hos. 10:11–13; Matt. 11:28–30)

. Dalam Hosea 10 Kita dapat menemukan Allah menggunakan gaya hidup pertanian untuk

menggambarkan kondisi yang Israel alami sebagai hasil dari dosa mereka. Pada zaman dahulu, lembu jantan biasanya digunakan untuk mengirik gandum ―dengan cara menginjak-injak dengan

kaki mereka atau melalui menarik kereta pengirik.‖2 Berdasarkan gambaran ini, Tuhan

mengatakan kepada Israel bahwa Dia akan memasang kuk di leher mereka (Hos. 10:11). Kemudian di ayat 12, ―Hosea menyajikan panggilan untuk bertobat dan untuk berubah kepada pertobatan yang sesungguhnya. Allah menjamin umat-Nya apabila mereka memberikan hidupnya kepada kehendak-Nya, dan memperlakukan sesamanya dengan adil, mereka akan

menerima upahnya.‖3

Hos. 7:11, 12; 10:11–13; 11:1, 3

(5)

Sudah berapa kali kita jatuh ke siklus yang sama? Kita mempercayai diri kita sendiri dan hal-hal duniawi, gantinya percaya kepada Allah. Dan kita berjalan dengan kuk yang berat di leher kita, bayangkanlah mengapa kita mengalami keadaan yang tidak menguntungkan. Namun meskipun demikian, Allah memanggil kita kepada kebebasan.‖ Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." (Mat. 11:28-30). Ini bukanlah sebuah saran namun sebuah panggilan untuk menggunakan kuk Kristus, gantinya kuk dunia.

Anak Kecil yang Baru Belajar Berjalan (Hos. 11:1, 3)

Dalam Hosea 11:1,3, kita menyaksikan keintiman yang dapat terjadi antara Allah dan umat-Nya. Dalam ayat ini, Allah merujuk umat-Nya sebagai anak-Nya. Betapa luar biasanya hal itu, di tengah pemberontakan kita, Allah tidak meninggalkan kita. Dia mengajarkan kita bagaimana berjalan dalam jalan-Nya. Dia memulihkan kita dari pelanggaran kita. Dan saat kita tersesat, Dia dengan sabar membimbing kita dengan kasih yang lembut dan disiplin yang membangun karakter kita (Ibr. 12:6)

Kasih Allah yang Besar (Hos. 11:8, 9; Rom. 5:8)

Kita tidak bisa melupakan bahwa di tengah kemarahan Allah yang berbudi kepada Israel, Dia selalu siap memberikan pengampunan dan belas kasihan. Bahkan di tengah dosa dan pemberontakan kita yang mengerikan, Allah menunjukkan kasih-Nya melalui karunia Anak-Nya (Rom. 5:8). Marilah kita mengakui bahwa kasihnya kepada kita adalah tidak terpahami dan jauh di luar imajinasi kita. Apa yang harus kita lakukan adalah percaya bahwa kasih-Nya kepada kita adalah nyata dan kasih-Nya menyediakan kita pengalaman untuk merubah hidup kita.

REAKSI

1. Kiasan apa yang bisa kamu gunakan untuk menggambarkan perjalananmu dengan Allah? 2. Dengan cara seperti apa Allah telah sabar terhadapmu?

3. Bagaimana kamu dapat merespons ungkapan kasih Allah kepadamu? ---

1. The SDA Bible Commentary, vol. 4, 2nd ed., p. 907 2. Ibid, p. 919

3. Ibid

(6)

Selasa

9 APRIL

Kesaksian

Memelihara Kebun Hati

Sangat sering bangsa Israel terombang-ambing antara kesetiaan dan kebodohoan. Hosea menggambarkan perbandingan yang mengarah kepada keengganan Israel untuk mengikuti Allah. Ellen White menggunakan bahasa dari Hosea saat dia menggambarkan analogi yang indah mengenai seperti apa kesetiaan Allah itu.

―Kita harus berakar kepada Kristus.‖

―Kebun hati itu harus dipelihara. Tanah harus dikerjakan oleh pertobatan yang mendalam terhadap dosa. Tanaman-tanaman racun, berasal dari setan harus dicabut. Tanah yang pernah dipenuhi oleh semak duri hanya bisa dibersihkan oleh kerja keras. Dengan demikian kecenderungan-kecenderungan yang jahat dari hati itu dapat dikalahkan hanya dengan usaha yang ikhlas dalam nama dan kekuatan Yesus. Tuhan memohon kepada kita melalui perantaraan nabi-Nya, "Bukalah bagimu tanah baru, dan janganlah menabur di tempat duri tumbuh." "Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia!" Pekerjaan ini ingin

dilaksanakan-Nya bagi kita dan Ia meminta kita untuk bekerja sama dengan Dia.‖1

Sebagaimana tanaman itu berakar dalam tanah, demikianlah kita harus berakar dalam Kristus. Sebagaiman tanaman itu menerima sinar matahari, embun dan hujan, demikianlah kita menerima Roh Kudus. Jika hati kita berdiam dalam Kristus, Ia akan datang kepada kita, "Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi." Matahari Kebenaran akan menyinari kita "dengan kesembuhan pada sayap-Nya." Kita akan "seperti bunga bakung." Kita "tumbuh seperti gandum; mereka akan berkembang seperti pohon anggur"2

Berdoa adalah membuka hati kepada Allah seperti seorang sahabat. Mata iman akan melihat Allah begitu dekat dan si pemohon akan memperoleh bukti yang mulia dari kasih dan perhatian ilahi padanya. Namun mengapa ada banyak doa yang tidak dijawab? Daud berkata, ―Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian. Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar. ― (Mazmur 66:17,18). Melalui nabi yang lain, Tuhan memberikan kita sebuah janji, ―apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, ― (Yer. 29:13). Dan dia berkata lagi tentang beberapa orang yang ―tidak berseru kepada-Ku dengan

segenap hati‖ (Hos. 7:14). Permohonan yang hanya di bibir saja, yang Tuhan tidak terima.‖3

Doa, Firman, dan hubungan kita dengan sesama adalah penyubur kerohanian untuk jiwa kita. Dengan menjaga hal-hal tersebut di tengah kehidupan kita, kita memperkokoh keselarasan rohani dengan Kristus.

REAKSI

1. Seberapa sering kamu memelihara kebun hatimu?

2. Apa yang dapat kamu lakukan untuk membuat doa, ibadah, dan pelayanan kepada sesama yang rutin?

--- 1. Christ’s Object Lessons, p. 56 2. Education, p. 106.

3. Gospel Workers, 1892, p. 35.

Matthew Hargett, Tulsa, Oklahoma, U.S.A.

(7)

Rabu

10 APRIL

Bagaimana

Menguji Belas Kasihan Allah

Saat saya berumur tiga tahun, saya dan adikku selalu menyibukkan ibu saya. Kami tinggal disebuah perkebunan besar di pedesaan. Suatu hari, saya memutuskan untuk berjalan sepanjang jalan berlumpur untuk melihat kemana jalan itu akan membawa saya. Saya hanya berjalan sepanjang 1/8 mil saat segumpalan besar awan berdebu muncul di hadapan saya. Nenekku mencariku dengan mobil. Di saat yang sama, ibuku mencariku di ruangan bawah rumah dan ladang terdekat. Jika bukan karena cinta dan belas kasihannya, aku mungkin sudah dipukul atau dicambuk. Namun malahan dia memelukku dengan erat, dan dengan belas kasihan mengingatkanku untuk tetap berada di halaman kami setiap waktu. Kemarahannya dikesampingkan dengan kasih. Dalam kitab Hosea, Allah membandingkan tindakan Israel dengan seorang anak yang mengembara. Allah berhak untuk marah kepada mereka, namun Dia malah mengampuninya dan memberikan belas kasihan. Bagaimana kita merespons cinta yang seperti itu?

―Cobalah menjadi seorang teman. Praktekkan belas

kasihan yang Allah tunjukkan kepada Israel.‖

Ambillah waktu untuk berdoa. Sama seperti ibuku mengasihani aku, Allah berbelas kasihan

kepada kita, bahkan saat kita ‗menguji‘ dia. Kita mungkin tidak menyadarinya, namun kita seringkali menguji Dia melalui dosa kita. Saat pencobaan itu datang, kita membenarkan itu. Semakin kita memikirkan dosa kita, semakin banyak jalan kita menemukannya di sekitar hukum Allah. Nanti, saat kamu merasionalkan sesuatu yang kamu tahu itu salah, libatkan juga Allah dalam pikiranmu. Jika kamu merasa tidak layak mendekatinya di saat itu, berdoa dengan tekun! Inilah saat dimana kita sangat membutuhkan-Nya. Saat Dia terlibat, dosa akan menjauh.

Pikirkan orang lain. Saat seseorang menguji kesabaranmu, mintalah Allah untuk membantumu

tidak berpikir buruk. Mungkin saja salah satu anggota keluarganya meninggal dunia, atau saat itu harinya sedang tidak berlangsung dengan baik. Gantinya menanggapi dengan kemarahan atau frustrasi, cobalah menanggapi dengan belas kasihan. Cobalah menjadi seorang teman. Praktekkan belas kasihan yang Allah tunjukkan kepada Israel, berulang-ulang.

REAKSI

1. Karena Allah berbelas kasihan kepada kita, apakah hal itu bermaksud kita tidak perlu khawatir tentang apa yang kita lakukan, katakan, dan pikirkan? Jelaskan jawabanmu.

2. Apa yang dapat kamu lakukan saat seseorang benar-benar mengganggu hatimu?

3. Bagaimana belas kasihan Allah mempengaruhi pemikiranmu tentang hubungan antara iman dan perbuatan?

Alexa Fisher, Bristow, Oklahoma, U.S.A.

(8)

Kamis

11 APRIL

Opini

Merpati, Lembu, dan Kita

Biasanya kita berpikir bahwa merpati adalah burung yang penuh damai. Faktanya, Perjanjian baru menggambarkan Roh Kudus berwujud merpati. Karena itu, menarik sekali melihat Hosea menggunakan merpati sebagai lambang kesembronoan. Ya, merpati memang tidak begitu pintar. Jadi tidak heran dengan pelanggaran seksual Israel, Hosea membandingkannya dengan burung bodoh yang tidak terarah. Merpati begitu mudah ditangkap dan dijual karena mereka tidak memberikan perlawanan saat ditangkap. Jadi mungkin Hosea menggambarkan Israel dengan merpati karena mereka tidak melawan; mereka tidak berdiri teguh untuk kepercayaannya.Israel terlihat hanya mengikuti hasrat dan nafsu mereka yang tidak terkendali.

―Adalah hal yang menyegarkan saat melihat orang

dewasa berkomunikasi dengan orang muda.‖

Dalam Hosea 10 kita menemukan analogi hewan yang lain. Disini, Hosea menggunakan anak lembu sebagai simbol keras kepala. Anak lembu tidak agresif. Mereka hanya pengikut, bukan pemimpin, dan mereka senang makan rumput dan mengunyahnya seharian. Mereka juga punya kebiasaan buruk dengan sering tersesat, sifat-sifat yang juga ada dalam diri bangsa Israel.

Gambaran-gambaran dari umat pilihan Allah ini seperti gambaran yang buruk, namun juga memberikan pelajaran untuk gereja di zaman ini. Sebagai seorang wanita, orangtuaku dan orang-orang lain menuntunku bertindak sesuai kekristenan. Bagaimanapun, ada juga yang bilang kepadaku sesuatu, sementara mereka melakukan hal yang sebaliknya. Hal ini membuat saya merasa tidak terhubung dengan gereja dan pemimpin-pemimpinnya. Bahkan sekarang ini, saya terkadang merasa bahwa mereka melihat saya terlalu muda dan tidak penting. Terkadang mereka mengingatkan saya kepada burung yang tak berakal di Kitab Hosea. Pemimpin yang saya hargai adalah mereka yang berusaha dengan hati nurani untuk mengenal orang muda, dan mereka yang berhati-hati dan dengan hormat dalam pendekatan kepada cara hidup orang muda. Adalah hal yang menyegarkan saat melihat orang dewasa berkomunikasi dengan orang muda. Orang-orang ini berbeda, bahkan berbanding terbalik dengan burung yang tak berakal dan anak lembu yang keras kepala. Karena itu, mereka menginspirasi saya untuk tetap berada di gereja dan dekat dengan Allah.

REAKSI

1. Apakah pelajaran rohani yang dapat ktia peroleh melalui kesamaan sifat-sifat positif dan negatif dari manusia dan hewan?

2. Bagaimana caramu melakukan tanggung jawab rohanimu? Apakah sebagai hewan yang tak berakal dan keras kepala atau sebagai manusia yang berakal budi?

Porsche Hancock, Tulsa, Oklahoma, U.S.A.

Hos. 7:10–15; 10:10–12

(9)

Jumat

12 APRIL

Eksplorasi

Kembali Kepada Allah

KESIMPULAN

Bangsa Israel kerap kali jauh dari Tuhan. Seberapa sering kita jauh dari Dia? Kita tidak lebih baik dari mereka --- istri yang cabul, burung merpati yang tidak berakal, anak kecil yang baru belajar berjalan. Di tengah pengembaraan, Allah tetap sama. Dia mengasihi kita dan menginginkan kita untuk kembali pada-Nya. Bagaimanapun, ini bukan berarti kita mengambil kasih-Nya begitu saja. Namun, kita harus berusaha untuk menyelaraskan hati kita dan hati-Nya, pikiran kita dengan pikiran-Nya, dan membiarkan Dia bekerja di dalam kita melalui hal yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.

PIKIRKAN

 Membuat daftar, pengalamanmu saat jauh dari Tuhan di masa lalu. Di setiap daftarmu,

tulislah bagaimana cara-Nya membawamu kembali.

 Menggubah sebuah musik—dengan atau tanpa lirik—yang melukiskan pengembaraan

hati kita dan Bapa yang menanti kita dengan tangan terbuka. Bagikanlah dengan temanmu.

 Setiap saat engkau merasa pikiranmu mengembara, ambillah waktu untuk mengulangi

ayat inti untuk dirimu. Gunakan ini sebagai cara sederhana untuk kembali kepada Allah.

 Menghubungi temanmu yang sedang jauh dari Tuhan melalui telepon atau e-mail.

Gunakanlah kesempatan untuk mengajaknya berbagi kasih Yesus.

 Menggambar sebuah lukisan untuk menjelaskan salah satu analogi dalam pelajaran

minggu ini: merpati yang tak berakal, anak lembu yang keras kepala, atau anak kecil yang baru belajar berjalan.

 Menyediakan waktu di alam untuk berbicara dengan Tuhan. Mintalah Dia untuk

menunjukkan kepadamu area dimana engkau mengembara dan butuh untuk bertumbuh lebih dekat dengan-Nya. Gunakan Hosea 12:6 sebagai bagian doamu.

HUBUNGKAN

Joel 2:12, 13; Micah 6:8.

Para Nabi dan Bapa pasal 23;

Kebahagiaan Sejati pp. 67‒75.

Allison Sauceda, Centerville, Ohio, U.S.A.

Referensi

Dokumen terkait

dilarang untuk menjadi anggota Pembina karena peraturan perundang-undangan yang berlaku;--- (3) Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota Pengurus dan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat kandungan flavonoid dan polifenol pada royal jelly dengan total fenol sebesar 0.96% yang merupakan antioksidan, baik digunakan

Keterlibatan anggota kelompok simpan pinjam dalam penyelenggaraan belum tentu menentukan peningkatan taraf hidup anggota kelompok simpan pinjam pada semua kategori

Dengan demikian diperlukan pengembangan perbaikan protokol autentikasi ISP X dan diperlukan analisis dengan meng- gunakan BAN logic untuk menganalisis kembali protokol

Non Aplicable PT Truslove Young Building Products Indonesia tidak menerima bahan baku kayu bekas/hasil bongkaran, seluruh bahan baku yang diterima berupa kayu bulat hutan hak

Berdasarkan permasalahan tersebut maka pada tugas akhir ini penulis ingin membandingkan metode Naïve Bayes dan Certainty Factor pada sistem pakar untuk mendiagnosa

L : LULUS Dekan/Sekretaris Rayon 105 Universitas Riau. TL :

Siswa dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada semua indikator, hasil belajar (HB), kompetensi dasar (KD), dan