• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Pembangunan Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengantar Ekonomi Pembangunan. Pembangunan Daerah"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar  Ekonomi  Pembangunan

Pembangunan  Daerah

Putri  Irene  Kanny

(2)

Sub  Pokok  bahasan  pertemuan  ke-­10

z

Pengertian  Pembangunan   Ekonomi  Daerah

z

Teori  Pertumbuhan   dan  Pembangunan    

Ekonomi  Daerah

z

Paradigma  Baru  Teori  Pembangunan   Daerah

z

Perencanaan  Pembangunan    Daerah

z

Tahap-­tahap   Perencanaan  Pembangunan  

Daerah

z

Peran  Pemerintah  Dalam  Pembangunan  

(3)

PENDAHULUAN

ASPEK  EKONOMI  :

1. Suatu daerah dianggap sebagai ruang di mana  kegiatan ekonomi  

terjadi clan di dalam berbagai pelosok ruang tersebut terdapat sifat-­

sifat yang sama.  Kesamaan sifat-­sifat tersebut antara lain  dari segi

pendapatan per kapitanya,   sosial-­budayanya,   geografisnya,   dan  

sebagainya.  

Daerah dalam pengertian seperti ini  disebut daerah homogen

1. Suatu daerah dianggap sebagai suatu ekonomi   ruang yang dikuasai

oleh satu atau beberapa pusat  kegiatan ekonomi.  

Daerah dalam

pengertian ini  disebut daerah modal

2. Suatu daerah adalah suatu ekonomi   ruang yang berada di bawah satu

administrasi tertentu seperti satu provinsi,  kabupaten,   kecamatan,   dan  

sebagainya.   Jadi daerah di sini  didasarkan pada pembagian

administratif suatu negara.  

Daerah dalam pengertian seperti ini  

dinamakan daerah perencanaan atau daerah administrasi.  

(4)

Dalam praktik,  jika kita membahas perencanaan

pembangunan ekonomi daerah maka pengertian yang  ketiga

tersebut di  atas yang  lebih banyak digunakan,  karena

v

Dalam melaksanakan kebijaksanaan dan rencana

pembangunan daerah diperlukan tindakan-­tindakan dari

berbagai lembaga pemerintah.  Oleh karena itu,  akan lebih

praktis jika suatu negara dipecah menjadi beberapa

daerah ekonomi berdasarkan satuan administratif yang  

ada.  

v

Daerah  yang  batasannya ditentukan secara administratif

lebih mudah dianalisis,  karena biasanya pengumpulan

data  di  berbagai daerah dan suatu negara,  pembagiannya

didasarkan pada satuan administratif.  

(5)

PEMBANGUNAN  EKONOMI  DAERAH  

Pembangunan  ekonomi  daerah  

adalah   suatu  

proses

di  

mana  

pemerintah  daerah  dan  masyarakatnya  mengelola  

sumberdaya-­sumberdaya

yang  ada  dan  

membentuk   suatu  

pola  kemitraan  

antara  

pemerintah

daerah  dengan  

sektor

swasta

untuk  menciptakan   suatu  lapangan   kerja  baru  dan  

merangsang   perkembangan   kegiatan  ekonomi   dalam  wilayah  

tersebut.  

Tujuan utama

untuk meningkatkan jumlah dan jenis

peluang kerja untuk masyarakat daerah.

Terjadi kerjasama antara Pemerintah Daerah dan

Masyarakat dengan sumberdaya yang ada untuk

meningkatkan pembangunan daerah

(6)

TEORI  PERTUMBUHAN  DAN  

PEMBANGUNAN  DAERAH  

Bahasan  Teori-­teori  ini  adalah  pembahasan   yang  berkisar  

tentang   metoda  dalam  menganalisis   perekonomian   suatu  

daerah dan  teori-­teori  yang  membahas  tentang   faktor-­faktor  

yang  menentukan   pertumbuhan   ekonomi  suatu  daerah  tertentu.

Pembangunan  Daerah  

=  f(sumberdaya  alam,  tenaga  

kerja,  investasi,  entrepreneurship,  transportasi,  komunikasi,  

komposisi  industri,  teknologi,  luas  daerah,  pasar  ekspor,  

situasi  ekonomi  internasional,  kapasitas  pemerintah  daerah,  

pengeluaran  pemerintahpusat,  dan  bantuan-­bantuan  

(7)

Peranan  teori  ekonomi  Neo  Klasik  tidak  terlalu  besar  dalam  

menganalisis  pembangunan  daerah  (regional)  karena  

teori  ini  tidak  memiliki  dimensi  spasial  yang  signifikan.  

Namun  demikian,  teori  ini  memberikan  2  konsep  pokok  

dalam  pembangunan  ekonomi  daerah  yaitu

1. Keseimbangan (equilibrium)    

2. Mobilitas faktor  produksi.  Artinya,  sistem  perekonomian  

akan  mencapai  keseimbangan  alamiahnya  jika  modal  

bisa  mengalir  tanpa  restriksi  (pembatasan).  Oleh  karena  

itu,  modal  akan  mengalir  dari  daerah  yang  berupah  

tinggi  menuju  ke  daerah  yang  berupah  rendah.  

Teori Ekonomi Neo  Klasik

(8)

Teori  basis  ekonomi  ini  menyatakan   bahwa  faktor  penentu   utama  

pertumbuhan   ekonomi   suatu  daerah  adalah   berhubungan  

langsung   dengan   permintaan   akan  barang  dan  jasa  dari  luar  

daerah,  Pertumbuhan   industri-­industri   yang  menggunakan  

sumberdaya   lokal,  termasuk  tenaga  kerja  dan  bahan   baku  

untuk  diekspor,  akan  menghasilkan   kekayaan   daerah  dan  

penciptaan   peluang   kerja  (job  creation).  

Strategi  pembangunan   daerah  yang  muncul  yang  didasarkan  

pada  teori  ini  adalah  penekanan   terhadap   arti  penting  bantuan  

(aid)  kepada   dunia  usaha  yang  mempunyai   pasar  secara  

nasional   maupun   internasional.   Implementasi   kebijakannya  

mencakup   pengurangan   hambatan/  batasan   terhadap  

perusahaan-­ perusahaan   yang  berorientasi   ekspor  yang  ada  

(9)

Para  ekonomi  regional  sering  mengatakan   bahwa  ada  3  

faktor  yang  mempengaruhi   pertumbuhan   daerah  yaitu:  

lokasi,  lokasi,  dan  lokasi!  

Pernyataan   tersebut   sangat  masuk  akal  jika  dikaitkan  dengan  

pengembangan   kawasan  industri.  Perusahaan   cenderung  

untuk  meminimumkan  biayanya  dengan   cara  memilih  

lokasi  yang  memaksimumkan  peluangnya   untuk  

mendekati  pasar.  Model  pengembangan   industri  kuno  

menyatakan   bahwa  lokasi  yang  terbaik  adalah  biaya  yang  

termurah  antara  bahan  baku  dengan   pasar.  

Keterbatasan   dari  teori  lokasi  ini  pada  saat  sekarang  adalah  

bahwa  teknologi  dan  komunikasi  modern  telah  mengubah  

signifikansi  suatu  lokasi  tertentu   untuk  kegiatan   produksi  

dan  distribusi  barang.  

(10)

Teori  tempat  sentral  (central  place  theory)  

menganggap   bahwa  ada  hirarki  tempat  

(hierarchy  of  places).  Setiap  tempat  sentral  

didukung  oleh  sejumlah  tempat  yang  lebih  

kecil  yang  menyediakan  sumberdaya  

(industri  dan  bahan  baku).  Tempat  sentral  

tersebut  merupakan  suatu  pemukiman  

yang  menyediakan  jasa-­jasa  bagi  

penduduk  daerah  yang  mendukungnya.  

Teori Tempat Sentral

(11)

Kondisi  daerah-­daerah   sekitar  kota  yang  

semakin  buruk  menunjukkan  konsep  dasar  

dari  tesis  kausasi  kumulatif  (cumulative  

causation)  ini.  Kekuatan-­kekuatan  pasar  

cenderung  memperparah   kesenjangan  antar  

daerah-­daerah   tersebut  (maju  versus  

terbelakang).  Daerah  yang  maju  mengalami  

akumulasi  keunggulan  kompetitif  banding  

daerah-­daerah   lainnya.  Hal  ini  yang  disebut  

Myrdal  (1957)  sebagai  backwash  effect  

(12)

Teori  daya  tank  industri  adalah  model  

pembangunan  ekonomi  yang  paling  

banyak  digunakan  oleh  masyarakat.

Teori  ekonomi  yang  mendasarinya  

adalah  bahwa  suatu  masyarakat  dapat  

memperbaiki  posisi  pasarnya  terhadap  

industrialis  melalui  pemberian  subsidi  

dan  insentif  

(13)

PARADIGMA  BARU  TEORI  

(14)

PERENCANAAN  PEMBANGUNAN  

EKONOMI  DAERAH  

Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bukanlah

perencanaan dari suatu daerah,  tetapi perencanaan

untuk suatu daerah

Perencanaan untuk memperbaiki penggunaan sumberdaya-­

sumber daya publik yang  tersedia di  daerah tersebut dan untuk

memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam menciptakan nilai

sumberdaya-­ sumberdaya swasta secara bertanggungjawab.  

Melalui perencanaan pembangunan ekonomi daerah,  suatu

daerah dilihat secara keseluruhan sebagai suatu unit  ekonomi

(economic   entity) yang  di  dalamnya terdapat berbagai unsur

yang  berinteraksi satu sama lain.  

(15)

PERLUNYA  PERENCANAAN  

PEMBANGUNAN  DAERAH  

Perbedaan tingkat pembangunan antar daerah,  

mengakibatkan perbedaan tingkat kesejahteraan antar

daerah,  dan kalau hal ini dibiarkan dapat menimbulkan

dampak yana kurang menguntungkan bagi suatu negara.  

Hirschman  (1958)  mengemukakan bahwa jika suatu

daerah mengalami perkembangan,  maka

perkembangan itu akan mernbawa pengaruh atau

imbas ke daerah lain  

Menurut Hirschman,  daerah di  suatu negara dapat dibedakan menjadi

daerah kaya  dan miskin.  Jika perbedaan antara kedua daerah tersebut

semakin menyempit berarti terjadi imbas yang  baik (trickling  down  

effects).Sedangkan jika perbedaan antara kedua daerah tersebut

(16)

Campur  Tangan  Pemerintah  (perencanaan) untuk  

pembangunan  daerah-­daerah  mempunyai  manfaat  

yang  sangat  tinggi,  di  samping  mencegah  jurang  

kemakmuran  antar  daerah,  melestarikan  

kebudayaan  setempat,  dapat  juga  menghindarkan  

perasaan  tidak  puas  masyarakat.  

Jika  masyarakat  sudah  tenteram,  dapat  membantu  

terciptanya  kestabilan  dalam  masyarakat  terutama  

kestabilan  politik,  padahal  kestabilan  dalam  

masyarakat  merupakan  syarat  mutlak  jika  suatu  

negara  hendak  mengadakan  pembangunan  negara  

secara  mantap.  

(17)

IMPLIKASI  PERENCANAAN  

PEMBANGUNAN  EKONOMI  DAERAH  

Ada  3  implikasi pokok dari perencanaan

pembangunan ekonomi daerah:

1)

Perencanaan pembangunan ekonomi daerah

yang  realistik memerlukan pemahaman tentang

hubungan antara daerah dengan lingkungan

nasional di  mana daerah tersebut merupakan

bagian darinya,  keterkaitan secara mendasar antara

keduanya,  dan konsekuensi akhir dari interaksi

(18)

Ada  3  implikasi pokok dari perencanaan

pembangunan ekonomi daerah:

2)

Sesuatu yang  tampaknya baik secara nasional

belum tentu baik untuk daerah,  dan sebaliknya

yang  baik bagi daerah belum tentu baik secara

nasional.  

3)

Perangkat kelembagaan yang  tersedia untuk

pembangunan daerah.

MISAL.  Administrasi,  proses  pengambilan

keputusan,  otoritas-­biasanya sangat berbeda

pada tingkat daerah dengan yang  tersedia pada

tingkat pusat.  

(19)

TAHAP-­TAHAP  PERENCANAAN  

PEMBANGUNAN  DAERAH  

Menurut  Blakely  (1989)  ada  6  tahap  dalam  proses  

perencanaan  pembangunan  ekonomi  daerah

(20)

Menurut  Blakely  (1989)  ada  6  tahap  dalam  proses  

perencanaan  pembangunan  ekonomi  daerah

(21)

1)

Evaluasi  siklus  perencanaan  sebelumnya  

2)

Kinerja  dari  proyek-­proyek  pembangunan  sebelumnya  yang  

dilakukan  di  daerah  tersebut  dan  daerah-­daerah  sejenis  

lainnya.  

3)

Penaksiran  sumberdaya-­sumberdaya  pembangunan  di  luar  

daerah,  tetapi  tersedia  dan  potensiai  untuk  tersedia  (dana  

publik  atau  swasta  yang  dapat  diinvestasikan  pada  bidang  yang  

diinginkan  oleh  pembangunan  ekonomi  daerah,  bakat-­bakat  

khusus  atau  kapabilitas  individual  dan  lembaga-­lembaga   yang  

dapat  ditarik,  clan  sebagainya).  

4)

Karakteristik  dan  dinamika  kondisi  daerah,  khusunya  data  

perekonomian,  infrastruktur,  karakteristik  fisik  dan  sosial,  

sumberdaya,  dan  institusi,  dan  sebagainya.  

5)

Keterkaitan  antara  kondisi  daerah  dengan  daerah-­daerah  

lainnya  

Sistem Informasi Perencanaan (Pengumpulan dan

(22)

SUMBERDAYA  PERENCANAAN  

UNTUK  PEMBANGUNAN  DAERAH  

Lingkungan Fisik sebagai Sumberdaya Perencanaan

Pemerintah daerah biasanya memperhatikan masalah

lingkungan fisik-­infra-­struktur fisik-­yang  tentu saja penting

bagi dunia usaha dan industri.    

Lingkungan Regulasi sebagal Sumberdaya Perencanaan

Misalnya,  beberapa kota di  negara maju belakangan ini telah

menciptakan pusat pelayanan bisnis terpadu (one  stop)    

Lingkungan Attitudinal  sebagai Sumberdaya Perencanaan

Dunia usaha sering kali  tidak akan memilih suatu daerah tertentu

karena penduduknya dikenal,  misalnya bersikap "anti  bisnis".    

(23)

PERAN  PEMERINTAH  DALAM  

PEMBANGUNAN  DAERAH  

Tahap pertama perencanaan bagi setiap organisasi

yang  tertarik dalam pembangunan ekonomi

daerah adalah menentukan peran (role)  yang  

akan dilakukan dalam proses  pembangunan.  

Ada  4  peran yang  dapat diambil oleh pemerintah

daerah dalam proses  pembangunan

ekonomi daerah yaitu sebagai entrepreneur,  

koordinator,  fasilitator,  dan stimulator  bagi

lahirnya inisiatif-­ inisiatif pembangunan

(24)

ENTREPRENEUR  

Pemerintah daerah bertanggungjawab untuk

menjalanksn suatu usaha bisnis.  Pemerintah

daerah bisa mengembangkan suatu usaha

sendiri (BUMD).  Aset-­aset pemerintah daerah

harus dapat dikelola dengan lebih baik sehingga

secara ekonomis menguntungkan.  

KOORDINATOR  

Pemerintah daerah dapat bertindak sebagai

koordirator untuk menetapkan kebijakan atau

mengusulkan strategi-­strategi bagi

(25)

FASILITATOR  

Pemerintah  daerah  dapat  mempercepat  pembangunan  

melalui  perbaikan  lingkungan  attitudinal  di  daerahnya.  

Ha!  ini  akan  mempercepat  proses  pembangunan  dan  

prosedur  perencanaan  serta  pengaturan  penetapan  

daerah  (zoning)  yang  lebih  baik.  

STIMULATOR

Pemerintah  daerah  dapat  menstimulasi  penciptaan  dan  

pengembangan  usaha  melalui  tindakan-­tindakan  

khusus  yang  akan  mempengaruhi  perusahaan-­

perusahaan  untuk  masuk  ke  daerah  tersebut  dan  

menjaga  agar  perusahaan-­perusahaan  yang  telah  ada  

tetap  berada  di  daerah  tersebut.  

(26)

INFORMASI  YANG  DIBUTUHKAN  

DALAM  PERENCANAAN  

PEMBANGUNAN  EKONOMI  DAERAH  

Data  

kependu

dudkan

Kondisi

Pasar

Tenaga

Kerja

Karakteri

stik

Ekonomi

Kondisi

fisik

Layanan

Jasa

bagi

Masyara

kat

(27)
(28)

Pengantar  Ekonomi  Pembangunan

Hutang Luar Negeri  dan  

Pembiayaan Pembangunan di  Indonesia

Putri  Irene  Kanny

(29)

Sub  Pokok  bahasan  pertemuan  ke-­11-­12

z

Karakteristik  dan  pembentukan  utang

z

Penyebab  timbulnya  krisis  Utang  

z

Manajemen  krisis  Utang

z

Solusi  krisis  utang  internasional

z

Modal  Asing dalam Pembangunan

z

Motivasi Negara  Donor

z

Sumber-­sumber pembiayaan Pembangunan  

(30)

PENDAHULUAN

Sejak  krisis  utang  luar  negeri  (ULN)  dunia  pada  awal  

1980-­an,  masalah  ULN  yang  dialami  oleh  banyak  

negara  sedang  berkembang  (NSB)  tidak  semakin  

baik.  Banyak  NSB  semakin  terjerumus  ke  dalam  

krisis  ULN  sampai  negara-­negara  pengutang  besar  

terpaksa  melakukan  program-­program  penyesuaian  

struktual  terhadap  ekonomi  mereka  atas  desakan  

dari  Bank  Dunia  dan  Dana  Moneter  Internasional  

(IMF),  sebagai  syarat  utama  untuk  mendapatkan  

pinjaman  baru  atau  pengurangan  terhadap  pinjaman  

lama  (Tambunan,  2001).

(31)

Teori Utang Luar Negeri

Sekelompok ekonom pada tahun 1950-­an  dan 1960-­an  

berpendapat dan meyakini bahwa bantuan luar negeri

mempunyai dampak yang  positif terhadap pembangunan

ekonomi suatu negera tanpa menimbulkan gangguan

pada masa  sesudahnya bagi negara-­negara debitor

tersebut.  

Teori Harrod-­Domar.  Teori yang  berbicara tentang

penggunaan bantuan luar negeri dalam pembiayaan

pembangunan selanjutnya dikembangkan oleh beberapa

ekonom seperti Hollis  Chenery,  Alan  Strout,  dan lain-­lain  

pada tahun 1960-­an  dan awal tahun 1970-­an.  

(32)

Pertama,  sumber dana eksternal (modal  asing)  dapat

dimanfaatkan oleh negara sedang berkembang sebagai

suatu dasar yang  signifikan untuk memacu kenaikan

investasi serta pertumbuhan ekonomi.  

Kedua,  untuk menjaga dan mempertahankan tingkat

pertumbuhan yang  lebih tinggi diperlukan perubahan dan

perombakan yang  subtansial dalam struktur produksi dan

perdagangan.  

Ketiga,  modal  asing dapat berperan penting mobilisasi

sumber dana dan transformasi struktural.  

Keempat,  kebutuhan akan modal  sing  akan menjadi

menurun setelah perubahan struktural terjadi.  

Chenery dan Carter (1973) dapat dikelompokkan ke

dalam empat pemikiran mendasar.

(33)

Negara  Peminjam Sebagai Faktor

Timbulnya Krisis Utang

Dua faktor utama yang  dianggap sebagai penyebab timbulnya krisis

utang yang  berasal dari negara peminjam yaitu

1) Hubungan antara utang luar negeri dan investasi.  Investasi yang  

dilakukan dengan menggunakan utang luar negeri secara kuantitas

mengalami peningkatan tetapi secara kualitas tidak.  investasi yang  

dilakukan tidak mampu mendorong baik secara langsung maupun

tidak langsung pendapatan negara dari ekspor,  dimana devisa dari

ekspor diharapkan dapat digunakan untuk membayar utang-­

utangnya.  

2) Adanya aliran dana ke luar negeri (capital  flight).  Banyaknya aliran

dana ke luar negeri disebabkan karena alasan spekulasi (antisipasi

adanya devaluasi)  atau ketidakstabilan dalam bidang ekonomi dan

politik.  Adanya capital  flight  mengakibatkan turunnya investasi

(34)

Bentuk Utang Luar Negeri

Utang luar negeri merupakan bantuan

luar negeri (loan) yang diberikan oleh

pemerintah negara-negara maju atau

badan-badan internasional yang khusus

dibentuk untuk memberikan pinjaman

semacam itu dengan kewajiban untuk

membayar kembali dan membayar

bunga pinjaman tersebut (Zulkarnain,

1996).

(35)

Adapun bentuk-bentuk bantuan luar

negeri dapat dibedakan atas :

Pinjaman dengan syarat pengembalian

1. Hadiah/Grant:  yaitu bantuan luar negeri yang  tidak bersyarat

pengembalian atau pelunasannya kembali.  

2. Pinjaman Lunak :  yaitu pinjaman dengan syarat yang  sangat ringan,  

dimana jangka waktu pengembaliannya antara 20  tahun sampai

dengan 30  tahun dan tingkat bunga antara 0  sampai dengan 4,5  

persen per  tahun.  

3. Pinjaman/Kredit Ekspor:  yaitu kredit yang  diberikan oleh negara

pengekspor dengan jaminan tertentu untuk meningkatkan ekspor.  

Jangka waktu pembayarannya adalah 7  tahun sampai dengan 15  

tahun da  tingkat bunga antara 4  persen sampai dengan 8,5  persen per  

tahun.  

4. Kredit Komersial:  yaitu kredit yang  dipinjamkan oleh bank  dengan

(36)

Pinjaman/Kredit Bilateral/Multilateral  

1) Pinjaman/Kredit Bilateral:  misalnya

bantuan/kredit yang  diperoleh dari negara

CGI.

2) Pinjaman/Kredit Multilateral:  misalnya

bantuan/kredit dari peserta IBRD,  IDA,  UNDP,  

ADB,  dan lain-­lain.  Jangka waktu dan syarat

pengembalian bantuan/kredit

bilateral/multilateral  adalah berdasarkan

perjanjian antara pemerintah Indonesia  

dengan pihak-­pihak yang  memberikan

bantuan/kredit.  

(37)

Pinjaman/Bantuan menurut kategori

ekonomi,  barang/jasa

1) Bantuan program:  yaitu berupa pangan,  

misalnya dalam rangka PL  480  atau dalam

bentuk devisa kredit.

2) Bantuan Proyek:  yaitu bentuan yang  

diperoleh untuk pembiyaan dan pengadaan

barang/jasa pada proyek-­proyek

pembangunan.

3) Bantuan Tekhnik:  yaitu berupa pengiriman

tenaga ahli dari luar negeri atau tenaa-­

(38)

Sumber-­sumber pinjaman luar negeri yang  diterima

pemerintah Indonesia  dalam setiap tahun anggaran yang  

berupa pinjaman bersumber dari:  

1) Pinjaman multilateral  sebagian besar diberikan dalam satu

paket pinjaman yang  telah ditentukan,  artinya satu naskah

perjanjian luar negeri antara pemerintah dengan lembaga

keuangan internasional untuk membina beberapa

pembangunan proyek pinjaman multilateral  ini kebanyakan

diperoleh dari Bank  Dunia,  Bank  Pembangunan  Asia  (BPD),  

Bank  Pembangunan  Islam  (IDB),  dan beberapa lembaga

keuangan regional  dan internasional.  

2) Pinjaman bilateral  adalah pinjaman yang  berasal dari

pemerintah negara –negara yang  tergabung dalam negara

anggota Consultative  Group  On  Indonesia  (CGI)  sebagai

lembaga yang  menggantikan kedudukan IGGI.  

(39)

Sumber pembiayaan pembangunan

merupakan pengalokasian dana yang  

digunakan untuk pembangunan kegiatan

ekonomi,  sosial,  fisik,  dll.  

Sumber pembiayaan sendiri dibedakan menjadi

dua,  yaitu:

1. Sumber pembiayaan konvensional

diperoleh

daripemerintah,  yaitu dari anggaran pemerintah seperti

APBN/APBD,   pajak,  retribusi

2. Pembiayaan non  konvensional

diperoleh dari

gabungan danapemerintah,  swasta,  dan masyarakat.  Misalnya:  

zakat,  dana pensiun,  tabungan masyarakat.

(40)

Modal  Asing  dalam  Pembangunan

l

Rata-­rata,  negara  yang  tidak  mempunyai  

tabungan,  akan  membiaya  pertumbuhan  

ekonomi  dari  sumber-­sumber  luar  negeri

l

Sehingga,  arus  modal  mengalir  dari  negara  

industri  ke  NSB

l

Aliran  modal  masuk  lewat  sektor  pemerintah  

(41)

Aliran  Modal  ke  Sektor  Swasta

Komponen  tabungan  swasta  asing:

l

Investasi  langsung  (PMA)à

Penduduk/perusahaan   asing

l

Investasi  Portofolio  à Investasi  keuangan  yang  

dilakukan  di  luar  negeri

l

Pinjaman  dari  bank  komersial  (commercial  bank  

lending)  kepada  pemerintah   dan  perusahaan  

NSB

l

Kredit  Ekspor  à penundaan   pembayaran  untuk  

impor

(42)

Adapun aliran modal  asing ke sektor swasta

dapat berupa:

1.  Penanaman Modal  Asing

Orang-­orang  asing yang  biasanya sangat baik

dalam hal penguasaan tekonologi dan memiliki

kekuatan modal  yang  sangat kuat diharapkan

mampu menyokong pembangunan ekonomi

dalam negeri.  Tentunya penanaman modal  

asing memiliki kelebihan dan kelemahan

tehadap pembangunan ekonomi.  adapun

(43)

KELEBIHAN  modal  Asing dalam

pembangunan Ekonomi :

1) Keuntungan yang  diperoleh perusahaan asing tersebut

dipaksa tetap berada dalam negeri dan dapat digunakan

untuk membiayai pembangunan

2) Menambah kesempatan kerja dan mengurangi masalah

pengangguran yang  dihadapi pemerintah

3) Kemampuan perusahaan untuk menggunakan teknologi yang  

lebih tinggi menyebabkan tingkat produktivitas tinggi dan akan

membayar gaji yang  lebih tinggi daripada yang  sanggup

dibayar oleh perusahaan nasional

4) Sebagai sumber penghasilan pendapatan,  berupa pajak yang  

dikenakan atas keuntungan yang  diperoleh dan royalti yang  

dibayar perusahaan asing untu memperoleh konsesi

(44)

KERUGIAN  dari modal  asing dalam

pembangunan ekonomi:

1) Dalam jangka panjang modal  asing dapat

memperburuk mata uang asing

2) Hasil-­hasil mereka tidak diekspor atau tidak

menggantikan barang-­barang impor

3) Mereka mengimpor bahan mentah dari luar

negeri dan mengirimkan keuntungan yang  

diperoleh kepada perusahaan induk di  luar

negeri.

(45)

2.  Penanaman Modal  Portofolio

Penanaman modal  portofolio berupa penyertaan dalam pemilikan

perusahaan dan bukan pengurusan kegiatan perusahaan sehari-­

hari.  Penanaman modal  portofolio lebih menguntungkan

dibandingkan penanaman modal  asing.  

Terdapatnya penanaman modal  

portofolio ke negara berkembang yang  masih berada dibawah potensinya ini

disebabkan karena

:

1) Adanya keraguan para  penanam modal  atas kemampuan perusahaan-­

perusahaan di  negara berkembang membayar kembali utang-­utang dan

deviden saham yang  dikeluarkan

2) Ketidakstabilan politik ekonomi negara berkembang menyebabkan

keengganan untuk menanam modal  ke negara-­negara itu

3) Pasar modal  dibanyak negara berkembang masih belum sepenuhnya

tumbuh

4) Kekurangan mengenai pembangunan ekonomi yang  tengah dijalankan

menyebabkan para  penanam modal  dari negara maju tidak mengetahui

kesempatan-­kesempatan yang  menguntungkan.

(46)

3.  Kredit Ekspor

Penundaan pembayaran impor dapat memberikan

sumbangan yang  cukup penting kepada suatu negara,  asal

saja cara pengerahan modal  ini dilaksanakan setelah

mempertimbangkan dengan sungguh-­sungguh.  

Model  ini merupakan sumber modal  asing yang  paling  

penting karena

§

Bunganya tinggi

§

Nilai pinjaman juga disesuaikan dengan kenaikan harga-­

harga

§

Jangka pembayaran kembali relatif singkat

§

Pinjaman ekspor lebih mudah menimbulkan ketidak

seimbangan neraca pembayaran jika dibandingkan

(47)

Aliran  modal  ke  Sektor  Pemerintah

l

Arus  modal  asing  yang  harus  dibayar  

kembali  =  tabungan  luar  negeri  (tabungan  

resmi  sektor  pemerintah/official  saving  dan  

swasta/private  saving)

l

Official  saving:  grants/hibah  dan/  soft  loans

l

Private  saving:  utang  swasta  yang  dijamin  

(48)

Klasifikasi Arus Modal  dari Negara  

Industri ke NSB  

(Rubinsteins,  1975)

Arus modal   dari negara industri ke NSB Yang  tidak harus dibayar kembali Bantuan-­ bantuan pembangunan Yang  harus dibayar kembali pemerintah

Pinjaman kredit Pembiayaandari proyek pembangunan

swasta

Investasi

(49)

Stok  Utang  Luar  Negeri  dan  Komponennya

Total  Utang Luar Negeri

Utang jangka

pendek Utang jangkapanjang

Public  &  Publicty Guaranteed  

Debt

Kreditur swasta

Bank-­bank  

komersial obligasi Lain-­lain

Kreditur resmi

bilateral multilateral Penggunaan

(50)

Motivasi  Negara  Donor

l

Tidak  selamanya  negara  donor  memberikan  

bantuan  kepada  NSB  berdasarkan  

kemanusiaan  atau  tanggungjawab  moral  NM  

à

NSB

l

Tanggungjawab   moral  dari  penduduk  kaya  

terhadap  penduduk  miskin

l

Kepentingan  Ekonomi  dan  strategi

l

Negara  donor  akan  menawarkan  nota-­nota  

kesepakatan  dari  pemberian  modal  tersebut

(Ruttan,  1989)

(51)

Sumber-­sumber  Pembiayaan  

Pembangunan  Indonesia

1.

PENGERAHAN  MODAL  DALAM  NEGERI

Ekspor

(seberapa jauh peran perdagangan luar negri terlihat

dari rasio antara ekspor di  tambah impor terhadap PDB)

Tabungan  Sukarela Masyarakat

(bagian

pendapatan yang  diterima masyarakat yang  secara sukarela tidak

digunaan untuk konsumsi)

Tabungan  Pemerintah

(kelebihan pendapatan

pemerintah dari pajak dan sumber-­sumber lainnya,  setelah

pendapatan itu digunakan untuk pengeluaran rutin.  Pendapatan

pemerintah itu juga diperoleh dari berbagai pungutan pajak)

(52)

2. PENGERAHAN  MODAL  LUAR  NEGERI

Bantuan  Luar  Negeri  

mengatasi  masalah  kekurangan  tabungan,  dan  

kekurangan  mata  uang  asing  

Investasi  Asing

Investasi  asing  ini  dapat  berupa  penanaman  modal  asing  

(PMA)  sebagaimana  telah  dijelaskan  pada  judul  

sebelumnya

Lembaga-­Lembaga  Bantuan  Internasional  

1. The  Asian  Development  Bank  (ADB)  

2. Bank  Dunia  (World  Bank)  :  IMF  Badan  Perwakilan  

Bank  Dunia.  

(53)
(54)

Pengantar  Ekonomi  Pembangunan

Pertumbuhan Ekonomi dalam

Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Putri  Irene  Kanny

(55)

Sub  Pokok  bahasan  pertemuan  ke-­13

z

Peranan Lingkungan dalam

Perekonomian

z

Industrialisasi dan Pembangunan  

Berkelanjutan

z

Industri dan eksternalitas dalam

(56)

PENDAHULUAN

Ø

Tujuan  pembangunan  pada  hakekatnya  adalah  

untuk  meningkatkan  kesejahteraan  dan  

kemakmuran  masyarakat

Ø

“Pembangunan  berkelanjutan  adalah  

pembangunan  yang  memenuhi  kebutuhan  generasi  

saat  ini  tanpa  mengurangi  kemampuan  generasi  

mendatang  untuk  memenuhi  kebutuhan  mereka”  

Ø

Demi  mencapai  tujuan  tersebut  dibutuhkan  strategi  

pelaksanaan  :  pemerataan,  partisipasi,  

keanekaragaman,  integrasi,  dan  perspektif  jangka  

panjang  yang  diikuti  pendekatan  secara  ideal  

(57)

Pembangunan   berkelanjutan adalah sebagai

upaya manusia untuk memperbaiki mutu

kehidupan dengan tetap berusaha tidak

melampaui ekosistem yang  mendukung

kehidupannya.  

Salah  satu masalah penting yang  dihadapi

dalam pembangunan ekonomi adalah

bagaimana menghadapi trade-­off antara

pemenuhan kebutuhan pembangunan disatu

sisi dan upaya mempertahankan kelestarian

lingkungan disisi lain  (Fauzi 2004).  

(58)

STRATEGI  PEMBANGUNAN  

BERKELANJUTAN  

Pembangunan  yang  Menjamin  

Pemerataan  dan  Keadilan  Sosial  

• Pembangunan  yang  Menghargai Keanekaragaman

Pembangunan  yang  Menggunakan  

Pendekatan  Integratif  

• Pembangunan  yang  Meminta Perspektif Jangka

Panjang

(59)

PENDEKATAN  PEMBANGUNAN  

BERKELANJUTAN  

Secara ideal  keberlanjutan

pembangunan

membutuhkan pendekatan

pencapaian terhadap

keberlanjutan ataupun

kesinambungan berbagai

aspek kehidupan yang  

mencakup;;  keberlanjutan

ekologis,  ekonomi,  sosial

budaya,  politik,  serta

keberlanjutan pertahanan

dan keamanan

Ekologis

Ekonomi

Ekonomi

Sektoral

Budaya

Sosial

Politik

Pertahanan

dan

(60)

PARADIGMA  KEBERLANJUTAN  YANG  

DITAWARKAN  

Dengan  memperhatikan  fenomena  yang  ada  maka  perubahan  

paradigm  keberlanjutan  hendaknya  mempertimbangkan   aspek  

berikut  :  

Generasi mendatang

harus dipastikan

memperoleh paling  tidak

tingkat konsumsi

minimum

Dalam situasi pasar

tidak berfungsi,  

diperlukan intervensi

non  pasar

Pergerakan harga sumberdaya alam dan

hak kepemilikan terhadap konsumsi

Intervensi yang  benar

merupakan strategi yang  

Perilaku generasi kini

tidak dapat sepenuhnya

menentukan perilaku

generasi mendatang.  

(61)

Meski kondisi perekonomian masih berat :  

beban APBN  

besar,  pengangguran tinggi,  industri perbankan belum

normal,  banyak perusahaan menjadi pasien BPPN

.

Tidak berarti pengambil keputusan di  Indonesia  kini

dibenarkan mengabaikan masalah lingkungan,  yang  berarti

mengorbankan kepentingan generasi mendatang.

Peranan Lingkungan dalam

Perekonomian

Ø

Meski kondisi masih sulit,  Indonesia  dengan semua

komponennya,  baik pada tingkat otoritas (pusat maupun

daerah)  dan masyarakat,  baik sebagai produsen maupun

konsumen,  diharapkan tetap punya komitmen tinggi untuk

terus melaksanakan pembangungan ekonomi

berkelanjutan.

Ø

Tidak dari aspek lingkungan alam saja,  namun juga

lingkungan sosial.  

(62)

v

Menurut Irawan dan Suparmoko (1990)  Pembangunan  

berkelanjutan arti Luas :  pembangunan yang  tidak menurunkan

kapasitas generasi yang  akan datang untuk melakukan

pembangunan meskipun terdapat penyusutan cadangan

sumberdaya alam dan memburuknya lingkungan,  tetapi

keadaan tersebut dapat digantikan oleh sumberdaya lain  baik

oleh sumberdaya manusia maupun oleh sumberdaya kapital.  

v

pembangunan berkelanjutan diartikan sebagai pembangunan

yang  tidak mengurangi kemampuan generasi yang  akan datang

untuk melakukan pembangunan,  tetapi dengan menjaga agar  

fungsi sumberdaya alam dan lingkungan yang  ada tidak

menurun tanpa digantikan oleh sumberdaya lainnya.

Industrialisasi dan Pembangunan  

Berkelanjutan

(63)

l

Pembangunan   berkelanjutan  dapat  diartikan  

sebagai  bentuk  pembangunan   yang  tidak  

menurunkan  kapasitas  generasi  yang  akan  

datang  untuk  melakukan  pembangunan,  

meskipun  terdapat  penyusutan  cadangan  

sumber  daya  alam  dan  memburuknya  

lingkungan,  akan  tetapi  keadaan  tersebut  

dapat  digantikan  oleh  sumber  daya  lain,baik  

oleh  sumber  daya  manusia  ataupun,  oleh  

sumber  daya  kapital.

Industri dan Eksternalitas dalam

Pembangunan   yang  Berkelanjutan

(64)

Tahap industrialisasi berdasarkan tolok ukur

kontribusi nilai tambah sektor manufaktur

terhadap PDB,  dapat dibagi menjadi:

1.Tahap non-­industrialisasi

2.Tahap dalam proses  menuju industrialisasi

3.Tahap semi  industri

(65)

Ø

Eksternalitas dalam pembangunan yang  berkelanjutan

bahwa pembangunan yang  berkelanjutan yang  

dilaksanakan oleh setiap negara harus memperhitungkan

adanya akibat positif dan akibat negatif dari

pembangunan melalui industrialisasi.  

Ø

Akibat negatif

adalah semakin menipisnya,  berkurangnya

dan semakin rusaknya sumber daya alam,  baik yang  

dapat diperbaharui maupun yang  tidak diperbaharui,  yang  

biasanya ini dianggap sebagai biota  pembangunan.  

Ø

Positif

adalah meningkatnya jumlah barang-­barang dan

jasa yang  tersedia,  semakin berkurangnya pengangguran,  

meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya

kesejahteraan sebagai akibat pembangunan melalui

(66)

Referensi

Dokumen terkait

Contoh perusahaan yang tergolong dalam perusahaan manufaktur, seperti PT Gudang Garam dengan produk utamanya adalah rokok, PT Unilever yang menghasilkan barang-barang konsumsi,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk, harga, lokasi, dimensi kualitas pelayanan (bukti fisik, kehandalan, daya tanggap,

baik dalam keadaan hidup atau mati akan mengakibatkan perubahan histopatologi pada usus mencit jika diinokulasikan secara oral yang nantinya hasil penelitian ini akan membuktikan

Dengan travel cost method menunjukkan bahwa dari enam variabel dalam penelitian yaitu biaya perjalanan Pantai Sigandu, biaya perjalanan obyek wisata lain (Pantai

Perihal nama jenis ikan terdapat pada pembagian nama pasaran untuk saat ini berdasar ukuran dan jenis dibedakan menjadi dua jenis nama pasaran yaitu menurut nama pasaran di Hong

Bahagian A mengandungi tujuh item berkaitan latar belakang responden iaitu tingkatan, jantina, umur, keputusan peperiksaan Penilaian Menengah Rendah, keputusan bahasa Inggeris dalam

[r]

Bagaimana setelah anda mengetahui kiat-kiat cara menjadi orang sukses tentunya anda sekarang sudah memiliki gambaran bukan tentang langkah yang ingin anda capai