• Tidak ada hasil yang ditemukan

III PEMBAHASAN. enkripsi didefinisikan oleh mod dan menghasilkan siferteks c.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III PEMBAHASAN. enkripsi didefinisikan oleh mod dan menghasilkan siferteks c."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

3. Algoritme 3 Dekripsi

Untuk menemukan kembali m dari c, B harus melakukan hal-hal berikut

a. Menggunakan kunci pribadi a untuk menghitung mod . Dengan

catatan .

b. Menemukan kembali m dengan menghitung mod .

Pada proses dekripsi, dengan dan didefinisikan : , sehingga fungsi dekripsi didefinisikan oleh

mod .

(Menezes et al. 1996) Berikut ini diberikan suatu ilustrasi penyandian yang dihitung dengan menggunakan software Maple 12 dengan PC processor Intel Pentium Dual Core 1,73 GHz, Ram 512 MB.

Contoh ElGamal

A mengirim pesan kepada B. Pesan tersebut adalah 91819250104.

Langkah pertama, B membuat kunci publik dan kunci pribadi. Setelah melalui

0436292147431903521064446370856) dan kunci pribadi (665638090635425982769 337333168305062441). Kemudian, kunci publik tersebut dikirim ke A.

Setelah A memperoleh kunci publik , , dari B, kemudian A memilih integer positif acak k dan menghitung

mod 52940576363150816401527749-6545355441362, dan mod = 598-510960553455680182318130888811111301. A mengirim pesan yang telah disandikan tadi (siferteks) kepada B dengan bentuk

, = (529405763631508164015277496-545355441362, 5985109605534556801823-18130888811111301).

Setelah B menerima siferteks tadi, maka B mendekripsikan siferteks tadi untuk menemukan kembali pesan m dengan menggunakan kunci pribadi,

91819250104 mod , dimana pesan yang telah didekripsikan tadi sama dengan pesan yang sebelum dienkripsikan.

III PEMBAHASAN

Field dengan karakteristik prima 2 merupakan suatu kasus khusus, dimana tidak ada pengurangan pada operasi aljabarnya.

Seperti yang telah dipaparkan pada bab 2, di bawah ini akan dibahas struktur grup kurva eliptik Supersingular dengan , 0 dan Non-Supersingular 0 sehingga titik (0,0) berada di luar kurva yang merepresentasikan titik ∞.

3.1 Aritmetika Kurva Eliptik Supersingular.

Misalkan adalah field dengan karakteristik prima 2 Supersingular dengan bentuk sederhana dari persamaan kurva eliptiknya adalah

:

dengan , , dan ∆ 0 ∆

0.

Didefinisikan persamaan kurva eliptik Supersingular

, |

∞ .

1. Misalkan terdapat titik , sembarang. Karena syarat 0

dan dengan 0, maka titik 0,0 dijamin tidak terletak pada kurva dan dapat digunakan untuk merepresentasikan ∞ 0,0 . Akibatnya,

∞ 0, 0 ,

2. Dengan titik 0,0 yang direpresentasikan dengan titik di tak-hingga maka untuk

setiap , , terdapat

invers dari yang dinotasikan dengan

– , berlaku,

0,0 ∞. dimana ∞ ∞.

3. Untuk setiap , dimana

, , , dan

maka titik yang akan dicari adalah , .

Terdapat tiga titik pada E, maka berlaku tiga persamaan

(1.1)

(1.2) (1.3) Jika dilihat dari definisi secara geometri, maka , dan ,

(2)

dimisalkan dengan maka diperoleh persamaan

(1.4) Kemudian apabila dari persamaan (1.1) dan (1.3) kita jumlahkan dan dimodulokan dengan dua, akan diperoleh

Apabila pada ruas kiri kita tambahkan nilai 2 , maka persamaan di atas menjadi

2

Kemudian kedua ruas disederhanakan dan dibagi dengan diperoleh

(1.5) Setelah memperoleh persamaan (1.5) dengan dari persamaan (1.4), maka untuk persamaan (1.2), (1.3) akan diperoleh dengan cara yang sama, sehingga didapatkan

(1.6) Untuk memperoleh dan , akan dijumlahkan persamaan (1.5), (1.6) sehingga kita peroleh

Apabila kita bagi kedua ruas dengan maka didapatkan

dan dari dihasilkan .

Jadi, dihasilkan , dengan dan

dengan .

4. Untuk setiap , dan

, titik yang ingin ditentukan

adalah , .

Apabila diperhatikan secara geometri, titik P dan R berada pada kurva E. Oleh sebab itu, terdapat dua persamaan

dan

. (1.7) Jika ditarik garis lurus P dan R’ (titik

sebelum dicerminkan terhadap sumbu-x), terlihat merupakan sebuah garis singgung. Dimisalkan gradiennya , maka

(1.8) Kemudian, dengan turunan implisit

dengan memisalkan , ,

dapat kita peroleh nilai yaitu

3

2

, , (1.9) Sama halnya dengan penurunan kasus

(pada persamaan 1.5), diperoleh persamaan

Sehingga . Untuk diperoleh dari persamaan (1.8) yaitu

dengan . Dari uraian di atas, diperoleh aritmetik pada kurva eliptik Supersingular sebagai berikut

1. Titik di luar kurva yang digunakan adalah ∞ 0,0 . 2. , dan – , apabila dijumlahkan menghasilkan titik ∞. 3. , dimana , , , dan maka, , dimana dan dengan . 4. , dan , berlaku , dimana dan dengan .

Di bawah operasi di atas, maka kurva eliptik supersingular merupakan grup dengan unsur identitas ∞ 0,0 dan invers

(3)

3.2 Algoritme Aritmetik Kurva Eliptik Supersingular.

3.2.1 Pembangkitan Kurva Eliptik

K(a,b,c)

INPUT : Memasukkan nilai m OUTPUT : nilai kurva , , Mulai

1. Pilih acak , , .

2. Lakukan sampai i proses jika ∞ dengan cara

a. Mengacak b. Selesai

3. Kemudian lakukan juga sampai i proses jika diperoleh ∞ dengan cara

a. Mengacak b. Selesai

4. Tampilkan , ,

3.2.2 Menentukan Titik P(x,y) INPUT : Nilai kurva , , OUTPUT : Titik , Mulai

1. Hitung

2. Lakukan sampai i proses jika diperoleh ∞ dengan cara

a. Menentukan kembali b. Selesai.

3. Tampilkan nilai , yang memenuhi dengan ∞. 3.2.3 Adisi Titik , , INPUT : P , , Q , dengan , , OUTPUT : Titik , Mulai

1. Jika ∞ atau ∞, maka a.

b.

2. Jika dan , maka a. 0 b. 0 3. Jika . Maka a. b. c.

4. Jika tidak , maka : a.

b. c.

5. Tampilkan ,

3.2.4 Menentukan Invers (Negatif) Titik

INPUT : Titik P ,

dengan kurva eliptik , , OUPUT : P , c Mulai 1. Dengan c 2. Tampilakan , . 3.2.5 Menentukan (Kelipatan sebanyak )

INPUT : Titik P , dan merupakan integer positif acak dengan , ,

OUPUT : Mulai

1. Pilih suatu integer acak dan diubah menjadi basis 2

2. Misalkan

3. Jika hanya terdapat satu titik P, maka a. Nilai yaitu nilai P

b. Selesai

4. Untuk langkah kedua, lakukan sampai i kali apabila terdapat beberapa titik yang sama dengan cara

a. Nilai yaitu nilai . Jadi apabila terdapat dua titik yang sama dan masing-masing bisa dipasangkan, titik tersebut digandakan sampai i sehingga ditemukan satu titik.

b. Jika operasi ke i kali yang nilai biner 1 (terdapat satu titik yang tidak ada pasangan untuk digandakan), maka lakukan

1. Titik yang digandakan sebelumnya dijumlahkan dengan satu titik yang tidak mempunyai pasangan sehingga proses a

2. Selesai c. Selesai 5. Tampilkan titik

3.3 Aritmetika Kurva Eliptik Non-Supersingular.

Misalkan adalah field dengan karakteristik prima 2 Non-Supersingular dengan bentuk sederhana dari persamaan kurva eliptiknya adalah

:

dengan , dan ∆ 0.

Didefinisikan persamaan kurva eliptik Non-Supersingular

, |

(4)

1. Misalkan terdapat titik , sembarang. Karena syarat 0, maka titik 0,0 dijamin tidak terletak pada kurva dan dapat digunakan untuk merepresentasikan ∞ 0,0 . Akibatnya,

∞ 0, 0 , .

2. Dengan titik 0,0 yang direpresentasikan dengan titik di tak-hingga maka untuk

setiap , , terdapat

invers dari yang dinotasikan dengan

– , berlaku,

0,0 ∞. dimana ∞ ∞.

3. Untuk setiap , dimana

, , , dan

maka titik yang akan dicari adalah , .

Apabila ditelaah pada tiga titik pada E, maka berlaku tiga persamaan

(2.1)

(2.2) (2.3) Jika dilihat dari definisi secara geometri, maka P, Q dan ,

adalah segaris. Jika gradiennya dimisalkan dengan λ maka diperoleh persamaan

(2.4) Kemudian dari penjumlahan persamaan (2.1) dan (2.3) yang kemudian dimodulokan dengan dua diperoleh

/ (2.5) Dengan cara yang sama dari persamaan (2.2), (2.3), dan (2.4) diperoleh

(2.6)

Dengan nilai gradien seperti pada (2.4), sehingga penjumlahan dari (2.5) dan (2.6) menghasilkan

dan dari persamaan (2.4) diperoleh

Dengan demikian, diperoleh , dimana

dan dengan

.

4. Untuk setiap , dan

, titik yang ingin ditentukan

adalah , .

Dilihat secara geometri, titik dan , segaris. Titik dan , merupakan garis singgung kurva pada titik . Maka berlaku persamaan

(2.7) (2.8) Dimisalkan gradiennya dengan

(2.9) Kemudian, dengan turunan implisit

dengan memisalkan , ,

dapat kita peroleh nilai yaitu

2 3 2

2 2 3 2

3 2

2 2

(3.0) karena dalam biner, maka (2.8) menjadi

, 1,1

(3.1) Seperti pada penurunan persamaan

(2.5), dari persamaan (2.7), (2.8), dan (2.9) diperoleh

(5)

dengan menerapkan persamaan (3.1) maka diperoleh

Selanjutnya, dengan membagi kedua ruas dengan dan diterapkan juga persamaan (2.9) diperoleh

Untuk mendapatkan nilai digunakan persamaan (2.9), maka diperoleh

dengan persamaan (3.1) persamaan di atas menjadi

1 Akhirnya diperoleh

, dimana dan

1 dengan . Dari uraian di atas, diperoleh aritmetik pada kurva eliptik Non-Supersingular sebagai berikut

a. Titik di luar kurva yang digunakan adalah ∞ 0,0 . b. , dan – , apabila dijumlahkan menghasilkan titik ∞. c. , sembarang. Misalkan , , , dan maka, , dimana dan adalah

dan dengan .

d. Untuk setiap , dan

, berlaku ,

dimana dan

dengan .

Di bawah operasi di atas, maka kurva eliptik Non-Supersingular merupakan grup dengan unsur identitas ∞ 0,0 dan invers dari adalah – ,

.

3.4 Algoritme Aritmetika Kurva Eliptik Non-Supersingular

3.4.1 Pembangkitan Kurva K(a,b)

INPUT : Memasukkan nilai m OUTPUT : Nilai kurva , Mulai

1. Pilih acak , .

2. Lakukan sampai i proses dengan syarat ∞ dengan cara

a. Mengacak b. Selesai 3. Tampilkan ,

3.4.2 Menentukan Titik P(x,y) INPUT : Nilai kurva , OUTPUT : Titik , Mulai

1. Hitung

2. Lakukan sampai i proses apabila ∞ dengan cara a. Hitung b. Selesai. 3. Tampilkan , dengan dan ∞. 3.4.3 Adisi Titik , , INPUT : P , , Q , dengan , OUTPUT : Titik , Mulai

1. Jika ∞ atau ∞, maka a.

b.

2. Jika dan , maka

a. 0 b. 0 3. Jika . Maka a. b. c.

4. Jika tidak , maka : a.

b.

c. 1

(6)

3.4.4 Menentukan Invers (Negatif) Titik

INPUT : Titik P , dengan , OUPUT : P , Mulai 1. Hitung 2. Tampilkan , 3.4.5 Menentukan (kelipatan sebanyak k kali)

INPUT : Titik P , dan merupakan integer positif acak dengan , ,

OUPUT : Mulai

1. Pilih suatu integer acak dan diubah menjadi basis 2

2. Misalkan

3. Jika hanya terdapat satu titik P, maka a. Nilai yaitu nilai P

b. Selesai

4. Untuk langkah kedua, lakukan sampai i kali apabila terdapat beberapa titik yang sama dengan cara

a. Nilai yaitu nilai . Jadi apabila terdapat dua titik yang sama dan masing-masing bisa dipasangkan, titik tersebut digandakan sampai i sehingga ditemukan satu titik.

b. Jika operasi ke i kali yang nilai biner 1 (terdapat satu titik yang tidak ada pasangan untuk digandakan), maka lakukan

1. Titik yang digandakan sebelumnya dijumlahkan dengan satu titik yang tidak mempunyai pasangan sehingga proses a

2. Selesai c. Selesai 5. Tampilkan titik

3.5 ElGamal Kurva Eliptik atas

Untuk penerapan kurva eliptik dalam algoritme ElGamal, maka terdapat beberapa perubahan yang terjadi dalam algoritme tersebut. Perubahannya dari grup multiplikatif yang digeneralisasi menjadi aritmetik kurva eliptik .

Berikut langkah-langkah penyandian dengan grup multiplikatif digeneralisasi. Diilustrasikan A mengirim pesan kepada B. 1. Algoritme 1 Pembangkitan Kunci

B membuat sebuah kunci publik dan kunci pribadi. Hal yang dilakukan adalah

a. Memilih suatu grup siklik berorder dengan generator .

b. Memilih suatu integer acak a dalam

1 1.

c. Menghitung .

d. Kunci publik B adalah , dan kunci pribadi B adalah a.

e. Kemudian kunci publik tersebut dikirimkan ke A.

2. Algoritme 2 Enkripsi

A menyandikan atau me-enkripsi sebuah pesan m ke B. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh A adalah

a. Memperoleh kunci publik , . b. Merepresentasikan pesan tersebut

sebagai suatu integer

c. Memilih integer acak k, dimana positif.

d. Menghitung dan . e. Mengirim siferteks , ke B. 3. Algoritme 3 Dekripsi

Untuk menemukan kembali m dari c, B harus melakukan hal-hal berikut

a. Menggunakan kunci pribadi a untuk menghitung . Dengan catatan

.

b. Menemukan kembali m dengan menghitung , sehingga diperoleh

. (Menezes et al. 1996) Sedangkan untuk aritmetika kurva eliptik digunakan aturan definisi grup kurva eliptik dengan menggunakan proses adisi. Perubahan yang terjadi adalah

a. menjadi

Sebanyak kali

b. menjadi .

Oleh karena itu, algoritme ElGamal dalam grup multiplikatif diatas diganti menjadi aritmetika kurva eliptik (diilustrasikan A mengirim pesan ke B).

1. Algoritme 1 Pembangkitan Kunci B membuat sebuah kunci publik dan kunci pribadi. Hal yang dilakukan adalah

a. Memilih suatu generator , yang merupakan titik pada kurva eliptik. .

b. Memilih suatu integer acak a dalam

1 1.

c. Menghitung .

d. Kunci publik B adalah , dan kunci pribadi B adalah a.

(7)

2. Algoritme 2 Enkripsi

A menyandikan atau me-enkripsi sebuah pesan m ke B. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh A adalah

a. Memperoleh kunci publik , . b. Merepresentasikan pesan tersebut

sebagai suatu titik . c. Memilih integer acak k, 1 1

d. Menghitung dan .

e. Mengirim siferteks , ke B. 3. Algoritme 3 Dekripsi

Untuk menemukan kembali m dari c, B harus melakukan hal-hal berikut

a. Menggunakan kunci pribadi a untuk menghitung .

b. Menemukan kembali pesan m dengan

menghitung , sehingga

diperoleh

.

Contoh ElGamal Kurva Eliptik (Lihat

Lampiran 4) :

Diilustrasikan Andi mengirim pesan kepada Beni. Hal pertama yang dilakukan Beni adalah membuat kunci pribadi dan kunci publik. Dimisalkan menggunakan aritmetik kurva eliptik Non-Supersingular. Hal ini dikarenakan langkah-langkah yang dilakukan sama.

1. Algoritme 1 Pembangkitan Kunci.

a. Beni memilih generator yang merupakan suatu titik pada kurva eliptik. , 2,5,7,9 , 0,1,3, 4,5,7,8 .

b. Beni memilih integer acak yang nantinya merupakan kunci pribadi

93.

c. Kemudian menghitung 2,7,8 , 0,1,6,8,9 .

d. Kunci Publik adalah , dengan nilai 2,5,7,9 , 0,1,3,4,5,7,8 ,

2,7,8 , 0,1,6,8,9 . 2. Algoritme 2 Enkripsi

Setelah menerima kunci publik dari Beni, Andi menyandi pesan tersebut dengan

menggunakan kunci tersebut. Kemudian yang dilakukan Andi adalah

a. Membangkitkan pesan. Di sini dimisalkan pesan yang dibangkitkan Andi adalah suatu titik

1,2,3,4,5,8 , 3,5,8,9 .

b. Kemudian Andi memilih sembarang integer 53.

c. Setelah itu Andi mencari nilai 0,1,2,3,6,7,9 , 2,5,6,9 . Kemudian, mencari nilai

3,4,5,8,9 , 0,2,3,7,9 .

d. Nilai yang diperoleh tersebut dikirim kepada Beni dalam bentuk siferteks

, 0,1,2,3,6,7,9 , 2,5,6,9 , 3,4,5,8,9 , 0,2,3,7,9 .

3. Algoritme 3 Dekripsi

Setelah Beni menerima siferteks, barulah dia menemukan kembali pesan yang telah disandikan tersebut dengan menggunakan kunci pribadi yang hanya dia sendiri yang mengetahuinya dengan cara

a. Mencari – dimana a merupakan kunci pribadi, sehingga diperoleh –

0,1,3,4,5,7,9 , 1,3,5,6 .

b. Menemukan kembali m dengan

menghitung sehingga

diperoleh pesan yang sama seperti pesan yang belum disandikan

1,2,3,4,5,8 , 3,5,8,9 .

Terlihat dengan jelas bahwa dalam melakukan penyandian tersebut, digunakan empat prinsip hukum grup dari kurva eliptik

. Titik yang diperoleh di atas merupakan suatu himpunan. Himpunan-himpunan tersebut merupakan pangkat dari definisi

. Misalkan contoh pesan yang digunakan pada contoh di atas. Pasangan titik

1,2,3,4,5,8 , 3,5,8,9 sama dengan pasangan polinomial 1. 1. 1.

1. 1. 1. , 1. 1. 1.

1. . Sedangkan untuk nilai 1 merupakan nilai untuk a. Ini dikarenakan berapapun nilai a dan dimodulokan dengan dua, hasilnya hanya mempunyai nilai 0 atau 1.

Referensi

Dokumen terkait

(Eka, 2009) menyatakan bahwa salah satu yang paling menonjol adalah upacara perkawinan dimana terdapat bermacam- macam atau keberagaman dalam pelaksanaan upacara dan

Selanjutnya setelah proses pembuatan batik tulis selesai dilakukan, warga dim inta untuk mengeluarkan kreativitas ide mereka pada proses yang kedua yaitu membuat tekstil

Jadi metode dakwah merupakan sebuah jalan atau cara yang digunakan atau dilakukan dalam melaksanakan aktifitas mengajak manusia kepada jalan yang lurus, yang mana

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Pekrun (2006), mengemukakan bahwa terdapat tiga kategori emosi yang muncul pada situasi belajar dan berprestasi, yaitu (1) prospective outcome emotion yang muncul

Pada tahapan ini adalah tahap permulaan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan tentang

Berangkat dari hal-hal yang harus diperhatikan pada readiness assesment untuk organizational change, para peneliti mencoba membuat pendekatan untuk readiness assesment dalam

1) Pendiri organisasi. Budaya organisasi dapat ditelusuri, paling tidak sebagian, para pendiri organisasi. Pendiri-pendiri ini seringkali memiliki kepribadian yang