STATISTIK
STATISTIK
STATISTIK
ANTI PENCUCIAN UANG &
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922 Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail: [email protected] website: http://www.ppatk.go.id
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
OKTOBER
2017
1
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
bps Halaman Ringkasan Eksekutif 1 Ringkasan Statistik 2 Laporan Transaksi 3 A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri- gakan (LTKM) 3 B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) 12 C. Laporan Pembawaan Uang Tunai (LPUT) 14 D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa 17 E. Laporan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri 19 F. Laporan Penundaan
Transaksi (LPT) 22
Analisis dan Pemeriksaan 26 A. Hasil Analisis (HA) 26 B. Karakteristik
Terlapor HA 31
C. HA Terkait
Pendanaan Terorisme 34 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37 E. Tindak Lanjut terhadap
HA/HP 39 F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait Hasil Analisis 41 G. Pengaduan Masyarakat 43 Lain-lain 45 A. Putusan Pengadilan Terkait TPPU 45 B. Keterangan Ahli 48 C. Audit 50 D. Pertukaran
Informasi Antar FIU 52 E. Nota Kesepahaman (MoU) 54 Volume 92/Thn VIII/2017 Oktober 2017 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I :
R i n g k a s a n E k s e k u t i f
Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor
8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai
berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup:
1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;
2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta
3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK. Mengawali kuartal terakhir tahun 2017, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama Oktober 2017 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yakni masing-masing bertambah sebanyak 552,7 ribu LTKL, 247,0 ribu LTKT, 4,8 ribu LTKM, dan 5,5 ribu LTPBJ. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 48.440.566 laporan atau meningkat sebanyak 18,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2016. Bila diamati perkembangan bulanannya
(month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Oktober
2017 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 5,7 persen. Peningkatan tertinggi terjadi pada penerimaan LTPBJ dan LTKL, yakni masing-masing naik sebesar 32,3 persen dan 6,5 persen.
Terkait fungsi analisis, selama Oktober 2017, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 49 HA, dengan 33 HA diantaranya merupakan HA reaktif (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 16 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 29 HA (59,2 persen).
Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Oktober 2017, terdapat 1 penambahan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Penegak Hukum. Dengan demikian, jumlah HP yang telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian/Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat tetap sebanyak 97 HP, dengan rincian 40 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik KPK, 31 HP ke Penyidik Kejaksaan, 27 HP ke Penyidik Kepolisian, 15 HP ke Penyidik DJP, 5 HP ke Penyidik DJBC, 5 HP ke Penyidik BNN, dan 4 HP ke Panglima TNI.
Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga Oktober 2017 terdapat 106 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 144 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.
Semoga buku ini dapat bermanfaat.
Jakarta, November 2017
KIAGUS AHMAD BADARUDDIN Kepala PPATK
B u l l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
R I N G K A S A N
S T A T I S T I K
L A P O R A N
T R A N S A K S I
Periode Januari 2003 s.d. Oktober 2017:
Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Oktober 2017 sebanyak 49.503.878 Laporan.
A. LTKM = 348.987 Laporan, bertambah 15,5 persen dibanding posisi Desember 2016. B. LTKT = 25.779.036 Laporan, bertambah 10,0 persen dibanding posisi Desember 2016. C. LTPBJ = 210.264 Laporan, bertambah 17,8 persen dibanding posisi Desember 2016. D. LPUT = 34.702 Laporan yang diperoleh melalui 21 lokasi pelaporan.
E. LTKL = 23.130.889 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).
Tahun 2017 (s.d. Oktober 2017):
Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 7.722.934 Laporan
atau naik 4,1 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2016 (c-to-c). A. LTKM = 46.811 Laporan, naik 18,5 persen (c-to-c).
B. LTKT = 2.336.952 Laporan, naik 3,3 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 31.742 Laporan, turun 11,1 persen (c-to-c). D. LPUT = 6.739 Laporan, turun 5,1 persen (c-to-c). E. LTKL = 5.300.690 Laporan, naik 4,4 persen (c-to-c).
Oktober 2017:
Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 810.447 Laporan, atau naik 5,7 persen
dibandingkan September 2017 (m-to-m), atau naik 7,0 persen dibandingkan Oktober 2016 (y-on-y). A. LTKM = 4.834 Laporan, naik 1,2 persen (m-to-m), atau naik 37,7 persen (y-on-y). B. LTKT = 247.016 Laporan, naik 3,5 persen (m-to-m), atau naik 7,8 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 5.516 Laporan, naik 32,3 persen (m-to-m), atau naik 55,2 persen (y-on-y). D. LPUT = 333 Laporan.
E. LTKL = 552.748 Laporan, naik 6,5 persen (m-to-m), atau naik 6,2 persen (y-on-y).
H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L
P E M E R I K S A A N
Periode Januari 2003 s.d. Oktober 2017:
Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. Oktober 2017 sebanyak 4.027 HA yang terkait dengan 12.823 LTKM. A. HA - Proaktif = 2.028 HA yang terkait dengan 6.172 LTKM.
- Inquiry = 1.999 HA yang terkait dengan 6.651 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 1.704 IHA.
C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 127 HA yang terkait dengan 391 LTKM. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 97 Laporan.
Tahun 2017 (s.d. Oktober 2017):
HA yang disampaikan ke Penyidik selama Oktober 2017 sebanyak 323 HA yang terkait dengan 3.045 LTKM.
A. HA - Proaktif = 106 HA yang terkait dengan 1.279 LTKM. - Inquiry = 217 HA yang terkait dengan 1.766 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 304 IHA.
C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 18 HA yang terkait dengan 120 LTKM. D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 11 Laporan.
3
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
A. Laporan Transaksi
Keuangan Mencurigakan
(LTKM)
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.
Selama Oktober 2017, jumlah LTKM yang disampaikan PJK
kepada PPATK sebanyak 4.834 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 242 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini naik 1,2 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, atau naik 37,7 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Oktober 2016 (y-on-y).
Secara keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak
Januari 2003 s.d. Oktober 2017 mencapai sebanyak 348.987 LTKM atau bertambah 15,5 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2016.
Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak
diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Oktober 2017 tercatat sebanyak 285.063 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 422,1 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2017
(s.d. Oktober 2017) tercatat sebanyak 368 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 56,1 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 43,9 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta (47,9 persen), Jawa Barat (19,3 persen), dan Jawa Timur (6,3 persen).
Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak
89,9 persen terlapor LTKM yang disampaikan pada selama Oktober 2017 adalah perorangan, sedangkan 10,1 persen
selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor
perorangan adalah Laki-laki (62,9 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta (33,5 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (67,0 persen).
Berdasarkan LTKM selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017),
diketahui bahwa hanya sebanyak 25,9 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 74,1 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (43,4 persen), Korupsi (23,4 persen), dan Terorisme (7,4 persen).
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) :“Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.”
Pasal 1 Angka 5 :
“ Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan;
b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;
c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau
d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”
Tabel 1
Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d. Oktober-2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Bank 36,309 97,542 1,743 20,381 25,507 2,792 2,697 26,276 149,325 185,634 146 Ø Bank Umum 36,022 96,352 1,710 19,780 24,815 2,769 2,685 25,875 147,042 183,064 105
¤ Bank Milik Negara 11,096 40,177 509 7,471 10,023 835 766 8,474 58,674 69,770 4 ¤ Bank Swasta 12,540 46,303 888 9,887 11,770 1,715 1,607 15,085 73,158 85,698 51 ¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 5,984 229 1,523 1,975 112 198 1,121 9,080 17,694 26 ¤ Bank Asing 2,615 2,012 33 491 580 66 54 753 3,345 5,960 14 ¤ Bank Campuran 1,157 1,876 51 408 467 41 60 442 2,785 3,942 10
Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 1,190 33 601 692 23 12 401 2,283 2,570 41
Non Bank 27,615 92,042 1,768 19,127 23,161 1,983 2,137 20,535 135,738 163,353 222
Ø Pasar Modal 1,088 2,638 138 520 823 141 116 1,081 4,542 5,630 32
Ø Asuransi 2,939 17,592 355 2,753 3,369 414 350 4,090 25,051 27,990 34
Ø Dana Pensiun 1 0 13 13 13 0 0 3 16 17 1
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 36,962 286 5,785 6,324 312 361 2,534 45,820 47,255 30
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing
22,122 29,917 491 5,279 6,922 846 913 9,126 45,965 68,087 70
Ø Money Remittance/KUPU 30 4,711 394 4,067 4,756 208 307 3,018 12,485 12,515 37
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka
Komoditi 0 137 90 703 947 58 89 676 1,760 1,760 15 Ø Koperasi 0 85 0 2 2 0 0 1 88 88 1 Ø Penyelenggara E-Money 0 0 1 5 5 4 1 6 11 11 2 Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total LTKM 63,924 189,584 3,511 39,508 48,668 4,775 4,834 46,811 285,063 348,987 368 Tahun 2017 Jenis PJK Pelapor Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU
No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jumlah Jan
2003 s.d. Oktober-2017 Jumlah PJK Pelapor 2017 (s.d. Oktober-2017) Tahun 2011-2015 Tahun 2016 Jumlah
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
**) Data Tahun 2012 s.d.Oktober 2017 menggunakan Database SIAPUPPT per 31 Oktober 2017.
Grafik 1
Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
8,586 10,706 1,329 490 408 334 665 3,666 2 6,705 6,727 1,827 258 13 41,717 1,387 1,568 1,077 327 145 36 136 367 0 179 2,765 4 0 0 7,991 - 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000
Bank Milik Negara Bank Swasta Bank Pembangunan Daerah Bank Asing Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat Pasar Modal Asuransi Dana Pensiun Lembaga Pembiayaan/Leasing Pedagang Valuta Asing Money Remittance/KUPU Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro Total
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU
5
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
Grafik 2
Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Oktober 2016 s.d. Oktober 2017 3,511 4,744 4,416 4,793 4,917 5,298 3,857 4,738 4,427 4,027 5,145 4,775 4,834 35.1 -6.9 8.5 2.6 7.7 -27.2 22.8 -6.6 -9.0 27.8 -7.2 1.2 - 40. 0 - 30. 0 - 20. 0 - 10. 0 0. 0 10. 0 20. 0 30. 0 40. 0 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 2017
LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
Grafik 3
Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor
Oktober 2017 Bank 26,276 56% Non Bank 20,535 44% Grafik 4
Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM Oktober 2017 Bank 146 40% Non Bank 222 60%
Grafik 5
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2013 s.d. Oktober 2017 157,087 196,775 253,508 302,176 348,987 41,920 39,688 56,733 48,668 46,811 25.3% 28.8% 19.2% 15.5% 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 400,000 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Oktober 2017
Grafik 6
Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2013 s.d. Oktober 2017 41,920 39,688 56,733 48,668 46,811 3,493 3,307 4,728 4,056 4,681 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Oktober 2017
7
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
Grafik 7
Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2013 s.d. Oktober 2017 41,920 39,688 56,733 48,668 46,811 20,663 23,790 26,567 25,507 26,276 21,257 15,898 30,166 23,161 20,535 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 2013 2014 2015 2016 2017
Bank + Non Bank Bank Non Bank
Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun berjalan.
- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d.Oktober 2017
Grafik 8
Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2013 s.d. Oktober 2017 3,493.3 3,307.3 4,727.8 4,055.7 4,681.1 0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0 2013 2014 2015 2016 2017
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Oktober 2017
Tabel 2
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d.
Oktober-2017 m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Nanggroe Aceh Darussalam 26 281 335 25 48 284 0.6 92.0 84.6 1.1
Sumatera Utara 119 1,475 1,784 267 136 1,648 3.5 -49.1 14.3 11.7 Sumatera Barat 13 158 200 11 12 166 0.4 9.1 -7.7 5.1 Sumatera Selatan 64 1,010 1,174 61 68 1,095 2.3 11.5 6.3 8.4 Bengkulu 4 87 114 27 48 150 0.3 77.8 1,100.0 72.4 Jambi 14 252 295 21 38 233 0.5 81.0 171.4 -7.5 Riau 54 450 527 49 31 475 1.0 -36.7 -42.6 5.6 Kepulauan Riau 57 768 919 79 116 887 1.9 46.8 103.5 15.5 Lampung 49 927 1,073 27 26 427 0.9 -3.7 -46.9 -53.9
Kep Bangka Belitung 3 109 125 5 4 57 0.1 -20.0 33.3 -47.7
Banten 112 2,038 2,401 171 170 2,030 4.3 -0.6 51.8 -0.4 DKI Jakarta 1,802 19,731 24,558 2,232 2,275 22,410 47.9 1.9 26.2 13.6 Jawa Barat 434 4,302 5,419 1,072 982 9,050 19.3 -8.4 126.3 110.4 Jawa Tengah 96 1,317 1,596 131 110 1,280 2.7 -16.0 14.6 -2.8 Jawa Timur 210 3,150 3,852 260 294 2,971 6.3 13.1 40.0 -5.7 DI Yogyakarta 35 460 536 43 59 494 1.1 37.2 68.6 7.4 Bali 20 490 543 36 40 350 0.7 11.1 100.0 -28.6
Nusa Tenggara Barat 23 186 242 9 21 139 0.3 133.3 -8.7 -25.3
Nusa Tenggara Timur 8 74 93 4 15 126 0.3 275.0 87.5 70.3
Maluku 1 82 87 2 2 34 0.1 0.0 100.0 -58.5 Maluku Utara 2 25 26 1 1 15 0.0 0.0 -50.0 -40.0 Kalimantan Barat 98 292 350 23 49 294 0.6 113.0 -50.0 0.7 Kalimantan Timur 34 360 410 60 75 398 0.9 25.0 120.6 10.6 Kalimantan Tengah 7 69 95 3 5 54 0.1 66.7 -28.6 -21.7 Kalimantan Selatan 10 174 210 23 10 217 0.5 -56.5 0.0 24.7 Kalimantan Utara 1 12 15 2 0 27 0.1 -100.0 -100.0 125.0 Sulawesi Utara 14 111 139 16 21 164 0.4 31.3 50.0 47.7 Sulawesi Selatan 85 662 820 65 111 824 1.8 70.8 30.6 24.5 Sulawesi Tengah 14 80 110 10 15 113 0.2 50.0 7.1 41.3 Sulawesi Tenggara 8 99 113 15 19 140 0.3 26.7 137.5 41.4
Sulawesi Barat 0 1 1 2 0 5 0.0 -100.0 n.a. 400.0
Gorontalo 2 28 31 4 2 24 0.1 -50.0 0.0 -14.3
Papua 92 245 472 17 26 202 0.4 52.9 -71.7 -17.6
Papua Barat 0 3 3 2 5 28 0.1 150.0 n.a. 833.3
Total LTKM 3,511 39,508 48,668 4,775 4,834 46,811 100.0 1.2 37.7 18.5
Propinsi Kantor PJK Pelapor Kejadian Transaksi Jumlah LTKM % Distribusi Kumulatif s.d. Oktober-2017 Perkembangan Oktober-2017 (Dalam Persen) c Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan
- Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).
- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.
9
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
G
am
ba
r
1.
Peme
taa
n P
ropi
ns
i M
enu
ru
t
Kat
eg
o
ri P
er
se
nt
as
e
Kumul
at
if LT
K
M
Jan
ua
ri 2
01
7
s.d.
Oktob
er
20
17
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Ke
jad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
20
13
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
C at at an : J u ml a h L TKM d ih it u n g b erd a sa rk a n L o ka si P el a p o ra n . J u ml a h L T KM tidak M en cermi n ka n T erja d in ya T in d a k P id a n a .Tabel 3
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor
s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d.
Oktober-2017 m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Perorangan 3,225 36,221 44,648 4,327 4,367 42,091 89.9 0.9 35.4 16.2 Ø Laki-Laki 2,020 23,232 28,656 2,810 2,698 26,483 62.9 -4.0 33.6 14.0 Ø Perempuan 1,205 12,989 15,992 1,517 1,669 15,608 37.1 10.0 38.5 20.2 Perusahaan/Korporasi 286 3,287 4,020 448 467 4,720 10.1 4.2 63.3 43.6 Total LTKM 3,511 39,508 48,668 4,775 4,834 46,811 100.0 1.2 37.7 18.5
Jenis Kategori Terlapor
Jumlah LTKM % Distribusi Kumulatif s.d. Oktober-2017 Perkembangan Oktober-2017 (Dalam Persen) Tabel 4
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan
s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d.
Oktober-2017 m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Pegawai Swasta 713 9,181 11,435 1,577 1,421 14,101 33.5 -9.9 99.3 53.6
Ø Pengusaha/Wiraswasta 856 11,050 13,494 924 946 9,289 22.1 2.4 10.5 -15.9
Ø PNS (termasuk pensiunan) 402 3,538 4,531 445 478 3,775 9.0 7.4 18.9 6.7
Ø Ibu Rumah Tangga 219 2,319 2,873 276 301 2,774 6.6 9.1 37.4 19.6
Ø Pelajar/Mahasiswa 138 1,495 1,835 179 133 2,006 4.8 -25.7 -3.6 34.2
Ø Pedagang 154 1,584 1,899 144 244 1,786 4.2 69.4 58.4 12.8
Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 89 786 1,014 98 95 1,005 2.4 -3.1 6.7 27.9
Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD
(termasuk pensiunan) 57 658 778 130 98 859 2.0 -24.6 71.9 30.5
Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan
Pemerintah 61 654 776 68 82 788 1.9 20.6 34.4 20.5
Ø Profesional dan Konsultan 73 1,044 1,221 73 93 687 1.6 27.4 27.4 -34.2
Ø Pengajar dan Dosen 49 431 507 28 35 371 0.9 25.0 -28.6 -13.9
Ø Pengurus dan pegawai yayasan/lembaga berbadan hukum lainnya
16 147 193 25 45 247 0.6 80.0 181.3 68.0
Ø Petani dan Nelayan 16 137 168 10 13 135 0.3 30.0 -18.8 -1.5
Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga
dan Tenaga Keamanan 22 131 170 7 7 130 0.3 0.0 -68.2 -0.8
Ø Pegawai Bank 17 194 200 12 16 98 0.2 33.3 -5.9 -49.5
Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan
organisasi dan kelompok keagamaan 3 40 50 1 2 30 0.1 100.0 -33.3 -25.0
Ø Pengurus Parpol 3 22 28 4 0 26 0.1 -100.0 -100.0 18.2
Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi
tidak berbadan hukum lainnya 0 66 69 2 0 5 0.0 -100.0 n.a. -92.4
Ø Pegawai Money Changer 0 3 4 0 0 2 0.0 n.a. n.a. -33.3
Ø Pengrajin 0 0 2 0 0 1 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Tidak Teridentifikasi dll 337 2,741 3,401 324 358 3,976 9.4 10.5 6.2 45.1
Total Terlapor Perseorangan 3,225 36,221 44,648 4,327 4,367 42,091 100.0 0.9 35.4 16.2
Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perseorangan Jumlah LTKM % Distribusi Kumulatif s.d. Oktober-2017 Perkembangan Oktober-2017 (Dalam Persen)
11
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
Tabel 5
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan
s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d.
Oktober-2017 m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Ø Usia Dibawah 30 tahun 690 8,529 10,422 1,132 1,046 10,760 25.6 -7.6 51.6 26.2
Ø Usia 30 - 40 tahun 876 10,477 12,892 1,183 1,230 11,932 28.3 4.0 40.4 13.9
Ø Usia 40 - 50 tahun 857 9,202 11,361 1,054 1,072 9,929 23.6 1.7 25.1 7.9
Ø Usia 50 - 60 tahun 517 5,584 6,847 669 695 6,330 15.0 3.9 34.4 13.4
Ø Usia Diatas 60 tahun 212 1,966 2,538 247 272 2,610 6.2 10.1 28.3 32.8
Ø Tidak Teridentifikasi 73 463 588 42 52 530 1.3 23.8 -28.8 14.5
Total Terlapor Perseorangan 3,225 36,221 44,648 4,327 4,367 42,091 100.0 0.9 35.4 16.2
Kategori Umur Terlapor Perseorangan Jumlah LTKM % Distribusi Kumulatif s.d. Oktober-2017 Perkembangan Oktober-2017 (Dalam Persen) Tabel 6
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal
s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d.
Oktober-2017 m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Terkait Tindak Pidana 873 10,944 13,164 1,313 1,344 12,123 25.9 2.4 54.0 10.8
Ø Penipuan 427 5,340 6,574 594 474 5,263 43.4 -20.2 11.0 -1.4 Ø Korupsi 180 2,355 2,829 362 379 2,836 23.4 4.7 110.6 20.4 Ø Terorisme 18 235 340 64 156 895 7.4 143.8 766.7 280.9 Ø Perjudian 29 851 883 29 102 815 6.7 251.7 251.7 -4.2 Ø Penyuapan 24 259 320 68 71 428 3.5 4.4 195.8 65.3 Ø Di Bidang Perpajakan 70 333 387 70 32 414 3.4 -54.3 -54.3 24.3 Ø Di Bidang Perbankan 21 539 602 43 33 320 2.6 -23.3 57.1 -40.6 Ø Narkotika 60 403 528 13 8 291 2.4 -38.5 -86.7 -27.8 Ø Penggelapan 1 95 118 21 16 160 1.3 -23.8 1,500.0 68.4
Ø Di Bidang Kelautan 0 72 72 0 0 146 1.2 n.a. n.a. 102.8
Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 3 6 0 0 79 0.7 n.a. n.a. 2,533.3
Ø Di Bidang Kehutanan 0 7 7 0 0 51 0.4 n.a. n.a. 628.6
Ø Perdagangan Manusia 5 63 63 0 1 34 0.3 n.a. -80.0 -46.0
Ø Pencurian 1 8 10 3 3 12 0.1 0.0 200.0 50.0
Ø Di Bidang Pasar Modal 1 5 5 0 0 10 0.1 n.a. -100.0 100.0
Ø Penyelundupan Barang 0 4 4 2 2 10 0.1 0.0 n.a. 150.0
Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 0 0 1 0 6 0.0 -100.0 n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 0 0 0 0 4 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Prostitusi 0 7 8 0 0 3 0.0 n.a. n.a. -57.1
Ø Psikotropika 0 6 6 2 0 3 0.0 -100.0 n.a. -50.0
Ø Di Bidang Asuransi 0 0 0 0 0 2 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Pemalsuan Uang 0 5 6 0 0 2 0.0 n.a. n.a. -60.0
Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Ø Penyelundupan Imigran 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0
Ø Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih
36 353 395 41 67 339 2.8 63.4 86.1 -4.0
Tidak Teridentifikasi Tindak
Pidana/dll 2,638 28,564 35,504 3,462 3,490 34,688 74.1 0.8 32.3 21.4
Total LTKM 3,511 39,508 48,668 4,775 4,834 46,811 100.0 1.2 37.7 18.5
Dugaan Tindak Pidana Asal
Jumlah LTKM % Distribusi Kumulatif s.d. Oktober-2017 Perkembangan Oktober-2017 (Dalam Persen)
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai (LTKT)
LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.
Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama
Oktober 2017 sebanyak 247.016 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 12.351 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya, jumlah tersebut naik 3,5 persen (m-to-m), atau tercatat lebih tinggi 7,8 persen jika dibandingkan jumlah pada Oktober 2016 (y-on-y).
Dengan demikian, jumlah penerimaan LTKT selama tahun 2017
(s.d. Juli) telah sebanyak 2,3 juta laporan dari 400 PJK.
Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Oktober 2017,
PPATK mencatat telah menerima sebanyak 23,4 juta LTKT.
Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT
disampaikan oleh PJK Bank (99,2 persen), utamanya PJK Bank Umum (99,1 persen).
Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami
penambahan sebesar 100,9 persen atau sebanyak 14,8 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.
Grafik 9
Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. Oktober 2017 2 2 9 ,0 5 3 2 3 5 ,4 2 3 2 6 0 ,3 7 6 2 5 6 ,9 8 5 2 0 1 ,9 6 5 2 1 7 ,6 4 2 1 5 8 ,8 4 8 2 8 8 ,8 9 0 2 0 1 ,0 8 1 2 7 1 ,8 5 7 2 5 3 ,9 0 6 2 3 8 ,7 6 2 2 4 7 ,0 1 6 2.8 10.6 -1.3 -21.4 7.8 -27.0 81.9 -30.4 35.2 -6.6 -6.0 3.5 - 40. 0 - 20. 0 0. 0 20. 0 40. 0 60. 0 80. 0 100. 0 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 2017
LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
UU TPPU Pasal 1 Angka 6 :
“Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”
13
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
Tabel 7
Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d. Oktober-2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Bank 8,620,893 9,676,385 226,585 2,248,957 2,741,092 236,969 245,441 2,319,374 14,736,851 23,357,744 287 Ø Bank Umum 8,619,074 9,664,504 226,385 2,246,317 2,737,980 236,672 245,142 2,316,645 14,719,129 23,338,203 109
Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 11,881 200 2,640 3,112 297 299 2,729 17,722 19,541 178
Non Bank 10,530 40,088 2,468 12,480 16,144 1,793 1,575 17,578 73,810 84,340 113
Ø Pasar Modal 44 34 2 4 5 0 0 0 39 83 0
Ø Asuransi 165 863 0 4 4 0 1 187 1,054 1,219 3
Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 476 30 263 328 2 1 55 859 862 5
Ø Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
Asing
9,972 34,752 2,301 11,476 14,862 1,749 1,520 16,428 66,042 76,014 94
Ø Money Remittance/KUPU 346 3,827 135 572 784 42 53 908 5,519 5,865 11
Ø Pos dan Giro 0 3 0 0 0 0 0 0 3 3 0
Ø Koperasi 0 3 0 84 84 0 0 0 87 87 0
Ø Pegadaian 0 130 0 77 77 0 0 0 207 207 0
Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total LTKT 8,631,423 9,716,473 229,053 2,261,437 2,757,236 238,762 247,016 2,336,952 14,810,661 23,442,084 400 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2011-2015 Jumlah PJK Pelapor Tahun 2017 (s.d. Oktober-2017) Jumlah
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Jan 2003 s.d. Oktober-2017 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2013 s.d. Oktober 2017 14,270,061 16,121,147 18,347,896 21,105,132 23,442,084 2,022,920 1,851,086 2,226,749 2,757,236 2,336,952 13.0% 13.8% 15.0% 11.1% 0 3,000,000 6,000,000 9,000,000 12,000,000 15,000,000 18,000,000 21,000,000 24,000,000 2013 2014 2015 2016 2017
Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%) Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT)
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.
Selama Oktober 2017, terdapat penambahan 333 LPUT yang
disampaikan Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.
Dengan adanya penambahan LPUT selama Oktober 2017
tersebut, maka jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. Oktober 2017 tercatat sebanyak 27.963 laporan dengan penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta (56,2 persen) dan Batam (40,3 persen).
Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan
pelanggaran pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai RI. Hingga Oktober 2017, tercatat terjadi 299 pelanggaran pembawaan uang tunai yang terjadi di 18 lokasi pelaporan.
Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran
pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni sebanyak 45,8 persen atau sebanyak 137 pelanggaran.
Tabel 8
Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan
s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d. Oktober-2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Ø Batam 2,683 1,613 0 3,595 3,595 0 59 3,368 8,576 11,259 Ø Soekarno Hatta 2,866 6,430 401 3,355 3,556 0 0 2,861 12,847 15,713 Ø Bandung 3 4 0 0 0 0 2 6 10 13
Ø Tanjung Balai Karimun 0 34 0 2 2 0 2 19 55 55
Ø Tj. Pinang 97 15 0 2 2 1 1 4 21 118
Ø Ngurah Rai Denpasar 50 75 0 108 108 0 257 437 620 670
Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 0 4 5 Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 0 2 9 Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 Ø Medan 3 1 0 1 1 0 0 3 5 8 Ø Balikpapan 0 2 0 1 1 0 1 5 8 8 Ø Pontianak 0 2 0 2 2 0 0 9 13 13 Ø Pekanbaru 0 2 0 0 0 0 2 8 10 10 Ø Semarang (Tj. Emas) 0 3 0 3 3 0 2 4 10 10 Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 0 12 12 Ø Palembang 0 1 0 1 1 0 1 3 5 5 Ø Yogyakarta 0 4 0 0 0 0 0 3 7 7 Ø Mataram 0 4 1 1 1 0 6 8 13 13 Ø Entikong 0 1 1 3 3 0 0 0 4 4 Ø Kuala Namu 0 0 1 14 15 0 0 0 15 15 Ø Juanda 0 0 1 14 14 0 0 0 14 14 Total LPUT 5,711 8,209 405 7,102 7,304 1 333 6,739 22,252 27,963 Lokasi Pelaporan
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah Jan 2006 s.d. Oktober-2017 Tahun 2011-2015 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*) Tahun 2016 Jumlah Tahun 2017
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) :
“Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata uang asing, dan/atau instrumen pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet giro paling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia wajib memberitahukannya kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.“
Pasal 35 Ayat (1) :
“Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”
15
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
Grafik 11
Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. Oktober 2017 11,259 15,713 13 55 118 670 5 9 2 8 8 13 10 10 12 5 7 13 4 15 14 0 5,000 10,000 15,000 20,000 Batam Soekarno Hatta Bandung Tanjung Balai Karimun Tj. Pinang Ngurah Rai Denpasar Dumai Teluk Bayur Teluk Nibung Medan Balikpapan Pontianak Pekanbaru Semarang (Tj. Emas) Lombok Palembang Yogyakarta Mataram Entikong Kuala Namu Juanda Grafik 12
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2013 s.d. Oktober 2017 12,432 13,902 13,920 21,224 27,963 3,461 1,470 18 7,304 6,739 11.8% 0.1% 52.5% 31.8% 0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 2013 2014 2015 2016 2017
Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%) Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006
- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 s.d. Oktober 2017.
Tabel 9
Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. Oktober 2017
(1) (2) (3)
Ngurah Rai Denpasar 137 45.8%
Soekarno Hatta 59 19.7% Batam 49 16.4% Kuala Namu 11 3.7% Pekan Baru 8 2.7% Pontianak 8 2.7% Medan 6 2.0% Tarakan 4 1.3% Dumai 3 1.0% Bandung 3 1.0% Tj. Pinang 2 0.7% Teluk Bayur 2 0.7% Tj. Balai Karimun 2 0.7%
Halim Perdana Kusumah 1 0.3%
Teluk Nibung 1 0.3%
Juanda 1 0.3%
Mataram 1 0.3%
Palembang 1 0.3%
Total Pelanggaran
Pembawaan Uang Tunai 299 100.0% % Lokasi Pelaporan Jumlah Jan-2006 s.d. Oktober-2017 Grafik 13
Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. Oktober 2017 137 59 49 11 8 8 6 4 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1
Ngurah Rai Denpasar Soekarno Hatta Batam Kuala Namu Pekan Baru Pontianak Medan Tarakan Dumai Bandung Tj. Pinang Teluk Bayur Tj. Balai Karimun Halim Perdana Kusumah Teluk Nibung Juanda Mataram Palembang
17
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa (PBJ)
Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.
Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan
kepada PPATK selama Oktober 2017 tercatat bertambah sebanyak 5.516 Laporan, atau naik sebesar 32,3 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atau lebih tinggi 55,2 persen dibandingkan jumlah pada Oktober 2016.
Dengan adanya penambahan tersebut, bila diakumulasikan
sejak Mei 2012, maka jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga Oktober 2017 telah mencapai 178.522 laporan yang berasal dari 364 PBJ.
Dari sejumlah LTPBJ yang dilaporkan selama Mei 2012 s.d.
Oktober 2017, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 107.369 laporan atau 60,1 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 66.607 laporan atau 37,3 persen, Pedagang Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 3.592 laporan atau 2,0 persen, Balai Lelang sebanyak 888 laporan atau 0,5 persen, dan Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 4 laporan atau 0,0 persen.
Tabel 10
Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d. Oktober-2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Ø Perusahaan Properti 63,199 2,222 23,958 27,430 2,125 2,100 16,740 107,369 206
Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 38,575 1,314 11,064 13,751 1,907 3,286 14,281 66,607 110
Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 2,678 13 582 616 60 43 298 3,592 4
Ø Balai Lelang 342 4 103 123 78 87 423 888 43
Ø Barang Seni / Antik 0 0 4 4 0 0 0 4 1
Ø Tidak terklasifikasi 62 0 0 0 0 0 0 62 0 Total LTPBJ 104,856 3,553 35,711 41,924 4,170 5,516 31,742 178,522 364 Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Oktober-2017 Jenis Perusahaan
Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ) Tahun 2012-2015 Tahun 2016 Jumlah LTPBJ Mei 2012 s.d. Oktober-2017 Tahun 2017
Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).
UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) :
”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan:
1. bank;
2. perusahaan pembiayaan;
3. perusahaan asuransi dan perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga keuangan; 5. perusahaan efek;
6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat;
9. perposan sebagai penyedia jasa giro; 10. pedagang valuta asing;
11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;
12. penyelenggara money dan/atau e-wallet;
13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;
14. pegadaian;
15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau
16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.
b. penyedia barang dan/atau jasa lain: 1. perusahaan properti/agen properti; 2. pedagang kendaraan bermotor; 3. pedagang permata dan
perhiasan/logam mulia;
4. pedagang barang seni dan antik; atau
Grafik 14
Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Oktober 2017 206 110 4 43 1 107,369 66,607 3,592 888 4 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 Perusahaan Properti
Pedagang Kendaraan Bermotor Perhiasan / logam mulia Balai Lelang Barang Seni / Antik
Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ
Grafik 15
Jumlah dan Persentase Laporan Transaksi dari PBJ Tahun 2017 (s.d. Oktober 2017) Perusahaan Properti 16,740 53% Pedagang Kendaraan Bermotor 14,281 45% Perhiasan / logam mulia 129 5% Balai Lelang 423 1% Barang Seni / Antik 0 0%
19
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
E. Laporan Transaksi
Keuangan Transfer Dana
dari/ke Luar Negeri (LTKL)
Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Desember 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.
Hingga akhir Oktober 2017 sebanyak 183 PJK telah
menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 93 PJK Bank Umum dan 91 PJK selain Bank Umum. Dominasi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 52,5 persen dari keseluruhan LTKL.
Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan
oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (29 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (38 persen), dan KUPU (33 persen).
Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK
selama Januari 2014 s.d. Oktober 2017 sebanyak 23,1 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 502,8 ribu laporan atau sebanyak 25,1 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).
Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT
merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 13,9 juta Laporan atau 60,1 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 9,2 juta Laporan atau 39,9 persen. Secara total, bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, total nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming) cenderung lebih besar daripada total nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing). Namun demikian, nilai rata-rata transfer dana Outgoing per transaksi masih lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.592 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp1.176 juta untuk setiap LTKL Incoming.
UU TPPU Pasal 23 Angka 1 :
“Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri..”
Peraturan Kepala PPATK No: PER-12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata Cara Penyampaian LTKL bagi Penyedia Jasa Keuangan
Pasal 1 Angka 4:
Transfer Dana Dari dan Ke Luar Negeri adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana dari dan ke luar wilayah Indonesia kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima.
Grafik 17 Jumlah LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM 52.5% NON BANK UMUM 47.5% Grafik 16 Jumlah Pihak Pelapor LTKL Menurut Jenis Pihak Pelapor
BANK UMUM 93 51% NON BANK UMUM 91 49%
Grafik 18
Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Oktober 2017
SWIFT 29% NON SWIFT 38% KUPU 33% Grafik 19
Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Oktober 2017
Outgoing 9,235,903 40% Incoming 13,894,986 60% Grafik 20
Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan Periode Januari 2014 s.d. Oktober 2017
Outgoing 14,699,990,6 67,633,100 47% Incoming 16,336,824,5 96,531,600 53%
21
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
Grafik 21
Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank Periode Oktober 2016 s.d. Oktober 2017
209 219 177 200 182 226 188 209 182 210 211 197 202 312 320 271 325 298 361 308 336 298 358 335 322 351 0 50 100 150 200 250 300 350 400
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Ribu Laporan
Outgoing Incoming
Grafik 22
Perkembangan Total Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Oktober 2016 s.d. Oktober 2017
323 350 256 297 263 363 268 323 267 325 343 334 333 369 1,440 314 305 279 374 300 322 288 341 355 358 350 50 250 450 650 850 1,050 1,250 1,450
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Triliun Rp
Outgoing Incoming
Grafik 23
Perkembangan Rata-rata Nilai (Rp) LTKL SWIFT Bank Periode Oktober 2016 s.d. Oktober 2017
1,543 1,596 1,446 1,485 1,446 1,605 1,426 1,545 1,464 1,546 1,620 1,696 1,650 1,183 4,507 1,160 938 936 1,038 975 957 967 952 1,060 1,113 998 0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 5,000.0
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Juta Rp/Laporan
Outgoing Incoming
F. Laporan
Penundaan Transaksi
(LPT)
Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Oktober 2017.
Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama
Oktober 2017 tercatat sebanyak 6 Laporan, atau sama dengan jumlah laporan yang diterima pada September 2017 yang sebanyak 6 laporan.
Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah keseluruhan LPT
yang diterima PPATK sejak tahun 2013 hingga Oktober 2017 tercatat sebanyak 2.822 laporan.
Mayoritas penundaan transaksi selama tahun 2017 (s.d.
Oktober 2017) dilakukan oleh PJK Bank (97,1 persen), terutama BPD (74,0 persen) dan Bank Negara (12,0 persen). Sebagian
besar transaksi yang ditunda berupa transfer
(61,5 persen). Dilihat dari profil terlapor, mayoritas terlapor adalah perorangan (99,5 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (35,1 persen), Pegawai Swasta (18,8 persen), Ibu Rumahtangga (11,5 persen), dan Pelajar/Mahasiswa (11,1 persen).
Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi
yang ditunda selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017) bernilai dibawah Rp100 juta (93,3 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak 93,3 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil.
Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas
dari transaksi yang ditunda selama tahun 2017 (s.d. Oktober 2017) terjadi di Propinsi Sumatera Selatan (71,2 persen) dan DKI Jakarta (21,6 persen).
Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang
ditunda oleh PJK atau sebanyak 55,8 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.
UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) :
(1) Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. (2) Penundaan Transaksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:
a. melakukan Transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); b. memiliki rekening untuk menampung
Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau
c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu. (3) Pelaksanaan penundaan Transaksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.
(4) Penyedia jasa keuangan memberikan salinan berita acara penundaan Transaksi kepada Pengguna Jasa. (5) Penyedia jasa keuangan wajib
melaporkan penundaan Transaksi kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan. (6) Setelah menerima laporan penundaan
Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan pelaksanaan penundaan Transaksi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.
(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus memutuskan akan melaksanakan Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.
23
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(OKTOBER 2017)
Grafik 24
Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Oktober 2016 s.d. Oktober 2017 26 13 15 32 26 28 25 11 6 50 18 6 6 0 15 30 45 60
Oct-16 Nov-16 Dec-16 Jan-17 Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17
Tabel 11
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d.
Oktober-2017 m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Bank 26 289 314 6 5 202 97.1 -16.7 -80.8 -30.1
Ø Bank Negara 15 186 201 0 2 25 12.0 n.a. -86.7 -86.6
Ø Bank Swasta 0 11 16 0 3 21 10.1 n.a. n.a. 90.9
Ø BPD 9 87 92 5 0 154 74.0 -100.0 -100.0 77.0
Ø Bank Asing 1 3 3 1 0 2 1.0 -100.0 -100.0 -33.3
Ø Bank Campuran 1 2 2 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0
Non Bank 0 17 20 0 1 6 2.9 n.a. n.a. -64.7
Ø Asuransi 0 17 20 0 1 6 2.9 n.a. n.a. -64.7
Ø Pasar Modal 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Total LPT 26 306 334 6 6 208 100.0 0.0 -76.9 -32.0
Perkembangan Oktober-2017 (Dalam Persen) Jenis Pihak Pelapor
Jumlah LPT
% Distribusi Kumulatif s.d. Oktober-2017
Tabel 12
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil
s.d. Oktober 2017 Oktober-2016 Kumulatif s.d. Oktober-2016 Jan-2016 s.d. Des-2016 September-2017 Oktober-2017 Kumulatif s.d.
Oktober-2017 m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Aspek Formil dan Aspek Materil
terpenuhi 0 8 9 0 0 4 1.9 n.a. n.a. -50.0
Aspek Formil terpenuhi, namun Aspek
Materil tidak terpenuhi 25 295 322 5 6 194 93.3 20.0 -76.0 -34.2
Aspek Formil tidak terpenuhi, namun
Aspek Materil terpenuhi 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.
Aspek Formil dan Aspek Materil tidak
terpenuhi 1 3 3 1 0 10 4.8 -100.0 -100.0 233.3
Total LPT 26 306 334 6 6 208 100.0 0.0 -76.9 -32.0
Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT % Distribusi Kumulatif s.d. Oktober-2017 Perkembangan Oktober-2017 (Dalam Persen) Keterangan:
(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.