BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 LINE
LINE adalah aplikasi instant messenger atau pengirim pesan instan lintas platform gratis yang dapat digunakan pada smartphone, tablet dan komputer, LINE juga sebenarnya bisa dikatakan aplikasi media sosial karena dengan adanya fitur yang disebut timeline yaitu tempat untuk berbagi status para penggunanya. Untuk dapat digunakan LINE membutuhkan jaringan internet, pengguna LINE dapat melakukan berbagai macam aktivitas seperti mengirim pesan teks, mengirim gambar, video, pesan suara, berbagi status dan lain-lain lagi.
LINE aplikasi instant messenger dengan logo didasari dengan warna hijau, yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Next Human Network Corporation atau biasa disebut NHN Corporation asal Korea Selatan seperti pada gambar 1.1 Logo LINE
Gambar 1.1 Logo LINE Sumber: LINE INDONESIA, 2015
LINE pertama kali dirilis pada Juni 2011 dan pada awalnya LINE hanya dapat dioperasikan pada dua platform saja yaitu Android dan IOS, kemudian mulai masuk ke sistem operasi Blackberry. Setelah sukses dan mendapat respon yang baik pada sistem operasi sebelumnya LINE meluncurkan aplikasinya yang dapat digunakan pada Mac dan Windows pada tahun 2012.
Pada 23 Juni 2011, NHN Corporation meluncurkan LINE pertama kali setelah terjadinya gempa bumi yang menimpa negara Jepang. Gempa bumi ini merusak hampir semua sistem komunikasi di negara Jepang, NHN menyadari bahwa dengan rusaknya sistem komunikasi ini layanan data akan lebih efisien dan diminati. Maka NHN memutuskan membuat aplikasi yang dapat digunakan terutama pada smartphone untuk melakukan pengiriman pesan instan secara gratis.
Kesuksesan LINE sebagai aplikasi pengirim pesan instan gratis dilihat pada pengguanaannya yang mencapai 470 juta diseluruh dunia. Dengan jumlah pengguan yang banyak LINE bisa menduduki posisi 1 dalam kategori aplikasi pengirim pesan instan gratis di 42 negara, yaitu Jepang, Taiwan, Spanyol, Rusia, Hongkong, Thailang, Singapura, Malaysia, Macau, Swiss, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan lain-lain. Dikutip dari liputan6 (2013)
LINE memiliki keunikan tersendiri dari pengirim pesan instan lainnya, membuat penggunanya lebih Fun dengan fitur stiker emoji yang ekspresif, selain dari stiker LINE menarik para konsumennya dengan membuat fitur akun official-nya dari figur-figur sesuai daerah, dengan akun official ini LINE berharap dapat menarik lebih banyak konsumen.
Aplikasi LINE memiliki beberapa fitur yang menarik bagi penggunanya, fitur unggulan LINE yaitu:
a. Chatting Gratis
Adalah fungsi utama dari aplikasi ini sendiri. Chatting gratis dengan seluruh teman-teman yang ada pada daftar teman.
b. Voice Call dan Video Call Gratis
Fitur yang sangat menarik para pengguna dari LINE, ini adalah layanan telepon tanpa penggunaan pulsa karena sistemnya menggunakan internet. LINE akan menghubungkan panggilan melalaui servernya.
c. Stiker Emoji LINE
Fitur satu ini yang membuat berbeda dengan aplikasi pengirim pesan instan yang lain adalah stiker emoticon. Stiker ini sangat unik untuk LINE karena sangat bervariasi dan sangat ekspresif.
d. Berbagi Foto, Video, dan Pesan Suara
Pengguna dapat melampirkan file seperti gambar, video, pesan suara dan lain-lain.
e. Akun Official
Dengan menambahkan akun official sebagai teman para pengguna akan mendapatkan berita dan info-info esklusif dari akun yang terkait. Akun official terbagi dalam beberapa bagian seperti kategori artis, olahraga, shopping, games dan lain-lain.
1.1.2 LINE Shopping
LINE Shopping adalah salah satu akun official yang terdaftar dalam aplikasi LINE dan termasuk dalam kategori shopping. LINE Shopping diluncurkan di Indonesia pada 26 November 2013, dan dikelola oleh LINE team sendiri, dapat dilihat pada gambar 1.2 halaman akun official LINE Shopping.
Gambar 1.2 LINE Shopping Sumber: LINE Shopping, 2015
LINE Shopping ini mempunyai tujuan membantu e-commerce dan membuatnya lebih menarik, LINE Shopping menyatukan perdagangan online dengan promosi secara online khusus untuk para pengguna LINE itu sendiri, seperti dikutip dari Wong (2013) “LINE Shopping is managed by LINE team, aggregating online
merchants and promoting deals exclusively for LINE users”. LINE Shopping akan membantu para pelaku pedagang online untuk menyebarkan informasi barang dangangannya dan promosi hot deal yang hebat pada basis pengguna LINE yang sangat besar, pada minggu pertama peluncurannya LINE Shopping telah mempunyai 900.000 subcribers dan sekarang sudah mencapai 4.800.000 subcribers (Wong, 2013). Dengan keunikan tersendirinya, salah satunya akun official sesuai daerah masing-masing, LINE berharap dapat menarik lebih banyak konsumen.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Kemajuan dan pekembangan teknologi diberbagai bidang yang begitu pesatnya berdampak juga pada berbagai perubahan, salah satunya kemajuan dan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat dan salah satu pendorongnya adalah pergeseran ekonomi ke arena perdagangan global yang sangat cepat dan melanda seluruh dunia (Zamroni, 2009:14), dikutip dalam Hanim (2011:59) “ditengah globalisasi komunikasi yang semakin terpadu (global communication network) ini, internet menjadi semakin populer dan membuat dunia semakin menciut (shrinking the world)”. Menurut Rogers (Zamroni, 2009:10) “internet perkembangan teknologi dan informasi yang pada era komunikasi interaktif”.
Pengguna internet di dunia pada tahun 2016 mencapai 3000 juta lebih dan di Indonesia sendiri mencapai 48 juta, dipaparkan pada tabel 1.1 Pengguna Internet dunia dan Indonesia 2015.
Tabel 1.1 Pengguna Internet Dunia dan Indonesia
Pengguna Internet Dunia Pengguna Internet Indonesia
3.285.391.628
48.103.499
Sumber: Internetlivestats, 2016 (Januari)
Penggunaan internet pada jaman sekarang lebih banyak pada mobile internet, ini adalah inovasi menggunakan internet dari cara tradisional melalui komputer atau
laptop, penggunaan mobile internet ini sangat diminati karena dapat membantu menghemat waktu seperti yang dikatakan President dan CEO Internet Society, Brown dalam buku Internet Society Global Internet Report 2015 (2015:P4) “Accessing the mobile internet is not just a matter of unplugging our laptops, however- we use smartphones and tablets with range of features and sensors not available or needed in a traditional computer”. Penggunaan internet yang besar dijadikan media online bagi masyarakat untuk berkomunikasi ataupun tujuan khusus pribadi, seperti yang dikemukakan oleh Alamsyah dan Peranginangin (2015:01) “Internet menjadi bagian keseharian yang tidak terpisahkan bagi kita, bahkan internet merupakan hal yang essensial bagi kebanyakan orang”.
Penggunaan internet yang tinggi dan trend penggunaan mobile internet juga berdampak munculnya banyak aplikasi-aplikasi pada smartphone yang dapat digunakan masyarakat, ada lebih dari 1 juta aplikasi yang tersedia sebagaimana dikutip pada buku elektronik Internet Society (2015) menuliskan “There are well over 1 billion apps available, wich have been downloaded more than 100 billion times”, dan juga data pertumbuhan jumlah aplikasi yang telah didownload dari 2008 sampai 2015 pada gambar 1.3 jumlah pertumbuhan download aplikasi smartphone.
Gambar 1.3 Jumlah Pertumbuhan Download Aplikasi Smartphone Sumber: Statista, 2015
“Social Media telah berkembang dari sekedar wadah untuk berhubungan dengan keluarga dan teman, kini telah menjadi wadah bagi konsumen untuk mendapatkan
informasi perusahaan dan produk yang dijual” (Prasetyo, 2014:2). Trend penggunaan media sosial untuk bisnis ini dijelaskan dengan banyaknya organisasi atau perusahaan yang telah membuat akun official pada media sosial untuk dapat digunakan sebagai media untuk menyebarkan informasi atau iklan kepada para konsumen sesuai yang dikatakan Prasetyo (2014:02) “Kekuatan konten dan percakapan yang terjadi dalam Social Media mendorong banyak perusahaan yang memanfaatkan sebagai alat komunikasi dan pemasaran mereka”. Salah satu contoh aplikasi adalah LINE yang digunakan sebagai media bagi perusahaan untuk penyebaran informasi promonya atau iklannya melalui fitur akun official. LINE adalah salah satu aplikasi instant messenger yang terdepan di dunia, dikutip dari liputan6 (2014) “pada ulang tahun ke-3 tanggal 23 Juni 2014 aplikasi chatting yang terkenal ini, tercatat telah memiliki sekitar 470 juta pengguna di seluruh dunia”. LINE adalah aplikasi lintas platform dengan pertumbuhan cepat yang dapat digunakan pada smartphone, tablet, laptop atau komputer. Seperti gambar 1.4 LINE menempati kategori aplikasi mobile yang pertumbuhannya sangat cepat, LINE berada diposisi pertama
Gambar 1.4 Aplikasi dengan Pertumbuhan Tercepat tahun 2015 Sumber: Statista, 2015
Tanggal 26 November 2013 LINE telah meluncurkan salah satu akun official yang mereka olah sendiri yaitu LINE Shopping, dan hanya dalam seminggu terhitung dari peluncuran LINE Shopping sudah mendapatkan 900.000 subscribers (Wong, 2013). Akun official ini berada dalam kategori Shop, ada 5 akun official LINE
pada kategori shop, akan diapaparkan lebih jelas dengan jumlah subscribers masing-masing dalam tabel 1.2 akun official LINE dalam kategori shop
Tabel 1.2 Akun Official LINE Dalam Kategori Shop
Akun Official Subscribers
LINE Shopping 5.176.499 Rakuten.co.id 2.911.381 Lazada Indonesia 2.094.322 Elevenia 1.189.200 MatahariMall 1.832.475 Sumber: LINE, 2016
Data pada tabel 1.2 akun official LINE dalam kategori shop, LINE Shopping mempunyai subscribers terbanyak dengan 5.179.499 sangat populer dan dapat dijadikan sebagai wadah menjanjikan bagi organisasi atau perusahaan untuk menyebarkan promo dan iklannya.
Mengukur efektivitas LINE sebagai media penyampaian promo dan iklan dipilih metode Customer Response Index (CRI), dikutip dari Aiwan (2013:3) “CRI dikembangkan oleh Roger Best sebagai alat pengukur efektivitas iklan menggunakan respons-respons audiens penonton iklan sebagai indikatornya”. Dari penelitian terdahulu Faroktarina (2014) LINE sebagai media penyampaian pesan (Studi deskriptif mengenai efektivitas jejaring sosial LINE sebagai media penyampaian pesan kampanye WWF “Tiggy Tiger” berdasarkan perhitungan Customer Response Index pada pengguna LINE) menghasilkan kesimpulan efektif karena hasil akhir dari empat model perhitungan konsep AISAS, AIAS, AISS, dan AIS lebih tinggi dari nilai dari tidak attention, tidak interest, tidak search, tidak action, dan tidak share. Digunakan konsep AISAS karena menurut Sugiyama (2011) perilaku unik masyarakat jaman sekarang yang suka mencari informasi (search) dan menyebarkannya (share), menurut Dentsu elemen yang cocok digunakan adalah AISAS yaitu Attention (Perhatian), Interest (Ketertarian), Search (Pencarian), Action (Tindakan), Share (Membagikan).
Aplikasi LINE populer pada umur sekitar 13 sampai 23 atau bisa dikatakan LINE populer pada remaja, sebagian besar remaja tertarik untuk menggunakan aplikasi LINE, para remaja ataupun mahasiswa menggunakannya untuk berkomunikasi dengan teman atau keluarga secara singkat dan praktis, ini berarti para mahasiwa ini melakukan chatting atau pesan singkat instan yang sangat digemari, dari data yang didapatkan dari Chiponline (2014) menyatakan waktu aktif penggunaan smartphone pada remaja itu 75% untuk chatting, 1% mengirim email, 15% mengirim sms, 9% melakukan telepon. Bisa dilihat data yang diambil dari Dailysocial (2015) pada 1.5 komposisi penyebaran penguna LINE
Gambar 1.5 Komposisi Penyebaran Pengguna LINE Sumber: Dailysocial, 2015
Gambar 1.5 dapat dilihat persebaran pengguna LINE lebih banyak pada umur 19-21 dengan melihat gambar logo LINE yang terbesar ada pada kolom umur 19-19-21, sendangkan untuk jenis kelamin pengguna logo LINE berada ditengah antar warna biru dan merah jambu (pink) yang dapat diartikan pengguna LINE dari jenis kelamin seimbang antar laki-laki dan perempuan. Untuk menggunakan aplikasi LINE untuk berkomunikasi setidaknya para mahasiswa harus memiliki smartphone. Dari data penelitian terdahulu, Haryansyah (2015:1) menyatakan bahwa 88% dari mahasiswa-mahasiswi Telkom University memiliki dan menggunakan smartphone, ditambah dengan pernyataan Irianto (2015:3) memilih mahasiwa-mahasiswi Telkom University khususnya mahasiswa-mahasiswi Fakultas Komunikasi Bisnis karena hasil observasi yang dia lakukan menunjukkan bahwa semua responden yang dia ambil menggunakan instant messanging LINE sebagai alat komunikasi sesamanya. 75% waktu aktif
penggunaan smartphone digunakan untuk chatting bagi mahasiswa (Chiponline, 2014).
Metode perhitungan CRI dengan konsep AISAS, konsumen akan mendapatkan perhatian terhadap iklan dan kemudian muncul ketertarikan dan akhirnya melakukan pembelian dan dilanjutkan dengan membagikan pengalamannya setelah melakukan pembelian. Apabila pada level attention, intertest, search berhasil maka konsumen akan melakukan action yang bisa berbagai macam bentuknya salah satunya pembelian. Setelah melakukan pembelian konsumen akan menjadi pengantar word-of-mouth dengan cara menceritakan atau membagikan pengalaman kepada orang lain atau menulis comment di internet (share) (Sugiyama, 2011).
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka diajukan kegiatan penelitian dengan judul “ANALISIS PERSENTASE EFEKTIVITAS IKLAN (PROMO) DAN EFEKTIVITAS LINE SHOPPING MENGGUNAKAN METODE
CUSTOMER RESPONSE INDEX (CRI) (Studi Deskriptif Efektivitas LINE
Shopping Dalam Menyampaikan Iklan (Promo) Kepada Mahasiswa-Mahasiswi Telkom University 2015)”.
1.3 Perumusan Masalah
Penggunaan mobile internet yang lebih banyak digunakan dari internet tradisional dengan menggunakan laptop memicu banyaknya muncul media sosial yang digunakan masyarakat untuk berkomunikasi secara online. Banyaknya masyarakat menggunakan media sosial diliat oleh organisasi atau perusahaan sebagai lahan untuk berpromosi dengan menggunakan fitur akun official, para organisasi atau perusahaan yang mempunyai akun official melakukan broadcast atau menyebarkan informasi dan iklan.
LINE menluncurkan LINE Shopping untuk digunakan sebagai wadah untuk membantu para pedagang online mempromosikan produknya kepada pengguna LINE yang mayoritas pengguna adalah remaja atau mahasiswa-mahasiswa melalui akun official ini, untuk membantu proses e-commerce. Efektivitas promo
atau iklan yang disebarkan melalui media online dapat diukur dengan menggunakan CRI atau Customer Response Index dengan konsep AISAS.
1.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan dengan hasil literature review yang telah dikumpulkan, diketahui bahwa untuk mengukur efektivitas dari pengiklanan, CRI atau Cuctomer Response Index dari Roger Best merupakan model yang cocok digunakan untuk penelitian ini. Dengan demikian pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana efektivitas iklan (promo) yang disampaikan kepada pengguna LINE melalui akun official LINE Shopping?
2. Bagaimana efektivitas LINE Shopping sendiri sebagai media penyampaian informasi untuk bisnis?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari perumusan masalah, yang bermula dari perkembangan pengguna internet yang banyak menggunakan mobile internet, membuat para media sosial menjadi wadah untuk berpromosi. LINE membuat akun official untuk membantu proses e-commerce.
Berdasarkan dari latar belakang, maka tujuan dari penelitian adalah:
1. Menghitung persentase efektivitas iklan (promo) yang disampaikan melalui akun official LINE, sehingga dapat diketahui seberapa besar persentase konsumen melakukan Share informasi.
2. Mengetahui seberapa besar persentase efektivitas LINE Shopping sebagai media penyampaian informasi dengan menggunakan perhitungan Customer Response Index (CRI), sehingga dapat dijadikan pacuan untuk pemasangan iklan (promo) bisnis pada akun official LINE.
1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Aspek Teoritis
Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk menambah ilmu dan memperluas wawasan dalam bidang ilmu Media dan Konten. Serta hasil
dari kegiatan ini diharapakan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang akan membahas bagaimana efektivitas penggunaan media sosial sebagai media penyampaian iklan.
1.6.2 Aspek Praktis
Secara praktis, hasil dari kegiatan ini dapat dijadikan masukan kepada organisasi atau perusahaan untuk menentukan kebijakan dalam membuat akun official-nya pada LINE dengan tujuan untuk menjadi media penyebaran informasi dari organisasi atau perusahaan pada waktu akan datang. Serta sebagai tambahan untuk organisasi atau perusahaan tentang bagaimana gambaran dari respon pengguna LINE terhadap iklan (promo) yang disebarkan melalui LINE Shopping.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Sebuah penelitian membutuhkan batasan peneletian untuk menjaga konsistensi agar tidak melebar dari tujuan semula. Oleh karena itu peneliti membuat batasan-batasan sebagai berikut :
1. Variabel
Dalam penelitian ini variabelnya adalah seberapa besar efektivitas LINE sebagai media yang diukur dengan menggunakan CRI (Consumer Response Index) yang dimodifikasi dengan konsep AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share).
2. Objek Penelitian
a. Objek penelitian adalah mahasiswa-mahasiswi Telkom University yang men-subscribe akun official LINE SHOPPING
b. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di lingkungan kampus Telkom University c. Waktu Penelitian
1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
Bab pertama berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab kedua kajian pustaka dan uraian umum tentang teori yang digunakan serta literatur yang berkaitan dengan penelitian yang mendukung permasalahan. Serta kerangka pemikiran, serta hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ketiga mejelaskan tentang jenis penelitian yang digunakan. Operasional variabel dan skala pengukuran, data dan teknik pengumpulan, teknik sampling, analisis data dan pengujian hipotesis (jika ada)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab keempat akan menjelaskan secara terinci tentang pembahasan efektivitas dari LINE dalam menjadi media yang berisi data-data yang dikumpulkan untuk diolah menjadi informasi untuk mendapatkan solusi dari masalah
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkenpentingan terhadap permasalahan yang diteliti