• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bandung Phhilharmonic News

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bandung Phhilharmonic News"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Seorang filsuf Skotlandia, Thomas Carlyle, pernah berkata,"Music is well said to be the speech of angels”. Itu sebabnya musik dapat membawa banyak keajaiban. Ia mengantar seseorang memanjatkan doa. Men-jadi terapi kesembuhan. Mengungkapkan ban-yak hal yang tak ter-jangkau kata. Bahkan menjadi benteng untuk mencegah kekerasan terhadap anak-anak.

“Magic of Music” adalah salah satu program Ban-dung Philharmonic Or-chestra. Kegiatan ini ber-tujuan menjangkau anak-anak dengan musik. Pada hari Minggu, 4 Desember 2016, Bandung Philhar-monic Orchestra bekerja sama dengan Komunitas No‟ong di Desa Katapang Bandung. Eksekutif Direktur Bandung Philhar-monic, Airin Efferin, dan pemain terompet Bandung Philharmonic, Issa Tee-nan, hadir di pelataran perpustakaan Beunghar Ku Elmu milik komunitas berslogan “meneropong yang dekat-dekat” ini.

Pada kesempatan tersebut Bandung Philharmonic

membawakan konser mini. Diajarkan pula lagu pendek karya Fauzie Wiri-adisastra, board member

Bandung Philharmonic Orchestra, dengan lirik yang ditulis Sundea, istrinya, sebagai “mantra” untuk mencegah kekera-san terhadap anak-anak. Acara berlangsung meriah dan warga setempat menyambut dengan an-tusias. Di antara tujuh puluh orang yang ada di sana, belum ada yang pernah melihat piano secara langsung, lho.

Komunitas No‟ong sendiri didirikan oleh Lina Nursanty, seorang jurnalis idealis. Misinya adalah memberi edukasi kepa-da masyarakat. Komunitas ini pun membuat koran desa agar warga melek in-formasi dan tak mudah terprovokasi. Suatu tindakan pencegahan yang memang sangat penting di zaman sekarang ini.

Acara ditutup dengan sumbangan buku dari Bandung Philharmonic untuk perpustakaan Beunghar Ku Elmu.

Terima kasih atas un-dangannya, Komunitas No‟ong, semoga lain wak-tu kita dapat bergandeng tangan lagi menyampaikan lebih banyak kebaikan kepada masyarakat!

Mencegah Kekerasan

dengan “Keajaiban” Musik

Borobudur dalam Interpretasi Budi Ngurah

Komposer-komposer In-donesia yang berkualitas adalah kekayaan yang

patut dibanggakan. Karena itulah di setiap konser besarnya, Bandung Phil-harmonic Orchestra selalu menampilkan karya anak bangsa.

Pada konser “Bumi dan Langit” Januari menda-tang, Bandung Philhar-monic Orchestra akan menampilkan

“Borobudur” karya Pak Budhi Ngurah. Pak Budhi adalah cellist, komponis, music director, dan akade-misi yang sangat produktif saat ini. Tak hanya di-mainkan musisi dalam negeri, beberapa kompo-sisinya pun pernah dibawakan oleh musisi luar negeri antara Jepang dan Hugaria. Eksperimen dan eksplorasi idiom mus-ik tradisi adalah karakter “Music is well said to be the speech of angels”

Bandun

g Phhilh

armonic

New

s

B

A

N

D

U

N

G

P

H

I

L

H

A

R

M

O

N

I

C

Edisi Kelima 21 Desember 2016

(2)

aransemen misalnya, ya waktu me-nyelesaikannya tengah malam atau wak-tu anakku tidur siang.

Kok bisa jadi terjun di musik?

Aku tumbuh mengenal musik dan hidupku tak pernah lepas dari musik. Aku pianis paduan suara di sekolah dan gereja sejak aku berusia 9 tahun. Dari kecil aku dileskan piano, organ, biola, vokal, sempat juga main drum, kolin-tang di gereja, dan gamelan di sekolah musik. Orangtua aku sangat serius. Aku dileskan di YPM hingga lulus persiapan konservatorium, berguru pada Ibu Irava-ti Sudiarso, les biola dengan Pak Adidharma Wijaya (alm) yang juga conductor Orkes Simfoni Jakarta selama beberapa periode. Aku juga pernah ber-main orkes dibawah pimpinan beliau.

Sekarang ilmu farmasinya masih dipakai?

Setelah lulus kuliah aku nego dengan orangtua untuk tidak kerja sebagai apoteker karena aku langsung dapat tawaran untuk menjadi pianis Panitia Pesparawi Nasional (Pesta Paduan Suara Gerejawi yang menjadi program 3 tahunan Departemen Agama Bimas Kristen) di Samarinda. Jadilah aku trav-eling keliling indonesia sejak 2009. Mulai Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Ambon, Papua Barat, dan se-bagainya.

Wiiih … asyik banget. Terus sejak kapan kamu tertarik sama

conduct-ing dan penulisan komposisi musik?

Setelah lulus kuliah aku sempat belajar conducting dari Bapak Budi Utomo Prabowo (Tommy Prabowo) dan kom-posisi dari Bapak Haryo Soejoto. Baru di situ aku menemukan bahwa memang aku belong di dunia musik. Di UK aku menerima beasiswa travel award untuk performer dari kampus (Dame Felicity Lott) sehingga aku bisa les conducting dengan Denise Ham salah satu pedagog di bidang conducting di Blackheath Conservatory, London. Aku awalnya hanya ingin belajar orkestrasi karena aku tertarik dgn ilmu orkestrasi tapi sulit Marissa Sharon Hartanto adalah salah

satu conducting fellow terpilih dari angkatan pertama. Prestasi ibu satu anak ini di dunia musik tidak diragukan lagi. Ia adalah conductor Orkestra Sim-foni Mahawaditra Universitas Indone-sia. Salah satu karyanya, Rumble to the Past, memenangkan kompetisi nasional BBC. Karya ini pun pernah dimainkan oleh Bandung Philharmonic Orchestra pada konser Heroes bulan April 2016 lalu.

Shar, cerita dong tentang kegiatan kamu sehari-hari…

Aku punya anak umur dua tahun dan nggak punya suster atau asisten rumah tangga. Asisten rumah tangga ada yang datang bersih-bersih seminggu 3x, jadi waktu sebenarnya habis untuk urus anak. Selain itu aku ngajar piano di STT Amanat Agung, ngajar kelas mus-ik bayi dan kelas musmus-ik toddler, ngajar komposisi, latihan orkes UI, jalan sama mama, ke rumah mertua, kalau Minggu pagi ke gereja,siang dan malam dihabis-kan bersama keluarga. Tiap hari kegiatannya beda-beda…

Wah… padat juga, ya … bagaimana kamu membagi waktu mengurus anak dan bermusik?

Kalau ada deadline komposisi atau yang menonjol dalam gaya kompo-sisinya, termasuk dalam karya “Borobudur” ini.

“Komposisi „Borobudur‟ berlatar belakang pada impresi saya terhadap candi Borobudur. Candi Borobudur memiliki tiga lapisan dari bawah ke atas, Kamadhatu, Rupadhatu Arupa-dhatu. Lapisan paling bawah bentuknya paling besar dan semakin ke atas se-makin kecil. Oleh karena itu digunakan bentuk musikal yang panjang (Kolotomik), dengan tema yang diulang dengan perubahan yang kecil (unsur minimal),” papar Pak Budhi. Komposisi Pak Budhi dimulai dengan suasana te-gang dan berangsur-angsur menjadi lebih tenang dengan suasana yang menyatu, menggambarkan bentuk bangunan candi Borobudur yang

se-makin tinggi sese-makin mengecil.

Pak Budhi pun memadukan instrumen simfoni orkestra dengan instrumen-instrumen tradisional seperti gamelan laras dan selendro. “Alasan menggunakan gamelan Slendro, karena menurut sejarah, diduga laras slendro diciptakan oleh wangsa Syailendra pada tahun 800an,” ungkap Pak Budhi.

“Saya berharap komposisi Borobudur dapat memberi warna pada konser Ban-dung Philharmonic Januari 2017,” kata Pak Budhi. Dengan rendah hati beliau pun mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk mem-persembahkan karyanya. “Saya ber-harap Bandung Philharmonic bisa berkembang terus, maju, dalam

pengembangan musik di Indonesia dan di dunia musik internasional.”

Bagaimana dosen teori komposisi dan analisis musik kontemporer ini me-rangkum struktur arsitektur, ke-budayaan, dan kisah sejarah dalam suatu komposisi? Seperti apa Pak Budhi menerjemahkan sesuatu yang merambat naik dalam rangkaian nada? Tunggu di konser Bandung Philharmonic menda-tang…

Page 2

Marissa Sharon Hartanto, Apoteker yang Menjadi Conductor

Borobudur dalam Interpretasi Budi Ngurah

B A NDU NG PH HI L H ARM O NI C NE WS

Marisa Sharon bersama direktur musik: Robert Nordling

(3)

E DISI KE LIM A

didapat di indonesia. Juga karena kebetulan ketemu dengan ahlinya dan ilmu ini aku belum kenal sama sekali, jadi ingin belajar saja tadinya.

Ok. Katanya di Inggris kamu juga ambil S2 musik, ya?

Iya. Tahun 2012 aku hanya modal nekad apply untuk S2 musik di Inggris, ternyata diterima. Aku berangkat bersa-ma suami yang juga studi S2 di kampus yg sama. Dari situ berbagai pengalaman luar biasa aku dapat.

Kalau pengalaman conducting kamu apa saja?

Pengalaman sih awalnya hanya conduct paduan suara waktu aku masih SD haha. Pertama kali praktik di depan orkes,

kakiku gemetaran tapi seru banget sep-erti naik roller coaster. Lalu konser pertamaku untuk conduct aku conduct Twilite Youth Orchestra bawakan Dies Irae,lagu ter-"ganas" di Requiem Mo-zart hahahaha seru banget. Ini konser bersama anak didik Pak Tommy Prabowo.

Sekarang ini kamu conductor di Orkes Simfoni Universitas Indonesia, ya? Sejak kapan itu?

Setelah pulang dari UK, aku dilamar Orkes Simfoni Universitas Indonesia Mahawaditra utk menggantikan Michael Mulyadi yg akan berangkat ke Inggris untuk studi. Jadi aku sejak Juli 2015 melatih OSUI Mahawaditra.

Pengalaman apa yang kamu dapat

dari conducting fellow Bandung Phil-harmonic ini?

Pengalaman untuk melihat proses lati-han dan berbentuknya musik, melihat juga bagaimana Robert Nordling (direktur Bandung Philharmonic) bicara kepada orkes dan secara efektif me-nangani masalah-masalah dari tiap rep-ertoar.

Ikut conducting fellow Bandung Phil-harmonic ada pengaruhnya nggak sama cara kamu meng-conduct kemudian?

Tentunya lebih pede dan lebih tahu apa yang harus di-improve agar menjadi conductor yg lebih baik.

Page 3

Conducting Fellows (2017)

Marissa Sharon Hartanto, Apoteker yang Menjadi Conductor

Galeri Foto

Kevin Atmadja

(Surabaya)

Violinist asal Surabaya, aktif di Sera-phim Music Studio

Wishnu Dewanta

(Jakarta)

Pendiri, conductor,dan music directordi Bellevoix Chamber Orchestra

Muhammad Aji Priandaka

(Bandung)

Multi instrumentalis yang pernah men-jadi conductor di ITB Student Orchestra

(4)
(5)

“Kami Mendirikan Bandung Philharmonic dengan satu tujuan: mem-bangun mimpi, budaya, dan sumber daya manusia Indonesia melalui sim-foni orchestra berstandar internasional. Ini adalah bentuk cinta dan pengabdian kami untuk kota Bandung.”

Contact us: Airin Efferin 082221100175 / airin.efferin@gmail.com Ronny Gunawan 082121777730 / ronnygunawan88@gmail.com B A ND U NG PHI LH A RM O NI C

“With an orchestra, you are building citizens. Better citizens for the community.”

Www.bandungphilharmonic.web.id

We wish you a merry Christmas and Happy New Year

We wish you a merry Christmas and Happy New Year

Referensi

Dokumen terkait

Mengelompokkan makhluk  hidup berdasarkan persamaan ciriciri yang dimiliki Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis hidup berdasarkan persamaan ciriciri yang dimiliki

Pada 3 Februari,dengan berlakunya peraturan baru bahwa Fakultas Hukum tidak lagi mengenal jurusan, tetapi lebih pada program kekhususan, maka dengan Surat Keputusan Direktur

Bucket digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang granual, mengangkatnya dan diangkat untuk kemudian di buang (dumping) pada suatu ketinggian

Oleh karena itu, apabila wasiat dilakukan dengan pertimbangan kemaslahatan bagi kerabat baik yang termasuk ahli waris maupun tidak adalah telah sesuai dengan tujuan hadits

Tiap bagian termasuk soal yang diujikan namun tidak dinilai (soal pretest/ dummy), dengan tujuan sebagai bahan evaluasi kelayakan soal sejenis sebelum diujikan di ujian

Hendrosaputro, M.Si., selaku Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik yang selalu memberikan nasihat dan membimbing selama melakukan proses akademik di Program

Tatalaksana perburukan dan eksaserbasi asma adalah bagian dari tatalaksana mandiri dan berkelanjutan dari pasien dengan sebuah rencana tertulis, melalui tatalaksana

Mawardi Effendi,