PENCELUPAN SERAT POLIESTER – KAPAS PENCELUPAN SERAT POLIESTER – KAPAS
DENGAN
DENGAN ZAT WZAT WARNA DISPERSI-BEJANAARNA DISPERSI-BEJANA
II MAKSUD DAN TUJUANMAKSUD DAN TUJUAN 1
1..1 1 MMaakkssuudd ::
Memberikan efek warna dan mewarnai serat poliester–kapas menggunakan zat warna Memberikan efek warna dan mewarnai serat poliester–kapas menggunakan zat warna dispersi–bejana.
dispersi–bejana. 1
1.. TTuu!!uuaa"" :: Men
Mengetgetahuahui i penpengargaruh uh varvariasi iasi metmetode ode penpencelucelupan pan dan dan zatzat-zat -zat pempembanbantui tui terterhadhadapap warna hasil pencelupan.
warna hasil pencelupan.
II
II TEORI DASAR TEORI DASAR S#$a% Ka&as S#$a% Ka&as
Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman yang termasuk dalam jenis Gessypium. Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman yang termasuk dalam jenis Gessypium. Serat kapas tersusun dari selulosa pektin zat-zat yang mengandung protein lilin dan abu. Serat kapas tersusun dari selulosa pektin zat-zat yang mengandung protein lilin dan abu. S%$uk%u$ K'('a S#)u)*sa
S%$uk%u$ K'('a S#)u)*sa
selulosa selulosa Ka$ak%#$'s%
Ka$ak%#$'s%'k S#$a% Ka&as 'k S#$a% Ka&as :: Morfologi
Morfologi
!enampang membujurnya seperti pita yang terpuntir sedangkan penampang melintangnya !enampang membujurnya seperti pita yang terpuntir sedangkan penampang melintangnya berbentuk seperti ginjal.
berbentuk seperti ginjal. Sifat "imia
Sifat "imia
•
• #a#ahan kondisi penyimpanan pengolahan dan han kondisi penyimpanan pengolahan dan pemakaian normalpemakaian normal •
• rusak oleh beberapa indikator dan penghidrolisarusak oleh beberapa indikator dan penghidrolisa •
• rusak oleh asam kuat pekat dan encer rusak oleh asam kuat pekat dan encer •
• terpengaruhnya sedikit oleh alkaliterpengaruhnya sedikit oleh alkali •
• mudah diserang jamur dan bakteri dalam keadaan lembab dan hangatmudah diserang jamur dan bakteri dalam keadaan lembab dan hangat •
• Sifat $isikaSifat $isika •
• %a%arna serat rna serat umumnya dari putih sampai kremumumnya dari putih sampai krem
O O O O O O O O H H HH H H H H OH OH H H H H OH OH OH OH H H CH CH22OHOH CH CH 2 2OHOH H H n-1 n-1 H H
•
• Mulur antara & - Mulur antara & - '() deng'() dengan an rata-rata *)rata-rata *) •
• +erat jenisnya ', - ', )+erat jenisnya ', - ', ) •
• /ndeks bias sejajar dengan sumbu serat ',0 dan tegak lurus ',(/ndeks bias sejajar dengan sumbu serat ',0 dan tegak lurus ',(
Serat Poliester Serat Poliester Susun
Susunan an rantai molekul rantai molekul polypolyester ester terbenterbentuk tuk secara secara kondkondensasi menghasilensasi menghasilkan kan polietpolietenaena tereftalat yang merupakan satu ester dari komponen dasar asam dan alkohol yaitu asam tereftalat yang merupakan satu ester dari komponen dasar asam dan alkohol yaitu asam tereftalat dan etilena glikol. /ni merupakan pengembangan pembuatan poliester yang pada tereftalat dan etilena glikol. /ni merupakan pengembangan pembuatan poliester yang pada mu
mulanylanya a terbterbuat uat dardari i dimdimetil etil terateraftaftalat lat sebsebagaagai i asamasamnynya a dan dan etietilenlena a gliglikol kol sebasebagaigai alkoholnya dan dikenal dengan nama #erylene. 1eaksi poliester adalah sebagai
alkoholnya dan dikenal dengan nama #erylene. 1eaksi poliester adalah sebagai berikut 2berikut 2
3
3iimmeettiil l aassaam m tteerreeffttaallaatt eettiilleenna a gglliikkooll ##eerryylleennee
!ad
!ada a tahtahun un teraterakhikhir r dikdikembembangangkan kan tekteknik nik barbaru u dendengan gan memmemproprodukduksi si asamasam tera
teraftaftalat lat sehsehingingga ga cencenderderung ung leblebih ih banbanyayak k dipdipergergunaunakan kan dibdibandanding ing metmetil il terateraftalftalatat seb
sebagaagai i bahbahan an bakbaku u pempembuabuat t polpolyeyesterster yayang ng dikdikenaenal l dendengan gan namnama a 3ac3acronron. . 4d4dapuapunn reaksinya pembuatannya adalah sebagai berikut 2
reaksinya pembuatannya adalah sebagai berikut 2
4
4ssaam m tteerreeffttaallaatt eettiilleenna a gglliikkooll 33aaccrroonn aaiir r
!engg
!enggunaan asam unaan asam tereftatereftalat lat sebagasebagai i bahan baku bahan baku poliepoliester ster menymenyebabkan beberapaebabkan beberapa perbedaan sifat
perbedaan sifat poliester diantaranya poliester diantaranya titik letitik leleh poliester leh poliester yang dihasilkan yang dihasilkan lebih tinggi lebih tinggi dandan hampir larut dalam glikol. !embuatan poliester dari asam tereftalat lebih menguntungkan hampir larut dalam glikol. !embuatan poliester dari asam tereftalat lebih menguntungkan dibandingkan poliester dari metil tereftalat.
dibandingkan poliester dari metil tereftalat.
!roses polimerisasi asam tereftalat dan etilena glikol dilakukan dalam kondisi suhu !roses polimerisasi asam tereftalat dan etilena glikol dilakukan dalam kondisi suhu tinggi dan ruang hampa.
tinggi dan ruang hampa. Sifat-sifat polyester : Sifat-sifat polyester :
'.
'. "e"ekukuatatan tan tararik dik dan an mumululur r
n CH
n CH33OOOOCC COOCHCOOCH33 ++ nnHOHO((CCHH22))22OOHH CCHH33O [ OCO [ OC COO(CHCOO(CH22))22O ]O ]nn H H + (+ (22n n ––1 1 ) ) CCHH33OHOH
COOH COOH n
"ekuatan tarik sekitar &,-*, gram5denier sedangkan mulurnya berkisar antara 6,) sampai *,).
6. 7lastisitas
!oliester mempunyai elastisitas yang baik sehingga dalam keadaaan normal kain poliester tahan terhadap kekusutan. 4pabila benang poliester ditarik dan kemudian
dilepaskan pemulihan terjadi dalam satu menit adalah sebagai berikut 2 !enarikan 6)88pemulihan 9*)
!enarikan &)88pemulihan 9) (. Moisture 1egain
!ada kondisi standar yaitu 1: , 6) dan suhu 6 ; ') moisture regain serat poliester hanya &) sedangkan pada 1: ') moisture regain mencapai -0)
&. +erat <enis
+erat jenis poliester adalah '(0 g5cm( ,. #itik leleh
Serat poliester meleleh pada suhu 6,; . Sifat "imia
Serat poliester tahan terhadap oksidator alkohol keton dan sabun tapi larut dalam meta-kresol panas asam trifluoroasetat-orto-khlorofenol.
Ka'" Ca(&u$a" P*)'#s%#$ Ka&as
!ada saat ini perkembangan industri tekstil sudah semakin maju hal ini dapat dilihat dengan adanya produksi kain yang bukan dari satu jenis serat akan tetapi merupakan kain campuran dari serta yang berbeda.
!roduksi kain dari dua jenis serat yang berbeda ini dapat merupakan campuran serat alam dengan serat buatan dan serta buatan sesuai dengan kebutuhanya.
#ujuan pencampuran dari serat poliester dan kapas ini mempunyai tujuan untuk mendapatakan jenis serat yang mempunyai sifat yang lebih baik bila dibandingkan dengan kain yang terbuat dari salah satu jenis saja. "arena setiap
kainm mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sebelum dilakukan proses pencampurannya maka perlu diadakan suatu evaluasi yang lebih lanjut. :al ini dilakukan mengingat adanya perbedaan sifat antara kedua bjenis serat tersebut. +ahan yang dibuat dari serat poliester merupakan bahan yang memiliki sifat yang baik seperti pada kekuatan tinggi daya tahan yang baik sifat cuci pakai yang baik
dan lipatan yang tahan lama.
+ahan yang telah dibuat dari campuran serat poliester dan serat kapas akan mempunyai sifat yang lebih baik yaitu 2
1asa yang lebih nyaman dalam pemakaian
Menurunkan beban statik sampai jumlah terkecil dan dalam hal ini serat selulosa menghilangkan banyak hal yang merupakan kekurangan ser at poliester.
"ekuatan tarik dari bahan campuran ini akan menjadi lebih baik. :al ini dikarenakan serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi sehingga akan menambah kekuatan dari serta kapas penambahan kekuatan tarik serta kapas dapat tejadi jika pada bahan campuran terkandung serat poliesternya paling sedikit ).
3aya tahan abrasi merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan keawetan bahan. +ahan yang dibuat dari ') serat polister mempunyai daya tahan abrasi yang sangat baik sekali. "andungan serat kapas antara ( - &) dalam bahan campuran poliester kapas memiliki daya tahan abrasi yang cukup baik.
Sifat crease recovery bahan campuran serat poliester dengan serat kapas dapat baik jika kandungan serat kapas dalam bahan campuran tersebut tidak lebih dari ()
- &).
3apat menambah sifat elektrostatik dari poliester.
S'+a% T#ks%') S#$a% P*)'#s%#$ Da" S#$a% Ka&as
S'+a% - s'+a% P*)'#s%#$ Ka&as
= Mekanik 4 + -4 = !enyerapan>% ; + -4 = !enyerapan air ; 4 = "enampakan 4 + = Gosokan kering + + = Gosokan basah + ; - + = #ahan kusut 4 ;
= #ahan lipatan tetap 4 ;
= "erutan + ; - +
= #ahan elektrostatik ; 4
= #ahan pilling ; 4
= "elembutan + 4
Za% ,a$"a D's&#$s'
>at warna dispersi adalah zat warna organik yang terbuat secara sintetik. "elarutannnya dalam air kecil sekali dan larutan yang terjadi merupakan dispersi atau partikel-partikel yang hanya melayang dalam air.
>at warna dispersi mula-mula digunakan untuk mewarnai serat selulosa. "emudian dikembangkan lagi sehingga dapat digunakan untuk mewarnai serat buatan lainnya yang lebih hidrofob dari serat selulosa asetat seperti serat poliester poliamida dan poliakrilat. >at warna dispersi merupakan zat warna yang terdispersi dalam air dengan bantuan zat pendispersi. 4dapun sifat-sifat umum zat warna dispersi adalah sebagai berikut 2
'. Sifat-sifat umum zat warna dispersi merupakan faktor penting dan berhubungan erat penggunaannya dalam proses pencelupan. Sifat-sifat umum zat warna dispersi menurut <.? 7dward adalah sebagai berikut 2
6. Mempunyai berat molekul yang relatif kecil
(. "elarutannya dalam medium air kecil tetapi kelarutannya dalam serat relatif besar &. @mumnya tidak mengion Anon ionikB di dalam air
,. 4pabila digerus dengan halus dan didespersikan dengan zat pendispersi dapat dihasilkan dispersi yang stabil dalam larutan pencelupan dengan ukuran partikel , - 6 mikron
. Mempunyai titik leleh sekitar ',;
*. Mempunyai tingkat kejenihan ( - 6 mg zat warna5gram serat.
Penggolongan Zat Warna Dispersi
+erdasarkan ketahanan sublimasinya zat warna dispersi dikelompokkan menjadi & golongan yaitu 2
/. Golongan 4
>at warna dispesi golongan ini mempunyai berat molekul kecil sehingga sifat pencelupannya baik karena mudah terdispersi dan mudah masuk ke dalam serat sedangkan ketahanan sublimasinya rendah yaitu tersublim penuh dengan suhu ';. pada umumnya zat warna dispersi golongan ini digunakan untuk mencelup serat rayon asetat dan poliamida tetapi juga digunakan untuk mencelup poliester pada suhu '; tanpa penambahan zat pengemban.
//. Golongan +
>at warna dispersi golongan ini memiliki sifat pencelupan yang baik dengan ketahanan sublimasi cukup yaitu tersublim penuh suhu '9;. sangan baik untuk pencelupan poliester baik pencelupan poliester baik dengan cara carrier5pengemban pada suhu didih
A' ;B maupun cara pencelupan suhu tinggi A'(;B.
//. Golongan ;
>at warna dispersi golongan ini mempunyai sifat pencelupan cukup dengan ketahanan sublimasi tinggi yaitu tersublim penuh pada suhu 6;. bisa digunakan untuk mencelup cara carrier suhu tinggi ataupun cara thermosol dengan hasil yang baik
///. Golongan 3
>at warna dispersi golongan ini mempunyai berat molekul paling besar diantara keempat golongan lainnnya sehingga mempunyai sifat pencelupan paling jelek karena sukar terdispersi dalam larutan dan sukar masuk kedalam serat. 4kan tetapi memiliki ketahanan sublimasi paling tinggi yaitu tersublim penuh pada suhu 66;. zat warna ini tidak digunakan untuk pencelupan dengan zat pengemban namun baik sangat baik untuk cara pencelupan suhu tinggi dan cara thermosol.
@ntuk membedakan sifat pencelupan zat warna dispersi terhadap serat poliester maka zat warna dispersi digolongkan berdasarkan ukuran berat molekulnya. +esar kecilnya berat molekul zat warna dispersi sangat erat hubungannya dengan ketahanan sublimasi zat warna. Semakin besar barat molekul yang dimiliki zat warna dispersi maka ketahanan sublimasinya semakin besar begitu pula sebaliknya.
:ubungan antara sifat kerataan hasil pencelupan serat poliester dengan zat warna dispersi terhadap ketahanan sublimasi zat warna dispersi dapat dilihat pada gambar berikut ini.
+erdasarkan sturuktur kimianya zat warna dispersi terbagi menjadi ( golongan yaitu2
'. Golongan 4zo A-CDC-B
6. Golongan antrakuinon ditandai dengan adanya gugus karboksil (. Golongan 3ifenil amin2
P#"#)u&a" P*)'s%#$ d#"a" Za% Wa$"a D's&#$s' S's%#( Su/u T'"' 0T2
!roses pencelupan sistem suhu dan tekanna yang tinggi merupakan metosa pencelupan yang banyak digunakan oleh serta poliester. 4da beberapa faktor yang
menyebabkan metoda ini efektif untuk mencelup serat poliester yaitu 2
'. perpindahan5pergerakan rantai molekul serat poliester mulai aktif pada suhu tinggi A'6 - '(;B sehingga memberi ruang bagi moleku-molekul zat warna untuk meningkatkan penyerapan zat warna kedalam serat.
6. "ecepatan difusi zat warna mulai meningkatkan pada suhu tinggi A'6 -'(;B dan kecepatan penyerapan serta migrasi zat warna menjadi lebih besar sehingga akan mempercepat proses pencelupan.
(. !encelupan mulai lebih cepat karena kelarutan zat warna dispersi pada suhu tinggi A'6 - '(;B mulai meningkat.
Mekanisme pencelupan zat warna dispersi pada serta poliester yaitu zat warna dispersi berpindah dari keadaan agregat dalam larutan celup masuk ke dalam molekul serat dalam bentuk mono molekuler. !igmen zat warna dispersi terdispersi dalam air dalam bentuk mono molekuler jumlahnya sangat sedikit dan mempunyai
#inggi
1endah
<elek baik
subtantivitas terhadap serat. +agian zat warna dalam bentuk agregat zat warna pada suatu saat akan terpecah menjadi terdispersi mono molekuler. >at warna dispersi dalam bentuk mono molekuler ini masuk ke dalam pori-pori serat.
!encelupan dimulai dengan adsorpsi zat warna pada permukaan serat selanjutnya terjadi difusi zat warna dari permukaan serat ke dalam serat. 4dsorpsi dan difusi zat warna dispersi ke dalam serat poliester dapat dipercepat dengan menggunakan sistem pencelupan suhu dan tekanan tinggi. !ada suhu tinggi rantai-tantai molekul serat pada daerah amorf mempunyai mobilitas yang tinggi dan pori- pori serat mengembang. "enaikan suhu menyebabkan adsopsi dan difusi zat warna bertambah. 7nergi rantai molekul serat bertambah sehingga mudah bergeser satu sama lain dan molekul zat warna dapat masuk ke dalam serat dengan cepat. Masuknya zat warna ke dalam serta dibantu pula oleh tekanan tinggi.
Ika%a" A"%a$a Za% Wa$"a D's&#$s' D#"a" S#$a% P*)'#s%#$
<enis ikatan yang terjadi antara gugus fungsional zat warna dengan serat poliester ada 6 macam yaitu 2
• /katan hidrogen
/katan hidrogen merupakan gaya dipol yang melibatkan atom hidrogen dengan atom lain yang bersifat elektro negatif. "ebanyakan zat warna dispersi tidak mengadakan ikatan hidrogen dengan serta poliester karena zat warna dispersi dan serta poliester bersifat non polar. :anya sebagian zat warna dispersi yang mengadakan ikatan hidrogen dengan serta poliester yaitu zat warna dispersi yang mempunyai donor proton seperti -E: atau C:6.
• /katan hidrifobik
>at warna dispersi dan serta merupakan senyawa hidrofob dan bersifat non polar. /katan yang terjadi pada senyawa hidrofob dan bersifat non polar ini disebut ikatan hidrofobik. Gaya yang berperan dalam terbentuknya ikatan hidrofobik antara serat poliester dengan zat warna dispersi adalah gaya dispersi ?ondon yang termasuk ke dalam gaya Fan der %aals Agaya fisikaB.
Mekanisme !encelupan
Mekanisme pencelupan zat warna dispersi adalah solid solution dimana suatu zat padat akan larut dalam zat padat lain. 3alam hal ini zat warna merupakan zat padat yang
Mekanisme lain menjelaskan demikian 2 zat warna dispersi berpindah dari keadaan agregat dalam larutan celup masuk kedalam serat sebagai bentuk molekuler. !igmen zat warna dispersi larut dalam jumlah yang kecil sekali tetapi bagian zat warna yang terlarut tersebut sangat mudah terserap oleh bahan. Sedangkan bagian yang tidak larut merupakan timbunan zat warna yang sewaktu-waktu akan larut mempertahankan kesetimbangan. +agian zat warna dalam bentuk agregat pada suatu saat akan terpecah menjadi terdispersi monomolekuler. >at warna dispersi dalam bentuk ini akan masuk ke dalam serat melalui pori-pori serat.
!encelupan dimulai dengan adsorpsi zat warna pada permukaan serat selanjutnya terjadi difusi zat warna dar permukaan ke dalam serat. >at warna akan menempati bagian amorf dan terorientasi dari serat poliester. !ada saat pencelupan berlangsung kedua bagian tersebut masih bergerak sehingga zat warna dapat masuk di antara celah-celah rantai molekul dengan adanya ikatan antara zat warna dengan serat. /katan yang terjadi antara serat dengan zat warna mungkin merupakan ikatan fisika tetapi dapat pula merupakan ikatan hidrogen yang terbentuk dari gugusan amina primer pada zat warna dengan gugusan asetil pada molekul serat.
ikatan hidrogen zat warna dispersi gugus ester
3emikian pula gaya-gaya 3iseprsi ?ondon AFan der %aalsB yang dapat terjadi dalam pencelupan tersebut seperti diilustrasikan dalam gambar di bawah ini 2
+ + I II A B Tolakan Tarikan Tarikan Tolakan
ikatan Van Der Waals
3alam gambar di atas dimisalkan atom 4 adalah atom zat warna sedangkan atom + adalah serat poliester. !ada saat atom 4 mulai berdekatan dengan atom + maka salah satu atom cenderung untuk mendekati atom tetangganya. Smapai pada jarak tertentu maka pada kedua atom akan terjadi antaraksi dimana awan elektron / pada atom 4 akan tertarik
N=N O 2N N – H I H O=C – O – C I CH 3
pada inti atom + awan elektron // pada atom + akan tertarik pada inti atom 4 awan elektron / dan awan elektron // saling tolak dan inti atom 4 akan menolak inti atom +. 4ntaraksi tersebut akan menghasilkan energi tarik-menarik. /nteraksi 6 kutub juga mungkin mengambil peranan penting dalam mekanisme pencelupannya.
Ika%a" dua ku%u3
>at warna yang bersifat planar akan lebih mudah terserap daripada zat warna yang bukan planar. :al ini menunjukkan pertentangan terhadap teori solid solution.
Mekanisme ini dipengaruhi oleh beberapa faktor 2
= #ekanan uap dari zat warna dispersi relatif terhadap temperatur.
= "ualitas zat warna dispersi dalam hal luas permukaan dari partikel per unit berat sifat kristal atau bentuknya dan kandungan ke tak murnian.
= "onsentrasi zat warna dispersi yang dipakai dan mudahnya penguapan pada waktu dan temperatur yang terbatas.
= Sifat dari komponen serat terutama adanya serat campuran dan afinitasnya terhadap uap. = !engaruh zat-zat kimia lain yang digunakan dalam sistem.
= "ecepatan atmosfir yang melalui kain.
ZAT WARNA BEJANA
>at warna bejana merupakan salah satu zat warna alam zat warna ini telah lama dipergunakan untuk serat–serat tekstil. Semua zat warna bejana tidak larut dalam air dan tak mungkin digunakan untuk mencelup apabila tidak dirubah dahulu struktur molekulnya. 3engan diberi sedikit reduktor yaitu hidrosulfit senyawa tersebut dibejanakan artinya dirubah menjadi bentuk leuko yakni bentuk zat warna bejana yang tereduksi yang akan larut dalam larutan alkali. Senyawa leuko tersebut memiliki substantivitas terhadap selulosa sehingga dapat mencelupnya. 3engan perantara suatu oksidator atau dengan oksigen dari udara bentuk leuko yang berada dalam serat akan teroksidasi kembali ke bentuk semula yakni pigmen zat warna bejana. Senyawa-senyawa leuko memiliki warna-warna yang lebih muda daripada warna pigmen aslinya.
=N–N= + N= =N+ – H I H -O=+ C – O – C I CH3 O -O
-& tahap pencelupan dengan menggunakan dengan zat warna bejana sebagai zat pencelupnya yaitu 2
a. pembejanaan yaitu dengan membuat larutan bejana yang mengandung senyawa leuko
b. pencelupan serat-serat tekstil dengan senyawa leuko c. oksidasi senyawa leuko menjadi senyawa asal
d. pencucian dengan sabun
>at warna bejana menurut struktur kimianya dapat dibagi menjadi 6 golongan yaitu 2 '. Golongan indigoida
aitu golongan yang mengandung kromofor –;E-;D;-;E- dan pada umumnya merupakan derivate dari indigotin dan tioindigo.
/ndigotin #ioindigo
6. Golongan antrakinoida
aitu golongan yang mempunyai struktur dasar sebagai antrakinon.
4ntrakwinon
>at warna bejana mempunyai afinitas terhadap serat tekstil maka kemungkinan terjadinya ikatan hidrogen dan ikatan sekunder yakni ikatan van der waals dengan serat dapat terjadi. Eleh karena itu molekul-molekul zat warna bejana harus merupakan molekul yang planar dan komplek meskipun tidak harus linier. ;ontoh jenis zat warna yang digunakan adalah indantherin violet-1 memiliki struktur sebagai berikut 2
o o c c c c NH C: o o c c c c S S o c N o
trans isoviolanthrone
≈ !embejanaan Apelarutan sementara membentuk leukoB
Ca6S6E& H 6CaE: H 6:6E 6Ca6S6E& H :n
3D;DE H :n 3D;-E:
Apigmen >%B
3D;-E: H CaE: 3D;-Ena
Aleuko >% larut substantiveB
zat warna didispersikan dalam air panas A ;Bditambah kostik (0 +e diaduk beberapa menit. #aburkan Ca6S6E& sambil diaduk selama ' menit. 4kan tampak perubahan warna sesuai dengan kromofornya.
;DE
≈ !elarutan >at %arna
' gram zat warna bejana dipastakan agar menjadi system koloid dengan ' cc pendispersi nonionik ditambahkan ' cc air kemudian tambahkan ' g CaE: dan ( g Ca6S6E&dan air ' cc untuk melarutkan zat warna panaskan 0 ; selama ,-' menit sampai larut sempurna.
≈ !encelupan
?euko dituangkan kedalam larutan celup yang sesuai vlotnya dan diberi CaE: dan nattrium hidrosulfit lalu bahan dimasukan pada temperatur dan waktu yang sesuai jenisnya.
≈ !engoksidasian
:asil pencelupan yang telah diperas dicuci dengan air dingin dioksidasikan dengan oksidator Anatrium perborat Ca+E( hydrogen peroksida atau kaporitB. ?euko yang telah terserap diubah kembali kebentuk semula BpigmenB sehingga tidak larut dan tidak dapat keluar karena ukuran molekulnya lebih besar daripada serat.
3D;-ECa H :6E 3D;-E: 3D;-E: H En 3D;DE
≈ !encusian
:asil celupan yang telah dioksidasi dicuci dengan sabun panas sampai bersih untuk menghilangkan zat warna yang tidak terfiksasi dan selanjutnya dibilas sampai bersih.
P#"#)u&a" Ka'" da$' 3a/a" s#$a% a(&u$a"
4danya pencelupan serat campuran tentunya ada hal yang ingin dicapai dimana tidak dapat didapat pada pencelupan serat tunggal . Misalkan pada pencelupan serat campuran dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pencelupan yang baik dengan harga yang murah apabila dilihat dari segi ekonomi.
!ada pencelupan serat campuran ada beberapa bentuk campuran yang digunakan.+entuk campuran pertama yaitu 2 campuran bicomponencampuran ini terdiri dari serat dalam serat AfilamenB. +entuk campuran yang kedua adalah campuran yarn blends campuran ini terdiri dari campuran benang yang berbeda serat. +entuk-bentuk
campuran tersebut dimaksudkan agar pencelupan yang dilakukan dapat memperoleh hasil pencelupan yang diinginkan dan efek warna yang diharapkan.
3ikarenakan adanya campuran –campuran serat yang bervariatif sesuai bentuknya maka pencelupan serat campuran akan dapat menghasilkan efek warna yang berfariasi . MisalkanI efek warna 2
S*)'d4u"'*" yaitu semua komponen serat dicelup dengan warna sama. R#s's4$#s#$5# yaitu minimum satu serat dalam campuran tidak diselup.
C$*ss yaitu masing-masing serat dalam campuran dicelup dengan warna berbeda . T*"# '" %*"# yaitu masing-masing serat dalam campuran dicelup dengan warna yang sama tetapi berbeda ketuaannya.
C$*ss s%a'"'" yaitu satu atau lebih komponen serat terwarnai oleh larutan celup serat yang lain.
III ALAT DAN BAAN A)a% :
'. Gelas ukur ' ml . Mesin ;uring 6. !iala gelas ' ml *. Mesin Steam (. +ejana porselen 0. !ipet volume
&. !engaduk kaca 9. !embakar bunsen dan kaki tiga ,. !adder
Ba/a" :
'. "ain campuran polyester–kapas 6. >at warna 3isperse
(. >at warna +ejana &. >at pendispersi ,. Ca6;E(
. 4sam asetat ( ) *. Catrium Sulfat
0. Catrium :idro Sulfit 9. Catrium :idroksida '. #eepol
I6. RESEP DAN KEBUTUAN ZAT 1esep !encelupan
' 6 ( &
>at %arna 3ispersi +ejana
AcottestrenB A)owfB '
!endispersi anionik Aml5lB '
4sam asetat Aml5lB '
Ca6SE& Ag5lB 6, - ( &
Flot A'2JB '26
Suhu Ao;B '(
1esep !embejanaan dan 15;
' 6 ( &
CaE: Aml5lB & & ( 6
Ca6S6E&Ag5lB 6 ( 6 6
%aktu ' menit Flot A'2JB '26 Suhu Ao;B 0 1esep Eksidasi :6E6 ( ml5l Flot '26 %aktu ' menit Suhu o;
1esep !encucian #eepol 'ml5l Ca6;E( ' g5l Flot '26 %aktu ' menit Suhu o; "ebutuhan >at !encelupan ' 6 ( &
+erat bahan AgrB ,0, ,0, ,0, ,0,
<umlah larutan AmlB ''* ''* ''* ''*
>at warna dispersi bejana AmlB ,0, ,0, ,0, ,0,
4sam asetat AmlB ''* ''* ''* ''*
!endispersi anionik AmlB ''* ''* ''* ''*
Ca6SE& AgrB 696, - (,' &0
4ir AmlB ''9' ''9' ''9' ''9'
!embejanaan dan 15;
' 6 ( &
+erat bahan AgrB ,0, ,0, ,0, ,0,
<umlah larutan AmlB ''* ''* ''* ''*
CaE: AmlB &0 &0 (,' 6(& Ca6S6E&AgrB 6(& (,' 6(& 6(& 4ir AmlB ''& '''0' ''&', '',(6 Eksidasi
' 6 ( &
+erat bahan AgrB ,0, ,0, ,0, ,0,
<umlah larutan AmlB ''* ''* ''* ''*
:6E6 AmlB (,' (,' (,' (,'
4ir AmlB ''&9 ''&9 ''&9 ''&9
!encucian
' 6 ( &
+erat bahan AgrB ,0, ,0, ,0, ,0,
<umlah larutan AmlB ''* ''* ''* ''*
#eepol AmlB ''* ''* ''* ''*
Ca6;E(AgrB ''* ''* ''* ''*
4ir AmlB ''& '''0' ''&', '',(6
>at warna +ejana 2@ntuk mewarnai bahan5serat selulosa
>at warna 3ispersi 2@ntuk mewarnai bahan5serat poliester
!endispersi 2@ntuk mendispersikan atau menambah kelarutan zat warna dispersi.
Catrium :idrosulfit 2untuk mereduksi zat warna yang tidak terfiksasi dengan sempurna
Catrium hidroksida 2 sebagai alkali untuk membentuk leuko zat warna.
4sam asetat 2 untuk pengatur p: larutan celup memberikan suasana asam pada larutan agar zat warna dispersi tidak rusak.
:ydrogen peroksida 2 untuk mengoksidasi leuko zat warna sehingga kembali kebentuk semula.
F/. ;414 "71<4
'. Siapkan alat dan bahan
6. :itung dan timbang kebutuhan zat (. Masukan zat kedalam tabung mesin :# &. ?akukan proses pencelupan selama &, menit ,. ?akukan proses pembejanaan dan 15;
. "emudian oksidasi bahan
*. ;uci bersih bahan dan keringkan 0. 7valuasi
F//. 3/4G14M 4?/1
!encelupan '( o; &, menit
F///. S"7M4 !1ES7S '( &, K /L. 34#4 !7CG4M4#4C !embejanaan dan 15; Eksidasi !encucian !engeringan dan evaluasi >w asam pendispersi Ca6SE& !embejanaan dan 15; 0 '
' 6 ( &
"etuaan %arna ( & , ,
"erataan %arna , , , ,
;ttn 2 yg sample 6 ga pke natrium sulfat kalau kenampakan visualnya sama kaya yg pake natrium sulfat cuman larutannya yg lainnya bening yg ga pke natrium sulfat
larutannya biru
17S7! ;EC#E:@</
'
6
(
8I. DISKUSI
!ada praktikum pencelupan kain campuran polyester-kapas dengan menggunakan zat warna disperse-bejana ini kami melakukan empat macam variasi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi zat-zat yang digunakan dan resep mana yang paling optimum agar mendapatkan kain hasil celupan dengan menggunakan zat warna
campuran disperse-bejana pada metode ' bath ' stage dimana pada metode ini kedua zat warna yang digunakan dimasukan diawal proses suhu yang digunakan '( ; kemudian dilakukan proses 15; sekaligus proses pembejaaan karena simultan setelah itu untuk membangkitkan warna yang dihasilkan dari zat warna berjananya dilakukan proses pembangkitan warna dan kemudian dilakukan proses pencucian. 4dapun
mesin yang digunakan untuk pencelupan ini yaitu mesin :#-dyeing. >at warna yang digunakan yaitu isian8. Fariasi konsentrasi zat yang digunakan adalah zat Ca6SE& CaE: dan Ca6S6E&.
"ain '
1esep yang digunakan adalah Ca6SE& 6, g5l CaE: & ml5l Ca6S6E& 6 g5l. hasil celupan yang didapatkan yaitu2
"etuaan warna lebih rendah bila dibandingkan dengan kain lainnya
"erataan warna tinggi
:al ini kemungkinan disebabkan kain pertama setelah proses pencelupan dan pencucian pada saat dilakukan proses pengeringan menggunakan mesin stenter kami kurang teliti dalam mengontrol suhu karena suhu yang digunakan untuk proses pengeringan N' ; dapat menyebabkan warna bermigrasi dan akan menyebabkan pula warna membias sehingga kemungkinan terjadinya degradasi yang dapat menimbulkan turunnya ketuaan warna terhadap hasil celupan.
"ain 6
1esep yang digunakan adalah #anpa Ca6SE& CaE: & ml5l Ca6S6E&( g5l. hasil celupan yang didapat yaitu2
"etuaan warna lebih tinggi daripada kain ' namun lebih kecil daripada kain ( dan &.
"erataan warna tinggi
:al ini mungkin disebabkan karena resep yang digunakan tanpa menggunakan Ca6SE& dan setelah proses pencelupan terlihat kandungan zat warna sisa
celupannya masih banyak mengandung zat warna A keruh B berbeda dengan kain yang menggunakan Ca6SE&terlihat bening gambarnya sebagai berikut 2 G4M+41 1/////// OOOOOOO
artinya begitu kurang sempurnanya penyerapan zat warna terhadap serat kurangnya ikatan antara serat dan zat warna sehingga kemampuan afinitasnya kecil yang menyebabkan penyerapan zat warna kurang begitu sempurna.
"ain (
1esep yang digunakan adalah Ca6SE&( g5l CaE: ( ml5l Ca6S6E&6 g5l. hasil celupannya yaitu 2
"etuaan warna lebih tinggi dari kain ' dan 6
"erataan warna tinggi
:al ini mungkin disebabkan oleh penggunaan konsentrasi zat yang optimum sehingga hasil celupan yang didapat memiliki nilai yang tinggi baik dalam kerataan maupun ketuaan warna.
"ain &
1esep yang digunakan adalah Ca6SE& & g5l CaE: 6 ml5l Ca6S6E&6 g5l. :asil celupannya yaitu2
"etuaan warna sama tinggi nilainya seperti kain (
"erataan tinggi
:al ini mungkin disebabkan oleh penggunaan konsentrasi zat yang optimum sehingga hasil celupan yang didapat memiliki nilai yang tinggi baik dalam kerataan maupun ketuaan warna.
4dapun beberapa hal yang perlu diperhatikan yang dapat mempengaruhi hasil celupan yaitu2
"ebersihan alat sebelum memulai praktikum perlu diperhatikan agar tidak mengganggu selama proses pencelupan
"etelitian dalam menimbang kebutuhan zat-zat yang digunakan
!emilihan zat warna !emilihan >at2
- >at warna disperse yang digunakna harus yang penodaan ke kapasnya sekecil mungkin Ayang sangat hidrofob tipe ; dan 3B
- >at warna bejana yang tidak tahan panas dengan molekul yang besar A/CspB
!endispersi yang dipilih harus tahan suhu tinggi dan tahan asam karena dalam larutan celup masih menggunakan asam dari pencelupan disperse maka dari itu sebaiknya
digunakan pendispersi yang tahan asam dan tahan suhu tinggi Amodified anionic5 weakly anionicB
8II. K#s'(&u)a"
- "ain ( dan & memliki nilai kerataan dan ketuaan warna paling tinggi - !engontrolan suhu dalam proses drying
- !emilihan zat warna dapat mempengaruhi hasil celupan
8III. Da+%a$ Pus%aka
/sminingsih 31. S. #eks. M.Sc. dan /r. 1asjid 3jufri M.Sc. '9*05'9*9. Pengantar Kimia Zat Warna. +andung2 /nstitut #eknologi #ekstil.
1asjid 3jufri /r. M.Sc. dkk. '9*(. Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan. +andung2 /nstitut #eknologi #ekstil.