Institusi diartikan sebagai peraturan-peraturan atau prosedur-prosedur yang mengatur bagaimana peran agen (orang-orang) berinteraksi dan organisasi-organisasi menerapkan peraturanperaturan dan tata aturan tingkah laku untuk mencapai hasil yang diinginkan
Institusi meliputi
Menghadirkan suatu struktur kehidupan sehari-hari dengan mendefinisikan dan membatasi seperangkat pilihan yang dimiliki oleh individu dan organisasi
Institusi Formal meliputi turan-aturan yang dituangkan ke dalam hukum dan peraturan-peraturan pemerintah, aturan yang dibakukan, dan diadopsi lembaga-lembaga swasta dan organisasi publik dan swasta yang melakukan kegiatan sesuai undang-undang
Institusi informal mengikuti aturan-aturan tindakan sosial tidak tertulis seperti sanksi dan norma sosial dan menggunakan mekanisme sosial untuk menilai kelayakan kredit berdasarkan reputasi agen yang terlibat
LKM memakai anggota dari komunitas perdesaan (lokal) untuk berperan sebagai agen dalam melakukan penyaringan terhadap peminjam potensial dan melakukan penagihan
Pengumpulan informasi tingkat desa mengenai karakteristik risiko peminjam akan membantu
mengurangi masalah informasi yang menghambat kinerja LKM ketika memberikan pinjaman kepada orang berpenghasilan rendah baik di perdesaan atau di perkotaan
Penilaian kinerja LKM didasarkan pada tujuan LKM Meningkatkan Kesejahteraan orang miskin Pendekatan Kesejahteraan Mengukur keberhasilan terutama dari kemampuan institusi untuk memenuhi kebutuhan orang miskin dalam waktu singkat
Pendekatan Institusional Mengukur keberhasilan berdasarkan sustanabilitas LKM dengan asumsi LKM yang memiliki sustanabilitas akan mampu membantu meningkatkan pendapatan dan
mengurangi kemiskinan Pengukuran didasarkan pada:
LKM harus memiliki kemampuan finansial (financial viable) untuk mencapai kemandirian (selfsustainability)
Kemampuan keuangannya (LKM mampu menutup biaya operasional dengan pendapatan yang diterimanya) Luasnya cakupan keluarga yang menjadi target
Besarnya jasa yang mereka terima Kriteria Penilaian
Kemandirian
Indeks Ketergantungan Subsidi Mengukur subsidi yang diterima berbanding bunga yang diperoleh Jangkauan terhadap Klien Target
Subsidy Dependence Index atau SDI mengukur persentase kenaikan ratarata tingkat bunga pinjaman yang diperlukan sebagai kompensasi untuk menghapus subsidi termasuk subsidi yang diterima LKM melalui pembayaran bunga dibawah tingkat pasar untuk dana yang dipinjam Indikator kemandirian yang lain: Kemandirian Operasional (Operational Self-Sufficeint) dan Kemandirian Keuangan (Financial Self-Sufficeint)
Contoh Subsidi: Subsidi tingkat bunga pada dana pinjaman bersyarat Perlengkapan gratis yang disediakan pemerintah Pelatihan gratis untuk staf yang disediakan pemerintah Asumsi
pemerintah terhadap kerugian nilai tukar mata uang asing Asumsi pemerintah terhadap pinjaman mata uang asing
Jangkauan
Skala (scale) Jangkauan Kedalaman (depth) Jangkauan
Jumlah klien yang dilayani dengan berbagai jenis instrumen Jenis klien yang terjangkau dan tingkat kemiskinan mereka
Jangkauan diukur dengan indeks gabungan yang terdiri dari beberapa indikator: Jumlah klien, Jumlah simpanan dan nilai rata-rata rekening simpanan, Rata-rata pinjaman, Jumlah cabang dan kantor/unit desa, Ragam jasa keuangan yang ditawarkan Persentase populasi target yang
terlayani Pertumbuhan aset LKM dalam tahun-tahun terakhir dalam angka yang sebenarnya Partisipasi wanita
Contoh Indikator jangkauan terhadap klien target: Penetrasi Pasar Jumlah dan tingkat
pertumbuhan tahunan rekening pinjaman dan simpanan Nilai dan tingkat pertumbuhan tahunan portopolio pinjaman dan tabungan Jumlah cabang dan staf
Tingkat Penghasilan Relatif Nilai pinjaman rata-rata dan kisaran jumlah pinjaman Persentase klien perdesaan Persentase klien perempuan
Kualitas Pelayanan Biaya transaksi untuk klien Fleksibilitas dan kesesuaian layanan Jaringan distribusi
Ada 4 pendekatan yang digunakan untuk mengukur kinerja LKM: Pendekatan ACCION
Pendekatan Dewan Dunia Serikat Kredit (WOCCU)
Pendekatan Planet Rating Girafe
Pendekatan Microrate
Tujuan instrumen ini untuk memperkuat manajemen dan menghasilkan kerangka kerja umum untuk mengevaluasi dan membandingkan kinerja afiliasi ACCION diseluruh negara
Pendekatan ACCION mengadopsi metodologi CAMEL (Kecukupan modal,Kualitas Aset, Manajemen, Penerimaan dan Likuiditas) untuk mengevaluasi lembagalembaga pemberi pinjaman komersial Amerika Serikat LKM yang memiliki skor dibawah 2 harus menjalankan bisnis pemberian pinjaman LKM yang memiliki skor skor 2-3, LKM memiliki kelemahan pokok yang harus diperbaiki
Skor akhir berkisar antara 0 sampai 5 Atau D sampai AAA (Dewan Dunia Serikat Kredit)
WOCCU menggunakan PEARLS dalam menilai kinerja LKM
WOCCU adalah sebuah organisasi nirlaba yang mendorong pengembangan kerjasama keuangan, bermarkas di Madison, Wiscousin
(Dewan Dunia Serikat Kredit)
PEARLS merupakan satu set ratio yang terdiri dari 45 rasio untuk mengevaluasi dan memonitor stabilitas keuangan serikat kredit dalam WOCCU terutama digunakan untuk program
pengembangan institusional
PEARLS dikelompokkan dalam 6 wilayah kinerja keuangan: Perlindungan Struktur Keuangan yang efektif Kualitas Aset Tingkat Pendapatan dan Biaya Likuiditas Tanda-tanda
Pertumbuhan
Dalam menilai kinerja LKM menggunakan penggolongan GIRAFE
PlaNet Rating adalah sebuah organisasi nirlaba Internasional yang berbasis di Paris
26 Indikator GIRAFE digolongkan ke dalam 6 wilayah Risiko: 1. Proses pengambilan keputusan dan tata kelola 2. Instrumen manajemen dan informasi 3. Analisis dan kendali risiko 4. Aset-Aset
termasuk portofolio pinjaman 5. Pembiayaan (ekuitas dan kelayakan) 6. Efisiensi dan tingkat keuntungan
Girafe menaruh perhatian pada: Risiko Bagaimana LKM dikelola Apakah LKM gagal memenuhi harapan investor karena ketidakmampuan dalam sistem, proses dan pengorganisasian
Metodologi MicroRate berfokus pada bagaimana berbagai macam risiko pada operasional LKM mempengaruhi kelayakan kredit suatu lembaga
MicroRate adalah sebuah perusahaan perseroan terbatas yang berpusat di Washington DC Komponen utama metodologi ini adalah: 1. Mengenali wilayah risiko utama dan penggeraknya 2. Membandingkan kinerja LKM dengan kinerja rekannya pada basis yang sesuai 3. Mengusahakan agar informasi ini tersedia bagi pasar kapan saja memungkinkan
Tujuan Evaluasi ACCION CAMEL WOCCU PEARLS
Instrumen internal Pengawasan untuk manajemen, kinerja dewan dan jejaring berkelanjutan oleh manajemen dan pengawasan eksternal
PLANET RATING GIRAFE Pengukuran dan pengendalian risiko
MICRORATE 1. Mengevaluasi risiko kredit LKM bagi investor dan kreditor potensial 2. Mempengaruhi kinerja LKM 3. Membandingka n kinerja keuangan mikro
Nasabah Utama ACCION CAMEL WOCCU PEARLS
1. Afiliasi-afiliasi ACCION 2. Pengawas bank 3. Lembaga Sekunder
1. Serikat kredit yang berafiliasi 2. Perkumpulan 3. Pengatur Serikat Kredit PLANET RATING GIRAFE
MICRORATE
1. Donor 1. Donor (50%) (AFD,BNDES) 2. LKM (30%) 2. Investor (Blue 3. Investor (20%) Orchard, Financial Bank) 3. Kreditor 4. LSM (CARE,VITA) 5. LKM
Ciri Utama Metodologi ACCION CAMEL Peta rencana keuangan mikro untuk menjadi perantara keuangan formal
WOCCU PEARLS Menunjukkan kelebihan dan kekurangan finansial yang utama
PLANET RATING GIRAFE Penilaian perankingan yang rinci tapi pendefinisian tingkat risikonya tidak jelas
MICRORATE 1. Kelayakan kredit (rekomendasi/ pengawasan/peri -ngatan) dan rasio. 2. Penciptaan standart 3. Pembandingan antar kelompok
Bias Pendekatan ACCION CAMEL 1. Unggul pada manajemen 2. Tingkat keuntungan 3. Praktik penciptaan standart
WOCCU PEARLS
PLANET RATING GIRAFE MICRORATE
Benar-benar secara finansial termasuk analisis keuangan yang meneyeluruh Unggul pada manajemen, tata kelola dan praktikpraktik terbaik
Unggul pada catatan pengalaman dan penciptaan standart antar kelompok
Kuantitatif vs Kualitatif ACCION CAMEL Lebih kualitatif (53%) daripada kuantitatif (47%). Camel yang asli 70% kualitatif
WOCCU PEARLS Seluruhnya kuantitatif
PLANET RATING GIRAFE Lebih kualitatif (57%) daripada kuantitatif (43%) lebih cenderung pada risiko
MICRORATE Lebih kuantitatif daripada kualitatif Batasan-Batasan
ACCION CAMEL
WOCCU PEARLS Tidak ada evaluasi kualitatif
PLANET RATING GIRAFE Ketergantungan pada konsultan eksternal MICRORATE Masukan penilaian cenderung sedikit
Dalam memilih teknik penilaian LKM, ada beberapa faktor kontekstual yang harus dipertimbangkan 1.
Konteks Geografis Standart yang tepat di Amerika belum tentu sesuai di Asia dan Afrika 3. Pendekatan Pemberian Pinjaman yang beragam yang digunakan
2.
Kematangan Lembaga Lembaga yang lebih muda dapat menghabiskan biaya tambahan tanpa dapat memberikan pendapatan yang sepadan dan tidak seharusnya dibandingkan dengan lembaga yang sudah matang.
Indikator kinerja harus diletakkan dalam konteks bagaimana dan dimana LKM yang berbeda beroperasi
Wilayah Indikator
Kualitas Portofolio
Tingkat pelunasan Rasio kualitas portofolio (tingkat keterlambatan,risiko portofolio, rasio peminjam yang nakal) Rasio kerugian pinjaman
Produktivitas dan Efisiensi
Rasio Produktivitas (jumlah pinjaman aktif tiap petugas kredit, rata-rata portofolio yang
uang yang dipinjamkan, biaya per pinjaman yang diberikan) Wilayah
Indikator
Kelayakan Keuangan
Sebaran Finansial Kemandirian Operasional Kemandirian Finansial Indeks Ketergantungan Subsidi Tingkat Keuntungan Rasio Pendapatan atas Aset Rasio Pendapatan atas Usaha Rasio
Pendapatan atas akuitas Kecukupan Modal dan Pembiayaan dengan Utang
Pembiayaan dengan utang (rasio utang terhadap modal) Standart kecukupan modal Wilayah Ukuran, Jangkauan dan Pertumbuhan
Indikator Klien dan Staf (jumlah klien, jumlah cabang,persentase jumlah total target klien yang terlayani dsb) Jangkauan pinjaman (jumlah peminjam yang aktif, jumlah saldo pinjaman berjalan, portofolio berjalan rata-rata,jumlah ratarata pinjaman yang diberikan, nilai pinjaman tiap anggota staf dsb) Jangkauan simpanan (saldo total rekening simpanan sukarela, jumlah ratarata tahunan simpanan dalam persentase portofolio pinjaman berjalan rata-rata tahunan, jumlah klien simpanan sukarela sekarang, dsb)