GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION
DAN APLIKASINYA
Studi Kasus : Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur
Oleh :
Neny Putri Pradita (1307 100 055) Dosen Pembimbing :
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Analisis dan Pembahasan
Dalam peta sejarah, pendidikan, kesehatan,
maupun infrastruktur ekonomi di Indonesia, Jawa
Timur mempunyai catatan yang patut dibanggakan
Jawa Timur menempati urutan ke-19 dari 33 provinsi di Indonesia
pada tahun 2007
Faktanya IPM Provinsi Jawa Timur
masih rendah Permasalahan
spasial
Perbedaan lokasi mungkin saja menghasilkan penaksir
model yang berbeda GWLR
Pencapaian IPM di Jawa Timur sebarannya sangat
Penelitian Sebelumnya
Salam (2008) : Faktor-faktor yang mempengaruhi IPM di Provinsi Jawa Timur, NTT, dan Papua Barat Tahun 2006 menggunakan Regresi Logistik Ordinal
Variabel yg berpengaruh signifikan : APM SD dan APM SLTP
Diana (2009) : Faktor-faktor yang mempengaruhi IPM Tahun 2007 menggunakan Regresi Multivariat
Variabel yg berpengaruh : persentase penduduk yang tinggal di perkotaan, persentase penduduk yang berpendidikan diatas SLTP, pendapatan per kapita, rasio
ketergantungan penduduk, peranan sektor industri dalam PDRB, dan persentase penduduk miskin
persentase penduduk miskin, jumlah tenaga kesehatan, jumlah sarana kesehatan
Anindita (2010) : Faktor yang mempengaruhi AMH dan RLS menggunakan
Regresi Multivariat. Variabel yg berpengaruh : persentase penduduk yang tinggal di perkotaan, persentase penduduk yang berpendidikan diatas SLTP, penduduk usia > 15 tahun yang belum atau tidak sekolah, pendapatan per kapita, APS SD, dan persentase penduduk miskin
Pemodelan dengan regresi logistik
• Mengetahui hubungan antara variabel respon dari jenis kualitatif dengan
variabel-variabel prediktor dari jenis kuantitatif dan kualitatif Faktor spasial (letak geografis) diperhitungkan Pemodelan dengan GWLR • Variabel respon diprediksi dengan
variabel prediktor yang masing-masing
koefisien regresinya bergantung pada lokasi dimana data tersebut diamati
• Bagaimana menentukan model IPM Provinsi Jawa Timur dan faktor yang bepengaruh secara signifikan menggunakan regresi logistik?
• Bagaimana menentukan model IPM Provinsi Jawa Timur serta faktor yang bepengaruh secara signifikan menggunakan GWLR dengan pembobot adaptif
bisquare kernel dan adaptif gaussian kernel?
• Model mana yang mampu menggambarkan IPM Provinsi Jawa Timur dengan lebih baik?
• Mendapatkan model IPM Provinsi Jawa Timur dan faktor yang bepengaruh secara signifikan
menggunakan regresi logistik.
• Mendapatkan model IPM Provinsi Jawa Timur serta faktor yang bepengaruh secara signifikan
menggunakan GWLR dengan pembobot adaptif bisquare kernel dan adaptif gaussian kernel.
• Mendapatkan model yang mampu menggambarkan IPM Provinsi Jawa Timur dengan lebih baik.
• mendapatkan faktor yang
berpengaruh secara signifikan sehingga dapat memberikan alternatif pemecahan masalah tiap-tiap kabupaten/kota untuk memperbaiki kualitas SDM
Manfaat
penelitian bagi
pemerintah
• memahami dan menerapkan metode GWLR sebagai metode baru dalam statistika
• untuk mengembangkan
pengetahuan mengenai penaksiran parameter dan pengujian hipotesis pada model GWLR
Manfaat
penelitian bagi
• Penaksiran parameternya menggunakan Maximum Likelihood Estimation (MLE) dengan pembobot
adaptif bisquare kernel dan adaptif gaussian kernel
• Data IPM yang digunakan adalah IPM Provinsi Jawa Timur pada tahun 2007
• Karakteristik variabel-variabel yang digunakan dalam penentuan model IPM diasumsikan sama atau dianggap tidak berkaitan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat yang tidak mudah mengalami perubahan untuk masing-masing
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
Fungsi distribusi peluang dari distribusi Bernoulli
y = 0 maka P(Y=0) = dan y = 1 maka P(Y=1) =
Model regresi logistik multivariabel dengan p variabel prediktor
g(x) disebut dengan model logit
)
...
exp(
1
)
...
exp(
)
(
1 1 0 1 1 0 p p p px
x
x
x
x
p px
x
g
...
)
(
1
)
(
ln
)
(
0 1 1x
x
x
Y
y
y
yP
1
1
1
Regresi Logistik
Penaksiran Parameter Model Regresi Logistik MLE N-R
 
 
 
       n i y i y i n i i i i Y P L 1 1 1 1 x x y β   Fungsi likelihood : Fungsi ln likelihood :Menurunkan terhadap dan hasilnya sama dengan nol
Penaksiran varians dan kovarians diperoleh dari turunan kedua fungsi ln likelihood
 
                                 
 
     p k k n i ik i n i p k ik kx y x L 0 1 1 1 1 exp exp 1   β 
                               p k n i p k ik k k n i ik ix x y L 0 1 1 0 exp 1 ln ln β   
β L ln
k 
 
0 ln 1 1     
  n i n i ik i ik i k x x y L β
x
 
 
 
       n i ik ik i i k k x x L 1 * * 2 1 ln β
x
x
Pengujian Parameter Model Regresi Logistik Uji Serentak
H0 :
H1 : paling tidak terdapat satu ; k= 1, 2, …, p Statistik uji :
dimana
tolak H0 jika atau jika nilai p-value < α
0 2 1 
 
p 
0
k
                            
  n i y i y i n n i i n n n n G 1 1 0 1 ˆ 1 ˆ ln 2 0 1  
  n 1 1 y i i n
   n 1 0 1 y i i nn
n
0
n
1 ) , ( 2 p G 
Pengujian Parameter Model Regresi Logistik Uji Parsial H0 : H1 : ; k= 1, 2, …, p Statistik uji : atau
tolak H0 jika atau tolak H0 jika
0
k
0
k
 
k kse
W
ˆ
ˆ
 
2 2 2ˆ
ˆ
k kse
W
2 /  Z W  W2  2(,1)Model GWR dapat dituliskan sebagai berikut :
p
i i
ik i k k i i iu
v
u
v
x
y
,
,
1 0Penaksiran Parameter Model GWR WLS
X
W
X
X
W
y
β
ˆ
u
i,
v
i
Tu
i,
v
i 1 Tu
i,
v
iGWR
Pengujian Kesesuaian Model (Goodness of Fit)
H0 : ; k= 1, 2, …, p (tidak ada perbedaan yang signifikan antara model OLS dan GWR)
H1 : paling sedikit ada satu yang berhubungan dengan lokasi (ada perbedaan yang signifikan antara model OLS dan GWR)
Statistik uji :
Tolak H0 jika nilai F* >
F* akan mengikuti distribusi F dengan derajat bebas db= dan (n-p-1)
i i
k ku
v
,
i i
ku ,
v
 
 
0 21 2 1 1 *    p n H SSE H SSE F
1
tr
I
L
 
TI
L
2
tr
I
L
 
TI
L
2
; 1
; 12 2 npF
   2 2 1
u ,
iv
i
Pengujian Parameter Model GWR Uji Serentak
H0 :
H1 : paling sedikit ada satu Statistik uji :
Tolak H0 jika nilai Fhit > atau p-value < α
,
2
,
,
0 1 ui vi 
ui vi  
p ui vi 
i, i
0 k u v  
 
1
02
 
 
 
 
10 211
df
H
SSE
df
H
SSE
tr
tr
n
H
SSE
p
n
H
SSE
F
T
L
L
L
2 1, ;df dfF
 Uji Parsial H0 : H1 : Statistik uji :Tolak H0 jika nilai
i,
i
0
ku
v
kk i i kc
v
u
β
T
ˆ
,
ˆ
i,
i
0
ku
v
2 ; 2 df hitt
T
Pembobot (Weight) dalam GWLR Fungsi Kernel Adaptif Bisquare Kernel :
Adaptif Gaussian Kernel : dengan
Metode yang digunakan untuk menentukan bandwidth optimum adalah metode Cross Validation (CV)
Pemilihan Model Terbaik
AIC(h) = D(h) + 2K(h)
 
            q i ij q i ij q i ij i i j h d h d h d v u w jika , 0 jika , 1 , 2 2
 
2
2 j i j i ij u u v v d     
 
    n i i i h y y h CV 1 2 ˆModel terbaik adalah model dengan nilai
AIC terkecil
,
exp
 
2
q i ij i i j u v d h w  Model GWLR dapat dituliskan sebagai berikut :
Penaksiran Parameter Model GWLR MLE
Fungsi likelihood Fungsi ln likelihood
 
                
  jk i i p k k jk i i p k k j x v u x v u , exp 1 , exp 0 0    x
                               p k n j p k k i i jk i i k n j j jk i i v y x u v u v x u L 0 1 1 0 , exp 1 ln , , ln β  
i i
i i
j p
i i
jp j j j u v u v x u v x g , , ... , ) ( 1 ) ( ln ) ( 0 1 1                  x x x    
                                       
 
      p k i i k n j jk j n j p k jk i i k n j j i i v PY u v x y x u v u L 0 1 1 1 0 1 , exp , exp 1 , y   βPenaksiran Parameter Model GWLR MLE
Faktor letak geografis merupakan faktor pembobot pada model GWLR. Faktor ini memiliki nilai yang berbeda untuk setiap wilayah yang
menunjukkan sifat lokal pada model GWLR. Oleh karena itu, pembobot diberikan pada fungsi ln likelihood untuk mendapatkan model GWLR.
Persamaan fungsi ln likelihood diturunkan terhadap dan
disamakan dengan nol yang dapat diselesaikan dengan metode
Iteratively Reweighted Least Square (IRLS)
Pengujian hipotesis akan digunakan metode Maximum Likelihood Ratio Test (MLRT)
                               p k n j p k k i i jk i i j i i k n j j i i j jk i i v w u v y x u v w u v u v x u L 0 1 1 0 , exp 1 ln , , , , * ln β  
i i
k u v β ,
,
0 , * ln    i i k i i v u β v u L βUji Kolinieritas
Pendeteksian adanya kolinieritas menurut Hocking (1996) : 1. Nilai Variance Inflation Factors (VIF) > 10
2. Nilai koefisien korelasi Pearson antar variabel-variabel prediktor > 0,95
Pengeluaran Riil Per Kapita Rata-rata Lama Sekolah
Angka Melek Huruf Angka Harapan Hidup
IPM
persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya dibagi dengan total penduduk 15 tahun ke atas AMH rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah dijalani RLS rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup AHH rata-rata pengeluaran riil rumah tangga selama sebulan dibagi rata-rata jumlah anggota rumah tangga PPP
No. Nama Variabel Tipe Variabel Kategori
1 Y = Indeks Pembangunan Manusia Kualitatif 0 = Menengah Rendah (50≤IPM<66)
1 = Menengah Tinggi (66≤IPM<90)
2 X1= Persentase penduduk yang
tinggal di daerah perkotaan
Kuantitatif
-3 X2= Rata-rata pendapatan perkapita
(ribu rupiah per bulan)
Kuantitatif
-4 X3= Rasio ketergantungan penduduk
(dalam persen)
Kuantitatif
-5 X4= Kontribusi sektor industri
dalam PDRB (dalam persen) Kuantitatif
-6 X5= Persentase penduduk miskin Kuantitatif
-7 X6= Jumlah sarana kesehatan Kuantitatif
-8 X7= Jumlah tenaga kesehatan Kuantitatif
-• hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2007 untuk Provinsi Jawa Timur
likelihood dan fungsi ln likelihood dari model GWLR dan diberi pembobot
fungsi ln likelihood dan diselesaikan dengan
metode IRLS Mengkaji prosedur uji hipotesis model GWLR
1. Melakukan uji serentak model GWLR Membentuk hipotesis
Menentukan parameter dibawah H0 dan membentuk fungsi maksimum
likelihoodnya
Menentukan parameter dibawah populasi dan membentuk fungsi
maksimum likelihoodnya Menentukan statistik uji
menggunakan metode Maximum
Likelihood Ratio Test (MLRT)
2. Menentukan devians model
GWLR 3. Melakukan uji parsialmodel GWLR Membentuk
hipotesis Menentukan statistik uji T
Menganalisis model IPM menggunakan model GWLR
1. Mengambil data IPM
sebagai variabel respon (y) dan
ke-5 variabel prediktornya 2. Pemeriksaan kolinieritas antara variabel-variabel prediktor 3. Statistika deskriptif sebagai gambaran awal 4. Mendapatkan model regresi logistik dengan melakukan uji
parameter secara serentak dan parsial
serta uji kesesuaian model
5. Mendapatkan model GWLR
Menentukan ui dan vi berdasarkan garis lintang selatan dan garis
bujur timur
Menghitung jarak euclidian antar lokasi pengamatan berdasarkan posisi geografis
5. Mendapatkan model GWLR
Menentukan bandwidth menggunakan metode Cross Validation (CV) Menghitung matriks pembobot menggunakan fungsi adaptif
bisquare kernel dan adaptif gaussian kernel Menaksir parameter model GWLR
Melakukan uji parameter secara serentak dan parsial
Melakukan uji goodness of fit pada model regresi logistik dan GWLR Mendapatkan model regresi terbaik
Penaksiran Parameter Model GWLR MLE
Fungsi likelihood Fungsi ln likelihood
                                     
 
      p k i i k n j jk j n j p k jk i i k n j j i i v PY u v x y x u v u L 0 1 1 1 0 1 , exp , exp 1 , y   β
                               p k n j p k k i i jk i i k n j j jk i i v y x u v u v x u L 0 1 1 0 , exp 1 ln , , ln β  
                               p k n j p k k i i jk i i j i i k n j j i i j jk i i v w u v y x u v w u v u v x u L 0 1 1 0 , exp 1 ln , , , , * ln β  
,
,
 
,
0 , * ln 1 1     
  n j i i j j jk n j jk j i i j i i k i i w u v y x x w u v v u β v u L β  x
,
,
,
 
1 
0 , * ln 1 * * 2       
 n j j j i i j jk jk i i k i i k i i x x w u v v u β v u β v u L β  x  xN-R
 
 
 
 
   
i i t t i i t t i i t i i t 1u
,
v
β
u
,
v
H
1β
u
,
v
g
β
u
,
v
β
 Bentuk Umum : dimana    
                          i i p i i i i i i i i i i i i t t v u β v u L v u β v u Lβ u v v u L v u , , * ln , , * ln , , * ln , 1 0 β β β β g     
               pp p p p p i i t t h h h h h h h h h v u        1 0 1 11 01 0 01 00 , β H  
 
 
   n j j i i t j jk n j j i i j jk i i k i i t k Lβ u uv v w u v y x x w u v g 1 1 , , , , * ln β  x  
 
 
 
 
   n j t j t j i i j jk jk i i k i i k i i t kk β u Lv βu uv v x x w u v h 1 * * 2 * ln, * β , , ,  x 1  xIterasi berhenti pada saat konvergen, yaitu pada saat :  
  
 i i t i i t 1 u ,v β u ,v βPengujian Kesamaan Model Regresi Logistik dan Model GWLR H0 : ; k = 1, 2, …, p (tidak ada perbedaan yang
signifikan antara model regresi logistik dan GWLR)
H1 : paling sedikit ada satu yang berhubungan dengan lokasi (ada perbedaan yang signifikan antara model logistik dan GWLR)
pengujian kesamaan model regresi logistik dan model GWLR menggunakan perbandingan nilai devians model regresi logistik dengan model GWLR
tolak H0 jika Fhit >
i i
k k u v   , 
i i
k u ,v 
u ,i vi
 
2 1 , ˆ ˆ v v u D v D F i i hit β β  F; vv1, 2Pengujian Parameter Model GWLR H0 :
H1 : paling sedikit ada satu
tolak H0 jika H0 : H1 :
,
2
,
,
0 1 ui vi   ui vi   p ui vi   
i,
i
0
ku
v
 
 
 
 
 
                     
  n i j j j j n j j j i i v y y n n n n n n u D 1 0 0 1 1 1 0 1 ln ˆ ln1 ˆ 2 ln ln ln , ˆ x x β  
ˆ ui,vi
 2 ;np1 D β
i, i
 0 k u v 
i, i
 0 k u v 
k i i
i i kv
u
se
v
u
Z
,
ˆ
,
ˆ
Statistika Deskriptif
Variabel Mean StDev Min Maks
X1 45,94 30,95 9,33 100 X2 265,8 67,5 191,6 457,1 X3 0,493 0,061 0,4 0,69 X4 15,99 15,37 0,96 72,64 X5 18,23 9,6 3,94 51,02 X6 26 12,79 4 57 X7 146,3 264 40 1696
Uji Kolinieritas X1 X2 X3 X4 X5 X6 X2 0,897 p-value 0,000 X3 -0,473 -0,511 p-value 0,003 0,001 X4 0,615 0,512 -0,378 p-value 0,000 0,001 0,019 X5 -0,766 -0,739 0,641 -0,501 p-value 0,000 0,000 0,000 0,001 X6 -0,415 -0,322 0,139 -0,097 0,238 p-value 0,010 0,049 0,405 0,561 0,150 X7 0,311 0,415 -0,213 0,214 -0,187 0,463 p-value 0,057 0,010 0,199 0,198 0,261 0,003
Variabel Nilai VIF
X1 8,74888 X2 6,43793 X3 1,82325 X4 1,80243 X5 3,72675 X6 2,78512 X7 2,71567
Pengujian model regresi logistik H0 :
H1 : paling tidak terdapat satu ; k = 1, 2, …, 7 Nilai statistik uji G = 22,599 >
Kesimpulan : paling tidak terdapat satu variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap IPM di Provinsi Jawa Timur H0 :
H1 : ; k = 1, 2, …, 7
tingkat signifikansi (α) sebesar 10% maka nilai
Terdapat tiga parameter yang signifikan yaitu , , dan karena 0 7 2 1       
0
k
0
k
0  k
2 /  Z Zhit 
3,137 5,1871 1 6,1692 2 2,4155 5
exp 1 415 , 2 169 , 6 187 , 5 137 , 3 exp ) ( ˆ x x x x x x         x Parameter Estimasi Standart Error Zhit Odds Ratio
3,137 1,217 2,579* 23,035 -5,187 2,358 -2,199* 0,006 6,169 2,759 2,236* 477,708 1,136 0,802 1,418 3,114 1,552 1,524 1,018 4,721 -2,415 1,254 -1,925* 0,089 -0,978 0,847 -1,154 0,376 -0,745 1,272 -0,585 0,475 5 2 1 6,169 2,415 187 , 5 137 , 3 ) ( x x x g x    
Penaksiran parameter model regresi logistik
Ketepatan Klasifikasi Model Regresi Logistik Observasi Prediksi Persentase Ketepatan Klasifikasi IPM Menengah Bawah IPM Menengah Atas IPM Menengah Bawah 8 2 80% IPM Menengah Atas 1 27 96,4% Persentase Keseluruhan 92,1%
Pengujian Kesesuaian Model Regresi Logistik dan Model GWLR H0 : ; k = 1, 2, …, 7 (tidak ada perbedaan yang
signifikan antara model regresi logistik dan GWLR)
H1 : paling sedikit ada satu yang berhubungan dengan lokasi (ada perbedaan yang signifikan antara model regresi logistik dan GWLR)
gagal tolak H0 yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara model regresi logistik dan GWLR dengan menggunakan kedua pembobot tetapi model terbaik yaitu model yang memiliki nilai AIC terkecil
Model Devians df Devians/df Fhit
Regresi Logistik 21,202 30,000 0,707 1,629
GWLR (Adaptif Bisquare) 11,632 26,816 0,434 1,188 GWLR (Adaptif Gaussian) 16,928 28,473 0,595
Kabupaten/Kota Variabel yang Signifikan
Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Probolinggo, Kota Kediri, Kota Malang,
dan Kota Batu
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan (X1), rata-rata pendapatan perkapita (X2), dan persentase
penduduk miskin (X5) Lumajang dan Jember
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan (X1), rata-rata pendapatan perkapita (X2), rasio ketergantungan penduduk (X3), dan persentase penduduk
miskin (X5)
Banyuwangi rata-rata pendapatan perkapita (Xpenduduk (X 2), rasio ketergantungan
3), dan persentase penduduk miskin (X5)
Bondowoso, Situbondo, Pasuruan, Sidoarjo, Lamongan, Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, dan Kota Surabaya
rata-rata pendapatan perkapita (X2) Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan,
Ngawi, Bojonegoro, Kota Mojokerto, dan Kota Madiun persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan(X1) dan rata-rata pendapatan perkapita (X2) Kota Blitar
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan (X1), rata-rata pendapatan perkapita (X2), persentase penduduk miskin (X5), dan jumlah sarana kesehatan (X6) Tuban dan Sumenep X1– X7tidak signifikan
Pengelompokan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Dengan Model GWLR (Adaptif Gaussian Kernel)
Kabupaten/Kota Variabel yang Signifikan
Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, Jember,
Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi,
Bojonegoro, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto,
Kota Madiun, dan Kota Batu
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan (X1), rata-rata pendapatan perkapita (X2), dan persentase penduduk
miskin (X5)
Tuban, Lamongan, Gresik, Bangkalan, dan Kota Surabaya
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan (X1) dan rata-rata pendapatan
Perbandingan Model Regresi Logistik dan Model GWLR
Model GWLR dengan menggunakan pembobot adaptif bisquare kernel lebih baik karena mempunyai nilai AIC terkecil
Ketepatan Klasifikasi Model GWLR (Adaptif Bisquare Kernel)
Model Devians AIC
Model Regresi Logistik 21,202 37,202
Model GWLR (Adaptif Bisquare) 11,632 33,534
Model GWLR (Adaptif Gaussian) 16,928 34,901
Observasi Prediksi Persentase Ketepatan Klasifikasi IPM Menengah Bawah IPM Menengah Atas IPM Menengah Bawah 4 6 40% IPM Menengah Atas 4 24 85,7% Persentase Keseluruhan 73,7%
Ketepatan Klasifikasi Model GWLR (Adaptif Gaussian Kernel) Observasi Prediksi Persentase Ketepatan Klasifikasi IPM Menengah Bawah IPM Menengah Atas IPM Menengah Bawah 2 8 20% IPM Menengah Atas 4 24 85,7% Persentase Keseluruhan 68,4%
1. Pemodelan dengan menggunakan regresi logistik
Model tersebut memiliki tiga variabel yang berpengaruh signifikan
terhadap IPM Provinsi Jawa Timur tahun 2007 yaitu persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan, rata-rata pendapatan perkapita, dan persentase penduduk miskin.
2. Pemodelan dengan menggunakan GWLR didapatkan hasil faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap IPM Provinsi Jawa Timur tahun 2007 dengan pembobot adaptif bisquare kernel adalah persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan, rata-rata pendapatan
perkapita, rasio ketergantungan penduduk, persentase penduduk miskin, dan jumlah sarana kesehatan. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap IPM di Provinsi Jawa Timur tahun 2007 berdasarkan model
GWLR dengan pembobot adaptif gaussian kernel adalah persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan, rata-rata pendapatan perkapita, dan persentase penduduk miskin.
5 2 1 6,169 2,415 187 , 5 137 , 3 ) ( x x x g x    
3. Model GWLR dengan pembobot adaptif bisquare kernel lebih baik digunakan untuk menganalisis IPM Provinsi Jawa Timur tahun 2007 dibandingkan model GWLR dengan pembobot adaptif gaussian kernel karena mempunyai nilai AIC terkecil dan persentase seluruh observasi terklasifikasikan dengan benar adalah 73,7%.
Saran
Penggunaan metode GWLR akan mampu menerangkan hubungan spasial non stasioner yang terjadi pada permasalahan IPM di Provinsi Jawa Timur dengan lebih baik jika lingkup unit observasi yang digunakan dipersempit menggunakan kecamatan atau kelurahan. Lebih banyak data akan diperoleh model yang lebih halus (smooth).
Agresti, A. 2002. Categorical Data Analysis. John Willey and Sons, New York.
Agus, H. S. 2005. Analisis Pertumbuhan Ekonomi, Kesenjangan dan Kualitas Pembangunan Manusia di Provinsi Jawa Timur. Tugas Akhir Jurusan Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Malang. Malang.
Anindita, Dyah. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pendidikan Berdasarkan
Kesejahteraan Masyarakat di Jawa Timur Menggunakan Analisis Regresi Multivariat. Tugas Akhir Jurusan Statistika FMIPA ITS. Surabaya.
Anonim. 2009. Indeks Pembangunan Manusia. Tanggal akses 12 Agustus 2010 pukul 10.36 WIB. Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Pembangunan_Manusia
Atkinson, P. M., S. E. German, D. A. Sear, and M. J. Clark. 2003. Exploring The Relations Between Riverbank Erosion and Geomorphological Controls Using Geographically Weighted Logistic Regression. Ohio State University, Ohio.
Aulele, S. N. 2010. Model Geographically Weighted Regression (Studi Kasus : Jumlah Kematian Bayi di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah Tahun 2007). Tesis Jurusan Statistika FMIPA ITS. Surabaya.
BPS. 2008. Indeks Pembangunan Manusia 2006-2007. BPS, Jakarta.
BPS, Bappenas, dan UNDP. 2004. The Economics of Democracy : Financing of Human
BPS Provinsi Jawa Timur. 2007. Analisa Indikator Sosial Ekonomi Jawa Timur 2003-2007. BPS Provinsi Jawa Timur, Surabaya.
Brundson C., A. S. Fotheringham, and M. E. Charlton. 2002. Geographically Weighted Regression: The Analysis of Spatially Varying Relationship. John Wiley and Sons Ltd, England.
Diana, R. 2009. Uji Kesamaan Vektor Parameter Model Linier Multivariat : Studi Kasus Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi IPM Tahun 2007. Tesis Jurusan Statistika FMIPA ITS. Surabaya.
Faidah, D. Y. 2010. Pemodelan Regresi Probit Ordinal Pada IPM di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Utara. Tugas Akhir Jurusan Statistika FMIPA ITS. Surabaya. Ginting, C. K., I. Lubis, K. Mahalli. 2008. Pembangunan Manusia di Indonesia dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jurnal Perencanaan dan Pengembangan Wilayah, Vol.4, No.1. Hocking, R. 1996. Methods and Application of Linear Models. John Wiley & Sons, New York.
Hosmer, D. W. and S. Lemeshow. 2000. Applied Logistic Regression, 2ndEdition. John Wiley and Son,
New York.
Naja, A. H. 2006. Pendidikan Berkualitas dan Pembangunan SDM : Solusi Utama Masalah
Pengangguran dan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Bisnis dan Ekonomi Politik, 7(1), 67-79. Nur, C. F. 2010. Pemodelan IPM Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Utara
Dengan Metode Regresi Logistik Ordinal. Tugas Akhir Jurusan Statistika FMIPA ITS. Surabaya.