• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gauss Meter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gauss Meter"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. PROSEDUR KERJA ALAT dan PROSEDUR KERJA ALAT dan MASING-MASMASING-MASING TOMBOL.ING TOMBOL. A. PERALATAN PERCOBAAN

A. PERALATAN PERCOBAAN

o

o Gauss / TeslameterGauss / Teslameter o o AdaptorAdaptor o o MagnetMagnet o o PenggarisPenggaris B. PROSEDUR PERCOBAAN B. PROSEDUR PERCOBAAN A.

A. Mengkalibrasikan Gauss / TeslameterMengkalibrasikan Gauss / Teslameter 1.

1. Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter.Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter. 2.

2. Atur kanal pada posisi zero.Atur kanal pada posisi zero. 3.

3. Tekan tombol Auto sampai nilainya menjadi nol.Tekan tombol Auto sampai nilainya menjadi nol. B.

B. Menetukan Kutub MagnetMenetukan Kutub Magnet 1.

1. Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter.Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter. 2.

2. Kalibrasikan Gauss / Teslameter dengan men”zero”kannya.Kalibrasikan Gauss / Teslameter dengan men”zero”kannya. 3.

3. Tentukan kutub magnet dengan cara mendekatkan probe ke magnet. JikaTentukan kutub magnet dengan cara mendekatkan probe ke magnet. Jika nilai medan magnet yang diperoleh positif berarti kutub utara. Jika nilai nilai medan magnet yang diperoleh positif berarti kutub utara. Jika nilai medan magnet yang diperoleh negatif berarti kutub selatan.

medan magnet yang diperoleh negatif berarti kutub selatan. C.

C. Menentukan Posisi Medan Magnet TerbesarMenentukan Posisi Medan Magnet Terbesar

1.

1. Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter.Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter. 2.

2. Kalibrasikan Gauss / Teslameter dengan men”zero”kannya.Kalibrasikan Gauss / Teslameter dengan men”zero”kannya. 3.

3. Dekatkan probe dan magnet.Dekatkan probe dan magnet. 4.

4. Cari posisi dimana medan magnet terbesar dan terkecil.Cari posisi dimana medan magnet terbesar dan terkecil. 5.

5. Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan.Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan.

D.

D. Menentukan Medan Magnet Dengan Variasi JarakMenentukan Medan Magnet Dengan Variasi Jarak 1.

1. Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter.Hubungkan Adaptor dengan Gauss / Teslameter. 2.

2. Kalibrasikan Gauss /Kalibrasikan Gauss / Teslameter dengan men”zero”kannya.Teslameter dengan men”zero”kannya. 3.

3. Tentukan medan magnet dengan cara mendekatkan probe ke magnetTentukan medan magnet dengan cara mendekatkan probe ke magnet dengan jarak 2 cm terhadap titik medan magnet terbesar pada percobaan C. dengan jarak 2 cm terhadap titik medan magnet terbesar pada percobaan C. 4.

4. Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan.Catat hasil yang diperoleh pada tabel yang telah disediakan. 5.

5. Ulangi percobaan 3 dengan variasi jarak 4, 6 dan 8 cm.Ulangi percobaan 3 dengan variasi jarak 4, 6 dan 8 cm. C. MASING-MASING TOMBOL

C. MASING-MASING TOMBOL 1.

1. Display.Display. Liquid cristal display.Liquid cristal display. 2.

2. Kontrol manual zero.Kontrol manual zero. Dalam mode zero dari operasi, pengguna dapat mengatur titik nolDalam mode zero dari operasi, pengguna dapat mengatur titik nol secara manual menggunakan pengontrol ini.

secara manual menggunakan pengontrol ini. 3.

3. Selector fungsi.Selector fungsi. Pengontrol ini memungkinkan pengguna untuk mengubah range meter Pengontrol ini memungkinkan pengguna untuk mengubah range meter nya, unit pengukuran, pengukuran AC atau DC, dan mode hold. Selektor ini juga nya, unit pengukuran, pengukuran AC atau DC, dan mode hold. Selektor ini juga menggunakan mode ZERO dan MEASUREMENT dari operasi.

(2)

4. Tutup kotak baterai. Tutup ini dibuka dengan menggeser untuk memungkinkan satu atau dua baterai 9 volt untuk dipasang.

5. Switch power. Switch tipe tekan-on / tekan-off untuk menggunkan daya pada meter. 6. Switch SELECT.  Pushbutton sejenak ini digunakan dalam hubungan dengan Selector

Function (3) untuk mengkonfigurasi range meter, unit pengukuran, pengukuran AC atau DC dan mode hold.

7. Switch AUTO/HOLD RESET. Pushbutton yang digunakan untuk me-reset pembacaan yang sedang berlangsung saat satu dari mode HOLD sedang digunakan, atau untuk memulai operasi ZERO otomatis saat di mode ZERO.

8. Auxiliary Power Connector.  Ini adalah standar industri 2.5 mm Inner diameter / 5.5 Outer diameter konektor daya DC. Meter akan menerima tegangan DC dalam rentang 6  –  15 pada arus minimum 300 mA. Pin tengah adalah positif (+). Baterai internal akan diputuskan saat menggunakan konektor ini.

Jangan menghubungkan daya auxiliary ke sebuah sumber daya AC. Jangan melebihi 15 Vdc. Jangan membalikkan polaritas. Hanya gunakan AC-ke-DC power supply yang tersertifikasi.

9. Probe Connector. Hall probe atau kabel perpanjangan dicolokkan ke konektor.

10. Meter Stand.  Penahan yang bisa dilipat ini memungkinkan meter untuk berdiri saat diletakkan di permukaan datar.

D.LANDASAN TEORI

Medan magnet mengelilingi magnet permanen atau konduktor elektrik dapat divisualisasikan sebagai kumpulan dari garis-garis fluks magnet; garis atau gaya yang terdapat pada material yang yang terkena pengaruh magnetisasi. Tidak seperti cahaya, yang memancar jauh dari sumbernya tanpa batas, garis fluks magnet harus kembali ke sumbernya. Jadi semua sumber magnet memiliki dua kutub.garis-garis fluks magnet berasal dari kutub “utara” dan kembali ke kutub “selatan” seperti pada gambar berikut:

(3)

Satu garis dari fluks pada system pengukuran CGS disebut maxwell (M), namun weber (W) yang terdiri dari 108 garis lebih umum digunakan.

Kerapatan fluks, yang juga disebut dengan induksi magnetic, adalah jumlah dari garis fluks yang menembus suatu luas bidang yang diketahui. Umumnya ditandai dengan symbol ”B” dalam  scientific document . Dalam system CGS  gauss (G) adalah satu garis fluks yang menembus suatu bidang dengan luas 1 cm2. Istilah umum yang lebih banyak digunakan adalah tesla (T), yaitu 10.000 garis per cm2. Jadi

1 tesla = 10.000 gauss 1 gauss = 0.0001 tesla

Kuat medan magnet adalah suatu ukuran dari gaya dihasilkan oleh suatu arus listrik atau sebuah magnet permanen, suatu kemampuan untuk menginduksi suatu medan magnet “B”. kuat medan magnet ditandai dengan symbol “ H ” dalam  scientific document . Unit dari “H” dalam system CGS adalah sebuah oersted (Oe), tapi ampere-meter (Am) lebih umum digunakan. Hubungannya adalah:

1 oersted = 79.6 ampere-meter 1 ampere-meter = 0.01256 oersted

Penting untuk mengetahui bahwa kuat medan magnet dan kerapatan fluks magnet tidaklah sama. Kuat medan magnet berhubungan dengan karakteristik fisik dan bahan magnetic sedangkan kerapatan fluks tidak. Keduanya dianggap sama hanya pada saat berada pada ruang bebas. Hanya pada ruang bebas hubungan berikut berlaku:

1 G = 1 Oe = 0.0001 T = 79.6 Am Pengukuran Kerapatan Fluks

(4)

Suatu alat yang digunakan untuk mengukur kerapatan fluks adalah  Hall generator . Hall generator adalah sebuah irisan tipis dari bahan semikonduktor yang empat timah melekat  pada titik tengah dari masing-masing pinggirannya, seperti ditunjukkan oleh gambar di  bawah:

Sebuah arus konstan (Ic) dipaksa melewati bahan tersebut. Dalam medan magnet nol tidak ada perbedaan tegangan antara kedua pinggiran. Saat garis fluks dilewatkan melewati bahan  jalur dari arus membengkok mendekat ke salah satu pinggir, menghasilkan perbedaan tegangan yang dikenal sebagai Hall voltage (Vh). Dalam sebuah generator hal ideal ada hubungan linear antara jumlah garis fluks yang melewati material (massa jenis fluks) dan tegangan hall.

Tegangan hall adalah sebuah fungsi dari arah  yang mana fluks magnet melewati material, menghasilkan suatu tegangan positif pada satu arah dan tegangan negative pada arah sebaliknya. Jika jumlah yang sama dari garis fluks melewati material pada kedua arah, maka hasilnya adalah nol volt. Sensitivitas ini pada arah fluks memungkinkan untuk mengukur kedua medan magnet diam (dc) dan alternating (ac).

Tegangan hall juga merupakan fungsi dari sudut yang mana fluks magnet melewati material. Tegangan Hall terbesar terukur saat garis fluks tegak lurus melewati material. Dengan kata lain output bergantung pada cosine dari perbedaan antara 90o dan sudut sebenarnya.

(5)

D.PRINSIP KERJA GAUSSMETER

Pada pengukuran menggunakan gaussmeter menggunakan magnet permanen yang menghasilkan medan magnet.Pada saat pengukuran probe di dekatkan dengan magnet  permanen dan nantinya medan magnet yang dihasilkan magnet permanen akan menembus luas penampang probe dimana jumlah medan magnet di kalikan dengan luas penampang  probe dan itulah nilai yang akan tampil pada alat gaussmeter.

Berkas elektron dapat mengalami penyimpangan karena adanya medan magnet. Defleksi gerakan elektron dalam medium padat, misalnya dalam penghantar, dibuktikan oleh Edwin H. Hall tahun 1879 yaitu dengan mengalirkan arus pada suatu penghantar sekaligus menempatkannya pada medan magnet secara tegak lurus. Dengan demikian akan muncul gejala yang disebut efek hall.

Mengukur Medan Magnet

Satu-satunya cara untuk megukur kuat medan magnet adalah menggunakan Hall effect. Gambaran dasarnya seperti ilustrasi gambar 12-39. Ketika sepotong bahan semikonduktor seperti indium arsenit diletakkan pada suatu medan magnet, tegangan yang kecil, disebut tegangan Hall, VH, muncul pada bagian pinggirnya dengan polaritas yang terbalik. Untuk nilai arus i yang tetap, VH akan proporsional dengan kuat medan magnet B. Alat yang menggunakan prinsip ini disebut dengan Ha ll-effect gaussmeter. Untuk mengukur medan magnet menggunakan meteran ini, masukkan probe nya tegak lurus dengan medan (gambar 12-40). Maka meteran itu akan menunjukkan kerapatan fluks secara langsung.

(6)

JURNAL PRAKTIKUM MODUL III GAUSSMETER

 Nama :

 Nomor BP :

Tanggal Praktikum :

Asisten :

1. Menentukan medan magnet Medan magnet

kutub utara

Medan magnet kutub selatan

2. Menentukan medan magnet dengan variasi jarak a. Tepi luar Jarak (cm) Medan magnet kutub utara Medan magnet kutub selatan 2 4 6 8 10  b. Bagian tengah Jarak (cm) Medan magnet kutub utara Medan magnet kutub selatan 2 4 6 8 10 c. Tepi dalam Jarak (cm) Medan magnet kutub utara Medan magnet kutub selatan 2 4 6 8 10

Referensi

Dokumen terkait

Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena memiliki sifat

dibandingkan dengan ketika dilakukan pengujian menggunakan probe teslameter 1, kuat medan magnet pada daerah di sekitar koordinat (480,770) atau di tengah area pengukuran lebih

Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena memiliki sifat

Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena memiliki sifat

Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena

Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena memiliki sifat

Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena memiliki sifat

Magnet permanen adalah suatu bahan yang dapat menghasilkan medan magnet yang besarnya tetap tanpa adanya pengaruh dari luar atau disebut magnet alam karena memiliki sifat