• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ESKPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA WALL CHART (BAGAN DINDING) SISWA KELAS X SMK NEGERI 9 BULUKUMBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ESKPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA WALL CHART (BAGAN DINDING) SISWA KELAS X SMK NEGERI 9 BULUKUMBA"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ESKPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA WALL CHART (BAGAN DINDING) SISWA KELAS X SMK

NEGERI 9 BULUKUMBA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Program Studi Pendidikan BahasadanSastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

SYAIDIL SYAFRI 105337988 15

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Selagi Melangkah Pantang Untuk Mundur Kebelakang Tiada Kata Menyerah Dalam Perjuangan.

Dalam Hidup Perlu Memberikan KEBAIKAN Untuk Selalu Di Kenang Menjadi Sosok Inspirasi Pada Banyak Orang…

Kupersembahkan Karya Ini: Kepada Kedua Orang Tuaku Tercinta, Terlebih Kepada ibunda TerCinta,

Saudaraku, Keluargaku, dan Sahabatku, Atas Keihlasan dan Doanya dalam Mendukungku

(5)

v ABSTRAK

SYAIDIL SYAFRI. 2019. “Peningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Eskposisi Dengan Menggunakan Media Wall Chart (Bagan Dinding) Siswa Kelas X Smk Negeri 9 Bulukumba Tahun Pelajaran 2018/2019.” Skripsi. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Ahcmad Tolla dan Hasriani.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.

Masalah pada penelitian ini yaitu apakah kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba dapat meningkat? Pada tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch). Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes, observasi, catatan lapangan, dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar observasi, lembar penilaian Menulis Karangan Eskposisi Dengan Menggunakan Media Wall Chart (Bagan Dinding), dokumentasi , pedoman dan wawancara. . Data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Menggunakan Media Wall Chart (Bagan Dinding) Siswa Kelas X Smk Negeri 9 Bulukumba Tahun Pelajaran 2018/2019 baik dari segi proses maupun produk. Peningkatan proses dapat dilihat pada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan siswa dalam memperhatikan pembelajaran, keantusiasan, keaktifan, dan suasana pembelajaran di kelas lebih kondusif. Peningkatan kualitas proses berdampak positif pada peningkatan kualitas produk. Hal tersebut terlihat pada hasil tes menulis dalam hal mengonversi teks pantun menjadi teks puisi baru dari tahap siklus I hingga siklus II mengalami peningkatan. hasil belajar siswa dari skor rata-rata siswa 51,1% pada siklus I menjadi 85,3% pada siklus II. Jadi disimpulkan bahwa metode Menggunakan Media Wall Chart (Bagan Dinding) merupakan salah satu metode yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam kemampuan menulis karangan eskposisi.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Swt. atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dicurahkan kepada penulis hingga penyusunan skripsi ini dapat selesai.Salam dan salawat senantiasa penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad Saw.sebagai pembawa rahmat segenap penjuru dunia dan penuntun kepada jalan yang benar serta sebagai sumber ilmu yang sejati. Mudah-mudahan kita dapat mencontohnya.

Melalui tulisan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus, teristimewa kepada kedua orang tua tercinta ayahanda Safri dan Ibunda Sawati yang jasanya tak dapat penulis balas dengan segenap hidup saya dan membiayai penulis selama menempuh pendidikan sampai selesainya skripsi ini. Orang tua selalu mendukung saya dalam keadaan apapun dan selalu mengiringi setiap langkah saya dengan doanya. Kepada beliau penulis memanjatkan doa semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka. Amin

Penulis juga menyadari tanpa adanya bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis patut menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM., Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Selaku Dekan Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

(7)

vii

4. Prof. Dr. H. Acmad Tolla, M.Pd Selaku pembimbing I dan Dr. Hasriani, M. Pd selaku pembimbing II yang selalu sabardan teliti dalam mengoreksi dan membimbing penulis demi kesempurnaan skripsi ini. Pembimbing yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada saya.

5. Seluruh tenaga dosen dan staf Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membantu penulis selama proses perkuliahan.

6. Terima kasih kepada Adikku Syahrifal Safri dan Asrisam yang senantiasa memberi semangat dan doa .

7. Kepada teman kelas pendidikan bahasa dan sastra Indonesia angkatan 2015 kelas C yang selama kurang lebih tiga tahun ini telah berjuang bersama saya di bangku perkuliahan, terima kasih atas segala kebersamaannya, dan teman yang telah menjadi saudara saya sendiri.

8. Penulis mengucapkan kepada keluarga dan kakanda senior yang berasal dari bulukumba kalian adalah keluarga terhebat serta kerabat lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang tak hentinya memberi kan motivasi.

9. Terima kasih kepada Teman-teman posko Sikamaseang yang selalu memberi motivasi, saran dan bantuannya serta semangat kepada penulis.

10. Kepada Teman- teman Sahabat Profesional yang telah turut serta membantu .

11. Semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan secara keseluruhan, yang memberikan dukungan moril maupun materil selama perjalanan studi hingga perampungan skripsi ini. Kepada mereka penulis hanya dapat mendoakan semoga diberi imbalan pahala, rahmat dan karunia yang besardari Allah Swt. Amin

(8)

viii

Penulis menyadari walaupun telah berusaha dengan semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini, akan tetapi terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, masukan dan koreksi dari para pembaca akan di terima dengan senang hati untuk pengembangan dan perbaikan lebih lanjut.

Makassar , Agustus 2019

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

SURAT PERNYATAAN ...iii

SURAT PERJANJIAN...iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ...v

ABSTRAK ...vi

KATA PENGANTAR...vii

DAFTAR ISI...xi

DAFTAR TABEL ...xiii

BAB I PENDAHULUN...1

A. Latar Belakang……… 1

B. Rumusan Masalah………... 4

C. Tujuan Penelitian……… 4

D. Manfaat Penelitian……….. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 6

A. Penelitian yang releven………. 6

1. Menulis ……… 6 a. Pengertian Menulis……….. 6 b. Tujuan Menulis……….... 8 c. Manfaat menulis………. . 8 d. Fungsi menulis ………. 9 2. Teks Eksposisi……….. 10

(10)

x

b. Ciri-ciri tek eksposisi……… 13

c. Pengertian Media Wall Chart……… 16

d. Fungsi media Wall Chart……….. 18

e. Hubungan Media Wall Chart dengan Pembelajaran………. 19

f. Penerapan Media Wall Chart………. 19

B. KerangkaPikir……….. 21

C. Hipotesis……….. 23

BAB III METODE PENELITIAN……… 25

A. Jenis Penelitian……… 25

B. Lokasi dan subjek Penelitian……… 25

C. Faktor yang diteliti……… 25

D. Prosedur Penelitian……….... 27

E. Instrument Penelitian………. 28

F. Teknik Analisis Data………... 33

G. Indikator keberhasilan……….. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 45

A. Hasil Penelitian……….. 45

B. Pembahasan……… 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………. . 70

A. Simpulan………. 70

B. Saran ……….. …70

(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berbahasa merupakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh setiap manusia dalam kebersamaannya dengan manusia lain untuk berkomunikasi. Bahasa sebagai sarana komunikasi berupa bahasa lisan dan bahasa tulisan.Melalui bahasa, seseorang juga dapat mengemukakan perasaan, menghubungkan daya khayal secara kreatif untuk memikirkan sesuatu yang baru. Dalam kegiatan berbahasa ada empat komponen antara lain: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan berbahasa lisan, sedangkan menulis dan membaca merupakan kegiatan berbahasa tulis (Novianti, 2011: 2).

Kemampuan menulis seseorang mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan, menulis juga dapat menunjang kesuksesan hidup seseorang.Melalui keterampilan menulis, seseorang dapat melibatkan diri dalam persaingan global yang saat ini terjadi.Pada era globalisasi yang canggih ini, semua informasi disajikan secara instan dengan media yang beragam, termasuk media cetak.Melalui karya tulis, seseorang dapat mengaktualisasikan diri dan ikut menjadi bagian kemajuan jaman (Novianti, 2011: 3).

Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan (dan keterampilan) berbahasa yang paling akhir dikuasai pelajar bahasa setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Dibanding ketiga kemampuan berbahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan oleh

(12)

penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal itu disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Maka dari itu, agar menjadi sebuah karangan yang runtut dan padu, haruslah terjalin baik antara unsur bahasa maupun unsur isi (Nurgiyantoro, 2009: 296). Keterampilan menulis adalah suatu kegiatan yang melibatkan berbagai keterampilan lain, di antaranya adalah kemampuan menyusun pikiran dan perasaan dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk kalimat yang tepat, serta menyusunnya dalam suatu paragraf. Hal semacam ini sering dikenal dengan kegiatan mengarang.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis memiliki kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan.Mengacu pada Kurikulum 2013 menulis sudah menjadi bagian dari pembelajaran bahasa khususnya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Keterampilan menulis memang tidaklah mudah, perlu adanya latihan yang intensif karena keterampilan menulis bukanlah keterampilan warisan, tetapi merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih.

Agar pembelajaran menulis itu mudah, diperlukan media pembelajaran yang tepat.Pembelajaran menulis dengan menggunakan media yang tepat dapat membuat siswa merasa tidak bosan dan kesulitan dalam mengikuti pelajaran menulis di sekolah.Media pembelajaran yang bermacam-macam mengharuskan guru untuk selektif memilih media yang hendak digunakan.Media pembelajaran yang efektif untuk pengajaran materi tertentu belum tentu efektif untuk

(13)

mengajarkan meteri yang lainnya. Begitu juga dalam pembelajaran menulis, guru harus mampu memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Ada beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan untuk pembelajaran menulis antara lain, media wall chart, media gambar seri, media poster, media iklan, media brosur dan masih banyak yang lainnya. Akan tetapi, dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan media wall chart untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Media wall chart merupakan salah satu media pandang nonproyeksi. Peranan pokok dari wall chart dalam pembelajaran adalah untuk melatih penguasaan kosakata dan penyusunan kalimat. Melalui bimbingan guru, wall chart dapat berfungsi sebagai jembatan untuk membantu siswa dalam belajar menulis karangan eksposisi. Maka dari itu, peneliti memilih media wall chart sebagai media pembelajaran menulis karangan eksposisi siswa SMK Negeri 9 Bulukumba.

Sasaran yang menjadi objek penelitian ini adalah kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. Alasan yang mendasari peneliti untuk memilih SMK Negeri 9 Bulukumba sebagai tempat untuk penelitian antara lain adalah guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia belum pernah mencoba menggunakan media wall chart dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khususnya untuk menulis karangan eksposisi. Menurut penuturan guru Bahasa Indonesia, dalam pembelajaran menulis masih belum maksimal sehingga, dibutuhkan media yang tepat dalam pembelajaran menulis. Oleh karena itu, media wall chartakan diuji

(14)

keefektifannya dalam pembelajaran menulis khususnya menulis karangan eksposisi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang diteliti pada penelitian ini yaitu Apakah kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba dapat meningkat?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun teoretis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan kontribusi untuk menentukan arah strategi dalam pemilihan dan pemanfaatan media pengajaran menulis karangan eksposisi secara tepat, khususnya untuk siswa SMK. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pengayaan kajian kelimuan yang

(15)

memberikan bukti secara ilmiah tentang penggunaan media wall chart dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak baik guru, siswa, sekolah dan peneliti dalam pemanfaatan media dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi.

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sarana yang efektif untuk mengatasi kesulitan belajar dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi,

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pilihan media dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi, c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan positif

(16)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Media Wall Chart (Bagan Dinding) Siswa Kelas X SMK Negeri 9Bulukumba.Penelitian yang relevan denganpenelitian ini adalah penelitian Dwi Mega Lestari (2009) yang berjudul Keefektifan Penggunaan Media Environtment Photo dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Eksposisii Berbasis Pembelajaran Aktif Siswa Kelas X SMAN 1 Turi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa yang menggunakanmedia Environtment Photo mampu membuat karangan argumentasi yang lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan media Environtment Photo.

Penelitian Dwi Mega Lestari relevan dengan penelitian ini karena sama-sama membahas tentang menulis Eksposisi dengan desain penelitian PTK. Perbedaanya adalah penelitian Dwi Mega Lestari menggunakan perlakuan yang berupa Environtment Photo, sedangkan penelitian ini perlakuan yang dilakukan berupa Wall Chart.

1. Pengertian Menulis

Menulis adalah aktivitas aktif produktif, aktivitas menghasilkan bahasa.Dilihat dari pengertian umum, menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa (Nurgiyantoro, 2009: 298). Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

(17)

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memakai bahasa dan lambang grafik tadi (Tarigan, 2008: 22). Menurut Suparno dan Yunus dalam (Dalman, 2015: 3) menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.

Menurut Akhadiah (dalam Krisnawati, 1997) menulis adalah kegiatan mengorganisasikan gagasan secara tematik serta mengungkapkannya secara tersurat. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006: 1219) menulis adalah membuat huruf (angka) dengan pena (pensil). Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui kalimat dalam bentuk tulisan dan disampaikan kepada orang lain agar orang lain (pembaca) agar mengerti maksud dari penulis.

Mengarang dan menulis sebenarnya dua kegiatan yang tidak jauh berbeda karena menulis berarti mengarang kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi tulisan kompleks yang membawa pokok persoalan.Pokok persoalan di dalam tulisan tersebut adalah gagasan atau pikiran. Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis mengacu pada pengertian menulis merupakan suatu kegiatan berkomunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Dalman, 2016: 3)

(18)

2. Tujuan Menulis

Tujuan menulis bermacam-macam, tergantung pada ragam tulisan. Secara umum tujuan penulisan dapat dikategorikan sebagai berikut (1) memberitahukan atau menjelaskan, (2) mendesak atau meyakinkan, tujuan tulisan ini adalah mendesak atau meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar sehinggapenulis berharap pembaca mau mengikuti pendapat penulis, (3) memengaruhi pembaca, tulisan ini mempunyai tujuan memengaruhi pembaca ini biasanya disampaikan oleh para pemasang iklan dan juru kampanye semua nya bertujuan untuk memengaruhi atau membujuk pembaca agar mengikuti kehendak penulis dengan menampilkan bukti-bukti yang sifatnya emosi (tidak nyata). (4) menceritakan sesuatu, (5) menggambarkan sesuatu. Penulis karangan deskripsi tak ubahnya seorang pelukis. Hal yang membedakan keduanya adalah media yang digunakan, yaitu pena dan kanvas (Dalman, 2016: 25)

3. Manfaat Menulis

Manfaat menulis yaitu (a) menimbulkan rasa ingin tahu dan melatih kepekaan dalam melihat realitas di sekitar.Kepekaan dan melihat suatu realitas lingkungan itulah yang kadang tidak dimiliki oleh orang yang bukan penulis. (b) kegiatan menulis mendorong kita untuk mencari referensi seperti buku, majalah, koran, jurnal dan sejenisnya. (c) dengan aktifitas menulis, kita terlatih untuk menyusun pemikiran dan argumen secara runtut, sistematis dan logis. (d) dengan keteraturan tersebut membantu kita untuk meyampaikan pendapat atau pemikiran kita pada orang lain. (e) dengan menulis, secara

(19)

psikologis akan mengurangi tingkat ketegangan dan stres (Akhadiah, 2015: 41)

4. Fungsi Menulis

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir, dapat menolong kita berfikir kritis, dapat mempermudahkan kita merasakan hubungan-hubungan, memperdalam dayatanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman (Tarigan, 2008: 22).

Fungsi menulis yang lain adalah (1) fungsi penataan yang artinya proses dari membuat sebuah karangan disana terjadi sebuah penataan/pengelolaan gagasan, pikiran, pendapat, imajinasi dan yang lainnya, (2) fungsi pengawetan yang artinya fungsionalitas gagasan dapat di operasionalkan hingga bertahan lama, hal ini terimplementasi bahwa gagasan akan terdokumentasi dalam sebuah tulisan, (3) fungsi penciptaan yang artinya hasil dari karangan merupakan perwujudan dari hal yang baru, (4) fungsi penyampaian, artinya isi yang ada dalam sebuah karangan meupakan gagasan yang akan disampaikan penulis terhadap pembacanya. Gagasan, pikiran, imajinasi itu yang sudah ditata dan diawetkan dalam wujud tulisan dapat dibaca aatau disampaikan kepada yang lain.

(20)

2. Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi atau paparan adalah jenis karangan yang berusaha menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembaca.Karangan eksposisi termasuk jenis karangan bahasan. Karangan bahasan adalah karangan yang menjelaskan sesuatu, misalnya tentang arti sesuatu, tentang peristiwa, tentang proses dan lain-lain. Cara menerangkannya antara lain dengan mendefinisikan, menguraikan, membandingkan dan menafsirkan (Rusyana, 1986:135).

Pernyataan di atas memperlihatkan bahwa karangan eksposisi bertujuan menerangkan, memaparkan atau memberi pemahaman pokok pikiran dengan sejelas-jelasnya agar pembaca dapat memahami tentang sesuatu permasalahan. Berkenaan dengan penjelasan tersebut, Keraf (1982:3) mengemukakan bahwa ”Eksposisi memberikan informasi. Dan dalam tulisan eksposisi pengarang atau penufis berusaha memaparkan kejadian atau masalah agar pembaca memahaminya.”Jadi karangan eksposisi bersifat menjelaskan sesuatu hal secara objektif.Ini berarti tulisan eksposisi harus menyajikan topik yang faktual, isinya mempunyai manfaat yang mengkomunikasikan informasi, ide, atau fakta.Tujuan yang diharapkan adalah bisa memberikan informasi yang sejelas-jelasnya, dan dapat membuktikan kebenarannya, sering pula dilampirkan daftar angka-angka, statistik, gambar, denah, peta, diagram, organisasi dan sebagainya. Menulis eksposisi yang efektif, yang perlu diperhatikan, tujuan yang akan dicapai, bagaimana sifat paparannya, selanjutnya tentukan ide, masalah,

(21)

gagasan, pikiran yang akan ditulis, lalu buatlah kerangka tulisannya, setelah itu kumpulkan data-data atau keterangan untuk dijadikan bahan tulisan, dan akhirnya buatlah kesimpulan.

Teks eksposisi berkecenderungan untuk lebih menekankan pembuktian dari suatu proses penalaran, mempengaruhi pembaca dengan data yang lengkap, berkeinginan mengubah pandangan pembaca agar menerima pendapat penulis. Tulisan eksposisi secara lebih khusus disebut argumentasi.Eksposisi adalah salah satu jenis teks atau jenis paragraf yang dipelajari dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Menurut Alwasilah (2005, hlm.111) mengatakan “Eksposisi adalah tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan.Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk kepada pembaca”.

Teks eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan, pengembangan, dan penutup.Hal ini sangat tergantung dari sifat karangan dan tujuan yang hendak dicapai.

Kuncoro (2009, hlm.72) menyatakan “Eksposisi merupakan salah satu bentuk tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan.Penulis memiliki tujuan untuk memberikan informasi atau memberikan petunjuk kepada pembaca.”

Eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan yang berusaha untuk menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat

(22)

memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa eksposisi merupakan suatu paragraf yang tujuan utamanya menginformasikan, mengklarifikasi, atau menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan agar dapat diketahui orang lain (pembaca) sehingga dapat memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi berisi buah pikiran, ide, gagasan, perasaan, atau pendapat penulis untuk diketahui orang lain atau pembaca.

a. Jenis-jenis Teks Eksposisi

Keraf (1995, hlm.27) mengatakan bahwa secara umum, jenis teks eksposisi dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Eksposisi definisi

Eksposisi definisi adalah teks yang berisi tetang penjabaran suatu objek dengan memfokuskan pada karakteristiknya.

2) Eksposisi proses.

Eksposisi proses adalah teks yang berisi penjabaran suatu proses yang sedang terjadi.

3) Eksposisi klarifikasi

Eksposisi klarifikasi adalah teks yang berisi pembagian atau pengelompokan ke dalam kategori tertentu.

(23)

Eksposisi ilustrasi adalah teks yang pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide.

5) Eksposisi perbandingan

Eksposisi perbandingan adalah teks yang menjelaskan perbandingan antara kalimat yang satu dengan yang lainnya.

6) Eksposisi laporan

Eksposisi laporan adalah teks yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian.

b. Ciri-ciri Teks eksposisi

Setiap teks memiliki ciri yang membedakan anata satu teks dengan yang lain. Ciri teks eksposisi yang mendasar yakni bersifat informatif dan mengandung pendapat penulis yang didasarkan pada fakta. Seperti pendapat Semi (dalam Kusumaningsih, dkk 2013: 80), Ciri penanda eksposisi sebagai berikut:

1) Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan, 2) Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, bagaimana, 3) Disampaikan dengan lugas dengan bahasa baku,

4) Menggunakan nada netral, tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis kepada pembaca.

Sejalan dengan hal tersebut, (Dawud, dkk. 2004: 233), mengemukakan bahwa Ciri menonjol dari sebuah teks eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana”. Berita di surat kabar dapat dikatakan sebagai contoh sebagian

(24)

besar karangan eksposisi. Tulisan paparan menggugah pikiran tanpa bermaksud menggugah perasaan atau memengaruhi sikap pembaca. (Dawud dkk, 2004: 233), mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk dasar pemaparan, yaitu:

1) Definisi, bentuk pemaparan ini dianggap paling ilmiah. Sebab merupakan dasar bagi semua wacana yang sifatnya menjelaskan. 2) Analisis, yaitu proses memisah atau memecah keseluruhan ke dalam

bagian-bagiannya.

3) Perbandingan dan pertentangan, yang bertujuan menyajikan informasi mengenai suatu hal yang sudah dikenal. Tujuan lainnya yaitu mungkin ingin menjelaskan dua hal dan melaksanakannya dengan jalan menghubungkan keduanya dengan beberapa prinsip umum (teori) yang seharusnya dapat berlaku terhadap keduanya dan dapat dianggap sudah dikenal oleh penganggap.

4) Ilustrasi (contoh), wacana eksposisi yang memaparkan suatu permasalahan pada sebuah pernggambaran sehingga pembaca mudah mengasosiasikan maksud penulis melalui penggambaran tersebut. Lebih lanjut ciri teks eksposisi menurut Alwasilah (2005:111), bahwa dalam pokoknya eksposisi merupakan tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan.Penulis berniat untuk memberi informasi atau memberi petunjuk pada pembaca.

(25)

Alwasilah (2005:111), mengemukakan bahwa eksposisi mengandalkan strategi pengembangan alinea seperti lewat pemerincian, proses, sebab akibat, klarifikasi, definisi, analisis, komperasi, dan kontras. Hasani (2005:30), menambahkan bahwa ciri teks eksposisi, antara lain: (1) penjelasanya bersifat informatif; (2) pembahasan masalahnya bersifat objektif; (3) penjelasanya disertakan bukti-bukti yang konkret; (4) pembahasanya bersifat logis atau sesuai penalaran; (5) data faktual, misalnya tentang suatu kondisi yang benar-benar terjadi atau historis; (6) suatu analisis yang bersifat objektif terdapat seperangkat fakta. Dengan demikian, dapat disintesiskan bahwa ciri teks teksposisi, yakni harus memaparkan informasi terkait apa, siapa, dimana, mengapa dan bagaimana dalam suatu hal yang mengandung fakta dengan penyajian menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah.

Penulis karangan eksposisi diharapkan agar pembaca mendapatkan kejelasan tentang sesuatu yang dijadikan sebagai topik karangan.Oleh karena itu pembaca tidak hanya dapat memahami eksposisi melalui ungkapan dalam bentuk kalimat-kalimat melainkan juga mendapat gambaran kongkret melalui visualisasi contoh-contoh sehingga memperoleh kejelasan pemaparan pokok pikiran secara faktual.Tulisan eksposisi selalu mendasarkan pada hal-hal yang objektif.Penulis eksposisi harus mampu mengembangkan sesuatu secara gamblang dan terperinci dengan segala aspek atau unsur yang dianggap perlu untuk dijelaskan agar pembaca

(26)

benar-benar dapat memahami maksud penulis maka pengarang hendaknya selalu mempertimbangkan kembali judul itu sesudah temanya selesai digarap.

Dijelaskan oleh Akhadiah (1995:10) judul yang baik adalah ”(1) judul harus sesuai dengan isi karangan, (2) dinyatakan dalam bentuk frase, (3) diusahakan sesingkat mungkin, (3) dinyatakan secara jelas.”

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa judul berguna untuk: (1) memudahkan pembaca, dengan pandangan sepintas, mengetahui organisasi kerangka-karangan keseluruhan, (2) memudahkan pembaca menghasilkan suatu kesimpulan yang terdiri dari premis-premis. Eksposisi berasal dari kata Latin yang berarti memberitahukan, memaparkan, menguraikan.Ini berarti bahwa tujuan utama wacana eksposisi itu adalah untuk memberitahukan, memaparkan, menguraikan atau menerangkan sesuatu kepada audiens tertentu. Di dalam eksposisi, bahan yang akan dikomunikasikan adalah sematamata informasi. Informasi ini mungkin berupa data faktual; misalnya tentang kejadian sejarah, tentang bagaimana sesuatu bekerja; tentang bagaimana suatu operasi atau proses suatu pekerjaan dilaksanakan.

B. Tinjauan tentang Media Wall Chart

1. Pengertian tentang Media Wall Chart

Wall chart merupakan suatu media pembelajaran yang dapat berupagambar, denah, bagan, atau skema yang biasanya digantungkan pada

(27)

dinding kelas.Kegunaan media ini adalah untuk melatih penguasaan kosakata dan penyusunan kalimat. Media wall chart sering disebut dengan bagan dinding karena media ini dapat digantungkan di papan tulis atau di dinding kelas.

Salah satu bentuk dari media wall chart yang berupa gambar yaitu carta gambar. Carta gambar merupakan gambar semantis yang hampir mirip dengan gambar seri (Soeparno, 1988: 19).Bedanya gambar seri merupakan gambar yang merupakan rangkaian cerita, sedangkan carta gambar merupakan gambar-gambar yang tidak menggambarkan suatu rangkaian cerita.Misalnya gambar yang dikelompokkan menurut jenisnya, seperti kelompok gambar benda bernyawa, kelompok benda tak bernyawa, kelompok gambar perbuatan, dan sebagainya (Soeparno, 1988:19).

Menurut (Saadie, 2007: 5.10-5.15) wall chart dapat juga berbentuk bagan, bentuk bagan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk yang lebih bervariasi seperti: (a) bagan organisasi (aliran) yaitu bagan yang menjelaskan hubungan fungsional antara bagian-bagian dalam suatu organisasi, (b) bagan bergambar (bagan lukis) yaitu bagan yang disampikan dengan gambar atau lukisan, misalnya dalam suatu peta dicantumkan gambar hasil-hasil yang dihasilkan dari daerah tersebut, (c) bagan perbandingan atau perbedaan yaitu bagan yang menunjukkan perbandingan atau perbedaan suatu yang ditujukan dengan lukisan dan kata-kata, (d) bagan keadaan yaitu bagan yang menerangkan keadaan suatu benda dengan bermacam-macam ukuran, (e)

(28)

bagan terurai, yaitu bagan yang memberikan gambaran seandainya sesuatu diuraikan, tetapi tetap dalam posisi semula.

2. Fungsi Media Wall Chart

Proses pembelajaran yang menggunakan media wall chart dapat memberikan nilai didik yang positif bagi siswa. Hal tersebut dikarenakan media wall chart merupakan media yang sederhana, mudah dalam pembuatannyamaupun penggunaannya, dan praktis.

Wall chart termasuk dalam media visual yang tidak diproyeksikan.Mediavisual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor dan layar untuk memproyeksikan perangkat lunak.Media ini tidak tembus cahaya (nontransparan) maka tidak dapat dipantulkan pada layar.Namun, media ini paling banyak digunakan oleh guru karena lebih mudah pembuatannya maupun penggunaannya. Adanya beberapa faktor seperti, tidak adanya listrik, daerah terpencil, tidak cukup tersedianya dana maupun peralatan, kelompok kelas kecil, menyebabkan guru memilih media yang dirasa praktis dan sederhana. Salah satunya yaitu media wall chart (Saadie, 2007: 55).

Pembelajaran dengan menggunakan media wall chart diharapkan dapat menarik perhatian siswa. Selain itu, juga diharapkan media ini dapat mempermudah siswa dalam belajar menulis karangan eksposisi serta diharapkan agar proses belajar mengajar dengan menggunakan media wall chart dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi siswa

(29)

kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini.

3. Hubungan Media Wall Chart dengan Pembelajaran Bahasa Khususnya Menulis

Pembelajaran menulis karangan eksposisi, guru dapat menggunakan media wall chart atau bagan dinding untuk memberi gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret daripada diuraikan dengan kata-kata. Menurut Saadie (2007: 56) media wall chart sebagai media visual bermanfaat untuk: (a) menumbuhkan daya tarik bagi siswa sehingga motivasi menulis menulis siswa meningkat, (b) mempermudah pengertian siswa, (c) memperjelas bagian-bagian yang penting, dan (d) menyingkat suatu uraian.

4. Penerapan Media Wall Chart dalam Kegiatan Menulis Karangan Eksposisi

Soeparno (1988:19) menyatakan bahwa wall chart merupakan media pembelajaran yang berupa gambar, denah, bagan atau skema yang biasanya digantungkan pada dinding kelas. Strategi dalam penggunaan media wall chart menuntut pesiapan yang matang serta keterampilan. Mengenai cara dalam menggunakan sebuah media pembelajaran haruslah dengan benar agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar, dan terhindar dri resiko kerusakan media. Menurut uraian di atas dapat dikatakan bahwa dalam pemilihan suatu media haruslah dipertimbangkan terlebih dahulu.

(30)

Menurut Saadie (2007: 58) adapun langkah-langkah penerapan media wall chart dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Persiapan

Sebelum memulai pembelajaran hendaknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1) Guru mengecek media yang akan digunakan.

2) Guru meletakkan media wall chart pada posisi yang tepat agar dapat dijangkau semua siswa.

b. Pelaksanaan

Hal yang perlu diperhatikan pada saat penyajian media sebagai berikut.

a. Siswa mengamati media wall chart yang ditampilkan oleg guru. b. Siswa harus menemukan inti-inti yang terkandung didalam media

wall chart.

c. Siswa kemudian membuat kerangka karangan eksposisi berdasarkan inti-inti yang sudah diperoleh dari media yang ditampilkan sebagai dasar untuk menulis kerangka karangan eksposisi.

d. Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan eksposisi yang utuh.

(31)

c. Langkah Akhir

Setelah selesai mempelajari media wall chart yang ditampikan dan siswa sudah selesai membuat karangan eksposisi, dilanjutkan dengan menyunting hasil karangan siswa.

C. Kerangka Pikir

Menulis dapat dipahami sebagai suatu aktivitas seseorang dalam mengungkapkan gagasan melalui bahasa tulis yang dapat dimengerti oleh pembaca.Dengan menulis siswa dilatih untuk membuat karangan eksposisi sesuai dengan instrumen penilaian sebagai berikut.

1. Isi 2. Bahasa

3. Struktur kalimat 4. Ketepatan ejaan.

Wall chart merupakan salah satu media pembelajaran yang dapatdigunakan dalam pembelajaran menulis.Selain itu, bagan yang dihasilkan dalam media wall chart ini dapat dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa khususnya dalam menulis.Wall chart dapat memudahkan siswa dalam menuangkan ide atau informasi yang terkandung didalamnya secara jelas. Bahkan, dengan menggunakan media wall chart siswa akan lebih jelas dan lebih mudah dalam mengungkapkan isi yang terdapat pada setiap bagan yang disajikan. Penggunaan media wall chart diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisisiswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. Hal ini relevan dengan kondisi siswa yang kritis, kreatif, dan

(32)

diharapkan akan tertarik untuk memperhatikan media wall chart yang menampilakan suatu bagan untuk diuraikan menjadi karangan eksposisi.

Daya kreativitas siswa diharapkan dapat dirangsang dengan adanya media wall chart. Karangan eksposisi ditulis sesuai dengan bagan dan tema yangsudah ditentukan sehingga, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan wallchart diharapkan dapat berpengaruh terhadap kemampuan menulis siswa secaranyata.

(33)

Keefektifan Penggunaan Media Wall Chart (Bagan Dinding) dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba

Karangan Eksposisi Media pembelajaran Wall Chart

Siklus I

Siklus II

Kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X dapat meningkat.

Bagan 1.1 Kerangka pikir

Upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi pada siswa

Tindakan: - Tahapan perencanaan - Tahapan pelaksanaan - Tahapan observasi - Tahap refleksi Kemampuan Berbahasa Berbahasa Kurikulum 2013 Menulis Membaca Berbicara Menyimak

(34)

D. Hipotesis

Hipotesistindakan adalah dugaan mengenai perubahan yang mungkin jika suatu tindakan dilakukan. Dan hipotesis tindakan juga merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk memecahkan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Hipotesis tindakan pada hakekatnya merupakan jawaban sementara yang menyatakan bahwa: “jika dilakukan sesuatu tindakan tertentu, maka masalah yang sedang dihadapi dapat dipecahkan.”

Hipotesis tindakan pada penelitian ini, jika guru menggunakan media pembelajaranwall chart dalam proses pembelajaran, maka kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba dapat meningkat.

(35)

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian tindakan atau action research dikemukakan pertama kali oleh Kurt Lewin pada tahun 1946. Pendekatan Lewin ini terdiri dari empat langkah yaitu, merencanakan (plan), bertindak (act), mengobservasi (observe), dan merefleksikan (reflect). Beberapa peneliti kemudian mengembangkan model Lewin ini adalah Kemmis dan Mc. Taggart mengembangkan sebuah model yang lebih sederhana, bersifat siklus, dan lebih menekankan pada penelitian tindakan berulang. Penelitian tindakan tidak berupaya menemukan apa yang salah tetapi lebih pada sebuah pencarian pengetahuan bagaimana menjadi lebih baik.

Jean Mc. Niff (Kesuma, 2013:2) menyatakan bahwa penelitian tindakan dalam pendidikan merupakan sebuah metode penelitian kualitatif yang mendorong para praktisi (pengajar/guru) menjadi reflektif dalam praktik mengajar, dengan tujuan lebih meningkatkan/memperbaiki sistem mengajarnya. Penelitian tindakan kelas ketika diterapkan di dalam kelas merupakan pendekatan untuk lebih meningkatkan pendidikan melalui perubahan, dengan cara mendorong para guru untuk sadar akan praktik sendiri, kritis terhadap praktik mereka, dan siap untuk mengubahnya. Penelitian ini mengikuti model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari

(36)

perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini dilakukan di kelas X dengan jumlah siswa 25 orang di kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. Peneliti memilih penelitian di kelas ini, dikarenakan peneliti melihat dan merasakan bahwa di kelas ini sangat tepat untuk melaksanakan penelitian.Dan waktu pelaksanaan penelitian ini membutuhkan waktu selama kurang lebih dua bulan, dengan pelaksanaan dimulai pada bulan Mei 2019 sampai bulan Juli 2019.

C. Faktor yang Diteliti

Faktor yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor proses, melihat keaktifan siswa pada aspek kemampuan menulis

karangan eksposisi dalam proses pembelajaran, di mana guru menggunakan media pembelajaran wall chart. Yang menajadi penilaian adalah peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi dalam proses pembelajaran, di mana guru menggunakan media pembelajaran wall chart, dan hubungan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya pada saat proses belajar mengajar berlangsung serta mengamati adanya feed back (umpan balik) antara siswa dengan siswa, dan siswa

(37)

dengan guru selama proses belajar berlangsung. Mengamati dengan seksama semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran.

2. Faktor hasil, melihat kecapakan atau kemampuan siswa dalam menulis karangan eksposisi yang dilakukan atau diperoleh siswa setelah diberikan tes selama proses pembelajaran dan tes akhir setiap siklus setelah dilakukan pembelajaran tentang menyimak pembacaan cerpen, dalam hal ini guru menggunakan media pembelajaran wall chart.

D. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus kegiatan masing-masing terdiri atas 2 kali pertemuan.Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tahap tindakan, tahap observasi dan tahap evaluasi, dan refleksi. Adapun rincian kegiatan yang akan dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai berikut:

(38)

Gambar Bagan Siklus 1.2 Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat diperincikan sebagai berikut:

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Evaluasi

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Evaluasi

Siklus N

1. Siklus I

a. Tahap Perancanaan

1) Menelaah kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X khususnya pada kompetensi dasar menulis teks berita.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

(39)

4) Membuat alat bantu mengajar berupa mesia pembelajaran wall chart 5) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi siswa pada

saat proses belajar mengajar di kelas berlangsung yang meliputi kehadiran, keaktifan mengikuti pelajaran, rasa percaya diri, keterampilan siswa dalam mengutarakan kalimatnya menjadi sebuah pendapat yang relevan dan melihat perkembangan kemampuan siswadalam menulis karangan eksposisi dengan perbendaharaan bahasa yang dimilikinya sesuai dengan pokok bahasan/materi yang diajarkan.

b. Pelaknasanaan tindakan

Siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan, pada pembelajaran ini siswa mengikuti proses belajar mengajar dan mampu menulis karangan eksposisi dengan menggunakan media wall chart yang berkaitan setelah menerima materi pelajaran dari guru. Rincian tindakannya adalah sebagai berikut:

1) Guru melakukan apersepsi tentang pelajaran minggu lalu. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

4) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang teks eskposisi yang baik. 5) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang manfaat teks eksposisi dalam

kehidupan sehari-hari.

6) Guru membimbing kelompok membuat teks eksposisi.

7) Guru mempersilakan siswa untuk mempresentasikan teks yang telah dibuat.

(40)

c. Observasi dan Evaluasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi.

1) Selama proses pembelajaran, akan diadakan pengamatan tentang:

- Aktivitas guru mulai dari pembuka, inti pembelajaran, sampai dengan menutup pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan guru mengarahkan siswa memimpin doa, mengabsen siswa, menyajikan teks eksposisi hingga memberikan motivasi kepada siswa. Pada kegiatan inti guru menayangkan teks eksposisi, bertanya jawab, membagi siswa dalam beberapa kelompok, menentukan proyek hingga mengarahkan siswa untuk mempresentasikan hasil produk siswa.

- Aktivitas siswa mengikuti kegiatan pembelajaran berupa kesungguhan dan perhatian siswa dalam menyimak materi pembelajaran yang disajikan.

- Kemampuan siswa melaksanakan aktivitas sesuai tujuan pembelajaran yakni meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi dengan media pembelajaran wall chart.

- Rasa percaya diri yang diperlihatkan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.

- Kekompakan, kerjasama dan pengetahuan yang terbangun dalam sebuah kelompok.

(41)

2) Untuk mendapatkan informasi dari siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan maka pada akhir siklus 2 siswa akan diminta tanggapannya.

3) Hasil dari pelaksanaan tindakan akan dievaluasi dengan memberikan tes diakhir tiap siklus.

d. Refleksi

Pada tahap ini, menilai dan mengkaji hasil evaluasi data yang berkaitan dengan indikator kinerja siklus 1.Penguasaan keterampilan menulis teks berita berdasarkan nilai hasil evaluasi dan hasil observasi pada saat pembelajaran.Jika 85 % dari 25 siswa mengalami peningkatan keterampilan menyimak pembacaan cerpen, maka pembelajaran tersebut berhasil. Namun, jika jumlah siswa yang mengalami peningkatan keterampilan menyimak pembacaan cerpen belum mencapai 85 % maka pembelajaran tersebut perlu diperbaiki dan disempurnakan lagi pada siklus 2 dengan tetap mempertahankan apa yang sudah baik.

2. Siklus II a. Perencanaan

Dari hasil pada siklus I, peneliti akan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam siklus I. Guru membuat perencanaan dalam mengajar pada siklus II yaitu berupa penberian tugas dengan memperhitungkan alokasi waktu yang ada.

Selain itu, guru lebih memotivasi siswa agar mereka dapat berperan aktif dalam berdiskusi dengan rekan-rekannya dalam kelompok. Guru juga akan mencoba kembali menjelaskan langkah-langkah menyimak pembacaan cerpen

(42)

dengan baik. Dalam hal ini, guru lebih memfokuskan pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa selama siklus I, yaitu tentang bagaimana langkah-langkah menulis, dalam hal ini adalah tentang menuliskarangan eksposisi dengan memanfaatkan media pembelajaranwall chart.

b. Pelaksanaan Tindakan

Siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan, pada pembelajaran ini siswa mengikuti proses belajar mengajar sehingga mampu menyimak pembacaan cerpen dengan model pembelajaran pada siklus I. Guru mengabsen siswa lalu menyampaikan kompetensi dasar dan indikator serta tujuan yang ingin dicapai. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut:

1) Pembagian kelompok, siswa masih menggunakan kelompok yang sama pada siklus I.

2) Guru mengulang materi pembelajaran tentang langkah-langkah menyimak dan menjelaskan kesalahan yang dilakukan siswa pada siklus I.

3) Guru mengarahkan setiap siswa kelompok ahli untuk kembali ke kelompok asal dan mengarahkan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya bersama setiap perwakilan kelompok ahli.

4) Guru dan siswa mengambil simpulan dari hasil diskusi.

5) Guru memberikan penegasan dari tiap kelompok yang tampil serta memberi skor atas penampilan setiap kelompok.

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi.

(43)

1) Selama proses pembelajaran, akan diadakan pengamatan tentang:

- Aktivitas guru dalam menyajikan materi dengan menjelaskan langkah-langkah menyimak dengan terfokus pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan setiap kelompok pada siklus I.

- Aktivitas siswa dalam tanya jawab dan mendengarkan penjelasan guru mengenai cara-cara melakukan kegiatan menyimak dengan baik sesuai alokasi waktu pembelajaran yang sudah ditentukan.

d. Refleksi

Hasil analisis data dari siklus II ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan ketercapaian tujuan peneliti dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan media pembelajaran wall chart. Jika tingkat keterampilan siswa dalam menyimak pembacaan cerpen telah mencapai 85% dari 25 siswa, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran wall chart dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan instrumen yang disusun dan dikembangkan sendiri dengan prosedur kerja sebagai berikut:

1) Perumusan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini sehingga dapat ditetapkan instrumen yang sesuai;

2) Kegiatan penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian; dan 3) Penyusunan butir-butir skala pengukuran tiap instrumen.

(44)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Lembar Observasi Guru

Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Beberapa hal yang diamati berkenaan dengan aktivitas guru dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Cara observasi yang dilakukan ialah observasi terbuka. Hal ini diharapkan data yang diamati benar-benar apa adanya dan dapat melihat fenomena sesuai fokus permasalahan. Berikut ini lembar observasi yang digunakan untuk menilai aktivitas guru dalam proses pembelajaran:

Tabel 1.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru.

No Aspek yang Diobservasi

Nilai SB B C K SK 1 Mengondisikan Kelas 2 Apersepsi 3 Menyampaikan Tujuan 4 Menjelaskan Materi 5

Menjelaskan media pembelajaran yang akan digunakan.

(45)

6 Membagi kelompok Siswa

7

Memberikan kesempatan:

- Membuat Pertanyaan

- Memperhatikan contoh teks eksposisi

- Menilai hasil diskusi - Membuat kesimpulan

8 Mengamati kesulitan siswa

9 Memberikan nilai Keterangan: SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang SK = Sangat Kurang

2. Lembar Observasi Siswa

Kegiatan observasi terhadap siswa dilakukan pada saat proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Beberapa hal yang diamati berhubungan dengan aktivitas menyimak. Observasi terhadap siswa juga dilakukan secara terbuka adalah sebagai berikut:

(46)

Tabel 1.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa.

No

Aspek yang Dinilai

Nilai

SB B C K SK

1 Kegiatan awal menjawab salam dan berdoa

2 Menjawab pertanyaan dari guru

3 Memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru

4 Kegiatan inti memperhatikan penjelasan guru

5 Terlibat dalam penggunaan media

6 Mencatat penjelasan guru

7 Memahami cara kerja media pembelajaran wall chart

8 Membuat pertanyaan

9 Memperhatikan penulisan teks eksposisi

(47)

10 Interaksi setiap kelompok

11 Antusias selama mengikuti pembelajaran 12 Menyimpulkan materi Keterangan: SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang SK = Sangat Kurang

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses keterlibatan peneliti di lapangan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti berupa peristiwa belajar mengajar yang terjadi di kelas (Arikunto, 2006:115).Mengamati situasi guna memantapkan observasi yang kita lakukan.Alat yang digunakan dalam observasi berupa pedoman lembar observasi. Menurut Arikunto, (2006:204) lembar observasi sangat diperlukan dalam kegiatan refleksi sebagai upaya untuk mengkaji keberhasilan dan kegagalan pencapaian

(48)

tujuan pembelajaran pada setiap siklus dan menentukan tindak lanjut pada putaran siklus berikutnya.

Jenis data yang dikumpulkan dalam observasi yaitu sebagai berikut:

a. Data tentang proses atau langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk memancing minat siswa agar aktif dalam mengembangkan kemampuannya dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan media pembelajaran wall chart.

b. Data tentang aktivitas siswa dan aktvitas guru selama proses pembelajaran menuliskarangan eksposisimenggunakan media pembelajaran wall chart. Data yang dikumpulkan ini berupa instrumen observasi terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru terlampir dalam lembar observasi. Lembar observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1) Lembar Obsrvasi Siswa

Lembar observasi siswa adalah data yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil pengamatan kepada siswa setelah digunakanmedia pembelajaran wall chart.Format yang disusun berisi butir-butir kejadian atau perilaku siswa digambarkan apa yang terjadi.

2) Lembar Observasi Guru

Lembar observasi guru adalah data yang diperoleh peneliti berdasarkan hasil pengamatan kepada guru setelah diterapkan media pembelajaran wall chart. Format yang disusun berisi butir-butir kejadian atau tingkah laku guru digambarkan akan terjadi.

(49)

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui dan mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan yang sudah dientukan. Tes merupakan data yang diperoleh peneliti berdasarkan aspek keterampilan berbahasa yakni kemampuan menulis karangan eksposisi melalui media pembelajaran wall chart,pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Tes dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan siswa dalam menyimak pembacaan cerpen setelah materi pelajaran disajikan oleh guru.Tes dilakukan pada akhir setiap tindakan penelitian. Instrumen tes yang akan dijadikan sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar siswa terlampir. Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan ekspoisisi dengan menggunakan media pembelajaran wall chart.

Tes yang diberikan pada penelitian ini adalah tes tertulis.Untuk tes tertulis digunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), dimana digunakan beberapa aspek untuk mengukur kemampuan menulis karangan eksposisi.Adapun alat tes pengumpulan data penelitian menggunakan butir soal/instrument soal.Tes ini diberikan setiap akhir siklus dan diberikan pada aktivitas pembelajaran dengan indikator soal-soal pemahaman guna mengukur kemampuan pemahaman siswa.

Lembar tes tertulis ini berupa post test soal-soal yang bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa. Adapun kisi-kisi post test tiap siklus adalah sebagai berikut:

(50)

Tabel 1.3 kisi-kisi soal post test siklus I Kompetensi Dasar Indikator KD 3.3

Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi,

pengetahuan, dan

rekomendasi),

kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca

3.3.1 Menentukan struktur, isi teks eksposisiyang dibaca dan didengar

3.3.2 Menentukan ciri-ciri untuk menulis tekseksposisi dengan topik tertentu

3.3.3 Menentukan struktur kebahasaan tekseksposisi yang dibaca

KD 4.3

Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi.

4.3.1 Menemukan ciri-ciri kebahasaan teks eksposisi

4.3.2 Menganalisis kesalahan kebahasaan teks eksposisi

Tabel 1.4 kisis soal post test siklus II

Kompetensi Dasar Indikator

KD 3.3

Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi), kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca

3.3.1 Menentukan struktur, isi teks eksposisiyang dibaca dan didengar

3.3.2 Menentukan ciri-ciri untuk menulis tekseksposisi dengan topik tertentu

3.3.3 Menentukan struktur kebahasaan tekseksposisi yang dibaca

(51)

KD 4.3

Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi.

4.3.1 Menemukan ciri-ciri kebahasaan teks eksposisi

4.3.2 Menganalisis kesalahan kebahasaan teks eksposisi

Adapun aspek penilaian menuliss tekseksposisi dapat dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 1.5 Kelengkapan materi teks eksposisi

No Indikator Skor

1. Pernyataan pendapat (tesis) sudah baik 5-10

Pernyataan pendapat (tesis) cukup baik 15-20

Pernyataan pendapat (tesis) kurang baik 25-30

2 Argumentasi yang dituliskan sudah baik 5-15

Argumentasi yang dituliskan cukup baik 20-30

Argumentasi yang dituliskan kurang baik 30-40

3 Penegasan ulang yang dituliskan sudah baik 5-10

Penegasan ulang yang dituliskan cukup baik 15-20 Penegasan ulang yang dituliskan kurang baik 25-30

Skor Maksimal 100

(52)

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian.

Kriteria penilaian sudah dipertimbangkan oleh peneliti sesuai dengan indikator kemampuan menulis karangan eksposisi.Dalam tes dianalisis dengan menggunakan nilai individu dan kelompok, nilai rata-rata siswa, dan kriteria belajar berdasarkan penilaian tingkat daya serap siswa yang ditentukan berdasarkan ketetapan sekolah tersebut.

Nilai Rata-rata Siswa

̅ =Σxn 100%

Keterangan :

̅ = Nilai rata-rata siswa Σx = Jumlah nilai siswa n = Jumlah siswa

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat kemampuan menuisi karangan eksposisi siswa digunakan tabel seperti dibawah ini:

Tabel 1.6 Tingkat kemampuan menulis karangan eksposisi siswa.

Taraf Pemahaman Kemampuan (%)

(53)

96-100% 96-100 Sangat Tiggi 85-95% 85-95 Tinggi 75-84% 75-84 Sedang 0-74% 0-74 Rendah H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah apabila terjadi peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi pada siswa kelas X setelah menggunakan media pembelajaranwall chart. Menurut Ketentuan Kementrian Nasional, apabila terdapat 85% siswa yang memeroleh skor minimal 75, maka kelas dianggap tuntas. Jadi peniliti mengambil kesimpulan, bahwa nilai ketuntasan siswa adalah minimal nilai 75. Keberhasilan kelas atau keberhasilan daya serap siswa yaitu 85% siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas.

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian mengenai peningkatkan kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.Adapun yang akan dianalisa dan dibahas adalah hasil tes siklus I dan siklus II. Serta data perubahan sikap siswa yang diperoleh dari hasil observasi. A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Hasil Belajar siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka diperoleh data hasil belajar siswa siklus I. Data ini dikumpulkan melalui instruments hasil belajar Bahasa Indonesia. Hasil tes siklus I dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 4.1. Nilai Teks Siklus I Peningkatkan kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.

No Nama L/P Siklus I Keterangan 1. 001 L 70 Tidak tuntas 2. 002 P 45 Tidak tuntas 3. 003 P 75 Tuntas 45

(55)

4. 004 P 70 Tidak tuntas 5. 005 P 60 Tidak tuntas 6. 006 P 50 Tidak tuntas 7. 007 P 50 Tidak tuntas 8. 008 P 20 Tidak tuntas 9. 009 L 70 Tidak tuntas 10. 010 L 45 Tidak tuntas 11. 011 P 70 Tidak tuntas 12. 012 P 60 Tidak tuntas 13. 013 P 50 Tidak tuntas 14. 014 L 60 Tidak tuntas 15. 015 P 60 Tidak tuntas 16. 016 P 70 Tidak tuntas 17. 017 P 75 Tuntas 18. 018 P 45 Tidak tuntas 19. 019 P 20 Tidak tuntas 20. 020 L 20 Tidak tuntas 21. 021 L 50 Tidak tuntas 22 022 L 70 Tidak tuntas 23. 023 L 75 Tuntas 24. 024 P 45 Tidak tuntas

(56)

Pada siklus ini dilaksanakan tes hasil belajar yang berbentuk ulangan harian, setelah selesai pelaksanaan tindakan untuk siklus I. Adapun analisis deskriptif skor hasil belajar menulis karangan siswa kelas kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding).

Tabel 4.3 Statistik Skor Peningkatkan kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba pada Tes Akhir Siklus I.

Statistik Nilai Statistik

Subyek 24 Skor ideal 100 Skor Tertinggi 75 Skor Terendah 20 Rentang Skor 15 Skor rata-rata 65,83 Standar Deviasi 7,71

Jika Skor hasil belajar membuat karangan siswa pada siklus I tersebut dikelompokkan kedalam 4 kategori (kelas Interval), maka diperoleh distribusi frekuensi sebagai berikut :

(57)

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Peresentase Skor Peningkatkan kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. Akhir siklus I.

Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase (%) 0-74 Rendah 21 87,5 75-84 Sedang 3 12,5 85-95 Tinggi - -96-100 Sangat tinggi - -Jumlah 24 100

Berdasarkan Tabel 4.3 dan 4.4, maka dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba pada siklus I sebesar 65,83 berada pada kategori sedang. Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa dari 24 siswa yang menjadi subjek penelitian, 15 siswa (70 %) memperoleh skor berada dalam kategori rendah sedangkan 9 siswa (30%) memperoleh skor berada dalam kategori sedang.

b. Aktivitas Siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. menunjukkan bahwa perolehan rata-rata skor aktivitas siswa pada poin

(58)

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,,15,16 adalah 51,1% yang berada pada kategori aktif. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa pada siklus I belum efektif.

Tabel 4.5 hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus I No Indikator yang diamati Pertemuan Ke- % 1 2 3 1. Kehadiran siswa 24 24 24 100 2. Siswa yang mengajukan solusi ketika guru memberikan masalah untuk memotivasi diawal pembelajaran 10 11 13 37,77 3. Siswa yang mengajukan pertanyaan terhadap masalah yang diberikan

4 6 10 22,22

4. Siswa yang

mengajukan solusi dalam kelompok terhadap masalah yang diberikan

7 8 10 27,77

(59)

menanggapi solusi permasalahan yang diajukan oleh siswa lain dalam kelompok

6. Siswa yang aktif bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah

7 9 10 28,88

7. Siswa yang melakukan kegiatan lain ketika proses pembelajaran berlangsung.

15 17 13 50,00

Secara umum gambaran pelaksanaan siklus I sebagai berikut : Pada siklus I siswa masih kurang termotivasi belajar sehingga kurang terfokus pada materi. Hal ini nampak pada banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan pada masalah yang diberikan masih tergolong rendah selain itu, terlihat dari siswa yang mengajukan solusi kurang. Sikap siswa umumnya masih kurang memberikan respon positif terhadap model yang digunakan. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa diberikan pertanyaan sebelum proses pembelajaran apalagi bekerja secara individu untuk menyelesaikan masalah.

(60)

2. Siklus II

a. Hasil Belajar

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka diperoleh data hasil belajar siswa siklus II. Data ini dikumpulkan melalui instruments hasil belajar Bahasa Indonesia. Hasil tes siklus II dapat dilihat pada table dibawah ini.

Tabel 4.2. Nilai Teks Siklus II Menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.

No. Nama L/P Siklus II Keterangan

1. 001 L 80 Tuntas 2. 002 P 85 Tuntas 3. 003 P 80 Tuntas 4. 004 P 90 Tuntas 5. 005 P 80 Tuntas 6. 006 P 90 Tuntas 7. 007 P 90 Tuntas 8. 008 P 90 Tuntas 9. 009 L 80 Tuntas 10. 010 L 75 Tuntas 11. 011 P 90 Tuntas 12. 012 P 85 Tuntas

(61)

13. 013 P 90 Tuntas 14. 014 L 75 Tuntas 15. 015 P 80 Tuntas 16. 016 P 90 Tuntas 17. 017 P 85 Tuntas 18. 018 P 90 Tuntas 19. 019 P 90 Tuntas 20. 020 P 90 Tuntas 21. 021 L 80 Tuntas 22 022 L 80 Tuntas 23 023 L 80 Tuntas 24 024 P 90 Tuntas

Hasil analisis deskriktif skor hasil belajar siklus II berada pada kategori baik, setelah dilakukan tindakan selama 3 kali pertemuan diadakan evalusi dengan memberikan tes hasil belajar menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. pada akhir siklus II disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6 Statistik Skor Peningkatkan kemampuan menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.

(62)

No. Statistik Nilai Statistik 1. Ukuran sampel 24 2. Skor Ideal 100 3. Skor Tertinggi 90 4. Skor Terendah 75 5. Jumlah skor 1775 6. Skor Rata-rata 84,5

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa dari skor 0-100, skor terendah yang diperoleh yaitu skor 75, sedangkan skor tertinggi yang diperoleh siswa skor 90. Hal Ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II mengenai karangan eksposisi melalui media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba sudah mencapai nilai KKM.

Jika skor hasil belajar ini dikelompokkan, menjadi lima kategori maka diperoleh distribusi frekuensi dan presentase sebagaimana berikut ini:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Belajar menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba. Akhir Siklus II

(63)

Interval Nilai Kategori Frekuensi Presentase (%) 0-74 Rendah - -75-84 Sedang 11 45.83 85-95 Tinggi 13 54.17 96-100 Sangat tinggi Jumlah 24 100

Berdasarkan tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumbapada siklus II yaitu sebesar 45.83 % berada pada kategori sedang , 54,17 % berada pada kategori tinggi , 0% berada pada kategori sangat tinggi, 0% berada pada kategori rendah.

Adapun Presentase ketuntasan hasil menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumbasiklus II ditunjukkan pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Persentase Ketuntasan Hasil Belajar menulis karangan eskposisi dengan menggunakan media wall chart (bagan dinding) siswa kelas X SMK Negeri 9 Bulukumba.

No. Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 0-74 Tidak tuntas -

-2 75-100 Tuntas 24 100 %

(64)

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 100 % atau 24 siswa dikategorikan tuntas dan 0 % atau tidak ada siswa dikategorikan tidak tuntas. Dari hasil yang diperoleh ini, dapat dinyatakan bahwa pada siklus II ini telah terjadi peningkatan hasil belajar.

b. Aktivitas siswa

Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II lebih meningkat dibanding siklus II dimana perolehan rata-rata skor aktivitas siswa pada poin 1,2,3,4,5,6,7 adalah 85,3% yang berada pada kategori aktif. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa pada siklus ini sudah efektif.

Tabel 4.9 hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama siklus II

No Indikator yang diamati

Pertemuan Ke- %

1 2 3

1. Kehadiran siswa 24 24 24 94,44

2. Siswa yang mengajukan solusi ketika guru memberikan masalah untuk

memotivasi diawal

pembelajaran

13 12 14 43,33

3. Siswa yang mengajukan pertanyaan terhadap masalah

Gambar

Gambar  Bagan  Siklus    1.2  Pelaksanaan  penelitian  tindakan  kelas  ini  dapat diperincikan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru.
Tabel 1.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa.
Tabel 1.3 kisi-kisi soal post test siklus I Kompetensi Dasar Indikator KD 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tentang kedudukan dan kewenangan Kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pemerintahan desa serta untuk

Pada kontek Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, penyusunan program pembentukan peraturan daerah (propemperda) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperlukan untuk

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang mengumpulkan, merumuskan dan mengklasifikasi serta menginterpretasikan data yang

Dari hasi penelitian yang didapatkan peneliti yaitu sebagian dari penderita merasa malu, terasing, kurang puas dengan kondisi tubuhnya dengan adanya luka gangren

Customer service terkadang memberikan informasi yang tidak sesuai dengan permintaan nasabah.. Teller memberikan keterangan

Fasilitas Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) maksimum 180 hari yang dapat dipakai dalam bentuk fasilitas Letter of Credit serta Trust Receipt (TR)/PPB

Variabel dalam penelitian ini adalah fungsi manajemen dalam kegiatan penyelenggaraan makanan di Sekolah Dasar Citra Bangsa yang meliputi perencanaan menu,

Berdasarkan hasil analisis dan uji coba pada data citra, metode Fast Fourier Transform menghasilkan file dengan ukuran yang lebih kecil dan waktu yang lebih