• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Bab 02 Suwardjono

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Bab 02 Suwardjono"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1. Jelaskan pengertian penalaran serta sebutkan unsur-unsur penalaran. Jawab:

Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan terhadap suatu pernyataan ata asersi.

Unsur-unsur penalaran adalah:

Asersi (Assertion) : suatu pernyataan (biasanya positif) yang menegaskan bahwa sesuatu (misalnya teori) adalah benar.

Keyakinan (Belief) : tingkat kebersediaan (willingness) untuk menerima bahwa suatu pernyataan atau teori (penjelasan) mengenai suatu fenomena atau gejala (alam atau sosial) adalah benar

Argumen (Argument) : serangkaian asersi beserta keterkaitan (artikulasi) dan inferensi atau penyimpulan yang digunakan untuk mendukung suatu keyakinan. 3. Jelaskan pengertian arguman dan apa bedanya dengan perselisihan pendapat (dispute).

Jawab:

Argumen adalah serangkaian asersi beserta keterkaitan (artikulasi) dan inferensi atau penyimpulan yang digunakan untuk mendukung suatu keyakinan

Perbedaan Argumen dengan dispute

dispute adalah argumen yang memiliki konotasi negatif untuk menunjuk kepada ketidaksepakatan. Padahal argumen dapat memiliki konotasi positif dimana argumen adalah penalaran logis untuk menjelaskan atau mengajukan bukti rasional tentang suatu asersi

5. Apakah suatu pernyataan atau asersi selalu benar apabila didukung oleh argumen yang kuat?

Berilah suatu contoh.

Jawab:

iya, asersi akan selalu dianggap benar ataupun diterima tanpa diuji dahulu kebenarannya jika didukung argumen kuat dan disertai fakta pendukung. Argumen dapat disamakan dengan penalaran logis untuk menjelaskan atau mengajukan bukti rasional tentang suatu asersi. contoh : seorang pembohong membuat suatu asersi. Asersi ini untuk membuat pendengarnya yakin atas apa yang dikatakannya. Pernyataan pembohong itu butuh kita kaji dengan penalaran. Penalaran akan menentukan apakah pernyataan dari pembohong ini layak untuk diyakini atau tidak.

7. Interpretasilah berbagai makna asersi yang berbunyi “Manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada manajer perusahaan negara (BUMN)”

Jawab:

Semua manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada semua manajer perusahaan BUMN

Beberapa manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada semua manajer perusahaan BUMN

Beberapa manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada beberapa manajer perusahaan BUMN

(2)

Sebagian besar manajer perusahaan swasta lebih profesional daripada sebagian besar manajer perusahaan BUMN

Profesionalitas manajer perusahaan swasta rata-rata lebih tinggi darupada profesionalitas manajer perusahaan BUMN

9. Bedakan antara asersi universal dan asersi spesifik serta berilah beberapa contoh untuk masing-masing sifat asersi.

Jawab:

asersi universal adalah asersi yang memuat penguantifikasi “semua dan tidak ada” sedangkan asersi spesifik memuat penguantifikasi “beberapa”.

contoh Asersi Universal: Semua burung punya sayap contoh asersi spesifik:

beberapa burung tidak dapat terbang

11. Gambarkan dengan diagram asersi “beberapa burung adalah karnivor” Jawab:

13. Dapatkan rumah sakit dikatakan sebagai organisasi nirlaba? Jawab:

Tidak, jika rumah sakit dikatakan adalah organisasi nirlaba. Yang lebih tepat adalah organisasi yang non profit. karena rumah sakit adalah organisasi yang tidak mementingkan laba atau profit. Sebagian besar rumah sakit beroritentasi tidak mementingkan laba atau non profit. Namun tidak menutup kemungkinan rumah sakit juga mementingkan laba. Jika dikatakan rumah sakit merupakan organisasi nirlaba berarti rumah sakit merupakan organisasi tanpa profit

15. Berilah suatu contoh situasi untuk menunjukkan bahwa pernyataan “Beberapa A adalah B”

berbeda dengan “tidak semua A adalah B”

Jawab:

Beberapa burung merupakan hewan karnivora berbeda dengan tidak semua burung adalah hewan karnivora. Beberapa burung merupakan hewan karnivora bermakna irisan antara himpunan burung dan himpunan hewan karnivora sehingga beberapa burung merupakan hewan karnivora contohnya adalah elang, sedangkan tidak semua burung adalah hewan karnivora bermakna semua burung selain burung yang memakan daging (karnivora), contohnya adalah perkutut. Lebih mudah dapat kita lihat pada diagram berikut ini

Burung Karnivora

Beberapa burung adalah karnivor

(3)

17. Jelaskan pengertian keyakinan (belief) terhadap suatu asersi. Jawab:

keyakinan terhadap asersi adalah tingkat ketersediaan untuk menerima bahwa asersi tersebut benar.

19. Apakah perbedaan karakteristik antara keyakinan dan opini? Jawab:

keyakinan diperoleh karena kepercayaan tentang kebenaran yang diletkan dalam suatu asersi yang memiliki bukti yang kuat untuk menerimanya sebagai hal yang benar, sedangkan opini adalah asersi yang tidak dapat ditentukan benar atau salah karena berkaitan dengan selera.

21. Sebutkan komponen-komponen pembentuk argumen dan berilah beberapa contoh argumen dalam akuntansi.

Jawab:

komponen pembentuk argumen adalah premis dan konklusi contoh argumen dalam akuntansi:

- karena akuntansi menekankan substansi dari bentuk, statemen keuangan beberapa perusahaan yang secara yuridis terpisah tetapi secara ekonomik merupakan satu perusahaan harus dikonsolidasi

- karena akuntansi menganut kesatuan usaha ekonomik, beberapa perusahaan yang secara yuridis terpisah harus dianggap sebagai satu kesatuan ekonomik kalau

perusahaan-perusahaan tersebut ada dibawah satu kendali. Oleh karena itu, laporan konsolidasian harus disusun oleh perusahaan pengendali

23. Jelaskan secara umum pengertian argumen deduktif dan indukatif serta berilah contoh untuk tiap jenis argumen tersebut.

Jawab:

Argumen deduktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum yang disepakati (premis) ke pernyatan khusus sebagai kesimpulan (konklusi)

contoh:

premis major : Semua pegawai yang berprestasi akan mendapat promosi Premis minor : Indira adalah pegawai berprestasi

konklusi : Indira akan mendapat promosi

Argumen induktif adalah proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan atau keadaan khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang merupakan generalisasi dari kedaan khusus tersebut.

contoh:

Premis major : semua vegetarian cantik Prems minor : Gogon cantik

Konklusi : Gogon vegetarian

25. Apakah perbedaan antara kebenaran/validitas logis dan kebenaran /validitas empiris? Berilah suatu contoh untuk menjelaskan perbedaan antara kedua konsep tersebut. Jawab:

(4)

validitas logis atas suatu argumen berkaitan dengan kriteria kesahihan, sedangkan validitas empiris berkaitan dengan kriteria kepercayaan. Keempat kriteria yang meyakinkan bahwa semua premis benar atau masuk akal adalah sebagai berikut:

a. Semua premis benar (terlepas orang tersebut setuju atau tidak) b. Konklusi mengikuti (follow form) semua premis

c. Semua premis dapat diterima, artinya orang percaya atau setuju dengan semua premis yang diajukan

kriteria a dan b diperlukan untuk validitas logis argumen. Kriteria c digunakan memenuhi kebenaran empiris asersi untuk melengkapi argumen agar konklusi meyakinkan

kebenarannya

berikut ini adalah contoh yang hanya memenuhi kriteria a dan b:

premis major : Semua aset mempunyai manfaat ekonomik bagi perusahaan

premis minor : Akumulasi depresiasi tidak mempunyai manfaat ekonomik bagi perusahan konklusi : Akumulasi depresiasi tidak dapat menjadi aset

27. Jelaskan pengertian argumen logis (logical argument) dan argumen ada benarnya (plausible argument) sebagai pembeda argumen deduktif dan induktif.

Jawab:

argumen logis adalah argumen yang memiliki konklusi berupa implikasi dari premis argumen ada benarnya (plausible argument) adalah argument yang didasarkan pada pemahaman pengetahuan yang mendasari dan pada sumber asersi

argumen logis adalah argumen deduktif, sedangkan argumen ada benarnya adalah argumen induktif.

(5)

29. Gambarkan secara digramatik suatu proses penalaran induktif dalam akuntansi. Jawab:

31. Apakah kelemahan argumen dengan analogi (Argument by analogy)? Jawab:

kelemahan argumen dengan analogi (argument by analog) adalah adanya perbedaan-perbedaan penting yang mempengaruhi (melemahkan) konklusi sering tersembunyi atau disembunyikan. Perbedaan sering lebih dominan daripada kemiripan.

33. Sebutkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk meyakinkan bahwa faktor X benar-benar merupakan penyebab faktor Y. Mengapa syarat-syarat tersebut harus dipenuhi?

Jawab:

a. X dan Y bervariasi bersama. Bila X berubah Y juga berubah

b. Perubahan X terjadi sebelum atau mendahului perubahan Y terjadi c. Tidak ada faktor lain selain X yang mempengaruhi perubahan Y

35. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara strategem dan salah nalar (reasoning fallacy) Jawab:

strategem adalah kecohan lantaran taktik atau akal bulus, sedangkan salah nalar adalah kecohan karena salah logika atau salah nalar dalam argumen.

(6)

persamaannya adalah sama-sama merupakan argumen yang jelek, lemah, tidak sehat, atau bahkan tidak masuk akal.

37. Sebut dan jelaskan serta berilah contoh berbagai jenis salah nalar (sedapat-dapatnya dalam bidang akuntansi)

Jawab:

Menegaskan Konsekuen : Bila simpulan diambil dengan pola premis yang menegaskan konsekuen, akan terjadi salah nalar.

Premis 1 : Semua aset tetap digunakan dalam operasi kantor. Premis 2 : Kalkulator digunakan dalam operasi kantor

Konklusi : Kucing adalah aset tetap

Menyangkal Anteseden: Suatu argumen yang mengandung penyangkalan akan valid apabila konklusi ditarik mengikuti kaidah menyangkal konsekuen (denying the consequent atau modus tollens). Bila simpulan diambil dengan struktur premis yang menyangkal anteseden, simpulan akan menjadi tidak valid

Premis 1 : Semua aset tetap digunakan dalam operasi kantor. Premis 2 : Alat tulis kantor bukan merupakan aset tetap.

Konklusi : Alat tulis kantor tidak digunakan dalam operasi kantor.

Pentaksaan (Equivocation): Salah nalar dapat terjadi apabila ungkapan dalam premis yang satu mempunyai makna yang berbeda dengan makna ungkapan yang sama dalam premis lainnya. Dapat juga, salah nalar terjadi karena konteks premis yang satu berbeda dengan konteks premis lainnya.

Premis 1 : Jurnal harus dibuat setiap bulan

Premis 2 : “Analisis Pengaruh Laba terhadap Kenaikan Saham” adalah sebuah jurnal Konklusi : Analisis Pengaruh Laba terhadap Kenaikan Saham harus dibuat setiap bulan

Perampatan-lebih (Overgeneralization): Salah nalar yang bartalian dengan perampatan lebih adalah apa yang dikenal dengan istilah penstereotipaan (stereotyping). Salah nalar ini terjadi bila penalar mengkategori seseorang sebagai anggota suatu kelompok kemudian melekatkan semua sifat atau kualitas kelompok kepada orang tersebut.

Contoh: Semua aset tetap lebih baik menggunakan metode nilai histori karena mayoritas perusahaan menggunakan metode tersebut

Parsialitas (Partiality): Penalar kadang-kadang terkecoh karena dia menarik konklusi hanya atas dasar sebagian dari bukti yang tersedia yang kebetulan mendukung konklusi. Hal ini mirip dengan perampatan lebih lantaran sampel kecil atau ketakrepresentatifan bukti. Kadang-kadang kita sengaja memilih dan melekatkan bobot yang tinggi pada bukti (argumen) yang cenderung mendukung konklusi atau keyakinan yang kita sukai dengan mengabaikan bukti yang menentang konklusi tersebut. Kesalahan semacam ini tidak harus merupakan suatu stratagem karena penalar tidak bermaksud mengecoh atau menjatuhkan lawan tetapi karena semata-mata dia tidak objektif (bias) dalam penggunaan atau pengumpulan bukti.

Contoh: Mayoritas perusahaan menggunakan historical cost. Mereka beranggapan bahwa historical cost lebih cocok daripada menggunakan fair value. Padahal secara teori dan kenyatannya tidak seperti itu

Pembuktian dengan Analogi : Analogi lebih merupakan suatu sarana untuk meyakinkan bahwa asersi konklusi mempunyai kebolehjadian (likelihood) untuk benar. Dengan kata lain, bila premis

(7)

benar, konklusi atas dasar analogi belum tentu benar. Jadi, analogi dapat menghasilkan salah nalar. Dalam pengembangan istilah, analogi sering diartikan sebagai mengikuti kaidah atau struktur ungkapan yang sama. Dengan makna ini, menggunakan analogi untuk menurunkan istilah bukan merupakan salah nalar tetapi merupakan sarana untuk mengaplikasi kaidah secara taat asas. Salah nalar justru akan terjadi kalau kaidah tidak diikuti. Contoh

Premis 1 : Real number diterjemahkan atau diserap menjadi bilangan real. Premis 2 : Real asset diterjemahkan atau diserap menjadi aset real. Konklusi : Real estate diterjemahkan atau diserap menjadi estat real.

Salah nalar terjadi justru kalau real estate diserap menjadi real estat sebagaimana terlihat dalam PSAK Nomor 44.

Merancukan Urutan Kejadian dengan Penyebaban: Dalam percakapan sehari-hari atau diskusi, kesalahan yang sering dilakukan orang adalah merancukan urutan kejadian (temporal succession) dengan penyebaban (causation). Bila kejadian B selalu mengikuti kejadian A, orang cenderung menyimpulkan bahwa B disebabkan oleh A. Karena malam selalu mengikuti siang, tidak berarti bahwa siang menyebabkan malam. Salah nalar terjadi bila urutan kejadian disimpulkan sebagai penyebaban. Kesalahan ini sering disebut dalam bahasa Latin post hoc ergo propter hoc (setelah ini, maka karena ini).

Contoh: Jumlah hutang menjadi turun, karena laba perusahaan naik

Menarik Simpulan Pasangan: Kemampuan seseorang untuk menyajikan argumen sering menjadikan argumen yang valid atau benar menjadi kurang meyakinkan. Akibatnya, orang sering lalu menyimpulkan bahwa konklusinya tidak benar atau valid. Hal penting yang perlu diingat adalah bahwa kemampuan seseorang untuk menyajikan argumen yang mendukung atau menyangkal suatu posisi tidak menentukan kebenaran (truth) atau ketakbenaran (falsity) konklusi (posisi). Kebenaran konklusi atau posisi memang harus didukung oleh argumen yang meyakinkan. Salah nalar terjadi kalau orang menyimpulkan bahwa suatu konklusi salah lantaran argumen tidak disajikan dengan meyakinkan (tidak konklusif) sehingga dia lalu menyimpulkan bahwa konklusi atau posisi pasanganlah yang benar.

39. Aspek-aspek apa saja yang harus anda perhatikan agar anda tdak terjebak dalam strategem. Jawab:

Beberapa aspek manusia yang dapat menjadi penghalang penalaran dan pengembangan ilmu: a. Penjelasan sederhana

Keinginan yang kuat untuk memperoleh penjelasan sering menjadikan orang puas dengan penjelasan sederhana yang pertama ditawarkan sehingga dia tidak lagi berupaya untuk mengevaluasi secara seksama kelayakan penjelasan dan membandingkannya dengan penjelasan alternatif.

b. Kepentingan mengalahkan nalar

Kepentingan sering memaksa orang untuk memihak suatu posisi (keputusan) meskipun posisi tersebut sangat lemah dari argumen

c. Sindroma tes klinis

Sindroma ini dapat terjadi jika seseorang mempunyai pandangan yang menurut dirinya sebenarnya keliru atau tidak valid lagi, karena adanya pandangan atau gagasan

(8)

baru.Jadi sindroma semacam ini berarti takut mengetahui kebenaran gagasan sehingga menghindarinya secara semu

d. Mentalitas Djoko Tingkir

Keadaan dimana argumen yang lemah harus dimenangkan dan dilestarikan semata-mata karena kekuasaan. Ini berarti kekuasaan lebih unggul daripada penalaran. e. Merasionalkan daripada menalar

Jika karena keberpihakan, kepentingan, atau ketakkritisan, orang terlanjur mengambil posisi tersebut salah atau lemah, orang ada kalanya berusaha untuk mencari-cari justifikasi untuk membenarkan posisinya. Dalam hal ini, tujuan diskusi bukan lagi untuk mencari kebenaran atau validitas tetapi untuk membela diri atau menutupi rasa malu, sehingga sebenarnya orang tertsebut tidak lagi menalar tetapi merasionalkan. f. Persistensi

Seseorang kadang sulit melepaskan suatu keyakinan yang telah lama melekat dalam kerangka berpikir dan menggantinya dengan yang baru. Orang sering berteguh atau persistensi terhadap keyakinannya meskipun terdapat argumen yang kuat bahwa keyakinan tersebut sebenarnya salah sehingga dia seharusnya melepaskan keyakinan tersebut

41. Seseorang yang cukup terpandang dibidang profesi dan penyususnan standar akuntansi membuat pernyataan dalam suatu seminar nasional dibawah ini. Evaluasilah apakah pernyataan tersebut merupakan stragmen atau salah nalar. “kita tidak perlu macam-macam tentang istilah beban. Istilah beban untuk expense adalah benar karena nyatanya semua kantor akuntan publik menggunakan istilah tersebut” Jawab:

Hal tersebut merupakan stratagem karena penggunaan kata beban untuk expense hanyalah merupakan kebijakan autoritas (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam penetapan penggunaan istilah tersebut tanpa mempersoalkan apakah istilah tersebut layak atau tidak padahal pemakaian istilah beban untuk expense tidak didukung secara argumentatif.

43. Jelaskan pengertian beberapa konsep berikut ini dan bila perlu berilah contoh situasi nyata untuk lebih menjelaskan konsep tersebut.

Jawab:

Put-downs : taktik ungkapan merendahkan untuk menyanggah atau menghindari argumen dengan ungkapan ungkapan berikut (dengan nada tinggi) yaitu: “semua orang tahu itu”, “ saya tidak percaya anda dapat mengatakan hal itu”, dan lain-lain

Red-herring : praktik dalam perburuan untuk menghalagi anjing pelacak

membaui sasaran dengan cara memasang ikan herring melintang pada jalan setapak atau jejak (trail). Contoh : DPR tidak perlu ada karena nyatanya banyak wakil rakyat disana yang korupsi.

Descriptive use of truth : taktik dimana penalar menunjukan fakta atau kebenaran (truth) tetapi tidak secara utuh atau hanya sebagian. Contoh: doketr yang

(9)

Sleight of hand : stratagem yang menggunakan muslihat (trick) disebut tipu daya (kecekatan) tangan pesulap tanpa melibatkan emosi pihak yang dituju. Misalnya seorang PNS yang telah diberikan hukuman disiplin berupa pemotongan tunjangan (karena bolos kerja selama berhari-hari) datang kepada pimpinannya dan mengajukan pencabutan keputusan tersebut, karena dia berargumen bahwa keputusan hukuman disiplin tersebut menyebabkan dia dalam kesulitan keuangan.. Hal itu diajukan karena dia tahu benar bahwa memang dia pantas dikeluarkan atas dasar argumen rasional dan akademik. Pimpinannya tidak jadi mengeluarkan hukuman disiplin karena pimpinannya tahu bahwa orang tersebut akan semakin menderita jika permohonannya tidak dikabulkan. Akhirnya pimpinan orang tersebut mengeluarkan surat untuk membolehkan orang tersebut tidak dipotong tunjangannya.

Dilution by generalization : stratagem yang dikenal dengan istilah peringanan lewat generalisasi. Stratagem ini biasanya digunakan untuk mendukung suatu posisi dengan menunjukan bahwa banyak orang melakukan apa yang dikandung posisi tersebut. Misalnya seorang politikus mendukung posisi bahwa Ketua DPR yang dijatuhi hukuman karena tindakan korupsi masih tetap dapat menjabat dengan argumen bahwa tidak ada orang yang sempurna. Apa yang sebenarnya dikatakan adalah bahwa melakukan korupsi adalah suatu bentuk ketidaksempurnaan manusia. Tindakan korupsi sah-sah saja selama orang mengakui ketidaksempurnaan manusia. Akan tetapi, penalar terkecoh dalam hal ini karena dia menyamaratakan semua jenis ketidaksempurnaan. Dengan kecohan ini, orang dapat menerima argumen bahwa pembunuh dan pencuri tidak perlu dihukum karena tidak seorang pun sempurna.

Appeal to inappropriate authority : adalah imbauan autoritas yang tidak tepat. Dengan taktik ini, penalar berusaha untuk meningkatkan kredibilitas dan daya bujuk suatu posisi dengan menunjukan bahwa posisi tersebut juga dipegang oleh orang yang diakui sebagai ahli di bidang yang tidak berpautan dengan masalah yang dibahas. Contohnya adalah jurnalis media masa atau televisi sering mengundang pakar atau penguasa untuk berbicara tentang masalah yang tidak dikuasainya atau yang keahliannya tidak bersangkutan sama sekali dengan masalah yang diberitakan.

Inappropriate dechotomizing : adalah data yang menghasilkan signifikan palsu karena variabel independennya berkorelasi.

Appeal to pity : adalah imbauan belas kasih, orang dikatakan telah memanfaatkan imbauan belas kasih ke anda bilamana dia memaksa anda menyetujui sesuatu karena kalau anda tidak setuju dia akan menderita. Misalnya seorang PNS yang telah diberikan hukuman disiplin berupa pemotongan tunjangan (karena bolos kerja selama berhari-hari) datang kepada pimpinannya dan mengajukan pencabutan keputusan tersebut, karena dia berargumen bahwa keputusan hukuman disiplin tersebut menyebabkan dia dalam kesulitan keuangan.. Hal itu diajukan karena dia tahu benar bahwa memang dia pantas dikeluarkan atas dasar argumen rasional dan akademik. Pimpinannya tidak jadi mengeluarkan hukuman disiplin karena pimpinannya tahu bahwa orang tersebut akan semakin menderita jika permohonannya tidak dikabulkan. Akhirnya pimpinan orang tersebut mengeluarkan surat untuk membolehkan orang tersebut tidak dipotong tunjangannya.

(10)

Appeal to force : adalah imbauan tekanan/kekuasaan, adalah bilamana seseorang memaksa anda menyetujui sesuatu karena kalau anda tidak setuju anda akan menderita atau menanggung akibatnya. Contoh mahasiswa diminta untuk mengevaluasi pendapat dalam artikel dosen dia. Mahasiswa tersebut tidak setuju dengan pendapat dosen karena memang pendapat itu tidak valid secara akademik, tetapi mahasiswa tersebut mendukung secara penuh pendapat dosen karena dosen tersebut akan keras kepada mahasiswa apabila tidak menyetujui pendapatnya.

Modus tollens : adalah suatu argumen yang mengandung penyangkalan akan valid apabila konklusi ditarik mengikuti kaidah menyangkal konsekuen.

contoh:

premis major : jika saya di Surabaya, maka saya di Jawa Timur premis minor : saya tidak di jawa timur

konklusi : saya tidak di Surabaya

Modus ponens : konklusi akan benar bila kedua premis benar dan premis minor menegaskan anteseden.

contoh:

premis major : semua burung bertelur premis minor : ikan bertelur

konklusi : ikan adalah burung

Affirming the consequent : adalah premis minor yang menegaskan konsekuen sehingga menimbulkan konklusi yang tidak valid. Contoh:

Premis 1 : Jika saya di Surabaya, maka saya di Jawa Timur. Premis 2 : Saya di Jawa Timur

Konklusi : Saya di Jawa Timur.

Denying the antecedent :adalah premis minor yang menyangkal anteseden sehingga menimbulkan konklusi yang tidak valid. Contoh

Premis 1 : Jika saya di Surabaya, maka saya di Jawa Timur. Premis 2 : Saya tidak di Surabaya

Konklusi : Saya tidak di Jawa Timur.

Principle of falsifiability : adalah prinsip ketersalahan atau keterbuktisalahan, dimana merupakan semangat yang dilandasi oleh pikiran bahwa suatu teori ilmiah tidak harus dapat dibuktikan benar tetapi harus dapat disanggah (dibuktikan salah) kalau dia memang salah. Misalnya: dengan pengajuan teori baru yang lebih baik.

False dilemma : adalah taktik sesorang untuk mengaburkan argumen dengan cra menyajikan gagasannya dan satu alternatif lain kemudian mengkarakterisasi alternatif lain sangat jelek. Misalnya dalam suatu perdebatan tentang amandemen undang-undang dasar, seorang anggota fraksi mengatakan “Kita harus menyetujui amandemen ini atau negara kita akan hancur”

Leading question : peneliti sering bias dalam pengumpulan data dengan membuat pertanyaan yang mengarahkan resdponden. Contoh “Apakah Saudara

(11)

mengakui bahwa Anda yang mencuri uang karena Saudara saat ini sedang mempunyai banyak hutang?”

Building the case : peneliti berusaha utnuk mendukung teori yang disukainya dengan mengarahkan bukti secara bias, hal ini akan membangun kasus. Contoh : bagaimana kamu bisa lulus ujian masuk D4 PKN STAN?

Stereotyping : salah nalar yang bertalian dengan perampatan lebih.

Error of inference : adalah kesalahan penyimpulan yang harus dihindari.Contoh teori big bang. Sampai sekarang teori tersebut tidak ada yang dapat menyangkalnya, Padahal sebenarnya bisa saja teori big bang mengandung kekeliruan.

Funcitional fixation : adalah keterpakuan makna orang pada suatu objek melalui pengalamannya dan sering tidak menyadari bahwa makna tersebut bersifat kontekstual di masa lalu dan tidak lagi relevan dengan situasi yang baru. Contoh orang hanya melihat angka laba dalam laporan laba rugi tanpa memperhatikan bagaimana laba tersebut ditentukan atau terpengaruh oleh perubahan metode akuntansi.

Clinical test syndrom : budaya akademik yang dapat menghambat kemajuan pengetahuan.Contoh akademisi sering tidak berani untuk membaca sumber gagasan karena takut jangan-jangan pendapatnya telah terlanjur disebarkan kepada mahasiswa.

Referensi

Dokumen terkait

1) Kredit Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan si pemberi kredit (Kreditur) bahwa prestasi (uang, jasa, atau barang) yang diberikannya benar-benar diterimanya dimasa tertentu yang akan

mengverifikasikan serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung bukti-bukti untuk mendukung fakta memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan

Semangat untuk mencari kebenaran dan objektivitas, pada bukti empiris yang memiliki dasar yang kuat, dan pikiran yang terampil dalam pengklasifikasian merupakan sebagian ciri

Pandangan teologi suatu agama memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap etika penganutnya, karena keyakinan pada suatu ajaran merupakan pangkal dalam melihat

Kesadaran beragama yang dimaksud adalah seorang remaja awal yang memiliki rasa keberagamaan dituntut untuk memiliki keyakinan yang kuat dan dapat mengamalkan nilai-nilai

Pandangan teologi suatu agama memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap etika penganutnya, karena keyakinan pada suatu ajaran merupakan pangkal dalam melihat

Pandangan teologi suatu agama memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap etika penganutnya, karena keyakinan pada suatu ajaran merupakan pangkal dalam melihat kebenaran hidup..

Keyakinan dan kepercayaan Zakharia bahwa dirinya dapat menjadi alat bagi Tuhan, benar-benar membuat hati-Nya senang karena kerinduannya memiliki seorang penerus bisa memberikan